Anda di halaman 1dari 19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Belajar

Belajar adalah suatu yang kompleks yang terjadi pada diri setiap

orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya

interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar

dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. (Arsyad, 2014:1)

Menurut Setiawan (2017:3) “Belajar adalah suatu proses aktivitas

mental yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang bersifat positif dan menetap lama melalui latihan atau

pengalaman. Sedangkan menurut Aprida Pane (2017:335) “Belajar adalah

aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau yang

disengaja, aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam

melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada

dirinya”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu aktivitas yang terjadi karena adanya interaksi antara

pendidik dan muridnya yang digunakan untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

7
8

b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga

dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses

belajar. (Aprida Pane, 2017:337)

Menurut Suyono (2014:183) “Pembelajaran merupakan identik

dengan pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar atau

membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri. Sedangkan

Menurut Rusman (2017:84) “Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang

terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

lain. Komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode dan evaluasi”.

Berdasarkan pengertian pembelajaran dapat disimpulkan

pengertian pembelajaran adalah proses mengorganisasi lingkungan yang

ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong

peserta didik dalam melakukan proses belajar yang meliputi komponen

tujuan, materi, metode dan serta teknik yang digunakan dalam

pembelajaran maupun evaluasi yang digunakan untuk menguji sejauh

mana pengetahuan yang mereka dapat dalam proses pembelajaran.

2. Media Pembelajaran

a. Media Pembelajaran
9

Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. (Arsyad, 2014:4)

Menurut Daryanto (2013:5) “Media merupakan salah satu

komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator

menuju komunikan”. Sedangkan menurut Gerlach & Ely dalam Arsyad

(2014:3) mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau

sikap”.

Berdasarkan beberapa pengertian dari beberapa ahli di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah alat

bantu pembawa pesan yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan

materi kepada siswa yang bertujuan untuk mempermudah proses

pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam suatu proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi di

antaranya menurut Levie & Lentz dalam Arsyad (2014:20-21) yaitu:

1) Fungsi atensi, yaitu mengarahkan perhatian siswa kepada isi


pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan
atau menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif, yaitu dapat dilihat dari tingkatan kenikmatan
siswa ketika belajar teks yang bergambar.
3) Fungsi kognitif, yaitu mengungkapkan bahwa lambing visual
atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan menginggat informasi yang terkandung didalam gambar.
4) Fungsi psikomotoris, yaitu memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah membaca untuk
10

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya


kembali.

Sedangkan menurut Daryanto (2013: 8-12) “Dalam proses

pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari

sumber (guru) menuju penerima (siswa). Adapun secara rinci, fungsi

media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada


masa lampau.
2) Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi.
3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau peristiwa
yang sukar dikunjungi.
4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara
langsung.
5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati
secara langsung karena sukar ditangkap.
6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi.
7) Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak.
8) Dengan mudah membandingkan.
9) Dapat melihat secara cepat atau lambat gerakan-gerakan yang
berlangsung.
10) Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati.
11) Melihat bagian-bagian tersembunyi dari suatu alat.
12) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang lama.
13) Dapat menjangkau audien dengan jumlah besar secara
serempak.
14) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan minat masing-
masing.

Berdasarkan beberapa fungsi dari beberapa ahli di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa fungsi media pembelajaran ialah sebagai

berikut:

1) Fungsi atensi yaitu mengarahkan perhatian siswa kepada isi

pelajaran.

2) Fungsi afektif, yaitu dapat dilihat dari tingkatan kenikmatan

siswa ketika belajar teks yang bergambar.


11

3) Fungsi kognitif, yaitu mengungkapkan bahwa lambing visual

atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami

dan menginggat informasi yang terkandung didalam gambar.

4) Fungsi psikomotoris, yaitu memberikan konteks untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah membaca untuk

mengorganisasikan informasi.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran


Klasifikasi Media Pembelajaran, Menurut Arsyad (2014:31)

mengelompokkan media pembelajaran berdasarkan perkembangan

teknologi menjadi empat kelas, antara lain:

1) Media hasil teknologi cetak, seperti buku teks dan modul.

2) Media hasil teknologi audio visual, seperti proyektor film.

3) Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, seperti

computer assisted instruction.

4) Media hasil gabungan teknologi dan cetak, seperti videodisc

player.

Sedangkan menurut Schramm dalam Daryanto (2013:17), media

dikelompokkan menurut kemampuan daya liputan, yaitu:

1) Liputan luas dan serentak seperti TV, radio dan faxsimile.

2) Liputan terbatas pada ruangan seperti film, video dan slide.

3) Media untuk belajar individual seperti buku dan modul.

Berdasarkan beberapa klasifikasi dari beberapa ahli di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa klasifikasi media pembelajaran ialah sebagai

berikut:
12

1) Media cetak untuk belajar individual, seperti buku dan modul.

2) Media audio, seperti radio dan faxsimile.

3) Media visual, seperti film dan video.

4) Media teknologi yang berdasarkan komputer, seperti computer

assisted instruction.

5) Media gabungan teknologi dan cetak, seperti videodisc player.

3. Android

a. Android

Android merupakan salah satu platform dari perangkat

smartphone. Salah satu keutamaan dari Android yaitu lisensinya bersifat

terbuka (open source) dan gratis (free) sehingga bebas untuk

dikembangkan karena tidak ada biaya royalti maupun didistribusikan

dalam bentuk apapun. Hal ini memudahkan para programmer untuk

membuat aplikasi baru di dalamnya. (Hendra, 2015:18). Sedangkan

menurut Nazarudin dalam Gunawan (2012:2) “Android merupakan

sistem informasi untuk telepon seluler yang berbasis linux. Android

menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat di tarik

kesimpulan bahwa android merupakan sistem informasi untuk telepon

seluler yang berbasi linux dan salah satu platform dari perangkat

smartphone yang terbuka dan gratis bagi para pengembang untuk

menciptakan aplilasi mereka sendiri.


13

b. Jenis-Jenis Android

Adapun jenis-jenis android menurut Gunawan dkk (2021: 3-6) adalah

sebagai berikut:

1) Android 1.5 Cupcake

Cupcake dirilis April 2009. Jenis ini mengawali penamaan

menggunakan nama makanan manis. Adapun fitur-fitur yang

dimiliki seperti dukungan akan rotasi layar yang otomatis, keyboard

vitual dan widget.

2) Android 1.6 Donut

Donut dirilis pada September 2009. Pada jenis ini terdapat

dukungan fitur-fitur seperti CDMA, bookmark, gesture, bookmark,

text to speech engine, fitur pencarian yang lebih cepat dan riwayat

jelajah internet.

3) Android 2.0 Eclair

Éclair dirilis pada januari 2010 hadir dengan fitur baru seperti

android 2.0, seperti menggunakan banyak akun, kontak cepat,

Bluetooth 2.1.

4) Android 2.2 Froyo

Froyo dirilis Mei 2010. Jenis ini dengan fitur baru yaitu dukungan

Open GL ES 2.0, Android could to device messaging yang dapat

digunakan untuk berbagi jaringan internet serta instalasi

penyimpanan eksternal.

5) Android 2.3 Gingerbread


14

Gingerbread dirilis Desember 2010. Jenis ini menghadirkan fitur-

fitur baru seperti dukungan terhadap kamera dan dukungan terhadap

sensor seperti barometer dan giroskop serta Near Field

Communication.

6) Android 3.0 Honeycomb

Honeycomb dirilis February 2011. Jenis ini terdapat perubahan

besar pada tampilan UI untuk mengoptimalkan pada layar besar.

7) Android 4.0 Ice Cream Sandwich

Ice Cream Sandwich dirilis Oktober 2011. Jenis ini terdapat

perubahan pada tampilan yang menyesuaikan pada layar yang

memungkinkan aplikasi terlihat selaras baik di tablet atau ponsel.

8) Android 4.1 Jelly bean

Jelly Bean dirilis Juli 2012. Jenis ini mempunyai fitur-fitur terbaru

yakni dukungan terhadap penulisan teks dua arah seperti bahasa

arab dan juga dukungan terhadap bahasa internasional.

9) Android 4.4 KitKat

Kitkat dirilis September 2013. Jenis ini hadir dengan fitur-fitur

terbaik seperti dukungan percetakan pada printer nirkabel, terhadap

teknologi Near Field Communication dengan host dan emulation

serta dukungan pada ram rendah.

