Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut UUD No 10 Tahun 1991 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera, program KB adalah upaya peningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera. KB juga memberikan keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga
dan masyarakat. Perencanaan KB harus dimiliki oleh setiap keluarga termasuk calon
pengantin, misalnya kapan usia ideal, bagaimana perawatan kehamilan, serta tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan (Purwoastuti & Walyani, 2015:182-183).
KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu
dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu sering
melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di atas usia 35
tahun). Selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar
dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam
mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. (Kemenkes, 2015)
Secara umum KB dapat di artikan sebagai salah satu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah
serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat
langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang
matang kehamilan merupakan salah satu hal yang memang sangat diharapkan sehingga
akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi. (Suratun, dkk,
2012:19).
KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan
keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan KB
menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk
dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun
jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak. (Kemenkes, 2015).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis alat kontrasepsi suntik
2. Apa saja indikasi dan kontraindikasi KB suntik
3. Apa saja keuntungan dan efek samping pemakaian KB suntik
4. Bagaimana cara kerja KB suntik

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis alat kontrasepsi suntik
2. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi pada KB suntik
3. Untuk mengetahui keuntungan dan efek samping dalam pemakaian KB suntik
4. Untuk mengetahui cara kerja KB suntik
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Jenis alat kontrasepsi suntik


Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam
jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi
sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan. (Hanafi, 2012)
Adapun tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi suntik yaitu penurunan angka kelahiran
yang bermakna.
Jenis-jenis alat kontrasepsi yaitu sebagai berikut :
a. KB Suntik 3 Bulan
KB suntik 3 bulan menggunakan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) yang
mengandung 150 mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro
Muskuler Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa
minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efektif bagi wanita yang tidak
mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau
gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok.
Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah. Kontrasepsi suntik
tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap
tahun. Asal
penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. (Saefudin,
2010)
b. KB suntik 1 bulan
Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan satu
bulan sekali. Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan
tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1 % per 100
wanita selama tahun pertama penggunaan. (Baziad, 2002)
2. Indikasi dan kontraindikasi KB suntik
 Indikasi pada pengguna suntik :
a. Wanita usia reproduktif.
b. Wanita yang telah memiliki anak.
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi.
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Setelah abortus dan keguguran.
g. Memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi.
h. Masalah gangguan pembekuan darah.
i. Menggunakan obat epilepsy dan tuberculosis
(Menurut BKKBN, 2003)

 Kontra Indikasi
Kontra indikasi pada pengguna KB suntik yaitu :
a. Hamil atau dicurigai hamil.
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c. Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
d. Penderita kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara.
e. Penderita diabetes mellitus disertai komplikasi.
(Menurut BKKBN, 2003)
3. Keuntungan dan efek samping pemakaian KB suntik
Keuntungan pada penggunaan kontrasepsi progestin sebagai berikut :
 Tidak mengganggu hubungan seksual.
 Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
 Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang.
 Tidak mempengaruhi produksi ASI.
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
 Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia lebih dari 35 tahun sampai
perimenopause.
 Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
 Menurunkan kemungkinan penyakit jinak payudara.
 Mencegah penyebab penyakit radang panggul.
 Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
(Saefudin, 2010)

Adapun efek samping pemakaian KB suntik yaitu :

a. Adanya gangguan haid, Berupa Siklus haid memenjang atau memendek.


Perdarahan bayak atau sedikit, Perdarahan tidak teratur ataupun perdarahan
bercak. Tidak haid sama sekali.
b. penggunaan jangka panjang akan terjadi defisiensi estrogen sehingga dapat
menyebabkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
kepala, jerawat, dan meningkatnya resiko osteoporosis (Meilani,dkk. 2010).
c. Amenorea (tidak terjadi perdarahan), perdarahan/perdarahan bercak (spotting),
meningkat/menurunnya berat badan (Saifuddin, 2006).

