Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENJAS

ATLETIK
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PENJAS

Nama kelompok :
Evita tri rejeki 20591067

Dosen pengampu :
Edi Wahyudi Mucktar. M.TPd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN AJARAN 2020-2021

1
Kata pengantar

Assallammualaikum,Wr,Wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah untuk memenuhi tugas semester ini. Makalah
ini berisikan materi mengenai perpangkatan dan penarikan akar pada bilangan
bulat.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Tidak lupa penulis ucapankan terima
kepada Dosen pengampu mata kuliah PENJAS.
Penulis mengakui, dalam makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan masukan-masukan yang membangun, guna
menyempurnakan makalah ini untuk kedepannya, Terima kasih.

Curup, 11 november 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan Makalah .........................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI DAN ISI ......................................................................2
A. Pengertian Atletik ......................................................................................2
B. Nomor Cabang Jalan .................................................................................2
C. Pengertian Lari ..........................................................................................5
D. Pengertian Lompat ....................................................................................10
E. Cabang Nomor Lempar .............................................................................15
BAB III PENUTUP ...............................................................................................18
A. Kesimpulan ...............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atletik merupakan olahraga tertua di dunia bahkan disebut juga Mother of
Sports yaitu sebagai ibu atau induk dari olahraga, karena olahraga ini merupakan
olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dan Dapan (3:
2011). Olahraga ini sangat terkenal pada masa kejayaanya, dimulai dari negara
Yunani, negara–negara dibenua Eropa sampai Amerika dan seluruh dunia,
masyarakat sangat antusias dan bersemangat dalam memainkanya. Dalam
Olimpiade, atletik merupakan cabang olahraga yang memperebutkan banyak
medali, hal ini muncul karena atletik mempunyai cabang olahraga yang banyak,
terdiri dari 4 nomor yaitu; jalan, lari , lempar dan lompat. Dari tiap-tiap nomor
tersebut di dalamnya terdapat beberapa nomor yang dilombakan. Untuk nomor
lari terdiri dari: lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari
gawang, lari sambung dan lari lintas alam. Nomor lompat meliputi lompat jauh,
lompat tinggi, lompat jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar
cakram, lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah:
1. Apa yang dimaksud dengan atletik?
2. Bagaimana pengertian dari jalan?
3. Apa saja yang dimaksud dengan lari?
4. Apa yang dimaksud dengan lompat?
5. Apa yang dimaksud dengan lempar?

C. Tujuan makalah
Adapun tujuan dari makalah ini ialah:
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan atletik.
2. Dapat memahami pengertian dasar mengenai jalan, lari, lompat dan
lempar.

1
BAB II
KAJIAN DAN MATERI

A. Pengertian Atlhetic
Atletik erasal dari bahasa Yunani, yakni Athlon yang artinya
berlomba atau bertanding. Atletik juga memiliki istilah lain yang berasal
dari beberapa bahasa, antara lain athletics (bahasa Inggris), Athletiek
(bahasa Belanda), Athletuque (bahasa Perancis), dan Ahtletik (bahasa
Jerman).
Di sisi lain, atletik dianggap sebagai olahraga yang sederhana
karena tidak membutuhkan banyak perlengkapan dan peralatan yang
rumit. Atletik juga tidak membutuhkan banyak biaya jika ingin
menekuninya.
Atletik bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan,
kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan kemampuan biomotorik lainnya.

B. Nomor Cabang Jalan


1. Pengertian Jalan Cepat
Jalan cepat adalah sebuah gerakan maju dimana kaki akan
melangkah dengan hubungan yang tidak terputus dengan tanah. Saat
seseorang berjalan cepat, maka ia harus memastikan bahwa kaki
depannya harus selalu menyentuh tanah sebelum kemudian kaki
belakang akan meninggalkan atau tidak menginjak tanah.
Ketika satu kaki di tanah, maka kaki tersebut harus diposisikan
lurus atau tidak boleh bengkok selain itu tumpuan kaki juga harus
pada posisi lurus. Perlombaan jalan cepat berjarak kurang lebih 3000
atau bahkan sampai 100 kilometer. 1
a. Pengertian Jalan Cepat Menurut Para Ahli2

1
Adisasmita, Y. H. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
2
Hay, J.G. (1993) The Biomechanics of Sports Technique. 4th Ed. London, Prentice-
Hall International (UK) Ltd..

