Anda di halaman 1dari 15

A.

LARI JARAK PENDEK

1. Sejarah Lari Jarak Pendek


Lari jarak pendek telah ada sejak zaman dahulu dan menjadi satu-satunya cabang olah raga
yang diperlombakan di olimpiade pertama Yunani pada tahun 776 SM.

Setelahnya, pada olimpiade berikutnya beberapa cabang olah raga lain mulai diperlombakan
seperti misalnya bela diri, memanah, lempar tombak, atau olah raga yang masih ada
hubungannya dengan peperangan karena olah raga pada waktu itu identik dengan paket
latihan untuk menjadi prajurit.

Konon lari menjadi olahraga yang diperlombakan di olimpiade Yunani sebagai sebuah
bentuk pengormatan kepada seorang prajurit pembawa pesan yang telah berlari sejauh 40 km
untuk mengabarkan kemenangan perang ketika Yunani sedang bertempur dengan Persia.

Sesampainya di Athena, prajurit itu berteriak lantang untuk menyampaikan pesan


kemenangan dan setelah itu ia meninggal. Semua orang terharu atas kegigihan prajurit itu
berlari hanya untuk mengabarkan pesan.

Sementara itu, olah raga lari jarak pendek mulai diorganisir dalam olimpiade modern
pertamakalinya pada tahun 1896 di stadion Panathinaiko, Athena dan setelahnya olah raga
lari masih tetap diperlombakan hingga saat ini.

2. Pengertian Lari Jarak Pendek


Ada beberapa jenis lomba lari yang diakui dan diperlombakan dalam kancah internasional,
salah satunya adalah lari jarak pendek atau dikenal juga dengan istilah sprint.
Di sebut sebagai lari jarak pendek adalah karena jarak yang harus ditempuh oleh pelari relatif
pendek jika dibandingkan dengan jenis lari lainnya, yakni hanya 100-400 meter saja.

Karena itulah pelari jarak pendek harus memaksimalkan tenaganya untuk berlari secepat
mungkin dari titik start hingga garis finish.
Jika diartikan, lari jarak pendek merupakan salah satu jenis lomba/pertandingan lari yang
mana para pelari diharuskan untuk berlari dengan kecepatan penuh pada lintasannya masing-
masing untuk mencapai garis finish dengan jarak tempuh yang diperlombakan (100-400
meter).

3. Nomor Lari Jarak Pendek


Ada tiga jenis nomor dalam lari jarak pendek dan ketiganya ini berdasarkan jarak yang harus
ditempuh oleh para pelari, yakni nomor 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.

Ketiga jenis nomor ini memiliki beberapa perbedaan, yakni selain dari jarak itu sendiri,
teknik dan managemen energi yang harus dikuasai atlet lari sedikit berbeda.

Biasanya, pada jarak 100 meter pelari memaksimalkan seluruh tenaganya untuk berlari
secepat mungkin hingga mencapai garis finish, sementara pada jarak yang lebih jauh, ada saat
dimana para atlet harus mengatur kecepatannya, misalnya ia akan berlari dengan kecepatan
penuh pada jarak 50 meter sebelum garis finish.

4. Lapangan Lari Jarak Pendek


Lapangan lari jarak pendek masih menjadi satu dengan cabang atletik lari lainnya seperti lari
jarak menengah dan lari jarak jauh. Berikut ini merupakan gambar lapangan cabang olah raga
lari jarak pendek beserta keterangannya:
Denah trak lari tersebut merupakan denah standard IAAF.

Luas keseluruhan trak tersebut adalah 400 meter dengan 1 titik garis finish seperti yang
tertera pada gambar sehingga tiap nomor perlombaan lari jarak pendek 100 meter, 200 meter
dan 400 meter akan dimulai pada titik start yang berbeda.

Lintasan lari jarak pendek nomor 100 meter merupakan lintasan lurus tanpa tikungan.