4. Cara kerja penggunaan KB suntik


Secara umum kerja dari KB suntik progestin) adalah sebagai berikut.
a. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing
hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating
hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat
perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan
(FSH) dan (LH).
b. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang
mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada lendir
serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga
menyulitkan penetrasi spermatozoa.
c. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum yang
telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang
diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang
telah di buahi.
d. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum
di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum
(telur) melalui tuba. (Hanafi, 2012)
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY DEWI AKSEPTOR BARU /AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN


DI PUSKEMAS MARGASARI

Tanggal Pengkajian     : 18 November 2019


I.    PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1.   Biodata
Nama ibu        : Ny. D Nama Suami    : Tn. P
Umur               : 22 tahun Umur                :  25 tahun
Suku/ Bangsa : Bugis Suku/ Bangsa : Bugis
Agama            : Islam Agama              : Islam
Pendidikan  : SMP Pendidikan      : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan         : Swasta
Alamat            : Margasari RT 04                            
No. Tlp.          : 082353013498
2.  Keluhan utama
Kepala pusing dan tidak haid (aminorhoe)
3.  Status perkawinan
Umur kawin               :  18 tahun
Lama kawin               :  4 tahun
4.   Riwayat menstruasi
a.    Haid
Menarche              : 14 tahun
Siklus                    : 28 hari
Banyaknya           : 3-4 ganti pembalut
Warnanya            : merah muda
Baunya                  : amis
Keluhan                : tidak ada
Fluor albus          : tidak ada
b.   Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang lalu
No kehamilan Persalinan Anak Nifas
k usia Jns Pnlg Tmpt Pnylt BB/PB Jenis Pnylt ASI
e kelamin

Rs.
1 38 Sponta Tidak 13
1. bidan Sayang 2800/ 47,3 P Tidak ada
minggu n ada bulan
ibu

2 38 Sponta Rs. Tidak 6


2. bidan 3000/ 47 P Tidak ada
minggu n Hermina ada bulan

5.     Riwayat kesehatan klien


a. Penyakit jantung : Tidak ada
b. Hipertensi : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada
d. DM : Tidak ada
e. Anemia : Tidak ada
f. PSM/HIV/AIDS : Tidak ada
g. Campak : Tidak ada
h. Malaria : Tidak ada
i. TBC : Tidak ada
j. Gangguan mental: Tidak ada
k. Operasi : Tidak ada
l. Hemorrhoid : Tidak ada
m. Lain-lain : Tidak ada

6. Riwayat kesehatan keluarga


a. Penyakit jantung : Tidak ada
b. Hipertensi : Tidak ada
c. Hepar : Tidak ada
d. DM : Tidak ada
e. Anemia : Tidak ada
f. PSM/HIV/AIDS : Tidak ada
g. Campak : Tidak ada
h. Malaria : Tidak ada
i. TBC : Tidak ada
j. Gangguan mental: Tidak ada
k. Operasi : Tidak ada
l. Hemorrhoid : Tidak ada
m. Lain-lain : Tidak ada

6.   Riwayat KB yang lalu


a. Pernah ikut KB : Ya, pernah
b. Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik 3 bulan
c. Lama pemakaian : 6 bulan
d. Keluhan selama pemakaian : sering mengalami pusing pada kepala
e. Tempat pelayanan KB : puskesmas margasari
f. Alasan ganti metode : karena ibu sering mengeluh pusing
g. Ikut KB atas motivasi : ingin menjarangkan kehamilannya

7.   Riwayat social Budaya


Ibu mengatakan tetap dekat dengan keluarga dan masyarakat
8.   Riwayat social budaya keluarga
Ibu mengatakan keluarga tetap dekat dengan tetangga
9.   Riwayat spiritual
Ibu mengatakan tetap mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa
10.  Pola kebiasaan sehari – hari
a.       Pola Nutrisi : makan 4 sehat 5 sempurna dengan porsi sedang
b.      Pola Aktivitas : memasak, mencuci dll
c.       Pola Istirahat
tidur siang : 1 jam
tidur malam : 9 jam
d.      Pola Eliminasi
BAB : 1 x
BAK : 5 x
e.       Pola Personal Hygiene : mandi 2 x sehari
f.       Pola Seksual : seminggu 1x

B.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Fisik Umum
a.       Keadaan umum     : baik
b.      Kesadaran             : composmentis
Tekanan darah      : 110/80 x/ menit
Denyut nadi          : 88 x/ menit
Pernafasan            : 20
Suhu                      : 36,7 ∘C
c.       BB                         : 47 kg
d.      TB                         : 151 cm

2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok,
kontraksi rambut kuat dan rambut lebat
b. Muka
Inspeksi : tidak pucat
Palpasi : tidak ada oedema
c. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, skelera tida ikterik
Palpasi : kelopak mata tidak oedema
d. Hidung
Inspeksi : tidak ada pengeluaran cairan
e. Telinga
Inspeksi : bersih, tidak ada lesi
f. Mulut
Inspeksi : gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada gigi berlubang
g. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
h. Dada
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi, putting susu menonjol
Palpasi : tidak ada massa, konsistensi padat, ada pengeluaran colostrum
i. Ketiak
Inspeksi : tidak terlihat ada nya luka, serta pembengkakan
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan
j. Abdomen
Inspeksi : terlihat adanya bekas luka operasi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
k. Genetalia
Inspeksi : tidak ada varises, tidak ada oedem, perineum normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
l. Ekstremitas Atas
Inspeksi : tidak terlihat adanya luka, tidak ada oedem, kulit tidak kering
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor kembali sebelum 3 detik
m. Ekstremitas Bawah
Inspeksi : tidak terlihat adanya luka, tidak ada oedem, kulit tidak kering
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor kembali sebelum 3 detik
Perkusi : reflek patella kanan dan kiri (+)
n. Anus
Inspeksi : tidak ada pembengkakan
3. Pemeriksaan penunjang
Golongan darah :A
Hb : 9,7
Protein Urine : (-)
Glukosa Urine : (-)
  II.     IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Diagnosa Dasar
NY. D, Usia 22 tahun, akseptor KB aktif DS :
suntik 3 bulan. - ibu mengatakan sering mengeluh
pusing
- ibu cemas karena tidak haid selama 6
bulan

DO : Pemeriksaan Fisik Umum


a.       Keadaan umum    : baik
b.      Kesadaran            : composmentis
 Tekanan darah     : 110/80 x/ menit
 Denyut nadi         : 88 x/ menit
 Pernafasan           : 20
 Suhu                     : 36,7 ∘C
c.       BB   : 47 kg
d.      TB    : 151 cm

e. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, rambut tidak rontok, kontraksi
rambut kuat dan rambut lebat
2. Muka
Inspeksi : tidak pucat
Palpasi : tidak ada oedema
3. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis,
skelera tida ikterik
Palpasi : kelopak mata tidak oedema
4. Hidung
Inspeksi : tidak ada pengeluaran cairan
5. Telinga
Inspeksi : bersih, tidak ada lesi
6. Mulut
Inspeksi : gigi bersih, tidak ada caries,
tidak ada gigi berlubang
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran
Palpasi : tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
8. Dada
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak
ada retraksi, putting susu menonjol
Palpasi : tidak ada massa, konsistensi
padat, ada pengeluaran colostrum
Ketiak
Inspeksi : tidak terlihat ada nya luka,
serta pembengkakan
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan
9. Abdomen
Inspeksi : terlihat adanya bekas luka
operasi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia
Inspeksi : tidak ada varises, tidak ada
oedem, perineum normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
11. Ekstremitas Atas
Inspeksi : tidak terlihat adanya luka,
tidak ada oedem, kulit tidak kering
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor
kembali sebelum 3 detik
12. Ekstremitas Bawah
Inspeksi : tidak terlihat adanya luka,
tidak ada oedem, kulit tidak kering
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor
kembali sebelum 3 detik
Perkusi : reflek patella kanan dan kiri
(+)
13. Anus
Inspeksi : tidak ada pembengkakan
f. Pemeriksaan penunjang
Golongan darah : A
Hb : 9,7
Protein Urine : (-)
Glukosa Urine: (-)
Masalah Dasar
- Tidak haid selama 6 bulan DS :