2
Adapun definisi jalan cepat menurut para ahli, atara lain:
1. Merriam-Webster, Jalan cepat adalah arti olahraga kompetitif
balapan dengan jalan cepat sambil mempertahankan kontak kaki
terus menerus dengan tanah dan menjaga kaki pendukung tetap
lurus.
2. Collins Dictionary, Definisi jalan cepat adalah aktivitas balap
dengan berjalan cepat daripada berlari.

b. Teknik Dasar Jalan Cepat


 Teknik Awalan (Start),
1. Teknik awalan atau start adalah teknik untuk memulai jalan
cepat. Tahapan melakukan start jalan cepat adalah sebagai
berikut:
2. Sikap bersedia dengan berdiri di belakang garis start
3. Ketika petugas memberikan aba-aba "bersedia",
letakkanlah salah satu kaki lurus ke belakang dan kaki
lainnya digerakkan ke depan (posisi masih di belakang
garis start). Adapun, posisi lutut sedikit ditekuk
4. Posisi badan lurus dan agak maju ke depan, sementara
kedua tangan berada di sisi tubuh dalam kondisi rileks
5. Berat badan ditumpukan ke kaki bagian depan
6. Ketika petugas memberikan aba-aba "ya" atau
membunyikan pistol start, gerakkanlah kaki belakang ke
depan dibarengi mengayunkan tangan ke belakang dan
depan secara bergantian
 Posisi Badan, Sikap badan yang benar ketika melakukan jalan
cepat adalah menghadap lurus ke depan. Sementara, siku
membentuk sudut 90 derajat dan tangan digerakkan secara
harmonis dengan kaki.
 Teknik Langkah Kaki,

3
1. Langkah kaki saat jalan cepat adalah kaki digerakkan ke
depan dengan berat badan atau beban tubuh bertumpu pada
paha.
2. Pada saat jalan cepat dan melakukan gerak melangkah ke
depan, posisi kaki tumpu adalah kontak dengan tanah.
 Teknik Akhiran (Finish),
1. Teknik finish yang benar dalam perlombaan jalan cepat
adalah tidak langsung berhenti ketika menyentuh
garis finish.
2. Sebakinya, tetap melakukan gerakan jalan cepat setidaknya
sampai sejauh lima meter dari garis finish. Setelah
menyentuh garis finish, gerakan bisa diperlambat sampai
akhirnya benar-benar berhenti.

2. Pengertian Jalan Santai


Menurut Tim Pengajar Sports Medicine dan Kesehatan dari
Universitas Pendidikan Indonesia (2016)3 menjelaskan bahwa
“Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana
untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan
meningkatkan kemampuan gerak (berarti meningkatkan kualitas
hidup)”. Seperti halnya makan, gerak olahraga merupakan sebuah
kebutuhan hidup yang sifatnya terus menerus yang artinya jika
ditinggalkan akan menganggu jalannya kehidupan. Olahraga sebagai
alat memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan.
Olahraga adalah alat jasmani, rohani dan sosial.
a. Pengertian Menurut Para Ahli 4
Menurut Renstrom & Roux Anatomis-anthropomertris dan
fungsi fisiolo-gisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan inte-
lektualnya maupun kemampuanya bersosialisasi dengan lingkun-
3
International Amateur Athletic Federation (1993). Pedoman Dasar Melatih Atletik.
Jakarta: PB. PASI.
4
Renstrom & Roux, Pengerttian Jalan Santai.A.S Watson (Santosa dkk, 2016, hal.16)

4
gan terlihat lebih unggul pada generasi yang aktif dari pada
daripada generasi yang enggan mengikuti olahraga. Olahraga
memiliki banyak cabang, salah satunya adalah pada aerobik yaitu
jalan kaki.

