Oleh:
Rekita Patria Kusuma Nagari
O0222114
Pendidikan Kepelatihan
Olahraga
Fakultas Keolahragaan
Universitas Sebelas Maret
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah atletik yang kita kenal sekarang ini berasal dari beberapa sumber antara
lain bersumber dari bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian
berlomba atau bertanding. Misalnya ada istilah pentathlon atau decathlon. Istilah lain
yang menggunakan atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek (bahasa
Belanda), athletique (bahasa Perancis) atau athletik (bahasa Jerman). Istilahnya mirip
sama, namun artinya berbeda dengan arti atletik di Indonesia, yang berarti olahraga
yang memperlombakan nomor-nomor: jalan, lari, lompat dan lempar. Istilah lain yang
mempunyai arti sama dengan istilah atletik di Indonesia adalah “Leichtatletik”
I(Jerman), “Athletismo” (Spanyol), “Olahraga” (Malaysia), dan “Track and Field”
(USA).
Atletik merupakan aktivitas jasmani yang mendasar untuk cabang olahraga
lainnya.Aktifitas jasmani pada atletik terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan
harmonisseperti jalan, lari, lompat dan lempar. Rusdianto (2006:15) menyatakan
bahwa: “Atletikadalah aktifitas jasmani atau fisik yang kompetitif meliputi beberapa
nomor lombaterpisah berdasarkan kemampuan gerak-gerak dasar manusia seperti
berlari, melompatdan melempar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan dikemukakan, sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru?
2. Apa komponen teknik dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru?
3. Apa komponen fisik dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru?
4. Bagaimana metodik pelatihan atau pembelajaran dari materi lompat jauh, lari
cepat, dan tolak peluru?
5. Apa prasarana dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru?
6. Apa peraturan dan organisasi perlombaan dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak
peluru?
C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui definisi dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru
2. Mengetahui komponen teknik dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru
3. Mengetahui komponen fisik dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru
4. Mengetahui metodik pelatihan atau pembelajaran dari lompat jauh, lari cepat, dan
tolak peluru
5. Mengetahui prasarana dan sarana dari lompat jauh, lari cepat, dan tolak peluru
6. Mengetahui peraturan dan organisasi perlombaan dari lompat jauh, lari cepat, dan
tolak peluru
BAB II
PEMBAHASAN
I. LARI CEPAT
a. Pengertian / Definisi
Lari cepat adalah cara lari dalam menempuh jarak tertentu yang relatif pendek,
dalam waktu singkat, dan dengan kecepatan yang maksimal, dari garis start sampai
ke finish. Umumnya lari cepat ini dilaksanakan dalam olahraga, baik untuk mengejar
target waktu maupun mengejar kawan dan lawan dalam bertanding. Secara alami
manusia mampu berlari cepat maksimal selama 30-35 detik. Salah satu nomor lari
cepat adalah lari 100 meter sebagai nomor lari jarak pendek. Pada lari jarak pendek,
atlet diharuskan menempuh seluruh jarak atau sepanjang jarak yang ditempuh
dengan kecepatan semaksimal mungkin atau dengan kecepatan penuh..
b. Komponen Teknik
1. Teknik Start Start merupakan fase permulaan dan persiapan sebelum berlari.
Penguasaan teknik start sangat penting guna menjaga pola saat lari. Faktor
yang memengaruhi keberhasilan start seorang pelari terletak pada momen
pertolakan saat aba-aba lari dimulai. Lari cepat jarak pendek dimulai dengan
start jongkok atau crouching start. Mula-mula, pelari harus memasuki fase
bersedia dengan meletakkan kaki terkuat di starting block, lalu ambil sikap
berlutut dengan salah satu lutut menyentuh lintasan.
Pada saat yang sama, tangan ditempatkan tepat di belakang garis start dengan
posisi ibu jari dan jari-jari menempel lintasan membentuk huruf V terbalik.
Lalu, mata memandang ke garis start. Selanjutnya adalah fase aba-aba. Saat
mendengar aba-aba siap, pelari ambil napas dalam, lalu disusul mengangkat
panggul hingga lebih tinggi dari bahu. Panggul yang terangkat juga diikuti oleh
naiknya lutut dari permukaan lintasan. Posisi kepala tetap rendah dengan leher
kendor. Pandangan tetap ke bawah mengarah pada garis start. Beban tubuh
menumpu pada kedua lengan yang berada pada posisi lurus. Pada saat itu,
pelari harus memusatkan konsentrasi kepada suara pistol untuk beralih kepada
fase berikutnya. Fase selanjutnya adalah melakukan tolakan. Pelari
mengayunkan salah satu tangan ke depan, sementara tangan lainnya diayunkan
ke belakang dengan kuat. Lakukan tolakan dengan mendorong kaki pada
starting block untuk meluncurkan beban tubuh ke depan. Lantas, secepat
mungkin ambil sikap melangkah dan kemudian berlari dengan kecepatan
penuh.
