Anda di halaman 1dari 116

INOVASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)


(Studi Kasus di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja)

SKRIPSI

OLEH :

NETRI ULPA
NPM: 1852059

UNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
BATURAJA
2022
INOVASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
(Studi Kasus di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Panitia Sidang Ujian Sarjana


Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.)
Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

OLEH :

NETRI ULPA
NPM: 1852059

UNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
BATURAJA
2022
ABSTRAK

INOVASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
(Studi Kasus di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja)
Oleh:
NETRI ULPA

Pelayanan kesehatan di masa pandemi corona virus disease 2019 (Covid-


19) sangat berbeda dengan sebelum adanya Covid-19. Saat pandemi virus corona
seperti saat ini, rumah sakit perlu menyiapkan prosedur keamanan yang lebih
ketat dimana protokol Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di ikuti sesuai
standar dan dijalankan dengan mengutamakan keselamatan pasien dan tenaga
kesehatan yang bertugas.
Penelitian ini dilakukan untuk membahas mengenai inovasi pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh RST Dr. Noesmir Baturaja dalam memberikan
pelayanan prima kepada pasien di masa pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui inovasi apa yang dilakukan oleh RST Dr. Noesmir
Baturaja dalam memberikan pelayanan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik penentuan informan penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data di lakukan
melalui observasi langsung dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RST Dr. Noesmir Baturaja
menerapkankan inovasi pelayanan di masa pandemi covid-19 ini, inovasi tersebut
tergolong dalam level inovasi inkremental. Pelayanan prima dan penerapan
inovasi kesehatan yang di jalankan sudah di nilai cukup baik, walaupun
berdasarkan hasil wawancara, tingkat kepuasan masyarakat atau pasien terhadap
pelayanan yang ada di RST Dr. Noesmir Baturaja belum sepenuhnya baik dan
masih banyak di temukan keluhan-keluhan dari pasien maupun keluarga pasien di
sana. Saran dalam penelitian ini adalah diperlukan adanya perbaikan dan
peningkatan kualitas layanan serta sarana dan prasarana di RST. Dr. Noesmir
Baturaja.

Kata Kunci:Pelayanan Kesehatan, Inovasi, Pelayanan Prima

i
ABSTRACT

HEALTH SERVICE INNOVATION IN HOSPITAL


DURING THE 2019 CORONA VIRUS DISEASE PANDEMIC (COVID-19)
(Case Study at the Army Hospital of Doctors Noesmir Baturaja)
By:
NETRI ULPA

Health services during the corona virus disease 2019 (Covid-19)


pandemic are very different from before Covid-19. During the current corona
virus pandemic, hospitals need to prepare stricter security procedures where the
Infection Prevention and Control (PPI) protocol is followed according to
standards and carried out by prioritizing the safety of patients and health workers
on duty.
This study was conducted to discuss the innovation of health services
carried out by RST Dr. Noesmir Baturaja in providing excellent service to
patients during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to find out
what innovations were made by RST Dr. Noesmir Baturaja in providing services
during the Covid-19 pandemic. This study used qualitative research methods. The
technique of determining the informants of this study used a purposive sampling
technique. Data collection was done through direct observation and in-depth
interviews.
The results showed that RST Dr. Noesmir Baturaja applies service
innovations during the covid-19 pandemic, these innovations are classified as
incremental innovation level. Excellent service and the implementation of health
innovations that have been carried out have been rated quite well, although based
on the results of interviews, the level of community or patient satisfaction with
services at RST Dr. Noesmir Baturaja is not completely good and there are still
many complaints from patients and their families there. Suggestions in this study
is that it is necessary to improve and improve the quality of services and facilities
and infrastructure in RST. Dr. Noesmir Baturaja.

Keywords: Health Service, Innovation, Excellent Service

ii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sungguh-

sungguh bahwa skripsi dengan judul “Inovasi Pelayanan Kesehatan di Rumah

Sakit pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Studi

Kasus di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja)” adalah hasil karya

saya sendiri dan tidak dibuatkan oleh orang lain ataupun hasil plagiat/skripsi

orang lain yang di lindungi hak ciptanya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di

kemudian hari terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku dan atau dianulir/di batalkan segala hak atas gelar kesarjanaan saya.

Baturaja, Agustus 2022


Yang membuat pernyataan

Netri Ulpa
NPM : 1852059

iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL SKRIPSI : INOVASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH


SAKIT PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19) (Studi Kasus di Rumah
Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja)
SUP JUDUL : -
PENULIS : NETRI ULPA
NPM : 1852059

Baturaja, Agustus 2022

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Aprilia Lestari, M.I.P. Alip Susilowati Utama, M.I.P.


NIDN. 0221048901 NIDN. 0201079102

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Ilmu Pemerintahan

Aprilia Lestari, M.I.P.


NIDN. 0221048901

iv
UNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Alamat Kampus:
Jalan Ki Ratu Penghulu Karang Sari No.02301 Baturaja
Kabupaten OKU-Sumsel (32115) Telp: (0735)326122 Fax.(0753)321822
Terakreditas Institusi BAN-PT No. 88/SK/BAN-PT/Akred/PT/V/2018

PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Inovasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pada
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Studi Kasus di Rumah
Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja)”. Disusun oleh NETRI ULPA, NPM:
1852059 telah disetujui dalam Sidang Ujian Skripsi/Sarjana pada hari JUMAT
tanggal 29 bulan JULI dan tahun 2022 Program Studi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Baturaja telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.).

Baturaja, Agustus 2022

PENGUJI SIDANG UJIAN SKRIPSI/SARJANA

1. Penguji I/Ketua : Aprilia Lestari, M.I.P. .............................

2. Penguji Utama : Ikang Putra Anggara, M.Si. .............................

3. Penguji II/Sekertaris : Alip Susilowati Utama, M.I.P. .............................

Tanggal Lulus : 26 Agustus 2022

Menyetujui/Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dra. Umi Rahmawati, M.Si.


NIDN: 0213066401

v
RIWAYAT HIDUP

Netri Ulpa, lahir 10 Agustus 2000 di Desa Mendingin


Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu,
sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan
Tasri bin Kedum dengan Namsilah binti Maini. Pada tahun
2012 penulis menyelesaikan sekolah pendidikan dasar di
SD Negeri 127 OKU di Desa Sukajadi, selanjutnya penulis
melanjutkan studi pada SMP Negeri 12 OKU yang juga
terletak di Desa Sukajadi selesai pada tahun 2015. Kemudian penulis melanjutkan
studi di SMA Negeri 12 OKU di Desa Ulak Lebar selesai pada tahun 2018 dan
langsung melanjutkan studi di Universitas Baturaja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Program Studi Ilmu Pemerintahan dengan beasiswa Bidikmisi Aspirasi.
Pada bulan Februari 2021 penulis telah menyelesaikan perkuliahan di semester
lima dan akan memasuki perkuliahan semester enam, saat itu penulis menjadi
salah satu peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XXVI. Penulis
melaksanakan KKN mandiri di desa penulis sendiri yaitu Desa Mendingin
Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Kemudian di akhir
semester enam penulis menjadi peserta Praktik Kuliah Lapangan (PKL) yang di
adakan di Desa Air Paoh Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering
Ulu. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif sebagai anggota Himpunan
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMAPEM). Penulis juga mengikuti Unit
Kegiatan Khusus (UKK) Korps Sukarela Unbara (KSR). Demikian riwayat hidup
penulis, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan di berkahi oleh Allah Swt..

Baturaja, Agustus 2022

NETRI ULPA
NPM : 1852059

vi
MOTTO

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu


setelah sekian banyak kesabaran yang kau jalani,
yang akan membuatmu terpana hingga lupa betapa pedihnya rasa sakit”

- Ali bin Abi Thalib -

“Semakin banyak hantaman dan benturan akan semakin kuat pula kita untuk
bertahan, kokohkan kakimu agar kuat berdiri ketika arus menghanyutkanmu”

- Netri Ulpa -

“Ubah Hidupmu Hari Ini, Jangan Bertaruh pada Masa Depan,


Bertindaklah Sekarang Tanpa Menunda”

- Netri Ulpa -

vii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Ayahanda Tasri dan Ibunda Namsilah yang telah melahirkan, mengasuh,

membesarkan, membimbing, dan mendidik dengan penuh rasa kasih

saying. Terimakasih Ayah, terimakasih Ibu.

2. Saudara-saudaraku Rista dan Gina dan seluruh keluargaku yang telah

menantikan dan mendoakan keberhasilanku untuk mencapai gelar

kesarjanaan.

3. Para dosen pembimbing dan penguji yang telah meluangkan waktu untuk

membimbing demi kebaikan dari penyusunan skripsi ini serta dosen

pembimbing akademik yang telah memberi motivasi dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Teman-teman satu almamater, seperjuangan, yang tidak bisa disebutkan

satu persatu. Terimakasih telah menjadi sahabat saya yang telah

mendukung saya dan juga memberi dorongan untuk pencapaian terbaik

dengan usaha yang terbaik.

5. Sahabatku yang sampai kini masih bersamaku dan selalu memberi

motivasi dan mendukungku.

6. Seluruh Dosen Universitas Baturaja, Khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Para dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

saya.

viii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Karena berkat

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul

“Inovasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit di Masa Pandemi Corona

Virus Disease 2019 (Covid-19) (Studi Kasus di Rumah Sakit Tentara Dokter

Noesmir Baturaja)” ini sesuai dengan yang di harapkan.

Penelitian ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

penyelesaian program Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Pemerintahan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Baturaja. Penulis banyak

menemukan kesulitan-kesulitan dalam menyusun penelitian ini. Berkat bantuan

serta bimbingan dan motivasi dari banyak pihak maka penelitian dapat

diselesaikan juga. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Ir. Lindawati MZ., M.T., selaku Rektor Universitas Baturaja.

2. Dra. Umi Rahmawati, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Baturaja yang telah membantu kelancaran pada penulis

skripsi ini.

3. Aprilia Lestari, S.I.P., M.I.P., selaku pembimbing I sekaligus Ketua

Program Studi Ilmu Pemerintahan yang telah banyak membantu dalam

kelancaran penyelesaian skripsi ini. Meluangkan waktu dan sumbang

saran pikiran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

ix
4. Alip Susilowati Utama, S.I.P., M.I.P., selaku pembimbing II sekaligus

Sekretaris Program Studi Ilmu Pemerintahan yang telah banyak

memberikan dorongan semangat dan bantuan yang tiada ternilai harganya

dalam penulisan skripsi ini.

5. Ikang Putra Anggara, S.I.P., M.Si, selaku penguji yang telah banyak

memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Para dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah memberikan bimbingan dan arahan

selama penulis menimba ilmu di Program Studi Ilmu Pemerintahan

Universitas Baturaja.

7. Kepala dan Staf Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja yang telah

membantu kelancaran dalam penelitian ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita

semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Baturaja, Agustus 2022

NETRI ULPA
NPM : 1852059

x
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................. ii
PERNYATAAN ...................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iv
PENGESAHAN ........................................................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ vi
MOTTO .................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Inovasi ..................................................................................... 6
2.1.1. Pengertian Inovasi ....................................................... 6
2.1.2. Tujuan Inovasi ............................................................. 7
2.1.3. Tipe-Tipe Inovasi ........................................................ 8
2.1.4. Prinsip Inovasi ............................................................. 9
2.1.5. Macam-Macam Inovasi ............................................... 10
2.1.6. Ciri-Ciri Inovasi .......................................................... 11
2.2. Pelayanan ................................................................................ 14
2.2.1. Pengertian Pelayanan .................................................. 14
2.2.2. Pelayanan Publik ......................................................... 15
2.2.3. Penyelenggaraan Pelayanan Publik ............................. 15
2.2.4. Asas Pelayanan Publik ................................................ 16
2.2.5. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik ................................ 17
2.3. Pelayanan Prima ...................................................................... 19
2.3.1. Pengertian Pelayanan Prima ........................................ 19
2.3.2. Unsur-Unsur Pelayanan Prima .................................... 20
2.3.3. Dimensi Pelayanan Prima ........................................... 21
2.4. Pelayanan Kesehatan ............................................................... 23
2.4.1. Pengertian Pelayanan Kesehatan ................................. 23
2.4.2. Syarat pokok Pelayanan Kesehatan ............................. 23
2.5. Kerangka Pemikiran ................................................................ 24

xi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian ........................................................................ 26
3.2. Objek Penelitian ..................................................................... 27
3.3. Teknik Penentuan Informan ................................................... 27
3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28
3.4.1. Data Primer ................................................................... 29
3.4.2. Data Sekunder ............................................................... 30
3.5. Teknik Analisis Data .............................................................. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 33
4.1.1. Sejarah Berdirinya RST Dr. Noesmir Baturaja ............. 33
4.1.2. Luas Wilayah RST Dr. Noesmir Baturaja ..................... 34
4.1.3. Struktur Organisasi RST Dr. Noesmir Baturaja ............ 38
4.1.4. Data SDMK di RST Dr. Noesmir Baturaja ................... 39
4.1.5. Visi dan Misi RST Dr. Noesmir Baturaja ...................... 39
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan ......................................... 40

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ........................................................................... 76
5.2. Saran ..................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Informan Penelitian ..................................................................... 28
Tabel 4.1 Jumlah Ruang Rawat Inap di RST Dr.Noesmir Baturaja .......... 35
Tabel 4.2 Jumlah Ruang Rawat Kesehatan (Poli-Poli) .............................. 36
Tabel 4.3 Data SDMK di RST Dr. Noesmir Baturaja................................. 39

xiii
DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan 2.1 Kerangka pemikiran .................................................................. 26
Bagan 4.1 Srtuktur Organisasi di RST Dr. Noesmir Baturaja ................... 38

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembukaan UUD 1945 dialenia keempat yang berbunyi “melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan

sosial”, yang mana didalamnya terkandung tugas dari aparatur negara dalam

memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Aparatur negara berkewajiban dan

bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan dengan baik dan professional,

pelayanan publik merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara

sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi negara, dalam rangka

menciptakan kesejahteraan pada masyarakat.

Seiring perkembangan zaman, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

dituntut harus semakin mudah, cepat, efisien, dan efektif guna tercapaianya

kepuasan dan kepercayaan dari masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya inovasi

didalam pelayanan publik. Inovasi pelayanan publik merupakan suatu keharusan

bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah guna untuk

mengimplementasikan pelaksanaan desentralisasi yaitu mengupayakan

peningkatan kesejahteraan, kemakmuran, dan kemandirian bagi masyarakat dan

daerahnya. Inovasi sebagai proses dari penggunaan teknologi baru kedalam suatu

produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah. Inovasi dapat


2

dilakukan pada barang, jasa, pelayanan, atau ide-ide yang di terima oleh seseorang

sebagai sesuatu yang baru. Pencapaian kesejahteraan masyarakat menjadi

tanggung jawab pemerintah dengan cara perbaikan kesehatan masyarakat. Selain

kesehatan menjadi target kesejahteraan, kesehatan juga merupakan hak dasar

setiap individu diakui oleh setiap bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia.

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat 1. Rumah sakit

dituntut memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang mencakup

beberapa hal yaitu penampilana fisik yang memadai, keandalan, daya tanggap

jaminan perasaan aman serta dapat dipercaya, empati dan keterjangkauan rumah

sakit baik dari segi biaya maupun lokasi2.

Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu tolak ukur

kepuasan yang berefek terhadap keinginan pasien untuk kembali kepada institusi

yang memberikan pelayanan kesehatan yang efektif. Pemerintah sendiri demi

memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat khususnya dalam

pelayanan kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor : 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu

Pelayanan Dasar Pada Standar Minimal Bidang Kesehatan. Standar Pelayanan

Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya di sebut SPM Kesehatan merupakan

1
Listiyono, Rizky Agustian. Studi Deskriptif Tentang Kualitas Pelayan di Rumah Sakit Umum Dr.
Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit Tipe B. Jurnal Kebijakan
dan Manajemen Publik. Vol. 1, Nomor. 1, 2014. Hal 2
2
Andriani, Susi & Sunarto. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien
Rawat Inap di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Kabupaten Magelang. Jurnal
Kesehatan, Volume 2, No. 1, 2009. Hal. 71
3

ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan

pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal3.

Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit

Corona Virus Disease2019 (Covid-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia.

Penyakit ini di sebabkan oleh CoronaVirus sindrom pernapasan akut berat 2

(SARS-CoV-2). Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali di deteksi pada

tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga

Negara Jepang. Pada tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi,

dengan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling

terpapar SARS-CoV-2 di Indonesia. Sampai tanggal 28 September 2021,

Indonesia telah melaporkan 4.211.460 kasus positif4.

Pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu di rumah sakit telah menjadi

harapan dan tujuan utama dari masyarakat/pasien, petugas kesehatan, pengelolah

dan pemilik rumah sakit serta regulator. Bahkan di masa pandemi Covid-19 ini

pun pelayanan kesehatan tetap dapat dijalankan dengan mengutamakan

keselamatan pasien dan tenaga kesehatan yang bertugas. Pelayanan kesehatan di

masa adaptasi kebiasaan baru akan sangat berbeda dengan keadaan sebelum

Covid-19. Saat pandemi virus corona seperti saat ini, rumah sakit perlu

menyiapkan prosedur keamanan yang lebih ketat dimana protokol Pencegahan

dan Pengendalian Infeksi (PPI) di ikuti sesuai standar.

Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja merupakan rumah sakit

militer dan merupakan salah satu rumah sakit besar yang terletak di Baturaja
3
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2019
4
“Pandemi covid-19 di Indonesia”. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-
19_di_Indonesia (diakses pada 28 September 2021, Pukul 19.21).
4

Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Rumah sakit

ini, dikalangan masyarakat Ogan Komering Ulu lebih dikenal dengan rumah sakit

DKT. Rumah sakit ini banyak digunakan oleh masyarakat sekitar bahkan dimasa

pandemi covid-19 seperti sekarang ini karena letaknya yang strategis dan berada

dipusat kota sehingga mudah untuk dijangkau.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Inovasi Pelayanan Kesehatan di Rumah

Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja di Masa Pandemi Corona Virus 2019

(Covid-19)?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah pernyataan jawaban atas pertanyaan mengapa

melakukan penelitian tersebut5. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk

mengetahui inovasi apa yang diterapkan oleh Rumah Sakit Tentara Dokter

Noesmir Baturaja dalam memberikan pelayanan kesehatan di masa Pandemi

Corona Virus 2019 (Covid-19).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah setiap hasil penelitian penelitian pada prinsipnya

harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambil keputusan dalam artian yang

5
Sugiyono,. 2012, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”.Bandung:Alfabeta.Hal. 56
5

cukup luas6. Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat teoritis dan manfaat

praktis.

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis adalah manfaat yang bisa diberikan hasil penelitian bagi

ilmu pengetahuan, mengembangkan konsep, menguji teori atau menegaskan

generalisasi7.

1. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan khasanah

ilmu pengetahuan tentang sumber daya manusia yang ada khususnya dalam

kaitannya ilmu pemerintahan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi

masyarakat yang membaca penelitian ini.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah manfaat yang bisa diberikan hasil penelitian tentang

informasi apa yang dapat diberikan penelitian ini dalam kaitannya dengan upaya

pemecahan masalah tertentu8. Manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi berbagai pihak

khususnya kepada penyelenggara inovasi pelayanan kesehatan di kabupaten

Ogan Komering Ulu sebagai pelaksana program, sehingga dapat dijadikan

referensi untuk menjadi bahan evaluasi terhadap program-program inovatif

dibidang kesehatan.

6
Ibid.Hal. 57
7
Ibid. Hal.58
8
Ibid. Hal.58
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Inovasi

2.1.1 Pengertian Inovasi

Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2019, Inovasi adalah hasil

pemikiran, penelitian, pengembangan, dan/atau penerapan yang mengandung

unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi

dan/atau sosial9. Green, Howells & Miles, mendefinisikan inovasi sebagai sesuatu

yang baru yaitu dengan memperkenalkan dan melakukan praktek atau proses baru

(barang atau layanan) atau bias juga dengan mengadopsi pola baru yang beasal

dari organisasi lain10. Thomas juga mendefinisikan inovasi sebagai peluncuran

sesuatu yang baru. Tujuan diluncurkannya sesuatu yang baru kedalam suatu

proses adalah untuk menimbulkan perubahan besar yang radikal 11. Sementara

Evert M. Rogers mendefinisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek

atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh

seseorang atau kelompok untuk di adopsi12.

9
Undang-Undang No. 11 Tahun 2019
10
Masniati. Skripsi: “Inovasi Gagasan Perda Kawasan Bebas rokok (Studi Kasus Dukungan
Masyarakat Tentang Gagasan Pemerintah Daerah Kabupaten Polman)” (Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar, 2018). Hal. 13
11
Ibid. Hal 14
12
Anggraeny, Cindy. Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di
Puskesmas Jagir kota Surabaya. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik. Volume. 1, Nomor. 1,
2013. Hal. 88
7

Inovasi berasal dari Bahasa Inggris innovation yang berarti perubahan

sehingga inovasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan atau pemikiran

manusia dalam menemukan sesuatu yang baru yang berkaitan dengan input,

proses, dan output, serta dapat memberi manfaat dalam kehidupan manusia.

Inovasi yang berkaitan dengan input diartikan sebagai pola-pola pemikiran atau

ide manusia yang disumbangkan pada temuan terbaru. Untuk inovasi yang

berkaitan dengan proses lebih banyak berorientasi pada metode, teknik, ataupun

cara bekerja dalam rangka menghasilkan sesuatu yang baru. Selanjutnya, inovasi

yang berkaitan dengan output berdasarkan definisi tersebut lebih ditujukan pada

hasil yang telah dicapai terutama penggunaan pola pemikiran dan metode atau

teknik kerja yang telah dilakukan. Ketiga elemen dalam inovasi tersebut

sesungguhnya membentuk suatu kesatuan yang utuh13.

Dari beberapa definisi inovasi diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi

merupakan pengembangan dan implementasi yang baru. Maksudnya,

mengekspresikan dan mengimplementasikan sesuatu yang telah ada menjadi satu

kombinasi yang baru. Sederhananya inovasi merupakan kebaruan, baik itu

kebaruan pada produk atau barang, jasa, maupun pelayanan.

2.1.2 Tujuan Inovasi

Tujuan inovasi secara umum adalah sesuatu bentuk kebutuhan yang ingin

diwujudkan melalui kegiatan mengkontruksi pemikiran dengan

diimplementasikan dalam tindakan nyata atau pekerjaan nyata untuk

13
Makmur dan Thahier,. 2015. Inovasi dan Kreativitas Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama.
Hal. 9
8

menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan yang diinginkan. Tujuan

inovasi tidak selamanya dapat diwujudkan apabila terjadi pengabaian pemikiran

karena boleh jadi ada tekanan dari berbagai pihak yang tidak menghendaki adanya

tujuan inovasi yang harus dicapai14. Sedangkan tujuan inovasi secara spesifik

berdasarkan jenis profesi sebagai pengusaha adalah menciptakan suatu kondisi

agar bidang usahanya dapat berkembang dengan baik.

Tujuan inovasi berdasarkan empat sisi pandang Makmur & Thahier:

1. Perspektif anggaran atau finansial, yaitu terus menerus mencari sebuah

inovasi untuk menemukan cara baru dimana menggunakan anggaran yang

relatif kecil, tetapi mendapatkan hasil yang banyak.

2. Perspektif pelanggan, yaitu semua elemen dalam perusahaan yang terus

menerus berinovasi untuk mencari pelanggan yang banyak dan memberikan

layanan yang terbaik.

3. Perspektif pengelolaan bisnis internal, yaitu secara realita bahwa setiap unsur

manajemen harus memiliki inovasi untuk menciptakan suasana kondusif

internal perusahaan.

4. Perspektif pertumbuhan atau perluasan bidang usaha .

2.1.3 Tipe-Tipe Inovasi

Menurut Manual OECD Oslo, terdapat empat jenis inovasi yaitu15:

1. Inovasi produk: pengenalan layanan yang baik yang baru atau meningkat

secara signifikan sehubungan dengan karakteristik atau penggunaan yang


14
Ibid. Hal. 26
15
Tintin Suhaeni. Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing di Industri Kreatif.
Jurnal Riset Bisnis dan Investasi. Vol. 4, No. 1, 2018. Hal. 4
9

digarisbawahi, termasuk peningkatan yang signifikan dalam spesifikasi

teknis, komponen dan material, perangkat lunak incoporated, keramahan

pengguna atau karakteristik fuctional lainnya.

2. Inovasi proses: penerapan metode produksi atau pengiriman yang baru atau

lebih baik.

3. Inovasi pemasaran: penerapan metode pemasaran baru yang melibatkan

perubahan signifikan dalam desain produk atau pengemasan, penempatan

produk, promosi produk, atau penetapan harga.

4. Inovasi organisasi: penerapan metode organisasi baru dalam praktik bisnis

perusahaan, organisasi kerja atau hubungan eksternal.

2.1.4 Prinsip Inovasi

Menurut Kuratko dan Hodgetts, inovasi memiliki beberapa prinsip, yaitu:

a. Be action oriented

Inovator harus selalu aktif menciptakan ide-ide baru, peluang, atau sumber

inovasi.

b. Membuat produk, proses, atau jasa yang sederhana dan mudah dipahami

orang dengan cepat memahami bagaimana inovasi bekerja.

c. Memulai dari yang kecil

Inovator harus memulai dari yang kecil, kemudian memiliki ide untuk

membangun, mengembangkan, dan memungkinkan untuk bertumbuh pada

perencanaan dan ekspansi yang tepat dengan cara yang benar pada waktu

yang tepat.
10

d. Tujuan yang tinggi

Inovator harus memiliki tujuan yang tinggi untuk mencapai kesuksesan dan

mencari kedudukan yang sesuai di pasar.

e. Try/test/revise

Inovator harus mengikuti aturan yaitu mencoba, menguji, dan merevisi. Ini

sangat membantu pekerjaan apapun kelemahan dalam produk, proses, atau

jasa.

f. Belajar dari kesalahan

Inovasi tidak dapat menjamin kesuksesan. Bahkan dari kegagalan dapat

menciptakan inovasi.

2.1.5 Macam-Macam Inovasi

Menurut Abernathy, Clark dan Tidd, macam inovasi, yaitu16:

1. Market Niche Innovation

Inovasi tersebut memiliki untuk membuka peluang pasar yang baru melalui

teknologi yang berdampak pada sistem produksi dan teknis, serta menjaga

dan memperkuat desain yang ditetapkan.

2. Regular Innovation

Inovasi tersebut melibatkan perubahan berdasarkan pada kemampuan teknis

dan produksi yang diberlakukan pada pasar dan pelanggan yang ada. Dampak

dari perubahan ini untuk menjaga keterampilan dan sumber daya yang ada.

3. Revolutionary Innovation

16
Yohanes, Crisdianto Hendi dan Ratih Indriyani. Peranan Inovasi Produk Terhadap Kinerja
Pemasaran Batik Tanjung Bumi Ibu Haji Masudi. Jurnal Agora. Vol. 1, No. 1. 2013. Hal. 4
11

Inovasi tersebut mengganggu dan membuat pendirian teknis dan kemampuan

produksi menjadi using.

2.1.6 Ciri-Ciri Inovasi

Inovasi memiliki empat ciri-ciri, yaitu sebagai berikut17;

1. Baru

Artinya, gagasan benar-benar murni dan belum pernah digunakan oleh

siapapun. Dapat pula diartikan sesuatu yang sudah pernah digunakan orang

lain, tetapi ingin di adopsi lantaran di rasa cocok dijadikan solusi.

2. Khas

Inovasi akan selalu bersifat khas walaupun berawal dari pengadopsian. Ini

bisa diartikan, dengan segala pengadopsian yang di praktikan di tempat baru

akan memunculkan ciri khas tersendiri.

3. Terencana

Inovasi merupakan suatu hal yang terencana karena termasuk sengaja di buat.

Artinya, inovasi dilakukan melalui proses yang di persiapkan dengan matang,

jelas, tidak tergesa-gesa dan sudah direncanakan terlebih dahulu.

4. Memiliki tujuan yang jelas

Suatu inovasi pasti memiliki tujuan yang jelas. Ini berdasarkan pada ilmu

pengetahuan yang di gunakan. Ilmu pengetahuan pasti menitikberatkan pada

objek dan subjek dalam pengembangan. Jika tidak menentukan objek dan

17
Rika Devi Kurniasari, Skripsi: “Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Produk Terhadap
Keunggulan Bersaing”(Yogyakarta:UNY,2018), Hal.33
12

subjek yang jelas, maka inovasi tidak akan tepat sasaran bahkan gagal di

terapkan.

Aspek penting lainnya dalam kajian inovasi adalah berkenaan dengan level

inovasi yang mencerminkan variasi besarnya dampak yang ditimbulkan oleh

inovasi yang berlangsung. Kategorisasi level inovasi ini dijelaskan oleh

Mulgan&Albury, yaitu sebagai berikut18:

1. Inovasi Inkremental

Berarti inovasi yang terjadi untuk membawa perubahan-perubahan kecil

terhadap suatu proses atau layanan yang ada. Pada umunya sebagian besar

inovasi yang ada berada dalam level ini dan jarang sekali membawa

perubahan terhadap struktur organisasi dan hubungan keorganisasian. Walau

demikian, inovasi inkremental memainkan peran-peran penting dalam

pembaruan sektor publik karena dapat diterapkan secara terus-menerus, dan

mendukung rajutan pelayanan dan responsif terhadap kebutuhan lokal dan

perorangan, serta mendukung nilai tambah uang (value for money). Indikator

inovasi incremental meliputi:

1. Meningkatkan kapabilitas fungsional teknologi yang ada.

2. Cara perbaikan pada skala kecil dalam tambah nilai teknologi.

3. Perbaikan pada skala kecil terhadap produk yang ada saat ini.

4. Perbaikan pada skala kecil terhadap proses bisnis yang ada saat ini.

18
Anggraeny, Cindy, Loc. Cit.
13

2. Inovasi Radikal

Merupakan perubahan mendasar dalam pelayanan publik atau pengenalan

cara-cara yang sama sekali baru dalam proses keorganisasian dan pelayanan.

Inovasi jenis ini jarang sekali dilakukan karena membutuhkan dukungan

politik yang sangat besar karena memiliki resiko yang lebih besar pula.

Inovasi radikal diperlukan untuk membawa perbaikan yang nyata dalam

kinerja pelayanan publik dan memenuhi harapan pengguna layanan yang

lama terabaikan. Indikator inovasi radikal meliputi:

1. Menciptakan produk didasarkan pada seperangkat teknik berbeda

interactional justice (keadilan dalam interaksi prosedural).

2. Menciptakan proses didasarkan pada seperangkat teknik berbeda

interactional justice (keadilan dalam interaksi prosedural).

3. Menciptakan prroduk didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan sering

membuka baru pasar.

4. Menciptakan proses didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan sering

membuka baru pasar.

5. Menciptakan produk didasarkan pada hasil produk atau jasa yang

dihasilkan dari cara atau metode baru sama sekali.

6. Menciptakan proses didasarkan pada hasil produk atau jasa yang

dihasilkan dari cara atau metode baru sama sekali.

3. Inovasi Transformatif atau Sistematis

Inovasi ini membawa perubahan dalam struktur angkatan kerja dan

keorganisasian dan menstransformasi semua sektor dan secara dramatis


14

mengubah keorganisasian. Inovasi jenis ini membutuhkan waktu yang lebih

lama untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan membutuhkan perubahan

mendasar dalam susunan sosial, budaya dan organisasi. Inovasi jenis ini tentu

bersifat lebih mendalam, karena mencakup struktur sistematis keorganisasian.

2.2 Pelayanan

2.2.1 Pengertian Pelayanan

Secara umum makna dari pelayanan itu merupakan suatu perbuatan, suatu

kinerja atau suatu usaha, jadi menunjukkan pentingnya penerima jasa pelayanan

terlibat secara aktif di dalam produksi atau penyampaian proses pelayanan itu

sendiri19.

Menurut Moenir, pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui

aktivitas orang lain secara langsung 20. Sedangkan definisi jasa/pelayanan menurut

Kotler adalah sebagai berikut21:

”A service is any act or performance that one party can offer to another that is

essentially intangible and does not result In the ownership of anything, it’s

production may or may not b& tied to physical product”. Pelayanan adalah setiap

tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu, produksi jasa bisa berhubungan dengan

produk fisik maupun tidak.

19
Rahman Mulyawan, 2016. Birokrasi dan Pelayanan Publik. Unpad Press. Hal. 42
20
Prana, Merry Martha Mahayu. KualitasPelayanan Kesehatan Penerima Jamkesmas di RSUD
Ibnu Sina Gresik. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik. Volume. 1, Nomor. 1, 2013. Hal. 177
21
Rahman Mulyawan, Loc. Cit.
15

2.2.2 Pelayanan Publik

Konsep dasar atau pengertian Pelayanan Publik (Public Services)22;

1. Pelayanan Umum menurut Lembaga Administrasi Negara diartikan Sebagai

segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam

bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

2. Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa; Pelayanan Publik adalah

Pelayanan Umum, dan mendefinisikan Pelayanan Umum adalah suatu proses

bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan

kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.

Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang dan jasa.

Dari beberapa pengertian pelayanan dan pelayanan publik yang diuraikan

tersebut, dalam konteks pemerintah daerah, pelayanan publik dapat disimpulkan

sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat

dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai

dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk

memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.

2.2.3 Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh penyelenggara pelayanan

publik yaitu penyelenggara Negara/pemerintah, penyelenggara perekonomian dan

22
Rahman Mulyawan, Op. Cit.. Hal. 33
16

pembangunan, lembaga independen yang dibentuk oleh pemerintah, badan

usaha/badan hukum yang diberi wewenang melaksanakan sebagian tugas dan

fungsi pelayanan publik, badan usaha/badan hukum yang bekerjasama dan/atau

dikontrak untuk melaksanakan sebagaian tugas dan fungsi pelayanan publik dan

masyarakat umum atau swasta yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi

pelayanan publik yang tidak mampu ditangani/dikelola oleh pemerintah

pusat/pemerintah daerah.

2.2.4 Asas Pelayanan Publik

Ratmianto dan Atik Septi Winarsih menjelaskam bahwa penyedia pelayanan

harus memperhatikan asas pelayanan, diantaranya yaitu 23:

1. Transparansi

Dimana pemberian pelayanan harus bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai

serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas

Dimana pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang- undangan.

3. Kondisional

Dimana pemberian pelayanan harus sesuai dengan kondisi dan kemampuan

pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip

efisiensi dan efektivitas.

23
Neneng Siti Maryam. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi. Vol. 6. No. 1. 2016. Hal. 9
17

4. Partisipatif

Yaitu dengan mendorong peran serta pelanggan dalam penyelenggaraan

pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan

pelanggan.

5. Tidak Diskriminatif (kesamaan hak)

Yaitu pemberian pelayanan tidak boleh bersifat diskriminatif, dalam arti tidak

membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, status sosial dan ekonomi.

6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Dimana pemberi dan penerima pelayanan harus memenuhi hak dan kewajiban

masing-masing.

2.2.5 Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Ada 10 (sepuluh) prinsip pelayanan umum yang diatur dalam Keputusan

Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003

Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, kesepuluh prinsip

tersebut adalah sebagai berikut24:

a. Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah

dilaksanakan.

b. Kejelasan

Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; Unit kerja/pejabat

yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan

24
Rahman Mulyawan,. Op.Cit. Hal. 37-38
18

penyelesaian keluhan/persoalan/ sengketa dalam pelaksanaan pelayanan

publik; Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

c. Kepastian waktu

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang

telah ditentukan.

d. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.

e. Keamanan

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian

hukum.

f. Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk

bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian

keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

g. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja

Peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan

sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (teletematika).

h. Kemudahan Akses

Tempat dan lokasi sarana prasarana pelayanan yang memadai, mudah

dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi

telekomunikasi dan informasi.

i. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan


19

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta

memberikan pelayanan dengan ikhlas.

j. Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang

nyaman, bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi

dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah

dan lainnya.

Adapun pelayanan publik tersebut dapat dikelompokkan menjadi:

1. Kelompok Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan

dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya KTP, Akte

Pernikahan, Ijin Mendirikan Bangunan.

2. Kelompok Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai

bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon,

penyediaan listrik, air bersih dan sebagainya.

3. Kelompok Pelayanan Jasa yaitu jenis pelayanan yang menghasilkan berbagai

bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan

kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan sebagainya.

2.3 Pelayanan Prima

2.3.1 Pengertian Pelayanan Prima

Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah “excellent service” yang

secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut terbaik atau

sangat baik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki
20

instansi pemberi pelayanan. Sederhananya pelayanan prima adalah pelayanan

yang memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan

pelanggan25.

2.3.2 Unsur-Unsur Pelayanan Prima

Menurut Barata, pelayanan prima (service excellence) terdiri dari 6 unsur

pokok, antara lain26:

a. Kemampuan (ability)

Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu.

Sehubungan dengan pelaksanaan pelayanan prima yang di maksud

kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak

diperlukan untuk menunjang program layanan prima yang dapat meliputi

kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni untuk melaksanakan

komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi dan menggunakan publik

relation sebagai instrument dalam membawa hubungan kedalam dan keluar

organisasi/prusahaan.

b. Sikap (attitude)

Sikap adalah perilaku atau perangai yang harus di tonjolkan ketika

menghadapi pelanggan yang dapat di sesuaikan dengan kondisi dan kemauan

nasabah.

