A T L E T I K
DI
SUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengn baik. Tidak lupa shalwat dan
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan dan bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah ini dapat di buat dengan
sebaik- baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Atletik
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologis istilah “Atletik” ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu itu dari kata
Athlon yang artinya perlombaan atau kontes. Mengacu dari kata atletik, maka pengertian dari
atletik yaitu suatu perlombaan cabang-cabang olahraga tertentu yang mencakup jalan, lari,
lompat, dan lempar.
Atlet, atlit atau olahragawan merupakan seseorang yang mahir dalam olahraga serta
latihan fisik lainnya. Menurut KBBI, atlet merupakan olahragawan khususnya yang mengikuti
perlombaan atau pertandingan seperti ketangkasan, kekuatan serta kecepatan.
Atletik sangat berkaitan erat dengan aktivitas sehari-hari, seperti contohnya berlari,
melompat, melempar, dan lain-lain. Kegiatan atletik memiliki peranan penting untuk
menunjang perkembangan gerak dasar dalam olahraga. Atletik berasal dari bahasa Yunani
Athloni yang berarti bertanding atau lomba. Atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade
pada tahun 776 SM. Perlombaan atletik masih banyak diikuti di seluruh dunia termasuk di
indonesa, contohnya pada cabang olahraga lari.Indonesia pernah memiliki beberapa pelari
kenamaan di nomor elite, diantaranya Moch Sarengat pada tahun 1962, Purnomo pada tahun
1984, Mardi Lestar pada tahun 1988, kelas putri ada Irene Truitje Joseph pada tahun 1999,
kemudian Henny Maspaitella pada tahun 1981. Namun, prestasi membanggakan itu saat ini
mulai menurun dan sulit dicapai atlet Indonesia.
Uraikan pengertian dari atletik, macam - macam atletik, serta sejarah atletik ?
C. Tujuan
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang terdiri dari gabungan beberapa jenis olahraga
fisik, seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan. Saat ini, atletik menjadi satu di antara
olahraga paling umum yang dimainkan di berbagai penjuru dunia. Atletik telah menjadi
olahraga berskala internasional, bahkan hampir setiap negara di dunia kerap turut terlibat
dalam perlombaan cabang olaharaga tersebut, termasuk Indonesia.
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yakni Athlon yang artinya berlomba atau
bertanding. Atletik juga memiliki istilah lain yang berasal dari beberapa bahasa, antara lain
athletics (bahasa Inggris), Athletiek (bahasa Belanda), Athletuque (bahasa Perancis), dan
Ahtletik (bahasa Jerman). Di sisi lain, atletik dianggap sebagai olahraga yang sederhana
karena tidak membutuhkan banyak perlengkapan dan peralatan yang rumit. Atletik juga tidak
membutuhkan banyak biaya jika ingin menekuninya. Atletik bermanfaat untuk meningkatkan
kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan kemampuan biomotorik lainnya.
• Muhajir
Atletik adalah jenis olahraga yang tumbuh dan bisa berkembang bersamaan dengan kegiatan
alami manusia, seperti berlari, melompat, berjalan, dan melempar.
• Ballesteros
Atletik merupakan sebuah aktivitas jasmani yang terdiri dari beberapa nomor lomba yang
terpisah yang berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia, misalkan berlari, berjalan,
melempar, dan melompat.
• Sukirno
Atletik adalah induk dari semua cabang olahraga (Mother Of Sport) dan merupakan olahraga
yang paling tua dari lainnya.
• Eddy Purnomo
Atletik merupakan kegiatan atau beraktivitas jasmani yang terdiri dari berbagai gerakan
yang dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu adalah lari, jalan, lempar, dan lompat.
• Eri Periatama
Atletik adalah olahraga yang sebagian besar kegiatannya dilakukan di lintasan dan lapangan
(track and field sport).
1. lari sprint,
2. lari estafet,
3. maraton,
4. lompat tinggi,
5. lompat galah,
7. lempar lembing.
