Anda di halaman 1dari 12

KLIPING ATLETIK

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : DEVITA MONICA HERIDA


KELAS : XI.IPA 1
GURU PEMBIMBING : DONA LIVERTI, S.Pd

SMA NEGERI 1 OKU


TAHUN AJARAN 2017 / 2018
ATLETIK

Atletik merupakan ajang Olimpiade pertama yang dilakukan pada tahun 776
sebelum Masehi di mana satu-satunya event yang diselenggarakan adalah perlombaan
lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang diselenggarakan sepanjang era klasik
Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di Argolid setiap
dua tahun sekali. The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari
Corinth setiap dua tahun sekali. The Roman Games Berasal dari peradaban Yunani
asli, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukan berlomba memacu
kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran
galiatorial, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi digelar di Delphi tiap empat
tahun. The Nemean Games. nah inilah sejarah dari atletik itu sendiri.

Jenis Jenis Cabang Olahraga Atletik


Berikut ini adalah cabang olahraga atletik tersebut.
1. Tolak peluru
2. Lempar lembing
3. Lempar cakram
4. Lompat tinggi
5. Lompat galah
6. Lompat jauh
7. Lari jarak jauh
8. Lari estafet
9. Lari jarak pendek

Ini dia cabang – cabangnya, Mari kita ulas satu persatu.


1. Tolak peluru

Tolak peluru adalah cabang olahraga atletik yang menggunakan bola atau
peluru dengan beragam berat. Bagaimana cara melakukan tolak peluru yang benar?
Tentu ada tekniknya, yaitu sebagai berikut:
1.1 Teknik memegang tolak peluru :
 Renggangkan jari – jari, kemudian jari kelingking agak ditekuk dan berada di
samping peluru dan ibu jari dalam keadaan yang sewajarnya. Teknik ini
dilakukan untuk orang yang jarinya panjang dan kuat.
 Jarak jari – jari dibuat tidak terlalu rapat , ibu jari berada disamping dan jari
kelingking berada disamping belakang peluru. teknik ini dilakukan oleh para
juara.
 Hampir sama dengan cara diatas, namun jari tangan lebih direnggangkan lagi
sedangkan jari kelingking ditempatkan di belakang peluru. Teknik ini cocok
untuk orang yang jarinya pendek dan kecil.
1.2 Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara yang dijelaskan sebelumnya, Kemudian
letakkan peluru pada bahu dan posisi menempel pada bagian samping leher. Pada
bagian siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya
dalam posisi rileks di samping tubuh kita.
1.3 Teknik menolak peluru
Peluru dipegang dalam sikap baik,tidak membahayakan dipegang oleh kedua
tangan kemudian dipindahkan ke tangan yang paling kuat dan diletakkan pada
posisi bahu yang benar. Sikap berdiri di buat agak membungkuk kebelakang lalu
tubuh diputar dan tangan mendorong sambil melepas peluru ke arah lapangan
1.4 Sikap awal menolak peluru
Aturlah posisi kaki dengan salah satu kaki ditempatkan di batas
belakang lingkaran lalu kaki lainnya diletakkan di samping sebelah kiri dengan
lebar badan segaris dengan arah lemparan kemudian lakukan bersamaan dengan
ayunan kaki depan, lalu kaki belakang menolak ke arah lemparan dan mendarat di
tengah – tengah lingkaran. pada saat kaki terkuat mendarat, badan dalam keadaan
lebih condong ke samping tangan pelempar. Bahu sisi tangan pelempar lebih
rendah dari bahu lainnya. Lengan lainnya membantu mempertahankan
keseimbangan tubuh pada sikapawal tadi.
1.5 Cara menolakkan peluru
Sikap dari penolakan peluru yang dilakukan tanpa henti harus segera diikuti oleh
gerakan menolak peluru, Lalu jalannya dorongan dan tolakan peluruharus
dilakukan dalam keadaan lurus dan satu garis. sudut yang dianjurkan kira kira 45º.
1.6 Sikap akhir setelah melakukan penolakkan peluru
Sesudah melakuan penolakkan peluru, lakukan gerakan melompatan untuk
menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan pendaratan kaki kanan dan kaki
kiri di tarik ke belakang kemudian lengan kiri untuk mempertahankan
keseimbangan.
2. Lempar lembing

