Anda di halaman 1dari 1

PROSES MENELAN

merupakan proses yang kompleks karena adanya koordinasi yang


akurat antara menelan dan bernafas.

dimana sama-sama melewati faring jika koordinasi tersebut tidak baik


dapat terjadi tersedak hingga aspirasi pneumonia yang dapat berakibat
fatal.

menelan dipengaruhi oleh 12 otot yang berada di sekitar mulut,


tenggorokan, dan esofagus. yang di atur di beberapa area kortikal di
otak dan pusat menelan yang ada di brainstem (medulla obglongata
dan pons bagian bawah). dan di salurkan ke otot-otot tersebut oleh
beberapa saraf cranial.

proses menelan dipengaruhi oleh 3 fase :


fase oral/buccal --> pada fase ini adalah fase volunter yang diawali
dengan makanan/bolus dilembutkan oleh saliva dan dilanjutkan oleh
lidah yang mendorong bolus ke belakang tenggorokan ke arah faring
dimana keadaan tersebut di atur di beberapa area pada cerebral cortex
(motor cortex)

fase faringeal --> diawali oleh stimulasi dari receptor taktil pada
orofaring oleh bolus. sehingga terjadi inisiasi dari reflex menelan oleh
involuntary neuromuscular control oleh serabut saraf N.trigeminal dan
N.glossofaringeus di medulla oblongata dan saat itu akan terjadi
pemblokiran dari lidah agar bolus tidak kembali ke oral dan soft palate
agar tidak naik ke cavum nasi. dan terutupnya pita suara sehingga
laring naik untuk menutupi saluran pernapasan sehingga ketika bolus
turun epiglottis terbawa dan menutup pintu masuk dari trakea sehingga
bolus akan jalan menuju esofagus.

fase esofageal --> bolus akan terbawa turun esofagus dengan gerakan
peristaltik dari kontraksi muskular yang mendorong turun bolusnya dan
laring akan kembali ke posisi awalnya. pada 1/3 esofagus diatur oleh
n.glossofaringeus dan n.vagus sedangkan 2/3 bawah esofagus di sarafi
oleh n.vagus

Anda mungkin juga menyukai