Anda di halaman 1dari 68

1

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP


RESAPAN AIR DI DESA KEMILAU BARU, KECAMATAN OGAN
KOMERING ULU , KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

SKRIPSI
Dibuat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik

Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Dan Komputer

Universitas Baturaja

DISUSUN OLEH :

EKA ADIRATNA

NPM : 17 31 022

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER

UNIVERSITAS BATURAJA

2021
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : EKA ADIRATNA

NPM : 17 31 022

Program Studi : TEKNIK SIPIL

Judul Skripsi : ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN


TERHADAP RESAPAN AIR DI DESA KEMILAU
BARU, KECAMATAN OGAN KOMERING ULU ,
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Skripsi ini berdasarkan


hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik untuk
naskah laporan maupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian
dari Skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan sumber
yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila


dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan
ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Universitas Baturaja.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan
dari pihak manapun.

Baturaja, 2021
Yang membuat pernyataan,

EKA ADIRATNA
NPM : 16 31 022

iii
UNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS TEKNIK DAN
KOMPUTER
Jl. Ratu Penghulu No. 02301 Karang Sari Baturaja OKU
SUM-SEL 32115
Telp/Fax : (0735) 326122Website : www.unbara.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN


TERHADAP RESAPAN AIR DI DESA KEMILAU
BARU, KEC. BATURAJA TIMUR, KAB. OGAN
KOMERING. ULU
Nama : EKA ADIRATNA
NPM : 17 31 022
Program Studi : TEKNIK SIPIL
Bidang Kajian Utama : RESAPAN AIR

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

(Lucyana, M.T) (Yuli Ermawati, M.T)


NIDN : 0225028401 NIDN :

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Teknik


Teknik Sipil Universitas Baturaja

(Azwar, M.T) (H. Ferry Desromi, M.T)


NIDN : 0201127101 NIDN : 0206127101

Tanggal Persetujuan : September 2021

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT. atas berkat rahmat dan

ridho-nya saya dapat melaksanakan dan menyusun Skripsi ini. Skripsi ini juga

adalah salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap Mahasiswa dalam

menempuh jenjang sarjana.

Dalam pembuatan Penelitian ini penulis mendapat kesempatan beharga


dari Desa Kemilau Baru, untuk melakukan Penelitian di Desa Kemilau Baru
sehingga saya bisa melakukan Penelitian dengan judul “Analisa Perubahan Tata
Guna Lahan Terhadap Resapan Air Di Desa Kemilau Baru, Kecamatan
Ogan Komering Ulu , Kabupaten Ogan Komering Ulu ” dari bulan Februari
sampai dengan Juli.
Keberhasilan dalam menyelesaikan Skripsi ini tidak lepas dari bimbingan,

pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, atas terselesainya

Skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Ir. Hj. Lindawati MZ, M.T. Selaku Rektor Universitas Baturaja

2. H. Ferry Desromi, M.T. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Komputer

Universitas Baturaja

3. Azwar, M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Baturaja.

4. Lucyana, M.T dan Yuli Ermawati, M.T Selaku Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan

secara langsung kepada saya dalam menyelesaikan Penelitian ini.

5. Pihak Desa Kemilau Baru yang telah mengizinkan dalam penelitian di Desa

Kemilau Baru.

iii
6. Bobi Andri Wijay, S.T dan Wiranata, S.T. Selaku kakak, selama melakukan

Penelitian telah banyak memberikan semangat, motivasi dan arahan secara

langsung sehingga saya bisa menyelesaikan Skripsi ini.

7. Sahabat seperjuangan satu angkatan 2017, Serta semua pihak yang telah banyak

membantu dan membimbing selama pelaksanaan Skripsi dan menyelesaikan

Penelitian ini.

8. Kedua Orang Tua, serta Adik Kandung saya yang telah memberikan doa dan

dukungan baik moral maupun material.