Cabang olahraga atletik yang berikutnya adalah lempar lembing, lempar


lembing ini diukur dari jarak lemparan lembing terjauh setiap atlet yang ada. olah raga
ini biasanya ada di setiap olimpiade besar di dunia. Lempar lembing ini memang
sangat populer sehingga tidak sedikit orang yang mengikuti ini.
2.1 Aturan permainan
Disetiap olahraga pasti ada aturannya bukan? Nah, berikut ini aturan dalam
lempar lembing. Ukuran, bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing
ditentukan oleh aturan dari International Association of Athletics
Federations (IAAF). Beberapa informasi mengenai lempar lembing.
Untuk Pria
 Panjang lembing yang digunakan pria adalah 2,6-2,7 meter,
 Berat minimumnya 800 gram.
 Untuk laki-laki letak pusat gravitasinya antara 0,9-1,06 meter
Untuk Perempuan
 Perempuan melempar lembing yang panjangnya antara 2,2-2,3 meter
 Berat minimumnya 600 gram.
 Untuk perempuan terletak di antara 0,8-0,92 meter

3. Lempar cakram

Lempar cakram merupakan cabang olah raga atletik lainnya yang di lombakan
pada olimpiade dunia. di sini yang digunakan adalah cakram dan lapangan yang
berkriteria khusus. Cakram tersebut dilakukan dengan adanya latihan khusus yang
dilakukan agar di dapat lemparan yang kuat.
Cara melempar cakram dengan melakukan awalan dengan dua kali putaran
badan caranya yaitu memegang cakram ada 3 cara :
Berdiri dengan membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke
belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian
besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat,
lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului
putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.
Berikut adalah latihan dasar dengan ring karet atau rotan :
1. Diawali dengan sikap berdiri tegap.
2. Langkahkan salah satu kaki seiring dengan ayunan ring ke depan.
3. Lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga posisi lengan agar tetap
memegang ring dengan lurus dan berada di bawah ketinggian bahu.
4. Langkahkan kaki lurus ke depan . Ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan.
lalu lepaskan ring, dengan ayunkan tangan ke atas serta langkahkan kaki belakang
ke depan.

4. Lompat tinggi

Lompat tinggi merupakan cabang olahraga atletik yang lainnya. Tentu kalian
mungkin sudah tidak asing lagi dengan olahraga yang satu ini, Lompat tinggi biasanya
juga diikutkan dalam pertandingan – pertandingan olahraga besar di dunia. dalam
lompat tinggi ini yang diukur adalah ketepatan ketika anda mendarat. Namun apakah
dalam cabang olahraga ini terdapat aturan – aturan yang harus kalian ikuti? Nah,
Berikut ini adalah penjelasannya
4.1 Sarana dan prasarana dalam lompat tinggi ini antara lain
 Saat anda melakukan awalan :
o Area dalam melakukan sikap awalan ini panjangnya tidak terbatas
paling pendek adalah 15 m
o Wilayah tempat kita untuk bertumpuan harus datar dan dengan tingkat
kemiringanya 1 : 100
 Tiang dalam melakukan lompat tinggi harus kuat serta kokoh yang dibuat dari
apa pun asalkan kuat dan kokoh. jarak keduanya sekitar 3,98 – 4,02 m.
 Bilah untuk melakukan lompatan dari kayu,metal atau bahan lainnya yang
sesuai dengan kriteria berikut :
o Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah
2,00 kg
o Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar
terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15
cm x 20 cm
o Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
 Tempat melakukan pendaratan biasanya tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang
terbuat dari bahan busa yang tingginya sekitar 60 cm dan di bagian atasnya
ditutupi oleh sebuah matras yang memiliki ketebalan sekitar 10 – 20 cm.

