Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TENTANG
"LARI"

DIBIMBING OLEH: NUR JANNAH S.pd

DISUSUN OLEH :
Nama : Nur Ditafafila
Kelas : XII IPA 4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan karunianya kami

1
dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang
berjudul “LARI"
Selain itu, saya pun mengucapkan
terimakasih kepada para penulis yang tulisannya saya
kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga saya
ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan
pembahasan yang keliru dari saya. Saya berharap
kritik dan saran Anda. Semoga makalah kami ini dapat
menjadi pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam
mata pelajaran seni busaya dan keterampilan
Semoga dengan makalah yang saya buat ini
dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita semua
tentang budaya nusantara dan keragaman. Saya sadar
dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Akan tetapi saya yakin makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4
A. Latar belakang ................................................................................................ 4

B. Perumusan masalah....................................................................................... 4

2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................4

1. Pengertian dan sejarah lari............................................................................. 6

2. Tehnik dasar dan jenis jenis lari...................................................................... 6

3. Manfaat dan Tujuan tari .............................................................................. 6

BAB III ..........................................................................................................................7

PENUTUP............................................................................................................ 9

1. Kesimpulan......................................................................................................... 9

2. Saran................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Lari didefinisikan sebagai cara tercepat bagi hewan dan manusia
untuk bergerak dengan kaki. Lari didefinisikan dalam istilah olahraga
sebagai gerakan tubuh (gait) di mana pada suatu saat semua kaki tidak
menginjak tanah. Lari adalah salah satu bentuk latihan aerobik dan
latihan anaerobik. Pembagianjarak 1) lari jarak pendek: 100m s/d 400m
gerak lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimal dari start hingga
finish dan keahlian dalam pengaturan strategi mulai dari kecepatan
start,kecepatan gerakan saat berlari sprint dan keahlian dalam teknik
memasuki garis finish sangat menentukan baik buruknya catatan waktu
yang di tempuh pelari sprint terutama 100m. Lari jarak pendek dilakukan
dengan start jongkok. 2) Lari jarak menengah: 800m s/d 1500m. 3) Lari
jarak jauh : 3000m s/d 42,195km keduanya menggunakan start berdiri
membutuhkan ketrampilan yang sangat tinggi, karena terdiri atas
pengerahan tenaga yang maksimal dalam waktu yang relatif sangat singkat
(Agung, 2013).
Analisa biomekanikal dari para pelari menunjukkan adanya sudut
yang besar dari lutut-lutut mereka saat melakukan gerakan-gerakan
berlari. Pembentukan kekuatan dan tenaga otot yang maksimal adalah cara
bagi seorang pelari untuk meningkatkan kinerja mereka,karena dalam lari
jarak pendek dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut Speed
(Kecepatan),Power Rumusan masalah
1. Sejarah dan asal usul tari melinting
2. Analisis koreografi tari melinting dari aspek bentuk
3. Analisis koreografi tari melinting dari aspek tehnik

BAB II

4
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan sejarah lari


Lari atau berlari adalah metode makhluk hidup untuk bergerak yang
memungkinkan manusia dan binatang bergerak dengan cepat menggunakan kaki. Lari
adalah cara yang lebih cepat untuk bergerak dibandingkan dengan berjalan. Lari adalah
salah satu cabang olahraga tertua di dunia.
Cara kerja lari jarak pendek begitu sederhana. Peserta lari diwajibkan untuk
menempuh jarak lari yang sudah ditentukan dengan waktu tempuh yang singkat. Artinya,
setiap pelari membutuhkan kecepatan maksimum untuk mencapai garis finis.
Dalam gelaran Olimpiade, lari jarak pendek diperlombakan dalam tiga kategori:
100 meter, 200 meter dan 400 meter. Menurut sebuah buku berjudul World History of
Sprint Racing karya Roberto Quercetani, lari jarak pendek adalah maskot penting dalam
kompetisi dunia itu. Hingga disebut sebagai “The Stellar Events.” Di Indonesia,
perlombaan lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter juga tersedia. Misalnya dalam
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) atau Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun, tak
menutup kemungkinan bahwa kategori lari 60 meter dan 80 meter juga diperlombakan.
Dalam SAC Indonesia misalnya, bukan hanya nomor 100 meter, kategori 60 meter
dan 80 meter tersedia untuk SD dan SMP. Hal tersebut dilakukan karena penyelenggara
menyesuaikan kemampuan anak dengan kategori perlombaan. Di sisi lain, SAC
Indonesia merupakan kompetisi yang memang ditujukan bagi pelajar.
Lari jarak pendek adalah salah satu nomor yang diperlombakan dalam cabang
olahraga atletik. Biasanya, lari jarak pendek diperkenalkan dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di sekolah. Nomor ini juga
didapuk sebagai yang bergengsi dir atletik. Baik di tingkat nasional maupun
internasional.
Cara kerja lari jarak pendek begitu sederhana. Peserta lari diwajibkan untuk
menempuh jarak lari yang sudah ditentukan dengan waktu tempuh yang singkat. Artinya,
setiap pelari membutuhkan kecepatan maksimum untuk mencapai garis finis.