Saya sadari Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis

berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kebaikan

penulis yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT.

atas terselesainya Skripsi ini. Semoga Penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Baturaja, Agustus 2021

Eka AdiRatna

NPM. 1731022

iii
ABSTRAK

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP RESAPAN AIR DI


DESA KEMILAU BARU, KECAMATAN OGAN KOMERING ULU ,
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Oleh :
Eka AdiRatna
17 31 022

Daerah Kemilau Baru, salah satu Desa yang berada di Kecamatan Baturaja
Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Desa ini merupakan Desa baru dari
perpecahan daerah Desa Tanjung Baru. dulunya daerah hutan dan belum terjamah,
tetapi sekarang dengan semakin banyaknya penduduk maka daerah ini sudah
banyak perubahan dalam bentuk segala bidang, seperti sekarang sudah banyak
permukiman warga, tempat olahraga, tempat ibadah dan sebagainya. Dan untuk
daerah resapan yang sudah banyak perubahan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna
lahan terhadap resapan air di kawasan daerah Desa Kemilau Baru, Kecamatan.
Baturaja Timur, Kabupaten . Ogan Komering Ulu. Prosedur penelitian ini
meliputi tahapan-tahapan yang dapat disajikan dalam diagram alir. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil Desa


Kemilau Baru memiliki luasan 2.438, 05 ha, memiliki kawasan seperti
permukiman dengan luas 680 ha dan lahan kosong dengan luas 908,05 ha,
pertanian dengan luas 800 ha, perkantoran dengan luas 100 ha serta perdagangan
dan jasa dengan luasan 20 ha. Pemanfaatan lahan pemukiman 28%, lahan kosong
33% pertanian 32% ,perkantoran 5% dan perdagangan dan jasa 2%.
Dari hasil analisa didapat nilai debit limpasan :
Hujan yang jatuh di Desa Kemilau Baru sebesar 36 % menjadi surface
runoff (Limpasan Langsung). Hal ini menunjukkan bahwa di Desa Kemilau Baru
memiliki koefisien limpasan yang sedang.

Kata kunci : Air Resapan, GIS, Hidrologi, Indikator Debit Air.

iii
ABSTRACT

ANALYSIS OF LAND USE CHANGES TOWARD WATER INSPECTION IN


KEMILAU NEW VILLAGE, OGAN KOMERING ULU DISTRICT, OGAN
KOMERING ULU REGENCY
By :
Eka AdiRatna
17 31 022
Kemilau Baru area, one of the villages located in East Baturaja District,
Ogan Komering Ulu Regency, this village is a new village from the division of
the Tanjung Baru Village area. formerly a forest area and untouched, but now
with the increasing number of residents, this area has seen many changes in the
form of all fields, such as now there are many residential areas, sports places,
places of worship and so on. And for the catchment area that has changed a lot

The purpose of this study was to determine the effect of land use changes on
water absorption in the area of Kemilau Baru Village, District. East Baturaja,
Regency. Ogan Komering Ulu. The procedure of this research includes the stages
that can be presented in a flow chart. Data collection methods in this study are
primary data and secondary data.

Based on research conducted by researchers, the results obtained that


Kemilau Baru Village has an area of 2,438.05 ha, has areas such as settlements
with an area of 680 ha and vacant land with an area of 908.05 ha, agriculture with
an area of 800 ha, offices with an area of 100 ha and trade and services with an
area of 20 ha. Utilization of residential land 28%, vacant land 33% agriculture
32%, offices 5% and trade and services 2%.From the results of the analysis
obtained the value of runoff discharge: 36% of the rain that fell in Kemilau Baru
Village became surface runoff. This shows that Kemilau Baru Village has a
moderate runoff coefficient.

Keywords: Infiltration Water, GIS, Hydrology, Water Discharge Indicator

iii
MOTTO

Bahagialah dengan caramu sendiri dan untuk diri sendiri. Bukan


kebahagiaan yang dipaksa dan untuk oranglain.

KUPERSEMBAHKAN KEPADA
“Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat, karunia
dan hidayah nya”

“Kedua Orang Tua yang tersayang, Eka ucapkan terimakasih atas


setiap doa yang selalu ayah dan ibu panjatkan untukku, Eka sangat
bersyukur punya kedua orang tua yang sangat hebat, Semoga karya
ini menjadi kado terbaik untuk ayah dan ibu yang Eka sayangi”

“Adik ku Adika Putri Cintami yang selalu memberikan semangat dan


selalu membuatku tersenyum, besar harapan, semoga ayuk dapat
menjadi contoh sehingga adek mampumenjadi sosok yang lebih hebat
dari ayuk nantinya”

“Keluarga Besarku yang selalu memberikan semangat dan motivasi”

“ Lelaki baik , Mustopa Aji Kristono terima kasih sudah memberi doa
dan semangat, dalam pelaksanaan skripsi”

“Sahabat kesayangan, mala, yanti, laras, irda, dinny, tika , terima


kasih sudeh memberikan moivasi dan semangat”