Berikut penjelasannya :
1. Lari Sprint
Lari cepat (sprint) adalah nomor lari dengan kecepatan penuh dengan jarak tempuh
meliputi 60 meter, 100 meter, 200 meter dan 400 meter. Lari cepat merupakan proses
sistem alat gerak dan perangkat otot untuk melakukan gerak yang dibatasi dengan
kecepatan tertentu.
Lari sprint juga merupakan jenis lari jarak pendek di mana pelari berlari dengan kecepatan
maksimum sepanjang seluruh jarak lari. Balapan sprint adalah tentang disiplin trek dan
lapangan. Lari sprint adalah lomba lari dengan jarak rata-rata 400 m dimana seluruh
lintasan dibagi menjadi delapan jalur. Setiap jalur memiliki lebar 4 kaki dan maksimal
delapan pemain berlari dalam satu jalur. Lari sprint biasanya menempuh jarak 50m, 100m,
200m, dan 400m. Untuk lari dalam jarak 100m dan 400m biasanya juga dilakukan dalam
format estafet.
Lari sprint menuntut kamu untuk memaksimalkan kekuatan tubuh, terutama ayunan kaki
dan daya tahan yang baik. Sprint hanyalah bentuk lain dari lari jarak pendek, namun
perbedaannya ada pada kecepatan. Lari sprint menggunakan kecepatan tubuh maksimum
untuk jarak pendek seperti 30-90 yard.
Berlari memiliki banyak manfaat bagi pelari. Lari sprint bertujuan untuk
meningkatkan kebugaran umum. Lari sprint juga membantu dalam meningkatkan
kekuatan otot kaki dan inti kamu.
Untuk pelari jarak jauh yang kompetitif, lari cepat ternyata bermanfaat. Mereka
bisa meningkatkan kecepatan di akhir balapan dan finish dengan cepat.
Sprint adalah tentang berlari dengan kecepatan maksimum, oleh karenanya lari
sprint dapat membantu pemain untuk mendorong tubuh mereka ke level
maksimum. Lari sprint juga meningkatkan daya tahan pelari secara keseluruhan.
Lari sprint bertujuan untuk meningkatkan massa otot, meningkatkan kesehatan
jantung, dan metabolisme. Lari sprint juga merupakan latihan yang baik untuk
orang-orang sibuk karena dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 15 menit.
Lari sprint juga membantu dalam meningkatkan sintesis protein dan kadar hormon
pertumbuhan. Hal ini meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah pengurangan
kepadatan tulang.
Berlari membantu meningkatkan metabolisme yang pada akhirnya membantu
menurunkan berat badan.
Untuk berlatih lari sprint sebagai olahraga atletik, kamu memerlukan posisi awal yang
baik, teknik berlari yang tepat, dan posisi akhir yang baik untuk menguasainya. Berikut
cara melakukan sprint :
1. Posisi awal
Posisi awal seorang pelari yang akan memulai sprint disebut sebagai posisi awal. Start
yang paling disukai untuk sprint adalah start jongkok karena membantu memaksimalkan
akselerasi sprint. Posisi start ini dimulai dengan jongkok, lalu letakkan kedua jari kamu
di samping telapak kaki dan sentuh tanah atau lintasan. Saat kamu mendengar sinyal,
"Siap", angkat bokong dan telungkupkan wajah kamu. Pada sinyal "Ya", atau ketika
kamu mendengar suara pistol, ayunkan tangan kamu sejauh dan secepat mungkin.
Untuk daya dorong tubuh yang maksimal, pinggang kamu harus dalam posisi lurus.
Pastikan siku kamu tertekuk dan kamu mengayun sesuai dengan pola gerakan kaki
kamu.
2. Teknik lari sprint
Lari sprint sangat bergantung pada tinggi badan pemain, terutama panjang kaki. Kaki
yang lebih panjang menghasilkan langkah yang lebih cepat yang pada akhirnya
membuat pelari mencapai garis finish lebih cepat. Namun, jika pemain bertubuh lebih
pendek fokus pada teknik, mereka dapat mengalahkan pemain yang lebih tinggi.