5. Lompat galah

Lompat galah merupakan cabang olah raga atletik lainnya, dimana lompat
galah ini menggunakan sebuah galah panjang dengan ukuran tertentu. Tekniknya
adalah para atletik ini berlari kemudian pada jarak tertentu menancapkan galahnya di
sebuah lubang kemudian mulailah melakukan loncatannya.
5.1 Teknik Lompat Galah
1. Sikap Awalan
Sikap awalan, saat melakukan awalan ini diperlukan ancang-ancang untuk
berlari pada posisi tubuh yang dikontrol ketika melakukan gerakan menancapkan
galah dan menumpu tepat pada sasaran.
Awalan ini jaraknya harus dibuat sepanjang mungkin,agar di
dapatkan kecepatan maksimal ketika melakukan tumpuan. Ketika berlari usahakan
kecepatannya konsisten dan kondisi yang prima hal ini bertujuan agar atlet
dapat mengontrol posisi tubuhnya mulai dari proses menancapkan galah dan
menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang yang kuat, dan yang
perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar, untuk memperoleh
tumpuan yang baik.
2. Gerakan menancapkan galah
Teknik saat kita hendak menancapkan galah yang pertama adalah galah
menghadap depan atas, jangan menggeserkan galah yang sudah diletakkan di tanah.
namun ketika terpaksa sebaiknya kedua tangan bisa diberi jarak yang cukup lebar
dan tancapkan galah sekitar langkah ketiga saat berlari dan tancapkan
menggunakan ujung galah.
3. Posisi Galah
Galah harus tertancapkan sejajar dengan garis lurus, letak ujung
galahnya dibawah kepala atlet pada ketika memulai tumpuan. Kecepatan sangatlah
penting untuk kelentingan sebuah galah, kemudian posisi badan harus langsung
mengarah blakang dimana parit pendaratan berada. Kaki yang mungkin digunakan
untuk perndaratan sebaiknya berada tegak lurus dengan garis.
Sebelum kalian melentingkan galah senaiknya anda terlebih dahulu
melakukan gerakan seperti gerakan menekan (pushing) galah dengan arah tangan
yang lebih rendah dari yang sewajarnya, sementara itu tangan pada bagian atas
menarik ujung galah ke bawah. kemudian lakukan juga gerakan yang lainnya.
4. Gerakan mengayun dan bergelantungan
Tujuan dari gerakan ini untuk meningkatkan kelentingan dan dan juga sebagai
penyimpan banyak tenaga potensial di dalam galah. tubuh pelompat harus
diposisikan secara benar akan mendapatkan pula posisi yang baik untuk
mengangkat tubuh ke atas, pada saat anda menggantung maka tenaga saat itu
tersimpan akan dikeluarkan dua kali lipat segera ketika anda melewati mistar.
5. Tarikan dan Putaran (pull & turn)
Gerakan menarik dimulai saat anda memusatkan gaya berat tubuh berada di
sekitar area di dekat galah. kemudian mulailah energi dilepas dengan melakukan
gerakan pelurusan. Gerakan tersebut harus diikuti oleh fase pasif relatif setelah
posisi tubuh yang bergelantungan, saat pelompat tersebut mulai melepas galah dari
tubuhnya. Lakukan gerakan menarik dengan posisi lurus searah sumbu galah.
6. Push –off dan melintasi mistar
Gerakan melentingkan tubuh atau yang sering disebut push-off dapat dimulai
setelah Melakukan gerakan menarikan tangan keatas, usahakan mencapai posisi
yang berada berdekatan dengan pinggul. Gerakan ini adalah gerak lanjutan dari
gerakan menarik yang tadi sudah anda lihat di atas. Permulaan dari gerakan
melenting ini, usahakan galah membentuk sudut sebesar 85 – 90º.
Sebelum melepaskan tangannya, si pelompat harus melakukan gerak putar
melingkar mistar dengan menjatuhkan sedikit kedua kaki, dan dengan reaksi yang
ditimbulkan oleh daya dorong tubuh terhadap galah. Apabila gaya dorong ke atas
melebihi tarikan ke arah bawah oleh kedua kaki, maka pusat gaya berat si pelompat
akan dapat melambung setinggi mungkin setelah galah dilepas dari tangannya.