“Pembimbing Skripsi Lucyana M.T dan Yuli Ermawati, M.T yang telah
membimbing dan meluangkan waktunya sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini”

“Dosen Fakultas TekniK Dan Komputer Universitas Baturaja yang


telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat”

“TEMATRA’17 yang selalu mendukung dan memberikan semangat”

“Almamaterku”

“…UNIVERSITAS BATURAJA…”

iii
DAFTAR ISI

Hala

man

HALAMAN JUDUL............................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI ....................................................... iv

KATA PENGANTAR........................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... viii

DAFTAR ISI.......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR............................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian................................................................. 3

1.5 Batasan Penelitian.................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 4

2.1 Penelitian Terdahulu....................................................................... 4

2.2 Pengertian Tata Guna Lahan........................................................... 6

2.3 Resapan Air..................................................................................... 7

iii
2.4 Air Permukaan................................................................................. 7

2.4.1 Laut....................................................................................... 7

2.4.2 Danau.................................................................................... 7

2.4.2 Rawa..................................................................................... 8

2.4.2 Sungai................................................................................... 8

2.5 Siklus Hidrologi.............................................................................. 9

2.5.1 Sub Das................................................................................. 10

2.6 Intensitas Hujan ............................................................................. 10

2.7 Aliran Koefisien Aliran ................................................................. 11

2.8 Analisa Debit ................................................................................. 16

2.8.1 Metode Rasional ................................................................... 15

2.8.2 Koefisien Variasi .................................................................. 15

2.8.3 Koefisien Regim Sungai ........................................................ 16

2.9 Sistem Informasi............................................................................. 17

2.8 Geographics Information System (GIS)......................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................... 19

3.1 Diagram Alir Penelitian.................................................................. 19

3.2 Pengumpulan Data.......................................................................... 20

3.3 Teknik Analisis Data....................................................................... 20

3.4 Waktu Penelitian............................................................................. 21

3.5 Denah Lokasi Penelitian................................................................. 22

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN …………………..…….. 23

4.1 Gambaran Umum ……………………………………………… 23

iii
4.1.1 Lokasi Penelitian ……………………………………… 23

4.1.2 Tutupan Lahan ………………………………………… 24

4.2. Analisis ………………………………………………………… 25

4.2.1 Perhitungan Curah Hujan Harian Maximum Tahunan … 25

4.2.2 Analisis Frekuensi ……………..……………………… 26

4.2.3 Perhitungan Hujan Rencana ……………..……………. 33

4.2.4 Perhitungan Intensitas Curah Hujan ……………..…… 34

4.2.5 Perhitungan Koefisien Limpasan Komposit ………….. 34

4.2.6 Perhitungan Debit Rencana …………………………… 35

4.3. Analisis Terhadap Indikator Debit Air…………………………… 36

4.3.1 Koefisien Limpasan ……………………………………….. 36

4.3.2 Koefisien Variasi (CV) …………………………………… 36

4.3.3. Koefisien Regim Sungai (KRS) ………………………….. 37

BAB V PENUTUP ………………………………………………… 38

5.1. Kesimpulan ……………………………………………. 38

5.2. Saran ……………………………………………………. 38

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 54

LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu............................................................... 4

Tabel 2.2 Koefisien Aliran Permukaan Untuk DAS tanah..................... 11

Tabel 2.3 Koefisien Aliran Permukaan Untuk DAS Pertanian Tanah.... 12

Tabel 2.4 Nilai K Distribusi Log Normal............................................... 14

Tabel 2.5 Nilai K Distribusi Log Pearson Type III................................. 14

Tabel 2.6 Nilai Distribusi Gumbel.......................................................... 16

Tabel 3.1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian...................................... 19

Tabel 4.1 Perhitungan Curah Hujan Harian Maximum.......................... 25

Tabel 4.2 Parameter Statistic Distribusi Normal Dan Gumbel............... 26

Tabel 4.3 Perhitungan Distribusi Probabilitas Gumbel........................... 27

Tabel 4.4 Perhitungan Hujan Rencana Distribusi Normal...................... 28

Tabel 4.5 Parameter Statistic Distribusi Log Normal Dan Log Pearson 29

Tabel 4.6 Perhitungan Distribusi Log Normal........................................ 31

Tabel 4.7 Perhitungan Distribusi Log Pearson Type III......................... 32

