Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR ATLETIK

OLEH

Al Thariq Agil

21086324

Sesi : 202120860077

PENDIDIKAN JASMANI DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan sehinggadapat menyel esaikan
makalah yang sederhana ini. Selawat dan salam penulis sampaikankepada Nabi Besar Muh ammad SAW
beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telahmembawa perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang
penuh dengan hidayah.Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan teri ma kasih kepada semua pihak
yangtelah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini d apat dijadikan referensi bagi para
pembaca.penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak ke kurangan, untuk ini penulismohon saran-
saran dan perbaikan dari semua pihak. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya

Padang 6 juni 2022

Al Thariq Agil
Rumusan Masalah
 Pengertian dan penjelasan tentang nomor lempar
 Pengertian dan penjelasan tentang nomor lari
 Pengertian dan penjelasan tentang nomor lompat
Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,Atletik
memp unyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-
hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-
gerakan tersebutadalah gerakan alami.Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menja
di Induk dari semua cabangolahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-
unsur gerakan pada Atletik.Kata ini berasal dari bahasa Yunani"athlon" yang berarti "kontes". Atlet
ik merupakancabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk or
ganisasiuntuk olahraga atletik di Indonesiaadalah PASI(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

B. Macam-Macam Cabang Atletik

LariLompat, Loncat,Lempar,danTolak.

C. Penjelasan Cabang Atletik1.

A PENJELASAN TENTANG LARI


Macam-macam lari :

Jarak pendek,Jarak Menengah, jarak Jauh.,Halang Rintang Estafet


 .L a r i J a r a k P e n d e k

Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harusditempuh, atau
sampai jarak yang telah ditentukan.Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara
teknis sama. yangmembedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan
jarak yangharus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus
dibutuhkan.Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprin
t),gerakan finis.StartDalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :- star berdiri (standing start)- s
tar jongkok (crouching start)- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III da
n IV dalam lari estapet 4x 100 m.

 b.L a r i J a r a k M e ne n g a h

Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .
terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell- ball, ialah menapak
kan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukandengan cara berdiri.Yan
g perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:

* badan harus selalu rilaks atau santai.


*Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek

*Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.

Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkahharus sesuai dengan
panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).Penguasaan te rhadap kecepatan
lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kakidiayunkan ke dep an
seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelangmasuk garis finis.
 c.L a r i J a r a k J a u h
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m,sedangkan marathon
dan juga cross-
country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star danfinis, secara fisik dan mental merupakan ke harusan
bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dangerakan kaki dilakuakan seringan-
ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makinrendah lutut diangkat dan langkah juga maki n kecil.
 d.L a r i H a l a n g R i n t a n g
Lari steeple
– chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan- rintangan.Rintangan itu ada dua
macam;
*Rintangan Gawang
*Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)Pelari steeple

chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harusmemiliki daya tahan seperti pelari 5000
meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalammelewati rintangan-
rintangan tersebut.Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :1.
Seperti lari gawang biasa,2.
Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
Cara Lari Gawang BiasaCara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari- pelari yang memang
memilikikemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-
pelari yang jangkung yang dengan mudah dapatmelangkahi rintangan gawang. Yang penting adala h setelah
elari melampaui gawang dapatmenjaga keseimbangan sebaikbaiknya untuk melanjutkan l arinya. Sangat
dianjurkan agardapat bertumpu dengan kaki manapun.
Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut
:a.Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat keatas atas de pan, setelah
kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b.Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolaksekuatnya, kaki lai nnya
diayunkan ke depan sejauh-
jauhnya, dan badan masih dalamsikap sedikit condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melom pat.
B. Penjelasan nomor lompat

1. Lompat jauh (long jump) Lompat jauh atau long jump adalah aktivitas melompat ke arah depan dan jauh
dengan salah satu kaki melakukan tolakan pada tempat yang telah ditentukan. Pada lompat jauh dihitung
berdasarkan jarak terjauh pendaratan di bak pasir. Pelompat dengan jarak terjauh akan menjadi pemenangnya.
Teknik Awalan

Teknik Awalan ialah berlari pada lintasan dengan pergerakan lari lambat, lari dipercepat, sampai papan
tumpuan.
Ancang-ancang tersebut dilakukan sejauh 30-40 meter sebelum titik garis lompat, kemudian setelah mendekati
garis, maka tingkatkanlah kecepatannya.

