Anda di halaman 1dari 3

Sejarah atletik dunia

Menurut buku yang disusun oleh Hamerun yang mana menjadi buku sejarah dari atletik.
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa asal muasal atau sejarah dari olahraga atletik sendiri
dimulai dari seorang pe tualang Odysseus yang pergi mengunjungi kepulauan selatan daerah
Negara Yunani. Kedatangan Odysseus di pulau tersebut mendapat sambutan yang sangat hangat
dari penduduk setempat. Oleh kepala suku penduduk setempat diadakan sebuah acara dengan
maksud untuk menyambut kedatangan dari Odysseus. Acara sambutan ini berisi perlombaan
dengan berbagai jenis acara perlombaan, seperti lomba lempar cakram, lomba lari, lomba tinju
serta gulat. Setelahnya, penduduk setempat mengabadikannya menjadi sebuah olimpiade atau
lomba yang menjadikan peserta terkuat sebagai pemenang dalam perlombaan tersebut.
pemenang dalam perlombaan mendapat julukan sebagai juara perlombaan/olimpiade. Pada tahun
sekitar 490 SM (Sebelum Masehi), telah ditetapkan nomor perlombaan pertama, yakni nomor
lari marathon (lari jarak jauh). Mengapa disebut dengan marathon? Karena nomor perlombaan
tersebut pertama kali diadakan di kota bernama Kota Marathon yang ada di Negara Yunani.
Nomor lomba lari marathon mulai dikukuhkan sebagai lomba lari dengan jarak sekitar 42.195
km ada tahun 1908. Nah dari kisah tersebutlah yang membuar nomor lomba lari marathon
menjadi lomba yang membuka serta menutup olimpiade atletik yang ada di seluruh dunia.
Selanjutnya pada sekitar tahun 1896, ada seorang warga kewarganegaraan Perancis bernama
Baron Pierre Louherbin mengusulkan diadakannya sebuah olimpiade modern di Kota Athena,
Yunani.

Lalu tepat pada tanggal 17 Juli tahun 1912 bertepatan dengan olimpiade ke-5 di Negara
Swedia, dibentuklah sebuah organisasi internasional yang menaungi olahraga atletik. Organisasi
atletik itu dikenal dengan singkatan IAAF (International Association of Athletics Federations).
Sekarang, organisasi tersebut telah berkembang pesat dan mulai masuk ke Negara Indonesia
tepat pada tanggal 3 September tahun 1950.

2. Sejarah atletik di Indonesia


Seperti yang kita ketahui bahwa cabang olahraga atletik mengalami berbagai jenis
perkembangan, tidak luput untuk olahraga atletik yang ada di Indonesia. Olahraga atletik masuk
ke Negara Indonesia melalui Negara Belanda saat Negara Belanda menjajah Negara Indonesia
selama kurang lebih 3,5 abad. Tentu saja, pada saat itu olahraga atletik belum dapat dikenal oleh
rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Saat Negara Indonesia masih dijajah oleh Negara Belanda, diketahui Negara Belanda sudah
terlebih dahulu mendirikan sebuah organisasi yang menaungi olahraga atletik yang ada di Negara
Indonesia. Organisasi atletik yang didirikan oleh Negara Belanda tersebut dikenal dengan
singkatan NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie). Organisasi tersebut diketahui telah ikut
serta dalam berbagai jenis olimpiade dengan cabang olahraga yang sudah ditetapkan oleh
organisasi pusar seluruh dunia. Pada sekitar tahun 1942 hingga tahun 1945, tepatnya saat masa
penjajahan jatuh ditangan Negara Jepang, cabang olahraga atletik berkembang pesat-pesatnya,
perkembangan ini diawali dari siaran yang ada di Radio Taiso yang membuat seluruh pelajar
Indonesia mula mengetahui cabang olahraga apa saja yang akan dilombakan, dilanjut dengan
melatih kemampuan dari berbagai jenis olahraga atletik serta senam. Olahraga atletik mendapat
respon yang sangat baik dari Negara Indonesia tepat saat masa penjajahan oleh Negara Jepang.
Pada saat itu, banyak sekali perlombaan yang diadakan, mulai dari lomba lari, lomba lompat
tinggi, dan berbagai jenis cabang atletik lainnya pun juga dilombakan.perlombaan tersebut paling
banyak diadakan di sekolah, lalu antar kota, hingga ke tahap yang lebih tinggi. Budaya lomba
tersebut masih dilaksanakan hingga saat ini.

