Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Atletik Dunia:

1. Dalam bahasa Yunani selain kata “Athlon” juga terdapat kata “Pentahtlon” yang berasal dari
dua kata yang bergabung menjadi satu yaitu penda yang berarti lima dan ahtlon artinya lomba. Sehingga
dapat diartikan perlombaan yang terdiri dari lima nomor. Atau perlombaan yang terdiri dari nomor
jalan, lari, lempar, lompat (jalalelo).

2. Atletik berasal dari bahasa Inggris yang asal katanya dari “athletic” yang berbeda dari
bahasa Yunani, yaitu memiliki arti yang lebih luas, yaitu berbagai macam pertandingan sepakbola yang
bersifat perlombaan atau pertandingan seperti bola basket, sepakbola, tenis, renang, senam atau
olahraga lainnya.

3.Sedangkan dalam bahasa Indoensia kata atletik diartikan sebagai cabang olahraga yang
dilakukan di luar dan memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan. Yang terdiri atas nomor-
nomor lari, jalan, lempar, lompat.

Nah, dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa atletik merupakan sebuah olahraga
yang diperlombahkan yang meliputi aspek jalan, lari, lempar, lompat. Untuk menguji berbagai hal yang
menyangkut kekuatan fisik.

Sejarah atletik di Indonesia:


Sejarah atletik di Indonesia dibawa oleh pemerintahan Hindia Belanda yang telah selama 3,5
abad menjajah Indonesia. Ketika atletik menjadi sebuah mata pelajaran wajib yang harus diikuti di
sekolah-sekolah bentukan Belanda. Nah, setelah banyak rakyat tertarik dan mengetahui manfaat dari
atletik, mak muncullah berbagai organisasi yang mewadahi untuk pelatihan atletik ini. Namun setelah
Jepang menduduki Indonesia semua perlombaan dan organisasi tersebut berhenti total.

Baru setelah Indonesia merdeka kemudian dimulai kembali yaitu pada 3 September 1950.
Didirikanlah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia yang disebut PASI. Demikianlah artikel mengenai
pengertian dan sejarah atletik di dunia & Indonesia, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan
anda.
Nomor-nomor Dalam atletik adalah :
Nomor Lari = Lari jarak pendek, lari Nomor-nomor cabang atletik adalah :
Nomor Lari = Lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, lari halang rintang, jalan
cepat.
Nomor Lompat = lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, lompat galah.
Nomor Lempar = Tolak peluru, lempar cakram, lempar lembing, lontar martil.

Pembahasan
Atletik dikenal sebagai induk dari berbagai cabang olahraga, yang merupakan gerak
dasar manusia yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Cabang olahraga Atletik sendiri terbagi
menjadi dua nomor yaitu nomor lintasan dan nomor lapangan. Dari nomor lintasan dan nomor
lapangan itu terbagi lagi, untuk nomor lintasan terdiri dari nomor lari (Sprint) dan jalan (Run).
Sedangkan di nomor lapangan terdiri dari nomor lompat (Jump) dan lempar (Throw). Adapun
pembagiannya sebagai berikut :

A. NOMOR LARI

Lari jarak pendek = 100, 200, 400 m


Lari jarak menengah = 800 dan 1500 m
Lari jarak jauh = 5000, 10000 m dan Marathon 42,195 km
Lari halang rintang (Steeplechase)
Jalan Cepat, terdiri dari jarak mulai 3000 m, 5000 m, 10.000 m, 20.000 m, 50.000 m

B. NOMOR LOMPAT

Lompat jauh ( Long Jump)


Lompat jangkit ( Triple Jump)
Lompat tinggi ( High Jump)
Lompat galah ( Pole Vault )
C. NOMOR LEMPAR

Tolak Peluru (Shot Put )


Lempar Cakram ( Discus Throw)
Lempar Lembing ( Javelin Throw )
Lontar Martil (Hammer Throw)
LARI ESTAFET– Kali ini kita akan membahas materi tentang definisi dan pengertian olahraga lari estafet
beserta sejarah, teknik start, peraturan, bentuk lapangan, cara melakukannya, dan macam – macam
gaya lari estafet

Pengertian

Lari Estafet adalah kompetisi balap dimana anggota tim Secara bergiliran menyelesaikan bagian dari
arena balap melaui serangkaian kegiatan tersebut. Balapan bisa juga diikuti oleh peserta profesional
bahkan pemain amatir. Jenis olahraga yang dilakukan pada balap estafet pun beragam, bisa berupa
olahraga lari, renang, sky, hingga ice skating dengan maksut untuk mentransfer tongkat di kepalan
tangan kepada tim anggota seregu untuk mencapai garis finisih.