Dalam gelaran Olimpiade, lari jarak pendek diperlombakan dalam tiga kategori:
100 meter, 200 meter dan 400 meter. Menurut sebuah buku berjudul World History of
Sprint Racing karya Roberto Quercetani, lari jarak pendek adalah maskot penting dalam
kompetisi dunia itu. Hingga disebut sebagai “The Stellar Events.”

5
Di Indonesia, perlombaan lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter juga tersedia.
Misalnya dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) atau Pekan Olahraga Nasional (PON).
Namun, tak menutup kemungkinan bahwa kategori lari 60 meter dan 80 meter juga
diperlombakan.

Dalam SAC Indonesia misalnya, bukan hanya nomor 100 meter, kategori 60 meter
dan 80 meter tersedia untuk SD dan SMP. Hal tersebut dilakukan karena penyelenggara
menyesuaikan kemampuan anak dengan kategori perlombaan. Di sisi lain, SAC
Indonesia merupakan kompetisi yang memang ditujukan bagi pelajar.

Sejarah Lari Jarak Pendek


Lari adalah sebuah kegiatan yang hampir ada dalam semua cabang olahraga.
Terutama untuk olahraga permainan. Misalnya, sepak bola, voli, dan basket. Menurut
Thor Gotaas, yang menulis buku Running: A Global History, lari adalah kegiatan yang
sudah dilakukan sejak 2.000 SM. Utamanya oleh bangsa Sumeria.

Namun, catatan resmi mengenai kompetisi lari pertama, yang menjadi cikal bakal
atletik modern, dilakukan pada tahun 776 SM di Yunani Kuno. Seorang koki bernama
Coroebus of Ellis memenangkan perlombaan balap kaki dengan jarak 192,7 meter dalam
Olympic Games. Ia juga dikenal sebagai pemenang Olimpiade Kuno pertama dalam
sejarah.
Saat ini, kompetisi lari sendiri ada berbagai macam. Salah satunya adalah lari jarak
pendek. Yang diperlombakan dalam berbagai kompetisi. Aturan dalam kompetisi lari
jarak pendek diatur oleh induk organisasi atletik dunia yakni WorldAthletics.

2. Tehnik dasar dan jenis-jenis lari


Lari jarak pendek, khususnya dalam kompetisi, dibagi menjadi tiga bagian. Bagian start,
lari, dan finis. Dalam ketiga bagian ini, masing-masing terdapat teknik yang perlu
diperhatikan oleh pelari.
Cara Start
1. Cara start yang digunakan dalam lari jarak pendek adalah start jongkok. Dalam
kompetisi profesional, start lari jarak pendek menggunakan alat bantu bernama start

