sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap Bapak Guru yang terlah
membimbing kami untuk membuat makalah kami ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Makalah kami ini masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 2
A. Pengertian Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek disebut juga sprint. Adalah salah satu olahraga lari dengan jarak tempuh yang pendek
atau dalam waktu singkat.
Selain mudah dilakukan, olahraga ini juga mempunyai banyak manfaat. Misalnya membakar kalori,
meningkatkan ketahanan tubuh, dan melatih semua bagian tubuh.
Dalam olimpiade, jarak tempuh lari jarak pendek yang dipertandingkan adalah 100 meter, 200 meter,
dan 400 meter.
Lari jarak pendek adalah salah satu kategori nomor lari di mana atlet berlari dengan kecepatan penuh
sepanjang jarak yang ditempuh.
Kategori perlombaan lari jarak pendek terdiri atas 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Secara teknis,
pelaksanaan larinya sama saja.
Berdasarkan catatan sejarah, lari jarak pendek mulai muncul pada abad ke-7 SM atau pada zaman
Yunani Kuno serta berasal dari seorang prajurit Yunani Kuno. Pada saat itu, seorang prajurit tersebut
ingin mengumumkan kemenangan Yunani dari Persia dan ia pun berlalri sambi membawa pesan untuk
menyampaikan kepada sang Raja.
Namun, tanpa diduga, setelah menyampaikan pesan atas kemenangan tersebut kepada sang Raja,
beliau meninggal dunia. Sang raja yang mendengar kabar itu ingin memberikan penghormatan atas
kematian prajurit tersebut dengan cara menyelenggarakan lomba lari jarak pendek.
Zaman yang terus berkembang membuat lari jarak pendek semakin dikenal oleh masyarakat dunia.
Hingga pada akhirnya, di tahun 1912 ada sebuah organisai yang menaungi olahraga atletik lari jarak
pendek, yaitu IAAF (International Association of Athletics Federation). Saat ini, sudah sekitar 212 negara
sudah menjadi anggota IAAF.
Pada Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 disebutkan Aerobik, merupakan
aktivitas olahraga yang dilakukan secara terus menerus dengan intensitas rendah hingga sedang, seperti:
jalan kaki, lari, bersepeda dan jogging. Berbeda dengan anaerobik, aktivitas olahraga ini memerlukan
intensitas tinggi dengan energi secara cepat dalam waktu singkat, namun tidak dengan durasi yang lama
dan terus menerus.
Bagi seorang pelari profesional, terutama pada jarak pendek, mereka akan menggunakan teknik-teknik
khusus baik latihan Aerobik dan Anaerobik tadi. Teknik latihan ini akan bermanfaat membentuk tubuh
mereka agar kelak siap berlari dengan cepat.
Analisa biomekanikal (metode mekanika dengan kajian struktur dan fungsi aspek mekanika dari sistem
biologi, pada tingkat dari seluruh organisme sampai organ, sel dan organel sel) dari para pelari
menunjukkan perubahan pada tubuhnya antara lain, ketika melakukan gerakan-gerakan berlari adanya
sudut yang besar dari lutut-lutut mereka.
Disebutkan oleh (Riyadi, 1982), untuk meningkatkan kinerja dari seorang pelari dibutuhkan
pembentukan kekuatan dan tenaga otot yang maksimal, karena dalam lari jarak pendek dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Speed (Kecepatan)
3. Strength (Kekuatan)
5. Flexibility (Kelenturan)
6. Agility (Kelincahan)
Stamina
Pada The Sprint Project, sebuah channel Youtube yang membahas tentang pengetahuan sprint atau lari
jarak pendek, disampaikan ada 7 Manfaat Sprint menurut Ilmu pengetahuan, antara lain :
Gerak lari jarak pendek dibagi menjadi tiga, yaitu gerakan start, lari cepat, dan gerakan menjelang garis
finish.
1.Gerakan start
Dalam lari jarak pendek, teknik start mencakup tiga aba-aba, yakni "bersedia", "siap", dan "ya", dengan
posisi tubuh yang berbeda.
Saat aba-aba ini, pelari maju ke garis start. Atlet memosisikan kaki tumpu pada garis start. Kaki yang
terkuat sebaiknya berada di depan karena menjadi tumpuan saat mulai berlari. Posisi tangan berada di
belakang garis start. Sementara posisi ibu jari dan jari lainnya membentuk huruf V terbalik.
Saat mendengar aba-aba ini, pinggul diangkat ke atas hingga sedikit lebih tinggi dari bahu. Dalam posisi
ini punggung menurun ke depan dan berat condong ke depan.
Kepala merendah dan pandangan ke arah depan bawah, posisi leher harus tetap rileks. Selain itu, posisi
siku tidak boleh bengkok. Pelari harus menjaga keseimbangan sampai mendengar aba-aba berikutnya.
Saat mengangkat pinggul, sebaiknya disertai dengan mengambil napas sambil berkonsentrasi pada aba-
aba berikutnya.
Saat mendengar aba-aba ini atau bunyi pistol, atlet harus menolakkan kaki tumpu sekuat-kuatnya ke
depan untuk memulai lari.Gerakan ini disertai dengan ayunan lengan sekuat-kuatnya sesuai gerak kaki.
5.Sikap lari
Langkah kaki dilakukan secepat mungkin dan makin lama kian lebar. Berat badan harus didorong ke
depan, dan hindari gerakan ke samping karena akan menghambat laju lari.
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan oleh pelari saat memasuki garis finish. Pertama, atlet dapat
terus berlari tanpa mengubah posisi tubuhnya. Kedua, pelari dapat mencondongkan dada ke depan dan
kedua lengan diayunkan ke bawah. Ketiga, pelari dapat memutar dada disertai ayunan lengan ke depan
atas sehingga salah satu bahu maju ke depan. Hal terpenting menjelang memasuki garis finish adalah
atlet tidak boleh menoleh ke arah lawan serta harus fokus dan meningkatkan kecepatan langkah kaki.