Anda di halaman 1dari 43

RESUME

PENDIDIKAN PJOK SD

NAMA : LA ODE IMAN

NIM : 201948135

KELAS :C

SEMESTER : III

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

2020

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang
dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan pada pendidikan tinggi.
Tujuan Pendidikan Jasmani yaitu untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral dan aspek pola hidup sehat. (Permendiknas No.22 Tahun
2006: 194). Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), pada Model Silabus Mata
Pelajaran Penjas SD 2006, dikemukakan bahwa Pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting, yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk melihat langsung dalam berbagai pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara
sistematis memberikan pengalaman belajar untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar
sepanjang hayat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian Atletik dan bagaimana sejarahnya ?


2. Apa itu senam ?
3. Bagaimana dasar-dasar renag di jenjang sekolah dasar ?
4. Bagaimana renag gaya dada dan gaya bebas ?
5. Bagaimana start dan pembalikan ?
6. Bagaimana teknik dan metode permainan tenis meja ?
7. Bagaimana permainan kecil/permainan tradisional ?
8. Bagaimana permainan bola besar dalam pembelajaran di sekolah dasar ?
9. Bagaimana kebugaran jasmani dalam pembelajaran di sekolah dasar ?
10. Bagaimana pola bersih dan sehat dalam pembelajaran di sekolah dasar ?

C. Tujuan Dan Manfaat

1. Untuk Mengetahui apa itu pengertian Atletik dan juga sejarahnya.


2. Untuk mengetahui apa itu senam
3. Untuk mengetahui dasar-dasar renag di jenjang sekolah dasar
4. Untuk mengetahui renag gaya dada dan gaya bebas
5. Untuk mengetahui start dan pembalikan
6. Untuk mengetahui teknik dan metode permainan tenis meja
7. Untuk mengetahui permainan kecil/permainan tradisional
8. Untuk mengetahui permainan bola besar dalam pembelajaran di sekolah dasar
9. Untuk mengetahui kebugaran jasmani dalam pembelajaran di sekolah dasar
10. Untuk mengetahui pola bersih dan sehat dalam pembelajaran di sekolah dasar
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN SEJARAH ATLETK

Olahraga atletik ini sangat sering sekali terdengar oleh semua orang dan
pastinya tidak asing lagi didengar.oleh karena itu,  di bawah ini ada pengertian
dan juga sejarah atletik:

1. Pengertian
Atletik adalah jenis olahraga yang menggabungkan beberapa jenis olahraga yaitu jalan, lari,
lompat dan juga lempar. Atletik berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Athlon” yang artinya
“kontes” olahraga ini merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade yang
pertama yaitu pada 77 SM.
Induk organisasi atletik yang berada di indonesi yaitu PASI, kepanjangan dari persatuan
atletik seluruh Indonesia. Olahraga ini tidak asing lagi karena melibatkan gerakan-gerakan
sehari-hari yang sering dilakukan.

2. Sejarah
Atletik adalah event asli yang pertama ada dari dulu pada tahun 776 sebelum masehi,
dimana pada saat itu olahraga ini merupakan jenis olahraga pertama yang menjadi event
perlombaan lari zaman dahulu. Olahraga ini juga dikatakan sebagai ibu dari segala cabang
olahraga, karena mempunyai berbagai unsur di dalamnya.
Istilah atletik ini juga sering dijumpai dalam berbagai Bahasa antara lain dalam Bahasa
inggris yaitu Athletic, ada juga dalam Bahasa Prancis yaitu Ateletique, yang selanjutnya juga ada
dalam Bahasa Belanda yaitu Atletiek dan yang terakhir dalam Bahasa Jerman yaitu Athletik.

11. Macam-Macam Atletik


Dari pengertian sudah diketahui bahwa olahraga ini memiliki banyak kegiatan-kegiatan.
Dibawah ini ada beberapa macam-macam atletik, pengertian dan juga sedikit penjelasannya:

a. Lari

Lari merupakan cabang olahraga tertua yang ada di Indonesia. Sebelumnya ternyata
cabang olahraga ini, telah dikenal oleh peradaban-peradaban manusia pada zaman kuno.
Secara awam gerakan lari ini hampir sama atau tidak jauh berbeda dengan gerakan
berjalan.

Lari ataupun jalan merupakan gerakan memindahkan tubuh dari titik awal ke titik
yang lain, yaitu dengan cara melangkahkan kaki atau memindahkan kaki secara
bergantian satu sama lain. Namun antara jalan dan lari ada beberapa perbedaan yang
lebih condong, terutama kontak kaki dengan tanah yang bersentuhan.

Perbedaan dari lari dan juga jalan yang paling mempengaruhi adalah
kecepatan. Dan biasanya lari menggunakan kecepatan yang lebih besar
dibandingkan jalan. Dibawah ini beberapa macam-macam lari:

 Lari Sprint

Lari sprint ini sering disebut dengan nama lari sejarak 100 meter. Lari sprint ini
memang hampir sama dengan lari jarak pendek, hanya saja yang membedakannya
lari jarak pendek berlari dengan jarak antara 50 meter sampai 100 meter. Dan
untuk lari sprint ini berlari dengan jarak 100 meter saja.

 Lari Jarak Pendek


Lari jarak pendek merupakan perlombaan lari yang sering diperlombakan. Lari
jarak pendek ini dilakukan dengan cara para pesertanya berlari dengan kecepatan
tinggi sepanjang jalan yang ditentukan. Dan pelari lari pendek ini disebut dengan
sebutan sprinter.

Lari jarak pendek ini dilakukan sepanjang jarak 50 meter hingga 400 meter. Siapa
orang yang tercepat mencapai garis finish, maka dialah orang yang menang dalam
perlombaan ini. Lari jarak pendek ini memiliki tujuan untuk memaksimalkan
kecepatan secara horizontal.

Dan jika ingin melakukan olahraga ini, kuncinya yaitu terletak dari di langkahnya
dan juga frekuensi langkahnya sendiri. Pada lari ini ada beberapa tahapan jangka
pendek, yaitu fase reaksi dan juga drive, percepatan tahap. Selain itu ada juga fase
transisi, tahap kecepatan secara maksimum, pemeliharaan kecepatan fase dan
akhirnya selesai.
 Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah ini menempuh jarak 800 meter sampai dengan 150 meter.
Sebelum memulai berlari, para peserta harus menempelkan tangan terlebih dahulu
ke tanah. Dengan mata memandang ke dapan. Lalu ayunkan tangan dengan
seperlunya, setelah itu condongkan badan kedepan secara vertical.

Ayunkan bagian paha kedepan yang disesuaikan dengan panjangnya tungkai


sambil dibarengi dengan mengangkat lutut lebih tinggi. Pada lari jarak menengah
ini, ujung kaki dan tumit menolak tanah dengan gerakan penolakan menggunakan
ujung kaki.

Setelah itu, pada hitungan yang ketiga dilakukan dengan cara para peserta berdiri.
Perlu diketahui bahwa, poin yang paling penting dari olahraga ini adalah berlari
dengan seadanya tanpa memaksakan. Namun saat telah mendekati finish,
disarankan ritme berlari dipercepat agar dapat menjadi pemenang.

 Lari Jarak Jauh


Jarak lari yang ditempuh lari Marathon ini mencapai 3000 meter ke
atas, sehingga Teknik yang baik pada saat melakukan lari ini tidak
bisa terbentuk sendirinya. Karena, gerakan pada olahraga ini
membutuhkan latihan yang benar-benar khusus.

Selain itu juga, olahraga ini membutuhkan penguatan untuk tungkai


dan juga lengan agar menjadi tubuh yang proporsional. Perlombaan
lari ini biasanya dilakukan diluar, yang sering dilakukan dijalan
terbuka atau umum.

 Lari Estafet
Lari estafet ini merupakan lari yang dilakukan secara Bersama-sama atau
dilakukan secara team. Masing-masing team terdiri dari 4 orang atau lebih yang
dilakukan dengan cara memberikan tongkat estafet. Tongkat estafet ini diberikan
kepada pelari secara sambung menyambung.

Dan perlu dikethui juga bahwa, saat memerikan tongkat estafet dari pelari ke
pelari lain tidak boleh sembarangan. Karena, telah ada jarak yang ditentukan
antara pelari ke pelari lain. Dan perlu diketahui juga bahwa untuk melakukan lari
estafet ini, hal yang paling penting adalah kekompakan antar team.

 Lari Halang Rintang


Lari haling rintang ini sering disebut lari gawang, lari ini menempuh jarak 3000
meter dengan melewati banyak halangan dan juga rintangan. Rintangan ini dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu rintangan gawang dan juga yang kedua rintangan
water jump.

b. Lempar

Lempar merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik yang ada di indonesia.
Dibawah ini beberapa macam-macamnya:

 Lempar Cakram
Lempar cakram dalam Bahasa lain yaitu Bahasa inggris disebut Discus
Throw. Cakram yang akan dilempar memiliki ukuran yang telah
ditentukan. Olahraga ini telah di perlombakan di olimpiade sejak 1896
di Athena, Yunani.

Untuk melempar cakram yaitu dengan cara, melakukan dua kali


putaran badan. Yaitu dengan cara memegang cakram, memegang
cakram ada 3 cara. Lalu, membelakangi arah lemparan dengan
lengan memegang cakram ambil diayunkan kebelakang kanan sambil
diikuti gerakan badan.

Langkah selanjutnya adalah kaki kanan agak sedikit ditekuk,


usahakan berat badan condong ada di kanan. Lalu cakram diayunkan
ke arah kiri, kaki kanan kendor dan tumit harus diangkat, dan yang
terakhir lepaskan cakram ambil badan yang condong ke depan.

 Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu bentuk olahraga yang melakukan kegiatan
mendorong satu alat yang telah ditentukan yaitu peluru. Peluru ini memiliki berat
tertentu yang telah ditentukan dan berasal dari logam, yang dilakukan mulai dari
atas bahu dengan satu tangan untuk sampai pada jarak yang sangat jauh dan
ditentukan.