Lari sprint adalah olahraga dimana pelari harus fokus saat menyentuh garis finish.
Bahkan jika kamu melakukan gerakan yang baik di sepanjang trek, seorang pelari masih
dapat menyalip kamu jika posisi tubuh kamu tidak tepat.
lari relay
Lari
Lari balap
Rintangan
Lari sprint dapat berlangsung selama 20-30 detik. Namun, sprint paling efektif dalam
rentang 5-12 detik. Ini berarti lari 30-90 yard dengan intensitas tinggi dan upaya ledakan
pendek.
2. Lari astafet
Lari estafet adalah salah satu cabang olahraga yang ramah di masyarakat. Olahraga lari
estafet ini sering dilakukan pada pelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Siswa akan
melakukan praktik bahkan perlombaan lari estafet. Dalam melakukannya, diperlukan
konsentrasi yang tinggi. Selain itu, kecepatan berlari juga harus diperhatikan karena itu hal
yang penting. Serta membutuhkan koordinasi tim yang sangat baik antara satu pelari
dengan pelari lainnya yang merupakan rekan satu tim. Hal itu dilakukan untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
lari estafet juga merupakan lari yang dilakukan secara berkelompok. Umumnya bisa
berjumlah 2 sampai 4 orang di dalam kelompok. Setiap orang di dalam kelompok akan
mendapat giliran berakhir.
lari estafet ini membutuhkan tim. Tim atau kelompok digunakan untuk pindah memindah
tongkat, dari satu pelari ke pelari berikutnya. Pada nomor lari estafet, ada sebuah
kekhususan. Kekhususan tersebut tidak akan dijumpai pada nomor lair yang lain. Yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari dengan cepat. Pemindahan tongkat akan terjadi pada
pelari selanjutnya dari pelari sebelumnya. Di dalam sebuah perlombaan besar, umumnya
anggota tim atau kelompok terdiri atas 4 orang. Olahraga lari estafet ini memang terlihat
mudah jika kita amati.
Dalam olahraga lari estafet, ada alat yang digunakan. Alat ini sangat penting dan harus ada
di dalam olahraga estafet. Alat tersebut adalah tongkat lari estafet. Tongkat lari estafet ini
nantinya akan diberikan secara bergilir dari satu pelari ke pelari berikutnya di dalam satu
kelompok. Tongkat ini nantinya akan dibawa hingga mencapai garis finis. Ukuran dari
tongkat lari estafet ini juga memiliki ketentuan sendiri. Seperti ukurannya yang harus
sesuai dan pas dengang genggaman para pelari pada umumnya.
Olahraga lari estafet ini umumnya dimulai dengan jongkok. Setelah dimulai maka pelari
akan berlari meninggalkan garis start. Akan tetapi, ada hal lain yang harus diperhatikan.
Selain kecepatan berlari, pelari juga harus memperhatikan teknik dalam memberi dan
menerima tongkat. Serta memperhatikan bagaimana proses pergantiannya.
Peserta lari yang menyerahkan tongkat di luar wissel akan didiskualifikasi, karena
menyalahi aturan. Sedangkan untuk teknik penyerahan tongkat terdapat tiga macam teknik.
Teknik tersebut terdiri dari downsweep, upsweep, dan push pass. Berikut penjelasannya :
a. Teknik downsweep
Teknik penyerahan downsweep adalah teknik penyerahan tongkat yang dilakukan dari
atas. Teknik ini dilakukan ketika telapak tangan penerima menghadap ke arah atas.
Pelari yang akan memberikan tongkat harus menyerahkan tongkat dari arah samping
pelari yang pertama.
Tujuannya supaya memudahkan dalam melihat serta menerima tongkat. Ibu jari
penerima tongkat harus diposisikan terbuka. Serta jari-jari lainnya merapat.
Penerima tongkat dapat menerima tongkat dengan cara menoleh ke arah belakang.