25
Nurlia. “Strategi Pelayanan dengan Konsep Service Excellent”, Meraja Journal. Vol. 1, No. 2,
2018. Hal. 19
26
Suparman, dkk. 2019. Service Excellence. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 2
21

c. Penampilan (appearance)

Penampilan adalah kemampuan seseorang yang mampu merefleksikan

kepercayan diri dan kredibilitas dari pihak lain.

d. Perhatian (attention)

Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pelanggan, baik yang berkaitan

dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun

pemahaman atas saran dan kritikan dari pelanggan.

e. Tindakan (action)

Tindakan adalah suatu perbuatan dalam berbagai kegiatan yang nyata yang

harus dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

f. Tanggung Jawab (accountability)

Tanggung jawab yaitu suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai

wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau

ketidakpuasan pelanggan.

2.3.3 Dimensi Pelayanan Prima

Menurut Riyanto, pelayanan memiliki beberapa dimensi, yaitu sebagai

berikut27;

1. Tangibles

Tangibles adalah bukti konkret kemampuan suatu perusahaan untuk

menampilkan yang terbaik bagi pelanggan. Baik dari sisi fisik tampilan

27
Ibid. Hal. 3
22

bangunan, fasilitas, perlengkapan teknolohgi pendukung, hingga penampilan

karyawan.

2. Reliability

Reliability adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang

sesuai dengan harapan konsumen terkait kecepatan, ketepatan waktu, tidak

ada kesalahan, sikap simpatik, dan lain sebagainya.

3. Responsiveness

Responsiveness adalah tanggap memberikan pelayanan yang cepat atau

responsive serta diiringi dengan cara penyampaian yang jelas dan mudah

dimengerti.

4. Assurance

Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan,

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

pelanggan kepada perusahaan.

5. Empathy

Empathy yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan konsumen dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu

pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan

pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman

bagi pelanggan. Secara singkat dapat diartikan sebagai usaha untuk

mengetahui dan mengerti kebutuhan pelanggan secara individual.


23

2.4 Pelayanan Kesehatan

2.4.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan

Menurut Lovely & Loomba pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang

diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk

memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit

serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun

masyarakat28.

2.4.2 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Suatu pelayanan kesehatan harus memiliki berbagai persyaratan pokok,

yaitu persyaratan pokok yang memberi pengaruh kepada masyarakat dalam

menentukan pilihannya terhadap penggunaan jasa pelayanan kesehatan, yakni 29 :

1. Ketersediaan dan kesinambungan pelayanan

Pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang tersedia dimasyarakat

(acceptable) serta berkesinambungan (suistainable). Artinya semua jenis

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat ditemukan serta

keberadaannya dalam masyarakat adalah ada pada tiap saat dibutuhkan.

2. Kewajaran dan penerimaan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang baik adalah bersifat wajar dan dapat diterima oleh

masyarakat. Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan

keyakinan dan kepercayaan masyarakat.

28
Merry Martha Mahayu Prana, Op. Cit. Hal. 178
29
Ibid. Hal 178
24

3. Mudah dicapai oleh masyarakat

Pengertian dicapai yang dimaksud disini terutama dari letak sudut lokasi

mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga distribusi sarana menjadi sangat

penting.

4. Terjangkau

Pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan yang terjangkau oleh

masyarakat, dimana diupayakan biaya pelayanan tersebut sesuai dengan

kemampuan ekonomi masyarakat.

5. Bermutu

Mutu (kualitas) yaitu menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan dan menunjukkan kesembuhan penyakit

serta keamanan tindakan yang dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan

yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran digunakan sebagai dasar atau landasan dalam

pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam sebuah

penelitian. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan terhadap hal-hal yang

menjadi objek permasalahan dan disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil

penelitian yang relevan.


25

Berdasarkan uraian dalam tinjauan pustaka kerangka pemikiran penelitian


ini sebagai berikut:

Inovasi Pelayanan Kesehatan


di RST Dr. Noesmir Baturaja

Pelaksanaan Inovasi
Pelayanan Prima

Level Inovasi Indikator Pelayanan Prima

1. Inovasi Inkremental 1. Kemampuan (ability)


2. Inovasi Radikal 2. Sikap (attitude)
3. Inovasi Transformatif 3. Penampilan (appearance)
atau Sistematis 4. Perhatian (attention)
5. Tindakan (action)
6. Tanggung Jawab
(accountability)

Keberhasilan Inovasi
Pelayanan Prima

Bagan 2.1 Kerangka Pikir


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk mencari teori.

Ciri utama metode penelitian ini adalah peneliti langsung terlibat ke lapangan,

bertindak sebagai pengamat, membuat kategori pelaku, mengamaati fenomena,

mencatatnya dalam buku observasi tidak memanipulasi variabel, menitikberatkan

pada observasi alamiah30. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadianyang terjadi pada saat sekarang.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dimana penelitian

kualitatif ini akan mendeskripsikan atau menggambarkan lalu menguraikan

keadaan yang ada dilapangan lalu akan dituliskan kedalam sebuah penelitian. Data

yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Dengan demikian laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian

laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara mendalam catatan

lapangan dan lainnya.

30
Ismail Suardi Wekke, dkk. 2019. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: CV. Adi Karya
Mandiri. Hal. 35
27

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus dari sebuah

penelitian31. Objek penelitian akan dianalisis dengan menggunakan teori-teori

yang sesuai dengan objek yang akan diteliti. Objek yang menjadi sumber dalam

penelitian ini adalah Inovasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit di masa

pandemi Covid-19.

3.3 Teknik Penentuan Informan

Informan penelitian meliputi beberapa macam, yaitu 1) Informan Kunci

(Key Informan) merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai

informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian; 2) Informan Utama

merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti;

3) Informan Tambahan merupakan mereka ytang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Informan adalah orang yang bisa memberi informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian. Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian ini

adalah menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu

teknik pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu (orang yang dipilih

betul-betul memiliki kritetia sebagai informan)32. Purposive sampling dilakukan

dengan mengambil orang-orang yang terpilih sesuai dengan tujuan penelitian.

31
Sugiyono, Op.Cit, hal 135
32
Sukarmin.Skripsi: “Inovasi Pelayanan Publik Melalui Administrasi Kependudukan Bagi
Penyandang Disabilitas (Adminduk Inklusif) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bulukumba”. (Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020) Hal. 28
28

Adapun kriteria yang dijadikan sebagai informan penelitian yaitu:

1. Narasumber merupakan karyawan di RST. Dr. Noesmir Baturaja.

2. Narasumber merupakan pasien atau keluarga pasien yang mendapatkan

pelayanan di RST Dr. Noesmir Baturaja.

Tabel 3.1
Informan Penelitian

No Nama Jabatan Jumlah


1. Hanna Taslima Karu Rekam Medis RST Dr. Noesmir 1
Rahmawati A.Md. Baturaja
2. Liza Nawati Hartini pasien atau keluarga pasien yang 9
Wahyuni Adha mendapatkan pelayanan di RST Dr.
Amri Noesmir Baturaja.
Hamdani
Emilia Merysa
Yuniza wati
Sila Wati Anizah
Dewi Sumiati
Hamni
Jumlah 10

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan

penelitian secara langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang

lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data primer ini dilakukan

dengan cara:

a. Observasi langsung

Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh

dan mengumpulkan data. Proses kegiatan ini lebih ditekankan pada ketelitian

dan kejelian peneliti sendiri. Dalam observasi ini, peneliti melakukan


29

pengamatan secara langsung tempat yang akan digunakan untuk penelitian.

Objek yang akan diobservasi dalam penelitian ini adalah Pelayanan

Kesehatan di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja di Masa

Pandemi Covid-19. Yang menjadi subjek observasi dalam penelitian ini

adalah tenaga kesehatan di Rumah Sakit pada masa pandemi covid-19.

b. Wawancara mendalam

Tahap kedua dalam mengumpulkan data yaitu melakukan wawancara

langsung dengan narasumber yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang di

wawancarai yang memeberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara

diadakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang di perlukan, untuk

mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui kegiatan observasi yang

dilakukan pada langkah pertama.

Pada tahap wawancara ini, peneliti mendengarkan dengan seksama

keterangan narasumber dalam menjelaskan strategi pelayanan kesehatan. Dalam

penelitian menggunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara

yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan-peryataan yang diajukan secara

langsung kepada informan.


30

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melaui studi

pustaka yang diperlukan untuk mendukung data primer, Adapun bentuk

pengumpukan data sekunder yang dilakukan adalah:

a. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data

melalui dokumen-dokumen dan foto yang dapat dipakai sebagai alat untuk

keperluan penelitian kualitatit. Karena dapat menghasilkan deskriptif yang

cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif.

b. Dokumen Kepustakaan

Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah bahan-bahan kepustakaan,

catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah penelitian, sumber berupa

jurnal-jurnal penelitian, buku-buku terbitan pemerintah, serta karya-karya

ilmiah lainnya. dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian mengenai pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Tentara

Dokter Noesmir Baturaja di masa pandemi covid-19.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan menyuratkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang dirasakan oleh data. Analisis

data kualitatif menurut Miles dan Huberman terdiri dari 3 alur kegiatan yang

terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
31

kesimpulan. Adapun tahapan kegiatan analisis kualitatif dijelaskan sebagai

berikut33:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan lapangan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah

menajamkan analisis, menggolongkan atau pengkategorisasian ke dalam tiap

permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverifikasi.

Data yang di reduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan

penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data.

Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan,

tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian

data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar

kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut

mempermudah peneliti dalam memahami apa yan terjadi. Pada langkah ini,

peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga informasi yang

33
Samsu. 2017. Metode Penelitian (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Methods, serta Research & Development). Jambi: Pusaka. Hal 205.
32

didapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu untuk menjawab masalah

penelitian.

3. Penarikan kesimpulan (verifikasi)

Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan dari penelitian sejak awal

memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data yang utuh

selama penelitian berlangsung. Hasil data yang dikumpulkan dan dianalisa itu

dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah Berdirinya RST Dr. Noesmir Baturaja

Pada Tahun 1957 di Wilayah OKU didirikan satu satuan kecil Kesehatan

Tentara yang disebut TPA (Tempat Perawatan ABRI). Tahun 1960 TPA tersebut

berubah status menjadi Detasemen Kesehatan Militer Kodim 0403 (Denkesdim

0403) yang lebih dikenal dengan sebutan DKT (Djawatan Kesehatan Tentara).

Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/76/X/ 1985 tanggal 28

Oktober 1985, tentang Perubahan Status Denkesdim 0403 menjadi Poliklinik

Induk 02.08.01 Baturaja. Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir berubah status

dari Poliklinik Induk menjadi Rumah sakit berdasarkan Surat Keputusan Kepala

Staf Angkatan Darat Nomor Skep/5/I/1996 tanggal 08 Januari 1996 dan Sprin

Pangdam II/Swj Nomor Sprin/675/III/1996 tanggal 30 Maret 1996 serta

diresmikan oleh Pangdam II/Sriwijaya pada tanggal 21 Mei 1996.

Berdasarkan Surat Pangdam II/Sriwijaya Nomor B/678/XI/1999 tanggal

15 Nopember 1999 tentang persetujuan/memberikan izin menggunakan nama

Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir. Maka pada tanggal 19 Desember 1999

setelah diresmikan oleh Pangdam II/Swj nama Rumah Sakit Tentara Dokter

Noesmir Baturaja dapat digunakan. Tugas dan tanggung jawab Rumah Sakit

Tentara Dokter Noesmir dalam membina, menyelenggarakan dan melaksanakan

fungsi kesehatan meliputi bidang bantuan dan dukungan kesehatan preventif,


34

kuratif, rehabilitasi, kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan militer pada

umumnya di wilayah Kodim 0403/OKU.

Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir merupakan sandaran dukungan

kesehatan dan pelayanan kesehatan bagi 10 (sepuluh) satuan TNI AD dengan

lebih dari 5.052 jiwa TMT 1 Januari 2014 terwadahi sebagai pasien BPJS. Tidak

dapat dipungkiri sebagai sarana sosial Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir

dituntut juga untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum

yang ada di wilayah kerjanya, sehingga memerlukan perencanaan, pelaksanaan

dan pengelolaan serta manajemen Rumah sakit secara baik.

4.1.2. Luas Wilayah RST Dr. Noesmir Baturaja

a. Tanah.

1. Luas Tanah Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir adalah ± 3.684 m2.

2. Luas Lahan Parkir Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir adalah ±

350,3 m2.

a. Lahan parkir Mobil 26 m x 10,3 m = 267,8 m2. Dengan kapasitas ±

15 kendaraan.

b. Lahan Parkir Motor 15 m x 5,5 m = 82,5 m 2. Dengan kapasitas ± 45

kendaraan.

b. Bangunan.

1. Luas Bangunan adalah Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir ±

1.724,04 m2.

2. Jumlah Ruangan di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir adalah:


35

a. Ruang Rawat Inap

Tabel 4.1
Jumlah Ruang Rawat Inap
di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja

Jumlah Jumlah
No Ruangan Jenis Pelayanan Ket
Ruangan TT
Zaal Laki-Laki
1 Hesti II Penyakit Umum 1 Ruangan 8 TT Kelas III
2 Hesti Penyakit Umum 1 Ruangan 8 TT Kelas II
3 Dokmil Penyakit Umum 1 Ruangan 6 TT Kelas II
4 Sakti Penyakit Umum 1 Ruangan 4 TT Kelas II
5 Isolasi Penyakit Menular 1 Ruangan 2 TT Kelas II
Zaal Wanita
6 Asoka Penyakit Umum 1 Ruangan 6 TT Kelas III
7 Tanjung Penyakit Umum 9 Ruangan 9 TT Kelas I
Zaal Kebidanan
Kebidanan dan
8 Lily 1 Ruangan 2 TT Kelas II
Kandungan
Kebidanan dan
9 Flamboyan 1 Ruangan 2 TT Kelas II
Kandungan
Kebidanan dan
10 Kenanga 1 Ruangan 3 TT Kelas III
Kandungan
Kebidanan dan
11 Aster 1 Ruangan 1 TT VIP
Kandungan
Kebidanan dan
12 Dahlia 1 Ruangan 2 TT Kelas I
Kandungan
Kebidanan dan
13 Gardena 1 Ruangan 2 TT Kelas I
Kandungan
Zaal Anak
14 Melati Penyakit Anak 1 Ruangan 6 TT Kelas II
15 Mawar Penyakit Anak 1 Ruangan 4 TT Kelas III
16 Melur Penyakit Umum 1 Ruangan 2 TT Kelas I
17 Neonatus Penyakit Anak 1 Ruangan 9 TT
18 PICU Penyakit Anak 1 Ruangan 1 TT
19 NICU Penyakit Anak 1 Ruangan 3 TT
20 Anggrek Penyakit Anak 1 Ruangan 1 TT VIP
ICU
21 ICU Penyakit Umum 1 Ruangan 3 TT
22 Ogan I Penyakit Umum 1 Ruangan 1 TT Kelas 1
23 Ogan II Penyakit Umum 1 Ruangan 3 TT Kelas II
24 PAVILIUN Penyakit Umum 1 Ruangan 1 TT VIP
Ruang Covid-19
25 ICU ICU Covid-19 1 Ruangan 2 TT
36

26 Sakura Isolasi Covid-19 1 Ruangan 2 TT


27 Nusa Indah Isolasi Covid-19 1 Ruangan 2 TT
28 W. Kusuma Isolasi Covid-19 1 Ruangan 2 TT
29 Bougenvile Isolasi Covid-19 1 Ruangan 2 TT
30 Bonsai Isolasi Covid-19 1 Ruangan 1 TT
Jumlah 38 Ruangan 100 TT

b. Ruang Rawat Kesehatan (Poli - poli)

Tabel 4.2
Jumlah Ruang Rawat Kesehatan (Poli-Poli)

No Poliklinik Jumlah Jumlah


Ruangan
1 Poli Umum dan Poli Anak 1 1 Ruangan
2 Poli Penyakit Dalam dan Poli Syaraf 1 1 Ruangan
3 Poli Penyakit Bedah Umum 1 1 Ruangan
4 Poli Penyakit Kebidanan/KB/KIA 1 1 Ruangan
5 Poli Penyakit Gigi dan Poli Kulit Kelamin 1 1 Ruangan
Jumlah 5 5 Ruangan

c. Ruang Unit Gizi memiliki 3 Ruangan yaitu, Ruang Administrasi,

Ruang Masak dan Ruang pencucian.

d. Instalasi Farmasi memiliki 3 ruangan yaitu, Ruang Konseling

Apoteker, Ruang pelayanan resep dan Gudang Obat/BHP.

e. Ruang Laboratorium memiliki 3 ruangan yaitu, Ruang tindakan,

Ruang Poli Dot dan Ruang Administrasi.

f. Kamar Mandi/wc umum memiliki 3 ruangan yaitu, 2 buah wc di

samping laboratorium dan 1 buah wc di samping penjagaan.

g. Mushola memiliki 1 ruangan

h. Ruang Tunggu memiliki 2 Ruangan yaitu, Ruang tunggu

pendaftaran dan pemeriksaan di tiap poliklinik dan Ruang tunggu

pengambilan obat.
37

i. Ruang Rapat dan Aula memiliki 2 Ruangan yaitu, Ruang rapat, dan

Ruang Aula

j. Tempat Pendaftaran memiliki 4 ruangan yaitu, Ruang pendaftaran,

Ruang BPJS, Ruang Rekam Medik dan Ruang Administrasi.

k. Ruang UGD memiliki 2 Ruangan yaitu, Ruang tindakan, dan

Ruang observasi.

l. Ruang STAF memiliki 3 ruangan yaitu, Ruangan Juru Bayar,

Ruangan Paurtuud dan Ruangan Staf/Arsip.

m. Ruang Loundry memiliki 3 ruangan yaitu, Ruangan Penjahitan &

Admin, Ruangan Pencucian dan Ruangan Penjemuran.

n. Ruang Komite Keperawatan 1 ruangan

o. Ruang Staf Keuangan memiliki 2 ruangan yaitu, Ruang Bendahara

dan Ruang Kasir.

p. Ruang EKG memiliki 1 ruangan

q. Ruang Rontgen memiliki 3 ruangan yaitu, Ruang Tindakan, Ruang

Administrasi dan Ruang Cuci Film.

r. Ruang Kamar Operasi memiliki 5 ruangan yaitu, Ruang Tindakan

Besar, Ruang Tindakan Kecil, Ruang CSSD, Ruang Dokter dan

Kamar Mandi.
38

4.1.3. Struktur Organisasi di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir

KEPALA RUMAH SAKIT


KOMITE MEDIK
MAYOR CKM dr. HENGKI IRAWAN M. BIOMED, Sp.An.
Ketua : dr. Chairil Makky,Sp.PD
SMF
Anggota :
Dokter Speseialis :-
Dokter Umum/Gigi :- KOMITE KEPERAWATAN
Paramedis Fungsional : - Ketua :
WAKA
Anggota : dr. Nurrullia Hanum Vidia
KAPTEN CKM SHOBAR HAYAT S.Sos.,M.Kes
PAURREN PROGGAR PAURTUUD

LETDA CKM A. SOBIRIN, S.Kep

1. Urdal : Serka Siswantoro


2. Provost : Kopka Kusmanto
3. Minpers : PNS II/b Tugimin
4. Harbang listrik, Air :
5. Ambulance : Serda Dedi Guna

KANIT KANIT PAURMED KAINSTALWATNAP KAINSTALWATLAN KAINSTAL BEDAH KANITJANGDIANG KANITJANGWAT


RIKKES FARMASI & ANASTHESI
Lettu Ckm Aminudin

CATATAN :
TNI AD
ASN TNI AD

Bagan 4.1 Struktur Organisasi di Rumah Sakit Dokter Noesmir Baturaja


39

4.1.4. Data SDMK di RST Dr. Noesmir Baturaja

Tabel 4.3
Data SDMK di RST Dr. Noesmir Baturaja

No Rumpun SDMK Jumlah


1. Medis 4
2. Keperawatan 58
3. Kebidanan 17
4. Kefarmasian 7
5. Kesehatan Masyarakat 3
6. Kesehatan Lingkungan 1
7. Gizi 1
8. Keteknisan Medis 6
9. Teknik Biomedika 9
Jumlah 106

4.1.5. Visi dan Misi Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja

a. Visi

Visi Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja adalah menjadi

kebanggaan prajurit, PNS TNI dan keluarga serta masyarakat penggunanya

dalam bidang pelayanan kesehatan.

b. Misi

Misi Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja adalah memberikan

pelayanan kesehatan yang prima kepada prajurit, PNS TNI dan keluarga

serta masyarakat penggunanya dalam rangka meningkatkan derajat

kesehatan.
40

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Secara umum inovasi seringkali diterjemahkan sebagai penemuan baru.