 Lempar Lembing
Olahraga lempar lembing ini dilakukan dengan cara melempar lembing dengan
jarak yang telah ditentukan. Untuk mencapai jarak yang diinginkan, ada 3 hal
yang harus diseimbangkan oleh atlet yaitu kecepatan, Teknik dan juga kekuatan.

Semua hal dari lembing telah ditentukan dan terdapat di aturan dari IAAF. IAAF
merupakan kepanjangan dari international association of athletics federations
yang berasal dari Bahasa luar. Untuk laki-laki harus melempar lembing dengan
Panjang 2,6 meter dan juga dengan berat minimum 800 gram.
Dan untuk perempuan harus melempar lembing dengan ukuran panjangnya 2,2
meter dengan berat minimumnya 600 gram. Lembing yang akan di gunakan untuk
melempar dilengkapi dengan tempat memegang. Tempat pegangan tersebut
berasal dari tali dan juga terletak di pusat gravitasi lembing tersebut.

c. Lompat

menggunakan satu kaki saja. Dibawah ini macam- Lompat merupakan kegiatan yang
mendorong tubuh untuk ke atas dengan macamnya:

 Lompat tinggi
Lompat tinggi merupakan cabang olahraga yang sangat menguji keterampilan
para pelompat, yaitu melompat dengan harus bisa melewati tiang mistar yang
berada di atasnya.

Lompat tinggi ini merupakan salah satu cabang olahraga dari atletik yang tidak
asing di Indonesia. Lompat tinggi ini dilakukan di daerah lapangan atletik yang
telah ditentukan dan juga dilakukan tanpa bantuan alat sedikitpun.

Tujuan olahraga lompat tinggi ini untuk memperoleh lompatan yang sangat tinggi
dengan melompat setinggi-tingginya. Lompatan ini dilakukan pada saat akan
melewati mistar dengan ketinggian tertentu yang nantinya ditentukan.

 Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan suatu gerakan yang dilakukan dengan melompat ke atas
depan, dengan upaya mengangkat titik berat badan selama mungkin di atas udara
atau melayang di udara. Gerakan ini harus dilakukan dengan satu kaki yang
memberikan tolakan dengan gerakan yang cepat untuk mengapai jarak jauh yang
diinginkan peserta.

Tujuan dan juga sasaran pertama dari lompat jauh ini adalah untuk menaklukan
jarak lompatan dengan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan yang sangat
jauh dari titik awal.

 Lompat Galah
Lompat galah merupakan salah satu cabang dari olahraga atletik yang tidak asing
lagi di indonesia. Lompat ini dilakukan dengan cara melompat yang sangat tinggi
dengan dibantu oleh alat yaitu dengan menggunakan galah untuk melewati sebuah
mistar yang berada di depannya. Tujuannya untuk dapat melompat setinggi-
tingginya.

 Lompat Jangkit
Lompat jangkit ini sering dikatakan dengan sebutan lompat jingkat atau lompat
tiga (triple jump). Namun istilah resmi yang diterapkan di Indonesia yang
dikeluarkan oleh PB PASI adalah lompat jangkit.
Lompat jangkit merupakan Salah satu bentuk lompatan yang terdiri atas jingkat
atau hop, langkah atau step dan yang terakhir lompat atau jump. Semua gerakan
ini dilakukan secara berurutan dan juga terpadu.

B. SENAM

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan


yang membutuhkan kekuatan kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
Bentuk modern dari senam ialah: Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam
lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh
bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.
Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran,
biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di
sekolah.
Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh
orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah. Senam sangat penting untuk
pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam
aerobik, senam pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah
dasar, guru-guru mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid,
seperti SKJ dan senam pramuka. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang
melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan
diri

Faktor-faktor yang melatarbelakangi pembelajaran senam di sekolah


dasar
Ada sejumlah faktor yang harus mendapat perhatian guru pendidikan jasmani dalam
mengembangkan program pembelajaran senam di sekolah dasar, yaitu:

1. Alat pembelajaran senam umumnya sangat mahal dan banyak membutuhkan


tempat penyimpanan.
2. Gerakan dalam senam relatif lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan
olahraga lainnya.
3. Banyak gerakan dalam senam yang beresiko tinggi.

Faktor-faktor tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru pendidikan


jasmani. Peserta didik belajar dan mencoba keterampilan melalui aktivitas badannya
sendiri. Jika anak sudah mampu mengendalikan badannya, sudah dapat dipastikan bahwa
ia akan mampu bergerak dengan sendirinya maupun dalam menggunakan peralatan lain.
Sifat yang benar-benar spesifik dalam senam adalah meningkatkan dasar-dasar
kemampuan fisik dan keterampilan motorik seperti: keseimbangan, kelincahan,
koordinasi, kelentukan, kekuatan, daya tahan, serta power.

Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran senam


Ada beberapa prinsip sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran senam, diantaranya
yaitu:

1. Berikan pemanasan secukupnya.

Pemanasan yang efektif sangat penting di dalam belajar gerak. Aktivitas


pemanasan hendaknya harus dapat meningkatkan kelentukan maupun mempersiapkan
mental, jantung, otot, serta persendian dalam menghadapi pembelajaran. Meberikan
aktivitas untuk pemanasan hendaknya memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya
yaitu:

a. Banyak bergerak tetapi tidak melelahkan


b. Latihan-latihan mudah dimengerti dan cepat dapat dilaksanakan
c. Menggembirakan dan menarik perhatian anak
d. Semua anak dapat bergerak sekaligus

2. Berikan kegiatan berupa permainan yang menggembirakan sebagai latihan kondisi


fisik, yang melibatkan:

a. gerakan kelentukan
b. gerakan kekuatan

3. Buatlah kegiatan yang sederhana tetapi menuntut kemampuan fisik yang lebih besar.

4. Berikan pendinginan secukupnya Pendinginan dilakukan dengan cara mengurangi


intensitas kegiatan secara bertahap dan diakhiri dengan penguluran ringan untuk
memperbaiki pemulihan jantung, otot, serta jaringan lain setelah melakukan aktivitas
yang cukup berat.

Pembelajaran senam, khususnya senam lantai membutuhkan pengaturan kelas


yang berbeda dari pembelajaran materi penjasorkes yang lain. Hal ini disebakan karena
dalam senam lantai memerlukan perkakas yaitu matras.

Maksud utama dari pengaturan kelas dalam pembelajaran senam adalah untuk
meningkatkan jumlah waktu aktif belajar dan kesempatan siswa melakukan latihan yang
lebih banyak, terutama dengan mengurangi jumlah waktu untuk menunggu giliran karena
matras yang terbatas.
Hal ini dapat dipahami, jika matras hanya satu atau dua buah, sedangkan jumlah
siswanya tiga puluh anak. Jika guru tidak memikirkan bagaimana memanfaatkan matras
yang ada itu, serta bagaimana giliran siswa dilaksanakan, akan terjadi penghamburan
waktu sebab siswa justru lebih lama menunggu giliran daripada melakukan latihan (Agus
Mahendra, 2001: 134).

Pola gerak dominan dalam senam


Pola gerak dominan dalam senam merupakan dasar atau landasan untuk semua
keterampilan gerak senam yang lebih sulit atau merupakan batu loncatan dalam
mengembangkan semua keterampilan senam. Dengan menguasai pola gerak yang
dominan di dalam senam, diharapkan anak memiliki dasar gerak yang kuat untuk
pengembangan senam yang sesungguhnya dengan tingkat kesulitan yang tinggi nantinya.

Pembelajaran senam dengan pola gerak dominan mempunyai beberapa keuntungan,


diantaranya yaitu:

1. Guru akan berkonsentrasi pada pola gerak kunci tentang kegiatan atau keterampilan
yang harus dikuasai murid. Variasi dan tingkat kesulitan akan ditambahkan setelah
landasan bangunan keterampilan dari setiap pola gerak dominan dikuasai.

2. Pembelajaran pola gerak dominan dapat lebih disesuaikan dengan tingkat


pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak akan merasa kalau tugas
geraknya tidak terlalu sulit, tetapi tetap menantang dan menyenangkan.
3. Pembelajaran pola gerak dominan menekankan keterkaitan antar berbagai
keterampilan. Keterkaitan tersebut akan memudahkan guru untuk menetukan bagian-
bagian penting yang diamati dalam pembelajaran yang bisa dipergunakan untuk
banyak keterampilan.
12. Untuk setiap pola gerak dominan yang dilakukan, selalu terdapat persyaratan
kemampuan fisik yang perlu dimiliki.
Ada enam pola gerak dominan dalam pembelajaran senam yang akan menjadi dasar
untuk pengembangan keterampilan senam, yaitu:
a. Statik (static}
Yang dimaksud posisi static adalah posisi tubuh yang dibuat oleh semua posisi
bertahan atau diam yang sangat umum dalam senam. Posisi statik dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu bertumpu, menggantung, dan keseimbangan.
b. Mendarat (landings) Yang dimaksud pendaratan yaitu penghentian gerak yang
terkontrol dari tuguh yang melayang pada saat turun. Pendaratan dapat dilakukan
di atas kedua kaki, tangan, atau disebarkan pada bagian tubuh yang lebih besar,
seperti pada punggung.
c. Lompatan (springs) Yang dimaksud lompatan yaitu situasi ketika seseorang
melontarkan dirinya ke udara. Jenis lompatan dalam senam dapat dibedakan dari
caranya orang itu memilih bagian tubuhnya sebagai alat pelontar, yaitu kaki,
tangan, dan kombinasi keduanya.
d. Gerak berpindah (locomotion) Yang dimaksud gerak berpindah yaitu berulang-
ulang memindahkan tubuh atau gerak tubuh atau anggota tubuh yang
menyebabkan tubuh berpindah tempat.
e. Putaran (rotation) Yang dimaksud putaran yaitu gerak berputar yang berporos
internal atau tubuh, secara longitudinal, transversal, dan medial.
f. Ayunan (swings) Yang dimaksud ayunan yaitu bagian yang melekat dengan
senam dan dapat diperkenalkan pada tingkat keterampilan manapun. Kegiatan
yang berkaitan dengan gantungan dan tumpuan, termasuk berbagai macam
pegangan dan posisi tubuh selama menggantung atau bertumpu, merupakan dasar
utama dari pembentukan keterampilan mengayun.

Sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar, maka pembelajaran senam
melalui pola gerak dominan ini sangat cocok diberikan kepada anak sekolah dasar kelas
bawah yaitu kelas I sampai kelas III sebagai dasar atau pondasi, sedangkan untuk kelas
IV sampai kelas VI sudah bisa dibelajarkan pengembangan dari pola gerak dominan.
Karena Secara fisiologis sistem dalam badan anak-anak belum berkembang, sehingga
belum dapat diberikan aktivitas jasmani yang berat, seperti yang dikemukakan oleh
Suhantotro (1986:12) bahwa secara fisiologis sistema dalam badan anak-anak belum
berkembang, sehingga belum dapat diberikan aktivitas jasmani yang berat seperti pada
anak yang telah mengalami pubertas.

Hal senada juga dikemukakan oleh Dangsina Moeloek (1984:24) bahwa system faal
anak yang masih 14 muda belum berkembang sebaik system anak usia remaja dalam
memenuhi keperluan untuk aktivitas fisik yang berat. Pelaksanaan pemberian aktivitas
atau latihan bagi anak harus dilakukan secara hati-hati dan disesuaikan dengan
kemampuannya.

Pengembangan keterampilan senam


Pengembangan keterampilan senam harus dilakukan secara bertahap. Pentahapan
ini akan membawa peserta didik memperoleh kemudahan dalam mempelajari gerakan
baru yang lebih rumit dengan cepat dan aman.

Mengambil jalan pintas untuk penguasaan gerak tertentu bukanlah suatu


keputusan yang bijaksana, bahkan akan membuat peserta didik menjadi tidak siap secara
fisik maupun psikisnya. Jika terjadi demikian, maka berarti kecenderungan mendapat
cedera lebih besar dan membuat anak menjadi frustasi serta senam menjadi tidak menarik
bagi mereka.

Melakukan aktivitas secara bertahap berarti sebelum anak didik melakukan


gerakan, mereka perlu menguasai beberapa persyaratan yang diperlukan untuk menguasai
gerakan tersebut atau belajar melalui apa yang disebut dengan metode pendekatan urutan
latihan. Sebagai contoh sebelum anak melakukan latihan loncat harimau, prasyarat yang
harus dipenuhi sebelumnya adalah:

- sudah menguasai guling depan dengan baik


- sudah memiliki kekuatan tangan, lengan, dan bahu untuk bertumpu.

Berdasarkan karakteristik anak usia kelas I sampai kelas III sekolah dasar, maka
pembelajaran senam pada kelas tersebut lebih ditekankan kepada penguasaan 15 pola
gerak dominan. Sedangkan pembelajaran senam kelas IV sampai kelas VI sekolah dasar,
dari sisi kemampuan motorik maupun fisik sudah dapat diberikan gerakan yang relatif
lebih sulit dibandingkan dengan kelas-kelas sebelumnya, yaitu pengembangan dari pola
gerak dominan.

C. DASAR-DASAR RENANG DI JENJANG SEKOLAH DASAR

Sebelum belajar renang sebaiknya mengenal terlebih dahulu mengenal gaya dalam renang
yang pada umumnya digunakan diantaranya adalah:

1) Gaya Bebas,
2) Gaya Kupu-kupu,
3) Gaya Punggung,
4) Gaya Dada.

Keempat gaya ini merupakan gaya dari renang yang dipertandingkan dalam kejuaraan
renang. Apabila telah mengenal tentang gaya dalam renang, maka selan jutnya adalah mulai
dengan bagaimana mengenal air dan apa yang dilakukan apabila ingin belajar renang. Dari gaya
renang yang harus dipelajari baiknya terlebih dahulu mengenal bagaimana sebaiknya
mempelajari dasar-dasar renang.

Kenalilah olahraga renang ini dengan bagaimana agar dapat menyesuaikan diri dengan suhu
air. Paling ideal untuk mereka yang belajar dikolam adalah pada kedalaman 0,75–1 meter,
dimana kedalaman ini dapat memungkinkan bagi mereka yang mempelajari renang dapat berdiri
serta memudahkan bagi mereka yang akan mempelajari renang dapat berdiri serta memudahkan
dirinya untuk mengendalikan keseimbangan tubuhnya terhadap air. Dalam gerak dasar renang
ada beberapa hal yang perlu diketahui di antaranya adalah:

1. Belajar dengan memasukkan bagian muka ke dalam permukaan air, dimana sebelumnya
mulut telah mengambil udara, buanglah udara secara perlahan-lahan dengan menggunakan
hidung dan mulut secara serentak, hingga udara dibuang dibawah permukaan air ini habis.
Dalam hal ini pengambilan udara di atas permukaan air dapat dilakukan dengan hidung serta
dibawah permukaan air dibuang secara serentak oleh mulut dan hidung, namun disini
mempunyai kelemahan yaitu kemungkinannya terminumnya air pada saat udara habis
dibuang, sedangkan menurut pengalaman penulis yang dapat mengurangi kemungkinan
terminumnya air adalah mengambil udara dengan mulut kemudian membuang sisa udara itu
dengan hidung.

Dalam latihan pernafasan pada perenang pemula merupakan suatu keharusan agar gerakan-
gerakan selanjutnya dapat dilatih dengan sempurna, disamping itu perpasan merupakan
faktor penunjang dalam mengendalikan keseimbangan disaat melakukan luncuran.

2. Setelah menguasai dengan baik mengatur pernafasan yang baik, selanjutnya


mencoba gerakan meluncur dari dinding kolam, dimulai dengan berdiri pada dasar kolam
kemudian salah satu telapak kaki menempel pada dinding kolam untuk siapmenolak, dengan
sikap kedua belah tangan berkaitan pada kedua jarinya dimana lengan lurus mengarah ke
atas dan sebagai patokan kedua lengan lurus dengan menyentuh telinga kedua jari berkaitan
lurus berada di atas kepala. Bungkukkanlah tubuh, sehingga kedua ujung tangan dapat
menyentuh permukaan air, selanjutnya doronglah bagian telapak kaki yang semula
ditempelkan pada dinding secara perlahan-lahan untuk melakukan luncuran, pada saat
sebelum melakukan luncuran ambi lah udara sebanyak-banyaknya melalui mulut lalu
buanglah sisa udara dibawah permukaan air pada saat melakukan luncuran secara bertahap
serentak menolakkan telapak kaki dari di dinding kolam.
Lakukanlah dengan kondisi relaks, tidak tegang karena sikap yang tegang akan
memungkinkan tidak bisa mengendalikan posisi tubuh saat meluncur, luncuran dilakukan
secara berulang-ulang sehingga biasa merasakan keseimbangan sikap inilah nantinya
digunakan pada saat berenang.

3. Pada tahap ini paling penting adalah melancarkan sikap-sikap yang dilakukan
terdahulu secara matang karena tahap ini merupakan dasar dari memulai belajar gerak
renang.

Tujuan Pengenalan Air


Olahraga renang adalah olahraga yang menuntut keberanian, karena anak yang belajar
harus berani memasukkan kepala kedalam air, menahan nafas di dalam air, meluncur,
mengapung, dan melakukan sesuatu gerakan didalam air. Namun tidak sedikit anak yang takut
melakukan hal-hal tersebut.
Dalam hal ini perlu dijaga dan diusahakan agar rasa takut sedikit demi sedikit
dihilangkan. Perasaan takut merupakan hambatan terbesar untuk keberhasilan dan kelancaran
dalam belajar renang.
Hal yang pertama dilakukan adalah pengenalan air terlebih dahulu bagi mereka yang
akan belajar renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan
mengenal sifat air seperti dingin, basah, pusaran air, tekanan air. Pengenalan air dapat dilakukan
dengan berbagai permainan yang dapat dilakukan dikolam dangkal. Dalam pelaksanaannya perlu
perhatian dan pengawasan serta pengarahan-pengarahan dari guru, instruktur dikarenakan
mereka masih pemula yang masih perlu bimbingan agar terhindar dari kecelakaan.

Etika Dalam Pembelajaran Renang


Etika sangat penting dalam pembelajaran renang, karena hal ini sangat erat hubungannya
dengan keselamatan ketika berada di dalam kolam renang. Keselamatan jiwa anak adalah faktor
yang harus diutamakan dan diperhatikan oleh seorang guru atau pelatih.
Seorang guru atau pelatih harus mengetahui dan mengerti serta menerapkan etika dalam
belajar renang. Dalam Suryatna (2001: 15) etika dalam berenang antara lain: mengutamakan
keselamatan, minat, dan ke-mungkinan trauma, dan alat bantu belajar renang.

1. Mengutamakan Keselamatan
Upaya untuk menjaga keselamatan anak dapat ditinjau dari dua faktor yaitu: pembinaan
dan pengawasan perilaku dan pengelolaan lingkungan. Berkenaan dengan perilaku anak
didik seseorang guru atau pelatih harus mengajarkan mengenai hal-hal yang menjadi
prosedur rutin. Ketika anak didik memasuki kolam renang, perlu dijaga keselamatannya.

