Di Susun Oleh :
KURNI AW AN
22520055
makalah ini guna memenuhi tugas pengganti kehadiran untuk mata kuliah Atletik 2,
dengan judul : " peraturan dalam lari gawang, lempar peluru dan lempar
lembing".
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata
itu, saya mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai
pihak. Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Kurniawan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
gerakan-gerakan yang ada di dalamnya seperti lari, loncat, lompat dan lempar.
Sebagian besar ada pada gerakan olaharga lainnya. Sehingga tidak heran jika
mata pelajaran PJOK Sekolah, dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah
Lari gawang termasuk di nomor lari, tolak peluru dan lempar lembing
termasuk di nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Sedangkan untuk sejarah
olahraga lari gawang dari dulu sampai sekarang mungkin tidak jelas. Olahraga yang
satu ini sangat terkait dengan olahraga lari pada umumnya, bahwa manusia itu
memiliki kaki dan menggunakan kakinya untuk berlari ketika melakukan banyak
kegiatan.
Pada zaman dahulu orang berlari karena untuk mengejar hewan buruan,
berlari dari kejaran musuh, mengejar musuh dalam peperangan, dan lain
sebagainya. Tersirat bahwa dilombakanya lari gawang ini demi menghormati jasa
Pembawa pesan itu berasal dari bangsa Yunani, itulah mengapa pada saat peserta
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan tentang
Lari Gawang, Tolak Peluru, Lempar Lembing. Sehingga kita mengetahui cara
Lari gawang adalah salah satu nomor lari yang terdapat dalam cabang
olahraga atletik. Secara bahasa lari gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat
rintangannya yang tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan. Gerakan lari
gawang sedapat mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat. Nomor
lari gawang terdiri atas lari gawang 100 m putra, dengan ketinggian gawang 3 kaki
(1,067 m), 400 m putra dengan ketinggian gawang 0,914 m, sedangkan untuk lari
gawang putri 100 m dengan ketinggian gawang 0,840 m, dan 400 m dengan
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik
dimana sang atlet akan melemparkan sebuah bola besi sejauh mungkin dari titik
lempar menuju titik pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu dan aturan
main yang telah ditetapkan. Olahraga tolak peluru bisa dilakukan di lapangan indoor
ataupun outdoor. Sebagai salah satu olah raga cabang lempar, tolak peluru
seperti lempar cakram misalnya, tolak peluru tak membutuhkan area pendaratan
peluru yang luas, karena sejauh ini belum ada atlet yang sanggup melempar hingga
Faktor penentu dalam tolak peluru secara umum ada 2, yakni teknik dan
postur tubuh atlet. Memang tak bisa dipungkiri bahwa atlet berbadan besar
cenderung memiliki energi besar dan cocok untuk olah raga ini, namun bukan
berarti atlet bertubuh sedang atau bertubuh kecil tidak bisa melakukannya, asalkan
tolak peluru ini dilakukan dengan teknik yang baik serta dilakukan dengan energi
besar (soal energi bisa dilatih tanpa harus selalu berkaitan dengan ukuran tubuh),
melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk
bagian dari Olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam perdana Olimpiade modern
pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh lintasan dan lapangan payung
Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian yang
berbeda-kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat dari serat karbon
atau komposit lain bahan sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana objek
Untuk dapat melakukan lari gawang dengan baik dan benar, maka kita
hasrus mengetahui terlebih dahulu teknik dasar dalam melakukan lari gawang, kita
Berikut ini teknik dasar untuk melakukan lari gawang 100 meter untuk
b. Berlari dengan cepat ke arah gawang, dengan posisi badan sedikit miring
c. Posisi tangan pada sisi tubuh yang berlawanan dengan kaki yang
f. Melakukan sprint dengan kuat dan cepat di antara gawang satu dengan
gawang selanjutnya.
g. Posisi bahu dan pinggul dijaga untuk tetap paralel dengan gawang,
Faktor penting pada lari gawang antara lain pengaturan langkah, tempo,
dan panjang langkah yang mendukung teknik lari. Teknik lari gawang
berhubungan erat dengan teknik sprint, karena pelari gawang yang berhasil
haruslah seorang sprinter yang handal.Selain itu, kedua teknik ini memiliki
dengan mengangkat pinggang tinggi dan cukup jauh dari gawang yang
akan dilalui.
mendekati gawang.
mungkin dan posisi badan agak condong ke depan dan lutut sedikit
ditekuk.
ke depan.
tinggi.
lurus, maka segera diturunkan, dan disusul oleh kaki yang mengikuti.
c. Fase Pendaratan
Berlari pada lari gawang, baik dari posisi start ke gawang pertama
biasanya dipilih oleh pelari yang memiliki kaki panjang, dimana kaki
mungkin.
di antara gawang.
Fase ini dimulai setelah kaki yang memimpin (kaki depan) berhasil
berikut ini.
Nomor lari gawang 400 m didasari oleh sprint panjang (400 m) danlari
gawang sprint (100 dan 110 m). Oleh karena itu, pelari harus mampu
melompati gawang dengan kaki mana pun, menempuh 400 m pada lintasan
tikungan, dan mengubah pola langkah di antara gawang ketika rasa lelah
mulai terasa.
Teknik lari gawang 400 m hampir sama dengan lari gawang 100/110 m,
1. Posisi badan lebih tegak lurus dan tidak terlalu dimiringkan saat
melompati gawang.