2. Teknik Gerakan Lari Untuk memenangkan sebuah pertandingan lari jarak
pendek, seorang pelari harus mempunyai keseimbangan dan koordinasi gerak
kaki yang baik. Tujuannya supaya pelari bisa mempertahankan kecepatan
larinya. Selain itu, pelari juga harus menguasai teknik gerakan lari berikut ini.
Saat melakukan tolakan, angkat lutut setinggi panggul. Kemudian, buat
langkah lebar dengan cara mengayunkan tungkai bawah ke depan. Badan
dicondongkan ke depan dengan sudut lutut berkisar di antara 25 sampai 30
derajat. Baca juga: Macam Gerak Senam Lantai: Cara Sikap Lilin, Kayang, &
Kopstand Gerak Dasar Lompat Kangkang: Rangkaian Gerakan dan
Tahapannya Selanjutnya, posisikan lengan di samping dengan siku ditekuk
guna membentuk sudut 90 derajat. Telapak tangan mengepal, tapi dengan
rileks. Pada saat yang sama, punggung harus tegak lurus dengan kepala yang
memandang ke depan
3. Teknik Memasuki Garis Finis Pemenang pertandingan lari ditentukan
berdasarkan kecepatan menyentuh garis finis. Oleh sebab itu, pelari juga harus
menguasai teknik memasuki garis finis. Hal itu akan sangat berguna ketika
jarak antar-pelari terpaut sedikit. Adapun teknik memasuki garis finis
dilakukan dengan cara terus berlari tanpa mengubah arah maupun kecepatan.
Kemudian, badan dicondongkan ke depan dan kedua tangan diayunkan ke
belakang. Tepat sebelum menyentuh garis finis, putar dada kemudian diikuti
dengan mengayunkan tangan ke depan. Ayunan tangan itu akan membuat bahu
ikut maju.
c. Komponen Fisik Lari Cepat
1. Kecepatan
2. Fleksibilitas
3. Kekuatan
4. Daya tahan
d. Metode Pembelajaran
Untuk terciptanya efektivitas dalam pembelajaran lari cepat maka pendidik
menggunakan metode permainan bokakun yaitu suatu permainan gerak dasar lari
cepat dengan menggunakan media bola, kardus dan corong. Permainan ini mudah
dilakukan guna merangsang siswa bergerak aktif dalam pembelajaran lari cepat.
e. Sarana dan Prasarana
1. Lintasan
2. Star block
3. pistol start
4. tiang finish
5. Kursi finish untuk tempat duduk pencatat waktu
6. kamera
f. Peraturan dan Organisasi
Induk organisasi atletik Internasional IAAF (International Amateur Athletic
Federation) membuat peraturan perlombaan yang dijadikan acuan bagi perlombaan
lari sprint.
Aturan tersebut juga ikut dilaksanakan oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia) di tingkat nasional
Garis start dan finish selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan.
Tepi garis start dan tepi garis finish terdekat menjadi ukuran jarak
perlombaan.
Aba-aba yang digunakan untuk memulai lomba adalah “bersedia”, “siap” dan
“ya” atau bunyi pistol.
Saat aba-aba “ya” atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara, semua peserta
lomba lari mulai berlari.
Peserta yang membuat kesalahan saat start diberikan peringatan maksimal tiga
kali.
Pada perlombaan besar lari sprint dilakukan empat tahap, yaitu babak pertama,
babak kedua, babak semifinal, dan babak final.
Nantinya, akan terjadi babak pertama jika jumlah peserta banyak, pemenang I
dan II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas
dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang
lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang
baik dalam atletik.
B. Saran
Sebagai mahasiswa, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu mengetahui
sejarah, nomor yang diperlombakan dan peraturan dalam atletik serta diharapkan
dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan kelak.
C. Daftar Pustaka
MAKALAH ATLETIK. (n.d.).
Winanta, H. (2020). PEMBELAJARAN ATLETIK.
https://www.researchgate.net/publication/342491820
Yoyo Bahagia, D., Pd, M., Pendidikan, D., Direktorat, N., Dasar, J. P., & Menengah, D.
(n.d.). PEMBELAJARAN ATLETIK.