- Kepala sering mengalami pusing - Ibu mengatakan kepala sering


mengalami pusing
- Ibu cemas karena tidak haid selama 6
bulan
DO :

Pemeriksaan Fisik Umum


a.       Keadaan umum    : baik
b.      Kesadaran            : composmentis
 Tekanan darah     : 110/80 x/ menit
 Denyut nadi         : 88 x/ menit
 Pernafasan           : 20
 Suhu                     : 36,7 ∘C
c.       BB   : 47 kg
d.      TB    : 151 cm

 III.            IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH  POTENSIAL


Masalah potensial : Pusing
Antisipasi :
1. Memberikan KIE mengenai efek samping penggunaan KB
2. Memberikan KIE mengenai keluhan yang di alami nya
3. Memberikan therapy paracetamol 3 x sehari (jika pusing yang dirasakan
sangat berlebihan).
 IV.           KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
 V.            MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Jalin komunikasi therapeutic dengan klien
2. Beri KIE mengenai efek samping penggunaan KB
3. Beri KIE mengenai keluhan yang di alami nya
4. Beri konseling pada ibu tentang amenorrhea
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
6. Anjurkan ibu untuk menjaga pola makan serta minum
7. Anjurkan ibu untuk dating, bila sewaktu-waktu ada keluhan dan kembali lagi
dalam waktu 3 bulan
 VI.            IMPLEMENT
1. Menjalin komunikasi therapeutic dengan klien
2. Memberikan KIE mengenai efek samping penggunaan KB
3. Memberikan KIE mengenai keluhan yang di alami nya
4. Memberikan konseling pada ibu tentang amenorhea
5. menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
6. menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan serta minum
7. menganjurkan ibu untuk datang, bila sewaktu-waktu ada keluhan dan
kembali lagi dalam waktu 3 bulan

VII.     EVALUASI
1. ibu memahami informasi yang diberikan oleh petugas
2. ibu memahami dan mengerti mengenai efek samping penggunaan KB suntik
3. ibu memahami dan mengerti mengenai keluhan yang di alami nya
4. ibu memahami dan mengerti mengenai amenorrhea
5. ibu memahami dan dapat mengatur pola istirahat yang cukup
6. ibu memahami dan dapat mengatur pola makan dan minum
7. ibu memahami dan kapan ia akan kembali kunjungan

DOKUMENTASI KEBIDANAN
S:

- Ibu mengatakan kepala sering mengalami pusing


- Ibu cemas karena tidak haid selama 6 bulan

O: Pemeriksaan Fisik Umum

a.       Keadaan umum    : Baik

b.      Kesadaran             : composmentis
 Tekanan darah      : 110/80 x/ menit
 Denyut nadi          : 88 x/ menit
 Pernafasan            : 20
 Suhu                      : 36,7 ∘C
c.       BB   : 47 kg
d.      TB    : 151 cm
e. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok, kontraksi rambut
kuat dan rambut lebat
2. Muka
Inspeksi : tidak pucat
Palpasi : tidak ada oedema
3. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, skelera tida ikterik
Palpasi : kelopak mata tidak oedema
4. Hidung
Inspeksi : tidak ada pengeluaran cairan
5. Telinga
Inspeksi : bersih, tidak ada lesi
6. Mulut
Inspeksi : gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada gigi berlubang
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
8. Dada
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi, putting susu menonjol Palpasi : tidak
ada massa, konsistensi padat, ada pengeluaran colostrum
Ketiak
Inspeksi : tidak terlihat ada nya luka, serta pembengkakan
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan
9. Abdomen
Inspeksi : terlihat adanya bekas luka operasi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia
Inspeksi : tidak ada varises, tidak ada oedem, perineum normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
11. Ekstremitas Atas
Inspeksi : tidak terlihat adanya luka, tidak ada oedem, kulit tidak kering
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor kembali sebelum 3 detik
12. Ekstremitas Bawah
Inspeksi : tidak terlihat adanya luka, tidak ada oedem, kulit tidak kering
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor kembali sebelum 3 detik
Perkusi : reflek patella kanan dan kiri (+)
13. Anus
Inspeksi : tidak ada pembengkakan
d. Pemeriksaan penunjang
Golongan darah : A
Hb : 9,7
Protein Urine : (-)
Glukosa Urine: (-)