6. Lompat jauh
Lompat jauh merupakan cabang lain olah raga atletik yang sering di lombakan.
dalam melakukan lompat jauh pasti ada tekniknya tersendiri, tapi apakah itu? Berikut
ini penjelasan mengenai teknik tekniknya:
6.1. Teknik – teknik dalam lompat jauh
1.Sikap awalan
Awalan ini sangat penting,karena memiliki manfaat penting, yaitu untuk
memperoleh kecepatan yang setinggi tingginya agar dapat diperoleh loncatan yang
terbilang jauh,selain itu juga agar diperoleh kekuatan yang maksimal.
Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.
Ada beberapa cara dalam melakukan awalan tersebut, yaitu:
 Lari dengan ancang-ancang yang memiliki ketergantungan dengan kemampuan
masing masing bagian tubuh kita.
 menambah kecepatan berlari secara perlahan sebelum menginjak tumpuan
yang tersedia dilapangan.
 Posisi pinggang agak diturunkan sendiri dalam akhir ancang – ancang tersebut
2.Sikap menumpu
Sikap menumpu ini ditujukan untuk menopang loncatan yang dilakukan si atlet.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
 Lakukan ayunan paha dan kaki secara perlahan dalam posisi horizontal.
 Luruskan sendi pada bagian mata kaki,lutut dan pinggang ketika memulai
tolakan.
 Lakukan tolakan kearah depan dan atas.
 Sudut tolakan sekitar 45 derajat
3.Gerak melayang diudara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan
diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga
bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik.
 Yang Pertama, Sikap jongkok dalam melayang dapat dilakukan dengan
menumpu pada kaki dimana ayunannya mengangkat lutut setinggi – tingginya
kemudian dilanjutkan oleh kaki yang menumpu lalu sebelum pendaratan, Kedua
kaki di atur pada posisi kaki yang agak ke arah depan.
 Yang Kedua, Sikap bergantung dapat dilakukan dengan menumpu pada kaki
yang mengayun dibiarkan tergantung lurus ke arah depan,posisi badan
tegak kemudian dilanjutkan oleh kaki yang menumpu pada lutut yang ditekuk
berbarengan dengan pinggul didorong maju ke arah depan lalu kedua lengan
direntangkan ke atas. Ingatlah agar selalu menjaga keseimbanganpada saat
melakukan pendaratan!
Gerakan melayang ini dilakukan pada saat posisi kami meninggalkan balok
tumpuan dan diupayakan agar keseimbangan tubuh tetap terjaga secara stabil dengan
bersamaannya melakukan ayunan kedua tangan sehingga dapat bergerak diudara.
Dalam melakukan hal ini ada tekniknya, yaitu melayang dengan posisi jongkok dapat
dilakukan dengan cara ketika kita menumpu pada ayunan kaki dengan mengangkat
lutut setinggi mungkin dan disusul oleh gerakan kaki yang menumpu dan kemudian
sebelum melakukan pendaratan kedua kaki diposisikan ke arah depan.
4. Gerak mendarat
Mendarat adalah gerakan yang sebenarnya diperlukan akurasi dan posisi kaki yang
benar, karena hal ini bisa berdampak pada kai,yaitu cidera. dalam melakukan
pendaratan sebaiknya posisi kedua kain tertekukdan kedua tangan mengayun dari arah
blakang ke arah depan. Nah ini dia beberapa ulasan mengenai teknik – teknik dalam
lompat jauh.

7. Lari jarak pendek

.
7.1. Pengertian lari jarak pendek
Lari jarak pendek adalah olahraga atletik lari yang dilakukan dengan kecepatan
penuh, yang dilakukan pada lintasan yang jaraknya dapat terbilang tidak jauh. Nomor
lari yang terdapat disini antara lain yaitu 100, 200, dan 400 meter. Pada umumnya
pada olahraga ini menggunakan start jongkok yang sama. Namun yang
membedakannya dengan yang lain adalah pada jarak tempuh yang dicapai.
7.2. Teknik – teknik pada lari jarak pendek
Tentu pada olahraga ini ada teknik – teknik khususnya, dan mungkin anda
sudah pernah mendengarnya, berikut ini adalah teknik – tekniknya yang akan
dijelaskan secara jelas.
1.Teknik start
Teknik start ini di bagi menjadi tiga teknik, yaitu:
 Start jongkok
 Start berdiri
 Start melayang
teknik start dilakukan dengan gerakan gerakan seperti berikut:
 Letak kedua tangan selebar bahu, kemudian jari-jari dan ibu jari membentuk
huruf V terbalik, lalu bahu diposisikan condong ke arah depan, terakhir lengan
dalam posisi yang lurus
 Atur posisi kepala anda hingga leher tidak tegang, lalu pandangan mata lurus
ke lintasan kira-kira sejauh kurang lebih 2m atau pandangan di antara kedua
lengan menghadap garis start.
 Atur agar tubuh menjadi rileks.
 Pikiran fokus pada aba-aba berikutnya oleh panitia.
 Jarak antara kaki terhadap garis start tergantung dari bentuk sikap yang
dipegunakan dalam jarak lari yang dilombakan.
2.Gerakan pada aba-aba Siap
Angkat pinggul keatas hingga berada sedikit lebih tinggi dari bahu
anda,selanjutnya posisi punggung dibuat menurun kedepan, kemudian tumpukan berat
badan dibuat lebih kedepan, lalu jaga keseimbangan sampai aba-aba bunyi pistol
sebagai tanda bahwa sudah dimulai. Kepala pada posisi rendah, lalu leher tetap rileks
dan pandangan tetap ke arah garis start berada diantara tangan bagian bawah. Lengan
tetap pada posisi lurus kedepan. Pada saat pinggul di angkat ikuti dengan menarik
nafas dalam-dalam. Ingat tetap konsentrasi penuh pada bunyi pistol atau bunyi lainya
yang disepakati bersama.
3.Gerakan pada saat aba-aba Ya atau Bunyi Pistol
Ayunkan lengan kiri ke depan berbarengan dengan lengan kanan ke belakang
sekuat – kuatnya (gerakan lengan harus seimbang dengan gerak kaki). Kaki kiri
menolak sekuat-kuatnya sampai posisi kaki lurus. kaki kanan melangkah secepat
mungkin hingga kecepatan batas yang bisa anda lakukan, pada langkah pertama
lakukan serendah mungkin mencapai tanah. Berat badan harus meluncur lurus
kedepan, dari sikap jongkok hingga menuju ke sikap lari, harus naik sedikit demi
sedikit hingga posisi tegak, hindarilah gerakan ke samping. Lakukan langkah lari yang
semakin lama semakin menjadi lebar.
4.Gerakan finis
Ada beberapa cara melakukan finish, yaitu lari terus tanpa perubahan apapun.
Dada dicondongkan ke depan, kedua tangan diayunkan ke bawah belakang, dada
diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis merupakan perjungan untuk mencapai
kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan
langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah
sebelum melewati garis finis.
8. Lari jarak jauh

