LAPORAN OPSI
BIDANG IPS DAN KEMANUSIAAN
Oleh:
NOERAINI PUTRI KITO (KETUA)
QUEEN KAYLILA RAIHANON NARARYA (ANGGOTA)
Dengan ini menyatakan “KEASLIAN DAN BUKAN PLAGIASI“ hasil penelitian siswa dalam
mengikuti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) berjudul “PREFERENSI
MASYARAKAT KELURAHAN PUNDUNGSARI TERHADAP MEREK VAKSIN COVID-19”
yang dibuat oleh:
1. Nama Lengkap : NOERAINI PUTRI KITO
NISN : 7655
Kelas : 7B
2. Nama Lengkap : QUEEN KAYLILA RAIHANON NARARYA
NISN : 7722
Kelas : 7D
Dengan pembimbing:
Nama : SUSI PRASETYANINGTYAS, M.Pd.
NIP : 19801012 200501 2 016
Pangkat/Golongan : Pembina / IV a
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Semin Gunungkidul
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
ABSTRAK
Di awal tahun 2020, virus Covid-19 menjadi masalah kesehatan dunia karena
menyebar secara cepat dan meluas di negara-negara dunia, dan dinyatakan WHO sebagai
sebuah pandemi. Covid-19 juga telah menyebar luas di Indonesia yang menyebabkan
pemerintah melakukan penanggulangan, salah satunya dengan pelaksanaan program
vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi ini juga telah dilaksanakan di kapanewon Semin,
Gunungkidul, yang juga dihadiri masyarakat kelurahan Pundungsari. Namun terdapat
perbedaan jumlah peserta vaksinasi dengan merek vaksin berbeda, bahkan terdapat peserta
yang batal mengikuti vaksinasi karena perubahan merek vaksin yang digunakan.
BAB I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengapa beberapa kegiatan vaksinasi massal Covid-19 kurang mendapat minat
masyarakat Kelurahan Pundungsari?
2. Vaksin Covid-19 merek apakah yang cenderung dipilih oleh masyarakat Kelurahan
Pundungsari?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui penyebab animo atau minat masyarakat Kelurahan Pundungsari
terhadap kegiatan vaksinasi Covid-19 masal.
2. Mengetahui merek vaksin Covid-19 yang cenderung dipilih oleh masyarakat
Kelurahan Pundungsari.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Sebagai informasi tentang preferensi masyarakat di Kelurahan Pundungsari
terhadap merek vaksin Covid-19.
2. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi kebijakan promosi vaksinasi.
3. Diharapkan dapat memotivasi dan menimbulkan keinginan bagi para pelajar untuk
meneliti tentang suatu permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.
1. Preferensi
Kata preferensi mempunyai banyak pengertian. Menurut Poerwadaminta (2006)
dalam KBBI, preferensi merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.
Preferensi juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap
suatu produk, barang, atau jasa yang dikonsumsi, Kotler (2000: 15) berpendapat bahwa
preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk
atau jasa yang ada. Sedangkan Mappiare (1994) mendefinisikan preferensi adalah
suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Menurut Sukanto (1997) preferensi juga berarti minat atau kesukaan, merupakan
motivasi yang mendorong orang untuk melakukanya yang mereka inginkan bila mereka
bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan
fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran
mempunyai kecenderungan bergerak dalam sektor rasional analis, sedangkan perasaan
yang bersifat halus atau tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal
berfungsi sebagai pengingat pikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis,
agar kehendak bisa diatur sebaik-baiknya.
2. Virus
Virus adalah mikroorganisme patogen (organisme penyebab penyakit) yang hanya
dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup dikarenakan mereka tidak memiliki
perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat
diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea (Koonin,
Eugene V.; Senkevich, Tatiana G.; Dolja, Valerian V., 2006). Virus adalah parasit
intraselular obligat, merupakan mikroorganisme parasit yang tidak dapat bereproduksi di
luar sel punca, memaksa punca untuk membantu reproduksi parasit (Amann R,
Springer N, Schönhuber W; et al., 1997). Istilah virus biasanya digunakan untuk
menyebut jenis virus yang menginfeksi sel-sel eukariota sementara virus yang
menginfeksi sel prokariota (seperti bakteri dan arkea) dikenal sebagai bakteriofaga.
