Anda di halaman 1dari 3

Anak Wabup Banyuasin Jadi Tersangka Penyalahgunaan

Narkoba

Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Satres Narkoba Polres Banyuasin menetapkan Sigit Tri
Harmoko (36), anak bungsu Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono, sebagai tersangka
penyalahgunaan narkoba, Jumat (29/11). Diketahui, Sigit bersama rekannya Indra Yani (34)
digerebek saat pesta narkoba di Mess Pemkab Banyuasin, Senin (25/11) lalu.
Kapolres Banyuasin Ajun Komisaris Danny Sianipar mengatakan, pihaknya menetapkan
Sigit dan Ismail setelah menerima hasil laboratorium forensik Polda Sumsel bahwa hasil tes
urine memperlihatkan keduanya positif mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
Keduanya digerebek oleh petugas gabungan dari Satpol PP dan Polres Banyuasin setelah
mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa adanya pesta narkoba di mess milik
pemerintah daerah tersebut.
Dari penangkapan kedua tersangka, polisi mengembangkan penyelidikan untuk mencari
pengedar yang memasok narkotika jenis sabu-sabu kepada Sigit. Setelah melakukan
penyelidikan selama dua hari, polisi akhirnya menangkap Erik Sandi (34) dan Aditya Darma
(27) yang merupakan pengedar sabu.
Dari tangan Erik dan Adit, polisi mengamankan barang bukti berupa paket sabu-sabu seberat
1,43 gram, 1 timbangan digital, dan lainnya.
"Untuk SG dan IY dijerat dengan Pasal 112 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Penyalahgunaan Narkoba, untuk ES dan AD dijerat dengan pasal 114," ujar dia.
Sementara itu, Sigit mengaku menyesali perbuatannya karena telah memalukan orang tuanya
dan keluarga.
"Saya baru satu tahun pakai narkoba. Pakai ini juga karena frustrasi setelah ibu saya
meninggal," ujar dia.
Vaksin Usia 6-11 Dimulai dari Daerah yang Sudah Capai
Target Vaksinasi

Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut program
vaksinasi virus corona yang menyasar anak usia 6-11 tahun di Indonesia akan dimulai
terlebih dahulu di daerah yang sudah memenuhi target dari pemerintah.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito melanjutkan, target itu di antaranya apabila
capaian vaksinasi dosis pertama nasional telah melebihi 70 persen dari target. Dan 60 persen
sasaran vaksinasi lansia telah terlampaui.
"Vaksinasi ini dimulai dari kabupaten/kota yang telah memenuhi target tersebut. Nantinya
target vaksinasi pada anak akan menyentuh sekitar 26,4 juta orang dengan kebutuhan dua
dosis per orang," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube
BNPB Indonesia, Rabu (2/11).
Dengan penambahan target sasaran vaksinasi anak, pemerintah kembali menambah total
target dari terkini yang berjumlah 208.265.720 orang. Yang meliputi sasaran 1.468.764
tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Kemudian 21.553.118 warga lanjut usia dan 17.327.167 petugas pelayanan publik.
Dilanjutkan sebanyak 26.705.490 remaja berusia 12-17 tahun, hingga 141.211.181
masyarakat umum di nusantara.
Selanjutnya, Wiku juga menegaskan bahwa program vaksinasi pada anak bersifat wajib.
Upaya ini menurutnya dilakukan mengingat sektor pendidikan sudah mulai membuka
program pembelajaran tatap muka (PTM) sehingga kondisi anak-anak akan penularan Covid-
19 perlu diperhatikan dengan serius.
"Vaksinasi pada target anak menjadi wajib dalam rangka melindungi diri sendiri dan orang
lain di sekitarnya, mengingat kegiatan sosial masyarakat termasuk di sektor pendidikan
kembali berjalan normal," ujar Wiku.
Sebagai informasi, BPOM pada 1 November 2021 resmi menerbitkan izin penggunaan
darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin virus covid-19 produksi perusahaan
asal China, Sinovac, pada sasaran anak usia 6-11 tahun.
Selain Sinovac, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga telah mengincar
dua merek vaksin covid-19 yang melakukan uji klinik terhadap anak, dan akan digunakan di
Indonesia. Mereka yakni, vaksin produksi Sinopharm dan Pfizer.

Anda mungkin juga menyukai