Anda di halaman 1dari 21

Resume Olahraga

1. Atletik
A. Pengertian atletik

Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang terdiri atas berbagai gabungan
jenis olahraga fisik, seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan. Pendapat lain
mengatakan bahwa atletik merupakan jenis olahraga fisik yang menggunakan sebuah
lintasan dan lapangan; seperti jalan, lari, lompat tinggi, dan lempar lembing. Dengan kata
lain, atletik ini mengacu dalam segala jenis olahraga, latihan, atau permainan yang
menggunakan fisik.

Secara etimologis, istilah “Atletik” ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu itu dari
kata Athlon yang artinya perlombaan atau kontes. Mengacu dari kata atletik, maka
pengertian dari atletik yaitu suatu perlombaan cabang-cabang olahraga tertentu yang
mencakup jalan, lari, lompat, dan lempar.

Menurut Ensiklopedia Indonesia bahwa pengertian dari atletik yaitu sesuai


dengan apa yang telah dijelaskan di atas yang artinya pertandingan dan olahraga pada
atletik, sedangkan dalam istilah dari terminologi atletik merupakan bentuk aktivitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari yang mana diperlombahkan dalam bentuk jalan
melempar, berlari dan melompat.

B. Pengertian Atletik Menurut Para Ahli

 Eddy Purnomo

Menurut pendapat dari Eddy Purnomo, definisi atletik yaitu suatu kegiatan
atau aktivitas jasmani yang terdiri atas berbagai gerakan dasar yang harmonis dan
dinamis, yakni jalan, lari, lompat, dan lempar.

 Sukirno

Menurt pendapat dari Sukirno, definisi atletik yaitu induk dari segala cabang
olahraga (mother of sport) dan termasuk dalam olahraga yang paling tua.

RAKA RAYHAN PASHA 1


 Mochammad Djumidar A. Widya

Menurut pendapat dari Mochammad Djumidar A. Widya, atletik merupakan


salah satu unsur pendidikan jasmani dan kesehatan. Atletik adalah komponen dalam
pendidikan yang secara keseluruhan mengutamakan aktivitas jasmani dan adanya
pembinaan hidup sehat dan pengembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional
yang selaras, serasi, dan seimbang.

 Eri Periatama

Menurut pendapat dari Eri Periatama, definisi atletik yaitu suatu olahraga
yang sebagian besar kegiatannya dilakukan pada suatu lintasan dan lapangan (track
and field sport).

 Muhajir

Menurut pendapat dari Muhajir, definisi daru atletik yaitu salah satu jenis
olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia,
seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar.

C. Sejarah Singkat Atletik

Awal mula kegiatan olahraga atletik ini dari kegiatan Olimpiade yang ada di
Yunani pada tahun 776 sebelum Masehi. Pada saat itu, perlombaan lari (stade) adalah
satu-satunya olahraga yang diperlombakan.

Pada abad 19 olahraga atletik ini mempunyai organisasi formal yang mana pada
masa itu latihan dan olahraga reguler sudah diajarkan di sekolah-sekolah yang ada di
Eropa. Pada perkembangannya, pada tahun 1896 olahraga atletik ini sudah mulai
diperlombakan dalam event Olimpiade yang diikuti oleh berbagai negara.

pada awal tahun 1930-an, Negara Indonesia mulai mengenal olahraga atletik,
yang mana pada saat itu ketika pemerintah Hindia Belanda mulai mengajarkan pelajaran
atletik di sekolah-sekolah. Organisasi atletik pertama di Indonesia pada saat itu bernama
Nederlands Indische Athletiek Unie yang mana vertugas dalam mengadakan
pertandingan olahraga atletik.

RAKA RAYHAN PASHA 2


Kegiatan pendidikan olahraga atletik di Indonesia pada saat sempat vakum sebab
dibekukannya pada masa penjajahan Jepang. Namun, pada tahun 1946 terbentuklah
organisasi yang bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia dengan tujuan agar
dapat menghidupkan kembali kegiatan olahraga atletik di Indonesia.