C. Pengertian lari
Menurut pengertiannya sendiri, lari adalah kegiatan meng-
gerakan kedua kaki untuk melakukan gerakan berlari. Baik dalam tempo
yang medium ataupun cepat, gerakan yang lebih cepat, maupun berjalan.
Bukan hanya sebagai aktivitas menggerakan kaki saja. Melainkan berlari
dengan tempo yang cepat ternyata juga menjadi solusi yang ampuh untuk
mengatasi obesitas.
a. Pengertian Lari Menurut Para Ahli
1. Pengertian lari Menurut Bahagia 5
Menurut pendapat dari Bahagia (2000:11) bahwa
pengertian lari merupakan gerakan tubuh dimana terdapat kedua
kaki ada saat melayang di udara (kedua telapak kaki lepas dari
tanah). Yang mana lari diartikan berbeda dengan jalan yang selalu
kontak dengan tanah.
2. Pengertian lari Menurut Djuminar
Menurut pendapat dari Djuminar (2004:13) bahwa
pengertian lari diartikan sebagai frekuensi langkah yang
dipercepat sehingga terdapat suatu waktu dimana saat berlari
kedua kaki mengalami kencederungan badan melayang atau
sekurang-kurangnya kaki tetap menyentuh tanah. 6
i. Lari jarak pendek

5
Bahagia, Y. (2005). Meningkatkan Kecepatan Lari Sprint Dengan Model Latihan
Panjang Langkah dan Frekuensi Langkah. Tesis Magister pada SPS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
6
Abdul Ghafur (1994). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam
Bermain. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

5
Pengertian lari jarak pendek atau sprint adalah jenis
olahraga yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan dan
kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga
finish. Pemenang lomba ini ditentukan berdasarkan catatan
waktu yang paling singkat.7
Untuk bisa menang, atlet lari jarak pendek (sprinter)
harus memiliki reaksi yang cepat, kecepatan yang baik,
teknik berlari yang efisien, ketepatan sewaktu melakukan
start dan mempertahankan kecepatan dari awal hingga
mencapai garis akhir.
Dalam pertandingan resmi lari jarak pendek dibagi
menjadi beberapa kategori lomba, diantaranya adalah; Lari
jarak pendek 100 meter (short sprint), lari jarak pendek 200
meter (medium sprint) dan lari jarak pendek 400 meter (long
sprint).
 Menurut Para Ahli
1. Menurut Muhajir (2007) Lari jarak pendek atau
sprint adalah perlombaan lari yang seluruh pelarinya
menggunakan kecepatan sangat penuh dengan
menempuh jarak 100 m, 200 m, atau 400 m.
2. Menurut Syarifudin dan Muhadi (1992) Lari jarak
pendek adalah cara berlari di mana atlet harus
menempuh seluruh jarak dengan kecepatan
semaksimal mungkin. Atlet harus melakukan lari
secepat-cepatnya dengan mengerahkan segenap
kekuatan dari start sampai finish.
3. Teknik Dasar
Ada tiga macam teknik start dalam lari cepat atau lari
jarak pendek, yaitu sebagai berikut:

7
Aip Syarifuddin, (1997). Olahraga Pilihan Atleti. Depdikbud, Dikti, Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.

6
 Start Pendek (Bunch Start). Kaki kiri di depan dan
lutut kaki kanan diletakkan sejajar di sebelah kaki
kiri, beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan
rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di
belakang garis start.
 Start Menengah (Medium Start). Kaki kiri tetap
berada di depan, lutut kaki kanan diletakkan di
sebelah kanan, sejajar dengan tumit kaki kiri, beri
jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan
ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di belakang
garis start.
 Start Panjang (Long Start). Seperti dua teknik di
atas, Kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan
yang berada di belakang kaki kiri, beri jarak sekitar
satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan ibu jari
terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis
start.