Namun sebenarnya aspek kebaruan dalam inovasi sangat ditekankan untuk

inovasi di sektor swasta atau di sektor industri. Hal ini makin di perjelas oleh

Evert M. Rogers yang mendefinisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan

praktek, objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh

seseorang atau kelompok untuk diadopsi34.

Sedangkan inovasi dalam pelayanan kesehatan merupakan suatu ide yang

sama sekali baru diterapkan pada bidang kesehatan untuk memperbaiki suatu

produk atau proses dan jasa baru, teknologi baru atau rencana baru yang

dikeluarkan pemerintah untuk bidang kesehatan dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan seseorang, keluarga maupun masyarakat.

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan melainkan juga

berdampak pada sektor politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan,

serta kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam situasi seperti ini, rumah sakit

sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan memiliki peranan yang vital dan di

tuntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan lebih mengutamakan

keselamatan pasien dan tenaga kesehatan yang bertugas.

Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan dalam hal penelitian

tentang inovasi pelayanan kesehatan yang di berikan oleh RST Dr. Noesmir

Baturaja dalam memberikan pelayanan prima di masa pandemi Covid-19. Adapun

34
Anggraeny, Cindy, Loc. Cit.
41

yang dimaksud dengan inovasi pelayanan kesehatan yang di berikan oleh RST Dr.

Noesmir Baturaja dalam memberikan pelayanan prima di masa pandemi Covid-19

adalah pembaruan serangkaian pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien

maupun keluarga pasien yang datang ke rumah sakit dimasa pandemi saat ini

dimana peradaban dan kebiasaan sekarang ini sangat jauh berbeda dengan masa

sebelum adanya wabah virus corona.

Pengukuran inovasi pelayanan kesehatan yang di berikan oleh RST Dr.

Noesmir Baturaja dalam memberikan pelayanan prima di masa pandemi Covid-19

difokuskan pada level inovasi inkremental, inovasi radikal dan inovasi

transformatif atau sistematis. Selain itu juga di dukung oleh teori pelayanan prima

dengan indikator kemampuan (ability), sikap (attitude), penampilan (appearance),

perhatian (attention), tindakan (action) dan tanggung jawab (accountability).

Level inovasi dapat digunakan untuk melihat atau mengukur tingkatan

inovasi pelayanan kesehatan yang di berikan oleh RST Dr. Noesmir Baturaja

dalam memberikan pelayanan prima di masa pandemi Covid-19. Hanna Taslima

Rahmawati, A.Md. selaku Karu Rekam Medis di RST Dr. Noesmir Baturaja

mengatakan35:

“…Iya, Rumah sakit DKT ini memiliki inovasi selama adanya wabah
virus corona, inovasinya itu pertama sebelum masuk itu harus scan
barcode terlebih dahulu, kalau dulu kan kita bisa asal masuk, tapi
sekarang ini jika ingin masuk harus buka aplikasi pedulilindungi dan
scan barcodenya untuk melihat yang sudah vaksin dan belum vaksin,
sistem antrian sudah diatur oleh mesin karena sekarang sudah berjalan
serba digital, dan juga sudah bisa daftar melalui via whatsapp…”

35
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
42

Dari pernyataan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md selaku Karu Rekam

Medis di RST Dr. Noesmir Baturaja tersebut bisa diketahui bahwa RST Dr.

Noesmir Baturaja memiliki dan memberlakukan sebuah inovasi dalam

memberikan pelayanan kesehatan di masa pandemi covid-19 karena situasi

adanya pandemi sangat jauh berbeda dengan sebelum adanya wabah virus corona.

Dalam hal ini level inovasi dapat di lihat dari latar belakang di

berlakukannya sebuah inovasi. Latar belakang disini bisa berupa alasan mengapa

diciptakannya sebuah inovasi atau bagaimana pelaksanaan daripada inovasi

tersebut. Dalam pengukuran sebuah inovasi yang berlaku, level inovasi ini sangat

penting karena terciptanya sebuah inovasi tidak pernah terlepas dari alasan-alasan

tertentu, hal ini juga seperti yang dikatakan oleh Hanna Taslima Rahmawati,

A.Md. bahwa inovasi tersebut sebenarnya sudah ada dari dulu bahkan dari

sebelum adanya wabah virus corona tapi baru terlaksanakan sekarang karena

memang baru ada dana untuk memberlakuan inovasi tersebut yaitu dana untuk

mesin antrian pelayanan.36 Sesuai pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa

inovasi pelayanan yang diberlakukan oleh RST Dr. Noesmir Baturaja tersebut

sudah ada dari dulu bahkan dari sebelum adanya pandemi Covid-19, akan tetapi

baru bisa dilaksankan sekarang karena baru ada dana untuk memberlakukan

inovasi tersebut, yakni untuk mesin antrian pemberian pelayanan.

Hanna Taslima Rahmawati, A.Md. juga mengatakan bahwa sebelum

diberlakukannya inovasi ini sistem pelayanan disini tidak kondusif dan tidak

beraturan akan tetapi setelah adanya inovasi ini sistem pelayanannya terasa lebih

36
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
43

efisien37. Sesuai pernyataan tersebut jelas terlihat bahwa terdapatnya perbedaan

dari sistem pelayanan di RST Dr. Noesmir Baturaja sebelum dan setelah

dilaksanakannya inovasi pelayanan.

Selanjutnya Hanna Taslima Rahmawati, A.Md. juga mengatakan bahwa

inovasi tersebut lebih mempermudah karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja ini

dalam memberikan pelayanan38. Pernyataan ini menunjukkan bahwa dengan

diberlakukannya inovasi tersebut di RST Dr. Noesmir Baturaja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan dan mempermudah karyawan disana dalam

memberikan pelayanan. Misalnya, dari yang dulunya antrian harus diatur secara

manual oleh petugas sekarang tidak lagi karena sudah ada mesin untuk antrian.

Hanna Taslima Rahmawati A.Md. juga memberikan pernyataan mengenai adanya

inovasi yang diterapkan di RST Dr. Noesmir Baturaja pada masa pandemi apakah

berpengaruh terhadap kemampuan karyawan rumah sakit dalam memberikan

pelayanan, yang menurutnya pengaruh inovasi terhadap kemampuan karyawan

rumah sakit sebenarnya bersifat individual, tergantung individu dari masing-

masing karyawan, tapi intinya inovasi ini lebih mempermudah karyawan dalam

memberikan pelayanan jadi bisa di katakana berpengaruh.39

Dari beberapa pernyataan dan hasil wawancara di atas dapat diketahui

bahwa terdapat inovasi yang diberlakukan di RST Dr. Noesmir Baturaja dan

tergolong dalam level inovasi inkremental, karena inovasi tersebut sudah ada

37
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
38
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
39
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
44

sejak lama akan tetapi baru terlaksana karena baru ada dana untuk

memberlakukannya. Dana yang dimaksud yaitu untuk penggunaan mesin digital

nomor antrian. Terlaksananya inovasi tersebut berpengaruh besar terhadap sistem

pelayanan di RST Dr. Noesmir Baturaja, hal ini dapat dilihat dari perbedaan

sebelum dan setelah adanya inovasi dalam pelayanan. Inovasi tersebut juga

mempermudah karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja dalam menjalankan tugasnya

yaitu memberikan pelayanan.

Menurut Hanna Taslima Rahmawati A,Md sebagai Kru Rekam Medis di

RST Dr. Noesmir Baturaja, penerapan inovasi pelayanan yang di laksankan

selama masa pandemi covid-19 ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan masih

belum terlalu berjalan karena masih banyak masyarakat yang kurang memahami

teknologi40. Pernyataan tersebut senada dengan apa yang di ungkapkan oleh Liza

Nawati Hartini salah satu pasien di sana, sebagai berikut:

“…Inovasi pelayanan seperti mesin antri dan scan barcode yang


diterapkan selama covid-19 ini menurut saya belum sepenuhnya
terlaksanakan dengan baik karena masih banyaknya masyarak atau
keluarga pasien yang asal masuk saja tanpa scan barcode terlebih
dahulu…”41
Hamdani juga menyatakan bahwa inovasi pelayanan yang berlaku saat ini belum

sepenuhnya ditaati oleh masyarakat atau pengunjung, karena masih banyak

masyarakat yang enggan, mereka justru memilih untuk keluar masuk dari pintu

samping42.

40
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
41
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
42
Hasil wawancara dengan Hamdani Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24 Januari 2022
pukul 10.00 WIB
45

Dari beberapa pernyataan di atas dapat di lihat bahwa penerapan dan

pelaksanaan inovasi pelayanan yang ad di RST Dr. Noesmir Baturaja belum

berjalan dengan baik, karena minimnya pengetahuan masyarakat mengenai

teknologi dan mesin digital serta masih banyak masyarakat yang tidak menaati

peraturan untuk masuk lewat pintu depan dan menycan barcode terlebih dahulu

sebelum masuk ke rumah sakit. Berbanding terbalik dengan pernyataan yang

tersebut di atas, Wahyuni Adha justru mengatakan bahwa penerapan inovasi

pelayanan disini sudah baik, tetapi menurutnya masih perlu di tingkatkan lagi

khususnya inovasi di bagian pendaftaran yang sekarang sudah bisa melalui

whatsapp karena bagi saya responnya kurang cepat43. Sila Wati Anizah juga

mengatakan bahwa inovasi pelayanan rumah sakit yang berupa bisa mendaftar

melalui via whatsapp sekarang ini memang sudah berjalan akan tetapi lebih baik

pakai cara manual yaitu langsung datang ke rumah sakit karena jika melalui

whatsapp responnya agak lambat44.

Penerapan inovasi yang berbasis serba digital ini sudah berjalan dengan

baik, tetapi masih perlu untuk lebih di tingkatan lagi, terutama pelayanan dalam

merespon pendaftaran melalui via whatsaap, karena inovasi yang satu ini di nilai

masih kurang cepat dalam hal merespon pendaftar. Pasien lain Dewi Sumiati, juga

memberikan pernyataan bahwa inovasi yang ada di RST Dr. Noesmir Baturaja ini

sudah berjalan cukup baik, setiap akan masuk kita sudah di arahkan untuk

menycan barcode terlebih dahulu, jadi dengan cara ini kita tidak bisa lagi untuk

43 43
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23
Januari 2022 pukul 10.00 WIB
44
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
46

keluar masuk sembarangan45. Pasien lain, Emilia Merysa juga menambahkan

pendapatnya bahwa inovasi pelayanan di RST Dr.Noesmir Baturaja memang

sudah diterapkan dengan baik, tetapi ini menurut saya agak sedikit merepotkan

apalagi untuk orang yang kurang paham dengan teknologi digital, mereka harus

meminta bantuan petugas terlebih dahulu untuk bisa masuk46.

Pernyataan Dewi Sumiati dan Emilia Merysa menunjukkan bahwa inovasi

pelayanan yang di terapkan di RST Dr. Noesmir Baturaja sudah berjalan dengan

baik, tetapi sedikit merepotkan petugas di bagian pintu masuk rumah sakit karena

harus member pengarahan terlebih dahulu kepada masyarakat atau pengunjung

yang hendak masuk ke dalam rumah sakit terutama kepada yang kurang

memahami teknologi.

Dari beberapa pernyataan mengenai penerapan inovasi pelayanan kesehatan

di RST Dr. Noesmir Baturaja di atas dapat di simpulkan bahwa inovasi tersebut

belum terlaksanakan dengan maksimal karena masih banyak keluhan dari

masyarakat mengenai inovasi tersebut. Misalnya masyarakat yang kurang

pemahamannya terhadap teknologi akan kesulitan untuk masuk ke dalam rumah

sakit sehingga masih banyak yang masuk melalui pintu samping rumah sakit,

selain itu masyarakat juga mengeluhkan pelayanan di bidang pendaftaran melalui

via whatsapp karena respon pihak rumah sakit masih cenderung lambat.

Penerapan level inovasi tersebut di perjelas dengan indikator pelayanan

prima yang di lakukan di RST Dr. Noesmir Baturaja. Indikator pelayanan prima

45
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
46
Hasil Wawancara dengan Emilia Merysa Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24
Januari 2022 pukul 11.00 WIB
47

dalam penelitian ini merupakan teori pendukung level inovasi dan digunakan

untuk melihat keberhasilan inovasi pelayanan kesehatan yang di berikan oleh RST

Dr. Noesmir Baturaja dalam memberikan pelayanan prima di masa pandemi

Covid-19.

a. Kemampuan (ability)

Kemampuan dalam penelitian ini merupakan pengetahuan dan keterampilan

tertentu yang mutlak dan diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima

di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Indikator ini digunakan untuk melihat

kemampuan karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja dalam memberikan pelayanan

yang prima di masa pandemi seperti ini. Menurut Liza Nawati Hartini selaku

pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja karyawan di RST Dr. Noesmir Baturaja

harus mampu bergerak cepat walaupun dalam kondisi dan situasi apapun karena

mereka harus lebih mengutamakan kebutuhan dan keselamatan pasien terlebih

dahulu, akan tetapi mereka juga harus memperhatikan kesehatan mereka sendiri 47.

Pernyataan tersebut terkait dengan kemampuan yang harus dimiliki karyawan

rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan prima di masa pandemi Covid-

19 saat ini. Sedangkan menurut Wahyuni Adha, pegawai di RST Dr. Noesmir

Baturaja harus tetap memiliki sikap ramah tamah kepada pasien maupun keluarga

pasien, harus tepat waktu, cekatan, dan tidak berleha-leha, serta juga harus selalu

siap siaga dalam merawat pasien48.

47
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
48
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
48

Menurut Amri, yang juga merupakan salah satu pasien di RST Dr. Noesmir

Baturaja karyawan di rumah sakit DKT ini harusnya lebih mengutamakan pasien

dan juga harus sigap dan juga cekatan dalam menangani dan memberikan

pelayanan kepada pasien49. Sila Wati Anizah, juga mengemukakan pendapatnya

bahwa karyawan di RST Dr. Noesmir Baturaja harus mampu bersikap baik

kepada pasien maupun pengunjung dan juga harus mampu menjalankan tugas

dengan baik50. Tanggapan serupa di sampaikan oleh Dewi Sumiati, bahwa

pegawai dan karyawannya harus menguasai bidangnya dan mampu bekerja

semaksimal mungkin dalam menjalankan tugasnya dalam melayani pasien dan

keluarganya51. Selain itu Hamni juga mengungkapkan bahwa menjadi karyawan

dan tenaga medis di rumah sakit itu harus bisa bergerak cepat dan juga tanggap

dalam situasi apapun52.

Tanggapan dari beberapa pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja di atas

menjelaskan bahwa karyawan Di RST Dr. Noesmir Baturaja harus mampu

bergerak cepat meskipun dalam kondisi apapun dan harus selalu siap siaga dalam

menangani, merawat dan memenuhi kebutuhan setiap pasiennya, harus menguasai

bidangnya dan harus bisa bekerja semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan saat

mendapat pasien mereka sebagai tenaga medis disana harus mengesampingkan

kebutuhan mereka dan lebih mengutamakan kebutuhan dan keselamatan setiap

49
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
50
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
51
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
52
Hasil wawancara dengan Hamni Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret 2022
pukul 11.00 WIB
49

paseien, Akan tetapi mereka juga harus tetap memperhatikan fisik dan juga

kesehatan diri mereka sendiri.

Terlepas dari kemampuan yang harus dimiliki karyawan RST Dr. Noesmir

Baturaja, indikator kemampuan juga dapat dilihat dari kemampuan tenaga medis

dalam memberikan pelayanan kepada pasien maupun keluarga pasien. Menurut

Sila Wati Anizah salah satu pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tenaga medis di

RST Dr. Noesmir Baturaja tidak di ragukan lagi kemampuannya dalam

memberikan pelayanan, mereka mampu menjalankan tugas dan fungsi mereka

dengan baik dan juga mampu bersikap ramah kepada pasien beserta

keluarganya53. Tanggapan serupa juga di sampaikan oleh Hamni bahwa tenaga

medis di RST Dr. Noesmir Baturaja sudah memiliki kemampuan yang cukup baik

dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat khususnya pasien

dan keluarga pasien54.