Selain itu, juga bisa dilakukan tanpa melihat saat tongkat sedang diserahkan oleh pelari
yang sebelumnya.
b. Teknik upsweep
Pada teknik ini, penyerahan tongkat akan dilakukan dari arah bawah ke atas. Hal ini
dilakukan ketika posisi telapak tangan penerima menghadap ke arah bawah. Ketika
menerima tongkat, harus dipastikan bahwa ibu jari terbuka lebar. Selain itu, posisi jari
yang lain akan dirapatkan. Hal itu sama seperti pada teknik sebelumnya. Penerima
tongkat juga dipersilahkan untuk menoleh ke arah belakang. Akan tetapi, tidak menoleh
juga tidak masalah.
3. Maraton
Maraton adalah ajang lari jarak jauh sepanjang 42,195 kilometer yang dapat ditempuh
sebagai lomba di jalan raya (onroad) maupun luar jalan raya (offroad). Nama maraton
berasal dari legenda Pheidippides, seorang prajurit Yunani, yang dikirim dari kota
Marathon, Yunani ke Athena untuk memberitakan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan
pada Pertempuran Marathon. Lari maraton termasuk cabang atletik yang sangat populer,
tidak seperti pertandingan atletik lainnya, sebab lomba lari yang satu ini bisa dilombakan
dengan jumlah peserta banyak, bahkan sangat banyak jumlahnya bisa mencapai ribuan.
Teknik maraton yaitu teknik start berdiri, teknik berlari, teknik pernapasan, dan teknik
finis. Berikut adalah penjelasannya :
Teknik start berdiri
Teknik start berdiri memiliki beberapa tahapan, yaitu:
Tahap, gunakan hitungan 1 untuk bersiap lari, rendahkan lutut, pandangan lurus ke
depan.
Tahap kedua, pada hitungan 2, tumpukan seluruh beban badan pada kaki bagian depan,
persiapkan kedua lengan untuk berlari.
Tahap ketiga, di hitungan ke-3, mulai berlari dengan kaki bagian depan ditolakkan dan
kaki bagian belakang diayunkan.
Teknik berlari
Pada lari maraton kita harus pintar dalam mengatur tempo saat berlari agar lebih efisien
dan tidak banyak menghabiskan tenaga.
Berlari dengan langkah yang konstan dan tidak terlalu cepat, dan cobalah untuk
mengeluarkan seluruh kemampuan dalam berlari apabila jarak sudah mendekati garis
finis sekitar satu atau dua kilometer. Teknik berlari Pada lari maraton kita harus pintar
dalam mengatur tempo saat berlari agar lebih efisien dan tidak banyak menghabiskan
tenaga.Berlari dengan langkah yang konstan dan tidak terlalu cepat, dan cobalah untuk
mengeluarkan seluruh kemampuan dalam berlari apabila jarak sudah mendekati garis
finis sekitar satu atau dua kilometer.
Teknik pernapasan
Stamina dapat dipertahankan jika kamu melakukan metode pernapasan yang benar. Jika
dibandingkan dengan teknik pernapasan dari hidung, teknik pernapasan melalui mulut
akan memungkinkan lebih banyak oksigen masuk dan karbondioksida lebih banyak
keluar. Bernapas dari mulut juga lebih dianjurkan karena dapat membuat tubuh menjadi
rileks sehingga kamu bisa berlari dengan santai. Bernapas menggunakan hidung akan
membuat otot wajah cenderung tegang, hal itu menyebabkan beban tubuh dan otot akan
bertambah sehingga daya tahan tubuh menjadi berkurang. Teknik pengambilan napas
yang baik adalah dengan bernapas pendek dan dangkal sehingga pernapasan dapat
diatur dengan mudah.
Teknik finis
Pelari harus mengerahkan seluruh kemampuan jika sudah dekat dengan garis finis salah
satunya dengan berlari secepat mungkin. Ketika memasuki garis finis, pelari harus
membusungkan dada untuk menyentuk gari finis. Pelari tidak boleh meraih kita di garis
finis dengan tangan karena merupakan sebuah pelanggaran.