b. Lari estafet/sambung
Lari estafet atau lari sambung adalah salah satu cabang
olahraga lari dalam perlombaan atletik yang dilakukan beregu dan
tiap pelari di regu tersebut harus menempuh jarak tertentu sebelum
memberikan tongkat penyambung lomba ke teman satu tim yang
ada di depannya. Proses ini akan diulang beberapa kali hingga
pelari terakhir di dalam tim tersebut mencapai garis finish. 8
Tongkat penyambung lomba yang digunakan dalam
olahraga ini disebut sebagai tongkat estafet atau baton. Perlombaan
lari estafet biasanya dilangsungkan dalam dua nomor lomba, yaitu
4x100 m dan 4x400 m. Namun selain lari jarak pendek, olahraga

8
rma Abdullah, (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

7
ini juga bisa diperlombakan dalam jarak menengah dan jauh,
tergantung dari penyelenggara lomba. Jarak menengah untuk
estafet adalah 4x800 m dan 4x1500 m. Sementara dalam jarak jauh,
lari estafet maraton diperlombakan pada jarak 42.195 km dengan
jumlah peserta 6 pelari setiap regu.
1. Pengertian Lari Estafet 9
Lari estafet, merupakan salah satu cabang olahraga
lari yang dilakukan dan dipertandingkan di berbagai kegiatan
bergengsi. namun ternyata pengertian lari estafet ini, memiliki
beberapa arti bagi para ahli.
 Menurut Guthrie (2008), lari estafet adalah lari yang

memadukan antara koordinasi kecepatan dan kerjasama tim.


Tujuannya untuk membantu menyelesaikan tugas yang
telah diberikan. Biasanya tugas tersebut adalah tongkat.
 Pengertian lari estafet lainnya menurut ahli Irwansyah

(2006). Lari estafet adalah lari yang dilakukan oleh empat


orang pelari atau atlet. Dengan menggunakan tongkat
estafet tongkat tersebut. Digunakan dalam lari estafet yang
pada umumnya terbuat dari kayu ataupun fiberglass.
c. Lari Jarak sedang
Lari jarak menengah adalah cabang olahraga lari yang
jarak tempuhnya mulai dari jarak 800 m hingga 5000 m, yang
membutuhkan waktu sekitar 90 detik hingga 15-30 menit untuk
diselesaikan, tergantung pada tingkat pelatihan. Pelari jarak
menengah harus memiliki tingkat kecepatan dan daya tahan yang
tinggi yang berarti bahwa sistem energi aerobik dan anaerob harus
disesuaikan untuk keberhasilan.
Itulah yang menyebabkan pelatihan untuk lari jarak
menengah biasanya jauh lebih lama daripada even-even lari lainnya

9
Suharsini Arikunto (2010). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Edisi
Revisi V

8
dan mencakup berbagai format pelatihan yang berfokus pada tujuan
yang berbeda termasuk lari mudah yang panjang, sesi interval, lari
fartlek dan pengulangan.
Pada kompetisi tingkat internasional, nomor lari jarak
menengah adalah 800 meter, 1500 meter atau metric mile (istilah
untuk jarak 1500 meter karena hampir mendekati jarak 1 mil), serta
3000 meter.
1. menurut para ahli
Topend Sports Lari jarak menengah, dalam atletik
(lintasan dan lapangan) adalah lari yang berkisar dalam jarak
dari 800 meter (kira-kira setengah mil) hingga 3.000 meter
(hampir 2 mil). Dalam kompetisi internasional, lari jarak
menengah meliputi 800 meter, 1.500 meter (metrik mil), dan
3.000 meter (acara pacuan kuda untuk pria, tetapi lari reguler
untuk wanita).
d. Pengertian Lari Jarak Jauh
Dalam arti olahraga atletik, acara jarak jauh didefinisikan
sebagai balapan yang meliputi tiga kilometer (1,86 mil) dan di
atasnya. Lari jarak jauh merupakan salah satu cabang olahraga
atletik yang sangat populer di dunia selain lari jarak pendek,
mene\ngah, dan estafet. Perbedaan diantara keempat jenis lari
tersebut terletak pada lintasan tempuhnya. 10
1. Lari Jarak Jauh Menurut Para Ahli 11
Adapun definisi lari jarak jauh menurut para ahli, antara lain:
i. Encyclopedia Britannica
Lari jarak jauh dalam atletik (lintasan/ track dan
lapangan/field) adalah berlari mulai dari jarak 3.000 meter
hingga 10.000, 20.000, dan 30.000 meter, hingga maraton,

10
Williams (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
11
Winendra Adi,dkk, (2008). Pasal-Pasal Pembelajaran Atletik, Jakarta,
Depdiknas.

