Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PJOK

ATLETIK

Guru Mapel : Natim Riki Subagya, S.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

 Romadhon Lestari

 Aldo

 Mohammad Abdul Yusuf

 Rinjani Sastra Medika

 Nisa Azkia

 Asyifa Azahra

 Senja Katrina Agustin

KELAS X 10

SMAN 1 PEBAYURAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang " Atletik " Tidak lupa
juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya kami. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya kami ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaikinya.

Pebayuran, Februari 2024

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Definisi Atletik....................................................................................................
2.2 Cabang – Cabang Atletik..................................................................................
2.3 Teknik Dan Keterampilan.................................................................................
2.4 Perlengkapan dan Fasilitas...............................................................................
2.5 Aturan Pertandingan.........................................................................................
2.6 Latihan dan pengembangan..............................................................................
2.7 Kompetisi Tingkat nasional dan internasional................................................
2.8 manfaat dan nilai-nilai.......................................................................................
2.9 Sejarah atletik.....................................................................................................
BAB III......................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Atletik merupakan salah satu cabang olahraga tertua yang dipraktikkan oleh manusia.
Bukti menunjukkan bahwa berlari, lompat, dan lempar sudah dilakukan sejak zaman Yunani
dan Romawi Kuno. Pada abad ke-19, atletik mulai berkembang pesat terutama di Inggris.
Berbagai klub atletik mulai dibentuk dan kompetisi-kompetisi diadakan, baik di tingkat lokal
maupun nasional.

Pada tahun 1896, atletik pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade Modern yang
diadakan di Athena, Yunani. Sejak itulah atletik menjadi cabang olahraga inti yang selalu
dipertandingkan dalam setiap penyelenggaraan Olimpiade. Federasi Atletik Internasional
(IAAF) didirikan pada tahun 1912 untuk mengatur kompetisi-kompetisi atletik tingkat
internasional. IAAF bertanggung jawab menentukan peraturan dan standarisasi untuk
berbagai nomor pertandingan.

Teknologi dan ilmu pengetahuan modern banyak membantu atlet-atlet untuk


meningkatkan performa mereka. Contohnya nutrisi olahraga, evaluasi biomekanika, hingga
program pelatihan yang terstruktur dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu defines atletik ?
2. Apa saja cabang-cabang atletik ?
3. Apa yang di maksud dengan Sejarah atletik ?
4. Apa yang di maksud dengan manfaat atletik
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu Tujuan dari atletik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Atletik

Atletik adalah cabang olahraga yang meliputi berbagai jenis pertandingan atau

perlombaan, baik yang dilakukan dengan berlari, jalan, lompat, maupun lempar. Secara

harfiah "atletik" berasal dari bahasa Yunani "athlos" yang berarti pertandingan, perlombaan.

Definisi atletik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah olahraga yang

memperlombakan jalan, lari, lompat, dan lempar (seperti lempar cakram, lembing).

Sedangkan menurut Ebook Ramaholong Kebugaran Jasmani, atletik didefinisikan

sebagai aktivitas jasmani atau cabang olahraga yang terdiri atas nomor jalan, lari, lompat, dan

lempar. Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa definisi atletik adalah cabang/aktivitas

olahraga yang memperlombakan atau mempertandingkan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat

dan lempar dengan atau tanpa menggunakan peralatan.

Atletik merupakan olahraga tertua yang dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu,

bahkan sebelum zaman Yunani Kuno. Karena itu, atletik sering disebut sebagai "Ibu dari

Semua Cabang Olahraga".

2.2 Cabang-Cabang Atletik

Atletik merupakan gabungan jenis olahraga yang secara garis besar dikelompokkan

menjadi olahraga lari, jalan, lempar, dan lompat. Dikutip dari buku Atletik susunan Ipa Sari

Kardi, dkk, berikut jenis-jenis cabor atletik:

 Cabang Olahraga Atletik Jalan

Atletik cabor jalan terbagi ke nomor jalan cepat atau yang dikenal dengan

racewalking dalam olimpiade. Pelaksanaan lomba ini berjalan lurus dengan

melangkah tanpa terputus dengan tanah dan tidak boleh berlari.


