Anda di halaman 1dari 6

Pericarditis

Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikard parietalis, viseralis atau keduanya. Respons perikard
terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi perikard), deposisi fibrin,
proliferasi jaringan fibrosa, pembentukan granuloma atau kalsifikasi.

Etiologi
Bervariasi luas dari virus, bakteri, tuberculosis, jamur, uremia, autoimun, trauma, infark jantung
sampai ke idiopatik.

Epidemiologi
Meskipun frekuensi relative tinggi pada penyakit pericardial, ada bebrapa data epidemiologi,
terutama dari perawatan primer. Insiden pericarditis akut telah banya di laporkan sebanyak 27,7
kasus per 100.000 populasi per tahun di daerah perkotaan italia. Pria berusia 16-65 tahun berada
pada risiko lebih tinggi diabandingkan wanita dalam populasi umum. Tingkat kematian di rumah
sakit untuk pericarditis akut adalah 1,1 % dan meningkat dengan bertambahnya usia dan
koinfeksi berat.

Patofisiologi
Salah satu reaksi radang pada pericarditis akut adalah penumpukan cairan (eksudasi) di dalam
rongga perikard yang disebut Efusi Perikard. Efek hemodinamik efusi perikard ditentukan oleh
jumlah dan kecepatan pembentukan cairan perikard. Efusi yang banyak atau timbul cepat akan
menghambat pengisian ventrikel, penurunan volume akhir diastolic sehingga curah jantung
sekuncup dan semenit berkurang. Kompensasinya adalah takikardia, tetapi pada tahap berat atau
kritis akan menyebabkan gangguan sirkulasi dengan penurunan tekanan darah serta gangguan
perfusi organ dengan segala akibatnya yang disebut tamponade jantung. Bila reaksi ini berlanjut
terus, perikard mengalami fibrosis, jaringan parut luas, penebalan kalsifikasi dan juga
mengurangi isi sekuncup dan semenit serta mengakibatkan kongesti sistemik.
Endocarditis
Definisi
Endokarditis adalah peradangan pada katup dan permukaan endotel jantung. Endokarditis dibagi
menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis nonifeksi. Endokarditis bakterialistis
ialah infeksi kuman yang menyerang katup jantung, endokardium, dan epitel pembuluh darah
yang disebabkan oleh berbagai kuman.
Etiologi
Mikroorganisme penyebab bervariasi di tipe klinis utama endokarditis, sebagian
dikarenakan perbedaan tempat masuk bakteri (portals of entry). Kavitas oral, kulit, dan traktus
respiratorius bagian atas merupakan tempat primer berturutan untuk jenis viridans streptococci,
staphylococci, dan HACEK organisms (Haemophilus, Actinobacillus, Cardiobacterium,
Eikenella, and Kingella) menyebabkan endokarditis katup yang didapat dari komunitsas.
Streptococcus bovis berasal dari traktus gastrointestinal, dimana dkaitkan dengan poli dan
tumor kolon, dan enterococci yang memasuki pembuluh darah dari traktus genitourinary.
Endokarditis katup asal nosokomial lebih besar konsekuensi untuk bakteremia yang meningkat
melalui kateter intravascular dan lebih jarang luka nosokomial dan infeksi traktus urinarius.
Endokarditis menyebabkan komplikasi hingga 6-25% episode kateter yang berkaitan dengan
bakteremia Staphylococcus aureus; angka tertinggi dideteksi dengan pemeriksaan transesophageal
echocardiography (TEE) screening

Sejumlah kasus ini disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa dan Candida, dan kasus sporadik
disebabkan mikroorganisme yang tidak biasa seperti Bacillus, Lactobacillus, dan
Corynebacterium. Endokarditis polimikrobial timbul lebih sering pada pengguna obat injeksi
daripada pasien yang tidak menggunakan obat injeksi. Kehadiran HIV pada populasi ini tidak
secara signifikan mengakibatkan penyebab endokarditis.

Patofisiologi
Mekanisme terjadinya EI pada pasien dengan katup normal belum diketahui dengan pasti.
Mikrotombi steril yang menempel pada endocardium yang rusak diduga merupakan nidus primer
untuk adhesi bakteri. Faktor hemodinamik (stress mekanik) dan proses imunologis mempunyai
peran penting pada kerusakan endothelium.

Adanya kerusakan endotel, selanjutnya akan mengakitbatkan deposisi fibrin dan agregasi
trombosit, sehingga akan terbentuk lesi nonbacterial thrombotic endocardial (NBTE). Jika
terjadinya infeksi mikroorganisme, yang masuk dalam sirkulasi melalui infeksi fokal atau
trauma, maka endocarditis non bacterial akan menjadi endocarditis infectif. Faktor-faktor yang
terdapat pada bakteri seperti dekstran, ikatan fibrinektin dan asam teichoic berpengaruh terhadap
pelekatan bakteri dengan matriks fibrin-trombosit pada katup yang rusak.

Miokarditis
Definsi
Miokarditis merupakan penyakit inflamasi pada miokard, yang biasa disebabkan karena infeksi
maupun non infeksi. Miokarditis primer diduga karena karena infeksi virus akut atau respons
autoimun pasca infeksi viral. Miokarditis sekunder adalah inflamasi miokard disebabkan
pathogen spesifik. Patogen spesifik mencakup, bakteri, spiroseta, riketsia, jamur, protozoa, obat
bahan kimia, dan penyakit inflamasi lain seperti lupus eritematosus sistemik.

Etiologi
Karena infeksi terbanyak adalah infeksi viral, terutama enterovirus Coxsackie B. Trypanosoma
cruzi juga banyak didapatkan pada dalam intraselullar stage dengan gambaran amastigote dan
bias menyebabkan otot jantung nekrosis yang menyebabkan kematian. Trichinella berasal dari
instestine yang bergerak naik ke jantung, lyme disease yang di sebabkan oleh bakteri Borella
Burgdorferi yang disebarkan oleh kutu rusa. Dan pada immunocomprise yaitu Toxoplasma
Gondii merupakan single cell parasite yang di sebarkan melalui kucing

Selain itu bias juga diakibatkan oleh penggunaan obat, atau lingkungan internal yang menyerang
antigen sendiri (self-antigen) yaitu autoimmune.

Epidemiologi
DIi Indonesia belum terdapat data nasional mengenai miokarditis di Indonesia. Insiden
miokarditis adalah sekitar 1,5 juta kasus di seluruh dunia per tahun. Insidensi biasanya
diperkirakan antara 10 hingga 20 kasus per 100.000 orang. Kejadian keseluruhan tidak diketahui
dan mungkin kurang terdiagnosis. Di Amerika Serikat, frekuensi miokarditis sulit dipastikan
karena banyak kasus subklinis. Menurut beberapa perkiraan, 1% hingga 5% dari semua pasien
dengan infeksi virus akut dapat melibatkan miokardium.

Demam jantung reumatik


Definisi
Demam reumatik adalah suatu proses radang akut yang didahului oleh infeksi kuman
streptokokkus beta hemolitikus grup A seperti tonsillitis, faringitis, atau otitis media dan
mempunyai ciri khas cenderung kambuh. Penyakit ini merupakan komplikasi pada penyakit
ISPA yang tidak diobati dan ditandai oleh salah satu atau lebih manifestasi klinis dari karditis,
poliarteritis migrans, korea,nodul subkutan dan eritema marginatum. Penyakit jantung rematik
adalah penyakit jantung sebagai akibat gejala sisa dari Demam Rematik

Etiologi
Demam reumatik, seperti halnya penyakit lain merupakan akibat interaksi individu, penyebab
penyakit dan faktor lingkungan.Penyakit ini berhubungan erat dengan ISPA oleh streptococcus
beta hemoliticus Grup A.Infeksi streptokokus sebelumnya hampir selalu ditunjukkan secara
imunologik pada stadium akut demam rematik dengan reumatik dengan naiknya titer antibody
terhadap antigen streptokokus
FAKTOR PREDISPOSISI
Factor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam rematik dapat dibagi menjadi
factor Individu dan faktor lingkungan.
Faktor Individu
1. Faktor genetic
penyakit demam rematik sering ditemukan dalam satu keluarga, terutama anak kembar.
Meskipun mekanisme penurunannya belum diketahui dengan pasti namun berdasarkan
data yang didapat keturunan memegang peranan pada penyakit ini.
2. Jenis kelamin
tidak ada perbedaan rasio antara anak perempuan dan laki-laki. jenis kelamin hanya
berpengaruh pada jenis kelainan katup, dimana stenosis mitral lebih sering pada anak
perempuan dan insufisiensi aorta lebih sering pada anak laki-laki.Korea jauh lebih sering
ditemukan pada wanita daripada pria
3. Golongan etnik dan ras
Demam rematik serangan pertama maupun ulangan dinegara barat lebih sering didapatkan
pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih tetapi data ini harus dinilai hati-hati
sebab mungkin lingkungan yang berbeda juga ikut berperan..Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam faktor ini adalah bahwa dinegara barat umumnya stenosis mitral terjadi
bertahun-tahun setelah serangan penyakit jantung rematik, sementara di India stenosis
organik berat terjadi 6 bulan sampai 2 tahun setelah serangan pertama, dimana hal ini juga
terjadi di Indonesia.
4. Usia
merupakan faktor terpenting pada timbulnya demam rematik. Paling sering terjadi pada
usia 5-15 tahun dengan rata-rata puncaknya pada usia 8 tahun. Distribusi umur ini sesuai
dengan insidens infeksi Streptococcus pada anak usia sekolah
5. Status gizi
keadaan gizi anak serta adanya penyakit lain belum dapat ditentukan apakah merupakan
factor predisposisi untuk timbulnya demam remetik.tetapi diketahui pasien dengan
penyakit anemia sel sabit jarang menderita demam rematik.
FAKTOR LINGKUNGAN
1. Keadaan Sosial Ekonomi Yang Buruk
Dalam hal ini termasuk sanitasi lingkungan yang buruk, rumah berpenghuni padat,
rendahnya tingkat pendidikan, pandapatan yang rendah, dan faktor lainnya dimana hal-hal
tersebut banyak ditemukan pada negara-negara berkembang.
2. Iklim Dan Geografi
Demam rematik adalah penyakit kosmopolit. Angka kejadian demam rematik lebih banyak
pada daerah beriklim sedang
3. Cuaca
Perubahan cuaca mendadak sering mengakibatkan infeksi saluran nafas bagian atas
meningkat, sehingga kemungkinan terjadinya demam rematik pun meningkat

Patofisiologi
Rematik heart disease di sebabkan oleh strepto pyogens atau kuman penyakit strepto kuman
penyakit tenggorokan, jadi kuman strepto punya anti gen yang Namanya m. protein. M. pretein
high antigen jd antibody ngenalin anti bodi pada saat sakit tenggorokan dan akan mengalamin
imunne respon ngeluarin antibody. M.protein disebut jg atau sama kaya highly mimicry antigen
yang menyerupai sama sel yang sama di otot jantung. Makanya anti bodi akan menyerang sel oto
jantung krn salah ngira (mirip). Jadi bias nyerang otot jantung, sendi, kulit otak. Tanda yang
paling jelas jika belum ke jantung ialah demam rematik,  kalo sdh di jantung rhd

Anda mungkin juga menyukai