10) Android 5.0 Lollipop

Lollipop dirilis Juni 2014. Jenis ini aplikasi yang berjalan akan lebih

cepat dari pada jenis yang sebelunya dikarenakan google melakukan


15

perubahan yang diganti dengan android runtime sehingga

mempercepat komplikasi.

11) Android 6.0 Marsmallow

Marsmallow dirilis mei 2015. Jenis ini terdapat fitur baru yakni

dukungan mengakses smartphone menggunakan sidik jari.

12) Android 7.0 Nougat

Nougat dirilis Oktober 2016. Jenis ini terdapat fitur mide malam,

panggilan mode-endpoint dan keyboard default.

13) Android 8.0 Oreo

Oreo dirilis Agustus 2017. Jenis ini terdapat fitur Autofill yang

dalam pengisian fomulir seperti, dukungan gambar dalam gambar

serta memaksimalkan booting supaya lebih cepat.

14) Android 9.0 Pie

Pie dirilis Agustus 2018. jenis ini dengan fitur kecerdasan buatan

dapat secara otomatis mempelajari pola pemakaian pada

smartphone.

15) Android 10

Android 10 dirilis pada September 2019. Jenis ini terdapat fitur

seperti focus mode, tema gelap, kontrol lokasi, notifikasi intuitif,

smart reply, family link update, project mainline, dan navigasi

gesture baru.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajara Berbasis

Android
16

Kelebihan Media Pembelajara Berbasis Android, Menurut Irawan

(2019:78) menyatakan bahwa ada beberapa kelebihan media

pembelajaran berbasis android yaitu sebagai berikut:

1) Dapat digunakan kapan pun dan dimana pun.

2) Kebanyakan perangkat bergerak memiliki harga yang relatiF lebih

murah dibandingkan harga PC deskop.

3) Ukuran perangkat yang ringan karena kecil dibanding PC desktop.

4) Diperkirakan dapat mengikut sertakan pembelajaran karena m-

learning memanfaatkan teknologi yang bisa digunakan dalam

kehidupan sehari-hari.

Adapun kekurangan media pembelajaran berbasis android yaitu

mobile learning merupakan salah satu alternatif yang berpontensial

untuk memperluas akses pendidikan. Namum, belum banyak

informasi mengenai pemanfaatan smartphone, khususnya telepon

seluler sebagai media pembelajaran. Hal ini patut disayangkan

mengingat tingkat kepemilikan dan tingkat pemakaian yang tinggi ini

kurang dimanfaatkan untuk diarahkan bagi pendidikan.

4. Smart Apps Creator

a. Smart apps creator

Smart apps creator adalah aplikasi untuk membuat app mobile

android ataupun ios tanpa kode pemrograman. Serta outputnya html5 dan

exe. (Syahputra, 2021:764)


17

Menurut Yuberti, dkk (2021:91) Smart apps Creator merupakan

salah satu mobile learning yang bersifat user Friendly yang artinya mudah

digunakan, dengan kode sumber yang terbuka (open source) tanpa harus

mengetahui bahasa pemrograman HTML. Sedangkan Menurut Sutejo, dkk

(2021:46) Smart apps creator adalah perangkat lunak yang dapat

digunakan untuk membuat berbagai aplikasi-aplikasi multimedia, desktop,

dan web.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian Smart apps creator

merupakan software untuk membuat multimedia interaktif yang mudah

digunakan tanpa kode pemrograman.

Kelebihan dari smart apps creator ialah tool-tool multimedia yang

sangat mudah digunakan karena tanpa kode programming sehingga

pendidik yang tidak mempunyai latar belakang programming dapat

membuat aplikasi android dengan menarik dan mudah dimengerti serta

tidak memakan banyak ram untuk penyimpanan. Adapun kekurangan dari

smart app creator ini ialah bersifat trial, fitur yang tersedia terbatas, belum

tersedia untuk tampilan berbahasa inggris

b. Lembar Kerja Smart Apps Creator 3


18

Lembar kerja Smart Apps Creator 3, yaitu adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Lembar Kerja Smart Apps Creator

Keterangan :

1) Menu Insert : fitur yang digunakan untuk memasukkan sebuah

gambar/ foto, memasukkan tulisan, memasukkan audio, mengganti

background, memasukkan fitur hotspot dan preview.

