Anda di halaman 1dari 17

KLIPING CABANG

OLAHRAGA ATLETIK

Nama : Muhammad Rizqi Syahrizal


Kelas : IX – H
Mata Pelajaran : PJOK

Sejarah atletik dunia


Sejarah atletik dunia dimulai pada tahun 400 SM yang pada saat itu bangsa Irish telah
melakukan gerakan–gerakan olahraga yang mirip dengan atletik pada zaman ini.
Pujangga Yunani yang bernama Humeros dalam bukunya menyatakan bahwa kegiatan atletik
sudah dilakukan pada tahun 1100 SM. Yang ditandai seperti kegiatan perlombaan kereta kuda,
adu tinju, gulat yang pada awalnya dimulai dengan perlombaan lari dan ditutup dengan
lomba lempar lembing. Yunani menyelenggarakan pesta olahraga pada tahun 776 SM yang
dinamakan Olimpiade Kuno (The Ancient Olympic Games). Nomor yang dipertandingkan pada
Olympiade Kuno tersebut adalah lomba lari, pentathalon, pankration, gulat, tinju dan pacuan
kuda. Seseorang yang mendapat juara pentathalon ( lari cepat, lompat jauh, lempar cakram,
lempar lembing dan gulat) pada olimpiade tersebut, maka akan dinobatkan
sebagai juara olimpiade. Ada tiga macam lomba lari yang sudah dikenal pada zaman itu , yaitu :
Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus yang jaraknya ± 185 meter dan lakukan di dalam stadion,
Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang memiliki jarak ± 2 kali jarak Stade, dan Dolichos yaitu
lari jarak jauh yang memiliki jarak ± 7 sampai 24 kali jarak Stade.[5]
Pada awalnya olahraga atletik dipopulerkan oleh bangsa Yunani pada Abad ke-6 SM. Iccus dan
Herodicus merupakan orang yang berjasa dalam mempopulerkannya. Pada dasarnya atletik
terbagi atas berjalan, lari, lompat dan lempar. Atletik itu sendiri dikatakan sebagai ibu dari segala
cabang olahraga karena atletik mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada
zaman primitif, untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup itu sangat penting. Karena itu
mereka hidup dengan berburu binatang liar yang memerlukan ketangkasan, kecepatan dan
kekuatan dalam melakukannya. Pada zaman itu pandangan hidup orang primitif adalah siapa
yang kuat dialah yang berkuasa, sehingga untuk melakukan hal tersebut mereka harus
berlatih jasmani.[1] Pada perlombaan ini, telah diperkenalkan start block yang terbuat dari parit
atau tembok yang kemudian dipasang secara permanen.[5] Bangsa Romawi pada tahun 186 SM,
lebih banyak menyenangi para ”Gladiator”. Pada masa itu kegiatan olahraga yang paling
disenangi adalah olahraga yang menampilkan ”adu kejantanan”. Olahraga ini menampilkan adu
pedang dan pertarungan yang dapat menimbulkan kematian.Yang mana lawannya adalah
manusia maupun binatang buas, dan mengakibatkan olahraga atletik ini dilupakan banyak
orang.[6]

Atletik pada Masa Yunani Kuno[sunting | sunting sumber]


Atletik pada masa Yunani Kuno disebut sebagai ibu dari seluruh cabang
olahraga seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Gerakan atau kegiatan fisik yang ada pada
olahraga atletik ini mencerminkan kehidupan manusia di zaman purba. Pada zaman itu, mereka
melakukan kegiatan jalan, lari, lompat, dan lempar sebagai usaha dalam mencari makanan,
mempertahankan diri, dan mengembangkan hidupnya. Misalnya menyelamatkan diri dari
gangguan yang ada di alam sekitar seperti hewan buas. Pembinaan suatu bangsa pada tahun
390 SM, memfokuskan pada peningkatan kekuatan fisik, terutama pertumbuhan menuju
bentuk tubuh yang harmonis dan serasi dengan cara melakukan perpaduan kegiatan gymnastik,
gramaika, dan musika.[7]

Atletik pada masa Olimpiade Modern


Gerakan atletik pada masa Olimpiade modern berasal dari masyarakat Eropa pada abad ke-19.
Pada abad tersebut, masyarakat di sana telah memulai membentuk perkumpulan-perkumpulan
atletik yang kemudian mengadakan perlombaan-perlombaan antar perkumpulan dan
antar perguruan tinggi. Captain Mason pada tahun 1817 yang berkebangsaan Inggris,
mendirikan perkumpulan atletik yang diberi nama Nepton Guild. Pada tahun 1834, peserta
perlombaan atletik harus melewati limit yang ditentukan oleh panitia penyelenggara. Misalnya,
limit yang ditentukan oleh panitia untuk lari 440 yard (400 m) adalah 60 detik. Sedangkan, untuk
lari 1 mil (1500 m) limit yang ditentukan adalah 5 menit. Pada tahun 1850 perlombaan atletik
pertama kali diadakan pada tingkat mahasiswa. Kemudian pada tahun 1855 di Cambridge,
diadakan perlombaan atletik antar negara khususnya antara negara Inggris dan Prancis.
Sedangkan di Amerika, perkumpulan olahraga atletik pertama kali diadakan di kota San
Francisco pada tahun 1860 yang kemudian diberi nama Olympic Club. kejuaraan olahraga atletik
pertama kali diadakan oleh Athletic Club New York pada tahun 1868.[8]
Sejarah di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Dalam masa penjajahan[sunting | sunting sumber]
Olahraga atletik di Indonesia disebarluaskan oleh bangsa Belanda pada tahun 1930.
Penyebaran atletik ini masih sangat terbatas pada daerah atau kota-kota besar,
seperti, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Hal tersebut membuat pada saat atletik mulai
tersebar, masyarakat di daerah lain yang ada di pedesaan atau perkampungan tidak banyak
mengenalnya. Hal tersebut terjadi karena bangsa Belanda hanya mengenalkan atletik di
kalangan anak-anak sekolah dan kalangan militer. Tujuan dari penyebaran dikalangan anak-
anak sekolah dan militer yaitu untuk pembinaan kebugaran jasmani. Hal tersebut hanya sebagai
kelengkapan pendidikan, dan bukan untuk meningkatkan serta mengembangkan prestasi
olahraga atletik di Indonesia. NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie) didirikan pada tanggal
21 Juli 1917 yang merupakan organisasi atletik pertama di Indonesia. Pertandingan atletik di
Indonesia diadakan setiap tahun. Salah satu atlet yang terkenal pada saat itu adalah
Noerbambang untuk nomor lari 100 m (10.8 det.), Soetantio Singgih untuk nomor lompat
tinggi (1,80 m), dan Harun Al Rasyid nomor lompat jauh (7,03 m).[9]
Setelah kemerdekaan Indonesia
Atletik di Indonesia semakin maju dan berkembang setelah bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945. Walaupun situasi dan kondisi
pada saat itu masih belum stabil dan belum mendukung, tetapi semangat bangsa Indonesia
untuk mewujudkan cita-cita dalam kegiatan olahraga khususnya bidang atleti, tidak pernah surut.
Dibuktikan dengan semangat para pelajar dan mahasiswa yang selalu melakukan latihan. Pada
saat bulan Januari 1946 di Kota Solo, diselenggarakan kongres untuk menghidupkan kembali
keolahragaan di Indonesia. Hasil kongres tersebut melahirkan PORI (Persatuan
Olahraga Republik Indonesia) yang akan mewadahi seluruh kegiatan keolahragaan di Indonesia.
PORI pun langsung mengambil langkah cepat untuk membangkitkan semangat keolahragaan di
Indonesia dengan menyelenggarakan PON I pada tahun 1948 di kota Solo.[10]

Lintasan dan lapangan


Lintasan dan lapangan dalam ruang
Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan
musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah
200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan
yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet
berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan
110/100m halang rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m halang rintang di tingkat
kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m halang rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m,
jalan cepat 300m, dan 400m halang rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang
normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m
adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah
dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York)
lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini
sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang
ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.
Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat
jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru
ditambahkan hanya untuk event outdoor, di mana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam
stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di
Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain,
terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkan di
Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang
rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang
rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor
ada heptathlon untuk wanita dan decathlon

Lintasan dan lapangan luar ruang


Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua
berukuran 440 yard di mana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard
karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan
yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa
termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini bisa ada di luar atau
di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum di mana
lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untuk American
Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan
dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat di mana tim
menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram
biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih
luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.