D. Cabang Olahraga Atletik

Yang mana telah disebutkan sebelumnya, bahwa olahraga atletik terdiri atas
beberapa cabang olahraga. Adapun beberapa cabang olahraga atletik adalah sebagai
berikut:

 Olahraga Jalan Cepat

Jalan cepat adalah gerakan berjalan dengan yang mana langkahnya ke depan
secara terus menerus tanpa henti pada area tanah. Pada saat melakukan gerakan jalan
cepat, posisi salah satu kaki atlet harus selalu menyentuh tanah yang mana posisi
tumpuan kaki harus lurus.

 Cabang Atletik Berlari

Olahraga lari yaitu suatu gerakan maju kedepan dengan cepat yang mana
dalam kondisi tertentu posisi kaki berada di udara serta tidak menyentuh tanah.
Berlari membutuhkan kekuatan otot, kecepatan, dan koordinasi anggota tubuh dengan
stamina yang kuat agar bisa mencapai garis finish.

Cabang Olahraga atletik ini dapat dibagi lagi, diantaranya:

 Lari jarak pendek : adalah lari dengan jarak tempuh serta nomor lari jarak untuk
pendek yaitu 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Pada umunya dalam lari jarak
pendek menggunakan start jongkok, yang membedakannya hanya pada jarak
tempuhnya saja.
 Lari jarak jauh : adalah Lari jarak jauh yang biasanya disebut dengan marathon,
yang mana jarak tempuh untuk lari jaraj jauh adalah 3 kilometer, 5 kilometer, 10
kilometer, dan di atas 10 kilometer. Pada lari jarak jauh ini menggunakan start
berdiri yang mana tekniknya sama dengan nomor lari yang lain.

RAKA RAYHAN PASHA 3


 Lari estafet : adalah cabang olahraga lari yang dilakukan dengan membawa
tongkat dengan ukuran tertentu yang mana tongkat tersebut diserahkan kepada
pelari berikutnya pada daerah pergantian. yaitu nomor 4 x 100 meter, dan nomor
4 x 400 meter.
 Lari gawang : adalah olahraga lari yang dilakukan dengan cepat dengan tujuan
untuk menempuh jarak tertentu dengan melewati beberapa rintangan berupa
gawang atau palang rendah.

 Cabang Atletik Melempar

Dalam olahraga ada juga beberapa jenis olahraga melempar yang mana
masing-masing menggunakan alat khusus yang dilemparkan sejauh mungkin ke arah
depan. terdapat beberapa jenis dalam olahraga lempar diantaranya yaitu sebagai
berikut:

 Lempar lembing : merupakan cabang olahraga atletik yang mana dilakukan


dengan cara melemparkan lembing sejauh mungkin dengan tujuan untuk
mencapai jarak maksimum. Untuk pria lembing yang digunakan dengan ukuran
panjang 2,6 m – 2,7 m dengan berat minimum 800 gram, sedangkan untuk wanita
panjang lembing yangdigunakan yaitu 2,2 m – 2,3 m dengan berat minimum 600
gram.
 Lempar cakram : merupakan cabang atletik yang dilakukan dengan cara
melempar cakram sejauh mungkin. Cakram yang digunakan mempunyai diameter
220mm dengan berat 2 kg untuk pria, sedangkan 1 kg untuk wanita.
 Tolak peluru : yaitu salah satu cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan
cara mendorong suatu bola besi yang berbentuk bulat sejauh mungkin. Berat bola
besi yang digunakan untuk pria yaitu 5 kg – 7,257 kg, sedangkan untu wanita
yaitu 3 kg – 4 kg.
 Lontar martil : merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang dilakukan
dengan cara mengayunkan, memutar, dan melemparkan martil sejauh mungkin.
Berat martil yang digunakan untuk pria yaitu 7,26 kg dengan panjang 121,3 cm,
sedangkan untuk wanita 4 kg dengan panjang 119,4 cm untuk wanita.

RAKA RAYHAN PASHA 4


 Cabang Atletik Melompat

Dalam atletik olahraga melompat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut


merupakan cabang olahraga atletik melompat yang sering diperlombakan
diantaranya:

 Lompat jauh : merupakan gerakan melompat ke depan dengan mengangkat kaki


ke atas pada bagian depan tubuh. Gerakan ini dilakukan dengan tujuan agar dapat
membawa titik berat badan selama mungkin di udara agar dapat mencapai jarak
sejauh mungkin.
 Lompat tinggi : yaitu salah satu cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan
cara melompat setinggi mungkin agar dapat melewati mistar dengan ketinggian
tertentu. Olahraga ini memerlukan kekuatan otot perut serta otot kaki agar bisa
mencapai gerakan lompatan yang tinggi.
 Lompat galah : adalah salah satu cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan
cara melompat untuk melewati mistar pada ketinggian tertentu dengan dengan
bantuan sebuah galah panjang dan fleksibel.
 Lompat Jangkit : Lompat jangkit juga termasuk dalam macam-macam atletik dari
cabang olahraga lompat. Lompat jangkit juga disebut dengan lompat jingkat,
lompat tiga atau lebih seringnya disebut dengan triple jump. Nama resmi untuk
lompat jangkit sudah tertulis pada buku peraturan perlombaan yang dibuat oleh
PB PASI. Untuk nama resminyayitu Lompat Jangkit atau (Hop Step Jump).
Olahraga terdiri atas tiga gerakan yaitu jingkat atau hop, langkah atau step, dan
lompat atau jump. Gerakan tersebut harus dilakukan dengan urutan yang benar.
Berikut ini untuk urutannya yaitu adalah awalan, jingkat, melangkah dan yang
terakhir melakukan gerakan melompat.

RAKA RAYHAN PASHA 5


2. Pencak Silat
A. Pengertian pencak silat
Pengertian Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional berasal dari
Indonesia. Pencak Silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.
Menurut bahasa, Pencak adalah permainan tari yang berdasarkan pada kesigapan
dan banyak gaya serta bunga pada langkahnya. Sedangkan silat adalah kepandaian
menjaga diri dari serangan yang tidak terduga yang berdasar pada sigap dan tangkas,
serta memperhatikan tiap gerak dan gerik lawan.
Sedangkan pengertian pencak silat menurut IPSI adalah hasil budi daya manusia
Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas
(kemanunggalan) terhadap lingkungan alam dan sekitarnya untuk mencapai keselarasan
hidup dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Sejarah Singkat Pencak Silat
Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang
hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi,
akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar,
seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang
menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya
dalam pembelaan diri dapat diandalkan.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam
berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama
alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama
bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.
Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah
lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk
Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.

RAKA RAYHAN PASHA 6


Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia
Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang
mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau
dan monyet.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku
Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak
Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini
IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980,
Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya
(Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh
perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu
termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.

Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia,
Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei
Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat
di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang
olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games.

Sejarah singkat pencak silat di Indonesia sendiri sudah ada sejak sangat lama,
namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI).
Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera
lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan

RAKA RAYHAN PASHA 7


istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia
memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil
prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT)
pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam,
Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi
pencak silat internasional.

Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota


PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT.
Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT
lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian
Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober
1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr.
Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.
C. Tujuan Pencak Silat

Secara umum tujuan diadakan atau melakukan olahraga pencak silat adalah :

 Sebagai wadah bagi generasi yang mempunyai hobi olahraga khususnya beladiri
untuk menyalurkan bakat dan minatnya.

 Membentuk masyarakat "Berjiwa Sehat, Berpikir Cerdas, Berprestasi".

 Membentuk dan mendidik kader-kader bangsa agar memiliki sikap ksatria, berani
membela kebenaran dan keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir dan
batin.

 Mendidik generasi mudah agar tidak terjerumus pergaulan bebas, pengguna obat
terlarang.

 Mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati


langsung hakikat dan manfaat olahraga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup.
D. Manfaat Pencak Silat

RAKA RAYHAN PASHA 8


Tidak dapat kita pungkiri lagi, semua jenis olahraga tentu memiliki banyak
manfaat, berikut ini adalah manfaat manfaat yang kita dapatkan jika melakukan olahraga
pencak silat:

 Aspek Olahraga dan Kesehatan


 Membangkitkan Nilai atau rasa percaya diri
 Membina sportifitas dan berjiwa kesatria
 Sarana pendidikan dan melatih psokologi
E. Macam Macam Teknik Pencak Silat
Berikut dibawah ini adalah macam macam gerakan dasar / teknik dasar dalam pencak
silat:

 Sikap Kuda-Kuda

Sikap kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar
tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang.
 Sikap Pasang

Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau
serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan.
 Sikap tangkisan

Sikap tangkisan adalah suatu gerakan untuk menangkis serangan lawan, dalam
tangkisan ada tangkisan atas, belah tengah, silang atas, tangkisan luar dan tangkisan
bawah.
 Hindaran

Hindaran adalah suatu gerakan untuk menghindar dari gerakan lawan / dari
serangan lawan.
 Pukulan

Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan


menggunakan tangan kosong sebagai komponennya.
 Tendangan

F. Istilah Istilah dalam Pencak Silat

RAKA RAYHAN PASHA 9


Dalam pencak silat, terdapat banyak istilah istilah yang sering digunakan
didalamnya, berikut ini adalah istilah istilah yang sering dipergunakan dalam olahraga
pencak silat :

 Kuda-kuda 
Posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang
kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah
dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar
titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
 Sikap dan Gerak 
Pencak silat adalah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan
gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera
setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba
mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
 Kembangan 
Gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan,
mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh.
Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat
mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan
silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget).
Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang
mengutamakan keindahan gerakan.
 Buah
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah.
Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam
serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan,
mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
 Jurus

RAKA RAYHAN PASHA 10


Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar
untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan
untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan
kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah
Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
 Sapuan dan Guntingan 
Salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-
kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki
musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
 Langkah
Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di
dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang
dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
 Kuncian 
Teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak,
atau untuk melucuti senjata mu
G. Perlengkapan dan Peraturan Pertandingan Pencak Silat

Perlengkapan dan peraturan sangat diperlukan dalam kegiatan perlombaan atau


pertandingan pencak silat, hal ini bertujuan demi keamanan dan sebagai bahan penunjang
terlaksananya olahraga pencak silat itu sendiri, berikut ini adalah perlengkapan dan
peraturan yang diperlukan atau dipergunakan dalam pertandingan pencak silat:
 Perlengkapan Gelanggang Pencak Silat

 Gelanggang dapat di lantai dan dilapisi matras setebal 5 cm, ukuran 10 m x 10 m


warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran
diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3 m.
 Meja dan kursi pertandingan.
 Meja dan kursi wasit.
 Formulir pertandingan dan alat tulis.
 Jam pertandingan, gong, dan bel.

RAKA RAYHAN PASHA 11


 Lampu babak.
 Lampu isyarat berwarna merah,biru, dan kuning.
 Bendera kecil berwarna merah dan biru.
 Timbangan
 Lain-lain sesuai perlengkapan yang dibutuhkan.
 Perlengkapan Bertanding Pencak Silat

 Pakaian, menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge IPSI
di sebelah kiri.
 Perlindungan badan (body protector) warna hitam sesuai standar IPSI.
 Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector).
 Gum shil
 Perlindungan sendi.
H. Peraturan Pencak Silat

Peraturan Pertandingan Pencak  Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan


Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan
Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat sebagai
berikut:
 Ketentuan Bertanding
 Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan
untuk mencapai prestasi.
 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
 Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.
Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak
selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.

 Ketentuan Pertandingan
 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah
serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali
kepada sikap awal/pasang.

RAKA RAYHAN PASHA 12


 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai
cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat
dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
 Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.
 Ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:
 Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah
satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.
 Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan
karena Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan, Atas keputusa
dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang mutlak,
dan Atas permintaan pelatih
 Atas permintaan pelatih
 Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar
setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.
 Menang karena pertandingan tidak seimbang
 Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
 Menang diskwalifikasi,
Dinyatakan menang diskualifikasi apabila:
 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung
diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

RAKA RAYHAN PASHA 13


3. Narkoba Dalam Lingkup Keluarga, Masyarakat dan Sekolahan
A. Pengertian narkoba (narkotika dan obat-obatan)
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi
sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika
merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek
halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya
berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta
memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum. Untuk
mengetahui apa saja jenis dan bahaya narkoba bagi kesehatan, simak ulasannya berikut
ini.

B. Jenis-jenis Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)

Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan


dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang Narkotika,
jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.

 Narkotika Golongan 1

Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat


berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.

 Narkotika Golongan 2

Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan


sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis,
beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga
berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.

 Narkotika Golongan 3

RAKA RAYHAN PASHA 14


Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang
cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa
didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika
berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah:

 Narkotika Jenis Sintetis

Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan
ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari
narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan
sebagainya.
 Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang
kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya
adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.

 Narkotika Jenis Alami

Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan
langsung bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih
kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini
sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika
disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.

C. Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan Kesehatan

Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya
mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak
kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah
mencicipi zat berbahaya ini.

Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan


pengobatan, namun tetap saja harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada
banyak bahaya narkoba bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:

RAKA RAYHAN PASHA 15


 Dehidrasi

Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit


berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan
kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian
dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada
otak.

 Halusinasi

Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna
narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa
menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan.
Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk
seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.

 Menurunnya Tingkat Kesadaran

Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih,


efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis.
Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran
tersebut membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan
perilaku. Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan
sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar.

 Kematian

Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan


obat-obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis.
Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan
jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi
jika sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.

 Gangguan Kualitas Hidup

RAKA RAYHAN PASHA 16


Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh,
penggunaan obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya
susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus
berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis
sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya,
obat-obatan tersebut tidak memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas
hidup menjadi terganggu, relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang
paling buruk adalah menyebabkan kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai
barang berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.
D. Narkoba dalam lingkup keluarga
Upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah
Pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar
selalu menjauhi penyalahgunaan narkoba. Keluarga merupakan wadah utama dalam
proses sosialisasi anak menuju kepribadian yang dewasa. Keluarga adalah benteng utama
yang dapat mencegah anak-anak dari masalah narkoba. Pencegahan penyalahgunaan
narkoba seharusnya dimulai dari keluarga.

Keluarga yang sejahtera dengan penuh kasih saying sebenarnya sudah


melaksanakan pencegahan. Anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan rasa aman
dengan adanya kesempatan untuk menyatakan perasaan dan mengeluarkan pendapat serta
di didik untuk mengambil keputusan yang bijaksana, kemungkinan besar tidak akan
menyalahgunakan narkoba.

Peran keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu, Pendidikan


agama dan akhlak, kasih sayang, rasa aman, bimbingan dan perhatian, selalu ada ketika
dibutuhkan, mengetahui kebutuhan anak-anak, memberikan kebebasan dengan
pengawasan aktif dan bijaksana, dan dorongan semangat untuk mencapai prestasi.

E. Narkoba dalam lingkup sekolahan

Masalah penyalahgunaan Narkoba, khususnya di kalangan pelajar, pada dasarnya


adalah juga masalah di sekolah-sekolah kita dan masalah kita semua. Merebaknya
masalah ini dan banyaknya siswa SD, SMP, dan SMA yang terlibat dalam

RAKA RAYHAN PASHA 17


penyalahgunaan Narkoba, adalah salah satu indikator belum maksimalnya peran sekolah 
dalam pembinaan peserta didik.
Selain di lingkungan keluarga, peserta didik banyak menghabiskan waktu di
lingkungan sekolah. Sikap, perilaku, dan kebiasaan mereka banyak ditentukan oleh
pengalaman yang mereka peroleh di sekolah. Jika sekolah dapat menjalankan fungsi
edukasinya dengan baik, tentu mereka tidak mudah terseret ke dalam lumpur Narkoba.
Setiap hari peserta didik menghabiskan waktu sekitar 6 (enam) jam, dari pukul 07.00
hingga pukul 13.00, di lingkungan sekolah. Bahkan untuk sekolah tertentu yang
menerapkan pola full day school, para peserta didik menghabiskan waktu hingga 9
(sembilan) jam sehari, dari pukul 07.00 hingga pukul 16.00, di lingkungan sekolah. Jika
dalam rentang waktu tersebut pihak sekolah mampu secara efektif melakukan pembinaan,
tentu para pelajar akan dapat terhindar dari masalah penyalahgunaan Narkoba.
Sekolah perlu mengambil peran lebih aktif dalam mencegah penyalahgunaan
Narkoba di kalangan pelajar. Peran tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk,
antara lain sebagai berkut:
 Counseling Agency
Sekolah dapat berperan sebagai Counseling Agency, dengan memaksimalkan
peran guru-guru Bimbingan dan Konseling (BK) dan mengembangkan berbagai
bentuk program pelatihan, dengan target yang terukur dan tahapan yang realistis,
misalnya:
 Memberi Informasi dan Pemahaman
Ketidaktahuan dan ketidakpahaman dapat menjadi penyebab terjadinya
penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar. Pengetahuan dan pemahaman
adalah fondasi awal bagi perkembangan sikap dan cara berfikir seseorang. Karena
itu langkah awal yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk mencegah
penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar adalah dengan mengembangkan
program-program pembinaan yang dapat membantu para pelajar mengetahui dan
memahami berbagai aspek yang terkait dengan keberadaan, pengedaran,
penggunaan, jenis, dampak, dan kosekweni dari penyalahgunaan Narkoba. Para
pelajar juga perlu diberi pengetahuan dan pemahaman bahwa Narkoba tidak
hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi, tetapi juga dapat menghambat

RAKA RAYHAN PASHA 18


aktivitas studi dan menurunkan prestasi. Jika didukung oleh materi yang relevan
dan metode yang menarik, para pelajar akan dapat dengan cepat dan mudah
mengetahui dan memahami berbagai aspek yang terkait dengan penyalahgunaan
Narkoba
 Menanamkan Kesadaran
Pengetahuan dan pemahaman saja tentu tidak cukup. Para pelajar perlu
diberi kesadaran untuk berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan
pengetahuan dan pemahaman mereka. Mengetahui dan memahami berbagai
bentuk dan resiko penyalahgunaan Narkoba tidak serta merta membuat para
pelajar menghindarinya. Pengetahuan dan pemahaman mereka perlu diperkuat
dengan kesadaran yang tinggi. Sekolah dapat mengembangkan program-program
pembinaan yang dapat menumbuhkan kesadaran para pelajar untuk tidak
mencoba-coba menggunakan Narkoba. Dengan pendekatan dan strategi yang
tepat, serta didukung oleh tenaga pendidik yang berkompeten, tentu tidaklah sulit
bagi sekolah untuk membangun kesadaran para pelajar untuk menjauhi Narkoba.
 Menumbuhkan Sikap Kritis
Pengetahuan, pemahaman dan kesadaran dapat dikalahkan oleh berbagai
taktik dan godaan. Para pengedar dan pengguna Narkoba tentu terus
mengembangkan berbagai taktik dan godaan untuk menjerat para pelajar ke dalam
perangkap Narkoba. Untuk tidak mudah terjerat dan terperangkap, para pelajar
perlu memiliki sikap kritis. Mereka harus dilatih untuk senantiasa bersikap kritis
terhadap berbagai taktik dan godaan yang digunakan oleh para pengedar dan
pengguna Narkoba untuk menjerat mereka melalui berbagai cara dan media.
Karena itu sekolah perlu mengembangkan program-program pembinaan sikap dan
karakter yang dapat menumbuhkembangkan sikap kritis di kalangan pelajar.
 Membangun Kemandirian
Pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan sikap kritis masih gampang
dijebol jika para pelajar  tidak  memiliki  sikap  mandiri  (independensi).  Sekolah
dapat  mengembangkan program-program pembinaan agar para pelajar mampu
dan berani mengambil sikap, membuat keputusan, dan bertindak sendiri, tanpa
menunggu orang lain.

RAKA RAYHAN PASHA 19


 Participatory Agency
Mengingat dampaknya yang begitu destruktif, penyalahgunaan Narkoba di
kalangan pelajar harus dilihat sebagai masalah kolektif dan dihadapi secara kolektif
pula, dengan melibatkan semua pihak yang terkait langsung atau tidak langsung
dengan institusi sekolah, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM)
dan komunitas lokal. Dalam konteks ini maka sekolah, khususnya guru BK, dapat
menjadi fasilitator untuk mendorong partisipasi aktif semua pihak dalam mencegah
penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar. Pihak sekolah dapat, misalnya,
memfasilitasi para orang tua, tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas), tokoh
pendidikan (topen), dan tokoh pemerintahan (topem) untuk berpartisipasi aktif dalam
pencegahan penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar sesuai kompetensi dan
kapasitas masing-masing.
Secara khusus pihak sekolah perlu mendorong partisipasi para orang tua,
karena sekolah memiliki akses langsung kepada para orang tua, dan sikap orangtua
memainkan peran yang sangat menentukan dalam membentuk pemahaman,
kesadaran, dan sikap anak-anak terhadap berbagai masalah kehidupan, termasuk
masalah Narkoba.
Partisipasi  berbagai  pihak  dalam  pencegahan dan penanganan  masalah
penyalahgunaan Narkoba bisa dilakukan dalam bentuk inisiatif sendiri, dapat pula
dilakukan dalam rangka mendukung program-program pencegahan dan penanganan
yang sudah direncanakan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak tertentu, seperti
Kepolisian dan BNN.
 Advocacy Agency
Banyak pengalaman dan data membuktikan bahwa para pengedar dan
pemakai Narkoba sering menggunakan berbagai cara untuk menjerat korbannya,
mulai dari cara-cara yang paling halus, seperti mengajak dan membujuk, sampai
dengan cara-cara yang paling keras, seperti mengancam, meneror, dan bahkan
menjebak. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas para pelajar sangat
rentan terhadap berbagai ancaman dan jebakan. Karena itu pihak sekolah perlu
berperan aktif dan mengambil inisiatif untuk mengadvokasi mereka, dengan cara
mendampingi, membantu, melindungi dan membela mereka agar tidak kalah atau

RAKA RAYHAN PASHA 20


gampang menyerah ketika mendapat ancaman dan jebakan yang mungkin dibuat oleh
para  pengedar atau pengguna  Narkoba. Untuk tujuan  advokasi ini,  pihak sekolah
dapat berkonsultasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga
advokasi yang ada, seperti Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Asosiasi
Advokat Indonesia (AAI), Komite Kerja Advokat Indonesia (KKAI), Ikatan Advokat
Indonesia (IKADIN),   dan Federasi Advokat Indonesia.
 Advisory Agency
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, para pendidik yang ada
di  sekolah, terutama guru BK, guru Agama, dan guru Budi Pekerti, dapat berperan
aktif dalam mencegah dan menangani berbagai masalah yang terkait dengan
penyalahgunaan Narkoba dengan cara memberikan pertimbangan-pertimbangan atau
pemikiran kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
berbagai upaya pencegahan dan penanganan masalah penyalahgunaan Narkoba di
kalangan pelajar. Pertimbangan yang diberikan bisa terkait dengan tindakan-tindakan
yang bersifat preventif, bisa pula terkait dengan tindakan-tindakan yang bersifat
kuratif.
 Mediating Agency
Salah satu kendala yang sering muncul dalam berbagai upaya pencegahan dan
penanganan masalah yang terkait dengan penyalahgunaan Narkoba adalah terjadinya
miskomunikasi dan minunderstanding antara pihak-pihak yang terkait. Jika dibiarkan
berlarut, kondisi tersebut dapat melemahkan berbagai inisiatif pencegahan dan
penindakan yang telah dilakukan dan tentu saja akan membuat para pengedar dan
penggguna Narkoba menjadi semakin berani menjalankan aksi mereka. Dengan
netralitas dan objektifitas yang dimiliki, pihak sekolah dapat memediasi berbagai
pihak yang terlibat dalam upaya-upaya pencegahan dan penanganan masalah
penyalahgunaan Narkoba agar dapat diwujudkan upaya-upaya yang terpadu dan
sinergis, yang diharapkan lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini, pihak sekolah dapat
bekerjasama dengan tokoh-tokoh pendidikan dan lembaga-lembaga yang relevan.

RAKA RAYHAN PASHA 21

Anda mungkin juga menyukai