9
yaitu 42.195 meter (26 mil 385 yard). Ini termasuk
balapan lari lintas negara dalam jarak yang sama.
Seperti halnya lari jarak menengah (800 dan
1.500 meter di Olimpiade), lari jarak jauh dijalankan pada
kecepatan yang strategis, tetapi jarang terjadi semburan
akhir, atau tendangan, yang dibutuhkan oleh pembalap
yang menang.

D. Pengertian Lompat Jauh


Lompat jauh merupakan salah satu bagian dari nomor lompat
dalam olahraga atletik. Ada beberapa definisi tentang lompat jauh,
diantaranya menurut J.M Ballesteros, (1979: 54) mengemukakan bahwa,
"lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horisontal yang dibuat sewaktu
dari awalan dengan gaya vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki tolak.
Hasil dari kedua gaya menentukan gerak parabola dari titik pusat gra-
fitasi". hal senada disampaikan oleh Djumidar, (2007: 12.40) menjelaskan
bahwa ”Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horisontal yang dibuat
dari ancang-ancang dengan gerak vertikal yang dihasilkan dari kaki
tumpu, formulasi dari kedua aspek tadi menghasilkan suatu gaya gerak
parabola dari titik pusat grafitasi”. 12

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan dapat disimpulkan


bahwa lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat sejauh-jauhnya
yang didahului dengan lari awal baru lepas tapak, melayang di udara, dan
akhirnya mendarat kembali pada bak pasir. Perlu ditekankan di sini bahwa
gerakan-gerakan tersebut di atas meru-pakan suatu rangkaian gerakan
yang berkelanjutan atau tidak terputus-putus.
Dalam pelaksanaannya gerakan lompat jauh terdapat beberapa
gaya, hal ini seperi dijelaskan oleh Arma Abdoellah (1981: 67)

12
Yusuf Adisasmita, (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta. Depdikbud.

10
menyatakan bahwa: ”pada nomor lompat jauh kita kenal 3 macam gaya;
yaitu:13
a. gaya jongkok,
b. gaya schenepper dan c.
c. gaya jalan”.
Perlu diketah ui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan dari
ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terletak pada saat melayang
di udara saja”. Teknik lompat jauh sedikit terjadi perubahan selama masa
dewasa ini pada awal abad ke 20 para pelompat telah menggunakan gaya
jongkok atau sail style yang murni dan berbagai macam gaya dalam
lompat jauh seperti gaya menggantung dan gaya berjalan di udara masih
sering digunakan oleh para pelompat sampai sekarang.
Menurut Eddy Purnomo (2007: 83) prestasi lompat jauh ditentukan oleh
sebagian kecil parameter yang nyata berkaitan dengan kemampuan
biomotorik,
Kecepatan horisontal adalah salah satu parameter yang paling
penting, karena adanya korelasi langsung antara kecepatan lari sprint
dengan prestasi lompat jauh. Adapun sumbangan yang paling menonjol
adalah dua-pertiga jarak lompatan ditentukan oleh kecepatan si pelompat
dalam melakukan awalan.
i. Pengertian Lompat Jangkit
Lompat jangkit adalah serangkaian bentuk gerakan lompat
yang terdiri atas tiga rangkaian urutan gerak, yaitu berjingkat (hop),
melangkah (step), dan melompat (jump) untuk mencapai jarak
lompatan dengan sejauh-jauhnya. Sehingga lompatan yang dilakukan
hampir sama dengan lompat jauh, tapi ketiga gerakan tersebut (hop,
step, dan jump) yang membedakan lompat jangkit dengan lompat
jauh.14

13
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
14
Ballesteros, J. (1993). Pedoman Dasar Melatih Atletik. Terjemahan SDS, PASI,
Jakarta.