Namun, dalam teknik jumper, kita juga harus dapat mengendalikan kecepatan lari, terlebih di 3-5 meter akhir
sebelum garis lompat. Selanjutnya, mempersiapkan untuk melakukan pengalihan dari kecepatan lari gerak
horizontal ke lari gerak vertikal.

Teknik Tolak atau Loncatan

Tolakan merupakan tahap di mana kaki jadi tumpuan di garis lompat untuk mengangkat tubuh ke atas dan melayang
di udara sebelum mendarat. Pada saat melakukan tolakan, kaki sedikit dibengkokan, kaki menapak dan tungkai
diluruskan.

Pada gerakan tolakan ini seperti pada umumnya memerlukan kekuatan, kecepatan, dan konsentrasi agar kaki
tidak melewati batas garis loncat.

Teknik Melayang

Gerakan kaki seperti berjalan ketika posisi tubuh melayang, itu akan memudahkan dan memperluas jarak
pendaratan kamu.

Selain itu, ada beberapa hal yang harus kamu diperhatikan dalam melakukan teknik ini, terutama ketika tubuh
jumper berada dalam posisi melayang, seperti menjaga keseimbangan badan, berusaha melayang di udara selama
mungkin, mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.

Teknik Pendaratan

Pendaratan dilakukan dengan cara menundukkan kepala, mengayunkan lengan dan menggerakkan pinggang
ke arah depan. Hal ini dilakukan agar ketika proses pendaratan, anggota badan lain tidak menyentuh pasir
lebih belakang daripada kaki

2. Lompat jalah (pole vault) Cabang atletik nomor lompat yang memakai peralatan seperti tongkat disebut
lompat galah. Lompat galah adalah salah satu jenis lompatan yang mencapai atau melewati ketinggian tertentu
dengan menggunakan galah sebagai alat bantu untuk mengangkat tubuh pelompat. Alat pengunkit (galah)
terbuat dari bahan logam, fiber, bambu atau tongkat kayu.

3. Lompat jangkit (triple jump) Baca juga: Cara Mengukur Lompat Jauh Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), lompat jangkit adalah olahraga melompat dengan rangkaian jalan jingkat, langkah, dan
lompat. Gerakan lompat jangkit terdiri dari rangkaian awalan (approach), jingkat (hop), langkah (step), dan
lompat (jump). ľeknik lompat jangkit:

Fase awalan
Fase awalan dilakukan dengan mengambil beberapa langkah atau lari percepatan dengan kecepatan yang
terkontrol menuju papan tolakan pertama (hop). Tujuan dari fase awalan ini adalah untuk mendapatkan
kecepatan ketika melompat pada fase-fase berikutnya. Fase awalan dilakukan dengan beberapa langkah
berikut:
Persiapan pada posisi start berdiri
Fokuskan pandangan pada papan tolakan pertama
Mulai melangkah lalu berlari dengan kecepatan sedang ke cepat (slow to fast)

Fase jingkat (hop)


Fase jingkat merupakan lompatan pertama yang dilakukan dalam olahraga lompat jangkit. Gunakan kaki
terkuat Anda untuk melakukan fase ini saat membuat tolakan. Kemudian, gunakan kaki yang sama untuk
mendarat kembali agar menghasilkan jarak lompatan yang jauh pada fase berikutnya.
Fase langkah (step)
Fase langkah merupakan tolakan kedua setelah fase jingkat dengan menggunakan kaki yang sama pada tolakan
pertama. Saat melakukan tolakan kedua dengan kaki terkuat, ayunkan kaki sebelahnya sekuat tenaga dari
belakang ke depan bersamaan dengan kaki terkuat ditolakkan ke atas dan ke depan.