Tabel 4.8 Rekapitulasi Perhitungan Curah Hujan................................... 31

Tabel 4.9 Kesimpulan Analisis Untuk Jenis Distribusi........................... 33

Tabel 4.10 Perhitungan Hujan Rancangan.............................................. 33

Tabel 4.11 Perhitungan Intensitas Curah Hujan...................................... 34

Tabel 4.12 Perhitungan Koefisien Limpasan Komposit......................... 34

iii
Tabel 4.13 Perhitungan Debit Rancangan............................................... 35

Tabel 4.14 Perhitungan Debit Run Off Perkawasan............................... 35

Tabel 4.15 Penilaian Koefisien Limpasan............................................... 36

Tabel 4.16 Klasifikasi Koefisien Variasi................................................ 37

Tabel 4.17 Klasifikasi Nilai Regim Sungai …………………………… 38

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi.................................................................. 9

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian.......................................................... 19

Gambar 3.2 Denah Lokasi Penelitian...................................................... 22

Gambar. 4.1 Peta Wilayah Kawasas………………………………….. 24


Gambar 4.2 Peta Tutupan Lahan............................................................. 24

Gambar 4.3 Diagram Luas Area............................................................. 25

iii
LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Lembar Permohonan Judul Skripsi

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Skripsi

Lampiran 4 Data Curah Hujan

Lampiran 5 Peta Daerah Desa Kemilau Baru

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Lembar Assistensi Skripsi

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fenomena alih fungsi lahan senantiasa terjadi dalam pemenuhan aktivitas

sosial ekonomi yang menyertai pertumbuhan penduduk kota. Persediaan lahan

yang bersifat tetap sedangkan permintaannya yang terus bertambah menjadikan

penggunaan lahan suatu kota berubah ke arah aktivitas yang lebih menguntungkan

dilihat dari potensi sekitarnya yang ada. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan

bahwa kota merupakan lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-

kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, tenaga

kerja terampil, serta dana sebagai modal.

Sebagaimana kita ketahui bersama permasalahn lingkungan hidup dari tahun

ke tahun semakin kompleks dengan laju pembangunan sebagai konsekuensi dari

pertambahan jumlah penduduk lahan untuk pemukiman, sehingga akan

berimplikasi terhadp perubahan tata guna lahan di wilayah kota maupun daerah

sekitar, hal ini yang sering terjadi disebut sebagai proses perembatan kenampakan

fisik ke kotaan ke luar daerah (urban sprawl).

Dampak dari alih fungsi lahan (landuse) dari lahan hutan menjadi pemukiman,

terutama pada daerah resapan (recharge area) adalah teradinya perubahan

perilaku dan fungsi air permukaan, yaitu terjadinya pengurangan aliran dasar

(base flow) dan pengisian air tanah (infiltrasi), dan sebaliknya peningkatan

limpasan air (runoff) menyebabkan hidrologi. Hal ini berdampak pada merosotnya

iii
kualitas resapan karena terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas air akibat

berkurangnya air yang meresap ke tanah (infiltrasi) dan meningkatnya aliran

permukaan (surface runoff) pada saat musim hujan.

Perencanaan sistem resapan air pada prinsip dirancang untuk megalirkan

aliran air pada suatu kawasan tertentu. Artinya kapasitas sistem resapan air sudah

diperhitungkan untuk dapat mengalirkan debit air yang terjadi sehingga kawasan

yang di maksud tidak mengalami genangan atau banjir, namun pada kenyataannya

muncullah masalh resapan air di suatu kawasan tidak terpenuhi kondisi tersebut.

Daerah Kemilau Baru, salah satu Desa yang berada di Kecamatan Baturaja

Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Desa ini merupakan Desa baru dari

perpecahan daerah Desa Tanjung Baru. Desa kemilau Baru yang dulunya daerah

hutan dan belum terjamah, tetapi sekarang dengan semakin banyaknya penduduk

maka daerah ini sudah banyak perubahan dalam bentuk segala bidang, seperti

sekarang sudah banyak permukiman warga, tempat olahraga, tempat ibadah dan

sebagainya. Dan untuk daerah resapan yang sudah banyak perubahan maka perlu

dilakukan penelitian mengenai pemetaan daerah resapan air, dalam hal ini penulis

tertarik untuk membuat suatu penelitian dengan judul “ ANALISA

PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP RESAPAN AIR DI

DESA KEMILAU BARU, KECAMATAN BATURAJA TIMUR,

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai beritkut :


iii
Bagaimana pengaruh tata guna lahan terhadap resapan air di daerah Desa

Kemilau Baru, Kecamatan. Baturaja Timur, Kabupaten. Ogan Komering Ulu ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh

perubahan tata guna lahan terhadap resapan air di kawasan daerah Desa

Kemilau Baru, Kecamatan. Baturaja Timur, Kabupaten . Ogan Komering Ulu.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat

diambil, diantarnya adalah sebagai berikut :

a. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini menjadi masukan dalam kegiatan

evaluasi Rencana Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu saat mendatang.