11
Disisi lain, lompat jangkit dilakukan oleh seorang atlet dengan
cara berjalan menyusuri jalur dan melakukan satu jingkatan (hop),
satu langkah (step) dan kemudian melompat (jump) ke dalam kotak
pasir.
1. Pengertian Lompat Jangkit Menurut Para Ahli 15
Adapun definisi lompat jangkit menurut para ahli, antara lain:
1. Collins Dictionary, Lompat jangkit adalah even atletik di
mana atlet harus melompat sejauh yang mereka bisa, dan
diizinkan menyentuh tanah satu kali dengan masing-masing
kaki dalam perjalanan lompat.
2. IAAF (International Association Athletic Federation),
Pengertian lompat jangkit adalah gerakan lombpat yang
dilakukan untuk menjangkau jarak lompatan horizontal sejauh
mungkin dengan menggunakan tiga lompatan berturut-turut.
ii. Lompat Tinggi
Menurut Wikipedia, Lompat tinggi merupakan olahraga yang
menguji keterampilan melompat dengan melewati mistar. Olahraga ini
adalah salah satu cabang olahraga atletik.Lompat tinggi merupakan
olah raga yang bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan atlet
untuk melompat.
Tentu tujuan dari lompat tinggi adalah untuk menghasilkan
lompatan setinggi-tingginya melewati dan tanpa menjatuhkan mistar
dengan berbagai gaya yang mungkin dilakukan baik gaya yang telah
ada sebelumnya atupun gaya baru (selama gaya tersebut tidak
menyalahi aturan yang berlaku).16
1. Pengertian Lompat Tinggi Menurut Para Ahli

15
Aip, Syarifuddin. (1992). Atletik. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan
Kependidikan, Jakarta.
16
Bompa, O. T. (1990). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic
Performance. Kendall / Hant: Departement of Physical Education York
University. Toronto. Ontario. Canada.

12
Para ahli mendefinisikan pengertian dari lompat tinggi.
Berikut ini adalah beberapa ahli yang akan menjelaskan
pengertiannya.17
a. Giri Wiarto (2013:36)
“Lompat tinggi adalah suatu bentuk melompat ke atas
dengan cara mengangkat kaki depan ke atas sebagai upaya
membawa titik berat dengan setinggi mungkin dan secepat
mungkin jatuh (mendarat) dengan jalan melakukan tolakan pada
salah satu kaki untuk mencapai suatu ketinggian tertentu”.
b. Munasifah (2008:25)
“Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat
ke atas dengan cara mengangkat kaki ke depan ke atas sebagai
upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat
mungkin jatuh (mendarat) dengan cara melakukan tolakan pada
salah satu kaki mencapai ketinggi tertentu”.
c. Teknik Dasar
Berikut bermacam teknik dasar lompat tinggi:
- Teknik Awalan, Teknik awalah ialah suatu teknik
dasar lompat tinggi untuk atlet dalam melakukan
lompatan. Biasanya mereka melakukan awalan ini
dengan cara berlari. Dimulai dari lari dengan
kecepatan yang masih rendah hingga kencang, tidak
sekencang lari dalam lompat jauh.
- Teknik Tolakan, Teknik tolakan biasa dilakukan
dengan menggunakan kaki terkuat agar seluruh
tubuh terangkat hingga menuju dan melewati
mistar. Tugas kaki ini tidak semata melakukan
tolakan dengan kaki terkuat, tetapi juga melakukan
ayunan menggunakan kaki yang lainnya. Tujuannya