Hal ini sengaja dibuat demikian karena dalam nomor ini pelari akan lari dengan kecepatan
penuh sejak awal start hingga garis finish. Lintasan lurus akan mempermudah para atlet untuk
berlari tanpa harus terganggu kecepatannya.

Sementara itu, titik start pada nomor 200 meter berada pada tikungan kiri atas dan berakhir
pada garis finish yang sama dengan nomor 100 meter.

Tikungan ditempatkan di titik awal karena pada awal start ini pelari belum menggunakan
kecepatan penuh dan mereka akan mulai memacu laju larinya ketika sudah berada di trak
lurus sebagaimana dipergunakan pada nomor 100 meter.

Dalam lari jarak pendek nomor 400 meter, atlet akan berlari mengelilingi 1 kali putaran
lapangan penuh.

Start berada pada titik setelah garis finish yang artinya pelari akan melewati 2 tikungan atau
trak lengkung.

Pada trak lengkung pelari akan menurunkan kecepatan dan mengatur energinya untuk
memacu kembali pada trak lurus.

Tentunya 100 meter terakhir menuju garis finish merupakan trak lurus yang mempermudah
para atlet memicu kecepatan penuh dalam berlari untuk menuju garis finis.

Bagaimanapun juga trak lengkung akan membuat tubuh atlet sedikit miring sehingga tidak
memungkinkan bagi mereka untuk berlari dengan kecepatan penuh sehingga trak luruslah
yang dipergunakan sebagai jalur penentuan menuju garis finish.

Lebar Lintasan Lari Jarak Pendek


Seperti yang terlihat pada gambar lapangan diatas, jumlah lintasan dalam cabang atletik lari
jarak pendek adalah 6 yang berarti dalam setiap pertandingan hanya ada 6 atlet yang
bertanding.

Lebar lintasan lari jarak pendek adalah 1,22 meter dengan tinggi tiang finish 1,50 meter.
5. Aba-aba Lari Jarak Pendek
Ada tiga aba-aba dalam lari jarak pendek, yakni ‘bersedia’, ‘siap’, dan ‘yak’.

Biasanya aba-aba terakhir digantikan dengan suara pistol yang sangat khas agar para pelari
ini tidak mendapatkan gangguan aba-aba dari pihak-pihak yang ingin mengacaukan
perlombaan. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Aba-aba ‘Bersedia’

Posisi jongkok, kepala menunduk ke bawah. Kedua kaki berada pada posisi yang telah
disediakan pada balok tumpuan. Kaki depan merupakan kaki terkuat.

2. Aba-aba ‘Siap’

Dari posisi jongkok pada aba-aba ini kemudian pantat diangkat naik setinggi pundak atau
lebih sedikit, pandangan masih tetap ke bawah, rileks, tangan dan siku pada posisi lurus, berat
badan ditumpukan ke bagia depan, konsentrasi untuk mendengar aba-aba berikutnya.

3. Aba-aba ‘Yak’

Mulai berlari; Kaki depan melakukan tolakan sekuat mungkin bersamaan dengan pandangan
lurus dan fokus pada lintasan untuk berlari sekencang-kencangnya.

6. Teknik Lari Jarak Pendek


Meski jarak yang di tempuh dalam lari jarak pendek ini relatif pendek dan hanya butuh waktu
singkat untuk mencapai garis finish, namun teknik berlari sangat dibutuhkan dengan beberapa
alasan, yaitu agar tenaga tidak cepat habis, nafas tidak putus, dan kecepatan tetap maksimal.

