Anda di halaman 1dari 35

LOGBOOK BOD

SKENARIO 8
ISNI RACHMA DINDA
1406528283-BOD 2
BAGIAN-BAGIAN FARING DAN BATASNYA

Rongga mulut sebenarnya menyediakan jalan masuk ke tenggorokan atau biasa disebut
faring. Faring merupakan tuba muscular yang merupakan bagian sistem pernafasan dan
pencernaan.

Dinding faring terdiri atas 5 lapisan :


1. Membrane mukosa permukaan paling dalam
2. Submukosa
3. Faringobasilar fascia lapisan fibrosa
4. Muscular
5. Buccofaringeal fascia

Faring terbagi atas 3 bagian :

1. Nasofaring = Bagian faring superior palatum


mollae serta merupakan perpanjangan dari
rongga

hidung.

Berperan

dalam

proses

pernapasan.
Batas-batas :
- Atas

: fornix

- Bawah

: soft palate

- Anterior

: choanae dari nasal cavity

- Posterior dan lateral :


konstriktor

mukosa

superior

2. Orofaring = Bagian rongga mulut dari faring, fauces menjadi penanda perbatasan antara
orofaring dan rongga mulut sebenarnya. Berperan dalam proses pernapasan dan
pencernaan.
Batas-batas :
-

Superior

: nasofaring

Inferior

: 1/3 posterior lidah

Anterior

: palatoglossal fold

Posterior dan lateral

: mukosa superior dan middle konstriktor

*secara klinis hanya sebagian dari nasofaring dan orofaring yang dapat terlihat ketika
pemeriksaan.
3. Laringofaring = Lebih inferior dan dekat dengan pembukaan laringeal, sehingga tidak
dapat terlihat ketika pemeriksaan intraoral.
Batas-batas

Superior

: orofaring

Anterior

: laring dan epiglottis

Posterior dan lateral

: mukosa middle dan inferior konstriktor

ANATOMI KOMPONEN FARING


Faring merupakan perpanjangan dari
dasar tengkorak ke batas bagian bawah dari
kartilago cricoid yang berlanjut menjadi
esophagus. Faring mempunyai panjang 12
cm.
Nasofaring terletak di belakang
rongga hidung dan di atas soft palate.
Auditory tube membuka ke dinding lateral
nasofaring yang jaraknya dekat dibelakang
pembukaan hidung (nasal aperture).
Opening auditory ini diperdalam ke atas
dan ke belakang oleh tubal elevation yang
dihasil oleh tulang rawan yang mendasari auditory tube. Nodulus jaringan limfa membentuk
tubal tonsil yang terletak di mukosa sekitar opening auditory tube. Pharyngeal Tonsil atau
Adenoid merupakan kumpulan dari jaringan limfoid dibawah mukosa yang melapisi bagian atas
dinding posterior.
Rongga mulut terbuka ke orofaring secara anterior melalui Oropharyngeal Isthmus
yang dibentuk oleh Palatoglossal Arch. Tonsillar Fossa adalah depresi atau turunan diantara
Palatoglossal dan Palatopharyngeal Arch yang berisi Palatine Tonsil ditiap sisinya.

ANATOMI LARING

Laring adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atas yang merupakan suatu

rangkaian tulang rawan yang berbentuk corong dan terletak setinggi vertebra cervicalis
IV VI.
Laring pada umumnya selalu terbuka, hanya kadang-kadang saja

tertutup bila sedang menelan makanan.


Lokasi laring dapat ditentukan dengan inspeksi dan palpasi dimana

didapatkannya kartilago tiroid yang pada pria dewasa lebih menonjol kedepan dan
disebut Prominensia Laring atau disebut juga Adams apple atau jakun.
Laring berbentuk piramida triangular terbalik

Atas : Kartilago tiroidea

1 Bawah : Kartilago
1 Membrana tiroidea : Menghubungkan Os Hyoid dan laring

Batas-batas laring :

1. sebelah kranial : terdapat Aditus Laringeus yang berhubungan dengan Hipofaring


2. sebelah kaudal : dibentuk oleh sisi inferior kartilago krikoid dan berhubungan dengan trakea
3. Posterior : dipisahkan dari vertebra cervicalis oleh otot-otot prevertebral, dinding dan cavum
laringofaring serta disebelah anterior ditutupi oleh fascia, jaringan lemak, dan kulit.
4. Lateral : ditutupi oleh otot-otot sternokleidomastoideus, infrahyoid dan lobus kelenjar tiroid.

