Olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang terdiri dari berbagai kombinasi
olahraga fisik. Umumnya, olahraga atletik dibagi menjadi empat nomor cabang olahraga, mulai
dari lari lari, lompat, jalan, dan lempar. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani, yakni athlon
yang berarti pertandingan atau perlombaan. Istilah tersebut dipopulerkan di Yunani oleh Iccus
dan Herodicus pada abad.
Olahraga atletik awalnya dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar abad ke-6 Sebelum
Masehi. Saat itu, perlombaan lari menjadi satu-satunya cabang olahraga yang ditandingkan.
Kemudian, olahraga atletik modern seperti yang kita kenal saat ini dimulai dan berkembang di
Inggris pada 1154 Masehi. Atletik mengalami pasang surut hingga akhirnya perlombaan amatir
pertama digelar di Inggris pada 1825.
Olahraga atletik memiliki organisasi formal pada abad ke-19, di mana latihan dan
olahraga reguler sudah diajarkan di berbagai sekolah Eropa Pada perkembangannya, olahraga
atletik mulai diperlombakan dalam olimpiade yang diikuti oleh berbagai negara pada tahun 1896
silam. International Amateur Athletic Federation (IAAF) bertugas untuk melakukan standardisasi
pencatatan waktu, rekor dunia, serta menggelar kompetisi atletik di seluruh dunia. Sementara itu
di Indonesia, olahraga atletik baru dikenal pada tahun 1930-an. Pada saat itu pemerintah Hindia
Belanda mengajarkannya di sekolah. Kemudian, olahraga atletik berkembang dan perkumpulan
atletik pertama kali didirikan pada 3 September 1950 di Semarang. Saat ini, perkumpulan
tersebut dikenal dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan masih bertahan hingga
sekarang.
JALAN
Jalan adalah gerak berpindah tempat dengan melangkahkan kaki dari satu titik ke titik
yang lain atau kesemua arah, baik itu kanan, kiri, depan, belakang, maupun samping. Sedangkan
lari adalah tubuh bergerak dimana pada suatu waktu semua kaki tidak menginjak tanah dengan
frekuensi langkah kaki yang cepat.
Setelah kita mencermati pengertian jalan dan lari di atas, kita bisa menyimpulkan beberapa
perbedaan jalan dan lari dalam atletik:
Perbedaan pertama antara jalan dan lari bisa dilihat dari kontak kaki dengan tanah.
Maksudnya apakah telapak kaki menyentuh tanah atau tidak.
Pada olahraga atletik jalan, ada kontak langsung antara kaki dengan tanah yang terasa jelas.
Sedangkan pada saat berlari tidak terasa kontak dengan tanah dengan jelas. Hal ini disebabkan
karena saat berlari tubuh akan melayang tiap sepersekian detik dan kemudian jatuh lagi
menginjak tanah.
Saat berlari kaki dan seluruh anggota tubuh akan bergerak. Hal ini karena saat berlari, tubuh
melakukan gerakan dengan sangat cepat.
3. Tumpuan
Ada perbedaan tumpulan pula antara saat lari dengan saat berjalan. Lebih tepatnya:Jalan
menggunakan tumpuan kaki.
4. Sudut Lutut
Perbedaan berikutnya juga terlihat pada sudut lulut, kamu bisa menilainya dengan
melihat:
Saat berjalan lutut tidak akan banyak menekuk. Bahkan seolah-olah lutut tidak menekuk.
Saat lari lutut akan banyak menekuk. Beban lutut saat berlari lebih besar dibandingkan saat
berjalan. Otot quadriceps juga akan bekerja saat berlari. Hal ini mengakibatkan orang akan
mudah letih saat berlari dari pada berjalan.
5. Kecepatan
Jelas antara jalan dan lari memiliki kecepatan yang berbeda. Rasanya hampir mustahil
jalan menyamai kecepatan berlari. Sebab:
Sedangkan berlari memiliki kecepatan dua kali lipat daripada berjalan. Kecepatan berlari sekitar
10 km/jam. Bahkan lari cepat dapat mecapai 44 km/jam.
6. Cidera
Karena memiliki kecepatan yang berbeda, maka pada lari dan jalan juga memiliki resiko
cidera yang berbeda.
Jalan merupakan olahraga yang memiliki resiko cidera paling minim. Untuk orang yang
memiliki masalah kelebihan berat badan dapat rutin melakukan olahraga jalan.
Berbeda dengan lari, orang akan mudah cidera ketika kaki terbebani, terutama beban berat
badan.
7. Gerakan Dasar
Dalam cabang atletik jalan, ada 3 gerakan dasar. Yaitu Berajalan Ke Arah Depan,
Berjalan ke Arah Samping dan Berjalam Mengarah pada Jalan Cepat. Sedangkan pada lari,
gerakan dasar dapat dilakukan dengan lari ditempat, lari kesamping, lari ke depan, atau lari ke
belakang.