Secara umum, teknik lari jarak pendek dibagi menjadi tiga, yakni teknik start, sikap tubuh
saat berlari, dan teknik mencapai garis finish. Berikut ini merupakan penjelasan
selengkapnya:

1. Start Lari Jarak Pendek (Start Jongkok)

Teknik awalan atau start merupakan teknik yang sangat penting untuk diperhatikan karena
awalan ini sangat menentukan keberhasilan. Berikut ini yang harus dilakukan:
a. Jenis start yang dilakukan di awal merupakan start jongkok karena dinilai cukup efektif
untuk menambah kecepatan. Untuk melakukannya, tumpuan kaki terkuat diletakkan di
depan dan kaki satunya berada dibelakang. Kaki depan berfungsi untuk melakukan
tolakan, yakni dengan mendorong sekuat tenaga ke arah depan.

b. Pastikan kedua tangan menumpu di belakang garis start.

c. Pada aba-aba ‘siap’ angkat pantat setinggi bahu, pandangan lurus ke depan, kosentrasi
penuh, atur nafas, dan fokus pada aba-aba berikutnya.

2. Sikap Tubuh Lari Jarak Pendek

Pada aba-aba ‘grak’/pistol, tolakkan kaki penumpu depan sekuat-kuatnya, otomatis pada
awalan lari badan akan condong ke depan, tegakkan perlahan mengikuti gerak tubuh ketika
berlari.

Jangan terlalu tegak dan jangan terlalu membungkuk seperti pada awalan start. Terlalu tegak
akan menghambat kecepatan, terlalu membungkuk akan mengganggu pernafasan. Posisi yang
tepat adalah tubuh agak condong ke depan.

3. Mencapai Finish

Saat mencapai garis finish, condongkan dada ke depan. Secara otomatis bahu akan
kebelakang. Terus berlari dengan kecepatan penuh, jangan menoleh kemana-mana dan tetap
fokus pada garis finish.

Jangan berfikir tentang gerakan tubuh yang indah ketika menyentuh garis finish, jangan
memikirkan aksi apapun, tetap berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah melewati garis finish, kurangi kecepatan secara perlahan. Jangan langsung berhenti
karena hal itu akan beresiko membuat kaki cidera. Ambil nafas sebanyak mungkin dan
jangan menunduk.
B. BOLA VOLI

1. Pengertian Permainan Bola Voli


Bola voli adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-
masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli
pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain. Olahraga Bola Voli
dinaungi FIVB (Federation Internationale de Volleyball)[1] sebagai induk organisasi
internasional, sedangkan di Indonesia, olahraga bola Voli dinaungi oleh PBVSI (Persatuan
Bola Voli Seluruh Indonesia).

2. Sejarah Permainan Bola Voli


Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga
Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director
of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari
1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). YMCA (Young Men’s Christian
Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-
ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir
pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James
Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur
pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of
YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga
permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya
merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis
permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam
karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang
terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi
anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak
seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal
tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical
Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan
untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang
baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga
dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan
membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam
kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang
dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut
penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak
ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan
sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net
yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

3. Sarana dan Prasarana Permainan Bola Voli

 Lapangan Bola Voli

Untuk bermain bola voli perlu adanya tempat atau lapangan. Melihat pada umumnya
lapangan voli berukuran 18 x 9 meter, ukuran tersebut merupakan ukuran standar baik secara
Nasional maupun Internasional. Sehingga tidak terjadi perbedaan, baik di Indonesia maupun
di luar negeri.
 Ukuran Standar

 Panjang lapangan: 18 meter.


 Lebar lapangan: 9 meter.
 Lebar garis serang: 3 meter.
 Lebar garis tengah: 5 cm.
 Area servis: 3 meter.

 Ukuran Tiang dan Net

 Tinggi tiang net: 2,55 meter.


 Tinggi net laki-laki: 2,43 meter.
 Pita bagian tepi atas dan pita samping net: 5 cm.
 Jarang tiang net dengan pinggir lapangan: 0,6 meter.
 Tinggi antena: 80 cm.
 Net berbentuk kotak-kotak dengan ukuran 10 cm persegi

 Bola

Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280
gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-
4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).

