No Absen : 14
Om Swastyastu
Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas Agung Kertha Wara Nugrahan-Nya lah saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Bapak I Ketut Sujana,S.Pd yang berjudul
“Sejarah Atletik di Indonesia”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Saya mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini Saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
membaca makalah kami ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi saya dan pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1-2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1-2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even
yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam
trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-
dasarnya kemudian Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam
event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAE dibentuk
tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada
beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan
Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi
dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor
Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya
Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai
runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 197Q. Sebuah badan baru bernama
The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF
atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih keeil, Road
Runner Clubof America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di
masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan
"amatirisme" yang ada sebelumnya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Atletik
2. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
3. Mengetahui Sejarah Atletik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain,
Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita
sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan
tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua
cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada
Atletik.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan
cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi
untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
3
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang
membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak
yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang
harus dibutuhkan.
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint),
gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari
estapet 4 x 100 m.
e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat
empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari
sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan
nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan
tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian
jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
2. LOMPAT
Macam-macam lompat :
a. Lompat tinggi
b. Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari
kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle
dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap
badan di mistar telengkup.
6
c. Lompat galah
Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik
yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas
sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan
Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan
sejak 2000.
d. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan
yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok
tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan
panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan
(acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan
daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan
sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya
Menggantung, Gaya jalan di udara.
e. Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah
geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya
membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua.
7
Fokus latihan loncat biasanya untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan
bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara
teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut
tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncar jauh
3. LEMPAR
Macam-macam Lempar :
a) Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan
panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Hak melempar
a. Mempunyai hak melempar 3 kali
b. Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
a. Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
b. 2 menit dipanggil belum melempar
c. Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
8
d. keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
e. Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
f. Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b) Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar
berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk
perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena,
Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu:
memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang
cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk,
berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor
dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram
jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan.
Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
Diawali dgn sikap tegap
langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap
lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul
dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki
belakang ke depan
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian
pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram Ayunkan cakram
9
dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan
cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas
4. TOLAK
Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan
bola besi yang berat sejauh mungkin . Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan
utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari
besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3
meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan
kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus
ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
10
a. Teknik-teknik Tolak peluru :
Cara memegang
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga
(telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu
melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak
tegeser ke samping. Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang.
Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya
bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus
di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan
tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan,
menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar
pinggul.Berat peluru:
Untuk senior putra = 7.257 kg
Untuk senior putri = 4 kg
Untuk yunior putra = 5 kg
Untuk yunior putri = 3 kg
11
Hingga kini, atlet atletik Indonesia selalu berjuang untuk berprestasi di setiap ajang
perlombaan. Atletik bisa dilakukan oleh siapa saja. Ini mengingat, olahraga tersebut terdiri
dari gerakan alamiah manusia. Khususnya lari, lompat, jalan, dan lempar.
B. Atletik Di Indonesia pada Zaman penjajahan
Di Indonesia atletik dikenal lewat bangsa Belanda yang selama tiga setengah abad
telah menjajah neger ini. Namun demikian atletik tiada dikenal secara luas. Yang
mendapat kesempatan melakukan latihan-latihan atletik hanyalah sekolah-sekolah dan
kemiliteran saja, itupun sekedar untuk melengkapi kebutuhan pendidikan jasmani saja.
Organisasi atletik pertama kali didirikan di Indonesia pada Zaman Belanda adalah
Nederlands Indisehe Atletiek Unie yang disingkat NIAU yang dalam bahasa Indonesia
berarti: Perserikatan Atletik Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1917. Propaganda
untuk menyebarkan atletik memang ada tetapi usaha untuk mendirikan perkumpulan-
perkumpulan atletik atau cabang dari NIAU hanya dapat terlaksana dibeberapa kota besar
yang mempunyai sekolah-sekolah lanjutan dan yang ada tangsi-tangsi militernya, antara
lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta,Semarang, Solo, Medan.
Pada zaman itu tiap tahun diadakan perlombaan/kejuaraan atletik di Jakarta yang
penyelenggaraannya bertepatan dengan penyelenggaraan Pasar Gambir (semacam
Jakarta fair sekarang) pada akhir bulan Agustus atau awal September. Atlet yang
menonjol prestasinya pada aman penjajahan Belanda itu antara lain: Mohammad
Noerbambang, pelari 100m yang konon pernah mencapai 10,8 detik dan Harun Alrasyid
pelompat tinggi yang pernah melewati mistar mencapai 1,80m dan lompat jauhnya
mendekati 7,00 m. Pada zaman pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun mulai
awal tahun 1942 sampai Agustus 1945 , keolahragaan pada umumnya mengalami
perkembangan. Semua pelajar mahasiswa melalui siaran radio yang dikenal dengan
22nama Radio Taiso menyelenggarakan latihan-latihan dari berbagai cabang
olahraga,termasuk senam dan atletik. Atletik mendapat perhatian yang cukup baik.
Hampir setiap menjelang tutup tahun ajaran diadakan pertandingan-pertandingan
olehraga dengan atletik sebagai nomor utamanya, baik yang berbentuk pertandingan antar
12
kelas, antar sekolah atau antar kota. Pada tahun 1943 di Solo diselenggarkan perlombaan
atletik segitiga antar pelajar Sekolah Menengah Bandung, Yogya, dan Solo. Pelajar-
pelajar dari Bandung di bawah panji-panji GASEMBA (Gabungan Sekolah Menengah
Bandung) dari Yogya GASEMMA ( Gabungan Sekolah Menengah Mataram ) dan dari
Solo GASEMBO (Gabungan Sekolah Menengah Solo ). Perlombaan atletik untuk umum
juga sering diadakan. Lari jarak jauh dan lari jarak pendek dengan membawa beban
adalah yang paling sering diperlombakan. Dalam bidang organisasi selama masa
pendudukan Jepang ini juga nampak ada kemajuan. Perhimpunan-perhimpunan atletik
juga bermunculan dibeberapa kota besar, antara lain IKADA (Ikatan Atletik Djakarta)
GABA ( Gabungan Atletik Bandung ), IKASO (Ikatan Atletik Solo) IPAS (Ikatan
Perhimpunan Atletik Surabaya) dan lain-lain. Pada tahun 1949 oleh ISI ( lakatan Sport
Indonesia) diselenggarakan Pekan Olahraga di lapangan IKADA yang diikuti oleh
sejumlah atlet dari seluruh Jawa. Atlet-atlet yang menonjol pada pendudukan Jepang
antara lain : Soetantio, pelari 100m yang mencapai 11,00 detik. Soetrisno, atlet
Pancalomba dan Bram Matulessi, pelempar Lembing.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi atletik pertama kali didirikan di Indonesia pada Zaman Belanda adalah
Nederlands Indisehe Atletiek Unie yang disingkat NIAU yang dalam bahasa Indonesia berarti:
Perserikatan Atletik Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1917. Propaganda untuk
menyebarkan atletik memang ada tetapi usaha untuk mendirikan perkumpulan-perkumpulan
atletik atau cabang dari NIAU hanya dapat terlaksana dibeberapa kota besar yang mempunyai
sekolah-sekolah lanjutan dan yang ada tangsi-tangsi militernya, antara lain Jakarta, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Medan.
3.2 Saran
Sebagai siswa, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu mengetahui sejarah,
nomor yang diperlombakan dan peraturan dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi suatu
pegangan dalam membelajarkan kelak.
14
DAFTAR PUSTAKA
15