Hal lain yang perlu dilakukan oleh guru adalah menghitung jumlah anak, baik pada awal
kegiatan atau akhir kegiatan renang, menjelaskan pada siswa tentang tata cara masuk daerah
kolam, ganti pakaian, menyimpan dan menggunakan pakaian, menjelaskan tentang sifat
dan keadaan air/tempat belajar renang (sungai, laut atau kolam), serta agar tidak membawa
barang berharga dalam kegiatan renang.
Ketika berenang, guru perlu menunjukkan kedalaman kolam yang dapat digunakan
belajar renang, mengetahui tentang kesehatan atau keadaan anak didiknya, cara penggunaan
alat bantu, menjelaskan ketentuan-ketentuan yang harus dipahami dan dilakukan oleh anak
didik, seperti anak tidak boleh berlarian di pinggir kolam, anak tidak boleh saling dorong
mendorong, anak tidak boleh mengkonsumsi makanan di kolam renang, dan yang paling
penting adalah pengawasan guru terhadap anak didiknya dalam kegiatan renang.

2. Minat dan kemungkinan trauma


Semua manusia sudah diperkenalkan dengan air sejak lahir oleh orang tuanya, namun
demikian tidak semua orang bisa berenang. Demikian pula dengan anak-anak ada yang
gemar bermain di air dan ada juga yang tidak. Hal ini mungkin terjadi karena anak trauma
atas kejadian yang pernah dialaminya. Di sini peran guru sangat diperlukan dalam
pengembangan minat anak ter- hadap renang. Ciri-ciri anak yang berminat belajar renang
ditunjukkan oleh beberapa perilaku anak, seperti kehadiran atlet di kolam renang, mau
berganti pakaian, berani menyentuh dan masuk ke dalam air dan lain-lain. Sebaliknya yang
tidak berminat akan keliatan takut untuk menyentuh dan masuk dalam air.

Untuk membangkitkan minat siswa, guru juga harus bisa memotivasi anak didiknya
untuk belajar renang. Pujian guru atas perilaku positif akan menjadi penghargaan dan kesan
awal yang akan diingat selamanya. Hal ini menjadi dasar dalam pegembangan minat anak
dalam belajar re- nang.

Hal lain yang harus diperhatikan guru adalah bahwa belajar renang harus dilakukan
secara bertahap, mulai dari pengenalan air sampai kesempurnaan dalam berenang, agar anak
didik dapat merasakan kemajuannya. Anak tidak akan mengalami kejenuhan dalam belajar
renang. Pembelajaran renang jangan langsung diarahkan pada pembentukan pola gerak dasar
atau gaya dalam berenang secara keseluruhan, karena dapat mempengaruhi minat dan
kejiwaan anak se- perti frustasi dan kejenuhan sebagai akibat dari monotonnya pembelajaran
yang diberikan.

3. Alat bantu dalam berenang


Alat bantu ini sangat berguna sebagai upaya perluasan bahan ajar sehingga waktu aktif
belajar siswa dapat dimanfaatkan secara penuh. Alat bantu juga mempunyai manfaat yang
besar pada situasi kelas yang jumlah siswanya banyak. Alat bantu ini untuk menjaga
keselamatan siswa. Alat bantu tersebut antara lain: pakaian renang, papan pelampung, bola,
alat bantu kaki katak, masker dan snorkel, ikat pinggang sebagai pelampung, atau kendali,
simpai atau tali jaring sebagai pembatas di laut, ban mobil bekas, dan kacamata.
Sebagai seorang guru atau pelatih renang harus tahu dan bisa menggunakan peralatan-
peralatan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan situasi tempat yang digunakan dalam belajar
renang.

Model Pengemabangan Gerak Dasar Renang Untuk SD


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan model gerak dasar renang
untuk SD adalah dengan memperhatikan karakteristik sesuai tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak SD, diantara desain gerak dasar renang tersebut adalah ;
(1) Pengenalan air meliputi anak duduk dipinggir kolam, menggerakkan kedua kaki
di pinggir kolam, menggerakan kedua kaki dengan kaki lurus, tengurap dipinggir
kolam dengan menggerakkan kedua kaki, masuk dan berdiri dipinggir kolam,
memasukkan kepala kedalam air, berjalan memegang pelampung dikolam,
(2) Gerak dasar renang meliputi melakukan gerakan meluncur, melakukan gerakan
kaki dengan pelampung, melakukan gerakan putar tangan, melakukan ambil nafas
dengan putar tangan, melakukan gerak koordinasi gerakan dasar renang.

D. RENANG GAYA DADA DAN GAYA BEBAS

Gaya dada

Renang gaya dada Merupakan bentuk salah satu cabang olahraga dan gaya yang mudah
untuk dilakukan bagi setiap para atlit olahraga renang sehingga jika dilakukan dengan benar
maka hal tersebut akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Seperti yang sudah di terangkan pada awal kalimat renang gaya dada dapat disebut juga
sebagai renang gaya katak karena renang ini dapat di pelajari oleh banyak orang pada waktu
libur kegiatan bekerja untuk menghilangkan rasa lelah pada tubuh.

Renang gaya dada yang pertama kali dipelajari oleh kebanyakan orang pada waktu
mereka mulai belajar berenang sehingga hal ini disebabkan kesamaan pada gerakan tungkai.

Teknik Renang Gaya Dada


Didalam sebuah bidang olahraga terkadang banyak sekali dari bberbagai gaya dan teknik
yang berbe-dabeda karena rangan dangan menggunakan gaya dada ini sangat lah umum di kenal.

Berikut beberapa jenis teknik ranag adalah :

1. Teknik Gerakan Kaki

Teknik melatih gerakan kaki gaya ini sangat penting di lakukan setiap anggota pemain olahraga
renang karena dengan gerakan kaki yang benar akan dapat menambah kecepatan saat berenang.

Diantara beberapa cara dalam gerakan kaki saat berenang adalah :

 Pertama kali yang harus di perhatikan setelah meluncur keadaan posisi badan harus
terlungkup yang sejajar dengan air kolam
 Langkah kan kedua kaki secara bersamaan ke arah samping kemudian kedua kaki
tersebut diluruskan seperti posisi kaki katak saat berenang
 Lakukan lecutan yang sempurna lalu lakukan gerakan menutup
 Lakukan gerakan santai agar dapat melakukannya dengan kemudian lakukan berulang
sampai benar
2. Teknik Mengambil Nafas

Dalam latihan berenang hal yang harus diperhatikan adalah pernapasan ketika melakukan
renang gaya dada ini ketika kedua tangan di tarik ke bagian samping lalu lakukan secepat
mungkin untuk mengambil nafas yang benar kemudian keluarkan secara perlahan di dalam air.

3. Teknik Gerakan Meluncur

Salah satu teknik dalam olahraga berenang ini adalah teknik meluncur karena dengan
melakukan luncuran yang sempurna dan bisa bergerak lebih Cepat maka awalan saat renang
harus mengeluarkan energi yang ekstra.

Diantara beberapa cara yang digunakan untuk meluncur dengan benar adalah :

 Berdiri di pinggir kolam satu kaki menempel di dinding kemudian berdiri menopang
tubuh.
 Posisikan badan sejajar dengan permukaan air
 Lakukan lompatan memulai luncuran untuk mendorong badan dengan mengarahkan ke
depan
 Setelah masuk ke dalam air posisi badan lurus ke depan sampai dapat melakukan
luncuran sejauh mungkin
 Jaga keseimbangan di dalam air dan lanjutkan dengan gerakan kaki dan tangan

Karena teknik luncuran ini merupakan salah satu faktor yang bisa membuat perenang menjadi
pemenang.
3. Teknik Gerakan Tangan

teknik latihan dengan menggunakan gerakan tangan saat renang gaya dada dapat juga di
lakukan dengan sebuah gerakan tangan karena gerakan tangan ini adalah salah satu faktor untuk
lebih cepat bisa sampi ketempat finis.

Dantara beberapa gerakan tangan tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :

 Kedua kaki harus diletakkan di dinding kolam pada permukaan air


 Kedua tangan diluruskan dengan posisi kepala lurus keluar dari permukaan air
 Kedua tangan harus ditarik bersama-sama ke arah bagian dada bawah lalu telapak tangan
mengayuh air
 Pada gerakan tangan lakukan dengan bantuan papan peluncur

Manfaat Renang Gaya Dada


Berenang memang salah satu cabang olahraga yang sangat asyik sehingga banyak sekali
masyarakat yang senang dengan melakukan olahraga tersebut, dengan demikian tentunya
olahraga ini memiliki manfaat yang baik untuk kehidupan manusia.

Diantara beberapa manfaat tersebut adalah:

a. Menguatkan tulang dan otot


Renang membuat tulang dan otot-otot seluruh tubuh menjadi lebih rileks dari kepala sampai kaki
bahkan sampai keseluruh tubuh, berenang dapat menguatkan kekuatan otot sehingga menambah
stamina massa otot di usia muda

b. Efektif bakar lemak


olahraga yang baik dan benar maka manfaat yang akan di dapatkan salah satunya untuk
membakar kalori hingga 60 kalori bahkan otot perut akan terlihat indah, Pembakaran lemak
terjadi setelah 20 menit melakukan renang sehingga pada awal mulai membakar karbohidrat
cadangan dan setelahnya baru membakar lemak yang terdapat pada tubuh. dengan demikian
otomatis jumlah kalori yang terbakar akan lebih banyak.

c. Menjaga Kadar Kolesterol


olahraga yang baik dan benar saat melakukan olahraga 15 sampai dengan 30menit maka
kolesterol dalam tubuh biasanya dengan mudah akan menghilang karena hasil yang didapatkan
mengandung lemak dalam darah menjadi meningkat dan menyebabkan kolesterol yang
berlebihan

d. Menghilangkan Stres
Selain dapat mencegah kolesterol dalam olahraga renang juga bisa menghilangkan beberapa
penyakit dan bisa juga menghilangkan stres namun ada juga mampu menghilangkan berbagai
macam penyakit.

e. Cegah risiko penyakit kronis


Rutin berenang akan meningkatkan daya tahan tubuh bahkan mampu meningkatkan kekebalan
dari penyakit dan dapat fungsi untuk melancarkan aliran dara pada jantung bahkan bisa juga
mencegah penyakit sruke.