Fase lompat (jump)


Fase lompat dilakukan dengan kaki yang berbeda (bukan kaki terkuat) sebagai tumpuan dan mulai melangkah
sekuat-kuatnya sambil mencondongkan badan ke depan untuk melakukan pendaratan.Pendaratan dilakukan
dengan sikap badan hampir duduk dengan kedua kaki menapak pada bak pasir sambil membengkokkan kedua
lutut, kepala ditundukkan, dan kedua tangan ke depan.

4. Lompat Tinggi (high jump) Lompat tinggi adalah jenis lompatan yang dilakukan dengan memindahkan titik
berat badan setinggi-tingginya dalam upaya melampaui suatu ketinggian tertentu (mistar lompatan).
ľeknik lompat tinggi:

ľeknik Awalan
ľeknik dasaí lompat tinggi yang peítama yaitu teknik awalan. Sebagian besaí atlet lompat tinggi melakukan
teknik awalan ini dengan caía beílaíi. Dimulai daíi beílaíi dengan kecepatan íendah hingga kecepatan teítentu
sesuai dengan stíateginya masing-masing agaí dapat melompat dengan baik.

ľeknik ľolakan
ľeknik dasaí lompat tinggi yang kedua yaitu teknik tolakan. ľeknik ini dilakukan dengan menggunakan salah
satu kaki yang teíkuat agaí tubuh dapat melompat tinggi dan melewati mistaí. Ketika satu kaki melakukan
tolakan/lompatan, kaki satunya melakukan ayunan agaí lompatan beíhasil untuk melewati mistaí
teknik Melayang
ľeknik dasaí lompat tinggi selanjutnya yaitu teknik melayang. Melayang disini beíaíti ketika kondisi tubuh
mulai teíangkat untuk melewati mistaí. Pada tahap ini, paía atlet dapat melakukan gaya (sepeíti yang sudah
disebutkan diatas) agaí tubuh lebih mudah melewati mistaí.
ľeknik Mendaíat
ľeknik dasaí lompat tinggi yang teíakhií yaitu teknik mendaíat. ľeknik ini meíupakan suatu teknik dimana
tubuh telah melewati mistaí dan jatuh ke matías. ľeídapat 2 teknik pendaíatan yang paling umum
digunakan, yaitu mendaíat dengan menggunakan kedua kaki dan mendaíat dengan menggunakan tubuhnya
PEMBAHASAN

C. Nomor cabor lempar


 Lempar cakram
 Lempar lembing
 Tolak peluru
 Lempar martil

1. PENJELASAN LEMPAR CAKRAM


Lempar Cakram adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik di mana atlet melempar
sebuah kayu berbentuk piring bersabuk besi atau bahan lain yang bundar pipih.

-TUJUAN LEMPAR CAKRAM

Tujuan dari olahraga lempar cakram adalah untuk mencapai jarak lemparan yang sejauh-jauhnya. Awal
mulanya, olahraga ini terbuat dari batu terupam yang halus kemudian dari perunggu yang di cor ataupun di
tempa

Olahraga ini diperlombakan sejak tahun 1896 yang merupakan olimpiade 1 yang diadakan di Athena.
Pada lempar cakram, juga ada teknik-teknik yang khusus dalam melakukannya dan sebagai atlet pemula tentu
mempelajari setiap teknik lempar cakram itu penting.

Untuk mencapai hasil lemparan maksimal, atlet harus menguasai teknik cara dasar lempar cakram serta
memiliki kecepatan dan kekuatan.

TEKNIK LEMPAR CAKRAM

1. Mengambil posisi yang nyaman dan tepat, posisikan tubuh berdiri menyamping arah lemparan.

2. Bukalah kaki yang lebarnya sebahu dan tekuklah sedikit agar tetap keadaan rileks. Lalu, dilanjutkan dengan
gerakan bagian bawah dengan kaki kiri memutarnya ke sisi kiri.

