LOMPAT JAUH
DISUSUN OLEH :
NIM : O0122063
FAKULTAS KEOLAHRAGAAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT,
karena pada kesempatan ini telah memberikan kita semua rahmat, nikmat dan karuniaNya,
sehingga kita semua masih diberikan Kesehatan dan saya dapat mengerjakan karya tulis
makalah ini dengan lancar.
Berikut ini saya sebagai penulis mempersembahkan sebuah karya tulis berbentuk
makalah dengan judul “OLAHRAGA LOMPAT JAUH”, yang diharapkan dengan saya
membuat makalah ini dapat bermanfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari tentang dunia
olahraga khususnya pada oahraga lompat jauh.
Saya penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya makalah ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
saya miliki. Untuk itu saya sebagai penulis meminta maaf yang sebesar besarnya. Maka dari
itu saya mengharapkan saran serta masukan bahkan kritikan yang dapat membangun dari
berbagai pihak
Ihsan Nasrullah
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat
melayang diudara. Soegito dkk (1994 : 143) menyebutkan ada tiga cara sikap
melayang yaitu: 1) gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok), 2) gaya
lenting (waktu di udara badan dilentingkan), dan 3) gaya jalan di udara (waktu
melayang kaki bergerak seolah-olah berjalan di udara). Gaya lompat jauh yang
paling sederhana untuk diajarkan pada pemula seperti siswa di SD dan SMP adalah
lompat jauh gaya jongkok. Tehnik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling
sederhana di banding dengan gaya yang lain. Untuk mencapai prestasi yang baik di
dalam lompat jauh, perlu didukung dengan latihan yang baik melalui 3
pendekatan pendekatan ilmiah dengan melibatkan berbagai ilmu pengetahuan.
Kaitannya dengan latihan untuk mencapai prestasi ada beberapa unsur yang perlu
diperhatikan dan ditingkatkan. Unsur tersebut menurut M. Sajoto diantaranya adalah
unsur fisik yang lebih popular dengan kondisi fisik, unsur tehnik, unsur mental,
unsur kematangan juara. Dari keempat unsur tersebut, ialah satu unsur yang
merupakan faktor utama yaitu kondisi fisik, pendapat dari Depdiknas (2000 : 101)
bahwa salah satu unsur atau faktor penting untuk meraih suatu prestasi dalam
olahraga adalah kondisi fisik, disamping penguasaan tehnik, taktik dan
kemampuan mental.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan lompat jauh?
2. Bagaimanakah teknik lompatan?
3. Bagaimanakah bentuk pemanasan lompat jauh?
4. Bagaimanakah prinsip-prinsip latihan lompat jauh?
5. Apa saja macam-macam gaya lompat jauh ?
6. Bagaimanakah lapangan lompat jauh ?
7. Bagaimanakah peraturan permainan lompat jauh?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian dari lompat jauh.
2. Mengetahui teknik lompat jauh.
3. Mengetahui jenis pemanasan lompat jauh.
4. Mengetahui prinsip-prinsip latihan.
5. Mengetahui macam-macam gaya lompat jauh.
6. Mengetahui lapangan lompat jauh.
7. Mengetahui peraturan lompat jauh.
BAB II
PEMBAHASAN
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik.
Lompat jauh menurut Aip Syarifuddin (1992 : 90) didefinisikan sebagai suatu
bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki keatas kedepan dalam upaya
membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang
dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk
mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Sejarah lompat jauh berawal sejak sekitar 13 abad yang lalu. Olahraga ini
sudah ada sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani. Lompat
jauh merupakan satu-satunya kejuaraan lompat yang dilombakan dalam Olimpiade
Kuno. Semua lomba yang diadakan pada Olimpiade Kuno dimaksudkan sebagai
latihan militer perang. Munculnya olahraga lompat jauh dipercaya untuk melatih
ketangkasan para prajurit perang dalam menerobos rintangan yang ada,
seperti jurang atau parit. Pada waktu itu, para pelompat diwajibkan berlari dengan
membawa sebuah beban dikedua tangan yang dikenal dengan sebutan halteres dengan
berat 1 sampai 4,5 kg.[4]
Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan, melayang
dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara gaya
yang satu dengan gaya yang lainnya pada saat melayang diudara. Uraian mengenai
keempat fase gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan
dengan cara lari secepat mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum
melakukan tolakan. Selain itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan
sebagai suatu upaya untuk memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang
kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.
Teknik awalan harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-
45 meter pada sebuah lintasan lari. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat
melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti :
Jarak awalan lompat jauh cukup pendek (kurang lebih 30-35 meter atau
kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai
kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh
(kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).
Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi
sejajar atau bisa juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari
kebiasaan atlet itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh
dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint).
Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir
bertumpu (take-off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi
kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini,
konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau
balok tumpu.
2. Teknik Menumpu
Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok
tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal
menjadi kecepatan vertikal. Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak
boleh terlalu condong. Tumpuan juga harus kuat, cepat dan aktif.
Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya
terletak di bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke
belakang.
Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan.
Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi
lutut ditekuk.
3. Teknik Melayang
4. Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik
mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan
pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak
rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki
mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan.
Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat berakibat fatal
bagi atlet itu sendiri.
D. PEMANASAN SEBELUM LOMPAT JAUH
Pada dasarnya pemanasan lompat jauh itu seperti pemanasan pada olahraga
umumnya, tetapi ada pemanasan khusus seperti dibawah ini:
1. Leg Swing
Berdiri disamping dinding dengan meletakkan tangan kiri pada dinding dan berat
bertumpu pada kaki kiri. Angkat kaki kanan Anda ke depan dan kebelakang
hingga sejajar dengan pinggang. Lakukan gerakan ini bergantian dengan kaki
kanan sebanyak 10 hingga 12 kali.
2. Side Leg Swing
Berdiri menghadap ke dinding dengan kedua tangan diletakkan pada dinding dan
berat bertumpu pada kaki kiri. Tubuh sedikit bagian atas sedikit condong ke
dinding. Ayunkan kaki kanan Anda melewati kaki kiri dan ayukan ke kanan
sejauh mungkin dengan ujung kaki kanan seperti berjinjit. Seperti leg swing,
lakukan hal yang sama dengan kaki kiri dan ayunkan kaki Anda sebanyak 10
hingga 12 kali
Leg swing dan side leg swing baik untuk merenggangkan paha bagian depan dan
belakang sekaligus pinggul.
3. Knee Hugs
Angkat paha kanan Anda ke arah dada. Raih tulang kering dengan kedua tangan
dan tekan kaki Anda ke arah dada. Tahan posisi ini selama 10 detik. Lakukan hal
yang sama dengan kaki kiri.
Apabila atlet sudah merasa ringan pada beban yang diberikan maka beban
harus ditambah. Dengan berprinsip pada overload, maka kelompok-kelompok
otot akan bergabung kekuatannya secara efektif dan akan merangsang
penyesuaian fisiologis dalam tubuh yang mendorong meningkatkan kekuatan
otot.
Otot yang menerima beban latihan lebih atau overload kekuatannya akan
bertambah dan apabila kekuatan bertambah, maka program latihan berikutnya bila
tidak ada penambahan beban, tidak lagi dapat menambah kekuatan.
Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada
saat tubuh berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok,
dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh
sambil mengatur pendaratan yang benar.