Kedua tanggapan di atas menunjukkan bahwa kemampuan tenaga medis di

RST Dr. Noesmir Baturaja dalam memberikan pelayanan sangat baik dan tidak

perlu di ragukan lagi. Akan tetapi hal berbeda juga di ungkapkan oleh Liza

Nawati Hartini yang dimana menurutnya ttenaga medis di Rumah Sakit Tentara

Dokter Noesmir Baturaja sudah mampu memberikan pelayanan prima yang baik,

akan tetapi mesti ditingkatkan lagi supaya pasien-pasien tetap merasa puas dengan

kinerja teanaga kesehatan di rumah sakit tersebut55. Hamdani juga menambahkan:

53
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
54
Hasil wawancara dengan Hamni Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret 2022
pukul 11.00 WIB
55
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
50

“…Tenaga medis di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja


sudah cukup mampu dalam memberikan pelayanan kepada pasien
akan tetapi masih kurang bisa menghargai pasien yang masuk atau
berobat menggunakan BPJS karena masih terlihat begitu jelas sikap
mereka yang membeda-bedakan pemberian pelayanan kepada pasien
BPJS dan pasien non BPJS…” 56

Berdasarkan penyataan yang diberikan Liza Nawati Hartini dan Hamdani di

atas dapat dilihat bahwa tenaga medis di RST Dr. Noesmir Baturaja sudah cukup

mampu dalam memberikan pelayanan yang prima kepada pasien, akan tetapi

masih ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki seperti lebih menghargai

pasien BPJS. Hal ini diperlukan supaya pasien puas terhadap pelayan yang

diberikan oleh RST Dr. Noesmir Baturaja.

Indikator kemampuan ini juga di gunakan untuk melihat kemampuan

pegawai rumah sakit garda depan dalam membantu penerapan inovasi pelayanan

kesehatan yang ada. Menurut Liza Nawati Hartini kemampuan garda depan di

RST Dr. Noesmir Baturaja ini sangat mampu dalam membantu menjalankan dan

menerapkan inovasi yang serba digital ini57. Pernyataan serupa di sampaikan juga

oleh Wahyuni Adha, yaitu kemampuan di garda depan rumah sakit ini tidak di

ragukan lagi kemampuannya karena tanpa mereka inovasi yang ada selama

pandemi ini tidak akan berjalan mulus karena mengingat masih banyaknya

masyarakat yang belum mengerti mesin digital 58.

Pasien lain Dewi Sumiati juga menambahkan penyataan bahwa, mereka

cukup mampu, mereka bisa menjelaskan dan mengajarkan masyarakat maupun

56
Hasil wawancara dengan Hamdani Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24 Januari 2022
pukul 10.00 WIB
57
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
58
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
51

keluarga pasien untuk mengambil nomor antri, scan barcode dan juga cara

mendaftar melalui whatsapp59. Ketiga pernyataan tersebut menunjukkan bahwa

pegawai di garda depan RST Dr. Noesmir Baturaja sudah cukup mampu dalam

hal membantu kelancaran penerapan inovasi pelayanan yang di laksananak pada

masan pandemi covid-19 sekarang ini dan kemampuannya tidak perlu untuk di

ragukan lagi.

Berbeda dengan penyataan di atas Amri justru mengatakan bahwa dia yakin

dengan kemampuan pegawai di garda depan RST Dr. Noesmir Baturaja, akan

tetapi terkadang mereka tidak bergerak kecuali di panggil dan dimintai tolong

langsung60. Sila Wati Anizah juga memberikan pernyataan serupa bahwa pegawai

di garda depan RST Dr. Noesmir Baturaja masih kurang peka dan tidak langsung

datang untuk memberikan bantuan kepada yang kesulitan baik itu kesulitan

melakukan scan barcode maupun kesulitan dalam mengambil nomor antrian 61.

Dari penyataan Amri dan Sila Wati Anizah di atas dapat di lihat bahwa

karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja di garda depan pintu masuk sebenarnya

sudah mampu, hanya saja tidak peka dan juga tidak berinisiatif untuk langsung

membantu pengunjung yang kesulitan kecuali di paanggil dan di mintai tolong

langsung oleh pengunjung.

Secara umum, kemampuan karyawan dan tenaga medis di RST Dr. Noesmir

dalam memberikan pelayanan prima sudah cukup baik, akan tetapi masih terdapat

59
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
60
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
61
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
52

beberapa hal dari kinerja karyawannya yang masih kurang maksimal seperti masih

kurang sigap dan siap siaga dalam menangani, merawat dan memenuhi kebutuhan

setiap pasiennya dan juga masih belum mampu menyetarakan pelayanan terhadap

pasien BPJS dan non BPJS. Hal ini akan berdampak pada tingkat kepuasan pasien

terhadap pelayanan yang diberikan oleh RST Dr. Noesmir Baturaja dan juga pada

citra rumah sakit sendiri. Sedangkan kemampuan garda depan dalam upaya

membantu kelancaran pelaksanaan inovas pelayanan sudah cukup baik, akan

tetapi harus di tingkatkan lagi dan harus di bina lagi supaya lebih peka terhadap

pengnjung.

Untuk itu agar terciptanya kualitas pelayanan prima yang maksimal maka

kemampuan karyawan dan tenaga medis di RST Dr. Noesmir Baturaja perlu

ditingkatkan lagi supaya pasien maupun keluarga pasien yang mendapatkan

pelayanan tetap merasa puas terhadap kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh

RST Dr. Noesmir Baturaja.

b. Sikap (attitude)

Dalam penelitian ini sikap merupakan perilaku atau perangai yang di

tonjolkan karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja ketika menghadapi pengunjung

atau pasien dan keluarga pasien. Indikator ini di gunakan untuk melihat sikap

karyawan khususnya perawat RST Dr. Noesmir Baturaja dalam memberikan

pelayanan yang prima di masa pandemi seperti ini. Menurut Liza Nawati Hartini

sebagai salah satu pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja sikap para pegawai dan

perawat di rumah sakit DKT sopan dan baik dalam memberikan pelayanannya
53

kepada kita sebagai pasien di sini62. Hal senada juga disampaikan oleh Wahyuni

Adha:

“…Para pegawai dan perawat di Rumah Sakit Tentara Dokter


Noesmir Baturaja ini bersikap sangat ramah, mereka selalu siap dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasiennya meskipun
dalam situasi seperti sekarang ini dimana pandemi belum juga usai,
mereka juga aktif untuk mengontrol keadaan dan kondisi pasien…”63

Pernyataan-pernyataan tersebut diatas menunjukkan bahwa sikap pegawai

dan perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja dalam memberikan pelayanan yang

prima kepada pengunjung atau pasiennya cukup baik, mereka sopan dan sangat

ramah kepada pasien maupun keluarga pasien. Mereka juga selalu siap siaga

dalam meberikan pelayanan yang terbaik kepada pasiennya. Berbeda dengan

penyataan di atas, Yuniza Wati berpendapat bahwa pegawai dan perawat RST

DR. Noesmir Baturaja kurang ramah, mereka terlalu cuek apalagi jika hanya

berpapasan atau melewati keluarga pasien, seakan mereka tidak melihatnya. Tidak

adanya salam sapa dari mereka ya walaupun tidak seluruhnya begitu 64. Pernyataan

senada juga di sampaikan oleh Dewi Sumiati yang juga mengatakan sikap

pegawai dan perawat di Rumah sSakit Tentara Dokter Noesmir Baturaja ini dalam

memberikan pelayanan kepada saya sebagai pasien di sana sedikit cuek dan

terkadang acuh tak acuh, jarang sekali tersenyum, dan jika berbicara bicaranya

pun hanya seperlunya saja65.

62
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
63
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
64
Hasil wawancara dengan Yuniza Wati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
65
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
54

Kedua pernyataan tersebut di atas sangat berbanding terbalik dengan

pernyataan sebelumnya, penyataan tersebut menunjukkan bahwa sikap pegawai

dan perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja terhadap pasien dan keluarga pasien

pada saat memberikan pelayanan masih kurang baik, pegawai dan perawatnya

kurang ramah, acuh tak acuh, dan irit bicara.

Masih berkenaan dengan sikap pegawai dan perawat di RST Dr. Noesmir

Baturaja dalam memberikan pelayanan, akan tetapi lebih spesifik kepada cara

mereka menyikapi pasien yang kurang bisa diatur atau keras kepala. Untuk itu

Emilia Merysa selaku pasien disana memberikan pernyataan bahwa perawat di

RST Dr. Noesmir Baturaja cukup sabar dalam menangani pasien yang kurang bisa

diatur dan keras kepala, mereka sedikit banyak bisa memahami kesulitan pasien

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru seperti ruang rawat rumah sakit

dan fasilitas-fasilitasnya66. Dewi Sumiati juga memberikan pernyataan senada

bahwa perawat di sini cukup memiliki rasa sabar yang besar, mereka selalu

berusaha memberikan yang terbaik untuk pasiennya dan juga berusaha memahami

kondisi pasien67.

Dari apa yang diungkapkan oleh Emilia Merysa dan Dewi Sumiati sebagai

pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja diatas bisa di lihat bahwa cara pegawai dan

perawat rumah sakit dalam menghadapi pasien yang sulit diatur dan keras kepala

cukup baik, mereka cukup sabar menangani dan menanggapi keluhan-keluhan

pasien yang mereka tangani. Namun pernyataan diatas berbeda dengan yang

66
Hasil Wawancara dengan Emilia Merysa Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24
Januari 2022 pukul 11.00 WIB
67
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
55

diungkapkan oleh Wahyuni Adha, menurutnya perawat di RST Dr. Noesmir

Baturaja kurang sabar, mereka terkadang sering menggerutu dan mengomeli

pasien yang sulit untuk diatur dan keras kepala jadi terlihat seperti kurang ikhlas

merawat pasien karena sikapnya yang begitu68.

Menurut Yuniza Wati, perawat yang ada di RST Dr. Noesmir Baturaja

kurang sabar dan sering mengomel sendiri jika menghadapi pasien yang keras

kepala dan susah di atur69. Sila Wati Anizah juga mengemukakan pendapatnya

bahwa, perawat RST Dr. Noesmir Baturaja kurang sabar dan sering mengabaikan

pasien tanpa berusaha membujuk dan member pengertian kepada pasien sehingga

pelayanan yang di berikan kurang maksimal70.

Melihat dari ketiga pernyataan yang dikemukakan diatas dapat di ketahui

bahwa tidak semua perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja mampu bersikap sabar

dalam menghadapi pasien yang sulit di atur dan keras kepala seperti apa yang di

sebutkan dalam pernyataan sebelumnya karena masih ada perawat yang kurang

sabar dan suka mengeluh, memarahi, serta mengabaikan pasien yang sulit untuk

di atur dan keras kepala tersebut tanpa membujuk dan memberikan pengertian

terlebih dahulu dan hal itu menimbulkan efek ketidakpuasan pasien terhadap

pelayanan yang di berikan RST Dr. Noesmir Baturaja karena mereka beranggapan

bahwa perawatnya tidak ikhlas merawat dan melayani pasien.

68
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
69
Hasil wawancara dengan Yuniza Wati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
70
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
56

Secara umum dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

Perawat dan pegawai di RST Dr. Noesmir Baturaja sudah berupaya untuk

bersikap sebaik mungkin kepada pasien dengan mereka yang bersikap sopan dan

juga ramah tamah kepada pasien dan juga keluarga pasien. Akan tetapi sikap

perawat dan pegawai di RST Dr. Noesmir Baturaja di nilai masih kurang

maksimal karena masih ditemukan adanya keluhan dari pasien berkenaan dengan

sikap para perawat yang ada di RST Dr. Noesmir Baturaja. Hal tersebut terlihat

dari segi tingkat kesabaran mereka dalam merawat dan melayani pasien.

Walaupun tidak semua pegawai dan perawatnya yang bersikap demikian namun

hal ini sangat berakibat fatal dan berdampak terhadap citra rumah sakit itu sendiri.

Rumah sakit dapat kehilangan kepercayaaan dari masyarakat karena

ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

Karena masih minimnya sikap segelintir pegawai dan perawat di RST Dr.

Noesmir Baturaja, maka untuk selanjutnya mereka harus bersikap lebih maksimal

dan harus lebih bersabar lagi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima

kepada pasien khusunya pasien yang sulit diatur dan keras kepala.

c. Penampilan (appearance)

Penampilan merupakan representasi dari citra diri dan kepribadian

seseorang baik itu cara berpakaian maupun cara berdandan. Dalam penelitian ini

penampilan digunakan untuk melihat citra dan kepribadian setiap karyawan

beserta staf di RST Dr. Noesmir Baturaja. Seperti di sampaikan oleh salah satu

pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja Liza Nawati Hartini bahwa, karyawan dan

staf di RST Dr. Noesmir Baturaja selalu berpenampilan rapi, bersih, dan juga
57

sopan setiap harinya71. Menurut Wahyuni Adha penampilan dari pegawai rumah

sakit Dr. Noesmir juga cukup rapi dan juga bersih72. Dewi Sumiati juga

menambahkan pernyataan bahwa karyawan di RST Dr. Noesmir Baturaja ini

selalu bisa menjaga penampilan mereka untuk selalu terlihat rapi dan juga

bersih73.

Dari pernyataan Liza Nawati Hartini, Wahyuni Adha dan Dewi Sumiati

diatas menunjukkan bahwa karyawan dan juga staf di RST Dr. Noesmir Baturaja

selalu memperhatikan penampilan fisik mereka, hal ini dilihat dari cara

berpakaian maupun cara berdandannya yang selalu rapi, bersih dan juga sopan.

Penampilan dalam penelitian ini tidak hanya mengenai penampilan fisik

karyawan beserta staf di RST Dr. Noesmir Baturaja saja akan tetapi juga

mengenai tampilan fisik bangunan dan fasilitas di dalamnya. Menurut Liza

Nawati Hartini fisik bangunan dan fasilitas yang di miliki RST Dr. Noesmir

Baturaja lumayan lengkap dan memadai74. Pernyataan ini menjnjukkan bahwa

bangunan RST Dr. Noesmir Baturaja sudah cukup memadai, fasilitas dan alat

medis yang di miliki pun sudah lumayan lengkap. Berbeda dengan penyataan di

atas Wahyuni Adha mengatakan bahwa bangunan RST Dr. Noesmir Baturaja

71
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
72
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
73
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
74
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
58

mungkin masih kurang luas tapi dari segi fasilitasnya sudah cukup memadai 75.

Pernyataan serupa juga di ungkapkan oleh Amri, yaitu sebagai berikut:

“...Dari segi fisik bangunannya sendiri, menurut saya bangunannya


harus lebih di perbesar lagi, karena kita tidak pernah tahu banyak atau
sedikitnya pasien yang akan datang kesini untuk kedepannya.
Sedangkan untuk fasilitas dan juga alat kesehatan yang ada di Rumah
Sakit Tentara Dokter Noesmir ini menurut saya sudah cukup
lengkap...”76

Hal senada juga di sampaikan oleh Yuniza Wati, menurutnya penampilan

fisik rumah sakit ini sangat berantakan karena sedang berlangsungnya

pembangunan gedung baru, sehingga kerapian dan kebersihan rumah sakit kurang

terjaga77. Dewi Sumiati juga menambahkan pendapat serupa bahwa fisik

bangunan rumah sakit kurang bersih dan juga kurang rapi dan untuk fasilitasnya

masih kurang, khususnya fasilitas ruang tunggunya 78.

Dari pernyataan di atas jelas dapat dilihat bahwa bangunan RST Dr.

Noesmir Baturja masih terlalu kecil dan juga sempit, kbersihan san kerapian

rumah sakit kurang terawatt dan terjaga karena sedang berlangsungnya

pembangunan gedung baru sehingga rumah sakit terlihat seikit berantakan dan

juga kotor akan tetapi untuk fasilitas dan alat-alat medisnya sudah cukup memadai

namun masih ada kurangnya seperti fasilitas di ruang tunggunya.

Dari beberapa pernyataan yang disebutkan diatas, secara umum penampilan

yang dimiliki oleh karyawan dan juga staf di RST Dr. Noesmir Baturaja sejauh ini

75
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
76
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
77
Hasil wawancara dengan Yuniza Wati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
78
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
59

sudah cukup baik. Mereka selalu berpenampilan rapi, bersih dan juga sopan. Akan

tetapi untuk penampilan fisik bangunannya masih tergolong kurang luas dan

masih perlu diperbesar lagi dan untuk kebersihan dan kerapian rumah sakit masih

perlu untuk lebih di perhatikan lagi apalagi dalam masa pembangunan seperti

sekarang ini. Namun untuk fasilitas dan alat medisnya sudah cukup memadai

walaupun fasilitas di ruang tunggunya masih tergolong kurang.

d. Perhatian (attention)

Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pelanggan dalam penelitian ini

yaitu pasien., baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan

pasien maupun pemahaman atas saran dan kritikan dari pasien maupun

keluarganya. Dalam penelitian ini indikator pelayanan prima yang satu ini

digunakan untuk melihat cara karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja memberikan

pelayanan prima dalam konteks memberikan perhatian kepada pasien. Salah satu

pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja Wahyuni Adha memberikan pernyataan

sebagai berikut:79

“...dalam konteks memberikan perhatian, perawat selalu mengontrol


kondisi pasien seperti rutin dalam mengecek infus pasien serta
memberikan saran atau masukan dalam masa rawat inap agar pasien
tetap menjaga kondisi tubuhnya, dimana dalam memberikan
pelayanan ini perawat selalu melakukan yang terbaik untuk
pasiennya…”

Amri juga mengatakan bahwa perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja

memberikan perhatiannya kepada pasien dengan cara melakukan pengecekan

79
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
60

rutin kepada setiap pasien dan juga mendengarkan setiap keluhan pasien 80.

Sementara itu menurut pasien lain yang bernama Emilia Merysa perawat di RST

Dr. Noesmir Baturaja memberikan perhatiannya yaitu dengan cara memenuhi

kebutuhan dan keinginan pasien sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan

yang hingga akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan kepada rumah sakit 81.

Hal senada juga di sampaikan oleh Sila Wati Anizah. Menurutnya perawat

di RST Dr. Noesmir Baturaja memberikan perhatiannya kepada pasien di lakukan

dengan cara tidak melupakan tugas, tanggung jawab serta kewajibannya dalam

merawat pasien dan selalu mengutamakan kebutuhan dan kenyaman pasiennya 82.

Dewi Sumiati juga menambahkan pernyataan bahwa dalam konteks menberikan

perhatian kepada pasien perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja ini melakukan

pendekatan dan berusaha seakrab mungkin kepada pasien dan selalu menanyakan

keluh dan kesah pasiennya83.

Pihak rumah sakit sendiri Hanna Taslima Rahmawati A.Md, selaku Kru Rekam

Medis di RST Dr. Noesmir Baturaja juga memberikan penyataan yang serupa,

yaitu sebagai berikut:

“…Cara kami sebagai pegawai dan perawat yang berkerja di RST Dr.
Noesmir Baturaja ini memberikan perhatian kami kepada pasien
maupun keluarganya yaitu dengan cara lebih mendengarkan keluhan
pasien dan keluarga pasien, baru setelah itu di tindak lanjuti dan

80
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
81
Hasil Wawancara dengan Emilia Merysa Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24
Januari 2022 pukul 11.00 WIB
82
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
83
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
61

berusaha untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan


pasien…”84

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perawat di RST Dr.