3. Setelah perhatian terpusat penuh untuk melakukan lemparan,ayunkan cakram beberapa kali ke depan lalu ke
belakang.

4. Pandangan ke depan ke arah sasaran tetap fokus dan konsentrasi.

5. Lemparkan cakram ketika berada di depan muka dengan kira kira sudut 30°.

6. Setelah cakram terlepas, kaki kanan melangkah kedepan untuk menumpu. Gerakan ini bertujuan agar tubuh
tidak terdorong hingga keluar lingkaran.
2. PENJELASAN LEMPAR LEMBING

Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat mengutamakan gerakan dan
kekuatan otot lengan, sehingga Anda perlu melakukannya dengan teknik yang benar untuk menghindari
cedera. Setiap kali Anda memulai sesi latihan, pastikan selalu melakukan pemanasan dengan meregangkan
lengan dan bahu secara menyeluruh.
Teknik dasar lempar lembing setidaknya terdiri dari tiga bagian, yakni teknik memegang lembing Teknik
berlari dan membawa lembing, serta teknik melempar lembing.
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat mengutamakan gerakan dan
kekuatan otot lengan, sehingga Anda perlu melakukannya dengan teknik yang benar untuk menghindari
cedera. Setiap kali Anda memulai sesi latihan, pastikan selalu melakukan pemanasan dengan meregangkan
lengan dan bahu secara menyeluruh.
Teknik dasar lempar lembing setidaknya terdiri dari tiga bagian, yakni teknik memegang lembing, teknik
berlari dan membawa lembing, serta teknik melempar lembing.
 Gaya amerika ( American grip). Teknik pegangan paling umum yang bisa Anda lakukan dengan
memegang lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari
lainnya menggenggam seperti biasa.
 Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda perlu mengulur jari
telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk mencengkram bagian tali Anda lakukan
dengan ibu jari dan jari tengah.
 Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan menjepit lembing di
antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari manis, dan jari kelingking memegang
santai lembing.

2. Teknik membawa lembing

Setelah Anda memilih dan membiasakan dengan salah satu cara memegang lembing, berikutnya ikuti langkah-
langkah membawa lembing di bawah ini.
 Mulailah dengan memegang lembing di atas bahu, dengan posisi siku harus mengarah ke depan.
Kemudian arahkan ujung lembing ke arah area lemparan dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
 Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul Anda tegak lurus dengan area target. Pemula
umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara atlet bisa melakukan 13
hingga 18 kali langkah.
 Selama berlari, pastikan Anda pertahankan posisi lembing seperti pada gerakan awal.
 Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan Anda yang
memegang lembing dan arahkan pinggul ke target Anda.
 Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang. Posisikan badan condong ke
belakang sambil meluruskan lengan dan bahu untuk bersiap melempar.

3. Teknik melempar lembing

Langkah-langkah melempar lembing berikut ini akan sangat menentukan seberapa jauh dan akurat ketika
Anda melemparkan lembing.
 Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap pertahankan pandangan Anda
ke area target.
 Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki Anda yang lainnya.
Pindahkan berat badan Anda ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
 Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan. Lepaskan lembing
saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di puncaknya.
 Lempar sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.
 Teknik pegangan paling umum yang bisa Anda lakukan dengan memegang lembing dengan bagian tali
di antara ibu jari dan jari telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari lainnya menggenggam seperti biasa.
 Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda perlu mengulur jari
telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk mencengkram bagian tali Anda lakukan
dengan ibu jari dan jari tengah.
 Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan menjepit lembing di
antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari manis, dan jari kelingking memegang
santai lembing.

2. Teknik membawa lembing

Setelah Anda memilih dan membiasakan dengan salah satu cara memegang lembing, berikutnya ikuti langkah-
langkah membawa lembing di bawah ini.
 Mulailah dengan memegang lembing di atas bahu, dengan posisi siku harus mengarah ke depan.
Kemudian arahkan ujung lembing ke arah area lemparan dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
 Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul Anda tegak lurus dengan area target. Pemula
umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara atlet bisa melakukan 13
hingga 18 kali langkah.
 Selama berlari, pastikan Anda pertahankan posisi lembing seperti pada gerakan awal.
 Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan Anda yang
memegang lembing dan arahkan pinggul ke target Anda.
 Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang. Posisikan badan condong ke
belakang sambil meluruskan lengan dan bahu untuk bersiap melempar.