b. Menjadi Informasi mengenai mekanis resapan air di kawasan Desa Kemilau Baru,

Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu.

c. Mengembangkan ilmu aplikasi dan menambah wawasan dalam dunia teknik sipil.

1.5. Batasan Masalah

Ada pun batasan masalah pada penelitian ini yaitu :

a. Mengolah data menggunakan Sistem Informasi Geografis ( SIG)

b. Meninjau lokasi resapan air di Desa Kemilau baru Kecamatan Baturaja Timur

Kabupaten Ogan Komering Ulu.

iii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Table 2.1. Penelitian Terdahulu

No Nama Tahun Judul Metode Hasil

1. Warsilan 2017 Dampak Perubahan Guna Lahan Data yang digunakan dalam penelitian

Terhadap Kemampuan Resapan Air ini adalah data sekunder , dengan

(Kasus : Kota Samarinda) pengumpulan data survey se bagai

berikut :

1. Observasi lapangan.

2. Survey instansi.

3. Studi literature.

iii
2. Amiko 2015 Analisa Perubahan Luas Kawasan Penelitian ini merupakan penelitian
Andreson Resapan Air Di Kota Manado kuantitatif. Pada penelitian ini;
seng, banyak menggunakan data sekunder
Veronica yang di dapat dari literature dan
A istansi terkait. Data primer dipakai
Kumurun, sebagai pertimbangan kebenaran hasil
Ingred L. analisa yang didapat dari survey
Moniaga
lapangan berupa wawancara, dll.
Peralatan yang digunakan antara lain:
1. Perangkat keras (hardware): 1 unit
laptob,
1 unit printer, alat tulis.
2. Perangkat lunak (software) : ESRI
ArcGIS
10, Microsoft office, Global Mapper.
3. Bobi Analisa Sumber Daya Data yang didapat dengan melakukan
Andri Permukaan Berbasis beberapa cara sebagai berikut :
Wijaya , GEOGRAPHICS 1. Lokasi Penelitian
Lindawati, INFORMATION 2. Data Penelitian
, Lucyana SYSTEM (GIS) Di 3. Teknik Analisa Data
Kelurahan Sekar Jaya,
Kecamatan Baturaja
Timur.

iii
Sumber jurnal

iii
2.2 Pengertian Tata Guna Lahan

Perubahan tata guna lahan adalah berubahnya penggunaan lahan dari satu sisi

penggunaan ke penggunaan yang lain diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan

lahan yang lain dari suatu ke waktu berikutnya atau berybahnya fungsi lahan suatu

daerah pada kurun waktu yang berbeda. Perubahan fungsi tutupan lahan dari kawasan

konservasi ( lahan hijau ) menjadi kawasan terbangun (permukiman) akan

memperberat tekanan terhadap kondisi lingkungan antara lain pengaruhi besarnya

laju erosi dan sedimentasi di wilayah hulu, menimbulkan banjir dan genangan

diwilayah hilir, serta tanah longsor dan kekeringan.

Pergeseran fungsi lahan di kawasan pinggiran, dari lahan pertanian dan

tegalan atau kawasan hutan yang juga berfungsi sebagai daerah resapan air,

berubahan menjadi kawasan perumahan, industri dan kegiatan usaha non

pertanian lainnya. Berdampak pada ekosistem alami setempat. Fenomena ini

member konsekuensi logis teradinya penurunan jumlah dan mutu lingkungan,

baik kualitas maupun kuantitasnya, yaitu menurunnya sumber daya alam seperti,

tanah dan keanekaragaman hayati serta adanya perubahan perilaku tata air (siklus

hidrologi) dan keanekaragaman hayati.