Cabang
Jalan cepat
Jalan cepat (bahasa Inggris: Racewalking) merupakan cabang olahraga atletik berjalan gerak
maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah
kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki yang
digerakkan maju ke depan harus diluruskan sejak saat persentuhan pertama dengan tanah
hingga badan mencapai posisi vertika

Lari cepat
Lari cepat merupakan suatu cara lari untuk menempuh jarak tertentu yang dilakukan dengan
kecepatan yang maksimal dan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya dari garis start sampai
ke finis

Lari gawang
Lari gawang merupakan lari cepat dengan cara melewati gawang sebanyak 10 buah gawang
yang memiliki ketinggian tertentu dan dipasang di dalam lintasan. Jika dilihat dari aspek jarak,
lari gawang termasuk kategori nomor lari jarak pendek. Sehingga jarak untuk lari gawang yang
ditempuh tidak lebih dari jarak-jarak seperti jenis lari cepat pada umumnya. Untuk
tingkat nasional, jenis lari gawang yang biasa dilombakan
pada regional,maupun internasional adalah 110 m putra, 100 m putri, dan 400 m putra dan putri.

Lompat jauh
Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke depan dalam
upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan
dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarah sejauh-
jauhnya

Lompat tinggi
Lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke
depan ke atas sebagai upaya membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat mungkin
jatuh (mendarat) dengan cara melakukan tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai suatu
ketinggian tertentu. Tujuan utama dari lompat tinggi adalah mengangkat badan setinggi mungkin
agar dapat melewati mistar. Tingginya lompatan bergantung pada tiga faktor. Pertama, pelompat
harus mengembangkan daya angkat sebesar mungkin agar dapat melempari badan ke udara
dengan kecepatan yang sebesar-besarnya. Tinggi yang dicapai oleh badan sesuai dengan
kecepatan yang digunakan untuk meningalkan tanah. Kedua, sudut tolakan sedapat mungkin
mendekati tegak lurus agar dapat memusatkan gaya untuk mencapai ketinggian, namun sudut
tolakan itu harus cukup untuk membawa badan dari sebelah mistar ke sebelah yang lain. Ketiga,
jarak di mana titik berat badan dapat diangkat terbatas. Pada target lompatan, batas jarak harus
antara 2 dan 3 kaki dimana seseorang pelompat yang terbaik dapat menolakan titik beratnya ke
atas dari sikap berdiri dengan tangan berada di samping badan.

Lari Estafet
lari sambung, atau lari beranting adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung, terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung, ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya kepada pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter (400 meter) dan
nomor 4 x 400 meter (1.600 meter). Dalam melakukan lari sambung, bukan teknik saja yang
diperlukan, tetapi pemberian dan kemahiran dalam menerima tongkat dengan cepat di zona atau
daerah pergantian, serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Ukuran tongkat estafet = 29,21 cm

Lari Marathon
Lari maraton merupakan cabang olahraga atletik yang menempuh jarak terjauh dan bisa diikuti
banyak pelari sekaligus. Cabang lari jarak jauh ini menempuh jalur sepanjang 42,195 km.
Selain itu, dikenal juga lari setengah maraton atau half marathon yang menempuh jarak
21,0975 km.

Lompat Galah
Lompat galah adalah sebuah lomba trek dan lapangan dimana orang memakai
sebuah galah panjang dan fleksibel (sekarang biasanya terbuat dari fiberglass atau serat
karbon) sebagai alat untuk melompati sebuah pembatas. Kompetisi lompat galah dikenal
bangsa Yunani kuno, Kreta dan Keltik.

Lompat Jangkit
Lompat jangkit adalah salah satu cabang  olahraga atletik  nomor lompat yang bertujuan
memaksimalkan jarak jangkauan horizontal. Olahraga ini disebut juga triple jump karena memiliki 3 fase
atau gerakan, yakni hop  (jingkat), step  (langkah), dan  jump (lompat).

Lempar Lembing
 Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan
dalam melempar. Lempar lembing termasuk salah satu cabang dari olahraga atletik yang
dilakukan dengan melempar lembing atau tombak sejauh mungkin

Lempar Cakram
 lempar cakram atau yang dalam Bahasa Inggris juga dikenal sebagai discus throw adalah
sebuah olahraga atletik yang dilakukan dengan melempar benda seperti disk atau yang lebih
dikenal sebagai cakram atau discus.

Tolak Peluru
Olahraga tolak peluru atau shot put tidak benar-benar melakukan gerakan melempar, berbeda
dari cabang olahraga atletik lempar lain. Tolak peluru hanya mengandalkan gerakan menolak
atau mendorong bola logam dengan bobot tertentu untuk meraih jarak sejauh-jauhnya

Lontar Martil
Lontar martil atau lempar martil adalah salah satu dari empat nomor lemparan dalam kompetisi
trek dan lapangan, bersama dengan lempar cakram, tolak peluru dan lempar lembing

Anda mungkin juga menyukai