3. Teknik melempar lembing

Langkah-langkah melempar lembing berikut ini akan sangat menentukan seberapa jauh dan akurat ketika
Anda melemparkan lembing.
 Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap pertahankan pandangan Anda
ke area target.
 Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki Anda yang lainnya.
Pindahkan berat badan Anda ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
 Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan. Lepaskan lembing
saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di puncaknya.
 Lempar sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.
Spesifikasi alat dan lapangan cabang olahraga lempar lembing

International Association of Athletics Federations (IAAF) menentukan sejumlah aturan terkait peralatan
lembing dan lapangan pertandingan pada Olimpiade dan turnamen atletik lainnya. Beberapa peraturan lempar
lembing tersebut antara lain sebagai berikut.
 Spesifikasi lembing. Lembing merupakan tombak dari kayu atau logam dengan ujung logam yang
tajam, serta sebuah pegangan tali padanya. Bobot lembing setidaknya 800 gram dengan panjang 2,6-
2,7 m untuk pria dan bobot minimal 600 gram dengan panjang 2,2-2,3 m untuk wanita.
 Landasan lempar lembing. Tempat untuk melakukan awalan minimal berjarak 30 m, tetapi pada
beberapa kondisi panjang bisa menjadi 36,5 m. Lebar landasan adalah 4 m, dengan lengkungan
lemparan yang berupa garis memiliki radius 8 m sebagai batas akhir sebelum melemparkan lembing.
 Area pendaratan lembing. Sektor pendaratan ditandai dengan busur pada lapangan rumput dengan
sudut 28,96 derajat.
Aturan cabang olahraga lempar lembing dalam Olimpiade

Selain menentukan peralatan dan area lapangan pertandingan, IAAF juga menentukan cara perhitungan dan
sejumlah larangan bagi atlet lempar lembing.
 Tidak diperbolehkan menggunakan taping untuk merekatkan dua atau lebih jari yang membantu atlet
dalam melempar, termasuk untuk penggunaan sarung tangan.
 Setiap atlet hanya memiliki waktu satu menit untuk melakukan lemparan. Jika mencapai 15 detik
terakhir dan atlet belum melempar, wasit akan mengibarkan bendera kuning sebagai peringatan. Jika
melebihi batas waktu, poin atlet tidak akan dihitung.
 Selama melakukan ancang-ancang, atlet harus tetap berada dalam area landasan. Dilarang untuk
menyentuh sela-sela atau tanah yang berada di luar landasan.
 Atlet harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar dan tidak boleh melewati garis batas
lengkungan lemparan.
 Pelanggaran terjadi jika pelempar berputar sepenuhnya sehingga bagian punggung mengarah ke area
pendaratan lembing. Atlet tidak boleh memutar badan pada tahap apapun sampai lemparan dan
pendaratan selesai.
 Lembing harus mendarat dalam area pendaratan dan hanya perlu membuat tanda pada permukaan
tanah, tidak perlu hingga menempel atau melubangi rumput.
 Atlet umumnya akan melakukan tiga kali percobaan melempar lembing dalam sebuah kompetisi. Pada
beberapa kasus, atlet bisa melakukan hingga enam kali percobaan.
 Wasit akan menentukan pemenang dengan kriteria lemparan yang sah dan memperoleh jarak terjauh.
 Jika terdapat seri, kedua atlet akan melakukan sekali percobaan lagi. Atlet yang mendapat lemparan
terbaik pada percobaan ini keluar sebagai pemenang.
Lempar lembing merupakan salah satu olahraga atletik yang mengandalkan kekuatan otot lengan, sehingga
penting untuk melatih bagian tubuh yang satu ini. Siapa saja bisa melakukan olahraga ini, asalkan berlatih
pada lokasi yang aman serta pendampingan bersama pelatih profesional.