17
Chu, Donald. (1992). Jumping Into Plyometrics. California, Castro Valley :
Leisure Press.

13
tentu untuk menghasilkan hasil lompatan yang
tinggi
- Teknik Melayang di Udara, Gerakan melayang
pada gaya ini adalah memposisikan tubuh dengan
sedemikian rupa. Caranya, saat melompat atau
melakukan tolakan gunakanlah kaki terkuat. Ketika
tubuh melayang di udara melewati mistar, usahakan
memposisikan tubuh sesuai gaya lompat tinggi yang
digunakan.
- Teknik Mendarat, Tahap terakhir lompat tinggi
adalah melakukan pendaratan. Upaya ini bertujuan
agar kalian dapat mendarat diatas matras dengan
sempurna. Meskipun pendaratan ini sifatnya bukan
yang utama dalam penilaian. Namun, mendarat
dengan baik akan terhindar dari resiko cedera.
Sederhananya, penilaian dari lompat tinggi terletak
dari hasil lompatan yang setingi-tingginya.
Kemudian gaya lompat tinggi memiliki beberapa
jenis gaya, secara umum gaya lompat tinggi terbagi
menjadi 4 jenis gaya, yaitu gaya gunting, gaya
guling sisi, gaya straddle dan gaya flop. Masing-
masing gaya memiliki tekniknya sendiri-sendiri,
berikut penjelasannya

d. Lompat Galah
Lompat Galah adalah salah satu cabang olahraga dari atletik
dengan cara melompat setinggi – tingginya dengan sebuah alat berupa
tongkat. Tujuan dari olahraga ini memenangkan pertandingan dengan
melakukan lompatan melewati pembatas atau mistar.

14
Lompat galah adalah lompat tinggi yang dibantu dengan
sebuah galah panjang dan fleksibel untuk melompati sebuah mistar.
Tujuannya yaitu untuk melompat yang setinggi-tingginya.
Pada dasarnya terdapat 6 teknik dasar dalam olahraga lompat
galah yang perlu diperhatikan agar menjadi pemain yang baik. 6
teknik tersebut adalah cara memegang galah, cara membawa galah,
cara melakukan awalan, cara menancapkan galah dari ketinggian,
bergantung dan berayun ke atas, cara melewati mistar dan cara
melakukan pendaratan

E. Cabang Nomor Lempar


a. Lempar Lembing
Lempar Lembing adalah salah satu cabang olahraga pada
bidang atletik dengan melempar sebuah alat seperti tombak yang
bernama lembing sejauh mungkin menggunakan teknik yang baik dan
benar agar memenangkan pertandingan.18
1. Pengertian Lempar Lembing Menurut Para Ahli 19
1. Yudha M. Syahputra
Lempar lembing adalah sebuah keahlian manusia dalam
melempar lembing dengan sejauh - jauhnya.
2. Soenarjo Basoeki
Lempar lembing merupakan salah satu nomor
perlombaan dalam kelompok lempar di cabang atletik.
b. Lempar Cakram
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015, lempar cakram
atau yang dalam Bahasa Inggris juga dikenal sebagai discus throw
adalah sebuah olahraga atletik yang dilakukan dengan melempar

18
Cohen, dkk. (2007). Research Methods In Education. Sixth Edition. Companion
Website.
19
Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical
Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.

15
benda seperti disk atau yang lebih dikenal sebagai cakram atau
discus
Para atlet harus melempar cakram dari sebuah lingkaran
berdiameter 8,2 kaki atau 2,5 meter dengan posisinya harus 40
derajat dari pusat lingkaran, yang sebelumnya sudah ditandai.
Dilansir dari situs World Athletics, cakram atau discus yang
digunakan dalam olahraga atletik ini memiliki diameter serta berat
yang berbeda, tergantung pada kategori atletnya. Untuk kategori
putra, diameter cakram adalah 22 cm dan memiliki berat 2 kg.
Sedangkan untuk putri, cakram yang digunakan memiliki diameter
18 cm dan berat 1 kg.
1. Pengertian Lempar Cakram Menurut Para Ahli 20
Adapun definisi lempar cakram menurut para ahli, antara lain:
 Encyclopedia Britannica
Lempar cakram adalah olahraga dalam atletik
(lintasan dan lapangan) di mana objek berbentuk cakram,
dilemparkan pada jarak tertentu. Dalam kompetisi modern,
cakram harus dilemparkan dari lingkaran dengan diameter
2,5 meter (8,2 kaki) dan jatuh dalam sektor 40 ° yang
ditandai di tanah dari pusat lingkaran.