4. Lompat Tinggi
Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh
lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan
panjang mistar minimal 3,15 meter.lima gaya dalam lompat tinggi yaitu Scissors
technique, Eastern cut-off, Western roll, straddle, fosbury flop
Sarana Lompat Tinggi
Lapangan lompat tinggi terdiri dari jalur lari, palang dan daerah jatuh. Jalur lari
digunakan untuk awalan sebelum melompat. Jalur lari yang digunakan untuk awalan
tidak kurang dari 15 meter. Jalur ini tidak boleh naik atau turun. Kemiringannya harus
sekecil mungkin. Sementara tempat yang digunakan untuk tolakan harus lurus dan
tidak boleh miring. Palang adalah batas bawah yang harus dilewati atlet.
B. Teknik Tolakan
Teknik dasar lompat tinggi yang kedua yaitu teknik tolakan. Teknik ini dilakukan
dengan menggunakan salah satu kaki yang terkuat agar tubuh dapat melompat
tinggi dan melewati mistar. Ketika satu kaki melakukan tolakan/lompatan, kaki
satunya melakukan ayunan agar lompatan berhasil untuk melewati mistar.
C. Teknik Melayang
Teknik dasar lompat tinggi selanjutnya yaitu teknik melayang. Melayang disini
berarti ketika kondisi tubuh mulai terangkat untuk melewati mistar. Pada tahap ini,
para atlet dapat melakukan gaya (seperti yang sudah disebutkan diatas) agar tubuh
lebih mudah melewati mistar.
D. Teknik Mendarat
Teknik dasar lompat tinggi yang terakhir yaitu teknik mendarat. Teknik ini
merupakan suatu teknik dimana tubuh telah melewati mistar dan jatuh ke matras.
Terdapat 2 teknik pendaratan yang paling umum digunakan, yaitu mendarat dengan
menggunakan kedua kaki dan mendarat dengan menggunakan tubuhnya.
5. Lompat Galah
Lompat galah merupakan nomor perlombaan dalam atletik. Bentuk olahraga lompat galah
memiliki tujuan melompat setinggi-tingginya untuk melewati mistar dengan bantuan galah.
Dalam lompat galah, atlet menggunakan galah sebagai tumpuan untuk melompati mistar
sepanjang 4,5 meter. Di mana setiap atlet memiliki tiga kali kesempatan. Alat pengungkit
(galah) terbuat dari bahan logam, fiber, bambu, atau tongkat kayu.
Ada beberapa teknik yang harus dilakukan oleh seorang pelompat galah di antaranya :
Awalan
Sebagai langkah pertama, awalan dilakukan dengan mengambil ancang-ancang untuk
berlari. Posisi tubuh harus selalu dikontrol agar dapat menancapkan galah dan
menempuh dengan tepat. Jarak tempuh awalan harus cukup agar dapat mencapai
kecepatan maksimum ketika menumpu.
Kecepatan menarik menjelang menempuh harus konsisten agar posisi tubuh terkontrol.
Tangan harus kuat dalam memegang galah. Jarak antara kedua tangan tidak boleh
terlalu dekat sehingga tumpuan dapat dilakukan dengan sekuat-kuatnya.
6. Lempar cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik kayu yang berbentuk piring
bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan. Gaya dalam
melakukan lempar cakram adalah gaya samping dan gaya belakang Tujuan olahraga
lempar cakram adalah untuk melempar cakram dengan jarak sejauh-jauhnya. Pemenang
pertandingan lempar cakram adalah atlet yang mampu melakukan lemparan terjauh. Untuk
mendapatkan lemparan yang sejauh-jauhnya, seorang atlet harus melempar cakram dengan
kecepatan maksimal.
B. Teknik awalan
Posisikanlah badan membelakangi sektor lemparan.
Renggangkanlah kedua kaki selebar badan, lutut sedikit ditekuk, dan letakkanlah
berat badan di kedua kaki.