3. Penjelasan Tolak Peluru

Beragam gaya olahraga tolak peluru


Dalam pertandingan resmi, ada dua macam gaya yang sering digunakan, yakni gaya O’brien dan gaya spin.
Selain itu, ada pula gaya ortodoks yang kurang populer dalam pertandingan resmi, tetapi lebih bertujuan dalam
pelatihan pemula atau tujuan pendidikan seperti di sekolah.
1. Gaya O’brien

Parry O’brien, seorang atlet Amerika Serikat mempopulerkan gaya glide atau meluncur yang kini lebih
terkenal dengan gaya O’brien. Ketika melakukan permulaan gaya ini, posisi seorang atlet akan membelakangi
area pendaratan. Selanjutnya, atlet akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat sebelum
melontarkan bola logam.
2. Gaya spin
Gaya spin atau berputar pertama kali dipopulerkan Aleksandr Baryshnikov, seorang atlet asal Rusia. Teknik
ini memerlukan keterampilan tinggi karena mengharuskan seorang atlet berputar 360 derajat dalam kecepatan
tinggi sebelum mendorong bola logam ke depan. Gerakan ini bertujuan untuk menghasilkan momentum agar
menghasilkan jarak tolakan terjauh.
3. Gaya ortodoks

Gaya ortodoks kurang populer bagi kalangan atlet, karena memang teknik ini lebih bertujuan untuk
memperkenalkan olahraga tolak peluru pada pemula. Teknik ini mudah untuk pemula lakukan karena tidak
melibatkan banyak gerakan. Posisikan tubuh menyamping dari area pendaratan, letakkan bola logam antara
kepala dan bahu, kemudian lakukan tolakan.
Teknik dasar dalam olahraga tolak peluru

Prinsip utama olahraga tolak peluru adalah menolak atau mendorong bola logam dengan hanya mengandalkan
kekuatan satu tangan. Olahraga atletik ini memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil tolakan atau dorongan
bola logam sejauh-jauhnya.
Untuk melakukannya dengan benar, berikut ini adalah langkah-langkah dasar dalam melakukan gerakan tolak
peluru bagi pemula.
 Tempatkan bola logam pada pangkal jari, bukan telapak tangan. Rentangkan jari-jari tangan sedikit,
lalu gunakan ibu jari untuk mencegah bola logam terjatuh.
 Letakkan bola logam antara kepala dan bahu, tepat pada bagian bawah rahang.
 Sambil menahan bola logam, pastikan untuk menjaga kondisi siku lengan tetap tinggi sehingga tampak
lurus dengan bahu.
 Berdiri menyamping dengan posisi bahu tangan yang bebas dari bola logam mengarah ke area
pendaratan.
 Buka kedua kaki lebar-lebar, lalu tekuk kaki yang berada jauh dari area pendaratan sehingga tubuh
akan condong ke belakang.
 Putar pinggul sehingga menghadap arah yang berlawan dari area pendaratan.
 Saat bersiap melakukan tolakan, dorong dengan kaki belakang dan putar pinggul sehingga tubuh
menghadap ke area pendaratan.
 Rentangkan lengan yang memegang bola logam ke depan dengan sudut 45 derajat, sambil berusaha
mendorong bola logam dengan sekuat tenaga
 Saat menembak, tambahkan dengan mendorong pergelangan tangan mirip seperti gerakan menembak
bola basket.
Teknik dalam olahraga tolak peluru tersebut merupakan gerakan mendasar yang perlu pemula ketahui. Dalam
pertandingan resmi, atlet bisa melakukannya dengan variasi gaya O’brien atau spin untuk menghasilkan lebih
banyak momentum dan mencapai jarak maksimal saat melakukan tolakan.
Peralatan dan lapangan olahraga tolak peluru

1. Bola logam. Bobot bola logam untuk pria yakni 7,26 kg dan 4 kg untuk wanita. Material bola
logam umumnya terdiri dari besi padat atau kuningan, meskipun logam apapun yang tidak lebih
lembut dari kuningan bisa digunakan.
2. Bentuk lapangan. Lapangan tolak peluru berupa sebuah lingkaran berdiameter 2,135 meter
pada lapangan beton dan sektor pendaratan yang ditandai busur pada lapangan rumput dengan
sudut 34,92 derajat. Lingkaran memiliki papan penghenti setinggi 10 cm pada bagian depan
sebelum memasuki sektor pendaratan.