Perubahan siklus hidrologi adalah terjadinya perubahan perilaku dan fungsi

air permukaan, yaitu menurunya aliran dasar (base flow) dan meningkatnya aliran

permukaan (surface run off), yang menyebabkan terjadinya ketidak seimbangnya

tata air (hidrologi) dan terjadinya banjir dan genangan di daerah hilir perubahan

iii
fungsi lahan dalam suatu DAS juga dapat menyebabkan peningkatan erosi, yang

mengakibatkan pendakalan dan penyempitan saluran air.

2.3 Resapan Air

Secara umum proses resapan air tanah ini terjadi melalui 2 proses berurutan,

yaitu infiltrasi (pergerakan air dari atas ke dalam permukaan tanah) dan perkolasi

yaitu gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh ke dalam zona jenuh air. Daya

infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum yang mungkin, yang ditentukan oleh

kondisi permukaan tanah. Daya perkolasi adalah laju perkolasi maksimum yang

mungkin, yang besarnya ditentukan oleh kondisi tanah di zona tidak jenuh. Laju

infiltrasi akan sama dengan intensitas hujan jika laju infiltrasi masih lebih kecil

dari daya infiltrasinya. Perkolasi tidak akan terjadi jika porositas dalam zona tidak

jenuh belum mengandung air secara maksimum.

2.4 Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang memiliki daerah aliran dan peredaran di

permukaan daratan. Air yang terkumpul di atas tanah atau mata air, sungai, danau,

lahan basah, atau laut. Air permukaan merupakan sumber tebesar untuk air bersih.

Adapun jenis-jenis air permukaan sebagai berikut :

2.4.1. Laut

Pencapaian bumi kita sebagian besar terdiri dari perairan laut, yaitu

mencapai 70% luas lautnya, dan luas daratan hanya 30% dari luar

permukaan bumi. Di Indonesia perairan laut lebih luas dibandingkan

dengan daratannya, yaitu 3 banding 2 dari luas seluruh Indonesia. Seperti

iii
halnya air permukaan yang lain, air laut juga mempunyai arti yang tinggi

bagi kehidupan.

2.4.2. Danau

Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi

oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut di

kelilingi oleh daratan.. Danau juga bisa di artikan sebagai cekungan-

cekungan yang ada di permukaan bumi, baik itu terjadi akibat proses

tektonik, vulkanik, atau proses lain yang membuat adanya cekungan, lama

kelamaan akan terisi oleh air sungai yang mengalir dan bermuara di

cekungan tersebut. Air danau berasal dari air hujan, air tanah atau mata air.

2.4.3. Rawa

Rawa adalah daerah yang selalu tergenang air dan mempunyai

kadar air yang relatif tinggi. Air di rawa terlihat kotor karena tempat itu

mengandung bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang

mati. Akibatnya, air yang menggenang menyebabkan tanah menjadi asam.

Ada dua jenis utama dari rawa, yaitu rawa air tawar dan rawa air asin.

Rawa air tawar biasanya ditemukan di daratan, sedangkan rawa air asin

biasanya ditemukan di sepanjang daerah pesisir.

2.2.4. Sungai

Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran

air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta

iii
sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan sungai. Berdasarkan debit airnya

(volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen,

sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.

2.5 Siklus Hidrologi

Siklus air global dapat digambarkan dengan delapan proses fisik yang besar

yang membentuk gerakan air yang kontinu. Melalui badan air di permukaan bumi

seperti lautan, gletser dan danau, dan pada saat yang sama (atau lebih lambat)

melewati tanah dan lapisan batuan di bawah tanah. Kemudian, air dikembalikan

ke atmosfer. Hal ini dapat dipelajari dengan memulai di salah satu proses berikut:

evaporasi dan transpirasi, kondensasi, presipitasi, surface run off, infiltrasi,

perkolasi, limpasan, dan penyimpanan. Jumlah air dari suatu luasan tertentu di

permukaan bumi dipengaruhi bersarnya air yang masuk (inflow) dan keluar

(outflow) pada jangka waktu tertentu.Umumnya terdapat hubungan dari neraca air

secara umum yakni sebagai berikiut :

Perubahan Air dalam tanah = jumlah air masuk – kehilangan air

iii
Gambar 2.1 Siklus Hidrologi

2.5. Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut DAS adalah suatu wilayah

daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya,

yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari

curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan

pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih

terpengaruh aktivitas daratan. Di dalam suatu DAS biasanya terdapat satu atau

beberapa stasiun curah hujan untuk mencatat curah hujan yang jatuh. Suatu DAS

yang ideal akan mempunyai beberapa stasiun pencatat curah hujan untuk

mengantisipasi keragaman curah hujan yang jatuh. Dalam perhitungan debit di

DAS, curah hujan yang jatuh dalam suatu DAS biasanya rata-rata dengan tujuan

mempermudah proses perhitungan. Ada 3 metode yang biasanya dipakai dalam

iii
perhitungan hujan rata-rata di daerah aliran sungai, yaitu : metode Aritmatik,

metode Polygon, metode Isohyet.