2) Menu Template : fitur yang digunakan untuk memasukkan sebuah foto,

memasukkan tulisan , menambahkan efek dan preview.

3) Menu Animation : fitur yang digunakan untuk mendesain slide agar

lebih menarik.

4) Meni Interction : fitur yang diguanakan untuk mendesain antar slide

agar lebih mudah dalam membuka aplikasi tersebut.

5) Menu Page : fitur yang digunakan untuk membuka file dengan sesuai

kebutuhan.

6) Icon Image : fitur yang berguna untuk memasukkan foto atau gambar
19

ke dalam page atau halaman.

7) Icon Text : fitur yang berguna untuk memasukkan text ke dalam page.

8) Icon Background : fitur yang berguna untuk memasukkan background

ke dalam page atau halaman agar lebih menarik.

9) Icon Hotspot : fitur yang bergunauntuk mengolah slide agar lebih

menarik dan lebih memudahkannya dalam penggunaanya.

10) Icon Preview : fitur yang berguna untuk melihat semua menu yang

telah kita buat agar lebih mudah untuk di koreksi kembali.

11) Icon Page : yang berguna untuk menunjukkan halaman atau page yang

akan di desain sesuai kebetuhan tertentu.

5. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA singkatan “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan

dari kata-kata bahasa inggris “Natural Science” secara singkat disebut

“Science”. Science dapat diartikan secara harfiah adalah ilmu, ilmu adalah

pengetahuan yang ilmiah. Ilmu memiliki sifat rasional dan objektif.

(Farida, 2016:4)

Menurut Powler dalam Farida (2016:5) IPA merupakan ilmu yang

berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang

tersusun secara teratur, berlaku umum dan berupa kumpulan hasil dari

observasi dan eksperimen yang sistematis yang tersusun dalam suatu

sistem, yang memiliki satu kesatuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pengertian Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari


20

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam, dilakukan dengan penyelidikan

yang terorganisir yang didalamnya memuat fakta, konsep, prinsip serta

teori.

b. Ruang lingkup IPA

Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Alam, Menurut E. Mulyasa

(2007: 112) menyatakan bahwa ruang lingkup bahan kajian IPA

meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,


tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat
dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
Berdasarkan pendapat di atas, ruang lingkup pembelajaran IPA

disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak, artinya dengan

tingkat kemampuan berfikir anak. Pikiran anak masih terbatas pada obyek

di sekitar lingkungan. Ruang lingkup IPA mencakup makhluk hidup dan

proses kehidupannya, materi sifat-sifat dan kegunaannya, kesehatan dan

makanan, penyakit dan pemecahannya, membudayakan alam dan

kegunaannya, pemeliharaan dan pelestariannya.

c. Tujuan IPA

Adapun tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahun Alam di Sekolah

Dasar Menurut Badan Nasional Sertifikasi Profesi Tahun 2013, yaitu

sebagai berikut:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa


21

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang


bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPAm lingkungan,
masyarakat dan teknologi.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, membuat keputusan dan memecahkan masalah.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara,
melestarikan dan menjaga lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk mneghargai alam sebagai salah
satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan dan konsep IPA
sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS

B. Kajian Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Akbar dan Yunarti dalam jurnal Baturaja

Journal of Education Technology Volume 4 Nomor 2, Tahun 2020 : 262-

266 dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android

dengan Menggunakan Aplikasi PowerPoint pada Mata Pelajaran Desain

Grafis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang

pengembangan media pembelajaran berbasis android yaitu melalui

beberapa tahap, yaitu tahap uji coba ahli dan tahap uji coba ke lapangan.