Peraturan cabang olahraga tolak peluru

 Seorang atlet harus bersiap setelah namanya diumumkan, serta hanya memiliki waktu 60 detik untuk
memulai gerakan.
 Untuk tujuan keamanan, atlet bisa menggunakan taping pada jari tangan tetapi tidak bisa memakai
sarung tangan.
 Posisi bola logam harus tetap berada dekat leher sepanjang gerakan. Jika bola logam terlepas dan tidak
menempel dekat leher selama melakukan gerakan, maka hasil tolakan tidak sah.
 Gerakan hanya menggunakan satu tangan dan tembakan harus berada di atas ketinggian bahu.
 Atlet bisa menggunakan seluruh lingkaran, tetapi bagian kaki tidak boleh bergerak keluar lingkaran
atau menapak pada papan penghenti pada bagian depan lingkaran.
 Tolakan sah apabila bola logam mendarat pada sektor pendaratan dengan sudut 34,92 derajat. Wasit
akan menghitung titik pendaratan pertama bola logam.
 Tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum bola logam mendarat, serta hanya boleh meninggalkan
lingkaran dari belakang.

4.Penjelasan Lontar Martil


salah satu dari empat acara lempar dalam kompetisi lintasan dan lapangan reguler, bersama dengan
lemparan cakram, lempar peluru dan lempar lembing. Martil yang digunakan dalam olahraga ini berupa bola
logam yang diberi peganagn kawat baja.

Karakteristik martil yang digunakan, yaitu:

1. Berupa bola logam dengan bobot berbeda untuk wanita dan pria.
2. Memiliki pegangan.
3. Kepala martil harus memiliki diameter 110 hingga 130 milimeter.
4. Pusat gravitasi palu harus enam milimeter dari pusat dan disatukan oleh rantai atau kawat.
5. Pegangannya berbentuk seperti segitiga.

Latihan kekuatan atlet, keseimbangan, dan waktu lemparan sangat penting dalam olahraga yang satu ini. Jika
atlet naik atau meninggalkan lingkaran, tembakan akan meleset atau jika palu jatuh dari sektor 40 ° yang
ditandai di lapangan dari pusat lingkaran.
Teknik Lontar Martil
Berikut ini teknik dasar dalam lontar martil yang harus dikuasai oleh seorang atlet, antara lain:

1. Posisi Awal dan Ayunan

Beberapa hal perlu kita perhatikan ketika posisi awalan dan ayunan yaitu:

 Posisi awalan dimulai dengan cara memegang martil pada bagian handle atau pegangannya dengan
tangan kiri, kemudian ditutup dengan tangan kanan dengan posisi kedua ibu jari menyilang.
 Penempatan kepala martil yaitu boleh ditempatkan di atas tanah, tepatnya di sebelah kanan atau di
belakang pelempar, selanjutnya pelempar bisa mengayunkan martil tersebut sebagai ayunan permulaan.
 Titik terendah dari ayunan permulaan ialah hanya saat martil melewati bagian kanan dan kaki kanan.

