LARI JARAK MENENGAH
BY:
NURUL AULIA AKBAR HARAHAP
XI IPA 1
MAN INSAN CENDEKIA TAPANULI
SELATAN
T.A. 2020/2021
A.Pengertian Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah merupakan cabang lari dari olahraga atletik yang memiliki
teknik tersendiri untuk melakukannya, jarak tempuh yang cukup panjang yang
mengharuskan seorang pelari dapat mengatur stamina, kecepatan serta nafas pada saat
berlari.
Lari jenis ini sedikit berbeda dengan lari jarak pendek, perbedaan mendasarnya ada
pada cara kaki menapak pada permukaan lintasan. Cara menapak pada lari jarak
menengah yaitu menggunakan ujung kaki-tumit dan menolak dengan ujung kaki tersebut,
sedangkan pada lari jarak pendek menggunakan ujung kaki, tumit sedikit sekali
menyentuh permukaan.
Perbedaan lainnya adalah jika lari jarak pendek seorang pelari akan mengeluarkan
tenaganya semaksimal mungkin dan lari sekencang mungkin ketika lari tersebut baru saja
dimulai sampai mendekati garis finis, sedangan untuk lari jarak menengah seorang pelari
harus mampu mengaturnya secara bertahap agar tidak kelelahan sebelum sampai pada
garis finish, karena lintasannya yang cukup panjang.
Contoh lainnya olahraga atletik yang didasarkan pada aktivitas manusia adalah lempar
lembing, lempar cakram dan tolak peluru yang mengadopsi dari kegiatan berburu
sebelum ditemukannya panah.
Zaman dulu aktifitas atletik biasa digunakan untuk latihan para prajurit sebelum
melakukan peperangan, tak jarang untuk membuat prajurit lebih semangat maka
dilakukannya perlombaan atletik antar prajurit.
Kata atlet sendiri berasal dari kata atletik dari bahasa Yunani “athlon” yang memiliki
arti lomba atau pertandingan, maka kata atlet merupakan istilah yang ditunjukan pada
orang yang mengikuti suatu perlombaan.
Nama-nama diatas adalah para jawara dalam hal berkuda, berlari, lempar lembing dan
lempar cakram. bahkan gambar Odyssus dan cakramnya diabadikan sebagai simbol
atletik dunia. Pada waktu itu di Yunani khusus untuk lomba lari dibagi menjadi tiga, yaitu
“stade” atau bisa disebut lari cepat yang mempunyai panjang lintasan 185 meter yang
diselenggarakan di dalam stadion.
Kedua “Diaulos” atau bisa disebut lari jarak menengah yang memiliki jarak dua kali
dari stade yaitu 370 meter dan yang terakhir adalah “Dolichos” yang memiliki jarak
tempuh 7-24 kali dari stade dilakukan dengan cara mengelilingi stadion berkali-kali.
Sangat disayangkan ketika Yunani runtuh dan Roma berjaya olahraga atletik mulai
surut, hal tersebut disebabkan bangsa Romawi lebih menyukai gladiator yaitu
pertandingan perkelahian baik dengan tangan kosong maupun dengan senjata, dalam
kedaan akhir hidup atau mati. Namun ketika Romawi runtuh dan kehidupan mengalami
perkembangan yang modern, olahraga atletik kembali eksis meski mengalami nasib
pasang surut. Hingga pada tahun 1896 Olimpiade modern pertama dilakukan di stadion
Panathinaiko, Atena, atletik termasuk lari jarak menengah ikut diperlombakan.
Di indonesia sendiri olahraga atletik mulai dikenal pada masa pemerintahan belanda,
yaitu sekitar pada permulaan tahun 1930. Awalnya atletik diperkenalkan hanya dalam
ruang lingkup pendidikan melalui mata pelajaran sekolah, namun lambat laun olahraga
atletik mualai dikenal banyak orang dan mulai digemari.