Noesmir Baturaja memberikan pelayanan yang prima kepada paseien dalam

konteks memberikan perhatiannya yaitu dengan cara rajin mengontrol dan

mengecek kondisi pasien, mendengarkan keluh kesah pasien, memberikan saran

atau masukan tentang kesehatan kepada pasien, memenuhi kebutuhan dan

keinginan pasien, serta melakukan pendekatan dan lebih mengakrabkan diri

kepada pasien.

e. Tindakan (action)

Tindakan adalah suatu perbuatan dalam berbagai kegiatan yang nyata yang

harus dilakukan dalam memberikan pelayanan. Dalam penelitan ini indikator

tindakan ini digunakan untuk melihat kecekatan dan langkah-langkah yang

dilakukan oleh karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja dalam memberikan

pelayanan kepada pasien. Liza Nawati Hartini berpendapat bahwa karyawan dan

perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja sangat cekatan dan cepat dalam menindaki

tentang pasien contohnya pasien yang baru datang ke IGD langsung di sambut

dengan baik85. Pendapat serupa juga di utarakan oleh Amri bahwa karyawan di

RST Dr. Noesmir Baturaja sangat cekatan, baik dan juga cepat dalam mengambil

langkah dan bertindak86. Selanjutnya, menurut Hamni kecekatan karyawan RST

84
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
85
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
86
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
62

Dr. Noesmir Baturaja tidak perlu di ragukan lagi karena mereka sudah cukup

terlatih dalam menangani pasien dalam situasi darurat sekalipun87.

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa karyawan dan perawat di RST Dr.

Noesmir Baturaja selalu cekatan, sigap, dan juga cepat mengambil tindakan dalam

memberikan pelayanan kepada pasien, termasuk kepada pasien yang baru datang

sekalipun mereka akan selalu cepat memberikan pelayanan dan mengambil

tindakan, dan kecekatan karyawan dan perawat di sana tidak perlu di ragukan lagi.

Sementara itu Wahyuni Adha mengatakan bahwa:88

“...Karyawan dan pegawai di RST Dr. Noesmir Baturaja ini kurang


cekatan dalam melakukan pekerjaan mereka, karena pada saat kita
sedang benar-benar membutuhkan sesuatu tapi mereka masih sibuk
dengan urusan mereka yang belum kelar karena mungkin kebiasaan
mereka yang suka mengulur-ulur waktu itu akan berpengaruh terhadap
pelayanan yang mereka berikan kepada pasien di rumah sakit…”

Pernyataan senada juga di ungkapkan oleh Yuniza Wati bahwasanya

karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja kurang cekatan dan kurang sigap dalam

menangani pasien terutama pasien yang baru datang89. Berbeda dengan

pernyataan sebelumnya, Wahyuni Adha dan Yuniza Wati ini justru mengatakan

bahwa karyawan dan perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja masih kurang cekatan

dalam menangani dan memberikan pelayanan kepada pasien, karena kebiasaan

mereka yang suka mengulur-ulur waktu dan sibuk dengan urusan pribadi mereka

yang tak kunjung selesai.

87
Hasil wawancara dengan Hamni Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret 2022
pukul 11.00 WIB
88
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
89
Hasil wawancara dengan Yuniza Wati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
63

Selain untuk melihat kecekatan karyawan dan pegawai RST Dr. Noesmir

Baturaja, Indikator ini juga digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang

harus di ambil oleh pihak RST Dr. Noesmir Baturaja dalam menangani keluhan

pasien terkait pelayanan yang diberikan. Amri berpendapat bahwa pihak rumah

sakit harus rutin memantau dan mengawasi kinerja karyawannya dan lebih

mendengarkan keluh kesah setiap pasien untuk dapat memperbaiki pelayanan

yang ada90. Sila Wati Anizah mengatakan bahwa pihak rumah sakit harus ikut

melakukan pendekatan kepada pasien untuk mencari letak kesalahan karyawannya

dalam memberikan pelayanan91. Hal senada juga di sampaikan oleh Dewi

Sumiati,bahwa pihak rumah sakit harus rutin mengawasi dan memantau

perkembangan serta kinerja setiap pegawai dan juga tenaga medis yang ada92.

Sedangkan Emilia Merysa mengatakan bahwa:

“...Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak RST Dr. Noesmir


Baturaja dalam upaya menangani keluhan pasien terkait dengan
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit yaitu dengan cara
melakukan perbaikan kebijakan, perbaikan manajemen pelayanan,
perbaikan dan pelatihan petugas, dan pemenuhan kebutuhan
pasien...”93

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dilihat bahwa pihak RST Dr. Noesmir

Baturaja menangani keluhan pasien terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh

rumah sakit yaitu dengan memperbaiki sistem pelayanan mereka, dengan cara

rutin memantau kinerja setiap pegawainya, lebih mendekatkan diri dan

90
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
91
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
92
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
93
Hasil Wawancara dengan Emilia Merysa Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24
Januari 2022 pukul 11.00 WIB
64

mendengarkan keluh kesah pasien supaya bisa tahu dimana letak keslahan mereka

serta berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan pasien.

Dari keseluruhan pernyataan diatas, dapat kita simpulkan bahwa kecekatan

karyawan dan pegawai di RST Dr. Noesmir Baturaja masih belum maksimal

karena masih terdapat yang suka mengulur-ulur waktu dan pekerjaan meskipun

tidak semuanya begitu. Sedangkan tindakan dari pihak rumah sakit sendiri dalam

upaya menangani keluhan pasien terkait pelayanan yang diberikan yaitu dengan

cara memperbaiki sistem pelayanan yang ada dan lebih mendengarkan aspirasi

dan keluhan dari pasiennya serta lebih berusaha untuk memenuhi setiap

kebutuhan pasien.

f. Tanggung Jawab (accountability)

Tanggung jawab yaitu suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai

wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau

ketidakpuasan pelanggan. Dalam penelitian ini indikator pelayanan prima yang

satu ini digunakan untuk melihat tanggung jawab pihak rumah sakit, baik itu dari

segi keberpihakan pihak RST Dr. Noesmir Baturaja kepada pasien apabila

karyawannya melakukan kesalahan dalam memberikan pelayanan maupun

tanggung jawab pegawai atau perawat saat bertugas melayani pasien. Menurut

Liza Nawati Hartini terkait dengan tanggung jawab pihak rumah sakit apabila

terjadi kesalahan dalam memberikan pelayanan yaitu pihak rumah sakit sangat
65

bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan dikerjakan dan selalu berusaha

meminimalisir kesalahannya 94.

Sementara itu Wahyuni Adha juga menyatakan hal yang serupa, yaitu sebagai

berikut:

“...Tanggung jawab pihak rumah sakit jika melakukan kesalahan


dalam memberikan pelaanan adalah memperbaikinya, dengan lebih
memperhatikan pelayanan yang seperti apa yang menjadi kebutuhan
dari pasiennya, karea yang utama dalam memberikan pelayanan
adalah kenyamanan pasien itu sendiri dengan lebih memperhatikan
situasi dan kondisi dari pasien...”95

Menurut Emilia Merysa, apabila terjadi kesalahan dalam memberikan

pelayanan maka pihak rumah sakit akan memberikan teguran kepada

karyawannya yang melakukan kesalahan tersebut, baik itu teguran secara lisan

maupun teguran secara tertulis96. Sila Wati Anizah juga turut serta menyampaikan

bahwa sejauh ini dia belum pernah mendengar RST Dr. Noesmir Baturaja lepas

tanggung jawab apabila ada kesalahan dalam pelayanan yang di berikan 97. Selain

itu, Hamni juga menyampaikan pendapatnya bahwa pihak RST Dr. Noesmir

Baturaja sangat bertanggung jawab dan juga mereka selalu berusaha untuk

menjalankan tugas sebaik mungkin untuk meminimalisir kesalahan dalam

bertugas98.

94
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
95
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
96
Hasil Wawancara dengan Emilia Merysa Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24
Januari 2022 pukul 11.00 WIB
97
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
98
Hasil wawancara dengan Hamni Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret 2022
pukul 11.00 WIB
66

Pernyataan yang tersebut diatas menunjukkan bahwa pihak RST Dr.

Noesmir Baturaja sangat bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan

dikerjakan oleh karyawan dan juga perawat yang ada disana dan mereka juga

selalu mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan pasien guna untuk

meminimalisir kesalahan dalam memberikan pelayanan.

Tidak hanya melihat tanggung jawab pihak rumah sakit saja, indikator

tanggung jawab dalam penelitian ini juga digunakan untuk melihat tanggung

jawab pegawai dan juga perawat RST Dr. Noesmir Baturaja dalam melanyani dan

merawat pasien. Berikut adalah kutipan wawancara dari beberapa pasien di RST

Dr. Noesmir Baturaja terkait tanggung jawab pegawai maupun perawat dalam

menjalankan tugasnya melayani dan merawat pasien, salah satunya adalah

pendapat Amri:

“...Pegawai dan perawat di Rumah Sakit Tentara Dokter Noesmir


Baturaja ini sangat bertanggung jawab terhadap tugas mereka masing-
masing termasuk tugas mereka untuk merawat pasien, mereka selalu
menjalankan tugasnya dengan baik dan juga selalu mengutamakan
kebutuhan dan kenyaman pasien yang mereka tangani...”99

Pendapat senada juga disampaikan oleh Hamdani bahwa perawat di RST Dr

Noesmir Baturaja selalu menjalankan tugasnya dengan baik, malah terkadang

pasiennya yang tidak bisa di atur dan keras kepala100. Selain dua pendapat

tersebut, hal yang sama juga diungkapkan oleh Emilia Merysa bahwa perawat di

RST Dr. Noesmir Baturaja sangat bertanggung jawab pada pada tugasnya

merawat pasien dan mereka juga menjalankan tugasnya dengan baik, hal itu

99
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
100
Hasil wawancara dengan Hamdani Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
67

terbukti dengan mereka yang selalu runtin mengontrol dan mengecek kondisi

pasiennya101.

Dari apa yang dikemukakan oleh beberapa pasien di atas bisa dilihat bahwa

pegawai dan perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja sangat bertanggung jawab

kepada pekerjaan mereka. Perawatnya sudah berusaha malayani dan merawat

pasien dengan sebaik mungkin mereka selalu mengutamakan kebutuhan dan

keyamanan pasien. Namun justru terkadang pasiennya yang susah di atur dan

keras kepala. Berbanding terbalik dengan penyataan yang tersebut di atas, pasien

lain Yuniza Wati memberikan pernyataan bahwa perawat di RST Dr. Noesmir

Baturaja kurang bisa menjalankan tugas dengan baik, mereka sering menggerutu

apabila dimintai tolong oleh pasien atau keluarga pasien sehingga terlihat tidak

ikhlas dalam melayani dan merawat pasien102.

Pernyataan senada juga di sampaikan oleh Sila Wati Anizah, yang dimana

menurutnya tanggung jawab perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja masih belum

terlalu bertanggung jawab atas pasiennya, dan meraka masih sering mengabaikan

tugas mereka103. Dewi Sumiati juga menambahkan pendapatnya bahwa perawat di

RST Dr. Noesmir Baturaja terkadang sering lupa dengan tugas mereka untuk

merawat pasien dan justru sering sibuk dengan urusan pribadi mereka, sehingga

101
Hasil Wawancara dengan Emilia Merysa Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24
Januari 2022 pukul 11.00 WIB
102
Hasil wawancara dengan Yuniza Wati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
103
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
68

Dewi Sumiati ini menilai perawat di sana kurang baik dan kurang bertanggung

jawab104.

Berdasarkan ketiga pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa tidak

semua pegawai dan perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja bertanggung jawab

terhadap tugas masing-masing, karena masih di temukannya keluhan-keluhan dari

pasien mengenai tanggung jawab perawat di RST Dr. Noesmir Baturaja terhadap

tugasnya melayani dan merawat pasien.

Berikut beberapa pernyataan dari pasien RST Dr. Noesmir Baturaja mengenai

tanggung jawab dan sistem pelayanan di poli yang ada di rumah sakit. Liza

Nawati Hartini mengemukakan bahwa petugas di poli umum dan poli anak RST

Dr. Noesmir Baturaja ini sangat bertanggung jawab an sistem pelayannya juga

baik, dokternya ramah-ramah, bisa membujuk serta mengambil hati pasien anak-

anak105.

Pernyataan senada juga di sampaikan oleh Sila Wati Anizah, menurutya

sistem pelayanan di poli anaknya baik akan tetapi sekarang ini ruang rawat khusus

anak-anak belum tersedia dan malah memakai aula untuk di jadikan ruang rawat

anak106. Selain itu, Amri juga memberi pernyataan bahwa, sistem pelayanan di

poli anak yang ada di RST Dr. Noesmir Baturaja sudah baik akan tetapi dokternya

agak susah untuk di temui107.

104
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
105
Hasil Wawancara dengan Liza Nawati Hartini Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 21
Januari 2022 pukul 15.00 WIB
106
Hasil wawancara dengan Sila Wati Anizah Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14
Maret 2022 pukul 11.00 WIB
107
Hasil wawancara dengan Amri Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23 Januari 2022
pukul 11.00 WIB
69

Berdasarkan ketiga pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa tanggung

jawab dan sistem pelayanan yang ada di poli umum dan poli anak cukup baik,

akan tetapi untuk ruang rawat anak belum tersedia dan masih memakai ruamg

aula rumah sakit yang di jadikan sebagai ruang rawat untuk anak dam juga

dokternya sedikit susah untuk di temui.

Pasien dari poli penyakit gigi dan penyakit kelamin juga berpartisipasi

memberikan pernyataan salah satunya Wahyuni Adha yang berpendapat bahwa

sistem pelayanan di poli gigi yang ada di rumah sakit ini baik, petugas dan

dokternya juga ramah dan profesional108. Hamdani juga menambahkan

pendapatnya bahwa sistem pelayanan pada poli penyakit gigi dan poli penyakit

kelamin rumah sakit ini baik109. Pernyataan Wahyuni Adha dan Hamdani tersebut

menunjukkan bahwa pelayanan dan tanggung jawab dokter di poli gigi dan poli

penyakit kelamin di RST Dr. Noesmir Baturaja sudah baik. Emilia Merysa dari

poli penyakit dalam mengemukakan pernyataan bahwa sistem pelayanan pada

poli penyakit dalam di rumah sakit DKT ini menurut saya kurang baik, jam

praktik dokternya pun teralalu sedikit110. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa

sistem pelayanan di poli penyakit dalam kurang baik, karena jam praktik

dokternya terlalu sedikit sehingga sulit untuk di temui. Yuniza Wati

mengemukakan pendapatnya bahwa, pelayanan di poli syaraf menurutnya kurang

108
Hasil wawancara dengan Wahyuni Adha Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 23
Januari 2022 pukul 10.00 WIB
109
Hasil wawancara dengan Hamdani Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24 Januari
2022 pukul 10.00 WIB
110
Hasil Wawancara dengan Emilia Merysa Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 24
Januari 2022 pukul 11.00 WIB
70

baik, karena dokternya sering tidak ada dan sulit untuk di temui, jadwal praktik

dokter di poli terlalu sedikit sehingga sulit sekali untuk menemuinya 111.

Dewi Sumiati juga menambahkan pernyataan senada, yang dimana

menurutnya pelayanan di poli syaraf rumah sakit ini kurang maksimal dan kurang

berarturan karena jam praktik dokternya yang tidak menentu112. Yuniza Wati dan

Dewi Sumiati di atas menyatakan bahwa sistem pelayanan di poli syaraf RST Dr.

Noesmir Baturaja kurang baik dan cenderung tidak beraturan karena dokternya

sering tidak ada di rumah sakit sehingga sulit sekali untuk di temui.

Secara umum dari beberapa pernyataan yang terkemukakan di atas dapat di

simpulkan bahwa pihak RST Dr. Noesmir Baturaja sangat bertanggung jawab

terhadap tugas mereka. Mereka selalu mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan

pasien saat memberikan pelayanan. Akan tetapi tidak semua pegawai dan

perawatnya bertanggung jawab terhadap tugas mereka karena masih di

temukannya beberapa keluhan pasien yang tidak puas dengan kinerja perawat di

RST Dr. Noesmir Baturaja. Sedangkan tanggung jawab dan sistem pelayanan di

beberapa poli yang ada di RST Dr. Noesmir Baturaja kurang baik karena jam

praktik dokter yang mungkin hanya sedikit di tambah lagi dengan sulitnya untuk

menemui dokternya. Walau demikian pihak rumah sakit maupun pegawai dan

perawat sudah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik pada setiap pasien

yang datang ke RST Dr. Noesmir Baturaja.

111
Hasil wawancara dengan Yuniza Wati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 14 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
112
Hasil wawancara dengan Dewi Sumiati Pasien di RST Dr. Noesmir Baturaja tanggal 15 Maret
2022 pukul 10.00 WIB
71

Mekanisme pelayanan kesehatan di RST Dr. Noesmir Baturaja di masa pandemi

seperti sekarang ini menurut Hanna Taslima Rahmawati sebagai Kru Rekam

Medis rumah sakit, yaitu sebagai berikut:

“…Di masa pandemi seperti sekarang ini tentunya pelayanan di RST


Dr. Noesmir Baturaja ini di jalankan dengan lebih hati-hati dan lebih
memperketat lagi protokol kesehatan serta lebih mengingatkan
pengunjung dan pasien untuk selalu menggunakan masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak antara satu dengan lainnya untuk
menghindari terjadinya kerumunan…”113
Pernyataan tersebut jelas bahwa pelayanan di RSt Dr. Noesmir Baturaja

masih berjalan baik akan tetapi di jalankan dengan lebih hati-hati dan lebih

meperhatikan serta memperketat protokol kesehatan. Dalam memberikan

pelayanan yang prima kepada pasien tentu terdapat kendala di dalamnya, berikut

pernyataan dari Hanna Taslima Rahmawati A.Md terkait dengan kendala yang di

hadapi dan upaya mengatasinya:

“…Kendala yang biasa kami hadapi dalam memberikan pelayanan


yaitu pasien yang tidak sabaran dan terlalu banyak keinginan serta
selalu ingin cepat semua dan upaya yang di lakukan untuk mengatasi
kendala tersebut yaitu dengan berusaha untuk memberikan pengertian
kepada pasien dengan komunikasi yang baik dan juga jelas…”114

Hanna Taslima Rahmawati A.Md. juga mengemukakan hal apa saja yang

menurutnya perlu di perbaiki dalam keseluruhan proses pelayanan di RST Dr.