Cakram diayun-ayunkan ke kanan belakang kemudian ke kiri berulang-ulang
dengan tujuan untuk mengatur konsentrasi.
D. Teknik akhiran
Selepas melempar cakram, posisi tubuh harus mengikuti gerakan memutar. Hal ini
dilakukan untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak ikut terlempar.
7. Lempar Lembing
Olahraga lembar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Olahraga ini
membutuhkan teknik, kecepatan, dan kekuatan untuk dapat melemparkan lembing sejauh
mungkin. Lempar lembing ini berasal dari dua kata, lempar yang berarti membuang jauh,
dan lembing yang berarti tongkat berujung runcing.
Melempar adalah proses pemindahan benda dari satu tempat ke tempat lain dengan sekuat
tenaga agar benda mencapai jarak maksimal. Melempar ini adalah unsur terpenting
dalam kegiatan olahraga lempar lembing. Menurut PASI (1988), lempar lembing adalah
salah satu olahraga dalam cabang atletik yang menggunakan alat bulat panjang berbentuk
tombak dengan melempar sejauh-jauhnya. Sedangkan menurut Jerver (1996), lempar
lembing merupakan suatu gerakan sentuhan tangan dengan menggunakan benda berbentuk
panjang yang dilempar sejauh mungkin.
Teknik Melempar Lembing
Kamu harus meluruskan lengan dan mencondongkan badan ke belakang.
Gunakan kaki depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki lainnya.
Pada saat yang bersamaan, kamu bisa melemparkan lembing ke arah atas depan.
Lemparlah lembing sekuat tenaga, dan tetap jaga keseimbangan tubuh ketika
melempar.
Sejarah Atletik
Kedatangan Odysseus di pulau tersebut mendapat sambutan yang sangat hangat dari
penduduk setempat. Oleh kepala suku penduduk setempat diadakan sebuah acara dengan
maksud untuk menyambut kedatangan dari Odysseus. Acara sambutan ini berisi
perlombaan dengan berbagai jenis acara perlombaan, seperti lomba lempar cakram,
lomba lari, lomba tinju serta gulat. Setelahnya, penduduk setempat mengabadikannya
menjadi sebuah olimpiade atau lomba yang menjadikan peserta terkuat sebagai pemenang
dalam perlombaan tersebut. Pemenang dalam perlombaan mendapat julukan sebagai juara
perlombaan/olimpiade.
Pada tahun sekitar 490 SM (Sebelum Masehi), telah ditetapkan nomor perlombaan
pertama, yakni nomor lari marathon (lari jarak jauh). Mengapa disebut dengan marathon?
Karena nomor perlombaan tersebut pertama kali diadakan di kota bernama Kota
Marathon yang ada di Negara Yunani. Nomor lomba lari marathon mulai dikukuhkan
sebagai lomba lari dengan jarak sekitar 42.195 km ada tahun 1908. Nah dari kisah
tersebutlah yang membuar nomor lomba lari marathon menjadi lomba yang membuka
serta menutup olimpiade atletik yang ada di seluruh dunia.
Selanjutnya pada sekitar tahun 1896, ada seorang warga kewarganegaraan Perancis
bernama Baron Pierre Louherbin mengusulkan diadakannya sebuah olimpiade modern di
Kota Athena, Yunani. Olimpiade modern sendiri berisi cabang olahraga yang melibatkan
kegiatan menambang serta diakhiri dengan memperebutkan sebuah medali. Namun,
seiring dengan berjalannya waktu, olimpiade atletik sekarang tidak sama lagi dengan
olimpiade atletik yang dulu. Hal itu dikarenakan oleh adanya peristiwa globalisasi tinggi
yang jelas-jelas mempengaruhi perubahan bumi dan adanya perkembangan teknologi
yang pesat saat ini Lalu tepat pada tanggal 17 Juli tahun 1912 bertepatan dengan
olimpiade ke-5 di Negara Swedia, dibentuklah sebuah organisasi internasional yang
menaungi olahraga atletik. Organisasi atletik itu dikenal dengan singkatan IAAF
(International Association of Athletics Federations). Sekarang, organisasi tersebut telah
berkembang pesat dan mulai masuk ke Negara Indonesia tepat pada tanggal 3 September
tahun 1950.
