DISUSUN OLEH :
KELAS :
XII IPS 1
SEMESTER ;
WAIKABUBAK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Dan saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………….... 2
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dalam ketentuan umum dan tatacara perpajakan………………… 3
2.2 Kewajiban dan hak wajib pajak …………………………………………….. 5
2.3 NPWP ………………………………………………….…………………..... 7
2.4 NPPKP ……………………………………………..…………………………8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan gerakan yang
ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada pada olharga
lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di dalam
mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari, lempar,
lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang
dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon
(42,195 km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru,
dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan merupakan
faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar lembing adalah 4
meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya mengikuti
pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam atletik itu sendiri
A. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Atletik?
B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
D. Bagaimana Sejarah Atletik?
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti
contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang
olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang
olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga
atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
1. LARI
Macam-macam lari :
Jarak pendek
Jarak Menengah
jarak Jauh.
Halang Rintang
Estafet
a. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh,
atau sampai jarak yang telah ditentukan.
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan
hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin
jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas atas
depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya, kaki
lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke
depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu
melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk
dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong
ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari,
yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak
akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.
2. LOMPAT
Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan
persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddledimana ketiga badan melewati mistar
dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
b. Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang
menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang
jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di
event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.
c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-
sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok
tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak
lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan
(stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan
atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung
juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung,
Gaya jalan di udara.
d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya membutuhkan
kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya
untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan
melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai bentuk
latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncar jauh
3. LEMPAR
Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
b) Lempar Cakram
a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m,
sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b) Lempar Cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan
ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di
samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai
lurus.jangan sampai lepas
4. TOLAK
1. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang
berat sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau
tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg,
5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.
Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal,
dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah
bagian yang terkuat dari badan.
a. Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari
tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari
kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi
di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya
bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang
peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru
atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan
jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
Untuk senior putra = 7.257 kg
D. SEJARAH ATLETIK
1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia
Perkembangan atletik di Indonesia diperkenalkan oleh bangsa Belanda, pada tanggal 12 Juli
1917 dengan didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU (Nederland Indische Atletiek
Unie). Pengurus dan atlit-atlitnya sebahagian besar terdiri dari pemuda-pemudi bangsa Belanda atau
Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu antara lain Muhammad Noerbambang
pelari 100 meter, yang pernah mencapai waktu 10,8 detik dan Harun Al-Rasyid atlit lompat tinggi
dengan prestasi lompatan mencapai 1,80 meter dan juga menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi
lompatan mendekati 7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5). Pada tanggal 3 September 1950 didirikan
organisasi atletik yang diberi nama dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di kota
Semarang. Tujuan didirikannya PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar seluruh
masyarakat Indonesia dapat merasakan dan menikmati serta menyumbangkan pemikiran yang
konstuktif untuk pembinaan cabang olahraga tersebut.
Sebelum pembentukan PASI, pada bulan Januari 1946 di kota Solo diselenggarakan kongres
yang bertujuan untuk menghidupkan kembali keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut
terbentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang kemudian disingkat PORI. Tugas pertama
PORI adalah menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). PON yang pertama
diselenggarakan di kota Solo pada tanggal 12 September 1948, yang dibuka langsung oleh Bapak
Presiden Republik Indonesia I (Ir. Soekarno) dan juga dihadiri oleh Wakil Presiden beserta para Menteri
Kabinetnya.
Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga lain. Hal ini terlihat dari
gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka cabang
olahraga atletik dapat dipandang sebagai Ibu semua cabang olahraga atau lebih dikenal dengan istilah
"Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah dikemukakan, Jonath dkk (1987 : 1)
menjelaskan sebagai berikut : Atletik yang sedang berkembang sekarang merupakan inti dari pesta
Olympiade dan merupakan cabang olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang olahraga lain.
Latihan atletik juga merupakan sarana yang baik untuk meningkatkan kemampuan fisik dalam
mencapai prestasi yang optimal. Dengan latihan atletik dapat mengembangkan dan meningkatkan
sistem jantung-paru, peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen yang menjadi dasar
untuk fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, stamina, daya ledak otot, dan koordinasi. Merujuk
pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan cabang olahraga atletik selain
mencapai prestasi yang tinggi, juga dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh, sistem pernafasan
dan sistem pensarafan.
Atletik merupakan aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu, dan meliputi beberapa
nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia seperti berjalan, berlari,
melompat dan melempar. Pada awal mula bentuk atletik yang mulai terorganisir/teratur umumnya
diakui telah terjadi sejak zaman Yunani Kuno dan dikenal dalam Olimpiade Purba. Selain membantu
memelihara keadaan kesegaran jasmani dan mempertajam prestasi pribadi individu, atletik juga
memberikan lahan riset tentang gerak tubuh manusia, yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang
tepat dalam proses pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1).
Sebagai olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya, atletik merupakan cabang olahraga
yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir bersamaan dengan adanya manusia di muka bumi ini.
Dalam hal ini Arma (1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar boleh
dikatakan sebagai cabang olahraga paling tua, karena umur atletik sama tuanya dengan mulai adanya
manusia di permukaan bumi ini. Jalan, lari, lompat dan lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang
paling asli dan paling wajar dari manusia, dalam mempertahankan proses kehidupan sehari-hari.
Atletik yang berisikan gerak-gerak dasar (alamiah) tersebut disamping merupakan salah satu
cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya dan disebut juga sebagai induk dari semua
cabang olahraga (mother of sport), juga unsur gerak atletik tersebut adalah unsur gerak yang sangat
penting dan tidak ternilai harganya bagi proses kehidupan manusia pada zaman purba maupun pada
zaman modern ini. Unsur gerak tersebut digunakan oleh manusia purba sebagai upaya
mempertahankan diri dari lingkungan alam yang kurang bersahabat pada waktu itu. Manusia purba
melakukan gerak lari, lompat dan lempar hanya untuk menghindari serangan bahaya binatang buas dan
untuk mendapatkan binatang buruan demi kelangsungan hidupnya.
Sedangkan pada manusia zaman modern ini gerak-gerak atletik selain dipergunakan untuk
proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah dipergunakan untuk proses pencapaian prestasi
olahraga atletik. Prestasi yang diperoleh juga akan mendapatkan suatu prestise bagi dirinya maupun
bagi negara naungannya. Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan-keuntungan moril maupun
material lainnya.
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada
Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar.
Olah raga Atletik mula-mula di Populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani
dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar.
Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah
raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting
artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu
binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu
adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri
mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik
ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam
bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk
dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau
riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman
purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian
dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno
sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat
diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti
contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat
3. Lempar
4. Tolak
B. Saran
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan sportivitas,
seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang tepat untuk
melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam diri
seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah masyarakat persoalan-
persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. 1985. Olahraga untuk Pembina, Pelatih, dan Penggemar. PT. Sastra Hudaya : Jakarta
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat. Dep. P &
K. Dirjen Dikti LP2TK : Jakarta