GAYA BEBAS

Cara berenang gaya bebas ternyata mudah dipraktikkan. Berenang merupakan salah satu
olahraga yang banyak digemari. Selain sehat, olahraga ini terasa segar karena melibatkan air.
Anda dapat melakukan olahraga ini di kolam renang terdekat.

Anda hanya memerlukan pakaian renang dan tubuh yang prima saat akan melakukan
olahraga ini. Olahraga renang memiliki macam-macam gaya berenang, salah satunya gaya bebas.
Meski terlihat sederhana dan mudah, tetapi tak semua orang dapat berenang.
 

Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua


belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu
berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat
lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping.
Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat
tubuh melaju lebih cepat di air.

Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya
bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang
dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Manfaat renag gaya bebas

Selain gaya dada, teknik berenang lain yang umum digunakan adalah gaya bebas. Gerakan
renang satu ini juga mudah untuk dilakukan. Lalu, apa manfaat dari berenang menggunakan gaya
bebas?

1. Menambah Tinggi Badan


Kamu tentunya sudah sering mendengar tentang manfaat berenang untuk membantu
meninggikan badan. Hal itu benar adanya. Laman BuildYourDreamBody mengungkapkan, untuk
bisa mendapatkan manfaat renang ini, kamu disarankan untuk menggunakan gaya bebas ketika
berenang. Gerakan renang ini bersifat dinamis dan membuat tubuh tertarik ke depan dan
belakang, sehingga dipercaya bisa membantu meninggikan badan.

2. Melatih Otot

Gaya bebas yang dinamis membuat otot-otot seluruh tubuh, mulai dari otot bahu, kaki, hingga
perut bergerak maksimal. Artinya, orang yang rutin berenang dengan gaya bebas tidak mudah
mengalami nyeri otot, terutama pada bagian punggung.

3. Memperkuat Pernapasan

Saat berenang menggunakan gaya bebas, kamu akan berlatih mengambil dan menahan napas
pada saat yang tepat supaya tidak kehabisan napas atau tersedak air. Ini berarti kamu memiliki
pernapasan yang lebih kuat.

E. START DAN PEMBALIK

START
Dalam perlombaan renang, start menjadi pemberangkatan awal untuk melakukan
rangkaian lainnya dalam perlombaan. Ada dua jenis start dalam olahraga renang, yaitu start
loncat atau gras start dan start rock crawl. Pada prinsipnya, start ini harus dilakukan sebaik
mungkin. Lambat melakukan start adalah satu kerugian bagi perenang.

Untuk melakukan start loncat, ada beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu:

a. Awalan

Perenang akan berdiri di atas block start dengan menghadap ke arah kolam. Jari-


jari kaki dikaitkan atau rapatkan di pinggir tempat start. Kedua kaki dibuka selebar bahu
dengan lututnya ditekuk. badan dibungkukkan ke bawah depan kolam. Kedua lengan lurus
ke bawah selebar bahu dan pandangan ke bawah depan ± 1 meter. Konsentrasilah untuk
menjaga keseimbangan.

b. Gerakan

Tolakkan kedua kaki ke arah kolam sampai kedua tungkai lurus. Kedua lengan lurus di
samping telinga dengan ibu jari saling berdekatan dan telapak tangan menghadap ke kolam.
Jari-jari dirapatkan lurus ke depan. Posisi seluruh badan dan kaki sebelum melakukan
gerakan renang, diawali dengan sikap meluncur untuk menyempurnakan posisi tubuh, dalam
posisi ruang, kemudian dilanjutkan berenang.
PEMBALIK

Pembalikan Gaya Renang

Pembalikan gaya renang pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara menyamping dan
berputar salto ke depan. Gaya pembalikan dapat dilakukan pada setiap gaya renang, hanya saja
ada beberapa aturan dari setiap gaya renang sehingga Anda perlu menyesuaikan agar dapat
melakukan pembalikan dengan benar.

a. Pembalikan Menyamping

Setiap gaya renang memiliki cara pembalikan menyamping yang berbedabeda, Anda dapat
melakukan cara berikut.

1) Pembalikan pada renang gaya kupu-kupu dan gaya dada


2) Pada pembalikan gaya kupu-kupu dan dada, Anda harus menyentuh dinding dengan
kedua tangannya dengan ketinggian yang sama dan pada waktu yang bersamaan. Namun,
pada saat menolakkan kaki kembali, kedua tangan harus berada di depan dada dan
diluruskan ke depan setelah kaki menolak pada dinding kolam.
Gerak pembalikan pada renang gaya dada, yaitu sebagai berikut.
a. Menyentuhkan kedua lengan pada dinding kolam.
b. Menarik satu lengan ke samping dan badan mengikuti gerak memutar untuk
menghadap kembali ke lintasan renang.
c. Menarik dan menekuk kedua tungkai dan menempelkan pada dinding kolam.
d. Seluruh badan melakukan persiapan menolak dengan masuk ke dalam air.
e. Tolak dan luruskan kedua tungkai untuk melakukan luncuran dan melakukan gerak
renang kembali.
3) Pembalikan pada renang gaya punggung Pembalikan pada renang gaya punggung Gerak
pembalikan pada renang gaya punggung tidak terlihat seperti gaya renang yang lain. Pada
gaya ini, pembalikan dapat dilakukan dengan memperkirakan berapa meter lagi Anda
harus mengayuh lengan kemudian melakukan pembalikan dengan tepat. Pembalikan
dilakukan dengan menyentuh dinding kolam dengan tangan, kemudian kedua kaki
bersiap menyentuh dinding kolam. Setelah badan berbalik, tolakkan kedua kaki untuk
melakukan luncuran dan kembali melakukan rangkaian gerak renang.
b. Pembalikan Salto

Untuk perlombaan, pembalikan yang biasa digunakan adalah dengan putaran tubuh salto
ke depan dan menggunakan kaki untuk menyentuh sisi kolam atau yang disebut dengan “tumble
turn”. Pembalikan ini sering dilakukan pada renang gaya bebas. Cara melakukannya, yaitu
sebagai berikut.

1) Bersiap melakukan putaran sekitar 1 meter dari dinding kolam.


2) Kemudian tempelkan dagu ke dada dan lakukan putaran atau gerakan jungkir balik.
3) Putar kaki hingga menempel pada dinding kolam dengan lutut ditekuk.
4) Posisi badan miring di dalam air, luruskan kedua lengan ke depan dan bersiap melakukan
tolakan.
5) Tolakan kaki dan lakukan luncuran dengan meluruskan seluruh anggota tubuh dan
melakukan gerak renang kembali.

F. TEKNIK DAN METODE PERMAINAN TENIS MEJA

Di berbagai kalangan masyarakat, terdapat salah satu permainan olahraga yang dikenal
secara luas. Permainan tersebut merupakan tenis meja (table tennis) atau ping-pong. Tenis meja
adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua orang (permainan tunggal) atau dua pasang
orang (permainan ganda) dengan menggunakan bet (raket tenis meja), bola tenis, meja tenis, dan
net.

Karena tenis meja membutuhkan gerak tubuh yang lincah dan koordinatif, serta akurasi yang
tepat. Alhasil, otot tubuh, saraf, dan intuisi semakin terlatih seiring kegiatan tenis meja. Seperti
olahraga lain, tenis meja juga memiliki teknik-teknik dasar dan metode yang harus dipelajari,
terutama bagi para pemain pemula. Tujuannya, tentu agar permainan dapat berjalan lancar, aman
dan menyenangkan.
1. Teknik Memegang Bet (Grip)

Sebagai tahap awal untuk memulai permainan, kamu harus tahu cara memegang bet atau
raket tenis meja. Bentuk dan ukuran bet terbilang unik, sehingga diperlukan pengetahuan terkait
cara untuk menguasai dan menggunakannya.

Kamu dapat melakukan salah satu dari tiga teknik memegang bet yang ada, yakni shakehand
grip, seemiller grip, dan penhold grip.

 Teknik Shakehand Grip
Teknik shakehand grip merupakan teknik multiguna yang paling sering dipakai oleh
sejumlah pemain.

Salah satu alasan yang menjadikan teknik ini sebagai teknik memegang bet terbaik, yakni
teknik ini dapat memberi peluang kepada pemain untuk melakukan
pukulan backhand secara mudah dan cepat.

Cara melakukannya pun tidak begitu menyulitkan. Kamu hanya perlu memosisikan
tanganmu di gagang bet seperti bentuk jabat tangan saja, sementara kepala bet diposisikan
ke atas.

 Teknik Seemiller Grip
Teknik seemiller grip masih mirip dengan teknik sebelumnya. Pada teknik ini, kamu hanya
perlu memosisikan telunjukmu di bagian sisi bet seolah telunjukmu menjadi penyangga
kepala bet. Sementara posisi jari lainnya menyerupai bentuk jabat tangan.

 Teknik Penhold Grip
Teknik penhold grip merupakan teknik yang dilakukan dengan cara meniru bentuk posisi
tangan ketika memegang pena atau sejenisnya.
Umunya, teknik ini populer digunakan oleh pemain yang berada di kawasan Asia.
Pergerakan kaki dan tubuh pemain yang lincah pun dibutuhkan agar teknik ini semakin
optimal.

Untuk melakukan teknik ini, kamu harus memosisikan jari-jarimu seperti bentuk memegang
pena. Sementara itu, kepala bet mengarah ke bawah atau posisinya ke arah bawah.

2. Sikap atau Posisi Tubuh (Stance)

Setelah mempelajari teknik memegang bet, kamu harus menguasai sikap atau posisi tubuh
dalam bermain tenis meja. Hal itu berguna untuk penyesuaian diri dengan gaya dan teknik
bermain yang diinginkan. Terdapat dua sikap siap siaga yang dapat kamu lakukan, yakni side
stance dan square stance.

 Side Stance
Pada posisi ini, tubuh pemain harus berada di sisi meja sekaligus menyamping ke kiri atau
kanan. Posisi ini biasanya sering dikaitkan dengan posisi untuk menyerang.

