Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Atletik

Sejarah atletik dimulai oleh bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan


perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba
bernama Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athios”, artinya lomba. Pada
waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba
dan decathlon atau dasa lomba.

Pada buku Odysus, karya Hemerun menerangkan bahwa petualangan Odysus


mengunjungi kepulauan di sebelah selatan Yunani, oleh kepala suku diadakan upacara
penyambutan. Dalam upacara tersebut diadakan perlombaan yang terdiri dari: lari, lempar
cakram, tinju, dan gulat. Pada tahun 776 SM, Yunani mengadakan Olimpiade. Juara pentahlon
atau pancalomba dinyatakan sebagai juara Olimpiade.

Pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai
sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan ini berawal dari sebuah kota kecil yang
bernama Marathon, 40 km dari Athena. Baru pada tahun 1908, jarak marathon dibakukan
menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu menjadi puncak sekaligus
penutup seluruh rangkaian olahraga. Olimpiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang
warga negara Prancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di
Athena Yunani. Dalam Olimpiade tersebut nomor atletik merupakan tambang medali yang
diperebutkan.

Meskipun atletik telah ada dari sejak lama, tapi organisasi atletik internasional baru
terbentuk pada tanggal 17 Juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan
nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia
berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Jalan cepat
Pengertian jalan cepat atau yang juga disebut dengan istilah Race
Walking merupakan sebuah gerakan maju dimana kaki akan melangkah dengan hubungan yang
tidak terputus dengan tanah. Ketika seseorang berjalan cepat, maka ia harus memastikan
bahwasanya kaki depan harus selalu menyentuh tanah sebelum kemudian kaki belakang akan
meninggalkan atau tidak menginjak tanah.

Pada saat satu kaki berada di tanah, maka posisi kaki tersebut harus lurus atau tidak
boleh bengkok serta tumpuan kaki juga harus berada pada posisi lurus. Biasanya perlombaan
jalan cepat akan menempuh jarak kurang lebih 3000 atau bahkan sampai 100 kilometer.

1. Teknik awalan
Umumnya, hal dasar yang harus dipelajari oleh seorang atlet lari adalah teknik awalan karena
hal ini merupakan pondasi atau teknik dasar yang harus dilakukan sebelum melangkah ke
teknik selanjutnya. Dengan mempelajari teknik awalan yang benar dan sesuai aturan, maka
anda juga bisa mempelajari tentang cara menjadi atlet lari Indonesia yang bisa diandalkan di
cabang olahraga lari.

Langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut:

 Atlet harus bersikap bersedia yakni dengan berdiri pada belakang garis
 Ketika wasit telah memberikan isyarat, maka atlet harus meletakkan salah satu
kakinya dengan posisi lurus ke belakang sementara untuk kaki yang lain harus
digerakkan ke depan. Gerakan ini masih berada di belakang garis dan jangan lupa
untuk sedikit menekuk.
 Posisi badan anda harus lurus dengan sedikit maju ke depan, dan untuk posisi kedua
tangan anda harus dalam keadaan rileks. Pada tahap ini berat badan harus bertumpu
pada kaki sebelah kanan.
 Ketika mendengar bunyi “Ya” atau pistol, atlet harus menggerakkan kakinya ke
depan dan jangan lupa untuk mengayunkan tangan ke arah belakang dan juga ke
depan secara bergantian.

2. Teknik langkah kaki

Teknik ini berhubungan dengan langkah kaki anda pada saat jalan cepat. Anda harus
menggerakkan kaki ke arah depan dimana berat badan nantinya harus bertumpu pada paha.
Pada saat menggerakkan kaki ke depan, maka anda harus menekuk lutut bersamaan dengan
ayunan kaki anda.

Selain itu, pada saat kaki menyentuh tanah, anda jangan sampai lupa bahwa yang harus
mendarat terlebih dahulu yakni bagian tumit dan kemudian disusul dengan ujung kaki.

3. Teknik akhiran

Pada tahap atau teknik ini, anda harus tahu bahwasanya anda tidak diperbolehkan untuk
langsung berhenti ketika anda sudah sampai pada garis finish. Akan tetapi, anda harus tetap
melakukan gerakan atau lari jalan cepat tersebut sampai kurang lebih berjarak 5 meter dari
garis finish dan barulah anda boleh berhenti.

Pada tahap ini pun anda disarankan untuk semakin memperlambat gerakan anda ketika anda
sudah sampai pada garis finish. Hal ini bertujuan agar supaya otot atau kaki anda tidak sampai
kaget ketika anda berhenti atau tidak berjalan cepat lagi.
Estafet
Lari Estafet adalah kompetisi balap dimana anggota tim Secara bergiliran menyelesaikan
bagian dari arena balap melaui serangkaian kegiatan tersebut. Balapan bisa juga diikuti oleh
peserta profesional bahkan pemain amatir. Jenis olahraga yang dilakukan pada balap estafet
pun beragam, bisa berupa olahraga lari, renang, sky, hingga ice skating dengan maksut untuk
mentransfer tongkat di kepalan tangan kepada tim anggota seregu untuk mencapai garis finisih.
Sejarah estafet

Sejarah dan aturan dalam lari estafet adlah informasi yang cukup menarik untuk
diketahui secara umum. Lari estafet merupakan olahraga yang membutuhkan kerja sama tim.
Seperti namanya, terjadi suatu proses estafet dari satu atlet ke atlet lainnya untuk mencapai
garis finish. Cabang olahraga lari estafet ini cukup populer di karenakan keberadaannya di
seluruh perlombaan olahraga tingkat dunia. Indonesia pun diketahui memiliki catatan yang
cukup membanggakan di cabang olahraga yang satu ini.

Pengetahuan masyarakat mengenai sejarah dan peraturan dalam lari estafet ini sangat
mungkin diragukan. Alasannya adalah karena sejarah dari suatu olahraga hampir tidak pernah
diajarkan, jika tidak dicari tahu dengan sendirinya. Begitu pula dengan peraturan dalam lari
estafet.

Teknik Start

Berikut ini adalah beberapa teknik yang ada dalam lari estafet, antara lain :

1. Teknik Start Lari Estafet

Posisi pelari pertama pada saat start adalah jongkok. Ketika start di mulai, hal yang harus
diperhatikan yaitu posisi tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak
menyentuh garis start.

2. Teknik Memegang Tongkat Estafet

Tongkat yang dipegang pada ujung sampai setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri,
sedangkan setengah bagian lagi tongkat untuk dipegang oleh penerima dan tongkat estafet
berikutnya.

3. Teknik Memberi Dan Menerima Tongkat Estafet

Terdapat suatu daerah khusus untuk melakukan pergantian tongkat yang disebut wissel, semua
kegiatan memberi dan menerima tongkat yang akan dilakukan di tempat tersebut sambil terus
berlari. Panjang wissel tongkat estafet adalah 20 meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar
daerah pergantian tersebut akan menyebabkan di diskualifikasi.
Ada 2 macam cara memberi dan menerima tongkat estafet berdasarkan posisi tangan
penerima, yaitu adalah:

 Memberikan tongkat estafet dari atas.


 Memberikan tongkat estafet dari bawah keatas.
Tolak peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik dimana sang
atlet akan melemparkan sebuah bola besi sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik
pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu dan aturan main yang telah ditetapkan.
Olahraga tolak peluru bisa dilakukan di lapangan indoor ataupun outdoor.

Sebagai salah satu olah raga cabang lempar, tolak peluru merupakan satu-satunya
yang bisa dilakukan di lapangan indoor karena tidak seperti lempar cakram misalnya, tolak
peluru tak membutuhkan area pendaratan peluru yang luas, karena sejauh ini belum ada atlet
yang sanggup melempar hingga melebihi jarak 25 meter.

Tolak peluru merupakan salah satu olah raga berat yang tidak bisa dilakuka
sembarangan, meski olah raga ini terkesan sepele, yakni hanya melakukan tolakan bola besi
dan selesai.

Sejarah tolak peluru


Tolak peluru merupakan olah raga yang telah ada sejak zaman Yunani kuno, hanya
saja pada waktu itu bentuk dan tata cara olahraga ini tentu saja berbeda. Menurut Homer, pada
waktu itu olahraga tolak peluru bernama lempar beban (weight trowing).

Hanya saja tak ada catatan sejarah mengenai bentuk atau bahkan jenis beban
persisnya (yang bisa ditelusuri dari data sejarah yang ada hanyalah lempar batu) yang
dipergunakan pada waktu itu. Namun demikian, olah raga ini merupakan salah satu jenis
latihan perang yang dilakukan oleh para prajurit Troya yang kemudian dipertandingkan. Sekali
lagi, kompetisi ini tidak bisa dilacak jejaknya. Salah satu jejak yang bisa ditemukan dalam olah
raga lempar beban tersebut adalah kompetisi yang diadakan di Skotlandia pada abad ke 1.

Pada abad ke 16 di Inggris, Raja Henry ke VIII juga menyelenggarakan pertandingan


yang serupa, yakni lempar beban dan lempar palu. Kompetisi pertama yang bentuknya
mendekati tolak peluru masa kini adalah kompetisi pada era pertengahan di mana kompetisi
yang diselenggarakan oleh kalangan militer ini diikuti oleh para prajurit yang melemparkan bola
besi sejauh mungkin dari titik tolak.

Kompetisi tolak peluru yang pertama kali terdokumentasikan adalah kompetisi di


Skotlandia sebagai salah satu bagian dari The British Amateur Championships pada tahun 1866.
Sejak saat itu olah raga ini mulai digemari khususnya di negara-negara Eropa dan menjadi salah
satu nomor atletik yang dipertandingkan dalam olimpiade modern pertama di Yunani pada
tahun 1896.

Dalam olah raga tolak peluru, ada tiga gaya yang pernah digunakan dalam
pertandingan, yakni gaya Klasik, Gaya Glide (meluncur) dan gaya spin (berputar). Dari ketiga
gaya tersebut, hanya gaya meluncur dan berputar saja yang masih dipergunakan hingga saat
ini.
MAKALAH ATLETIK
D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H
:
Sammy Nathanael M/V-A

Anda mungkin juga menyukai