4. Cara Permainan Bola Voli


Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker(smash), libero,
dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk
mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya
permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan
lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh
men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima
serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat
mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan
bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh
ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing
terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu
untuk memenangkan suatu babak.
5. Peraturan Permainan Bola Voli
 Penghitungan angka
'Aturan permainan dari bola voli adalah:[

1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan
bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika
tidak, maka musuh akan mendapat nilai
 Sistem pertandingan

 Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan
akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat)
tim.
 Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
 Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
 Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
 Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
 Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
 Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
 Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.
 Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari
kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
 Kesalahan meliputi:
 Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
 Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
 Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
 Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan,
begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung
sebagai poin bagi lawan.
 Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
 Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
 Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
 Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung
sebagai double faults.
 Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan
apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh
meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
 Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
 Di luar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
internasional.

Pada hakikatnya semua jenis olahraga mempunyai peraturan yang harus dipatuhi salah
satunya bola voli ini, ada beberapa aturan utama yang perlu kamu ketahui dalam bermain
bola voli di antaranya. Jumlah Pemain Bola Voli dalam satu tim terdiri dari 6 orang.

 Pemain Harus menggunakan seragam pakaian olahraga dengan nomor punggung dan
dada.
 Pergeseran pemain saat melakukan servis harus berputar sesuai dengan arah jarum
jam.
 Lama permainan berdasarkan jumlah poin dalam sebuah set, sistem rally poin harus
didapat adalah 15 poin.
 Satu orang wasit yang memimpin pertandingan, ditambah 4 orang sebagai penjaga
garis dan 1 orang guna mencatat skor.
 Setiap regu hanya boleh memainkan bola maksimal 3x umpan.
 Seorang pemain tidak boleh memainkan bola lebih dari 1x dengan berturut-turut.
 Bola dinyatakan masuk apabila jatuh nempel ke tanah pada bagian dalam dan pada
garis pas lapangan.

6. Pelanggaran Dalam Permainan Bola Voli


 Menyentuh jaring net secara sengaja maupun tidak sengaja.
 Tidak dinyatakan pelanggaran apabila bagian tubuh selain tangan menyentuh net
dengan tidak sengaja, seperti pada saat blocking dada ataupun punggung.
 Berbicara kasar atau mengeluarkan umpatan terhadap wasit.
 Kedua kaki masuk kedalam daerah lawan.
 Tangan terlalu masuk ke area lawan pada saat blocking.
 Menegur wasit dan pembantunya.
 Kongkalikong dengan wasit.
 Menerima arahan dan petunjuk dari luar lapangan pada saat pertamdingan
berlangsung.
 Meninggalkan lapangan tanpa adanya izin.
Itulah beberapa peraturan yang harus kamu ketahui dan patuhi pada saat bermain bola voli.
7. Istilah – Istilah Dalam Permainan Bola Voli
 Servis: istilah bahasa yang digunakan pada saat pukulan pertama.
 Passing: Mengoper bola.
 Spike: Sentuhan serangan dengan pukulan keras.
 Assist: Operan yang bertujuan untuk menciptakan suatu serangan.
 Attack: Sentuhan dengan sifat menyerang bisa spike keras atau tipuan.
 Back row attack: Serangan yang dilakukan oleh pemain belakang.
 Dig: Sentuhan penyelamatan untuk bola spike atau bola yang meluncur cepat agar
tidak jatuh ke permukaan tanah, sehingga bola tetap dalam keadaan hidup.
 Beach dig/Deep dish: Teknik sentuhan penyelamatan dengan punggung telapak
tangan, dengan posisi tangan menepak tidak mengepal.
 Block: Menahan bola dari musuh dengan menjulurkan tangan di dekat net.
 Bump pass: Mengunci kedua lengan atau passing bawah.
 Foream pass: Passing dengan satu tangan dengan memantulkan bola.
 Float service: Servis yang dilakukan tanpa memutar bola, biasanya bola melambung
tinggi.
 Heat: Spike yang sangat keras.
 Jump serve: Servis dengan melambungkan bola disertai lopatan dan pukulan yang
keras.
 Off speed hit: Spike ringan dengan menambahkan putaran pada bola.
 Overhand pass: Passing dengan tangan terbuka dengan bola berada di kepala biasa
disebut passing atas.
 Overhand serve: Servis atas dengan bola berada di atas punggung.
 Service ace: Servis maut yang sulit diterima oleh lawan.
 Tandem: Spike tipuan.
 Underhand serve: Servis dengan melempar bola rendah dengan posisi tangan
menggenggam, biasa disebut servis bawah.
 Change of court: Pertukaran tempat.
 Change of position: pertukaran tempat setelah servis.
 Cover close: Menutup daerah sendiri dengan rapat.
 Cover for attack: Menutup daerah sendiri ketika diserang oleh lawan.
 Deciding game: Waktu pertandingan penentuan.
 Deciding set: Istilah pada akhir pertandingan untuk menentukan kemenangan.
 Double fault: Kesalahan bersama.
 Double hit: Pukulan ganda yang dilakukan oleh salah satu pemain.
 Diving service: Istilah yang diberikan kepada bola servis yang bergerak melengkung
berada di posisi atas net.
 Dum play: Tipuan smash.
 Attack eror: Serangan yang gagal.
 Coach kill: Suatu keadaan di mana tim lawan melakukan foul ketika pelatih meminta
time out ataupun pergantian pemain.
 Facial: Blocker terkena bola pada area kepala dan wajah.
 Overlap: Perputaran pemain sebelum melakukan servis.
 Yellow card: kartu kuning.
 Red card: Kartu merah.
 Antenna: Tanda tepi net biasanya terbuat dari fiber glass berada di ujung samping
kanan kiri net sebagai pembatas.
 Attack line: Garis yang membatasi antara depan dan belakang.
 Back court: Ruang di antara garis akhir lapangan dan garis serang.
 Free zone: Ruang bebas di luar garis area pertandingan.
 Center line: Garis tengah yang berada tepat di bawah net.