Nah itulah perbedaan antara jalan dan lari dalam dunia altetik. Sudah bisa kamu pahami dengan
baik bukan? Selain memiliki perbedaan, jalan dan lari juga memiliki perbedaan macam dan
jenisnya.
Ada dua jarak lomba lari yang diperebutkan di Olkimpiade Musim Panas: lomba lari 20
kilometer (pria dan wanita) dan lomba lari 50 kilometer (khusus pria). Keduanya diadakan
sebagai acara jalan. Kejuaraan Atletik Dunia dua tahunan juga menampilkan tiga acara ini, selain
jalan kaki 50 km untuk wanita. Kejuaraan Tim Jalan Cepat Dunia , pertama kali diadakan pada
tahun 1961, adalah kompetisi global yang berdiri sendiri untuk disiplin ini dan memiliki lomba
lari 10 kilometer untuk atlet junior, di samping acara IAAF Olimpiade. Kejuaraan Dunia Dalam
Ruangan IAAF menampilkan variasi lomba lari 5000 m dan 3000 m, tetapi ini dihentikan setelah
1993. Kejuaraan dan permainan atletik tingkat atas biasanya menampilkan acara balapan jalan
kaki 20 km.
LARI
Lari adalah keadaandimana kaki berpindah tempat ke depan dengan kecepatan maksimum dan
lebih cepat dari berjalan. Pada saat berlari ada saat dimana badan dapat melayang diudara dan
kaki tidak menapak ke atas tanah.
Macam-macam Lari :
Lari jarak pendek atau sprint adalah salah satu jenis lari yang dilakukan dengan kekuatan dan
kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga finish.
Pemenangnya ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat. Terdapat tiga jarak
lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek, yaitu lari jarak 100 meter, 200 meter dan
400 meter.
Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan 1500 m. Start yang digunakan untuk lari
jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok, sedangkan untuk jarak 1500 m
menggunakan start berdiri.
Pada lari 800 m masing-masing pelari berlari di lintasannya sendiri, setelah melewati satu
tikungan pertama barulah pelari-pelari itu boleh masuk ke dalam lintasan pertama.
Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah penyesuaian antara kecepatan
dan kekuatan atau stamina dari masing-masing pelari.
3. Lari jarak jauh
Lari jarak jauh adalah cara melakukan perpindahan diri dengan melangkahkan kakinya
dengan cepat yang memiliki jarak tempuh cukup jauh.
Lari jarak jauh atau sering disebut sebagai lari marathon adalah cabang lari yang banyak
digemari oleh banyak orang, meski jaraknya yang sangat jauh, namun banyak orang yang
penasaran dan ingin mengikuti perlombaannya.
Ketika berlari jarak jauh maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena otot-otot
membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga
bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara.
Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat seorang lebih efisien dalam
mendapatkan oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh
dan lebih nyaman.
LOMPAT
Melompat merupakan suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih
jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan
mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan keseimbangn yang bak
Ketika melompat, tubuh hanya bertumpu pada satu kaki saja. Hal ini berarti jika saat melompat,
hanya satu kaki saja yang dijadikan tumpuan untuk menolakkan kaki atau mendorong tubuh.
Hasil dari gerakan melompat adalah tubuh bergerak ke depan.
Lompat jauh
Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke depan
dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang
dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai
jarak sejauh-jauhnya. Tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya.
Perhatian yang khusus pada hal-hal teknis ternyata memberikan keuntungan bagi atlet saat
perlombaan. Faktor yang mempengaruhi lompat jauh maksimal antara lain panjang tungkai,
daya ledak otot tungkai, kecepatan lari saat mengambil awalan, tolakan atau take off, sikap
badan di udara dan mendarat. Selain itu, atlet juga harus memiliki kekuatan, daya ledak,
kecepatan, ketepatan, kelentukan, kelincahan dan koordinasi gerakan juga harus memahami
dan menguasai teknikuntuk melakukan gerakan lompat jauh, serta dapat melakukannya
dengan cepat, tepat, luwes dan lancar.
Lompat tinggi
Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke
depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat mungkin
jatuh (mendarat) dengan cara melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai suatu
ketinggian tertentu. Tujuan utama dari lompat tinggi adalah mengangkat badan setinggi mungkin
agar dapat melewati mistar. Tingginya lompatan bergantung pada tiga faktor. Pertama, pelompat
harus mengembangkan daya angkat sebesar mungkin agar dapat melempari badan ke udara
dengan kecepatan yang sebesar-besarnya. Tinggi yang dicapai oleh badan sesuai dengan
kecepatan yang digunakan untuk meningalkan tanah. Kedua, sudut tolakan sedapat mungkin
mendekati tegak lurus agar dapat memusatkan gaya untuk mencapai ketinggian, namun sudut