ATLETIK
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Romadhon Lestari
Aldo
Nisa Azkia
Asyifa Azahra
KELAS X 10
SMAN 1 PEBAYURAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang " Atletik " Tidak lupa
juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya kami. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya kami ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaikinya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Definisi Atletik....................................................................................................
2.2 Cabang – Cabang Atletik..................................................................................
2.3 Teknik Dan Keterampilan.................................................................................
2.4 Perlengkapan dan Fasilitas...............................................................................
2.5 Aturan Pertandingan.........................................................................................
2.6 Latihan dan pengembangan..............................................................................
2.7 Kompetisi Tingkat nasional dan internasional................................................
2.8 manfaat dan nilai-nilai.......................................................................................
2.9 Sejarah atletik.....................................................................................................
BAB III......................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga tertua yang dipraktikkan oleh manusia.
Bukti menunjukkan bahwa berlari, lompat, dan lempar sudah dilakukan sejak zaman Yunani
dan Romawi Kuno. Pada abad ke-19, atletik mulai berkembang pesat terutama di Inggris.
Berbagai klub atletik mulai dibentuk dan kompetisi-kompetisi diadakan, baik di tingkat lokal
maupun nasional.
Pada tahun 1896, atletik pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade Modern yang
diadakan di Athena, Yunani. Sejak itulah atletik menjadi cabang olahraga inti yang selalu
dipertandingkan dalam setiap penyelenggaraan Olimpiade. Federasi Atletik Internasional
(IAAF) didirikan pada tahun 1912 untuk mengatur kompetisi-kompetisi atletik tingkat
internasional. IAAF bertanggung jawab menentukan peraturan dan standarisasi untuk
berbagai nomor pertandingan.
Atletik adalah cabang olahraga yang meliputi berbagai jenis pertandingan atau
perlombaan, baik yang dilakukan dengan berlari, jalan, lompat, maupun lempar. Secara
harfiah "atletik" berasal dari bahasa Yunani "athlos" yang berarti pertandingan, perlombaan.
Definisi atletik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah olahraga yang
memperlombakan jalan, lari, lompat, dan lempar (seperti lempar cakram, lembing).
sebagai aktivitas jasmani atau cabang olahraga yang terdiri atas nomor jalan, lari, lompat, dan
lempar. Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa definisi atletik adalah cabang/aktivitas
Atletik merupakan olahraga tertua yang dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu,
bahkan sebelum zaman Yunani Kuno. Karena itu, atletik sering disebut sebagai "Ibu dari
Atletik merupakan gabungan jenis olahraga yang secara garis besar dikelompokkan
menjadi olahraga lari, jalan, lempar, dan lompat. Dikutip dari buku Atletik susunan Ipa Sari
Atletik cabor jalan terbagi ke nomor jalan cepat atau yang dikenal dengan
lain terangkat dan meninggalkan tanah. Postur tubuh pun mesti maju ke depan hingga
membentuk badan posisi vertikal. Cabor jalan cepat punya terdiri dari; putra untuk
Untuk cabor lari dalam atletik terbagi menjadi beberapa nomor, yakni:
Sprint mengutamakan kecepatan. Cabor ini dilakukan dengan berlari sekuat tenaga
Sama seperti lari sprint yang harus berlari dengan kecepatan maksimal untuk
mencapai garis finish. Bedanya, lari jarak menengah punya jarak mulai dari 800 m,
Cabor lari jarak jauh disebut dengan marathon. Jarak yang ditempuh untuk nomor ini
Ini merupakan bentuk variasi dari lari jarak pendek. Lari estafet membutuhkan 4
peserta dalam satu tim untuk berlari secara bergantian. Sistem lombanya dengan
membawa tongkat estafet dari garis start menuju pelari kedua dan seterusnya sampai
mencapai garis finish. Jarak yang ditempuh dalam cabor estafet ini biasanya 4x100 m
dan 4x400 m.