Setiap kaki yang melangkah harus benar-benar menyentuh tanah sebelum kaki yang

lain terangkat dan meninggalkan tanah. Postur tubuh pun mesti maju ke depan hingga

membentuk badan posisi vertikal. Cabor jalan cepat punya terdiri dari; putra untuk

jarak 20 km dan 50 km serta nomor putri ada di 10 km dan 20 km.

 Cabang Olahraga Atletik Lari

Untuk cabor lari dalam atletik terbagi menjadi beberapa nomor, yakni:

- Lari Jarak Pendek (Sprint)

Sprint mengutamakan kecepatan. Cabor ini dilakukan dengan berlari sekuat tenaga

untuk menempuh jarak yang sudah ditentukan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Nomor lari untuk sprint ada di 100 m, 200 m, dan 400 m.

- Lari Jarak Menengah

Sama seperti lari sprint yang harus berlari dengan kecepatan maksimal untuk

mencapai garis finish. Bedanya, lari jarak menengah punya jarak mulai dari 800 m,

1.500 m, dan 5.000 m.

- Lari Jarak Jauh (Marathon)

Cabor lari jarak jauh disebut dengan marathon. Jarak yang ditempuh untuk nomor ini

yakni mulai dari 10 km sampai 42 km.

- Lari Estafet (Relay Race)

Ini merupakan bentuk variasi dari lari jarak pendek. Lari estafet membutuhkan 4

peserta dalam satu tim untuk berlari secara bergantian. Sistem lombanya dengan

membawa tongkat estafet dari garis start menuju pelari kedua dan seterusnya sampai

mencapai garis finish. Jarak yang ditempuh dalam cabor estafet ini biasanya 4x100 m

dan 4x400 m.

- Lari Gawang (Hurdles)

Lari gawang juga termasuk variasi lari sprint. Pelaksanaannya dengan berlari

kecepatan tinggi melewati rintangan sampai 10 buah gawang. Pada acara olimpiade,
cabor ini terbagi dengan jarak 110 m untuk putra, 100 m untuk putri, dan 400 m

untuk campuran (putra putri).

 Cabang Olahraga Atletik Lompat

Cabang olahraga atletik untuk lompat juga terbagi menjadi beberapa, yaitu sebagai

berikut:

- Lompat Tinggi

Jenis olahraga ini mengharuskan peserta untuk melompat ke arah vertikal dengan

mengangkat kaki ke depan. Dengan kata lain, atlet harus melompat setinggi mungkin

melewati mistar yang telah ditetapkan tingginya.

- Lompat Jauh

Cabor ini dimulai dengan berlari dan kemudian melompat ke arah depan sejauh

mungkin. Hitungan olahraga ini yakni semakin jauh lompatan maka peluang menang

akan semakin tinggi.

- Lompat Jangkit

Lompat jangkit dilakukan dengan teknik seperti lompat jauh. Bedanya, atlet mesti

melakukan dua kali tolakan sebelum mendarat di area pendaratan.

- Lompat Tinggi Galah

Sesuai namanya, lompat tinggi galah menggunakan galah atau tongkat panjang yang

cukup lentur. Tongkat ini dipakai untuk membantu atlet melompat tinggi melewati

batas yang ditetapkan.

 Cabang Olahraga Atletik Lempar

Untuk cabang olahraga atletik lempar, terbagi pula menjadi beberapa jenis. Sebagai

berikut:

- Tolak Peluru

Cabor ini dilakukan dengan melempar peluru berbentuk bola besi bulat sejauh

mungkin. Berat peluru yang dilempar sebesar 2-7 kg.


- Lempar Cakram

Atlet pelempar cakram harus melempar sebuah cakram logam ke area yang telah

ditentukan. Cakram yang dilemparkan seberat 2 kg dengan diameter 22 cm untuk

kelas pria, dan cakram sebesar 1 kg berdiameter 18 cm untuk wanita.