Ligamentum laring terbagi atas 2 kategori, yaitu

1. Ligamentum ekstrinsik , terdiri dari :

Membran tirohioid

Ligamentum tirohioid

Ligamentum tiroepiglotis

Ligamentum hioepiglotis

Ligamentum krikotrakeal

2. Ligamen Intrinsik, terdiri dari :

Membran quadrangularis
Ligamentum vestibular
Konus elastikus
Ligamentum krikotiroid media
Ligamentum vokalis

Plika Vokalis (pita suara sejati)


Terdapat di bagian bawah laring. Tiga per lima bagian dibentuk oleh
ligamentum vokalis dan celahnya disebut intermembranous portion, dan dua per lima belakang
dibentuk oleh prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea dan disebut intercartilagenous
portion(Ballenger, 1993).
Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn vocale,
dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian depan dan

cartilago arytenoidea di bagian belakang. Ersusun atas epitel berlapis gepeng tanpa lapisan
tanduk. Membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalam
produksi suara. Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara
dapat keluar-masuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar. Di antara 2 lipatan plica
vocalis ini terdapat rima vocalis atau rima glotidis.

Rima Glottidis

rima glottidis adalah pembukaan antara pita suara sejati dan kartilago arytenoid.
Hal ini biasanya dibagi menjadi dua bagian: bahwa antara kartilago arytenoid disebut bagian
intercartilaginous (atau glotis intercartilaginous, glotis pernapasan, atau ruang interarytenoid),
dan bahwa antara vokal lipatan bagian intermembranous atau glotis vocalis.
ditutup oleh lateral cricoarytenoid dan arytenoid otot.
dibuka oleh otot-otot cricoarytenoid posterior.
Semua otot ini menerima persarafan mereka dari saraf laring berulang yang merupakan cabang
dari Vagus saraf (CN X). Saraf ini bisa rentan dalam operasi tiroid, jika kontrol yang rusak ke
glottidis rima mungkin akan terpengaruh menghasilkan serak suara, aphonia atau kesulitan
bernapas.

pembukaan antara pita suara (pita suara sejati) disebut glottidis rima. glotis merujuk pada
glottidis rima ditambah pita suara. saat udara dipaksa melalui glottidis rima, pita suara bergetar,
dan getaran ini menghasilkan suara

Membran
Berbagai bagian dari laring ditutup oleh membran jaringan ikat, yang meliputi membran
Krikotiroid, membran Thyrohyoid dan membran Kuadrangularis.

Membrana Tirohioidea

Ligamentum Ekstrinsik

fibro-elastis ligamen (atau membran)

menghubungkan tulang rawan tiroid dengan tulang hyoid. Ia meluas dari margin superior
(batas atas) dari tulang rawan tiroid bawah dan batas atas permukaan posterior tubuh dan
kornu besar dari tulang hyoid di atas. Pada dasarnya, ini mengisi kesenjangan antara
tulang hyoid dan kartilago tiroid. Hal ini ditembus oleh saraf laring internal dan arteri
laring superior.

Membrana ini menghubungkan tepi atas kartilago tiroidea dengan tepi atas belakang os hioidea
yang pada bagian medial dan lateralnya mengalami penebalan membentuk ligamentum
tirohioideus lateral dan medial. Membrana ini ditembus oleh a. laringeus superior cabang interna
n. laringeus superior dan pembuluh limfe ke prosesus kartilago aritenoid (vokalis). Pinggir bebas
menebal membentuk ligamentum vokalis.

Membrana Krikotiroidea atau Membran Cricocoval (Konus Elastikus).