Lari gawang juga termasuk variasi lari sprint. Pelaksanaannya dengan berlari
kecepatan tinggi melewati rintangan sampai 10 buah gawang. Pada acara olimpiade,
cabor ini terbagi dengan jarak 110 m untuk putra, 100 m untuk putri, dan 400 m
Cabang olahraga atletik untuk lompat juga terbagi menjadi beberapa, yaitu sebagai
berikut:
- Lompat Tinggi
Jenis olahraga ini mengharuskan peserta untuk melompat ke arah vertikal dengan
mengangkat kaki ke depan. Dengan kata lain, atlet harus melompat setinggi mungkin
- Lompat Jauh
Cabor ini dimulai dengan berlari dan kemudian melompat ke arah depan sejauh
mungkin. Hitungan olahraga ini yakni semakin jauh lompatan maka peluang menang
- Lompat Jangkit
Lompat jangkit dilakukan dengan teknik seperti lompat jauh. Bedanya, atlet mesti
Sesuai namanya, lompat tinggi galah menggunakan galah atau tongkat panjang yang
cukup lentur. Tongkat ini dipakai untuk membantu atlet melompat tinggi melewati
Untuk cabang olahraga atletik lempar, terbagi pula menjadi beberapa jenis. Sebagai
berikut:
- Tolak Peluru
Cabor ini dilakukan dengan melempar peluru berbentuk bola besi bulat sejauh
Atlet pelempar cakram harus melempar sebuah cakram logam ke area yang telah
- Lempar Lembing
Cabor ini dilakukan dengan melempar lembing yang mirip dengan tombak sejauh
mungkin. Lembing memiliki panjang 2,6-2,7 m dengan berat minimum 800 g untuk
putra. Adapun untuk putri, lembing setinggi 2,2-2,3 m dengan berat 600 g.
- Lempar Martil
Lempar martil dilakukan dengan melempar bola logam yang dipasang ke sebuah
kawat baja sepanjang 1,22 m. Adapun berat dari bola tersebut sekitar 7,20 kg untuk
Teknik dan keterampilan yang diperlukan dalam cabang atletik sangat bervariasi
bergantung pada setiap nomor atau jenis pertandingannya. Berikut ini beberapa contoh teknik
Cabang Lari
- Keseimbangan tubuh
Cabang Lempar
- Pernapasan teratur
Perlengkapan dan fasilitas yang dibutuhkan dalam olahraga atletik, antara lain:
Lapangan atletik
Lapangan atletik secara umum terbuat dari lintasan lari dengan beberapa lintasan dan bisa
Standar untuk lintasan lari adalah 400 meter dengan 8 atau 9 lajur lintasan yang memiliki
lebar tertentu. Umumnya dibuat melingkar dengan permukaan rata, keras, dan kering.
Stert block
Stert block digunakan pada cabang lari sprint sebagai tempat kaki pada saat start dengan
Tongkat estafet
Tongkat kecil yang dibawa peserta lari estafet untuk diberikan kepada pelari berikutnya.
Area landing untuk lompat jauh berupa bak pasir yang panjang dan lebarnya sesuai standar.
Mistar bisa diatur tinggi rendahnya sesuai rekor yang ingin dilompati. Mistar biasanya
Seperti lembing, peluru, cakram, dan palu yang terbuat dari besi maupun bahan lain. Bentuk
Aturan pertandingan dalam setiap cabang atletik cukup rumit dan kompleks. Secara umum,
Atlet harus mengikuti instruksi panitia dan wasit. Mengenakan pakaian dan sepatu olahraga
Setiap cabang seperti lari, lompat, dan lempar memiliki aturan khusus. Seperti aturan false
start, tata letak alat lompat/lempar, cara melakukan tolakan dan pendaratan, dsb.
Pemenang ditentukan dari capaian prestasi/rekor atlet (jarak, tinggi, waktu tempuh). Ada
standar minimal poin kualifikasi. Atlet bebas melakukan percobaan sesuai batasan dengan
Atlet dapat didiskualifikasi jika melanggar aturan pertandingan. Seperti pelanggaran jalur
lintasan, jumlah percobaan maksimal, false start, halangan terhadap atlet lain, dsb.
Pada beberapa cabang ada sistem babak penyisihan dan babak final untuk menentukan juara.
Pelatihan Fisik
Meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan kelincahan untuk
Pelatihan Teknik
Berfokus pada penguasaan dan penyempurnaan teknik spesifik setiap nomor, seperti start
jongkok, langkah lari, tolakan gawang, dan lainnya. Biasanya diajarkan sejak usia dini.
Pelatihan Mental
Untuk membangun mental juara dan meningkatkan konsentrasi atlet. Dilakukan melalui
Pemenuhan kebutuhan kalori, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yangideal bagi atlet.
