Pengertian Atletik
Secara etimologis, atletik berkaitan dengan penggabungan dari beberapa
jenis olahraga fisik. Atletik, berasal dari bahasa Yunani yaitu athlon, artinya
ialah kontes atau perlombaan. Mengacu pada pengertian atletik secara
etimologis tersebut, maka kata atletik dapat didefinisikan sebagai suatu
perlombaan yang memiliki cabang-cabang olahraga tertentu dan cabang
olahraga tersebut mencakup lompat, lari, jalan serta lempar. Apabila merujuk
pengertian atletik yang ada di ensiklopedia, maka atletik diartikan sebagai
suatu pertandingan serta olahraga atletik, namun secara terminologi maka
kata atletik dapat diartikan sebagai bentuk dari suatu aktivitas yang dilakukan
oleh manusia pada kehidupan sehari-hari, di mana aktivitas tersebut
dilombakan dengan bentuk berlari, melempar dan melompat.
Sehingga, pengertian atletik menurut ensiklopedia dapat disimpulkan
menjadi salah satu cabang olahraga yang terdiri dari beberapa gabungan jenis
olahraga fisik, contohnya seperti lempar, lompat, lari dan jalan. Atletik juga
diartikan sebagai olahraga fisik yang menggunakan lintasan serta lapangan
seperti lompat tinggi, jalan, lari serta lempar lembing.
D. LARI ESTAFET
Lari sambung atau lari estafet merupakan salah satu cabang olahraga
atletik, termasuk dalam cabang lari jika dalam atletik. Lari estafet
dilombakan secara beregu yang terdiri dari 4 orang pelari yang
masing-masing pelari harus mempunyai teknik, ketangkasan dan
kecepatan.
E. LARI GAWANG
Lari gawang dilakukan dengan lari sambil melompati gawang
dari start hingga finish. Jarak lintasan lari gawang umumnya 100
meter untuk putri dan 110 meter untuk putra. Sejarah lari gawang
diawali dari Inggris dan kemudian berkembang ke belahan dunia lain.
c. Teknik mendarat
Saat mendarat di tanah, kaki depan dalam keadaan lurus
sementara lutut kaki belakang tetap ditekuk dan terangkat
tinggi agar langkahnya bisa tetap leluasa. Posisi badan
bungkuk ke depan agar meringankan langkah kaki.
c. Teknik Melayang
Gerakan kaki seperti berjalan ketika posisi tubuh
melayang, itu akan memudahkan dan memperluas jarak
pendaratan anda. Selain itu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika tubuh jumper berada dalam posisi
melayang. diantaranya:
Menjaga keseimbangan badan.
Berusaha melayang diudara selama mungkin.
Mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.
d. Teknik Pendaratan
Pendaratan dilakukan dengan cara menundukan kepala,
mengayunkan lengan dan menggerakan pinggang ke arah
depan. Hal ini dilakukan agar ketika proses pendaratan,
Anggota badan lain tidak menyentuh pasir lebih belakang
daripada kaki.
3. Peraturan Lompat Jauh
International Association of Athletics Federations (IAAF) atau
yang saat ini dikenal sebagai World Athletics telah membuat
sejumlah peraturan, mulai dari proses lompatan hingga
perlengkapan atlet seperti berikut ini.
a. Seluruh lompatan harus pelompat selesaian dalam waktu satu
menit setelah melangkah ke lintasan lari.
b. Bagian kaki pelompat tidak boleh melewati bagian tepi garis
pelanggaran (foul line) yang terletak persis setelah balok lepas
landas. Apabila bagian kaki ada yang melewati garis
pelanggaran, maka lompatan tidak sah.
c. Dalam sebuah perlombaan, pelompat umumnya akan memiliki
tiga kali kesempatan melompat. Lompatan yang tidak sah akan
mengurangi kesempatan tersebut.
d. Hakim akan mengukur jarak lompatan mulai dari tepi garis
pelanggaran ke titik pendaratan pertama yang pelompat
lakukan.
e. Teknik gerakan jungkir balik (somersault) tidak diperbolehkan
saat melakukan lompatan.
f. Tidak diperbolehkan menggunakan sepatu lari dengan
ketebalan sol lebih dari 13 mm.
b. Teknik Awalan
Dalam melakukan awalan, jarak yang ideal adalah 25 meter
hingga 30 meter, namun jika anda adalah seorang pemula,
jangan terlalu memaksakan diri, lakukanlah dengan santai.
Dalam melakukan awalan, jangan terlalu tergesa-gesa,
lakukanlah secara bertahap dengan diikuti gerakan free
wheeling sebelum menancapkan galah.
e. Teknik Menyalip
Ketika tubuh bertambah satu kaki di sebelah kiri, kedua
tangan tetap di atas palang untuk menaikkan seluruh berat
badan ke posisi atas. Pada saat ini kepala Anda diturunkan
ke arah semula dan perut Anda mengarah ke palang.
Ujung kedua tangan terletak di bar, setengah dari tubuh
Anda telah melewati palang dan pada saat itu bar Anda
dapat dilepaskan. Kedua kaki diturunkan, perhatian
terfokus pada proses pendaratan.
Jika tongkat fiberglass digunakan dan tongkat menunjuk
lurus ke atas, atlet harus menekan atau mengandalkan
kedua tangan saat ini. Ini berarti bahwa posisi kutub sudah
dalam keadaan lurus saat dilepaskan.
f. Teknik Mendarat
Prinsip pendaratan di lompat galah sama dengan lompat
tinggi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tubuh
tidak mengalami rasa sakit atau cedera saat mendarat. Cara
yang baik untuk melakukan pendaratan adalah menjaga
kedua kaki tetap lurus.
Sebetulnya lompat ini tidak terlalu sulit, namun anda harus
punya kekuatan minimal untuk menggantung dan
mengayun, juga unsur keberanian. Pada tingkatan pemula
gerak mengayun pada tali atau menggantung merupakan
pengenalan gerak dasar mengayun/menggantung pada
galah.
b. Gerakan hop
Adalah gerakan dua kali menumpu dengan kaki yang sama
tanpa mengurangi kecepatan lari atau awalan. Perubahan
kecepatan yang disarankan hanya berupa tekanan kaki ke arah
depan dan atas saat menumpu. Dalam melakukan gerakan ini,
hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
Perubahan gerak lompat dilakukan ke arah depan, bukan ke
atas.
Setelah melakukan tumpuan, kaki ditekan dan dikayuh sekuat-
kuatnya sehingga hampir sejajar dengan tanah.
Tahap akhir gerakan ini adalah sikap melayang untuk
melakukan pendaratan Sebelum mendarat kaki harus
digerakkan ke depan. Sementara itu, kaki yang satu tergantung
bebas di belakang titik pusat berat badan.
Saat menumpu, tumit harus lebih dahulu menyentuh
permukaan tanah.
Tumit berada di depan titik pusat berat badan. Saat melayang,
punggung diusahakan untuk tetap tegak.
c. Gerak step
Bertujuan mengubah kecepatan horizontal menjadi suatu
langkah. Agar dapat melakukannya dengan baik, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu:
Jarak langkah lari disesuaikan dengan kecepatan ketika
melakukan tumpuan.
Perpindahan terjadi di antara gerak hop menuju gerak step,
kaki yang diangkat segera mengayun.
Kaki yang lain segera digerakkan dari sikap tergantung di
belakang.
Kaki digerakkan dari lutut terlebih dahulu, sedangkan pangkal
paha dipertahankan, jangan sampai turun Kaki harus
digerakkan setinggi mungkin agar anggota badan bagian bawah
tidak kaku dan tetap ikut terayun.
Sebelum gerakan menumpu, kaki ayun dipertahankan
tergantung. Setelah itu, entakan kaki ke atas untuk mendapat
posisi ketinggian. Lakukan dengan tumit terlebih dahulu dan
berat badan berada di depan tumit.
d. Gerak jump
Merupakan bagian terakhir dari gerakan lompat jangkit.
Agar dapat dilakukan sebaik mungkin, perhatikan hal-hal berikut
ini:
Meluruskan tungkai pendorong.
Mengangkat tungkai setinggi pinggang.
Mendorong lengan ke depan atas.
Mengusahakan agar badan tetap tegak Menekuk lutut
mendekati 90º.