Hasil evaluasi pramester yang dilakukan oleh ahli media diperoleh 82,46

dengan predikat Baik. Evaluasi desain diperoleh persentase 80,82 dengan

predikat Baik. Dan ahli materi menilai produk yang dibuat dengan

presentase 85,40 predikat Baik. Jadi keseluruhan nilai rata-rata persentase

pada validasi ahli memperoleh kreteria kelayakan Baik.

a. Persamaan
22

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Akbar dan Yunarti adalah sama-sama membahas

mengenai media pembelajaran berbasis android.

b. Perbedaan

Adapun perbedaan pertama yaitu subjek penelitian, Akbar dan

Yunarti dalam penelitiannya mengambil subjek kelas X, sedangkan

peneliti mengambil subejk kelas IX. Kedua, Akbar dan Yunarti

melakukan penelitian yang berlokasi di SMK YIS Martapura,

sedangkan lokasi peneliti di MTsN 1 OKU. ketiga, Akbar dan Yunarti

mengambil mata pelajaran Desain Grafis, sedangkan peneliti

mengambil mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk dalam Baturaja Journal of

Education Technology Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 : 179-186 dengan

judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android pada Mata

Kuliah Peripheral dan Troubleshoot. Media pembelajaran dalam penelitian

ini adalah sebuah kombinasi antara teks, suara, animasi, audio yang

merupakan elemen-elemen yang saling berkaitan. Media pembelajaran

yang dikembangkan menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 dapat

meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar mahasiswa. Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan tentang pengembangan media pembelajaran

berbasis android yaitu melalui beberapa tahap, yaitu uji coba ahli dan uji

coba ke lapangan. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh ahli media diperoleh

87% dengan kreteria Baik. Evaluasi ahli desain diperoleh persentase 78%
23

dengan kreteria Baik dan ahli materi menilai produk yang dibuat dengan

presentase 76% predikat Baik. Jadi keseluruhan nilai rat-rata persntase

pada validasi ahli memperoleh kreteria kelayakan Baik.

a. Persamaan

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Sari ddk adalah sama-sama membahas mengenai

media pembelajaran berbasis android.

b. Perbedaan

Adapun perbedaan pertama yaitu subjek penelitian, Meliana Sari dkk

dalam penelitiannya mengambil subjek mahasiswa Universitas

Baturaja, sedangkan peneliti mengambil subjek siswa kelas IX.

Kedua, Meliana Sari dkk melakukan penelitian yang berlokasi di

Universitas Baturaja, sedangkan lokasi peneliti di MTsN 1 OKU.

Ketiga, Meliana Sari dkk mengambil mata pelajaran Peripheral and

Troubleshoot, sedangkan peneliti mengambil mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muyaroah dan Fajartia dalam Innovative

Journal of Curicculum and Educational Technology Volume 6 Nomor 2

Tahun 2017 dengan judul pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Android dengan Menggunakan Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran

Biologi. Berdasarkan pengelolaan data dan analisi data dalam penelitian,

ada keefektifan hasil belajar mata pelejaran biologi dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis android. Efektifitas tersebut sebagai


24

indikator dari proses pembelajaran yang menggunakan media

pembelajaran memiliki nilai hasil belajar yang lebih baik dari

pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru di sekolah tersebut.

Perlakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam tes

diperoleh bahwa adanya dampak yang positif dari pembelajaran mata

pelajaran biologi dengan menggunakan media pembelajaran. Dampak

positif tersebut terbukti dengan hasil pengujian hipotesis dimana nilai

hitung sebesar 4,113. Bila dibanding dengan Ttabel pada taraf signifikan

5% sebesar 1,703. Maka hipotesis nihil ditolak berarti ada keefektifan

hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis android.

a. Persamaan

Adapun persamaan penelitin ini dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Muyaroah dan Fajartia adalah sama-sama membahas

mengenai media pembelajaran berbasis android.

b. Perbedaan

Adapun perbedaan pertama yaitu terletak pada subjek penelitian,

Muyaroah dan Fajartia dalam penelitiannya mengembil subjek siswa

kelas X, sedangkan peneliti mengambil subjek kelas IX. Kedua,

Muyaroah dan Fajartia mata pelajaran biologi, sedangkan peneliti

mengambil mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

C. Kerangka Konseptual

MTs Negeri 1 OKU

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan


Alam
Android

25
Pengembangan Media Pembelajaaran Berbasis Android
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas IX MTsN 1 OKU

Bagan 2.1. Kerangka Konseptual Pengembangan Media Pembelajaaran Berbasis


Android Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas IX MTsN 1 OKU

Anda mungkin juga menyukai