 Square Stance
Posisi square stance membutuhkan ketepatan positioning yang baik. Kamu harus berada di
posisi tengah, sementara tubuhmu menghadap ke net. Posisi ini biasanya digunakan
untuk blocking dan membalikkan servis.

3. Gerakan Kaki (Footwork)


Banyak pemain pemula yang tidak menyadari bahwa gerakan kaki sangatlah berpengaruh
terhadap teknik dan posisi tubuh yang digunakan. Terlebih lagi, gerak kaki dapat menghambat
tindakan tertentu, misal gerakan attacking dan blocking. Biasanya, teknik yang diandalkan
pada footwork adalah teknik two-step.

Teknik tersebut dapat dilakukan dengan cara menekuk sedikit bagian lutut, kemudian
menumpukan dan menyeimbangkan berat tubuh pada masing-masing kaki.

4. Teknik Servis (Serve)

Tindakan pertama yang dilakukan untuk menandakan mulainya permainan olahraga tenis
meja adalah servis. Pada permainan olahraga tersebut, dikenal tiga servis yang sering digunakan
oleh sejumlah pemain, yakni forehand fast serve, forehand pendulum serve, dan backhand
sidespin serve.

 Teknik Forehand Fast Serve


Teknik ini dapat dilakukan untuk memojokkan lawan main dan memberinya servis kejutan.
Cara melakukan teknik servis ini, yakni pukullah bola tenis meja sekuat-kuat dan secepat-
cepatnya dengan teknik forehand atau pukulan dari posisi samping tubuh.
 Teknik Forehand Pendulum Serve
Salah satu teknik dasar tenis meja terbaik adalah forehand pendulum serve. Teknik servis
tersebut mudah dipelajari, namun sulit dikuasai secara penuh. Meski demikian, kamu masih
tetap dapat melakukannya. Caranya, pukullah bola dengan ujung atau pinggiran kepala bet,
lalu balikkan sisi betnya.

 Teknik Backhand Sidespin Serve


Jika kamu ingin membalikkan keadaan, lakukanlah teknik backhand sidespin serve. Nanti,
jalannya permainan akan berpihak padamu. Agar dapat melakukan teknik ini, kamu harus
memukul bola dengan pinggiran kepala bet dari bawah dada atau tubuh. Setelah itu, bet
harus diputarbalikkan.

5. Teknik Serangan (Attacking)

Agar kamu mencetak skor lebih mudah, kamu dapat melakukan gerakan menyerang
tentunya. Sebenarnya, ada beragam teknik serangan tenis meja yang digunakan oleh para
pemain, namun kamu hanya perlu mempelajari dua teknik dasar serangan tenis meja saja.

 Teknik Forehand Attack
Teknik forehand attack dapat dilakukan dengan cara memukul bola dari samping atau area
luar tubuh secara kuat.

 Teknik Backhand Attack

Teknik ini berbalikan dengan teknik serangan sebelumnya. Pukullah bola dari dalam atau
bawah dada secara kuat untuk menggunakan teknik backhand attack.

6. Teknik Pertahanan (Block)


Apabila kamu diberi serangan, kamu harus segera menangkisnya dengan teknik pertahanan
atau blocking. Sama halnya dengan teknik attacking, teknik dasar pertahanan terdiri
atas forehand block dan backhand block.

 Teknik Forehand Block
Teknik forehand block dapat dilakukan dengan cara menggerakkan bet ke arah depan net
terlebih dahulu, lalu bersiagalah untuk memukul bola yang datang.

 Teknik Backhand Block
Teknik backhand block dapat dilakukan dengan cara menggerakkan bet dari sisi bawah atau
kiri tubuh, lalu gerakkan ke depan net untuk melemparkan kembali serangan bola lawan.

7. Teknik Pukulan Drive

Pukulan drive adalah hasil pukulan dari ayunan panjang yang kuat dan cepat. Teknik
pukulan ini terbilang cukup mudah. Selain itu, pukulan drive efektif untuk memberikan kejutan
kepada lawan mainmu.

8. Teknik Pukulan Push
Pukulan push  hanya dilakukan untuk memantulkan balik bola lawan. Meski terkesan
seperti blocking, teknik pukulan push nyatanya berbeda. Kamu dapat melakukan teknik ini baik
dengan cara forehand maupun backhand pada umumnya. Inti dari teknik ini adalah posisikan bet
ke arah depan net dan pukul secara mendorong bola yang datang.

9. Teknik Pukulan Flick

Barangkali, sebagian pemain merasa bahwa teknik ini agak sulit untuk dilakukan. Hal
tersebut dapat dikatakan benar. Soalnya, teknik pukulan flick atau flip telah dianggap sebagai
teknik lanjutan oleh sebagian pemain. Akan tetapi, teknik ini merupakan teknik dasar di
kalangan pemain asia, serta dapat dilakukan dengan cara forehand dan backhand  pada
umumnya.

Pukulan flick  dapat dilakukan dengan cara memukul bola ke arah lawan, namun bola
harus terpantul ke area meja pemukul terlebih dahulu sebelum bola menyeberangi net ke area
meja lawan.
10. Teknik Chop

Teknik dasar permainan tenis meja terakhir yang perlu dipelajari adalah teknik chop.
Pada dasarnya, teknik chop memiliki prinsip yang sama dengan teknik bertahan. Namun,
teknik chop cenderung dilakukan ketika posisi tengah genting. Misalnya, bola lawan akan segera
melandas ke area bermainmu. Jika hal tersebut terjadi, kamu harus bersiaga sambil membuka
pukulanmu agar dapat segera menangkis bola yang datang. Gerakan yang dilakukan akan
menyerupai gerakan menebang pohon. Fungsi teknik ini adalah bola akan melambung kembali
ke area lawan.

Metode dalam permainan tenis meja

Dalam meningkatkan kemampuan pukulan forehand dalam permainan tenis meja pada siswa,
maka digunakan salah satu model dengan langkah-langkah sebagai berikut;

(1) Pertama-tama guru memberikan penjelasan tentang pukulan forehand serta menjelaskan
tujuan,sasaran,dan prasarana yang akan digunakan dalam pembelajaran.
(2) Guru memberikan contoh serangkaian gerakan dalam pukulan forehand yang meliputi ;
teknik memegang bets, teknik siap sedia, teknik gerakan kaki, teknik pukulan forehand
(3) Bagi siswa yang sudah dapat melakukan kemampuan pukulan forehand dengan
benar,guru langsung mengoreksi atau membetulkan gerakan siswa yang kurang benar.

G. PERMAINAN KECIL/PERMAINAN TRADISIONAL

Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula metode pembelajaran di


dunia pendidikan. Namun, bukan berarti metode pembelajaran tradisional harus
ditinggalkan begitu saja. Bapak/Ibu Guru bisa lho memanfaatkan permainan tradisional
sebagai alat pendukung pembelajaran di sekolah.
Selain bermanfaat, dengan bermain permainan tradisional, saat-saat belajar di sekolah
juga bisa lebih menyenangkan sehingga materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu Guru akan mudah
dipahami oleh para siswa. Permainan-permainan tradisional yang juga dapat dimainkan bersama-
sama ini akan membuat para siswa bisa melatih kemampuan kerja samanya.

1. Petak Umpet
Permainan tradisional yang satu ini tidak terlalu sulit dimainkan. Salah satu siswa hanya
perlu berjaga, sementara sisa siswa lainnya mencari lokasi sembunyi. Namun, ketika dibawa
ke dalam metode pembelajaran, memang rasanya agak sulit karena perlu dicari tahu dulu
materi apa yang sekiranya pas.

Salah satu materi pembelajaran yang bisa dibawa dengan metode pembelajaran yang satu
ini adalah: Bahasa Inggris. Dalam permainan petak umpet, seorang siswa yang berjaga bisa
diharuskan menghitung menggunakan bahasa Inggris yang dipelajari di kelasnya. Atau bisa
juga menghitung menggunakan beberapa kosakata bahasa Inggris. Bapak/Ibu Guru bisa
menyepakati terlebih dulu berapa jumlah yang harus dihitung.

Nah, selain itu, Bapak/Ibu Guru bisa menentukan ketentuan ketika siswa yang berjaga
menemukan teman-teman lainnya yang bersembunyi, sang siswa harus menyebutkan nama
teman-temannya itu dengan istilah-istilah lain yang sedang dipelajari dalam materi
pembelajaran bahasa Inggris. Hal-hal seperti inilah yang akan membuat pembelajaran
menjadi lebih seru.

2. Congklak
Permainan tradisional yang satu ini cukup seru untuk dimainkan. Dengan alat permainan
yang dikenal sebagai dakon, congklak masih mudah ditemukan di pasar tradisional.
Bapak/Ibu Guru bisa menjadikan congklak sebagai alat belajar juga, lho.

Cara memainkan congklak juga cukup mudah. Pemain hanya perlu mengambil biji-bijian
yang terdapat pada setiap lubang di dakon untuk kemudian mengisi lubang-lubang lain satu
per satu dengan biji-bijian yang diambil. Jika biji jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian
lain, pemain bisa meneruskan mengisi lubang. Tapi bila jatuh di lubang yang kosong, maka
pemain tidak bisa melanjutkan permainannya.
2

Materi apa yang cocok untuk diajarkan dengan congklak? Salah satunya bisa diterapkan
di mata pelajaran matematika. Bapak/Ibu Guru bisa mengajarkan konsep dasar Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK) dengan permainan congklak.

Caranya adalah, cukup siapkan congklak lalu beri nomor untuk setiap lubang pada dakon.
Siapkan biji-bijian yang terdiri dari dua warna, misalnya merah dan biru. Nah, sebelum
mulai bermain, berikan permasalahan untuk nantinya dijawab oleh para siswa, misalnya
mencari KPK dari angka 2 dan 3.

asukkan biji merah untuk kelipatan 2, jadi letakan pada lubang nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12,
dan seterusnya. Lalu masukkan biji biru untuk kelipatan 3, jadi letakan biji-bijian itu pada
lubang bernomor 3, 6, 9, 12, 15, dan seterusnya. Dari sini, Bapak/Ibu Guru akan
menemukan bahwa lubang dengan nomor 6, 12, dan kelipatannya berisi 2 biji yang sama.
Bapak/Ibu Guru bisa menjelaskan bahwa 6, 12, dan kelipatannya merupakan KPK dari 2 dan
3. Dari persekutuan itu, bilangan terkecilnya adalah 6.