Lari jarak jauh atau yang sering disebut juga lari marathon merupakan cabang
olahraga lari yang dilakukan dalam lintasan yang luas dan jauh, biasanya berjarak
3000m,5000m,10.000m,dan di atasnya, lari jarak jauh ini berbeda dengan lari estafet,
akan tetapi jarak keduanya sebenarnya mirip. Pada lari jarak jauh ini sebenarnya
tekniknya tidaklah jauh berbeda, yang membedakannya adalah jarak lintasan tempuh
pelari.

9. Lari estafet

Lari estafet merupakan cabang olahraga atletik yang umum di pertandingkan,


biasanya menggunakan stadiun yang cukup luas, Berikut adalah penjelasannya secara
singkat mengenai hal tersebut.
9.1 Pengertian lari estafet
lari estafet adalah olahraga yang menggunakan tongkat pada setiap pelari di setiap tim
yang dilakukan pada sebuah arena pertandingan yang telah tersedia, Nomor lari estafet
yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter meter dan nomor 4 x 400
meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian, kemahiran dan juga kerjasama dalam penerimaan tongkat dengan cepat di
zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
9.2 Teknik
Latihan Teknik Lari Sambung :
1. Latihan Teknik Penerimaan Tongkat:
 Dengan cara melihat (visual) pelari berlari menuju kearah rekan dan si
peneriman tongkat melihat kearah si pemberi tongkatsambil mengulurkan
tangan dan mengambil tongkatnya, dan seterusnya.
 Dengan cara tidak melihat (non visual) pelari yang menerima tongkat berlari
sambil mengulurkan tangan kebelakang tanpa melihat kerah belakang, sambil
merasakan juga apakah tongkat sudah sampai ditangannya atau belum. Begitu
juga seterusnya.
1.Teknik pemberian tongkat
 Dari Bawah jika pelari yang memberikan tongkat dengan tangan kanan maka
penerima akan menggunakan tangan kiri untuk menerimanya. Saat memberi
tongkat pada rekan yang lain, ayunkan tongkat dari belakang ke depan
melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap pada posisi
belakang dengan telapak tangan yang menghadap ke bawah. Ibu jari dibuka
lebar, sementara jari-jari lainnya dirapatkan dan tangan penerima berada pada
bagian bawah pinggang.
 Dari atas jika pelari yang memberikan tongkat dengan tangan kiri maka
penerima akan menggunakan tangan sebaliknya. Ketika akan memberi
tongkat, lakukan ayunan tongkat dari depan melalui atas.
2.Teknik menerima tongkat estafet
 Visual : Dengan menoleh atau melihat ke belakang dan ini hanya digunakan
untuk lari Estafet yang berjarak 4×400 meter.
 Non Visual : Cara ini digunakan dengan tidak menoleh ataupun melihat ke
belakang,karena jarak yang digunakan terlalu pendek yaitu 4×100 meter.
3.Daerah pergantian tongkat dan cara menempatkan antara pelari – pelari
 Pelari ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan tikungan
 Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan lintasan lurus
 Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan
 Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis
finish

Anda mungkin juga menyukai