Saat Negara Indonesia masih dijajah oleh Negara Belanda, diketahui Negara Belanda
sudah terlebih dahulu mendirikan sebuah organisasi yang menaungi olahraga atletik yang
ada di Negara Indonesia. Organisasi atletik yang didirikan oleh Negara Belanda tersebut
dikenal dengan singkatan NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie). Organisasi
tersebut diketahui telah ikut serta dalam berbagai jenis olimpiade dengan cabang olahraga
yang sudah ditetapkan oleh organisasi pusar seluruh dunia.
Selanjutnya muncul sebuah ide usaha untuk membuat cabang organisasi tersebut di
beberapa kota besar di Indonesia. Akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil dan
dibangunlah beberapa bcabang organisasi di kota besar, seperti Kota Jakarta, Kota
Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Solo, Kota Jogjakarta, dan juga Kota
Medan. Peluasan cabang organisasi direalisasikan dengan dibangnnya beberapa sekolah
dan tempat yang berguna untuk kegiatan kemiliteran.
Pada sekitar tahun 1942 hingga tahun 1945, tepatnya saat masa penjajahan jatuh ditangan
Negara Jepang, cabang olahraga atletik berkembang pesat-pesatnya, perkembangan ini
diawali dari siaran yang ada di Radio Taiso yang membuat seluruh pelajar Indonesia
mula mengetahui cabang olahraga apa saja yang akan dilombakan, dilanjut dengan
melatih kemampuan dari berbagai jenis olahraga atletik serta senam.
Olahraga atletik mendapat respon yang sangat baik dari Negara Indonesia tepat saat masa
penjajahan oleh Negara Jepang. Pada saat itu, banyak sekali perlombaan yang diadakan,
mulai dari lomba lari, lomba lompat tinggi, dan berbagai jenis cabang atletik lainnya pun
juga dilombakan.perlombaan tersebut paling banyak diadakan di sekolah, lalu antar kota,
hingga ke tahap yang lebih tinggi. Budaya lomba tersebut masih dilaksanakan hingga saat
ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, lompat, dan jalan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani
"athlon" yang berarti "kontes".Adapun cabang olahraga tersebut antara lain lari (pendek,
menengah, jauh), lompat jauh, lompat tinggi, tolak peluru, lempar cakram, lompat galah, dan
lempar lembing.
Sejarah Olahraga atletik awalnya dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar abad ke-6
Sebelum Masehi. Saat itu, perlombaan lari menjadi satu-satunya cabang olahraga yang
ditandingkan. Kemudian, olahraga atletik modern seperti yang kita kenal saat ini dimulai dan
berkembang di Inggris pada 1154 Masehi.
B. Saran
Di zaman sekarang siswa dan siswa di sibukan dengan hal hal yang tidak berguna
seperti main game online, ini dapat menyebab kan siswa malas bekerja bahkan tidak jarang
orang malas kesekolah, jarang melakukan kegiatan kegiatan yang dapat menyehatkan tubuh
salah satunya berolah raga untuk itu di saran kan kepada guru penjaskes agar mengjarkan
siswa tentang penting nya kesehatan, olah raga, okah raha atletik salah satunya.
Atletik dapat membuat kita sehat, selain itu siswa dapat mengikuti lomba - lomba
sehingga siswa akan mendapatkan prestasi dan penghargaan.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Moh. (2011) Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas untuk Penilaian, Angka Kredit
Guru. Inspirasi. Yogyakarta
Bower, Gordon H. & Hilgard, Ernest R. (l98l). Theories of Learning. Englewood, Cliffs, N.J:
Prentice-Hall.Inc.
Elliot Jhon. (2008). Class Action Research. diambil tanggal 27 oktober 2008 dari
www.madison.com.