6
block. Alat tersebut berfungsi untuk menahan kaki atlet pada awal perlombaan. Sehingga
mereka tak tergelincir saat mendorong badan.
2. Urutan aba-aba atau tanda start pada perlombaan lari jarak pendek adalah
"BERSEDIA", "SIAP", "YA” atau dengan suara tembakan pistol.
3. Saat mendengar aba-aba “BERSEDIA,” pelari harus berjongkok dengan satu kaki
ditopang di start block dengan lutut kaki belakang bertumpu pada tanah. Pada saat yang
sama, tangan ditempatkan tepat di belakang garis start, dengan ibu jari terbuka dan empat
jari lainnya rapat. Tak lupa, tubuh atlet harus seimbang dan kepala rileks.
4. Saat mendengar aba-aba “SIAP,” lutut yang menempel di tanah harus diangkat.
Kemudian, saat mendengar aba-aba “YA” tanda pelari harus mulai berlari
Cara Berlari
Kompetisi lari jarak pendek memilih pemenang dengan menghitung kecepatan waktu.
Pelari yang tercepat sampai di garis finish tentu akan menjadi pemenangnya. Terkecuali
jika pelari melakukan pelanggaran atau keluar lintasan yang telah ditentukan. Pelari dapat
terus berlari tanpa mengubah sikap dan fokus pada garis finis.
Dalam kompetisi lari jarak pendek, terdapat beberapa hal yang dapat membuat
hasil tidak sah. Bahkan membuat pelari didiskualifikasi. Pertama, melakukan kesalahan
start lebih dari tiga kali. Dalam kompetisi profesional, akan ada alarm yang berbunyi jika
pelari melakukan kesalahan start.
Kedua, mengganggu pelari lain. Tak hanya merugikan bagi musuh, tindakan
mengganggu pelari lain dapat berdampak negatif bagi pelari itu sendiri. Lakukan
kompetisi dengan sportif dan tetap percaya diri. Terakhir, pelari dilarang memasuki
lintasan pelari lain atau keluar dari lintasan.
Cara Finis
Jika kompetisi berlangsung sengit, pelari juga bisa membusungkan badan ketika
sampai di garis finish. Hal ini dikarenakan, perhitungan utama untuk masuk ke garis finis
adalah bagian tubuh atas, yakni torso.
3. Manfaat dan tujuan lari
Manfaat Lari Jarak Pendek

1. Membentuk Tubuh Ideal

Masyarakat sering tak menyadari tentang konsumsi makanan sehari-hari.


Terkadang, kita terlalu banyak makanan padat energi dan miskin nutrisi. Sehingga,

7
meningkatkan penumpukan lemak di tubuh. Banyak dari kita pasti tidak melakukan
gerakan teratur yang cukup untuk membangun dan mempertahankan massa tubuh tanpa
lemak.

Nah untuk itu, olahraga lari, tak hanya membantu membakar lemak tetapi juga
mendorong pertumbuhan otot. Para peneliti menyadari bahwa bukan hanya pembakaran
kalori yang penting untuk tubuh, tetapi jenis diet dan olahraga yang dilakukan orang.

Para peneliti Exercise and Sports Science Review menunjukkan bahwa lari cepat
dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar. Mereka menemukan bahwa lari paling
penting untuk tubuh.

Berlari dapat mengirimkan sinyal ke sel-sel di seluruh tubuh untuk menguatkan dan
beradaptasi dengan aktivitas fisik baru, meningkatkan kapasitas oksidatif dan kontrol
metabolisme selama latihan berikutnya, sehingga membuat tubuh lebih ideal.

Menariknya, dalam sebuah penelitian berjudul Morphological differences of elite


Croatian track-and-field athletes karya Vlatko Vucetic, menunjukkan bahwa sprinter
cenderung memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah daripada atlet lari jarak
jauh, meskipun pelari jarak jauh memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping.

2. Menghambat Penuaan dan Memperkuat Otot

Lari cepat dapat membantu mencegah penuaan. Manusia memiliki beberapa jenis
otot yang berbeda di tubuhnya. Termasuk yang disebut otot fast-twitch dan slow-twitch.
Berlari, pada dasarnya melatih otot fast-twitch. Sementara pola gerakan dasar seperti
berdiri, berjalan, dan jogging mengaktifkan sel otot slow-twitch.

Lari jarak pendek adalah latihan yang sangat baik bagi mereka yang ingin
membangun kecepatan dan kekuatan. Semakin banyak melatih otot fast-twitch di kaki,
semakin cepat pelari bisa berlari dan semakin tinggi juga intensitas tubuh melakukan lari
jarak pendek.