8. Teknik Dasar Permainan Bola Voli


Teknik dasar permainan bola voli memiliki 4 macam yaitu:
1. Servis.
2. Passing.
3. Block.
4. Smash.

1. Teknik Dasar Servis

Servis adalah Sajian pertama dalam permainan bola voli, untuk mengawali permainan. Servis
ini merupakan bagian yang sangat penting dan harus dilatih secara mendalam karena
biasanya para pemain awal sangat susah melakukan servis.
Adapun secara umum teknik servis ini mempunyai 4 macam yaitu:
 Under serve (Servis bawah).
 Tennis serve (Tennis melayani).
 Change up serve (Ubah layanan).
 Floating serve (Melayani terapung).
2. Teknik Dasar Passing

Passing adalah gerakan mengumpan bola kepada teman satu tim atau mengembalikan bola
lawan. Passing sendiri mempunyai 2 macam yaitu passing atas dan bawah.

Cara melakukan passing atas:


 Berbaris dengan pelatih berada di depan barisan.
 Pelatih melempar bola dan satu persatu pemain menangkap dengan passing atas.
 Bola dilempar ke arah depan belakang.
 Bola dilempar ke arah samping kiri kanan.
 Bola dilempar ke atas kemudian ditangkap dan dikembalikan menggunakan passing
atas.
 Pelatih memantulkan bola ke lantai kemudian bola dipassing ke pemain.
 Pelatih melempar bola secara pelan kemudian langsung dipassing oleh pemain.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam gerakan passing atas:
 Bola tidak memantul.
 Kaki tidak ditekuk.
 Siku tidak ditekuk.
 Dalam mengambil bola yang ada disamping kanan kiri muka terlalu depan.
Cara melakukan passing bawah
Passing bawah sebenarnya mirip dengan passing atas akan tetapi ada yang perlu diperhatikan.

 Kaki sedikit miring.