Pada waktu itu pemerintah Belanda membentuk beberapa organisasi atletik seperti
NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie), IAC Jakarta, SAB (Sumatra Athletiek Bond),
PAS Surabaya, ABA Surakarta dan ISSV Hellas. Sayangnya ketika Jepang berkuasa,
olahraga atletik di Indonesia mengalami mati suri. Namun ketika Indonesia merdeka,
cabang atletik mulai hidup kembali setelah dibentuknya PORI (Persatuan Olahraga
Republik Indonesia) pada tahun 1946, dan akhirnya pada tahun 1950 dibentuklah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di Semarang.
Pada nomor lari di atas selain jaraknya yang berbeda teknik, awalan dan beberapa
peraturannya juga berbeda. Secara umum beberapa aturan pada lari jarak menengah
dijelaskan di bawah ini :
1. Seorang pelari atau atlet harus bergerak dan berposisi sesuai dengan aba-aba yang
diberikan.
2. Jika terdapat atlet yang mendahului gerakan atau posisi sebelum aba-aba diberikan,
maka akan mendapat peringatan sebanyak tiga kali, jika masih mengulanginya maka
akan didiskualifikasi.
3. Pada awal lari masing-masing atlet akan berlari sesuai dengan lintasan yang telah
ditentukan. Namun ketika sudah melewati tanda “breakline” diperbolehkan memilih
sendiri lintasannya.
4. Ketika sedang berlari terdapat atlet yang dengan sengaja mengganggu gerak atau laju
atlet lain, maka atlet tersebut akan didiskualifikasi.
5. Untuk diawal pertandingan lintasan ditentukan menggunakan undian sedangkan untuk
babak berikutnya lintasan akan ditentukan berdasarkan peringkatnya. Atlet yang
mendapatkan pringkat terbaik akan mendapatkan lintasan dengan nomor 3,4,5 dan 6.
6. Untuk pakaian atlet biasanya dalam pertandingan tingkat nasional dan internasional
telah disediakan oleh penyelenggara yang tentu pakaian tersebut akan disesuaikan
dengan nilai-nilai yang berlaku di daerah tersebut, meski begitu pakaian tetap harus
sesuai dengan standard, yakni tidak transparan, ringan, tidak mengganggu pandangan
juri dan mudah untuk bergerak.
7. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sepatu yang dekenakan harus sesuai dengan
ketentuan yang ada.
Untuk lari jarak menengah menggunakan tipe start berdiri (standing start), adapun
cara melakukan start dengan baik perhatikan penjelasan di bawah ini :
Pada aba-aba lari jarak pendek yaitu “bersiap” atau “on your mark” dan selanjutnya
“ya” atau suara letusan dari pistol, sedangkan untuk lari jarak menengah yaitu “bersedia”,
“siap” dan selanjutnya “ya” atau suara letusan pistol.
Jika mendengar aba-aba ini maka atlet atau pelari berdiri pada tempat yang telah
disediakan, yaitu berada di belakang garis start. Setelah itu pelari akan memosisikan
kedua kaki dibuka slebar bahu, salah satu kaki diletakan di depan dan yang satunya
di belakang.
Kaki belakang dijinjitkan atau ditopang menggunakan jari-jari dan tumit kaki,
sedangkan kaki depan menapak sempurna dengan permukaan lintasan, badan
dicondongkan sedikit ke depan dan posisikan tangan sesuai dengan gestur tubuh
yang telah terbentuk.
Ketika sudah mendengar aba-aba ini maka pelari langsung melakukan tolakan
menggunakan kaki yang ada di depan dan kaki yang ada di belakang segera
melangkah ke depan dan lari sekencang mungkin.
1. Awalan Lari
Ketika aba-aba “ya” sudah diberikan maka pelari akan segera berlari, pada
saat kondisi tersebut posisikan badan tegak lurus dan rileks, upayakan agar
tenaga tidak terlalu banyak keluar.
Posisikan kepala tetap tegak yaitu segaris dengan punggung dengan terus
menatap ke depan, jangan sampai kepala menunduk, karena bisa mengganggu
aliran pernafasan.
Ayunkan lengan dengan rileks mengikuti gerak tubuh. Untuk lekukannya
menyesuaikan dengan kecenderungan masing-masing atlet, namun perlu
diperhatikan ayunan tangan ke depan tinggi lengan tidak melebihi bahu dan
ke belakang tidak melebihi pinggul, posisikan jari mengepal namun tetap
rileks.
Saat berlari posisi lutut saat mengayun tingginya tidak melebihi pinggul, dan
ketika kaki mendarat gunakan tumpuan tumit serta menolaknya menggunakan
kaki bagian depan atau ujung (jari-jari dan tumit kaki).
Ketika berlari jangan menggunakan kekuatan penuh, usahakan tetap rileks
dengan menjaga kecepatan dan nafas. Fokuskan pandangan ke depan dan
ketika mendekati finish baru maksimalkan tenaga yang ada untuk berlari
sekuat mungkin.
2. Ketika di Tikungan
“Jangan sampai melakukan kesalahan karena berlari yang menggebu-gebu diawal yang
akhirnya di pertengahan jalan sudah kelelahan”
Agar hal tersebut tidak terjadi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam lari
jarak menengah, untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan di bawah ini :
Sebelum anda mengikuti perlombaan lari jarak menengah sebaiknya anda perlu
mempersiapkan diri, jangan sampai ketika pertandingan tiba stamina tubuh anda kurang
baik atau kondisi anda kurang fit, agar terhindar dari hal tersebut maka perhatikan
beberapa tips dibawah ini :
1. Jagalah pola makan dan tidur anda agar kebugaran tubuh tetap terjaga, serta stamina
anda tetap dalam kondisi fit.
2. Meski perlombaan sudah dekat, jangan terlalu tegang dan fokus pada perlombaan.
3. Melakukan observasi terhadap lawan tanding dengan menonton video perlombaan,
hal tersebut bertujuan untuk memahami lawan anda sehingga anda bisa menyusun
strategi ketika bertanding.
4. Memaksimalkan latihan teknik-teknik dasar dalam berlari seperti teknik start, irama
langkah kaki, akselerasi saat berlari dan beberapa teknik ketika mendekati garis
finish.
Berikut beberapa hal kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang pelari :
Untuk anda yang merasa memiliki berat badan berlebih akibat menumpuknya lemak,
maka lari jarak menengah dapat menjadi solusinya, lakukan lari setidaknya 3 kali dalam
satu minggu maka dalam satu bulan ke depan anda langsung bisa merasakan
perbedaannya.
2. Meningkatkan Stamina
Bagi anda yang merasa kurang tidur, gampang stress dan merokok sehingga merasa
stamina menurun, maka anda dapat melakukan olahraga lari, karena dengan lari dapat
melatih kinerja jantung dan paru-paru yang secara perlahan dapat meningkatkan stamina
pada tubuh anda.
3. Memperlancar Pernafasan
Dengan rutin melakukan lari maka bisa meningkatkan kinerja paru-paru anda
sehingga pernafasan menjadi lebih nyaman dan lancar.
Lari juga dapat melancarkan peredaran darah pada tubuh anda, ketika peredaran darah
lancar maka anda dapat terhindar dari berbagai penyakit seperti stroke, jantung dan darah
tinggi.
5. Memperlambat Penuaan
Rutin melakukan lari juga dapat membuat kulit jauh lebih cerah, karena peredaran
darah pada tubuh lancar sehingga bagus untuk metabolisme sel-sel kulit. Namun tetap
perlu di imbangi dengan memakan buah-buahan serta sayur-sayuran yang bergizi tinggi.
L.DAFTAR PUSTAKA
https://percepat.com/lari-jarak-menengah/