8
Lari jarak pendek juga diklasifikasikan sebagai latihan menahan beban. Dengan
demikian, tulang bisa menjadi lebih kuat. Melakukan lari jarak pendek dapat membantu
menangkal osteoporosis dan menjaga keseimbangan tubuh.

3. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular

HIIT atau "high-intensity interval training" adalah kata yang sering disebutkan
dalam industri kebugaran saat ini. Hampir setiap blog kebugaran merekomendasikan
jenis latihan ini. terutama karena dirasa efisien waktu dan sangat efektif.

Penulis buku Animal Moves, Darryl Edwards, menyebut bahwa lari jarak pendek
adalah alat latihan HIIT klasik. Intensitasnya tinggi, dan kalian dapat melakukannya
secara interval. Misalnya, kalian bisa melakukan lari jarak pendek dalam waktu singkat
lalu istirahat, kemudian melakukan lari jarak pendek.

Penelitian dalam jurnal Sports Science Medicine menunjukkan bahwa latihan HIIT
memiliki banyak keuntungan untuk kebugaran kardiovaskular dibandingkan latihan berat
seperti jogging sejauh berkilo-kilometer.

Bukan rahasia lagi bahwa lari jarak pendek, seperti bentuk olahraga lainnya, juga
bagus untuk jantung. Melakukan lari jarak pendek teratur menurunkan risiko penyakit
jantung, meningkatkan kadar kolesterol darah, dan membantu mengontrol dan mencegah
tekanan darah tinggi.

4. Mengurangi Stres

Seperti olahraga lainnya, lari jarak pendek dapat memerangi stres. Pasalnya, latihan
lari dapat melepaskan endorfin perasaan menyenangkan ke otak. Selain itu, berlari dapat
menenangkan tubuh dan otak. Dalam jangka tertentu, lari jarak pendek dapat membantu
seseorang lebih fokus. Dengan lari jarak pendek, kadar hormon stres, seperti adrenalin
dan kortisol, turun. Stres dan kecemasan memudar.

5. Meningkatkan Metabolisme

9
Lari jarak pendek dapat membakar lebih banyak kalori daripada jogging, tetapi
rata-rata orang hanya dapat mempertahankan lari jarak pendek paling lama selama 30
detik. Setelah itu, tubuh menghabiskan simpanan anaerobiknya dan harus bergantung
pada sumber energi aerobik.

Di masa lalu, banyak orang mengira lari jarak pendek tak dapat membakar kalori
sebanyak aktivitas fisik jangka panjang. Namun, para peneliti telah menemukan bahwa
berlari cepat dapat meningkatkan laju pembakaran energi lama setelah seseorang selesai
berolahraga.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta
berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan
jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004)
sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan
penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.

B.Saran
Makalah yang berjudul ini merupakan karya tulis berdasarkan himpunan
material yang diambil dari berbagai sumber. Oleh karena itu, jika ada kesalahan
dalam penulisan dan dalam penyajian bahwa penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca dan pendengar demi terwujudnya kebenaran yang kita
kehendaki semua dan demi kesempurnaan penyelesaian makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin. 2008. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas
VIII. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega.

Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung: UPI.

Ismayarti. 2008. Peningkatan Kelincahan Atlet Melalui Penggunaan Metode


Kombinasi Latihan Sirkuit Pylometric dan Berat Badan. Jurnal
Paedagogia. Jilid 11.

Imanudin, I. 2008. Teori Ilmu Keppelatihan. Bandung: UPI.

Kardjono.2008. Modul Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung


Universitas Pendidikan Dan Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga.

Lhaksana J. 2011. Be Champion. Depok : Penebar Swadaya Group

11
Luxbacker, J.A 2008. Sepakbola Taktik dan Tekknik Bermain. Jakarta: PT Raja
Grafindoo Persada.

Mappaompo., Adam M. 2011. Kontribusi Koordinasi Mata - kaki dan Kelincahan

Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola


Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Jurnal ILARA.

Moeloek., dan Tjokronegoro. 2009. Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani Dan


Latihan Fisik. Jakarta UI: Press.
Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani & Kesehatan. Jakarta: Galian Indonesia
Printing.

12

Anda mungkin juga menyukai