Keberadaan virus pertama kali diketahui melalui tulisan ilmiah Dmitri Ivanovsky pada
1892 yang menguraikan patogen non-bakteri yang menginfeksi tanaman tembakau dan
penemuan virus mosaik tembakau oleh Martinus Beijerinck pada tahun 1898 (Koonin,
Eugene V.; Senkevich, Tatiana G.; Dolja, Valerian V., 2006).
3. Virus Covid-19
Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 atau SARS-CoV-2
(Gorbalenya, Alexander E. 11 Februari 2020) yang dalam bahasa Indonesia berarti
Koronavirus Sindrom Pernapasan Akut Berat 2 adalah salah satu anggota koronavirus
yang mengakibatkan infeksi sistem pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali
diidentifikasi di Kota Wuhan, Tiongkok dan menyebabkan wabah Covid-19 (Coronavirus
disease 2019).
4. Pandemi
Pandemi adalah epidemi yang terjadi pada skala yang melintasi batas
internasional, biasanya memengaruhi sejumlah besar orang (Miquel Porta, 2008).
Pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkit secara serempak dimana-
mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang
menyebar hampir ke seluruh dunia atau pun benua dan biasanya mengenai banyak
orang. Peningkatan angka penyakit diatas normal yang biasanya terjadi, penyakit ini
pun terjadi secara tibatiba pada populasi suatu area geografis tertentu.(Agus Purwanto,
dkk, 2020)
5. Vaksin
Vaksin merupakan produk biologis yang mengandung antigen yang mewakili
kuman penyebab penyakit (virus atau bakteri), vaksin berisi antigen berupa virus atau
bakteri yang dilemahkan, dimatikan, maupun bagian dan zat yang dihasilkannya.
Vaksinasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen (dari virus ataupun bakteri), sehingga dapat diharapkan
mencegah terjadinya penyakit dengan gejala yang parah jika kelak terpajan dengan
antigen yang sama. (Gatot Soegiarto 2020).
6. Vaksin Covid-19
Pada awal pelaksanaan program vaksinasi vaksin yang diberikan secara bertahap
kepada masyarakat adalah Sinovac, namun demi tercapainya target jumlah penduduk
yang divaksinasi dan tercapainya kekebalan kawanan (herd immunity) seiring waktu
pemerintah mulai menambah jenis vaksin. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 9.860/2020, agar bisa digunakan oleh masyarakat luas vaksin Covid-19 harus
mendapatkan izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lewat emergency use authorization (EUA).
Beberapa jenis (merek) vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan izin
penggunaan darurat dari BPOM antara lain: vaksin CoronaVac oleh Sinovac Biotech
Ltd; vaksin AstraZeneca oleh AstraZeneca bersama University of Oxford ; vaksin
Moderna oleh Moderna dan NIAID; vaksin Sinopharm oleh China National
Pharmaceutical Group Corporation; vaksin Pfizer oleh BioNTech, Fosun Pharma dan
Pfizer Inc; vaksin Novavax; vaksin Sputnik V oleh Gamaleya Research Institute; vaksin
Johnson & Johnson oleh Janssen Pharmaceutical Companies; vaksin Convidecia oleh
CanSino Biologics Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology; dan vaksin Zifivax oleh
Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical bersama Institute of Microbiology (Chinese
Academy of Sciences).
7. Vaksinasi
Vaksinasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen (dari kuman, virus atau bakteri), sehingga bila kelak
terpajan dengan antigen (kuman) yang sama, orang tersebut sudah mempunyai
antibodi sehingga tidak terjadi penyakit. Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang, masyarakat/populasi, bahkan melenyapkan penyakit tertentu
dari dunia seperti misalnya penyakit polio dan cacar. Pada kondisi tertentu, vaksin
belum dapat sepenuhnya mencegah terjadinya infeksi, namun dapat diharapkan
mencegah terjadinya penyakit dengan gejala yang parah atau kritis. (Gatot Soegiato,
2020).
8. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
KIPI/kejadian ikutan pasca imunisasi merupakan kejadian medis yang
berhubungan dengan imunisasi berupa efek samping reaksi suntikan, reaksi vaksin,
efek farmakologis, kesalahan prosedur, koinsiden atau hubungan kausal yang tidak
dapat ditentukan yang terjadi pada tubuh setelah vaksinasi (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2018). KIPI dapat disebabkan oleh reaksi tubuh untuk membangun
imunitas. Secara umum KIPI dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
∙ Reaksi lokal, misalnya nyeri atau kemerahan di area suntikan.
∙ Reaksi sistemik, seperti demam, nyeri sendi, badan lemas, atau sakit kepala.
∙ Reaksi lain, termasuk pingsan, urtikaria, dan anafilaksis.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat kalurahan Pundungsari. Bentuk pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah melalui survei.
Kerlinger dan Lee (2000) menyarankan sebanyak 30 sampel sebagai jumlah minimal
sampel dalam penelitian kuantitatif. Selain itu, Hofstede (dalam situs resminya
www.geerthofstede.nl) mengungkapkan bahwa jumlah ideal sampel yang diperlukan
adalah sekurang-kurangnya 50 orang.
Sampel penelitian ini adalah 63 responden dari kalurahan Pundungsari yang sudah
tervaksin dosis 1 ataupun lengkap dosis 2 merek vaksin Sinovac dan Astra Zeneca.
20
Jumlah Orang
15
10 9
5 4 5 4
5
2 1 1 2 1 1 1 1
0
Efeknya lebih Lebih aman Lebih bagus Hanya itu yang Alasan lain
ringan tersedia
Alasan
B. Pembahasan
Preferensi Merek
Vaksin
Sinovac
2% AstraZeneca
5% Moderna
10%
Pfizer
13% Vaksin lain
71%
20
15
9
10
5 4 5 4
5 2 1 1 2 1 1 1 1
0
Efeknya lebih Lebih aman Lebih bagus Hanya itu yang Alasan lain
ringan tersedia
Alasan
Sinovac AstraZeneca Moderna Pfizer Vaksin lain
Dari data yang didapatkan, diketahui bahwa dari 63 responden 71% lebih memilih
vaksin Sinovac, 13% memilih vaksin AstraZeneca, 9% memilih vaksin Moderna, 5%
memilih vaksin Pfizer dan 2% memilih vaksin lain.
Responden yang memilih vaksin Sinovac sebagian besar (26 orang) memilih vaksin
tersebut karena efeknya (KIPI) lebih ringan, sedangkan sebagian yang lain memiliki
alasan karena vaksin tersebut lebih aman, lebih bagus, atau alasan lainnya.
Responden yang memilih vaksin AstraZeneca dan Moderna sebagian besar memiliki
alasan karena vaksin tersebut lebih bagus. Sedangkan yang memilih vaksin Pfizer
memiliki alasan karena vaksin teresebut efeknya (KIPI) lebih ringan dan karena alasan
lain.
Dapat disimpulkan bahwa responden lebih banyak yang memilih vaksin Sinovac
dikarenakan efek (KIPI) vaksin tersebut lebih ringan.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah peserta yang tidak melanjutkan ke dosis 2
(drop out) sebanyak 129 orang atau sebesar 13,6%.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah peserta yang tidak melanjutkan ke dosis 2
(drop out) sebanyak 161 orang atau sebesar 26,7%.
Daftar Pustaka
33 Poerwadaminta,W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta, Edisi III, 2006, h. 769.
35 Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan,
Surabaya, Usana Offsetprinting, 1994, h . 62.
Sukanto, Fisiologi, (Jakarta: Integritas Press, 1997), h. 120. Preferensi menurut
KBBI adalah: a (hak untuk) didahulukan dan diutamakan daripada yang lain; prioritas. b
pilihan; kecenderungan; kesukaan.