F. Tolak Peluru
a. Pengertian Tolak Peluru
Menurut(Eddy Purnomo & Dapan, 2011:133) tolak peluru
merupakan bagian dari nomor lempar yang mempunyai karakteristik
tersendiri yaitu peluru tidak dilemparkan tetepi ditolakkan atau
didorong dari bahu dengan satu tangan. 21

20
Fraenkel, dkk. (2012). How to Design and Evaluate Reserch in Education. USA:
McGraw Hill. Inc
21
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

16
b. Berat Peluru Dan Lapangan Tolak Peluru
Berat peluru yang digunakan yang bersifat nasional dan
olimpiade untuk putra 7,25kg dan putri 4kg(Eddy Purnomo&Dappan,
2011:113).
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam
atletik yang dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru
atau bola yang terbuat dari logam sejauh mungkin dari titik lempar
menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu. 22
Tidak seperti olahraga cabang lempar lainnya, yaitu lempar
cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru dapat
dilakukan di lapangan indoor maupun outdoor. Hal ini disebabkan
tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, tidak
lebih dari 25 meter.

22
Hidayatullah, M.F. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Atletik adalah cabang olahraga yang penting dikarenakan


mengandung gerakan-garakan dasar cabang olahraga lainnya. Oleh sebab
itu, olahraga ini disebut sebagai induk olahraga atau ibu dari setiap cabang
olahraga. Selain untuk pencapaian sebuah prestasi, atletik juga sering
digunakan untuk melatih kebugaran fisik, menjagakesehatan Jasmani dan
ajang refreshing. Induk organisasi atletik di negara Indonesia dikenal
dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang muncul pada
tanggal 3 September 1950 di Semarang. Senada dengan yang dikatakn
oleh Sumaryoto dkk (2013:29) Atletik adalah salah satu cabang olahraga
tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak jaman purba hinga
sekarang. Karena gerakan-gerakan terdapat dalam cabang olahraga atletik
seperti berjalan, berlari, melempar dan melompat adalah gerakan yang
dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari

18
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Y. H. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.
Hay, J.G. (1993) The Biomechanics of Sports Technique. 4th Ed. London,
Prentice-
Hall International (UK) Ltd..
International Amateur Athletic Federation (1993). Pedoman Dasar Melatih
Atletik.
Jakarta: PB. PASI.
Renstrom & Roux, Pengerttian Jalan Santai.A.S Watson (Santosa dkk, 2016,
hal.16)
Bahagia, Y. (2005). Meningkatkan Kecepatan Lari Sprint Dengan Model Latihan
Panjang Langkah dan Frekuensi Langkah. Tesis Magister pada SPS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Abdul Ghafur (1994). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam
Bermain. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Aip Syarifuddin, (1997). Olahraga Pilihan Atleti. Depdikbud, Dikti, Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
rma Abdullah, (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suharsini Arikunto (2010). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Edisi
Revisi V
Williams (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Winendra Adi,dkk, (2008). Pasal-Pasal Pembelajaran Atletik, Jakarta,
Depdiknas.
Yusuf Adisasmita, (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta. Depdikbud.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta

19
Ballesteros, J. (1993). Pedoman Dasar Melatih Atletik. Terjemahan SDS, PASI,
Jakarta.
Aip, Syarifuddin. (1992). Atletik. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan
Kependidikan, Jakarta.
Bompa, O. T. (1990). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic
Performance. Kendall / Hant: Departement of Physical Education York
University. Toronto. Ontario. Canada.
Chu, Donald. (1992). Jumping Into Plyometrics. California, Castro Valley :
Leisure Press.
Cohen, dkk. (2007). Research Methods In Education. Sixth Edition. Companion
Website.
Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical
Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.
Fraenkel, dkk. (2012). How to Design and Evaluate Reserch in Education. USA:
McGraw Hill. Inc
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hidayatullah, M.F. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
https://mediaindonesia.com/olahraga/401580/lompat-tinggi-dari-sejarah-hingga-
teknik-dasar

20

Anda mungkin juga menyukai