Ligamentum Instrinsik

Terdapat di bawah mukosa pada permukaan bawah pita suara sejati,

memanjang dari margin atas dari kartilago krikoid dan menempel pada bagian belakang
dari tulang rawan tiroid anterior dan tulang rawan arytenoid posterior. Its free margin atas
adalah ligamentum vokal (vokal fold benar).

berjalan ke atas dan medial dari lengkungan kartilago krikoid untuk bersambung dengan kedua
ligamenta vokalis yang merupakan jaringan fibroelastis yang berasal dari tepi atas arkus
kartilago krikoid.
Di sebelah anterior melekat pada pinggir bawah kartilago tiroid dan menebal membentuk
ligamentuk krikoidea medialis yang juga melekat pada tuberkulum vokalis. Di sebelah posterior
konus menyebar dari kartilago krikoid

Membrana Kuadrangularis

ligamentum Instrinsik

di bagian atas dan bawah tetapi melekat posterior pada tulang rawan arytenoid dan anterior ke
sisi epiglotis. Semakin rendah bentuk margin bebas lipatan vestibular (lipatan vokal palsu).
Merupakan bagian atas dari jaringan ikat longgar elastis laring, membentang dari tepi lateral
epiglotis ke kartilago aritenoid dan kartilago kornikulata, di bagian inferior meluas ke pita suara
palsu. Tepi atasnya membentuk plika ariepiglotika, sedangkan yang lainnya membentuk dinding
diantara laring dan sinus piriformis Morgagni.

OTOT-OTOT FARING
otot faring dibagi menjadi dua kelompok yaitu, otot yang menyebabkan faring berkontraksi dan otot
yang menyebabkan elevasi dan dilatasi faring

Otot yang menyebabkan faring berkontraksi : terdiri dari tiga pasang otot yang memiliki
insersi yang sama yaitu median raphe.
No.

Nama Otot
1. Superior

Origo

Actions
Kontraksi

Inervasi
N.

pharyngeal

bagian superior Accesorius

constrictor

faring

dan
N. Vagus

Pterygomandibular
raphe

Bagian

inferior

medial

pterygoid

plate
2. Medial

Kontraksi faring N.

pharyngeal

bagian superior Accesorius

constrictor

dan

membantu dan

mendorong
makanan masuk
ke esofagus

Bagian

superior tulang hyoid


Stylohyoid ligament

posterior

N. Vagus

3. Inferior

Kontraksi faring N.

pharyngeal

bagian inferior

constrictor

Accesorius
dan
N. Vagus

Bagian

posterior

dari

cartilage
Otot yang menyebabkan elevasi dan dilatasi faring :

thyroid

1. M. Palatopharyngeal
a. Origo
: palatum molle bagian posterolateral
b. Insersio
: pharyngeal constrictor muscle dan thyroid cartilage
c. Aksi
: menyempitkan palatopharyngeal fold dan elevasi laring dan
faring
d. Inervasi

: N. Vagus dan N. Accesorius

2. M. Stylopharyngeal
a. Origo
: styloid process bagian medial
b. Insersio
: dinding faring bagian lateral dan thyroid cartilage
c. Aksi
: elevasi faring dan dilatasi faring
d. Inervasi
: N. Glossopharyngeal

3. M. Salpingopharyngeal
a. Origo
: bagian akhir auditory tube pada nasofaring bagian lateral
b. Insersio
: dinding faring bagian lateral
c. Aksi
: elevasi faring saat proses penelanan
d. Inervasi
: N. Vagus dan N. Accesorius

OTOT-OTOT LARING

Otototot laring terbagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu otot-otot ekstrinsik dan otot- otot
intrinsik yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
Otot-otot ekstrinsik
Otot-otot ini menghubungkan laring dengan struktur disekitarnya. Kelompok otot ini
menggerakkan laring secara keseluruhan. Terbagi atas :
1. Otot-otot suprahioid / otot-otot elevator laring, yaitu :