- Lempar Lembing

Cabor ini dilakukan dengan melempar lembing yang mirip dengan tombak sejauh

mungkin. Lembing memiliki panjang 2,6-2,7 m dengan berat minimum 800 g untuk

putra. Adapun untuk putri, lembing setinggi 2,2-2,3 m dengan berat 600 g.

- Lempar Martil

Lempar martil dilakukan dengan melempar bola logam yang dipasang ke sebuah

kawat baja sepanjang 1,22 m. Adapun berat dari bola tersebut sekitar 7,20 kg untuk

pria, dan 4 kg untuk wanita.

2.3 Teknik Dan Keterampilan

Teknik dan keterampilan yang diperlukan dalam cabang atletik sangat bervariasi

bergantung pada setiap nomor atau jenis pertandingannya. Berikut ini beberapa contoh teknik

dan keterampilan penting dalam atletik:

 Cabang Lari

- Teknik start yang baik (kuda-kuda, aba-aba start)

- Langkah kaki yang kuat dan cepat

- Ayunan lengan yang kuat

- Keseimbangan tubuh

- Pembagian tenaga dan irama napas

- Sprint finish di garis akhir


 Cabang Lompat

- Awalan yang kuat dan cepat

- Tolakan yang kuat dari satu/dua kaki

- Mempertahankan keseimbangan di udara

- Pendaratan yang baik dan tepat

 Cabang Lempar

- Posisi badan yang kokoh dan seimbang

- Putaran pinggang dan bahu yang kuat

- Lebih banyak melibatkan tenaga otot lengan

- Transfer momentum dengan baik dari badan ke alat

- Gerak lanjut setelah melepas alat lempar

 Cabang Jalan Cepat

- Gerakan ayunan lengan besar

- Langkah kaki cepat dan dalam

- Postur dan pandangan mata ke depan

- Pernapasan teratur

2.4 Perlengkapan Dan Fasilitas

Perlengkapan dan fasilitas yang dibutuhkan dalam olahraga atletik, antara lain:

 Lapangan atletik

Lapangan atletik secara umum terbuat dari lintasan lari dengan beberapa lintasan dan bisa

terbuat dari tanah merah, rumput sintetis, tartan, atau kunststoff.


 Lintasan lari

Standar untuk lintasan lari adalah 400 meter dengan 8 atau 9 lajur lintasan yang memiliki

lebar tertentu. Umumnya dibuat melingkar dengan permukaan rata, keras, dan kering.

 Stert block

Stert block digunakan pada cabang lari sprint sebagai tempat kaki pada saat start dengan

posisi tegak berdiri.

 Tongkat estafet

Tongkat kecil yang dibawa peserta lari estafet untuk diberikan kepada pelari berikutnya.

Bahan tongkat biasanya dari logam atau fiberglass.

 Bak lompat jauh

Area landing untuk lompat jauh berupa bak pasir yang panjang dan lebarnya sesuai standar.

 Mistar lompat tinggi dan galah

Mistar bisa diatur tinggi rendahnya sesuai rekor yang ingin dilompati. Mistar biasanya

menggunakan busa atau bahan lembut lainnya.

 Alat-alat tolak dan lempar

Seperti lembing, peluru, cakram, dan palu yang terbuat dari besi maupun bahan lain. Bentuk

dan ukuran masing-masing alat juga distandarkan.

2.5 Aturan Pertandingan

Aturan pertandingan dalam setiap cabang atletik cukup rumit dan kompleks. Secara umum,

ada beberapa hal penting terkait aturan pertandingan atletik, yaitu:

 Ketentuan Umum Pertandingan

Atlet harus mengikuti instruksi panitia dan wasit. Mengenakan pakaian dan sepatu olahraga

standar. Harus sopan dan sportif selama pertandingan.