3. Kaki yang mengikuti ditekukkan pada lutut dan diputar ke depan secara
Gerakan yang dilakukan kaki, tangan, lutut, dan sikap tubuh untuk lari
gawang 400 m pada tiap fasenya sama dengan teknik yang digunakan pada
lari gawang 100 m dan 110 m. Yang perlu diperhatikan adalah teknik dalam
lintasan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
posisi kaki yang memimpin untuk melompati gawang di tikungan agar dapat
Khususnya ketika pelari berada pada lintasan dalam yang lebih ketat.
akan didiskualifikasi.
ditentukan oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Berikut ini beberapa
a. Semua perlombaan lari gawang, yang dimulai dari garis start hingga
sudah ditentukan.
saat melampauinya.
ada 10 buah, baik lari gawang jarak 100 m, 110 m, atau 400 m.
Gawang Terakhir ke
Dalam olah raga tolak peluru, ada tiga gaya yang pernah digunakan dalam
pertandingan, yakni gaya Klasik, Gaya Glide (meluncur) dan gaya spin (berputar).
Dari ketiga gaya tersebut, hanya gaya meluncur dan berputar saja yang masih
1. Gaya Klasik (samping) Gaya ini merupakan gaya yang paling tua dan tidak
diketahui siapa penemunya. Gaya ini merupakan gaya tolak peluru yang
menggunakan awalan menyamping, yakni atlet menghadap kesamping
dalam posisi siap sebelum mulai menolak peluru.Pada gaya ini, peluru
di atas bahu, dan tangan kiri memegang atau menjaga peluru bagian atas.
2. Gaya Glide (meluncur) Gaya ini pertamakalinya dirilis pada tahun 1951 dan
dengan gaya samping, pada gaya ini atlet akan melakukan setengah
putaran terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru. Pada gaya ini, atlet
3. Gaya Spin (berputar) Gaya ini pertamakali d rilis pada tahun 1972 oleh
Aleksandr Baryshnikov dari Rusia yang berhasil membuat rekor baru untuk
nomor putra dengan jarak lempar 22 meter di tahun itu. Pada gaya ini, atlet
melempar peluru sejauh-jauhnya. Gaya ini merupaka gaya yang paling sulit
dalam tolak peluru karena atlet tak hanya fokus pada kekuatan tolakan,
namun juga harus menguasai teknik berputar dengan baik. Jika sedikti saja
atlet melakukan kesalahan dalam putaran, maka hasilkan akan buruk dan
bahkan bisa berujung pada kegagalan. Atlet terbaik dalam tolak peluru yang
memecahkan rekor baru dengan gaya ini adalah Randy Brandes yang
Teknik terpenting dalam tolak peluru terletak dalam gaya untuk melakukan
tolakan. Posisi jari dalam memegang peluru tidaklah terlalu penting. Peluru bisa
dipegang dengan posisi jari senyaman mungkin agar bisa menahan bola saat
tolakan. Sementara itu, pada posisi awal peluru akan stabil karena selalu menempel
pada leher. Berikut ini uraian teknik mulai dari persiapan awal hingga melakukan
tolakan dengan menggunakan dua gaya, yakni gaya glide dan spin:
Posisi awal pada gaya ini adalah dengan menghadapkan tubuh ke arah
Setelah itu posisi badan agak menunduk ke bawah condong ke sisi kanan
sehingga posisi bahu kiri lebih tinggi. Kaki kanan di tekuk sedikit untuk
kemudian kaki kanan melakukan tolakan dan kaki kiri terdorong hingga ke
pendaratan. Jika atlet tersebut kidal, maka yang dilakukan adalah gerakan
Gaya ini sangat mirip dengan gaya berputar pada lempar cakram dalam
kaki kiri menjadi tumpuan agar kaki kanan bisa diayunkan menuju tengah
lingkaran. Ayunkan kaki kanan menuju area tengah lingkaran dengan hasil
akhir posisi kaki kanan masih membelakangi area pendaratan dan bersiap
menjadi poros. Sebelum kaki kanan menapak tengah lingkaran, kaki kiri
yang semula menjadi poros kini diangkat dan diayunkan dengan gerakan
akhir bagi putaran tubuh. Kaki kiri akan di tapakkan di belakan kaki kanan
sejajar dengan jarak sebahu lebih sedikit dan posisi tubuh berubah menjadi
diikuti putaran tumit, lutut, pinggul dan dada ke arah depan untuk
Dalam olahraga tolak peluru, ada beberapa aturan yang tidak boleh dilanggar
1. Atlet boleh memasuki lingkaran tolakan dari arah mana saja. Biasanya
para atlet memilih untuk masuk lingkaran dari sisi belakang dan samping.
dinyatakan diskualifikasi.
7. Peluru harus mendarat pada sektor area pendaratan yang disediakan
(34.92 º).
akan menggunakan bola dengan ukuran sedikit lebih besar dari outdoor dan
tentunya bola tersebut dibuat dengan bahan yang berbeda asalkan beratnya
sama. Peluru ini bisa dibuat dari bahan berupa pasir, besi, logam solid,
1. Cara Memegang
Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung
jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian
Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan
(Syarifuddin, 1992).
Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung
pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta
memmegang biasa.
Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan
lembing.
Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya dengan cara
membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para atlet lempar
lembing.
lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak
Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah
Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah
atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-
siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-
Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang
dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari
PENUTUP
Kesimpulan
1. lari gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang menempuh suatu
yang indah dan sempurna, maka kita harus mengetahui serta memahami
2. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik
dimana sang atlet akan melemparkan sebuah bola besi sejauh mungkin dari
titik lempar menuju titik pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu dan
tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih identik dengan
Saran
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya. Dari
segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan
http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/teknik-dasar-lari-gawang-100-110-
400.html
http://www.bimbingan.org/peraturan-dan-teknik-dasar-atletik-lari-gawang.htm
https://sman111jkt.sch.id/Bahanajar/Materi%20TOLAK%20PELURU%20XI%2020
20.pdf
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/45089225/MAKALAH_LEMPAR_LEMBING.d
ocx?