Noesmir Baturaja, sebagai berikut:

“…Menurut saya yang mesti di perbaiki dalam proses pelayanan yaitu


pelayanan yang ada di poli, misalnya jam buka atau praktik dokternya
karena dokternya kadang suka telat karena memang dokter poli itu
bukan dokter tetap di rumah sakit ini, selain itu yang juga perlu di

113
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
114
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
72

perbaiki yaitu fasilitas rumah sakit seperti fasilitas di ruang tunggu


sehingga bisa untuk membuat keluarga pasien yang berada di ruang
tunggu merasa lebih nyaman…”115

Penyataan Hanna Taslima Rahmawati A.Md. di atas menunjukkan bahwa

rumah sakit sering menghadapi kendala dalam memberikan pelayanan kepada

pasien dan kendala yang biasa terjadi tersebut yaitu pasien dan keluarga pasien

yang suka tidak sabaran, akan tetapi pihak rumah sakit sudah berupaya untuk

memberikan pengertian terhadap pasien yang demikian. Selain itu masih terdapat

beberapa hal yang menurutnya masih perlu di perbaiki dalam pelayanan seperti

pelayanan di poli-poli rumah sakit dan juga fasilitas ruang tunggu pasien.

Dari hasil dan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa RST Dr.

Noesmir Baturaja menerapkan inovasi pelayanan pada masa pandemi covid-19.

Inovasi tersebut yaitu sebelum masuk RST Dr. Noesmir baturaja harus scan

barcode terlebih dahulu, sistem antrian sudah diatur oleh mesin, dan juga sudah

bisa daftar melalui via whatsapp. Inovasi yang di terapkan ini sudah

memanfaatkan teknologi yang semakin canggih karena sudah berjalan serba

digital. Inovasi pelayanan yang di terapakan di RST Dr. Noesmir Baturaja ini

tegolong dalam level inovasi inkremental karena inovasi tersebut sebenarnya

sudah ada dari dulu dari sebelum adanya wabah virus corona akan tetapi baru

terlaksanakan sekarang karena mengingat dana untuk melaksanakan inovasi yang

serba digital tersebut baru tersedia. RST Dr. Noesmir Baturaja juga menyediakan

6 ruangan untuk pasien yang terpapar covid-19, di antaranya 1 ruangan ICU

covid-19 dan 5 lainnya ruangan isolasi covid-19.

115
Hasil wawancara dengan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md Karu Rekam Medis di RST Dr.
Noesmir Baturaja tanggal 21 Januari 2022 pukul 13.00 WIB
73

Di berlakukannya inovasi terhadap pelayanan kesehatan tersebut

memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pelayanan kesehatan di

RST Dr. Noesmir Baturaja dari yang dahulu di nilai cenderung tidak beraturan

dan tidak kondusif tetapi setelah di terapkannya inovasi tersebut pelayanannya

terasa lebih efisien. Dari yang sebelumnya semua orang bisa bebas keluar masuk

rumah sakit sekarang tidak lagi karena sebelum masuk harus melakukan scan

barcode terlebih dahulu untuk mengetahui apakah orang tersebut sudah

melakukan vaksin covid-19 atau belum dan yang lebih penting harus mentaati

protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak

karena mengingat kondisi pandemi belum usai. Selain itu, sitem antrian dan

sistem pendaftaran tidak dilakukan secara manual lagi dan sudah di atur oleh

mesin digital dan bisa mendaftar melalui aplikasi whatsapp sehingga dapat

mencegah terjadinya kerumuman di masa pandemi covid-19 ini. Akan tetapi

penerapan inovasi pelayanan kesehatan di RST Dr. Noesmir Baturaja masih

cenderung belum maksimal karena masih rendahnya pengetahuan sebagian

masyarakat terhadap teknologi serta rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat

untuk mentaati peraturan yang ada di rumah sakit sehingga masih banyak yang

perlu untuk di perbaiki dan tingkatkan lagi, seperti misalnya pelayanan di garda

depan rumah sakit.

Sistem pelayanan di RST Dr. Noesmir Baturaja setelah di berlakukannya

inovasi pelayanan kesehatan pada masa pandemi sekarang ini tidak jauh berbeda

dengan sistem pelayanan sebelum adanya covid-19 karena inovasi yang di

terapkan tersebut sebenarnya merupakan program lama yang baru terealisasikan


74

selama adanya wabah virus corona sehingga sistem pelayanan kesehatan

cenderung tidak berubah. Hanya saja yang menjadi pembeda antara sebelum dan

setelah adanya covid-19 yaitu lebih memperhatikan protokol kesehatan yang

berlaku seperti misalnya setiap yang akan masuk ke dalam rumah sakit harus

selalu memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan serta

melakukan scan barcode.

Dalam memberikan pelayan kepada pasien dan keluarga pasien, rumah sakit

sering menghadapi kendala dan kendala yang biasa terjadi tersebut yaitu pasien

dan keluarga pasien yang suka tidak sabaran, akan tetapi pihak rumah sakit sudah

berupaya untuk memberikan pengertian terhadap pasien yang demikian. Selain itu

masih terdapat beberapa hal yang masih perlu di perbaiki dalam pelayanan seperti

pelayanan di poli-poli rumah sakit dan juga fasilitas ruang tunggu pasien.

Pelaksanaan pelayanan prima di RST Dr. Noesmir Baturaja setelah

diterapkannya inovasi pelayanan kesehatan di masa pandemi covid-19 ini sudah

berjalan cukup baik, akan tetapi masih terdapat beberapa hal yang perlu di

perhatikan untuk di perbaiki dan di tingkatkan lagi, baik itu dari segi kinerja

karyawan, perawat, staf rumah sakit, bangunan, serta fasilitas rumah sakit sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara tingkat kepuasan masyarakat atau pasien terhadap

pelayanan yang ada di RST Dr. Noesmir Baturaja belum sepenuhnya baik dan

masih banyak di temukan keluhan-keluhan dari pasien maupun keluarga pasien.

Keberhasilan inovasi pelayanan kesehatan yang di terapkan oleh RST Dr.

Noesmir Baturaja di masa pandemi covid-19 ini belum bisa di katakana berhasil

sepenuhnya karena penerapan inovasi tersebut belum terlaksanakan dengan


75

maksimal dan masih banyak keluhan dari masyarakat mengenai inovasi tersebut

seperti yang telah di jelaskan dalam pembahasan sebelumnya. Keluhan tersebut

misalnya keluar dari masyarakat yang kurang pemahamannya terhadap teknologi

akan kesulitan untuk masuk ke dalam rumah sakit sehingga masih banyak yang

masuk melalui pintu samping rumah sakit, hal ini juga terjadi karena kurangnya

arahan dan pelayanan dari garda depan rumah sakit sendiri, selain itu masyarakat

juga mengeluhkan pelayanan di bidang pendaftaran melalui via whatsapp karena

respon pihak rumah sakit masih cenderung lambat.

Pengembangan sistem inovasi pelayanan kesehatan di RST Dr. Noesmir

Baturaja pada masa pandemi covid-19 yang kini sudah melandai dan tidak lagi

melonjak tinggi rumah sakit hanya memberlakukan registrasi online yang berupa

bisa mendaftar melalui via whatsapp, dan belum menjalankan telemedicine atau

pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan dengan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, dan juga belum menjalankan

sistem e-resep untuk penulisan resep obat atau alat kesehatan seperti yang di

jelaskan dalam pedoman pelayanan rumah sakit pada masa pandemi covid-19.

Akan tetapi meskipun situasi pandemi covid-19 sudah melandai, RST Dr.

Noesmir Baturaja masih terus menjalankan protokol kesehatan dengan baik.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah di jabarkan pada bab

sebelumnya dapat di simpulkan bahwa Rumah Sakit Tentara Dokter

Noesmir Baturaja memiliki dan memberlakukan sebuah inovasi dalam

memberikan pelayanan kesehatan karena situasi setelah adanya pandemi

sangat jauh berbeda dengan sebelum adanya pandemi virus corona ini.

Inovasi pelayanan yang di laksanakan RST Dr. Noesmir Baturaja tergolong

ke dalam level inovasi inkremental karena inovasi tersebut membawa

perubahan-perubahan kecil terhadap suatu proses atau layanan yang ada..

Inovasi tersebut seperti sebelum masuk ke dalam rumah sakit harus scan

barcode terlebih dahulu untuk mengetahui yang sudah vaksin atau belum,

antrian sudah di atur oleh mesin, serta sudah bisa daftar melalui whatsapp.

Inovasi yang di terapkan di RST Dr. Noesmir Baturaja sudah memanfaatkan

teknologi yang semakin canggih karena sudah berjalan serba digital.

Penerapan level inovasi tersebut di perjelas dengan pelaksanaan

pelayanan prima dengan indikator kemampuan (ability), sikap (attitude),

penampilan (appearance), perhatian (attention), tindakan (action) dan

tanggung jawab (accountability) yang di mana penerapannya sudah berjalan

cukup baik walaupun masih terdapat beberapa hal dari penerapan indikator-

indikator pelayanan prima tersebut yang masih kurang maksimal.


77

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka di dapat saran atau

masukan sebagai berikut:

1. Diperlukan adanya peningkatan kualitas layanan di RST Dr. Noesmir

Baturaja, sehingga dapat terciptanya pelayanan kesehatan prima.

2. Diperlukan adanya perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana di RST

DR. Noesmir Baturaja seperti perluasan bangunan dan peningkatan jumlah

ruang rawat.

3. Perlu di lakukan pelatihan dan pendidikan khusus terhadap pegawai dan

juga perawat untuk menambah mutu dan kualitas kerja mereka dalam

memberikan pelayanan kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Makmur dan Thahier. 2015. Inovasi dan Kreativitas Manusia. Bandung: PT.
Refika Aditama

Mulyawan, Rahman. 2016. Birokrasi dan Pelayanan Publik. Unpad Press.

Samsu. 2017. Metode Penelitian (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif,


Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development). Jambi:
Pusaka

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suparman, dkk. 2019. Service Excellence. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wekke, Ismail Suardi , dkk. 2019. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: CV.
Adi Karya Mandiri.

Skripsi

Kurniasari, Rika Devi. 2018. Pengaruh Inovasi Produk dan Kualitas Produk
Terhadap Keunggulan Bersaing. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Masniati. 2018. Inovasi Gagasan Perda Kawasan Bebas rokok (Studi Kasus
Dukungan Masyarakat Tentang Gagasan Pemerintah Daerah Kabupaten
Polman). Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makasaar.

Sukarmin. 2020. Inovasi Pelayanan Publik Melalui Administrasi Kependudukan


Bagi Penyandang Disabilitas (Adminduk Inklusif) di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba. Skripsi. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Jurnal

Andriani, Susi & Sunarto. 2009. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan


dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Badan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan. Vol. 2(1).
Hal. 71
Anggraeny, Cindy. 2013. Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan di Puskesmas Jagir kota Surabaya. Jurnal Kebijakan
dan Manajemen Publik. Vol. 1(1). Hal. 88
Listiyono, Rizky Agustian. 2014. Studi Deskriptif Tentang Kualitas Pelayan di
Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca
Menjadi Rumah Sakit Tipe B. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik.
Vol. 1(1). Hal 2

Maryam, Neneng Siti. 2016. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan


Publik. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. Vol. 6(1). Hal. 9

Nurlia, (2018), Strategi Pelayanan dengan Konsep Service Excellent, Meraja


Journal. Vol. 1(2), 19.

Prana, Merry Martha Mahayu. 2013. KualitasPelayanan Kesehatan Penerima


Jamkesmas di RSUD Ibnu Sina Gresik. Jurnal Kebijakan dan Manajemen
Publik. Vol. 1(1). Hal. 177

Suhaeni, T. (2018). Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing di


Industri Kreatif. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi. Vol. 4(1), 4.

Sukur, Moch Halim, dkk. Penanganan Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi


Covid-19 Dalam Perspektif Hukum Kesehatan. Jurnal Inicio Legis.
Volume 1(1). Hal.2

Yohanes, Crisdianto Hendi dan Ratih Indriyani. 2013. Peranan Inovasi Produk
Terhadap Kinerja Pemasaran Batik Tanjung Bumi Ibu Haji Masudi.
Jurnal Agora. Vol. 1(1). Hal. 4

Peraturan Perundang-Undangan

Keputusan Menteri PAN No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum


Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2019 Tentang


Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Minimal
Bidang Kesehatan

Undang-Undang No. 11 Tahun 2019 Sistem Nasional milmu Pengetahuan dan


Teknologi

Internet

Pandemi covid-19 di Indonesia. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-


19_di_Indonesia (diakses pada 28 September 2021, Pukul 19.21).
Lampiran
HASIL WAWANCARA

No. Jawaban Informan

Pertanyaan Hanna Taslima Rahmawati, A.Md (Kru Rekam Medis RST Dr. Noesmir Baturaja)

1. Apakah terdapat inovasi dalam pelayanan kesehatan di Iya, Rumah sakit DKT ini memiliki inovasi selama adanya wabah virus corona,
rumah sakit ini khususnya di masa pandemi seperti inovasinya itu pertama sebelum masuk itu harus scan barcode terlebih dahulu, kalau dulu
sekarang ini, apabila ada bagaiman bentuk inovasi kan kita bisa asal masuk, tapi sekarang ini jika ingin masuk harus buka aplikasi
tersebut? pedulilindungi dan scan barcodenya untuk melihat yang sudah vaksin dan belum vaksin,
sistem antrian sudah diatur oleh mesin karena sekarang sudah berjalan serba digital, dan
juga sudah bisa daftar melalui via whatsapp
2. Inovasi tersebut merupakan pembaruan dari inovasi Inovasi ini sebenarnya sudah ada dari dulu bahkan dari sebelum adanya wabah virus
yang sebelumnya telah ada atau baru di ciptakan karena corona tapi baru terlaksanakan sekarang karena memang baru ada dana untuk
adanya wabah virus corona ini ? memberlakuan inovasi tersebut. Dana untuk mesin antrian pelayanan itu
3. Selain karena adanya virus corona, apa yang Bukan karena wabah virus corona tapi karena dana nya baru ada
mendorong pihak rumah sakit untuk menjalankan
inovasi tersebut ?
4. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan Intinya dari dana itulah, karena kalau ada dana enak
inovasi tersebut ?
5. Apa perbedaan dari sistem pelayanan sebelum dan Sebelum di berlakukannya inovasi ini sistem pelayanan disini tidak kondusif dan tidak
setelah adanya inovasi pelayanan di sini? beraturan akan tetapi setelah adanya inovasi ini sistem pelayanannya terasa lebih efisien
6. Apakah adanya inovasi pelayanan di RST Dr. Noesmir Iya berpengaruh, karena dengan diberlakukannya inovasi pelayanan di RST Dr. Noesmir
ini mempengaruhi kinerja karyawan di sini ? ini maka mempermudah kinerja setiap pegawai di sini
7. Bagaimana penerapan inovasi pelayanan yang di Pelaksanaannya di sesuaikan dengan kondisi dan masih belum terlalu berjalan karena
laksanakan di RST Dr. Noesmir Baturaja ini ? masih banyak masyarakat yang kurang memahami teknologi
8. Apakah inovasi tersebut berpengaruh terhadap Ya sebenarnya itu bersifat individual, tergantung individu dari masing-masing karyawan,
kemampuan karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja tapi intinya inovasi ini lebih mempermudah karyawan dalam memberikan pelayanan jadi
dalam memberikan pelayanan? bisa di katakana berpengaruhlah
9. Bagaimana mekanisme pelayanan di rumah sakit ini Di masa pandemi seperti sekarang ini tentunya pelayanan di sini di jalankan dengan lebih
khususnya di masa pandemi seperti sekarang? hati-hati dan lebih memperketat protokol kesehatan serta lebih mengingatkan pengunjung
dan pasien untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak
10. Bagaimana cara karyawan RST Dr. Noesmir Baturaja Cara kami memberikan perhatian kami kepada pasien maupun keluarganya yaitu drngan
memberikan perhatian kepada pasien atau keluarga lebih mendengarkan keluhan pasien dan keluarga pasien, baru setelah itu di tindak lanjuti
pasien? dan berusaha untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan pasien
11. Dalam memberikan pelayanan kendala apa saja yang Kendala yang biasa kami hadapi dalam memberikan pelayanan yaitu pasien yang tidak
biasa terjadi di rumah sakit ini? sabaran dan terlalu banyak keinginan dan selalu ingin cepat semua
12. Apa upaya yang di lakukan pihak rumah sakit untuk Upaya yang di lakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan berusaha untuk
mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan memberikan pengertian kepada pasien dengan komunikasi yang baik dan juga jelas
pelayanan kesehatan tersebut?
13. Menurut anda, hal apa saja yang perlu di perbaiki Menurut saya yang mesti di perbaiki dalam proses pelayanan yaitu pelayanan yang ada di
dalam keseluruhan proses pelayanan yang di berikan? poli, misalnya jam buka atau praktik dokternya karena dokternya kadang suka telat
karena memang dokter poli itu bukan dokter tetap di rumah sakit ini, selain itu yang juga
perlu di perbaiki yaitu fasilitas rumah sakit seperti fasilitas di ruang tunggu sehingga bisa
untuk membuat keluarga pasien yang berada di ruang tunggu merasa lebih nyaman
HASIL WAWANCARA

No Pertanyaan Jawaban Informan (Pasien RST Dr. Noesmir Baturaja)