- M. Stilohioideus

- M. Milohioideus

- M. Geniohioideus

- M. Digastrikus

- M. Genioglosus

- M. Hioglosus

2. Otot-otot infrahioid / otot-otot depresor laring, yaitu :

- M. Omohioideus

- M. Sternokleidomastoideus

- M. Tirohioideus

Otot-otot intrinsik

Menghubungkan kartilago satu dengan yang lainnya. Berfungsi menggerakkan struktur yang ada
di dalam laring terutama untuk membentuk suara dan bernafas. Otot-otot pada kelompok ini
berpasangan kecuali m. interaritenoideus yang serabutnya berjalan transversal dan oblik. Fungsi
otot ini dalam proses pembentukkan suara, proses menelan dan berbafas. Bila m.
interaritenoideus berkontraksi, maka otot ini akan bersatu di garis tengah sehingga menyebabkan
adduksi pita suara.
Yang termasuk dalam kelompok otot intrinsik adalah :

TULANG RAWAN PEMBENTUK LARING


a. Epiglottis
Jenis kartilago: elastic
Membantu mencegah benda asing untuk masuk ke laring

ANATOMIC FEATURE
Epiglottic tubercle

COMMENT
Berbentuk seperti pear

b. Os Hyoid
Berbentuk seperti tapal kuda, terdiri dari 5 segemn yaitu body, 2 greater cornu dan 2
lesser cornu

c. Thyroidea Cartilago
Jenis kartilago: hialin.
Kartilagol aring terbesar. Menghubungkan tulang hyoid melalui membrane tyrohyoid,
tempat lewat saraf laring internak dan pembuluh darah laring superior untuk melewati
laring

ANATOMIC FEATURE
2 lamina lateral

COMMENTS
2 lempengan yang bertemu di sudut tajam

Laryngeal prominence

di anterior midline
Disebut juga adams apple. Dibentuk oleh
fusi 2 lamina lateral. Pada laki-laki lebih

Throid notch

besar dibanding wanita


Bagian atas dari laryngeal prominence,

Superior tubercule
Oblique line

yang membentuk huruf v


Superior border dari oblique line
Penempelan untuk sternothyroid,
tyrohyoid, dan inferior constrictor

Inferior tubercule
Superior horn

mm( otot ekstrinsik laring)


Inferior border dari oblique line
Menyediakan penempelan lateral untuk

Inferior horn

tyrohyoid membran
Berartikulasi dengan cricoid untuk
membentuk sendi circothyroid

d. Cartilago Cricoidea

Jenis cartilage : Hyalin


Terdiri dari 1 buah
Terdapat pada C6
Otot instrinsik dan ekstrinsik menempel pada Cricoid
Bagian Anatomi
Arch (Anterior)

Keterangan
Panjang 1 cm

Lamina (Posterior)

Panjang 2 3 cm

Superior border (Terdapat di lamina)

Berartikulasi dengan cartilage arytenoid

Inferior border (terdapat di lamina)

untuk membentuk sendi cricoarytenoid


Berartikulasi dengan bagian inferior cornu
dari cartilage thyroid untuk membentuk
sendi cricothyroid

e. Cartilago Arytenoid

Terdiri dari 2 buah

(Sepasang)
Membentuk pita suara sejati
Bagian Anatomi
3 process:
Muscular (lateral)
Vocal (Anterior)
Apex (superior)

Keterangan
Berartikulasi dengan cricoid untuk
membentuk sendi cricoarytenoid
Process vocal memberi tempat untuk pita
suara

FUNGSI EPIGLOTIS PADA SAAT MENELAN DAN BERNAPAS

Epiglottis saat penelanan

Epiglottis saat bernapas

DAFTAR PUSTAKA
Brand, R. and Isselhard, D. Anatomy of orofacial structures. 7th edition.
Norton, N. and Netter, F. (2012). Netter's head and neck anatomy for dentistry. Philadelphia, PA:
Elsevier/Saunders.
Tortora, G. and Derrickson, B. Principles of anatomy & physiology. 14th edition.
Norton, N. and Netter, F. (2012). Netter's head and neck anatomy for dentistry. Philadelphia, PA:
Elsevier/Saunders.
Atkinson, Martin. (2013). Anatomy for Dental Students. 4th edition. United Kingdom.

Anda mungkin juga menyukai