A:
Dx : NY. D, Usia 22 tahun, akseptor KB aktif suntik 3 bulan.
Masalah :
- Tidak haid selama 6 bulan
- Kepala sering mengalami pusing
Masalah potensial : Pusing
Antisipasi :

1. Memberikan KIE mengenai efek samping penggunaan KB


2. Memberikan KIE mengenai keluhan yang di alami nya

P:

1. Menjalin komunikasi therapeutic dengan klien


2. Memberikan KIE mengenai efek samping penggunaan KB
3. Memberikan KIE mengenai keluhan yang di alami nya
4. Memberikan konseling pada ibu tentang amenorhea
5. menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
6. menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan serta minum
7. menganjurkan ibu untuk datang, bila sewaktu-waktu ada keluhan dan kembali lagi
dalam waktu 3 bulan
ibu paham dan bersedia melakukan saran yang diberikan

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini, penulis akan membahasa dari langkah I sampai dengan
langkah VII dengan cara melihat kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada
NY. D P2A0 umur 22 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan tidak haid selama 6 bulan serta
pusing pada kepala.

1. Pengkajian
pada ibu KB suntik 3 bulan dengan tidak haid selama 6 bulan serta pusing pada
kepala dilakukan dengan pengumpulan anamnesa (wawancara), data subyektif dan
data obyektif. Keluhan utama (data subyektif) pada ibu KB suntik 3 bulan, ibu
mengatakan tidak haid selama 6 bulan disertai pusing pada kepala. Data obyektif
didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV : TD : 110/80
mmHg, R: 20/menit, N: 88/menit, S: 36,7 C. TB :151 cm, BB: 47 kg Berdasarkan
pada kasus data subyektifnya, ibu mengatakan tidak haid selama 6 bulan disertai
pusing pada kepala. Pada kasus Ny. D didapatkan data obyektif sebagai berikut.
Keadaan umum : baik, Kesadaran : composmentis, TTV: TD: 110/80mmHg, R:
20/menit, N: 88/menit, S: 36,7 C, BB : 47 kg.
2. Interpretasi data
Pada langkah ini interpretasi data ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa masalah dan kebutuhan klien. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang
ditegakkan oleh profesi bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi
standar nomenklatur (tata nama) diagnosa kebidanan. Diagnosa kebidanan pada kasus
yaitu Ny...P...A...umur...tahun dengan akseptor KB suntik 3 bulan dengan tidak haid
selama 6 bulan serta pusing pada kepala. Kebutuhannya adalah menentukan
kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya. Diagnosa kebidanan dari
kasus ini adalah Ny. D P2A0 umur 22 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan
dengan tidak haid selama 6 bulan serta pusing pada kepala. Kebutuhan : memberikan
KIE efek samping KB suntik 3 bulan.
3. Masalah/ Diagnosa Potensial
Adalah rangkaian masalah dan diagnosa yang telah diidentifikasi, membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, bidan dapat bersiap-siap bila
diagnosa /masalah potensial benar-benar terjadi. Masalah potensial pada kasus pusing
pada kepala
4. Antisipasi
Pada langkah ini mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan. Pada
antisipasi yang dilakukan adalah tidak haid selama 6 bulan disertai pusing pada
kepala tindakan yang harus diambil adalah memberikan KIE mengenai efek samping
penggunaan KB dan memberikan KIE mengenai keluhan yang di alami nya
5. Perencanaan asuhan kebidanan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi
dari kondisi pasien atau masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah
merujuk klien atau masalah yang lain. Perencanaan memberikan KIE yaitu jelaskan
sebab terjadinya tidak haid selama 6 bulan amenore bila tidak hamil tidak perlu