2. Putaran dan Transisi

Beberapa hal perlu kita perhatikan ketika akan melakukan putaran dan transisi yaitu:

 Ketika martil berada pada titik terendah, yang mulai dilakukan pelempar pivot di atas tumit tungkai kiri
dan ujung telapak kaki kanan.
 Putaran dibuat di atas tumit dan kaki kiri hingga menghadap ke arah depan dari lingkaran, setelah itu
putar kembali di atas telapak kaki bagian depan hingga kembali ke arah semula.
 Tubuh bagian bawah membawa tubuh bagian atas untuk bergerak ke depan, dengan posisi tangan kiri
yaitu menutup dada, dan ketika tungkai masih terus bergerak, maka martil pun akan terus bergerak.
 Kaki kanan meninggalkan tanah saat kaki kiri selesai dengan gerakan tumitnya, berat badan
dipindahkan ke tungkai kiri dan seterusnya.

3. Fase Akhir

Beberapa hal harus kita perhatikan ketika fase akhir yaitu:

 Beberapa saat sebelum berakhirnya atau sebelum martil mencapai titik terendah, maka pelempar sudah
mulai untuk menarik martilnya.
 Berupaya untuk mempercepat jalannya martil ketika bergerak ke arah bawah
 Mencoba untuk mempercepat gerakan kedua tangkai dengan tujuan untuk mempercepat putaran tubuh
bagian bawah.

4. Lemparan

Beberapa hal perlu kita perhatikan pada tahap pelemparan yaitu:

 Kedua tungkai diluruskan dengan kuat


 Badan lebih dibusungkan lagi dengan kepala direbahkan ke arah belakang atau dengan posisi
tertengadah,
 Saat martil sudah berada pada sudut trayektorinya, pelempar harus melihat ke arah lemparan.
 Selanjutnya mengangkat kedua lengan di akhir gerakannya dan pandangnan kedua matanya mengikuti
jalannya martil sebelum mengganti posisi kedua tungkainya.
Aturan Permainan Lontar Martil
Berikut ini beberapa peraturan dalam lontar martil yang harus dipatuhi oleh semua atlet ketika petandingan,
antara lain:

 Implement (alat) harus disertifikasi untuk berat, panjang, diameter, pegangan, dan pusat gravitasinya.
 Berat minimum 7.260 kg pria senior, 6.000 kg pria junior, 5.000 kg pria muda, 4 kg wanita (senior,
junior, dan remaja).
 Panjang maksimal 121,5 cm pria, wanita 119,5 cm.
 Panjang minimum pria 117,7 cm, wanita 116 cm.
 Diameter bola minimum 110 mm pria, 95 mm wanita.
 Diameter bola maksimal 130 mm pria, 110 mm wanitPegangan harus membentuk segitiga sama kaki
dengan sisi panjang sama dengan 110 mm, harus dari konstruksi kaku yang tidak akan melar dengan
cukup tinggi saat dilemparkan.
 Kawat harus tidak terputus, panjang lurus dari kawat baja pegas dengan diameter tidak kurang dari 3
mm, yang tidak dapat meregang cukup tinggi saat dilemparkan.
 Pusat gravitasi kepala palu tidak boleh lebih dari 6mm dari pusat bola
 Pelempar harus tetap berada di lingkaran (diameter 7 kaki) sampai menerapkan tanah.
 Pelempar harus menunggu sampai alat telah mendarat sebelum keluar dari setengah lingkaran di bawah
kendali.
 Implement harus harus mendarat di sektor (34,92 derajat).
 Setiap lemparan yang mendarat di sektor ini dan bukan pelanggaran kaki adalah lemparan yang sah.

Itulah bahasan lengkap yang bisa kami uraikan pada semuanya pembaca berkaitan dengan pengertian lontar
martil, sejarah, tujuan, teknik, dan aturan-aturan dalam permainannya. Semoga memberikan literasi serta
menambah bahan bacaan
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,Atletik memp unyai
karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita seharihari seperti contoh
: Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakangerakan tersebutadalah gerakan alami.Caban g
Atletik1.Lari2.lompat 3.lempar

Saran

Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-


nilai karakter dansportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana carayang
tepat untuk melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep diatas te lah tertanam dalam
diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup ditengah-
tengah masyarakat persoalan-
persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dandapat menjalani hidup dengan harmonis.

Anda mungkin juga menyukai