Tujuan yang mendasari dari lari estafet seharusnya adalah setiap pelari harus menyerahkan tongkat ke
pelari berikutnya dalam waktu tertentu, biasanya ditandai dengan segitiga di dalam trek. Dalam lari
jarak pendek, pelari biasanya menggunakan “blind handoff”, di mana pelari kedua berdiri di tempat
yang telah ditentukan sebelumnya.

Sejarah

Sejarah dan aturan dalam lari estafet adlah informasi yang cukup menarik untuk diketahui secara umum.
Lari estafet merupakan olahraga yang membutuhkan kerja sama tim.
Seperti namanya, terjadi suatu proses estafet dari satu atlet ke atlet lainnya untuk mencapai garis finish.
Cabang olahraga lari estafet ini cukup populer di karenakan keberadaannya di seluruh perlombaan
olahraga tingkat dunia. Indonesia pun diketahui memiliki catatan yang cukup membanggakan di cabang
olahraga yang satu ini.

pengetahuan masyarakat mengenai sejarah dan peraturan dalam lari estafet ini sangat mungkin
diragukan. Alasannya adalah karena sejarah dari suatu olahraga hampir tidak pernah diajarkan, jika tidak
dicari tahu dengan sendirinya. Begitu pula dengan peraturan dalam lari estafet.

Teknik Start

Berikut ini adalah beberapa teknik yang ada dalam lari estafet, antara lain :

1. Teknik Start Lari Estafet

Posisi pelari pertama pada saat start adalah jongkok. Ketika start di mulai, hal yang harus diperhatikan
yaitu posisi tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh garis
start.

2. Teknik Memegang Tongkat Estafet

Tongkat yang dipegang pada ujung sampai setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri, sedangkan
setengah bagian lagi tongkat untuk dipegang oleh penerima dan tongkat estafet berikutnya.

3. Teknik Memberi Dan Menerima Tongkat Estafet

Terdapat suatu daerah khusus untuk melakukan pergantian tongkat yang disebut wissel, semua kegiatan
memberi dan menerima tongkat yang akan dilakukan di tempat tersebut sambil terus berlari. Panjang
wissel tongkat estafet adalah 20 meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian
tersebut akan menyebabkan di diskualifikasi.

Ada 2 macam cara memberi dan menerima tongkat estafet berdasarkan posisi tangan penerima, yaitu
adalah:
Memberikan tongkat estafet dari atas.

Memberikan tongkat estafet dari bawah keatas.

Pengertian Lari Gawang

Lari gawang adalah salah satu nomor lari yang terdapat dalam cabang olahraga Atletik. Secara bahasa
Lari Gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang menempuh suatu jarak tertentu dengan
melompati gawang sebagai rintangannya yang tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan.
Gerakan lari gawang sedapat mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat. Nomor lari
gawang terdiri atas lari gawang 110 m putra, dengan ketinggian gawang 3 kaki (1,067 m), 400 m putra
dengan ketinggian gawang 0,914 m, sedangkan untuk lari gawang putri 100 m dengan ketinggian
gawang 0,840 m, dan 400 m dengan ketinggian gawang 0,762 m.

Teknik Dasar Lari Gawang

Lari Gawang

Untuk dapat melakukan lari gawang dengan baik dan benar, maka kita harus mengetahui terlebih
dahulu teknik dasar dalam melakukan lari gawang, kita simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Lari Gawang 100 Meter Putri dan 110 Meter Putra

Teknik dasar untuk dapat melakukan lari gawang 100 meter untuk putra dan 110 meter untuk putri :

Lari gawang dimulai dari start, yaitu menggunakan start jongkok.

Berlari dengan cepat ke arah gawang, dengan posisi badan sedikit miring ke depan saat melompat dan
kaki yang memimpin diluruskan.