dilakukan tindakan apapun, cukup konseling dengan menjelaskan bahwa haid
terkumpul dalam rahim dan beri nasihat untuk kembali ke klinik (Saifuddin, 2003).
Dan menganjurkan pasien untuk menjaga pola makan dan minum, serta istirahat yang
cukup. Jika tidak berhasil pemakaian suntik dihentikan dan ganti cara kontrasepsi
yang lain. Pada kasus ini perencanaannya yaitu memberi KIE mengenai efek samping
penggunaan KB, memberi KIE mengenai keluhan yang di alami nya, memberi
konseling pada ibu tentang amenorrhea, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,
anjurkan ibu untuk menjaga pola makan serta minum , anjurkan ibu untuk datang,
bila sewaktu-waktu ada keluhan dan kembali lagi dalam waktu 3 bulan.
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini, Rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan
aman.
Pelaksanaan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan sesuai dengan pelaksanaan
yang dilakukan. Pada kasus ini pelaksanaannya yaitu memberitahu ibu tentang hasil
pemeriksaan TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 88x/menit, R: 20x/menit, S: 36,7 ∘C, BB:
47 Kg. Memberitahu informasi tentang efek samping KB suntik 3 bulan antara lain :
gangguan siklus haid, depresi, keputihan, jerawat, dan rambut rontok.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi merupakan langkah terakhir untuk keefektifan
dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana yang telah teridentifikasi dalam masalah dan diagnosis.
Evaluasi asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan adalah akseptor bersedia
mengatur pola nutrisi serta pola istirahat
BAB V
PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran setelah melakukan asuhan
kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan tidak haid selama 6 bulan disertai pusing
pada Ny. D
A. Kesimpulan
1. Dalam pengkajian didapat data subyektif yaitu ibu mengatakan tidak haid selama 6 bulan
disertai pusing. Sedangkan data obyektifnya yaitu Pada interpretasi data, penulis dapat
menegakkan diagnosa kebidanan yaitu didapatkan keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TTV : TD : 110/80 mmHg, R: 20/menit, N: 88/menit, S: 36,7 C. TB :151
cm, BB: 47 kg
2. Pada interpretasi data penulis dapat meneggakkan diagnose kebidanan yaitu Ny.D P2A0
umur 22 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan tidak haid selama 6 bulan disertai
pusing Kebutuhan yang diperlukan KIE tentang efek samping KB suntik 3 bulan
3. Pada kasus ini Ny. D dilakukan antisipasi memberikan KIE mengenai efek samping
penggunaan KB dan memberikan KIE mengenai keluhan yang di alami nya

B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada semua pihak pada kasus ini adalah sebagai berikut
1. Bidan
Bidan hendaknya memberikan informasi yang jelas pada akseptor terutama mengenai
macam-macam alat kontrasepsi yang dapat dipakai oleh akseptor dan efek samping yang
ditimbulkan dari pemakaian suntik 3 bulan
2. Akseptor
Akseptor sebaiknya menanyakan tentang hal-hal yang belum dimengerti dan belum
dipahami terutama yang berhubungan dengan alat-alat kontrasepsi yang dipilih tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan serta akseptor diharapkan aktif konsultasi bila
mengalami gangguan atau masalah yang berhubungan dengan alat kontrasepsi yang
dipakai
Daftar Pustaka
Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : YBP-Sarwono P
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
Depkes RI. 1999. Pedoman Penanggulangan Efek Samping/ Komplikasi Kontrasepsi.
Jakarta : Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai