Anda di halaman 1dari 14

Media Pembelajaran

Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan
Kesehatan
Kelompok Wajib

Untuk SMP Suster Kelas VII


BAB
6

Senam Lantai

 Peserta didik dapat Memahami pengertian


senam lantai.
 Peserta didik dapat Memahami sejarah
senam lantai

Sumber: Shutterstock.com
A. Sekilas tentang Senam Lantai

Elemen gerakan senam lantai


(artistik) serta rangkaiannya
sebaiknya dilakukan di atas
matras agar nyaman dan
mengurangi cedera saat
melakukan gerakan tersebut.
Senam lantai merupakan nomor senam yang dilombakan
untuk putra dan putri. Secara prinsip gerakannya sama
hanya pada nomor putri gerakannya diselingi unsur balet.
Gerakan senam lantai lebih indah dan lebih menarik
untuk dipelajari. Unsur gerakannya seperti mengguling,
melenting, keseimbangan, lompat, serta loncat. Untuk
menjadi pesenam lantai yang baik, harus berlatih secara
kontinu dan diprogram sesuai yang telah ditetapkan
pelatih. Selain itu agar memperoleh prestasi yang tinggi
harus berlatih dan menguasai teknik-teknik dalam senam
lantai dengan sebaik-baiknya
Pernahkah kamu melakukan latihan senam
lantai? Latihan apa yang kamu lakukan? Dalam
bab ini kamu akan mempelajari beberapa
teknik dasar senam lantai, yaitu gerakan roll
depan, sikap kayang, sikap lilin meroda dan
gerakan guling lenting, dll
A. Pengertian Senam

Senam dapat diartikan sebagai bentuk


latihan fisik yang disusun secara
sistematis dengan melibatkan gerakan-
gerakan yang terpilih dan terencana
untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, kita
dapat melihat bahwa olahraga senam
mempunyai sistematika tersendiri,
serta mempunyai tujuan yang hendak
dicapai, seperti daya tahan, kekuatan,
kelentukan, koordinasi, atau juga bisa
diperluas untuk membentuk tubuh
yang ideal dan memelihara kesehatan
Sejarah senam lantai di Indonesia
Dalam sejarah, senam lantai di Indonesia sebenarnya sudah dikenal sekitar tahun 1912,
atau lebih tepatnya pada masa penjajahan Belanda.

Olah raga senam ini masuk dan diterapkan bersamaan dengan penetapan pendidikan
jasmani sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang ada di sekolah.

Karena senam merupakan salah satu bagian dari pendidikan penjaskes yang ada di sekolah,
maka secara otomatis senam juga diajarkan.

Pada awalnya, senam yang di perkenalkan pada waktu itu adalah senam versi Jerman.

Senam jenis ini lebih fokus kepada kemungkinan berbagai gerakan yang kaya akan alat
pendidikan.

Namun pada tahun 1916, sistem itu kemudian diganti dengan sistem versi Swedia yang
lebih fokus kepada manfaat gerak.
Penemu sekaligus pembawa sistem ini adalah seorang perwira kesehatan yang berasal dari angkatan laut
kerajaan Belanda yang bernama Dr. H. F. Minkema.
Minkema inilah yang membawa senam ke Indonesia kemudian mulai menyebar hingga ke berbagai
daerah.
Pada tahun 1918, Minkema mulai mengadakan kursus senam di Swedia yang berpusat di kota Malang,
Namun kursus ini hanya diperuntukkan bagi para tentara dan guru.
Kendati demikian, masih banyak yang meyakini bahwa awal mula penyebaran senam lantai ini berasal dari
kota Bandung.
Hal dikarenakan di Bandung pada jaman dulu terdapat sekolah pertama yang berhubungan dengan
senam.
Sekolah ini didirikan pada tahun 1922, bersamaan dengan dibukanya MGSS (Militaire Gymnastiek en
Sporschool) oleh penjajah.
Sejarah senam lantai di Indonesia sudah ada sejak jaman penjajahan belanda, lebih tepatnya sekitar tahun
1912 dan versi pertama yang diperkenalkan adalah senam versi Jerman
Para lulusan dari sekolah tersebut kemudian akan menjadi instruktur senam yang akan mengajar di
beberapa sekolah di Swedia.
Karena melihat perkembangan senam yang cukup pesat dan baik, kemudian MGSS mulai memperluas
pendidikan dan pelatihannya dengan membuka cabang di beberapa daerah di kota lainnya, seperti:
Bogor.
Malang.
Surakarta.
Medan.
Senam Lantai Jaman Jepang
Olah raga senam sempat terancam keberadaannya sejak Jepang mulai
masuk ke Indonesia pada tahun 1942.

Karena ketika jepang menjajah, jepang melarang semua bentuk senam di


berbagai sekolah, termasuk di lingkungan masyarakat, sebagai gantinya
jepang memperkenalkan senam “Taiso”.

Taiso merupakan sejenis senam pagi dengan bentuk kalestenik yang


mana pada saat itu semua sekolah wajib melaksanakan senam ini
sebelum pelajaran dimulai.

Senam taiso dimulai dengan iringan musik radio yang disiarkan secara
serentak.

Bahkan sebelum melakukan senam taiso, para murid diharuskan untuk


memberi hormat kepada sang Kaisar Jepang.
Caranya adalah dengan mengikuti instruksi yang diberikan, yang bunyinya
“sei kei rei”, setelah itu otomatis semua murid harus membungkuk dalam-
dalam menghadap ke utara ( Tokyo) sebagai tempat Kaisar Tenno Heika
berada.

Kemudian setelah melakukan senam, para murid juga diwajibkan untuk


melakukan penghormatan kembali kepada sang kaisar Jepang.

Perkembangan Senam Lantai di Indonesia


Kepopuleran “taiso” di Indonesia tidak berlangsung lama, karena mayoritas
rakyat Indonesia menentang keberadaan taiso di berbagai sekolah.

Dengan adanya berbagai bentuk penolakan tersebut pada akhirnya senam


yang diajarkan di beberapa sekolah pun kembali kepada senam yang
dahulu dipakai pada masa penjajahan Belanda.
Kemudian seiring dengan populernya olahraga senam, maka di bentuklah sebuah organisasi
dengan tujuan untuk melatih lebih dalam para atlet senam yang berbakat di tanah air.
Pada tanggal 14 Juli tahun 1963, secara resmi organisasi tersebut dibentuk dan diberi nama
PERSANI (Persatuan Senam Indonesia).
Berdirinya organisasi ini juga atas inisiatif dari beberapa tokoh dan olahragawan se-Indonesia,
yang juga menangani serta memiliki keahlian dalam cabang olahraga senam.
Ketua pertama yang menangani olahraga senam di Indonesia adalah R. Suhadi.
Indonesia pertama kali ikut serta dalam perlombaan senam lantai yang bertaraf Internasional
pada tahun 1964, di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces).
Pada saat itu kebetulan Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Negara – negara yang ikut berpartisipasi dalam cabang senam tersebut antara lain adalah Cina,
Rusia, Korea, Mesir, dan Indonesia.
Pada saat itu cabang senam lain yang juga ikut diperlombakan ialah senam artistik.
Sejak peristiwa Ganefo itulah, senam lantai juga mulai dikenal luas di nusantara, sehingga pada
tahun 1969, senam mulai dilombakan untuk pertama kalinya di PON VII Surabaya.
Sejarah Senam Lantai di Dunia
Tahukah Anda bahwa senam berasal dari bahasa Inggris yaitu gymnastics, jika dikutip
dari Encyclopaedia Britannica, istilah gymnastic berasal dari bahasa Yunani Kuno,
gymnos yang artinya latihan dengan telanjang.

Istilah ini digunakan dan diterapkan pada jenis latihan yang dipraktikkan di tempat
bernama gymnasium.

Gymnasium sendiri merupakan tempat para atlet Yunani zaman kuno melakukan
latihan tanpa pakaian.
Sangat sulit untuk memastikan siapa penemu dari senam lantai ini, karena senam
lantai merupakan olah raga senam yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Meski demikian, ada beberapa tokoh penting dalam sejarah senam lantai yang
menyumbangkan pemikirannya dalam suatu metodologi senam lantai.

Tokoh – tokoh penting tersebut misalnya Archange Tuccaro (1536-1616) yang


merupakan pemain akrobat dari Italia.
Karyanya tersebut telah diadopsi oleh banyak atlet untuk mengolah
tubuhnya dengan buku hasil karyanya ini, sehingga menjadikan Tuccaro
dianggap sebagai bapak Metodologi gymnastic.

Saat ini, senam lantai mengalami banyak perkembangan menggunakan


gerakan-gerakan akrobatik sebagai gerakan mayor.

Banyak para atlet yang melakukan disiplin secara individual pada senam
artistik modern ini, yang pada awalnya dikembangkan di Jerman dan
dipelopori oleh Adolf Spiess pada tahun 1810-1858 dan Justus Carl Lion di
tahun 1829-1901.

Bagi seorang atlet, senam lantai merupakan olah raga yang membutuhkan
banyak perjuangan untuk mengolah dan menembus batas – batas
tubuhnya, untuk dipertunjukkan sekaligus dipertandingkan dalam
pertandingan senam lantai.

Anda mungkin juga menyukai