Posisi tangan pada sisi tubuh yang berlawanan dengan kaki yang memimpin, mengayun ke depan dan
mengimbangi gerakan tubuh.
Setelah melintasi gawang, menggerakkan kaki yang memimpin ke bawah, kembali ke lintasan, ke depan,
dan ke arah gawang berikutnya.

Kaki yang mengikuti dilangkahkan ke depan ke arah gawang berikutnya.

Melakukan sprint dengan kuat dan cepat di antara gawang satu dengan gawang selanjutnya.

Posisi bahu dan pinggul dijaga untuk tetap paralel dengan gawang, sedangkan posisi tubuh sedikit naik
turun ketika melintasi gawang.

Gerakan diakhiri pendaratan dimana posisi kaki diluruskan, sedangkan kaki belakang diangkat tinggi.

2. Pengenalan Fase Atau Tahap Pada Teknik Lari Gawang 100 m

Faktor penting pada lari gawang antara lain pengaturan langkah, tempo, dan panjang langkah yang
mendukung teknik lari. Teknik lari gawang berhubungan erat dengan teknik sprint, karena pelari gawang
yang berhasil haruslah seorang sprinter yang handal. Selain itu, kedua teknik ini memiliki kesamaan pada
beberapa hal seperti tekanan pada pengangkatan lutut, pengaturan lurus-an kaki, dan gerakan tangan.
Setiap fase memerlukan koordinasi gerakan yang baik dari tiap komponen tersebut.

Fase Start Menuju Gawang Pertama

Setelah start dan mendekati gawang pertama, kemudian bertolak dengan mengangkat pinggang tinggi
dan cukup jauh dari gawang yang akan dilalui.

Lutut diangkat tinggi, mengangkat paha kaki yang memimpin di atas garis horizontal, menendang-kan
tumit ke depan untuk meluruskan kaki, serta meluruskan lutut melintasi gawang.

Lutut kaki tetap diangkat tinggi selama berlari.

Fase Melewati Gawang

Fase Melewati Gawang

Diawali dengan gerakan kaki cepat dan mengangkat lutut saat mendekati gawang.
Semakin cepat mendekati gawang, semakin jauh lompatan harus dimulai. Saat melompat, tangan dan
kaki digerakkan dengan keras.

Ketika berada di atas gawang, lintasan gerak tubuh dibuat serendah mungkin dan posisi badan agak
condong ke depan dan lutut sedikit di-tekuk.

Lengan berfungsi membantu keseimbangan ketika berada di atas gawang. Tujuannya agar tubuh cepat
kembali ke posisi gerak dorong ke depan.

Menarik ke depan, kaki yang digunakan untuk menolak. Caranya dengan memutar kaki tersebut ke
samping, dalam posisi diangkat tinggi.

Setelah kaki yang memimpin melewati gawang, dalam posisi tetap lurus, maka segera diturunkan, dan
disusul oleh kaki yang mengikuti.

Fase Pendaratan

Posisi kaki lurus ketika mendarat.

Kaki yang mengikuti (kaki belakang) tetap diangkat tinggi. Tujuannya agar dapat bergerak bebas
menjangkau ke depan untuk membuat langkah panjang. Pada posisi ini lutut kaki belakang di-tekuk.

Posisi badan di-condong-kan ke depan.

Fase Lari Di Antara Gawang

Fase dianatara Lari gawang

Berlari pada lari gawang, baik dari posisi start ke gawang pertama atau-pun dari gawang satu ke gawang
lainnya membutuhkan jumlah langkah kaki yang berbeda antara pelari satu dengan pelari lainnya, maka
untuk dapat melakukan Lari Gawang dengan baik dan benar berikut tahapan-nya :

Pelari menggunakan 8 langkah dari start ke gawang pertama. Pada posisi start, ia harus menempatkan
kaki yang memimpin di belakang dan kaki yang mengikuti di depan.

Pelari menggunakan 7 langkah dari start ke gawang pertama. Cara ini biasanya dipilih oleh pelari yang
memiliki kaki panjang, dimana kaki yang memimpin diletakkan di depan.

Pelari mengunakan 9 langkah, biasanya diterapkan bagi pemula.


Hal-hal yang harus diperhatikan setelah melewati gawang.

Jejak-kan kaki yang memimpin ke permukaan lintasan secepat mungkin setelah melompati setiap
gawang.

Gerakkan tangan dan kaki yang mengikuti melewati gawang secepat mungkin.

Setelah kaki yang memimpin mendarat, segera melakukan tiga langkah di antara gawang.

Bergerak dengan cepat di antara gawang hingga ke garis finish.

Fase Akhir

Fase Akhir

Fase ini dimulai setelah kaki yang memimpin (kaki depan) berhasil melewati gawang terakhir dan
mendarat. Langkah selanjutnya dijelaskan berikut ini :

Mencondongkan badan ke depan. Bersamaan dengan itu, melangkahkan kaki yang mengikuti (kaki
belakang) ke depan.

Membusungkan dada dan berlari secepatnya menuju garis finish.

3. Lari Gawang 400 Meter

Nomor lari gawang 400 m didasari oleh sprint panjang (400 m) dan lari gawang sprint (100 dan 110 m).
Oleh karena itu, pelari harus mampu melompati gawang dengan kaki mana pun, menempuh 400 m pada
lintasan mana pun, melompat dengan efisien tanpa memperhitungkan ketajaman tikungan, dan
mengubah pola langkah di antara gawang ketika rasa lelah mulai terasa.

Teknik Dasar

Lari Gawang 400 meter


Teknik lari gawang 400 m hampir sama dengan lari gawang 100/110 m, tetapi tidak begitu melelahkan
karena gawang-nya lebih rendah. Untuk itu perlu melakukan teknik dasar seperti dibawah ini :

Posisi badan lebih tegak lurus dan tidak terlalu di miringkan saat melompati gawang.

Mengangkat kaki yang memimpin hingga horizontal dan meluruskan-nya ke depan untuk melompati
gawang, dan menggapai serta membawa tangan pada posisi tubuh yang berlawanan ke depan untuk
mengimbangi gerakan kaki.

Kaki yang mengikuti di-tekuk-kan pada lutut dan diputar ke depan secara horizontal untuk melompati
gawang. Selanjutnya, lutut kaki yang mengikuti diputar ke atas dalam setelah kaki di jejak-kan ke atas
lintasan untuk mengambil langkah berikutnya.

Pengenalan Teknik Lari Gawang 400 m

Gerakan yang dilakukan kaki, tangan, lutut, dan sikap tubuh untuk lari gawang 400 m pada tiap fase-nya
sama dengan teknik yang digunakan pada lari gawang 100 m dan 110 m. Yang perlu diperhatikan adalah
teknik dalam mengganti kaki yang memimpin untuk melompati gawang yang berada di tikungan, karena
pada nomor ini beberapa gawang berada di tikungan lintasan. Berikut ini beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan posisi kaki yang memimpin untuk melompati gawang di tikungan agar
dapat melakukan lompatan dengan benar dan aman.

Akan lebih efisien dan nyaman menggunakan kaki kiri sebagai pemimpin untuk melompati gawang yang
berada pada tikungan. Khususnya ketika pelari berada pada lintasan dalam yang lebih ketat.

Kemiringan tubuh ke sisi dalam kiri saat berlari akan membantu mengangkat kaki kanan (kaki yang
mengikuti).

Panduan dengan kaki kanan menjadi canggung dilakukan tapi seringkali terpaksa digunakan, khususnya
pada tikungan terakhir, ketika merasa sangat lelah. Pastikan untuk berlari langsung ke gawang sehingga
kaki yang memimpin melintasi gawang dengan baik ke arah sisi luar gawang. Dengan demikian, kaki
yang mengikuti akan sepenuhnya melintasi gawang. Jika tidak, pelari yang bersangkutan akan di-
diskualifikasi.

C. Peraturan Pada Lari Gawang


Pelari harus mengetahui peraturan perlombaan lari gawang yang ditentukan oleh PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia) berikut dibawah ini :

1. Semua perlombaan lari gawang, yang dimulai dari garis start hingga melewati garis finis, harus
dilakukan pada jalurnya masing-masing yang sudah ditentukan.

2. Seorang peserta lomba lari gawang akan dinyatakan diskualifikasi jika :

Peserta menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang pada saat melampaui-nya,

Peserta melompati gawang yang tidak berada di lintasan-nya,

Peserta dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan menggunakan tangan atau kaki.

Jumlah gawang yang dilewati peserta dalam perlombaan lari gawang ada 10 buah, baik lari gawang jarak
100 m, 110 m, atau 400 m.

Anda mungkin juga menyukai