Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

 ANJELA SUSANTI BILI


 ALTRI KAITA TAMU APU
 LIDIA LIBU
 IMELDA SUSANTI BILI
 VIRGIANUS DAO
 YUMI YATI KODA NONO
 ROSINA BANI
 ANGELINA BANI

KELAS :

XII IPS 1

SEMESTER ;

SMA KATOLIK SINT PIETER

WAIKABUBAK

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Dan saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Waikabubak, 15 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
1.2   Rumusan Masalah ……………………………………………………….... 2
1.3   Tujuan Penulisan ………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian dalam ketentuan umum dan tatacara perpajakan………………… 3
2.2 Kewajiban dan hak wajib pajak …………………………………………….. 5
2.3 NPWP ………………………………………………….…………………..... 7
2.4 NPPKP ……………………………………………..…………………………8

BAB III PENUTUP


3.1    Kesimpulan ………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cabang Atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan gerakan yang
ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada pada olharga
lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di dalam
mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari, lempar,
lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang
dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon
(42,195 km).

Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru,
dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang bukan merupakan
faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar lintasan lempar lembing adalah 4
meter.

Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya mengikuti
pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam atletik itu sendiri

A. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Atletik?
B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
D. Bagaimana Sejarah Atletik?

B. Tujuan

A. Mengetahui Pengertian Atletik


B. Memahami Cabang Cabang Atletik
C. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
D. Mengetahui Sejarah Atletik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Atletik

Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti
contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang
olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang
olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga
atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

B. Macam-Macam Cabang Atletik


 Lari
 Lompat, Loncat
 Lempar,dan
 Tolak.

C. Penjelasan Cabang Atletik

1. LARI
Macam-macam lari :
 Jarak pendek
 Jarak Menengah
 jarak Jauh.
 Halang Rintang
 Estafet
a. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh,
atau sampai jarak yang telah ditentukan.

Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan
hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin
jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah : 
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.

b. Lari Jarak Menengah


Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek
.terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan
pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:
 badan harus selalu rilaks atau santai.
 Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek
 Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.
 Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus
sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan
seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

c. Lari Jarak Jauh


Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m,
sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara
fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan
seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga
makin kecil.
d. Lari Halang Rintang
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan.

Rintangan itu ada dua macam; 


 Rintangan Gawang
 Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya
tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-
rintangan tersebut.

Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah : 


1. Seperti lari gawang biasa,
2. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.

1. Cara Lari Gawang Biasa


Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki
kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi
rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan
sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :

a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas atas
depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya, kaki
lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke
depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu
melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk
dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong
ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari,
yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak
akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.

2. LOMPAT

   Macam-macam lopat :
a. Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan
persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddledimana ketiga badan melewati mistar
dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
b. Lompat galah
            Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang
menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang
jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di
event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.

c. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-
sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok
tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak
lompat ± 1 meter

Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan
(stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan
atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung
juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung,
Gaya jalan di udara.

d. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya membutuhkan
kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya
untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan
melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai bentuk
latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncar jauh

3. LEMPAR

Macam-macam Lempar
a) Lempar Lembing
b) Lempar Cakram

a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m,
sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
 Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
 Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr

Cara memegang lembing


 Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
 Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
 Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing diluruskan
Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan

Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b) Lempar Cakram

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang dilempar berukuran garis


tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan
sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3
cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan
diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram
diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari
pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong
kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
 Diawali dgn sikap tegap
 langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
 lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan
berada dibawah ketinggian bahu
 langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan dada ke
depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan
Cara memegang cakram

Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan
ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan ke belakang di
samping tubuh.pada saat mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai
lurus.jangan sampai lepas

Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram


1. Persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan
sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat
cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar
badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram
pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b
adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki
kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

4. TOLAK
1. Tolak Peluru

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang
berat sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau
tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg,
5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.

Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal,
dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah
bagian yang terkuat dari badan.
a. Teknik-teknik Tolak peluru
Cara memegang
           Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari
tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari
kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi
di bawah rahang.

Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya
bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang
peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru
atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan
jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul.Berat peluru:
 Untuk senior putra = 7.257 kg

 Untuk senior putri = 4 kg


 Untuk yunior putra = 5 kg

 Untuk yunior putri = 3 kg

D. SEJARAH ATLETIK
1. Perkembangan dan Kemajuan Atletik di Indonesia 

Perkembangan atletik di  Indonesia diperkenalkan oleh bangsa Belanda, pada tanggal 12 Juli
1917 dengan  didirikannya perkumpulan atletik, dan diberi nama NIAU (Nederland Indische Atletiek
Unie). Pengurus dan  atlit-atlitnya  sebahagian besar terdiri dari pemuda-pemudi  bangsa  Belanda  atau
Indo-Belanda. Atlit-atlit pribumi yang bermunculan pada saat itu antara lain Muhammad Noerbambang
pelari 100 meter,  yang pernah mencapai waktu 10,8 detik dan Harun  Al-Rasyid  atlit lompat tinggi
dengan prestasi lompatan mencapai  1,80  meter dan juga menjuarai nomor lompat jauh dengan prestasi
lompatan mendekati 7,00 meter (PB PASI, 1988 : 5). Pada tanggal 3 September 1950 didirikan
organisasi  atletik yang diberi nama dengan PASI (Persatuan Atletik  Seluruh Indonesia) di kota
Semarang.  Tujuan  didirikannya  PASI ini adalah untuk mengembangkan olahraga atletik agar seluruh
masyarakat Indonesia dapat  merasakan  dan  menikmati  serta menyumbangkan pemikiran yang
konstuktif untuk pembinaan cabang  olahraga tersebut. 

Sebelum pembentukan PASI, pada bulan  Januari  1946  di kota Solo diselenggarakan kongres
yang bertujuan untuk menghidupkan kembali keolahragaan di  Indonesia.  Hasil  kongres tersebut
terbentuk Persatuan  Olahraga  Republik  Indonesia, yang kemudian disingkat PORI. Tugas pertama
PORI adalah  menyelenggarakan  Pekan  Olahraga  Nasional  (PON).  PON  yang pertama 
diselenggarakan  di  kota  Solo  pada  tanggal   12 September 1948, yang dibuka  langsung  oleh  Bapak 
Presiden Republik Indonesia I (Ir. Soekarno) dan juga  dihadiri  oleh Wakil Presiden beserta para Menteri
Kabinetnya.  

Cabang olahraga atletik merupakan dasar-dasar setiap cabang olahraga lain. Hal ini terlihat dari 
gerakan-gerakan yang terdapat dalam nomor-nomor atletik. Berdasarkan asumsi tersebut maka cabang
olahraga atletik dapat dipandang  sebagai Ibu semua cabang olahraga atau lebih dikenal dengan  istilah
"Mother of Sport". Sehubungan dengan asumsi yang telah dikemukakan, Jonath  dkk  (1987  :  1) 
menjelaskan  sebagai berikut : Atletik yang sedang  berkembang  sekarang  merupakan inti dari pesta
Olympiade dan merupakan cabang olahraga yang menjadi dasar bagi kebanyakan cabang olahraga lain.
Latihan  atletik  juga  merupakan  sarana yang baik untuk meningkatkan kemampuan  fisik  dalam
mencapai prestasi yang optimal. Dengan latihan atletik  dapat  mengembangkan  dan  meningkatkan 
sistem jantung-paru, peredaran darah, dan sistem saraf maupun komponen-komponen yang menjadi dasar
untuk fisik seperti kekuatan, daya  tahan,  kecepatan,  stamina, daya ledak otot, dan koordinasi. Merujuk
pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan-latihan cabang olahraga atletik selain  
mencapai prestasi yang tinggi,  juga  dapat  meningkatkan  sistem metabolisme tubuh, sistem pernafasan
dan sistem pensarafan. 

Atletik merupakan  aktivitas  jasmani  yang  kompetitif atau dapat diadu, dan meliputi  beberapa 
nomor  lomba  yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia  seperti berjalan, berlari,
melompat dan  melempar.  Pada  awal  mula bentuk atletik yang mulai terorganisir/teratur  umumnya
diakui telah terjadi sejak zaman  Yunani  Kuno  dan  dikenal dalam Olimpiade Purba. Selain membantu
memelihara  keadaan  kesegaran  jasmani dan mempertajam  prestasi  pribadi  individu,  atletik  juga
memberikan lahan riset tentang gerak tubuh  manusia,  yang memiliki keuntungan sebagai sarana yang
tepat  dalam  proses pengukuran khususnya waktu dan jarak (PASI, 1993 :1). 