3. Engklek
Dikenal juga sebagai dampu, permainan tradisional yang satu ini paling terkenal se-
antero Nusantara. Cara memainkannya juga mudah dan unik. Pemain hanya perlu melompati
bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah menggunakan satu kaki. Pada ujung petak,
dibuat bentuk mirip gunung.
3

Sebelum melompat, seorang pemain harus melempar sebuah batu yang dikenal sebagai
“gaco”. Gaco wajib dilempar ke petak sesuai urutan, yang mana petak yang terdapat gaco
dilarang untuk diinjak. Setelah mencapai petak gunung, pemain berbalik untuk mengambil
gaconya, yang kemudian akan dilemparkan lagi ke petak urutan selanjutnya.

Materi apa yang bisa diajarkan dengan engklek? Bapak/Ibu Guru bisa menggunakannya
dalam semua materi, lho. Engklek bisa digunakan sebagai alat bantu untuk mengingat dan
menghafal sebuah konsep pelajaran. Caranya, Bapak/Ibu Guru bisa meletakkan kartu soal
pada masing-masing petak, lalu setiap siswa yang masuk ke petak itu harus menjawab soal
yang ada.

4. Gobak Sodor
Dari permainan-permainan tradisional di atas, inilah yang paling seru. Gobak sodor dapat
melatih kekompakan, kerja sama, dan yang utama: keberanian para siswa. Permainan gobak
sodor adalah permainan kelompok. Diperlukan dua kelompok untuk memainkan gobak
sodor dengan satu kelompok sebagai tim laku dan satu kelompok lainnya adalah tim jaga.
Inti dari permainan ini sendiri adalah tim jaga harus berdiri tepat di garis depan petak gobak
sodor agar tim laku tidak bisa melewati garis petak tersebut secara bolak-balik. Kalau tim
laku mau menang, maka seluruh anggota timnya harus bolak-balik.
4

Materi yang bisa diajarkan adalah pembelajaran PKN atau materi yang berhubungan
dengan kerja sama. Para siswa akan merasakan pengalaman langsung bagaimana permainan
tradisional ini dapat mengajarkannya cara bekerjasama yang baik dan benar. Berikan juga
kesempatan para siswa berdiskusi sendiri menentukan formasi dan strategi timnya. Dengan
begitu, para siswa bisa belajar memecahkan masalah dan bertanggung jawab.

Demikianlah Bapak/Ibu Guru permainan-permainan tradisional yang bisa dimainkan


sebagai metode pembelajaran bagi para siswa. Dengan hal ini, Bapak/Ibu Guru bukan hanya
bisa memudahkan siswa memahami materi, tetapi juga ikut melestarikan permainan
tradisional yang sudah jarang dimainkan anak-anak.

H. PERMAINAN BOLA BESAR DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

mempelajari permainan bola besar seperti Bola Voli dan Sepak  bola  untuk anak-
anak yang berguna untuk mengembangkan kemampuan motorik. Dengan demikian
seorang guru dapat mengemas pembelajaran tersebut secara lebih menarik, selanjutnya
guru akan mempelajari bagaimana mengelola pembelajaran permainan sepak bola dan
bola voli yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak di SD, sehingga bermanfaat
bagi pertumbuh-an dan perkembangannya serta pem-bentukan moral dan karakter anak
dengan baik. Setelah itu, guru diharapkan dapat memodifikasi per-mainan tersebut sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan yang tersedia di lingkungan sekolah masing-masing.
Ada tiga jenis permainan secara umum yang perlu guru pelajari sebelumnya yaitu:
(1) Official games,
(2) Lead up games ,
(3) low organization games. 
Official games adalah permainan yang memiliki organisasi resmi yang diakui oleh tingkat
nasional dan internasional dimana aturan-aturan yang telah ditentukan dalm pertandingan
tidak dapat di ubah.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SD hal ini belum akan diberikan


sebelum anak matang sampai pada penguasaan keterampilan spesifikasi dan
spesialisasi. Lead Up games merupakan salah satu permainan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar, tetapi baru akan diberiakn
apabila mereka telah menguasai berbagai keterampilan gerak dasar. Karena permainan ini
merupakan permaianan yang dimodifikasi yang mengarah kepada olahraga resmi yang
akan dipelajari.

Permainan sepakbola dapat dimodifikasi berupa peraturannya, perlengkapan yang


dipergunakan ukuran lapangan serta jumlah pemainnya. Demikian pula lapangan yang
dipergunakan dapat memakai lapangan bulu tangkis atau lapangan bola voli dan
sebagainnya, jumlah pemainnya dapat dilakukan lima lawan lima atau lebih, begitu juga
boleh memakai penjaga gawang dan boleh tidak gawangnya pun dapat memakai satu
buah tiang atau dua buah tiang, satu lapangan sepak bola dapat dipergunakan oleh
beberapa kelompok bermain sehingga seluruh siswa dapat sekaligus bermain, dengan
demikian peman-faatan waktu menjadi lebih optimal.

Contoh lain permainan sepak bola yang dimodifikasi dapat mengguna-kan bola
plastik, bola karet, atau balon. Low organisation games adalah permainan yang
mempunyai peraturan yang tidak mengikat, sering disebut juga permainan anak.
Peraturan permainan ini terdiri dari alat dan lapangan yang dipakai serta anggota
pengikut permaianan, tidak ditentukan oleh suatu peraturan resmi. Permainan ini dapat
diciptakan oleh siapa saja yang akan menggunakannya. Walaupun demi-kian guru yang
bijaksana akan menciptakan kondisi pembelajaran dengan berbagai permainan yang akan
berguna dalam perkembangan fisik, emosi, dan sosial anak. Hal yang lebih penting lagi,
agar anak dapat merasa senang serta dapat beraktifitas semuanya dan bersosialisasi
dengan teman-temannya oleh sebab itu permainan ini pelaksanaannya dalam bentuk
kelompok serta peraturan dan peralatan yang dipergunakan disesuaikan dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan anak didik.

Permainan seperti sepak bola dan Voli  merupakan alat dalam membantu proses
pembelajaran pendidikan jasmani untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan
umumnya. Permainan tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mendidik anak, jadi
dalam menciptakan permainan tersebut diusahakan akan mendorong berkembangya
domain psikomotor, kognitif, afektif, sosial, dan emosional. Berdasarkan bola yang
dipakai permainan dikelompokkan menjadi:
(1) Permainan bola besar (sepak bola, bola voli, bola basket)
(2) Pemainan bola kecil (kasti, bola bakar, dan kippers).
Secara garis besarnya penguasaan keterampilan permainan tersebut di atas bertujuan
untuk hal-hal berikut ini.
4. Meningkatkan penguasaan keterampilan gerak dasar, termasuk gerak dasar dari
setiap cabang olahraga.
5. Memberikan pengalaman berbagai macam gerak.
6. Memberikan kegiatan pada otot besar, serta dapat menghasilkan pengembangan
serta pengontrolan otot jadi lebih baik.
7. Mengembangkan kelincahan dan reaksi anak, seperti pada start, berhenti,
mengelak, berlari, meloncat, melompat, dan mengubah arah.
8. Mempertinggi kesiap-siagaan mental dalam bereaksi pada situasi bermain, seperti
kerja sama, bermain berpasangan, kelompok atau tim/regu.
9. Mengerti dan mengikuti arah/petunjuk dalam hal-hal berikut.
a. Mempelajari bermain dan kerja sama dengan lain tanpa terjadi
pertengkaran, perselisihan dan percekcokan.
b. Mendorong sikap sportif, jujur dan menghargai lawan tanding.
c. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
d. Meningkatkan penalaran, keterampilan, sikap, mental, dan moral.
e. Mengisi waktu luang.
f. Menyalurkan kelebihan tenaga.
g. Sarana menikmati rasa kesenangan dan rekreasi.
h. Sebagai penyembuhan bagi yang sakit untuk menaikkan harga diri
sebagai suatu pencapaian prestasi.
i. Mendidik anak melalui permainan.

I. POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM PEMBELAJARAN DI SD

PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat
(Depkes RI, 2007).
Tujuan dan Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni:

b. Tujuan Umum:

Memperdayakan setiap peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau,
mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

c. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah.
2) Meningkatkan peran serta aktif setiap peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah ber PHBS di sekolah.
3) Memandirikan setiap peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber
PHBS.
2. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Sekolah
a. Manfaat bagi peserta didik
1) Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
2) Meningkatkan semangat belajar
3) Meningkatkan produktivitas belajar
4) Menurunkan angka absensi karena sakit

b. Manfaat bagi warga sekolah

1) Meningkatnya semangat belajar peserta didik berdampak positif terhadap


pencapaian target dan tujuan
2) Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua
3) Meningkatnya citra sekolah yang positif

c. Manfaat bagi sekolah

1) Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah

2) Adanya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di sekolah

d. Manfaat bagi masyarakat

1) Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat

2) Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh sekolah

Pembentukan Karakter
Pemerintah melalui UU no 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa yang bermartabat. Ada
9 pilar pendidikan berkarakter, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaannya


2. Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian
3. Kejujuran /amanah dan kearifan
13. Hormat dan santun
14. Dermawan, suka menolong dan gotong royong/ kerjasama
15. Percaya diri, kreatif dan bekerja kerja
16. Kepemimpinan dan keadilan
17. Baik dan rendah hati
18. Toleransi kedamaian dan kesatuan

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari pembentukan kualitas sumber daya manusia
karena kualitas karakter bangsa menentukan kemajuan suatu bangsa dan negara. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia dapat ditempuh melalui perbaikan sistem pendidikan yang
mengarah pada pembentukan karakter siswa sejak tingkat pra sekolah sampai perguruan tinggi.

Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Sebagai Proses
Pembentukan Karakter

Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah antara lain sebagai berikut.

1. Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun


Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun telah lama diketahui
oleh masyarakat umum bahwa mencuci tangan merupakan salah satu cara pencegahan dan
perlindungan diri terhadap kuman penyakit.
Guru, peserta didik, dan masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan,
sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali
tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir.
Manfaat cuci tangan antara lain;
a) Membersihkan tangan,
b) Membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit yang menempel di tangan dan
c) Mencegah penularan penyakit.

Untuk menunjang kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
haruslah tersedia kran cuci tangan, sabun dan handuk sebagai sarana cuci tangan bagi guru
dan peserta didik. Dengan adanya sarana mencuci tangan serta gencarnya penyuluhan
pentingnya mencuci tangan akan membuat guru dan peserta didik terbiasa dan sadar akan
pentingnya melakukan cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun. Mencuci
tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun melatih nilai karakter disiplin.

2. Mengkonsumsi Jajanan Sehat dari Kantin Sekolah


Untuk mendukung kegiatan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
haruslah terdapat kantin yang memenuhi syarat kesehatan, adanya pembinaan dan
komitmen dari kepala sekolah dan guru terhadap pengelola kantin sekolah. Hal itu
merupakan hal yang sangat diperlukan agar pengelola kantin sekolah dapat menyediakan
lebih banyak jajanan yang bersih dan sehat, sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka
absensi peserta didik menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik. Mengkonsumsi
makanan sehat merupakan bagian dari nilai karakter hidup sehat.

3. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat


Kebersihan jamban mutlak diperlukan untuk mencegah penularan bakteri dan virus
penyebab penyakit diantara warga sekolah yang menggunakannya. Selain kebersihan dari
jamban, daya tahan tubuh pengguna juga menjadi faktor penentu penularan penyakit.
Sehingga diperlukan jamban yang memenuhi syarat jamban sehat. Syarat jamban sehat
diantaranya;
a) Tidak mengkontaminasi tempat penampungan air,
b) Tidak terjadi kontak antara manusia dan tinja,
c) Hasil buangan tinja tidak menimbulkan bau,
d) Cukup pencahayaan,
e) Cukup ventilasi,
f) Cukup air,
g) Cukup luas,
h) Lantai kedap air,
i) Konstruksi jamban dibuat dengan baik sehingga aman bagi penggunanya dan
j) Tersedia alat-alat pembersih.

Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah haruslah tersedia jamban yang


memenuhi syarat kesehatan serta memiliki sarana alat pembersih. Jamban yang bersih dan
tidak berbau selain menunjukkan kebersihan juga membuat angka penularan bakteri dan
kuman penyebab penyakit menjadi berkurang. Sekolah diharapkan menyediakan jamban
yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh peserta didik
serta terpisah antara peserta didik laki-laki dan perempuan. Dengan menjaga kebersihan
jamban merupakan bagian dari nilai karakter karakter hidup sehat.

4. Berolahraga Teratur dan Terukur


Olahraga adalah aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas kesehatan. Berolahraga selain membuat badan bugar dan sehat juga
dapat membuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus penyebab penyakit
meningkat, sehingga dengan berolahraga diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan
kesehatan bagi pelakunya.
Berolahraga hendaknya teratur dengan jadwal yang telah terukur sesuai dengan
kemampuan pelakunya.dengan berolahraga secara teratur tubuh akan terbiasa dengan
kegiatan tersebut sehingga tidak terjadi kekakuan otot.
Peserta didik, guru, dan masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas fisik
secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga dapat dilakukan di
halaman secara bersama-sama, di ruangan olahraga khusus (bila tersedia), dan juga di
ruangan kerja bagi guru/ karayawan sekolah berupa senam ringan dikala istirahat sejenak
dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk berolahraga
bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.
Untuk menunjang kegiatan PHBS di sekolah, hendaknya terdapat jadwal rutin
olahraga bagi para peserta didik dilengkapi dengan sarana peralatan olahraga yang
mendukung serta perlu adanya penyuluhan PHBS di sekolah dan di dalam materi pelajaran
olahraga. Dengan berolahraga yang teratur dan terukur dapat menerapkan nilai karakter
disiplin.

5. Tidak Merokok di Sekolah


Merokok merupakan kegiatan menghisap asap rokok kedalam tubuh dan
menghembuskannya ke udara. Rokok adalah benda yang berbentuk silinder dari kertas dan
memiliki ukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun tembakau yang telah dipotong kasar. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihisap oleh mulut melalui ujung lainnya.
Peserta didik, guru, dan masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah.
Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang berada di sekitar perokok.
Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya
diantaranya;
a) Karbon monoksida (CO) zat yang sering ditemukan pada asap kendaraan bermotor
ini mampu mengikatkan dirinya pada hemoglobin dalam darah secara permanen
sehingga menghalangi penyediaan oksigen ke tubuh. Hal tersebut dapat membuat
Anda cepat lelah.
b) Tar, ketika merokok kandungan tar di dalam rokok akan ikut terhisap. Zat ini akan
mengendap di paru dan berdampak negatif pada kinerja rambut kecil yang melapisi
paru. Padahal rambut tersebut memiliki fungsi untuk membersihkan kuman dan hal
lainnya keluar dari paru.
c) Nikotin, menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh darah.

Untuk mendukung kegiatan PHBS di sekolah, tidak ada rokok, asbak dan abu serta
puntung rokok dilingkungan sekolah. Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang
merokok di lingkungan sekolah. Peserta didik/guru/masyarakat sekolah bisa saling
mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di lingkungan sekolah dan diharapkan
mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok.
Dengan adanya peraturan dan sanksi merupakan indikator yang harus dicapai dalam rangka
mensukseskan kegiatan ber-PHBS. Nilai karakter yang dapat diterapkan melalui indikator
ini adalah nilai karakter hidup sehat.

6. Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan media menumpuknya bakteri dan virus penyebab penyakit.
Peserta didik/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat sampah yang
tersedia. Sekolah sebaiknya menyediakan tempat sampah yang terpilah antara sampah
organik, non-organik, dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap
dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit.
Membiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat
membantu peserta didik/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman penyakit.
Membuang sampah pada tempatnya merupakan perbuatan baik yang positif yang harus
dijadikan sebagai suatu kebiasaan sehari-hari agar dapat menjadi teladan bagi orang lain.
Dengan membuang sampah pada tempatnya nilai karakter yang dapat dikembangkan
adalah nilai karakter cinta lingkungan dan disiplin.

7. Memberantas Jentik Nyamuk


Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak
ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak mandi, gentong air,
vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah
pembuangan air kulkas, dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung air yang
ada di sekolah.
Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air,
mengubur barang-barang bekas, dan menghindari gigitan nyamuk.
Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah terkena penyakit akibat
gigitan nyamuk seperti demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah. Sekolah
diharapkan dapat membuat pengaturan untuk melaksanakan PSN minimal satu minggu
sekali. Nilai karakter yang dapat dikembang melalui indikator ini adalah hidup sehat.

8. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan


Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan
berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Tinggi badan adalah ukuran tubuh dalam
sisi tingginya yang diukur dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.
Pertumbuhan dan perkembangan anak di usia sekolah sangatlah pesat, sehingga diperlukan
pencatatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara rutin.
Beberapa hal yang mempengaruhi berat badan dan tinggi badan diantaranya adalah
makanan dan minuman. Dalam sehari tubuh manusia membutuhkan gizi lengkap seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Peserta didik ditimbang berat badan dan
diukur tinggi badan setiap 6 bulan agar diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil
penimbangan dan pengukuran dibandingkan dengan standar berat badan dan tinggi badan
sehingga diketahui apakah pertumbuhan peserta didik normal atau tidak normal.
Untuk mendukung kegiatan PHBS, di sekolah hendaknya terdapat jadwal menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan serta sekolah harus memiliki sarana untuk
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Dengan menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan secara rutin nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah
disiplin.

9. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapi


Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapi. Rambut yang
bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu. Memeriksa
kebersihan dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh guru minimal seminggu sekali.
Peserta didik diarahkan untuk memotong rambut minimal 1 bulan sekali, jika terdapat
peserta didik yang berambut panjang untuk anak laki-laki maka guru bertugas memotong
dan merapikan rambut. Nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui indikator ini
adalah disiplin.
10. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih
Pakaian bersih dan rapih yaitu pakaian yang tidak kotor, tidak berbau, dan tidak kusam
yang diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika.
Memeriksa baju yang dipakai peserta didik dapat dilakukan oleh guru setiap hari sebelum
pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran selesai. Sebaiknya pihak sekolah mempunyai
aturan tentang pakaian yang dikenakan oleh peserta didik, bagi anak laki-laki baju
dimasukkan, memakai ikat pinggang, dan memakai kaos kaki. Dengan memakai pakaian
bersih dan rapih merupakan nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah disiplin.

11. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih


Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya
sehingga tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secara rutin dapat dilakukan oleh guru
minimal seminggu sekali sebelum memulai pelajaran. Jika didapati ada peserta didik yang
berkuku panjang, guru mempunyai tugas untuk memotong dan merapikannya. dengan
memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih nilai karakter yang dapat dikembangkan
adalah nilai karakter hidup sehat.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Olahraga adalah segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan,


mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap
menusia. Olagraga pada anak lebih ditekankan pada aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan,
karena pada masa anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat
olahraga bagi anak yaitu dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi mereka.

B.   Saran

Dalam mengajarkan olahraga pada anak, dianjurkan untuk tidak memberikan beban yang
berlebih. Yang terpenting adalah anak mau bergerak dan merasa senang untuk melakukan
olahraga

Anda mungkin juga menyukai