 Aturan Pertandingan Setiap Cabang

Setiap cabang seperti lari, lompat, dan lempar memiliki aturan khusus. Seperti aturan false

start, tata letak alat lompat/lempar, cara melakukan tolakan dan pendaratan, dsb.

 Penentuan Pemenang dan Perolehan Poin

Pemenang ditentukan dari capaian prestasi/rekor atlet (jarak, tinggi, waktu tempuh). Ada

standar minimal poin kualifikasi. Atlet bebas melakukan percobaan sesuai batasan dengan

poin terbaik yang dihitung.

 Diskualifikasi dan Penalti

Atlet dapat didiskualifikasi jika melanggar aturan pertandingan. Seperti pelanggaran jalur

lintasan, jumlah percobaan maksimal, false start, halangan terhadap atlet lain, dsb.

 Sistem Gugur dan Final

Pada beberapa cabang ada sistem babak penyisihan dan babak final untuk menentukan juara.

Hanya atlet dengan rangking poin tertinggi yang lolos ke final.

2.6 Pelatihan Dan Pengembangan

Pelatihan dan pengembangan atletik meliputi beberapa aspek penting, diantaranya:

 Pelatihan Fisik

Meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan kelincahan untuk

meningkatkan performa fisik atlet secara keseluruhan.

 Pelatihan Teknik

Berfokus pada penguasaan dan penyempurnaan teknik spesifik setiap nomor, seperti start

jongkok, langkah lari, tolakan gawang, dan lainnya. Biasanya diajarkan sejak usia dini.
 Pelatihan Mental

Untuk membangun mental juara dan meningkatkan konsentrasi atlet. Dilakukan melalui

simulasi pertandingan, konsultasi psikolog olahraga, dan sesi motivasi.

 Pola Makan dan Gizi Atletik

Pemenuhan kebutuhan kalori, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yangideal bagi atlet.

Disesuaikan dengan program dan nomor pertandingannya.

 Analisis Data dan Evaluasi

Monitoring data capaian waktu dan rekor atlet secara berkala. Evaluasi kemajuan dan

kekurangan guna menyusun program pelatihan yang lebih efektif.

 Pemilihan dan Pengembangan Bakat

Menjaring bibit atlet berbakat sejak usia dini melalui tes fisik dan skill khusus. Kemudian

dikembangkan bakat dan potensinya jangka panjang.

2.7 Kompetisi Tingkat Nasional Dan Internasional

Beberapa kompetisi atletik tingkat nasional dan internasional yang terkenal adalah:

 Tingkat Nasional

- Kejuaraan Nasional Atletik (Kejurnas) di Indonesia

- Kejuaraan Atletik antar Provinsi (Porprov)

- Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia

 Tingkat Regional/Continental

- Asian Games

- Kejuaraan Atletik Asia (Asian Athletics Championships)


 Tingkat Internasional

- Olympic Games

- Kejuaraan Dunia Atletik (IAAF World Championships)

- Kejuaraan Dunia Atletik Indoor

- Diamond League

- World Relays

- World Athletics Continental Tour

Beberapa kompetisi tingkat nasional seperti Kejurnas menjadi ajang kualifikasi dan

seleksi atlet terbaik untuk bersaing pada event internasional. Atlet yang berprestasi pada

kompetisi toplevel seperti Olimpiade dan Kejuaraan Dunia bisa menjadi pahlawan nasional.

2.8 Manfaat Dan Nilai-Nilai

Berikut ini adalah beberapa manfaat dan nilai-nilai positif yang dapat dipetik dari olahraga

atletik:

 Manfaat Fisik dan Kesehatan

Atletik sangat bermanfaat untuk membentuk tubuh yang sehat, bugar, kuat, lincah dan

terampil. Melatih kerja jantung, paru-paru dan otot tubuh.

 Nilai Disiplin dan Kerja Keras

Atlet dituntut disiplin menjalani program latihan dan patuh pada aturan. Nilai kerja keras juga

tertanam melalui proses latihan yang intensif dan rutin.