Monitoring data capaian waktu dan rekor atlet secara berkala. Evaluasi kemajuan dan
Menjaring bibit atlet berbakat sejak usia dini melalui tes fisik dan skill khusus. Kemudian
Beberapa kompetisi atletik tingkat nasional dan internasional yang terkenal adalah:
Tingkat Nasional
Tingkat Regional/Continental
- Asian Games
- Olympic Games
- Diamond League
- World Relays
Beberapa kompetisi tingkat nasional seperti Kejurnas menjadi ajang kualifikasi dan
seleksi atlet terbaik untuk bersaing pada event internasional. Atlet yang berprestasi pada
kompetisi toplevel seperti Olimpiade dan Kejuaraan Dunia bisa menjadi pahlawan nasional.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dan nilai-nilai positif yang dapat dipetik dari olahraga
atletik:
Atletik sangat bermanfaat untuk membentuk tubuh yang sehat, bugar, kuat, lincah dan
Atlet dituntut disiplin menjalani program latihan dan patuh pada aturan. Nilai kerja keras juga
Nilai Sportivitas
Atletik mengajarkan nilai sportivitas yang tinggi, saling menghargai lawan dan wasit,
Atlet yang berprestasi akan memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang positif. Memberi
Atletik menjadi wadah penyaluran bakat olahraga sekaligus ajang meraih prestasi hingga
Sejarah pengertian atletik pada awalnya dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar
abad ke-6 SM. Saat itu, perlombaan lari menjadi satu-satunya cabang olahraga yang
ditandingkan. Lalu, olahraga atletik modern seperti yang kita kenal saat ini dimulai dan
berkembang di Inggris pada 1154 Masehi. Atletik mengalami pasang surut hingga akhirnya
perlombaan amatir pertama di Inggris digelar pada 1825.
Olahraga atletik memiliki organisasi formal pada abad 19, di mana latihan dan olahraga
reguler sudah diajarkan di berbagai sekolah Eropa. Pada perkembangannya, olahraga atletik
mulai diperlombakan dalam Olimpiade yang diikuti oleh berbagai negara pada 1896 silam.
International Amateur Athletic Federation (IAAF) bertugas untuk melakukan standarisasi
pencatatan waktu, rekor dunia, serta menggelar kompetisi atletik di seluruh dunia.
Sementara di Indonesia, olahraga atletik baru dikenal pada sekitar 1930-an. Pada saat itu,
pemerintah Hindia Belanda mengajarkannya di sekolah. Kemudian, olahraga atletik
berkembang dan perkumpulan atletik pertama kali didirikan pada 3 September 1950 di
Semarang. Saat ini, perkumpulan tersebut dikenal dengan Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia (PASI) dan masih tetap bertahan hingga saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga tertua yang telah dipraktikkan sejak
Zaman Yunani Kuno dan menjadi cabang olahraga inti pada Olimpiade modern. Atletik
mencakup beragam cabang seperti lari (sprint, menengah, jauh), jalan cepat, lompat (jauh,
Teknik dan keterampilan khusus dibutuhkan dalam setiap cabang atletik seperti start
jongkok, ayunan lengan, tolakan, dan pendaratan yang baik. Komponen kebugaran jasmani
seperti power, kecepatan, koordinasi, kelentukan dan ketahanan sangat penting dalam atletik.
Program pelatihan yang terstruktur mulai dari penjaringan bakat hingga peningkatan prestasi
Atletik memiliki banyak manfaat seperti kesehatan yang optimal, penanaman nilai-
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6925290/atletik-adalah-ini-pengertian-sejarah-dan-
jenis-jenis-cabornya
https://www.liputan6.com/hot/read/5287045/pengertian-atletik-sejarah-dan-jenis-jenis-cabang-
olahraganya?page=4
https://sahabatolahraga.com/toko-sahabat-olahraga/perlengkapan-dan-peralatan-olahraga-
atletik/
https://www.omahbse.com/blog/apa-saja-peraturan-dasar-dalam-permainan-atletik/
https://www-nsca-com.translate.goog/about-us/position-statements/youth-training-and-long-
term-athletic-development/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://www.sacindonesia.com/r/861/berbagai-nama-kejuaraan-atletik-di-dunia
https://www.bola.com/ragam/read/4490173/pengertian-atletik-dan-jenis-jenis-cabang-
olahraganya-yang-perlu-diketahui