Jenis-Jenis Cabang Olahraga Atletik


1. Cabang olahraga jalan
– Jalan cepat
Jalan cepat atau yang biasa dikenal dengan sebutan Racewalking dalam Bahasa
Inggris merupakan salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam olimpiade atletik.
Dalam pelaksanaanya, peserta lomba berjalan ke arah lurus atas mahir dengan cara
melangkah, tidak boleh berlari tanpa terputus dengan tanah. Setiap kaki yang melangkah
harus benar-benar menyentuh tanah sebelum kaki yang di belakang terangkat dan
meninggalkan tanah.

2. Cabang olahraga lari


a. Lari jarak pendek (Sprint)
Lari sprint adalah lari dengan sekuat tenaga untuk menempuh jarang yang sudah
ditentukan menggunakan kecepatan yang maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
untuk mencapai garis finish. Pada nomor lari jarak pendek 100m, 200m, 400m.

b. Lari jarak menengah


jarak menengah dapat menempuh jarak yang sangat jauh, mulai dari jarak 800 meter
hingga 10.000 meter. Sama seperti namanya, tentunya jarak yang dilombakan tidak main-
main.
c. Lari estafet (Relay Race)
Jenis cabang olahraga lari ketiga ini merupakan bentuk variasi dari lari jarak pendek
(sprint). Untuk lari estafet dibutuhkan empat orang peserta dalam satu tim. Sistem lomba dari
cabang olahraga lari satu ini adalah seorang pemain pertama membawa tongkat dan akan
mulai lari dari garis start menuju ke pelari kedua, dan seterusnya hingga mencapai garis
finish. Jarak yang diperlombakan dalam cabang olahraga lari satu ini ada 2 varian, yakni jarak
4×100 meter dan yang kedua 4×400 meter.
d. Lari gawang (Hurdles)
lari gawang sendiri adalah merupakan bentuk dari lari dengan kecepatan tinggi disertai
dengan rintangan melewati gawang dengan jumlah gawang 10 buah. Gawang-gawang
tersebut dipasang di dalam lintasan. Untuk acara olimpiade atletik nasional, biasanya
dilombakan dengan berbagai jenis jarak, antara lain 110 meter untuk putra, 100 meter untuk
putri, serta 400 meter untuk putra dan putri.
e. Lari jarak jauh (Marathon)
Jenis cabang olahraga lari terakhir dan juga yang membuat sangat lelah adalah lari marathon.
Dalam olahraga ini jarak yang ditempuh sudah bukan 10 atau 20 km lagi melainkan bisa
sampai 42.000 km. pada lari marathon, peserta yang berpartisipasi pun dikenal juga sangat
banyak.

3. Cabang olahraga lompat

a. Lompat tinggi (High Jump)


b. Lompat jauh (Long Jump)
c. Lompat galah (Pole Vault)
d. Lompat jangkit (Triple Jump)

4. Cabang olahraga lempar


– Lempar lembing (Javelin Throw)
Pada lempar lembing menggunakan alat bantu berupa lembing yang merupakan sejenis tombak
ringan dengan ujung terbuat dari logam. Pada lempar lembing, lembing harus digenggam
menggunakan satu tangan dengan posisi jari bagian kelingking di dekat ujung lembing. Lembing
yang digunakan memiliki ukuran dan berat yang beragama, yakni untuk lembing putra mulai dari
minimal 800 gram dan dengan panjang minimal 2,6 meter hingga 2,7 meter. Sedangkan untuk
lembing putri mulai dari minimal 600 gram dan dengan panjang minimal 2,2 meter hingga 2,3
meter
– Lempar cakram (Discus Throw)
Untuk ukuran cakram sendiri dibedakan sesuai gender, untuk putra cakram logam dengan berat 2
kg serta diameter sekitar 22 cm. Sedangkan untuk putri cakram logam dengan berat 1 kg serta
diameter sekitar 18 cm.
5. Cabang olahraga tolak
– Tolak Peluru (Shot Put)
Dalam tolak peluru ini dilakukan dengan melakukan gerakan menolak atau bisa juga dengan
mendorong bola logam. Pada tolak peluru mengandalkan kekuatan satu tangan. Untuk kelas
junior putri itu 3 kg, dan putra 5 kg. sedangkan untuk kelas senior putra adalah 7,25 kg dan dan
putri 4 kg.

Anda mungkin juga menyukai