Liza Nawati Wahyuni Amri Hamdani Emilia Yuniza Sila Wati Dewi Hamni
Hartini Adha Merysa Wati Anizah Sumiati
1. Bagaimana Inovasi Penerapan Sudah di Inovasi Inovasi Sudah baik Inovasi Inovasinya Berjalan
penerapan pelayanan inovasi terapkan pelayanan pelayanann pelayanan sudah dengan
inovasi seperti pelayanan dengan yang ya rumah berjalan baik
pelayanan yang mesin antri disini sudah baik berlaku memang sakit yang cukup baik,
di laksanakan di dan scan baik, tetapi saat ini sudah berupa bisa setiap akan
RST Dr. barcode menurut belum diterapkan mendaftar masuk kita
Noesmir yang saya masih sepenuhny dengan melalui via sudah di
Baturaja ini ? diterapkan perlu di a ditaati baik, tetapi whatsapp arahkan
selama tingkatkan oleh ini sekarang untuk
covid-19 ini lagi masyarakat menurut ini menycan
menurut khususnya atau saya agak memang barcode
saya belum inovasi di pengunjun sedikit sudah terlebih
sepenuhnya bagian g, karena merepotka berjalan dahulu, jadi
terlaksanaka pendaftaran masih n apalagi akan tetapi dengan cara
n dengan yang banyak untuk menurut ini kita tidak
baik karena sekarang masyarakat orang yang saya lebih bisa lagi
masih sudah bisa yang kurang baik pakai untuk keluar
banyaknya melalui enggan, paham cara masuk
masyarak whatsapp mereka dengan manual sembaranagn
atau karena bagi justru teknologi yaitu
keluarga saya memilih digital, langsung
pasien yang responnya untuk mereka datang ke
asal masuk kurang cepat keluar harus rumah
saja tanpa masuk dari meminta sakit
scan barcode pintu bantuan karena jika
terlebih samping petugas melalui
dahulu dulu untuk whatsapp
masuk responnya
lambat
Pelayanan
Prima
Kemampuan
(ability)
1. Menurut anda Karyawan di Pegawai di Karyawa Harus Harus Harus Karyawan Pegawai dan Menjadi
kemampuan RST Dr. RST Dr. n di mengharga mampu mampu di RST Dr. karyawanny karyawan
yang seperti apa Noesmir Noesmir rumah i pasien bergerak menjalank Noesmir a harus dan tenaga
yang harus Baturaja Baturaja sakit yang BPJS cepat an tugas Baturaja menguasai medis di
dimiliki oleh harus harus tetap DKT ini serta tidak dengan harus bidangnya rumah
karyawan RST mampu memiliki harusnya membeda- baik mampu dan mampu sakit itu
Dr. Noesmir bergerak sikap ramah lebih bedakan bersikap bekerja harus bisa
Baturaja dalam cepat tamah menguta pelayanan baik semaksimal bergerak
memberikan walaupun kepada makan antara kepada mungkin cepat dan
pelayanan yang dalam pasien pasien pasien pasien dalam juga
prima kepada kondisi dan maupun dan juga BPJS dan maupun menjalankan tanggap
pasien di masa situasi keluarga harus bukan pengunjun tugasnya dalam
pandemi seperti apapun pasien, harus sigap dan g dan juga dalam situasi
saat ini? karena tepat waktu, juga harus melayani apapun
mereka cekatan, dan cekatan mampu pasien dan
harus lebih tidak dalam menjalank keluarganya
mengutamak berleha-leha, menanga an tugas
an serta juga ni dan dengan
kebutuhan harus selalu memberi baik
dan siap siaga kan
keselamatan dalam pelayana
pasien merawat n kepada
terlebih pasien pasien
dahulu, akan
tetapi
mereka juga
harus
memperhatik
an kesehatan
mereka
2. Bagaimana Menurut Sudah baik Sudah Tenaga Sangat Menurut Tenaga Kemampuan Tenaga
kemampuan saya, tenaga dan cukup cukup medis di baik saya, medis di nya tidak medis di
tenaga medis di medis di mampu baik rumah sakit tenaga RST Dr. perlu di RST Dr.
RST Dr. rumah sakit DKT sudah medis di Noesmir ragukan lagi Noesmir
Noesmir DKT ini cukup sini sudah Baturaja Baturaja
Baturaja dalam sudah mampu mampu ini tidak di ini
memberikan mampu dalam menjalank ragukan menurut
pelayanan memberikan memberika an tugas lagi saya sudah
kepada pasien pelayanan n pelayanan mereka kemampua memiliki
maupun keluarga yang prima, kepada sebagai nnya kemampua
pasien ? akan tetapi pasien akan tenaga dalam n yang
mesti tetapi masih medis dan memberika cukup baik
ditingkatkan kurang kesehatan n dalam
lagi supaya menghargai dengan pelayanan, memberika
pasien- pasien yang baik mereka n
pasien tetap menggunak mampu pelayanan
merasa puas an BPJS menjalank yang prima
dengan karena an tugas kepada
kinerja masih dan fungsi masyarakat
teanaga terlihat mereka khususnya
kesehatan di begitu dengan pasien dan
rumah sakit membeda- baik dan keluarga
DKT ini bedakan juga pasien
pemberian mampu
pelayanan bersikap
kepada ramah
pasien kepada
BPJS dan pasien
pasien beserta
nonBPJS keluarga
3. Bagaimana Menurut Kemampuan Saya Cukup Karyawan Sudah Mereka Mereka Cukup
kemampuan saya, di garda yakin baik garda cukup masih cukup mampu
garda depan RST karyawan di depan rumah dengan depan RST mampu kurang mampu,
Dr. Noesmir garda depan sakit ini kemamp Dr. peka dan mereka bisa
Baturaja dalam rumah sakit tidak di uan Noesmir tidak menjelaskan
membantu DKT ini ragukan lagi mereka Baturaja langsung dan
penerapan sangat kemampuan akan cukup dating mengajarkan
inovasi mampu nya karena tetapi mampu untuk masyarakat
pelayanan ? dalam tanpa terkadan dalam memberika maupun
membantu mereka g mereka membantu n bantuan keluarga
menjalankan inovasi yang tidak penerapan kepada pasien untuk
dan ada selama bergerak inovasi yang mengambil
menerapkan pandemi ini kecuali pelayanan kesulitan nomor antri,
inovasi yang tidak akan di baik itu scan barcode
serba digital berjalan panggil kesulitan dan juga
ini mulus dan melakukan cara
karena dimintai scan mendaftar
mengingat tolong barcode melalui
masih langsung maupun whatsapp
banyaknya kesulitan
masyarakat dalam
yang belum mengambil
mengerti nomor
mesin digital antrian
Sikap (attitude)
1. Bagaimana sikap Sikap para Para Sopan Sopan dan Sangat Pegawai Sikap Sikap Kurang
pegawai atau pegawai dan pegawai dan santun juga ramah baik dan dan pegawainy pegawai dan ramah
perawat rumah perawat di perawat di akan ramah perawatny a kurang perawat kepada
sakit dalam rumah sakit rumah sakit tetapi a kurang ramah, rumah sakit keluarga
memberikan DKT sopan DKT ini sedikit ramah, mereka DKT ini pasien
pelayanan dan baik bersikap cuek mereka jarang dalam
kepada anda ? dalam sangat terlalu sekali memberikan
memberikan ramah, cuek menyapa pelayanan
pelayananny mereka apalagi maupun kepada saya
a kepada kita selalu siap jika hanya tersenyum sedikit cuek
sebagai dalam berpapasan kepada dan
pasien di sini memberikan atau keluarga terkadang
pelayanan melewati pasien acuh tak
yang terbaik keluarga acuh, jarang
kepada pasien, sekali
pasiennya seakan tersenyum,
meskipun mereka dan
dalam situasi tidak bicaranya
seperti melihatnya pun hanya
sekarang ini . Tidak seperlunya
dimana adanya saja
pandemi salam sapa
belum juga dari
usai, mereka mereka ya
juga aktif walaupun
untuk tidak
mengontrol seluruhnya
keadaan dan begitu
kondisi
pasien
2. Bagaimana sikap Kurang Perawatnya Cukup Cukup Perawat di Kurang Mereka Perawat di Mereka
yang di ambil sabar kurang baik dan sabar rumah sabar dan kurang sini cukup Cuma bisa
pegawai atau sabar, sabar sakit ini sering sabar dan memiliki untuk
perawat rumah mereka cukup mengomel sering rasa sabar bersabar
sakit untuk terkadang sabar sendiri jika mengabaik yang besar, dalam
menyikapi sering dalam menghada an pasien mereka menghada
pasien yang sulit menggerutu menangani pi pasien tanpa selalu pi pasien
di atur atau dan pasien yang keras berusaha berusaha yang
pasien yang mengomeli yang kepala dan membujuk memberikan demikian
keras kepala ? pasien yang kurang susah di dan yang terbaik
sulit untuk bisa diatur atur member untuk
diatur dan dan keras pengertian pasiennya
keras kepala kepala, kepada dan juga
jadi terlihat mereka pasien berusaha
seperti sedikit sehingga memahami
kurang banyak pelayanan kondisi
ikhlas bisa yang di pasien
merawat memahami berikan
pasien kesulitan kurang
karena pasien maksimal
sikapnya untuk
yang begitu menyesuai
kan diri
dengan
lingkungan
baru
seperti
ruang
rawat
rumah
sakit dan
fasilitas-
fasilitasnya
Penampilan
(appearance)
1. Bagaimana Karyawan Menurut Rapi dan Cukup rapi Sangat Penampila Rapi, Karyawan di Mereka
pendapat anda dan staf di saya juga dan sopan baik n mereka Sopan, dan RST Dr. selalu
mengenai RST Dr. penampilan bersih sealu rapi, bersih Noesmir menjaga
penampilan Noesmir dari pegawai bersih, dan Baturaja ini penampila
setiap karyawan Baturaja ini rumah sakit juga sopan selalu bisa n mereka
di RST Dr. selalu Dr. Noesmir menjaga setiap
Noesmir berpenampil ini cukup penampilan harinya,
Baturaja ? an rapi, rapi dan juga mereka mereka
bersih, dan bersih. untuk selalu selalu
juga sopan terlihat rapi berpakaian
setiap dan juga yang rapi,
harinya bersih bersih serta
sopan
2. Menurut anda, Dari segi Dari segi Dari segi Cukup Lumayan Tampilan Gedung, Fisik Cukup
bagaimana fisik bangunanny fisik memadai memadai fisik rumah ruangan bangunan baik
tampilan fisik bangunan a mungkin banguna sakit ini serta rumah sakit
RST Dr. dan fasilitas masih n, sangat lingkungan kurang
Noesmir yang di kurang luas banguna berantakan rumah bersih dan
Baturaja baik itu miliki tapi dari segi nnya karena sakit juga kurang
dari segi lumayan fasilitasnya harus di sedang menurut rapi dan
bangunan lengkap dan sudah cukup perbesar berlangsun saya untuk
maupun memadai memadai lagi gnya kurang fasilitasnya
fasilitasnya ? karena pembangu terawatt, masih
kita tidak nan agak kotor kurang,
pernah gedung dan sedikit khususnya
tahu baru, berantakan fasilitas
banyak sehingga ruang
atau kerapian tunggunya
sedikitny dan
a pasien kebersihan
yang rumah
akan sakit
datang. kurang
Untuk terjaga
fasilitas
dan juga
alat di
rumah
sakit
DKT ini
mungkin
sudah
cukup
lengkap
Perhatian
(attention)
1. Bagaimana cara Pegawai dan dalam Perawat Menanyai Perawat di Rajin Tidak lupa Melakukan Runtin
karyawan RST perawatnya konteks di rumah dan RST Dr. mengontro akan tugas pendekatan mengecek
Dr. Noesmir baik dan memberikan sakit mendengar Noesmir l keadaan dan dan berusaha kondisi
Baturaja sangat perhatian, DKT ini kan Baturaja dan tanggung seakrab pasien
merealisasikan memperhatik perawat memberi keluhan memberika kondisi jawab serta mungkinkep
perhatiannya an setiap selalu kan pasien n pasiennya kewajiban ada pasien
kepada pasien ? keluh kesah mengontrol perhatian serta perhatiann serta selalu nya dalam dan selalu
pasien kondisi nya memenuhi ya yaitu menanyaka merawat menanyakan
pasien kepada kebutuhan dengan n keluhan pasien dan keluh dan
seperti rutin pasien pasien cara dan selalu kesah
dalam dengan memenuhi keadaan mengutam pasiennya
mengecek cara kebutuhan pasien akan
infus pasien melakuk dan kebutuhan
serta an keinginan dan
memberikan pengecek pasien kenyaman
saran atau an rutin sehingga pasiennya
masukan kepada pasien
dalam masa setiap dapat
rawat inap pasien memperole
agar pasien dan juga h kepuasan
tetap mendeng yang
menjaga arkan hingga
kondisi setiap akhirnya
tubuhnya, keluhan dapat
dimana pasien meningkat
dalam kan
memberikan kepercayaa
pelayanan n kepada
ini perawat rumah
selalu sakit
melakukan
yang terbaik
untuk
pasiennya
Tindakan
(action)
1. Bagaimana Karyawan Karyawan Karyawa Cekatan Sangat Menurut Karyawan Cukup Kecekatan
kecekatan dan perawat dan pegawai n di dan cukup baik saya rumah cekatan karyawan
karyawan RST di rumah di RST Dr. rumah baik karyawan sakit ini rumah
Dr. Noesmir sakit DKT Noesmir sakit ini rumah menurut sakit DKT
Baturaja dalam sangat Baturaja ini sangat sakit ini saya sangat ini tidak
mengambil cekatan dan kurang cekatan, kurang cekatan perlu di
tindakan saat cepat dalam cekatan baik dan cekatan dan juga ragukan
memberikan menindaki dalam juga dan kurang cepat lagi karena
pelayanan ? tentang melakukan cepat sigap tanggap mereka
pasien pekerjaan dalam dalam dalam sudah
contohnya mereka, mengam menangani memberika cukup
pasien yang karena pada bil pasien n terlatih
baru dating saat kita langkah terutama pelayanan dalam
ke IGD sedang dan pasien menangani
langsung di benar-benar bertindak yang baru pasien
sambut membutuhka datang dalam
dengan baik n sesuatu situasi
tapi mereka darurat
masih sibuk sekalipun
dengan
urusan
mereka yang
belum kelar
karena
mungkin
kebiasaan
mereka yang
suka
mengulur-
ulur waktu
itu akan
berpengaruh
terhadap
pelayanan
yang mereka
berikan
kepada
pasien di
rumah sakit
2. Bagaimana Selalu Memantau Pihak Cukup Tindakan Rajin Pihak Pihak rumah Memantau
tindakan yang di menjaga dan dan rumah baik yang harus mengontro rumah sakit harus kinerja
lakukan pihak mengawasi mengawasi sakit dilakukan l dan sakit harus rutin karyawan
rumah sakit pasien kinerja harus oleh pihak memantau ikut mengawasi
dalam uapya dengan baik pegawainya rutin RST Dr. kinerja melakukan dan
menangani dan benar memanta Noesmir setiap pendekatan memantau
keluhan pasien serta tepat u dan Baturaja karyawan kepada perkembang
terkait dengan waktu mengawa dalam pasien an serta
pelayanan yang si kinerja upaya untuk kinerja
di berikan ? karyawa menangani mencari setiap
nnya dan keluhan letak pegawai dan
lebih pasien kesalahan juga tenaga
mendeng terkait karyawann medis yang
arkan dengan ya dalam ada
keluh pelayanan memberika
kesah yang n
setiap diberikan pelayanan
pasien oleh rumah
untuk sakit yaitu
dapat dengan
memperb cara
aiki melakukan
pelayana perbaikan
n yang kebijakan,
ada perbaikan
manajeme
n
pelayanan,
perbaikan
dan
pelatihan
petugas,
dan
pemenuha
n
kebutuhan
pasien
Tanggung
Jawab
(accountability)
1. Bagaimana Pihak rumah Tanggung Sangat Sangat Apabila Sangat Sejauh ini Tanggung Pihak
tanggung jawab sakit sangat jawab pihak bertangg bertanggun terjadi bertanggun saya belum jawab pihak rumah
pihak rumah bertanggung rumah sakit ung g jawab kesalahan g jawab pernah rumah sakit
sakit apabila jawab atas jika jawab dalam mendengar sakitnya sangat
melakukan apa yang melakukan dan memberika rumah baik bertanggun
kesalahan dalam dilakukan kesalahan melakuk n sakit lepas g jawab
memberikan dan dalam an yang pelayanan tanggung dan juga
pelayanan ? dikerjakan memberikan terbaik maka jawab mereka
dan selalu pelaanan pihak apabila ada selalu
berusaha adalah rumah kesalahan berusaha
meminimalis memperbaiki sakit akan dalam untuk
ir nya dengan memberika pelayanan menjalank
kesalahanny lebih n teguran yang di an tugas
a memperhatik kepada berikan sebaik
an pelayanan karyawann mungkin
yang seperti ya yang untuk
apa yang melakukan meminimal
menjadi kesalahan isir
kebutuhan tersebut, kesalahan
dari baik itu dalam
pasiennya, teguran brtugas
karea yang secara
utama dalam lisan
memberikan maupun
pelayanan teguran
adalah secara
kenyamanan tertulis
pasien itu
sendiri
dengan lebih
memperhatik
an situasi
dan kondisi
dari pasien
2. Bagaimana Sangat Selalu Pegawai Perawat di Perawatny Kurang Dari segi Kurang baik, Sangat
bentuk tanggung bertanggung menjalankan dan RST Dr a sangat bisa tanggung perawat di bertanggun
jawab yang di jawab dan tugas dengan perawat Noesmir bertanggun menjalank jawab, sini g jawab
berikan oleh berusha baik disini Baturaja g jawab an tugas perawat di terkadang
pegawai dan menjalankan sangat selalu pada pada dengan sini masih sering lupa
perawat kepada tugas dengan bertangg menjalank tugasnya baik, belum dengan tugas
anda selaku baik ung an merawat mereka terlalu mereka
pasien mereka? jawab tugasnya pasien dan sering bertanggun untuk
kepada dengan mereka menggerut g jawab merawat
tugas baik, juga u apabila atas pasien
mereka malah menjalank dimintai pasiennya, malahan
masing- terkadang an tolong oleh meraka sering sibuk
masing pasiennya tugasnya pasien atau masih dengan
termasuk yang tidak dengan keluarga sering urusan
tugas bisa di atur baik, hal pasien mengabaik pribadi
mereka dan keras itu terbukti sehingga an tugas mereka
untuk kepala dengan terlihat mereka
merawat mereka tidak
pasien, yang selalu ikhlas
mereka runtin dalam
selalu mengontro melayani
menjalan l dan dan
kan mengecek merawat
tugasnya kondisi pasien
sebaik pasiennya
mungkin
dan juga
selalu
menguta
makan
kebutuha
n dan
kenyama
n pasien
3. Menurut anda Petugas di Sistem Untuk Sistem Sistem Pelayanan Untuk Pelayanan di Pelayanan
bagaimana poli umum pelayanan di sistem pelayanan pelayanan di poli sistem poli syaraf di poli
tanggung jawab dan poli poli gigi pelayana pada poli pada poli syaraf pelayanan rumah sakit umum dan
dan sistem anak RST yang ada di n di poli penyakit penyakit menurut di poli ini kurang poli anak
pelayanan di poli Dr. Noesmir rumah sakit anak gigi dan dalam di saya anaknya maksimal rumah
yang ada di Baturaja ini ini baik, yang ada poli rumah kurang baik akan dan kurang sakit ini
rumah sakit ini ? sangat petugas dan di rumah penyakit sakit DKT baik, tetapi berarturan lumayan
bertanggung dokternya sakit ini kelamin ini karena sekarang karena jam baik
jawab an juga ramah sudah rumah menurut dokternya ini ruang praktik
system dan baik akan sakit ini saya sering rawat dokternya
pelayannya profesional tetapi baik kurang tidak ada khusus yang tidak
juga baik, dokterny baik, jam dan sulit anak-anak menentu
dokternya a agak praktik untuk di belum
ramah- susah dokternya temui, tersedia
ramah, bisa untuk di pun jadwal dan malah
membujuk temui teralalu praktik memakai
serta sedikit dokter di aula untuk
mengambil poli terlalu di jadikan
hati pasien sedikit ruang
anak-anak sehingga rawat anak
sulit sekali
untuk
menemuin
ya
DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kru Rekam Medis RST Dr. Noesmir Baturaja

Anda mungkin juga menyukai