Atletik adalah olahraga asli Olimpiade pertama pada 776 SM, dan satu-satunya olahraga adalah

kompetisi lari atau stadion(stade) . Atletik berasal dari kata Yunani “Athlon” yang berarti kompetisi.
Beberapa negara yang menggunakan istilah “atletik” untuk keperluan di atas adalah Jerman
(athletics) Inggris (athletics), dan Perancis (ateletique). Istilah atletik di Indonesia berarti cabang
olahraga yang meliputi lompat, lari, jalan dan lempar, atau lebih populer “track and field”, yaitu
olahraga yang menggunakan lintasan dan lapangan. Lari dan jalan digunakan pada nomor lintasan
sedangkan lempar dan lompat digunakan pada nomor lapangan.

Menurut Mochamad Djumidar A. Widya, atletik merupakan salah satu unsur kesehatan dan
olahraga. Atletik merupakan bagian utuh dari pendidikan yang mengutamakan aktivitas jasmani,
mengutamakan hidup sehat dan serasi, seimbang, perkembangan fisik, mental, sosial dan emosional.
Sedangkan menurut Eddy Purnomo, atletik adalah suatu kegiatan atau aktivitas fisik yang terdiri dari
berbagai gerak dasar yang dinamis dan selaras, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar.

Penyelenggaraan olahraga telah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu. Atletik dimulai dengan
Olimpiade modern pertama yang diadakan di Athena, Yunani pada tahun 1896, dan pada tahun 1912
badan dunia, Federasi Atletik Amatir Internasional, didirikan. Atletik adalah cabang olahraga pilihan
ganda yang meliputi cabang-cabang olahraga yang berbeda satu sama lain, baik dari segi cara
pelaksanaannya maupun karakteristiknya.

Atletik adalah cabang olahraga terbaik karena tradisi dan perkembangan yang berlaku untuk dunia
dan prestasi yang lebih luas, dan karena luasnya cakupan, fleksibilitas, dan kualitasnya. Ada
beberapa jenis nomor dalam olahraga atletik, antara lain lari, lempar, lompat, dan tolak. Sprint 100
meter, 200 meter dan 400 meter, lari jarak menengah dan panjang 800 meter dan 1500 meter, lari
jarak jauh 300 meter, 5000 meter dan 10.000 meter, dan maraton 42.195 kilometer. Oleh karena itu
diharapkan siswa tidak hanya mengembangkan pola hidup sehat, tetapi juga mengembangkan minat
dan potensinya dalam olahraga melalui pembelajaran olahraga ini.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), lari adalah langkah cepat, setiap langkah tanpa
menyentuh tanah. Menurut M Djumijar “2004:13” Lari adalah percepatan irama, yang membuat
tubuh seolah melayang. Lari merupakan gerakan dasar mengais, tubuh bergerak maju karena
mendorong tanah ke belakang. Lari merupakan olahraga yang mudah dinikmati oleh banyak orang,
selain mudah juga memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, seperti menyehatkan jantung, paru-
paru, pembuluh darah dan lain sebagainya.

Sprint adalah kompetisi lari di mana semua pelari berusaha untuk menjadi yang tercepat. Dengan
kata lain, lari sprint juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seorang atlet untuk
berlari pada semua jarak dengan kecepatan maksimum, mulai dari garis start sampai garis finis. Lari
sprint meliputi lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter secara teknis sama, yang membedakan
hanya hemat energi karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Semakin jauh jarak yang
ditempuh, semakin banyak daya atau energi yang dibutuhkan.

Awal sprint adalah start jongkok. Mulailah dengan jongkok karena posisi ini akan memaksimalkan
kecepatan lari saat pistol ditembakkan. Selain itu, posisi ini membuat atlet nyaman saat bersiap
berlari. Start jongkok sendiri terbagi menjadi tiga implementasi, antara lain:

Teknik ini dilakukan dengan meletakkan tangan di belakang garis start membentuk huruf V terbalik.
Kemudian, letakkan jari-jari kaki belakang hampir sejajar dengan tumit kaki depan saat berada di
atas balok.
Teknik start tengah dilakukan dengan meletakkan tangan di belakang garis start hingga membentuk
jari berbentuk V terbalik. Setelah itu, letakkan lutut kaki belakang di sebelah telapak atau bola kaki
depan.

Teknik long start dilakukan dengan meletakkan tangan di belakang garis start membentuk huruf V
terbalik. Setelah itu, bawa lutut kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan.