1. Atletik
A. Pengertian atletik
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang terdiri atas berbagai gabungan
jenis olahraga fisik, seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan. Pendapat lain
mengatakan bahwa atletik merupakan jenis olahraga fisik yang menggunakan sebuah
lintasan dan lapangan; seperti jalan, lari, lompat tinggi, dan lempar lembing. Dengan kata
lain, atletik ini mengacu dalam segala jenis olahraga, latihan, atau permainan yang
menggunakan fisik.
Secara etimologis, istilah “Atletik” ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu itu dari
kata Athlon yang artinya perlombaan atau kontes. Mengacu dari kata atletik, maka
pengertian dari atletik yaitu suatu perlombaan cabang-cabang olahraga tertentu yang
mencakup jalan, lari, lompat, dan lempar.
Eddy Purnomo
Menurut pendapat dari Eddy Purnomo, definisi atletik yaitu suatu kegiatan
atau aktivitas jasmani yang terdiri atas berbagai gerakan dasar yang harmonis dan
dinamis, yakni jalan, lari, lompat, dan lempar.
Sukirno
Menurt pendapat dari Sukirno, definisi atletik yaitu induk dari segala cabang
olahraga (mother of sport) dan termasuk dalam olahraga yang paling tua.
Eri Periatama
Menurut pendapat dari Eri Periatama, definisi atletik yaitu suatu olahraga
yang sebagian besar kegiatannya dilakukan pada suatu lintasan dan lapangan (track
and field sport).
Muhajir
Menurut pendapat dari Muhajir, definisi daru atletik yaitu salah satu jenis
olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia,
seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar.
Awal mula kegiatan olahraga atletik ini dari kegiatan Olimpiade yang ada di
Yunani pada tahun 776 sebelum Masehi. Pada saat itu, perlombaan lari (stade) adalah
satu-satunya olahraga yang diperlombakan.
Pada abad 19 olahraga atletik ini mempunyai organisasi formal yang mana pada
masa itu latihan dan olahraga reguler sudah diajarkan di sekolah-sekolah yang ada di
Eropa. Pada perkembangannya, pada tahun 1896 olahraga atletik ini sudah mulai
diperlombakan dalam event Olimpiade yang diikuti oleh berbagai negara.
pada awal tahun 1930-an, Negara Indonesia mulai mengenal olahraga atletik,
yang mana pada saat itu ketika pemerintah Hindia Belanda mulai mengajarkan pelajaran
atletik di sekolah-sekolah. Organisasi atletik pertama di Indonesia pada saat itu bernama
Nederlands Indische Athletiek Unie yang mana vertugas dalam mengadakan
pertandingan olahraga atletik.
Yang mana telah disebutkan sebelumnya, bahwa olahraga atletik terdiri atas
beberapa cabang olahraga. Adapun beberapa cabang olahraga atletik adalah sebagai
berikut:
Jalan cepat adalah gerakan berjalan dengan yang mana langkahnya ke depan
secara terus menerus tanpa henti pada area tanah. Pada saat melakukan gerakan jalan
cepat, posisi salah satu kaki atlet harus selalu menyentuh tanah yang mana posisi
tumpuan kaki harus lurus.
Olahraga lari yaitu suatu gerakan maju kedepan dengan cepat yang mana
dalam kondisi tertentu posisi kaki berada di udara serta tidak menyentuh tanah.
Berlari membutuhkan kekuatan otot, kecepatan, dan koordinasi anggota tubuh dengan
stamina yang kuat agar bisa mencapai garis finish.
Lari jarak pendek : adalah lari dengan jarak tempuh serta nomor lari jarak untuk
pendek yaitu 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Pada umunya dalam lari jarak
pendek menggunakan start jongkok, yang membedakannya hanya pada jarak
tempuhnya saja.
Lari jarak jauh : adalah Lari jarak jauh yang biasanya disebut dengan marathon,
yang mana jarak tempuh untuk lari jaraj jauh adalah 3 kilometer, 5 kilometer, 10
kilometer, dan di atas 10 kilometer. Pada lari jarak jauh ini menggunakan start
berdiri yang mana tekniknya sama dengan nomor lari yang lain.
Dalam olahraga ada juga beberapa jenis olahraga melempar yang mana
masing-masing menggunakan alat khusus yang dilemparkan sejauh mungkin ke arah
depan. terdapat beberapa jenis dalam olahraga lempar diantaranya yaitu sebagai
berikut:
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku
Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak
Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini
IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980,
Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya
(Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh
perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu
termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia,
Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei
Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat
di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang
olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games.
Sejarah singkat pencak silat di Indonesia sendiri sudah ada sejak sangat lama,
namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI).
Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera
lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan
Secara umum tujuan diadakan atau melakukan olahraga pencak silat adalah :
Sebagai wadah bagi generasi yang mempunyai hobi olahraga khususnya beladiri
untuk menyalurkan bakat dan minatnya.
Membentuk dan mendidik kader-kader bangsa agar memiliki sikap ksatria, berani
membela kebenaran dan keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir dan
batin.
Mendidik generasi mudah agar tidak terjerumus pergaulan bebas, pengguna obat
terlarang.
Sikap Kuda-Kuda
Sikap kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar
tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang.
Sikap Pasang
Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau
serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan.
Sikap tangkisan
Sikap tangkisan adalah suatu gerakan untuk menangkis serangan lawan, dalam
tangkisan ada tangkisan atas, belah tengah, silang atas, tangkisan luar dan tangkisan
bawah.
Hindaran
Hindaran adalah suatu gerakan untuk menghindar dari gerakan lawan / dari
serangan lawan.
Pukulan
Kuda-kuda
Posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang
kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah
dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar
titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
Sikap dan Gerak
Pencak silat adalah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan
gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera
setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba
mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
Kembangan
Gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan,
mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh.
Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat
mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan
silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget).
Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang
mengutamakan keindahan gerakan.
Buah
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah.
Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam
serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan,
mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Jurus
Pakaian, menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge IPSI
di sebelah kiri.
Perlindungan badan (body protector) warna hitam sesuai standar IPSI.
Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector).
Gum shil
Perlindungan sendi.
H. Peraturan Pencak Silat
Ketentuan Pertandingan
Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah
serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali
kepada sikap awal/pasang.
Narkotika Golongan 1
Narkotika Golongan 2
Narkotika Golongan 3
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan
ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari
narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan
sebagainya.
Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang
kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya
adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan
langsung bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih
kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini
sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika
disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah kematian.
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya
mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak
kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah
mencicipi zat berbahaya ini.
Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna
narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa
menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan.
Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk
seperti gangguan mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.
Kematian