 Lutut ditekuk.
 Pandangan ke depan.
 Tangan lurus di depan dengan posisi berada di antara lutut dan bahu, bola dikenakan
pada pergelangan tangan.
 Koordinasi gerak lutut, bahu dan badan.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan passsing bawah
 Lutut tidak ditekuk.
 Kedua siku ditekuk.
 Badan tidak terasa rileks.
3. Teknik Dasar Block

Block adalah upaya yang dilakukan oleh seorang pemain untuk menghadang bola lawan
dengan cara menjulurkan tangan ke atas net. Atau usaha yang dilakukan untuk membendung
serangan lawan yang merupakan smash agar tidak menghasilkan poin. Ada beberapa cara
latihan block:

 Posisi awal block, dengan badan berdiri tegak dan kedua tangan di depan dada.
 Lakukan gerakan-gerakan block tanpa bola.
 Pelatih memukul bola, kemudian pemain melakukanblock.
 Berlompat sambil meluruskan tangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan block:


 Sikap tangan cukup diluruskan dari bagian dada ke atas.
 Jangan dilakukan di awal seperti pada smash.
 Setelah melompat, jangan mendarat ke arah depan atau samping.
 Perhatikan waktu yang tepat.

4. Teknik Dasar Smash


Smash adalah pukulan kencang yang bertujuan untuk mematahkan serangan dan
menghasilkan poin. Teknik smash ini merupakan salah satu teknik yang paling seru
dipelajari, berikut adalah contoh latihan smash.

 Bola dilempar dari belakang net kemudian dipukul tegak lurus.


 Memainkan bola di lantai dengan gerakan pols.
 Memainkan bola ke dinding.
 Memukul bola dengan lompatan.
 Memukul bola dari tengah lapangan dengan mengutamakan penggunaan pols.
 Memukul bola dengan arah maju mundur samping.
 Mencoba smash dengan bola dilepar oleh pelatih.
Yang perlu diperhatikan
 Pukulan, saat melakukan pukulan tangan bersikap lurus.
 Pendaratan, kedua kaki bebarengan dan lutut sedikit mengeper.
 Tolakan, dengan kedua kaki.
 Awalan, perhatikan tiga langkah terakhir dan ayunan tangan.

9. Macam – Macam Posisi Dalam Permainan Bola Voli


Permainan bola voli juga sama seperti olahraga lain yang setiap pemainnya memiliki tugas
dan bagiannya masing-masing, dengan adanya penugasan antar pemain makan secara
otomatis formasi akan berjalan sesuai bagian tersebut.

Dalam pembagian posisi dan tugas kurang lebih ada 4 bagian antara lain:

1. Defender: Pemain yang mempunyai tugas utama bertahan untuk menerima serangan
dari pihak lawan.
2. Spiker (Smasher): Pemain yang mempunyai tugas utama melakukan pukulan smash
atau serangan sehingga menghasilkan poin baru bagi tim. Seorang spiker harus
memiliki kemampuan lebih, menguasai teknik blocking, melakukan pukulan smash
dengan baik. Karena posisi spiker ini selalu di depan yaitu pada posisi 2 dan 4.
3. Libero: Pemain yang mempunyai tugas utama menerima dan menahan serangan” dari
lawan. Seorang liberto harus pintar dalam menguasai teknik passing yang baik karena
memang perannya menahan bola yang datang dari arah lawan, bisa dilakukan dengan
passing atas atau bawah. Pemain liberto bebas keluar masuk akan tetapi ia tidak boleh
melakukan smash dan blocking.
4. Set-upper atau tosser: mempunyai tugas sebagai pengatur serang tim. Pada
umumnya seorang tosser akan megumpan bola ke arah teman satu tim dengan
berbagai variasi umpanan untuk spiker sehingga bola akan dismash oleh spiker
tersebut. Selain sebagai pengatur serangan tosser juga harus menguasai teknik smash
dan blocking karena tempatnya yang selalu di depan.

Anda mungkin juga menyukai