Sebagai olahraga yang mendasari cabang  olahraga  lainnya, atletik merupakan cabang olahraga
yang paling tua yaitu olahraga yang terlahir bersamaan dengan  adanya  manusia  di muka bumi ini.
Dalam hal ini Arma (1985 : 39) menjelaskan :Atletik yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar boleh
dikatakan sebagai cabang olahraga paling  tua, karena umur atletik sama tuanya dengan mulai  adanya
manusia di permukaan bumi ini. Jalan,  lari,  lompat dan lempar adalah bentuk-bentuk gerakan yang 
paling asli dan paling wajar dari manusia, dalam  mempertahankan proses kehidupan sehari-hari. 
Atletik  yang  berisikan  gerak-gerak  dasar (alamiah) tersebut disamping merupakan salah satu
cabang olahraga yang mendasari cabang olahraga lainnya dan disebut  juga  sebagai induk dari semua
cabang olahraga  (mother  of  sport),  juga unsur gerak atletik tersebut adalah unsur gerak yang  sangat
penting dan tidak ternilai harganya  bagi  proses kehidupan manusia pada zaman purba maupun pada
zaman modern ini. Unsur gerak tersebut digunakan oleh manusia  purba  sebagai  upaya
mempertahankan  diri  dari  lingkungan  alam   yang   kurang bersahabat pada waktu itu.  Manusia  purba 
melakukan  gerak lari, lompat dan lempar  hanya  untuk  menghindari  serangan bahaya binatang buas dan
untuk mendapatkan  binatang  buruan demi kelangsungan hidupnya. 
Sedangkan  pada  manusia  zaman modern ini gerak-gerak  atletik  selain  dipergunakan  untuk
proses-proses kelangsungan hidupnya, juga sudah dipergunakan untuk proses pencapaian prestasi
olahraga atletik.  Prestasi yang diperoleh juga akan  mendapatkan  suatu  prestise  bagi dirinya maupun
bagi negara naungannya. Disamping itu juga akan diperoleh keuntungan-keuntungan moril  maupun 
material lainnya. 

2. Sejarah Atletik Di Dunia

Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada
Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar.
Olah raga Atletik mula-mula di Populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus.

Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani
dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar.
Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah
raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting
artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu
binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu
adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri
mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik
ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam
bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk
dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau
riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman
purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian
dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno
sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat
diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang. 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik
mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti
contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Cabang Atletik
1. Lari
2. Lompat
3. Lempar
4. Tolak

B. Saran

Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan sportivitas,
seorang pelatih maupun praktisi olahraga harus memahami bagaimana cara yang tepat untuk
melatihkan hal tersebut kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam diri
seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-tengah masyarakat persoalan-
persoalan yang ada akan dengan mudah diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 1985.  Olahraga  untuk  Pembina,  Pelatih,  dan Penggemar. PT. Sastra Hudaya : Jakarta
Adisasmita, Y. 1989. Hakekat Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat. Dep. P &
K.  Dirjen  Dikti LP2TK : Jakarta

Askas,  R.A.  1971.  Pedoman  Latihan  Atletik.   PT.   Enka Parahiyangan : Jakarta


Benhard, G. 1986.  Atletik,  Prinsip  Dasar  Latihan  Loncat Tinggi, Jauh,  Jangkit  dan  Loncat 
Galah.  Cetakan Pertama, Effhar Offset : Semarang
Hamidsyah. 1993. Kepelatihan Dasar. Dep. P & K. : Jakarta
 
Jarver, J. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik  untuk  Coach, Atlet, Guru Olahraga dan Umum.
Pioneer : Bandung
Jonath, U dkk. 1987. Atletik I, Lari, Loncat (Latihan Teknik dan Taktik). Rosda Jaya Putra : Jakarta
Mane, F. Mc. 1986. Dasar-dasar Atletik. Angkasa : Bandung
Nossek,  J.  1982.  General  Theory  of  Training.  National Institute for Sports, Pan African Press Ltd :
Logos
 
Sudarno. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi : J

Anda mungkin juga menyukai