 Nilai Sportivitas

Atletik mengajarkan nilai sportivitas yang tinggi, saling menghargai lawan dan wasit,

mengedepankan fair play dalam setiap pertandingan.


 Rasa Percaya Diri dan Kebanggaan

Atlet yang berprestasi akan memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang positif. Memberi

kebanggaan baik secara pribadi maupun untuk bangsa dan negara.

 Penyaluran Bakat dan Prestasi

Atletik menjadi wadah penyaluran bakat olahraga sekaligus ajang meraih prestasi hingga

level internasional melalui kompetisi yang ada.

2.9 Sejarah Atletik

Sejarah pengertian atletik pada awalnya dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar
abad ke-6 SM. Saat itu, perlombaan lari menjadi satu-satunya cabang olahraga yang
ditandingkan. Lalu, olahraga atletik modern seperti yang kita kenal saat ini dimulai dan
berkembang di Inggris pada 1154 Masehi. Atletik mengalami pasang surut hingga akhirnya
perlombaan amatir pertama di Inggris digelar pada 1825.

Olahraga atletik memiliki organisasi formal pada abad 19, di mana latihan dan olahraga
reguler sudah diajarkan di berbagai sekolah Eropa. Pada perkembangannya, olahraga atletik
mulai diperlombakan dalam Olimpiade yang diikuti oleh berbagai negara pada 1896 silam.
International Amateur Athletic Federation (IAAF) bertugas untuk melakukan standarisasi
pencatatan waktu, rekor dunia, serta menggelar kompetisi atletik di seluruh dunia.

Sementara di Indonesia, olahraga atletik baru dikenal pada sekitar 1930-an. Pada saat itu,
pemerintah Hindia Belanda mengajarkannya di sekolah. Kemudian, olahraga atletik
berkembang dan perkumpulan atletik pertama kali didirikan pada 3 September 1950 di
Semarang. Saat ini, perkumpulan tersebut dikenal dengan Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia (PASI) dan masih tetap bertahan hingga saat ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga tertua yang telah dipraktikkan sejak

Zaman Yunani Kuno dan menjadi cabang olahraga inti pada Olimpiade modern. Atletik

mencakup beragam cabang seperti lari (sprint, menengah, jauh), jalan cepat, lompat (jauh,

tinggi, galah), dan lempar (cakram, martil, lembing, peluru).

Teknik dan keterampilan khusus dibutuhkan dalam setiap cabang atletik seperti start

jongkok, ayunan lengan, tolakan, dan pendaratan yang baik. Komponen kebugaran jasmani

seperti power, kecepatan, koordinasi, kelentukan dan ketahanan sangat penting dalam atletik.

Program pelatihan yang terstruktur mulai dari penjaringan bakat hingga peningkatan prestasi

maksimal dibutuhkan agar atlet bisa bertanding di level tinggi.

Atletik memiliki banyak manfaat seperti kesehatan yang optimal, penanaman nilai-

nilai sportivitas, dan pengembangan prestasi olahraga hingga kancah internasional.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6925290/atletik-adalah-ini-pengertian-sejarah-dan-
jenis-jenis-cabornya
https://www.liputan6.com/hot/read/5287045/pengertian-atletik-sejarah-dan-jenis-jenis-cabang-
olahraganya?page=4
https://sahabatolahraga.com/toko-sahabat-olahraga/perlengkapan-dan-peralatan-olahraga-
atletik/
https://www.omahbse.com/blog/apa-saja-peraturan-dasar-dalam-permainan-atletik/
https://www-nsca-com.translate.goog/about-us/position-statements/youth-training-and-long-
term-athletic-development/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://www.sacindonesia.com/r/861/berbagai-nama-kejuaraan-atletik-di-dunia

https://www.bola.com/ragam/read/4490173/pengertian-atletik-dan-jenis-jenis-cabang-

olahraganya-yang-perlu-diketahui

Anda mungkin juga menyukai