2.5.1. Sub Das

Sub Daerah Aliran Sungai merupakan bagian dari daerah aliran sungai

yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai

utama. Setiap derah aliran sungai terbagi habis ke dalam sub das-sub das.

2.6. Intensitas Hujan

Intensitas curah hujan adalah besarnya jumlah hujan yang turun

yang dinyatakan dalam tinggi curah hujan atau volume hujan tiap

satuan waktu. Besarnya intensitas hujan berbeda-beda, tergantung dari

lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Apabila dikatakan

intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya

karena berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif

terhadap tanaman.

Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung

dengan durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak luas. Hujan yang

meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat

berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas

hujan yang tinggi dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi apabila

terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari

langit. Adapun jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan

(definisi BMKG), diantaranya yaitu hujan kecil antara 0 – 21 mm per

iii
hari, hujan sedang antara 21 – 50 mm per hari dan hujan besar atau

lebat di atas 50 mm per hari. Intensitas hujan dapat dihitung dengan

rumus berikut.

R 24
I= =¿………………………………...…………………........Pers
24

(2.1)

Keterangan :

I = Intensitas Hujan ( mm/jam )

R24 = Curah Hujan Maksimum

t= Waktu ( jam )

2.7 Koefisien Aliran

Salah satu konsep paling penting dalam upaya mengendalikan

banjir adalah koefisien aliran permukaan (runoff) yang biasa

dilambangkan dengan C. Koefisien C didefinisikan sebagai nisbah antara

laju puncak aliran permukaan terhadap intensitas huja. Factor utama yang

mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah, tanaman penutup tanah

dan intensitas hujan. Koefisien aliran permukaan (C) untuk DAS pertanian

bagi tanah kelompok Hidrologi B dan untuk daerah perkotaan tertera

dalam table berikut ini.

Table 2.2. Koefisieen Aliran Permukaan untuk DAS Pertanian bagian tanah

Jenis Daerah Koefisien C


No
Derah Perdagangan

iii
1 Perkotaan (down town) 0,70 – 0,90

Pinggiran 0,50 – 0,70

2 Permukiman

Perumahan suatu keluarga 0,30 – 0,50

Perumahan berkelompok, terpisah-pisah 0,40 – 0,65

Perumahan berkelompok, bersambungan 0,80 – 0,75

Sub urban 0,25 – 0,40

Daerah apartemen 0,50 – 0,70

3 Industri

Daerah industry ringan 0,50 – 0,80

Daerah industry berat 0,80 – 0,90

4 Taman, perkuburan 0,10 - 0,25

5 Tempat Bermain 0,20 – 0,35

6 Daerah station kereta api 0,20 – 0,35

7 Daerah belum diperbaiki 0,10-0,30

8 Jalan 0,70 – 0,95

Bata

9 Jalan hamparan 0,75 – 0,85

Atap 0,75 – 0,95

iii
Table 2.3. Koefisien Aliran Permukaan untuk DAS Pertanian bagi Tanah
No Tanaman penutup tanah Koefisien C untuk laju hujan
dan kondisi hidrologi
20 mm/jam 100 mm/jam 200 mm/jam
1 Tanaman dalam baris, buruk 0,63 0,65 0,66
2 Tanaman dalam baris, baik 0,47 0,56 0,62
3 Padian, buruk 0,38 0,38 0,38

4 Padian, baik 0,18 0,21 0,22


Padang rumput potong,
5 0,29 0,36 0,39
pergiliran tanaman baik
Padang rumput,
6 0,02 0,17 0,23
penggembala,baik

7 Hutan dewasa 0,02 0,10 0,15

Mengemukakan faktor utama yang mempengaruhi nilai C adalah

laju infiltrasi tanah atau persentase lahan kedap air, kemiringan lahan,

tanaman penutupan tanah dan intensitas hujan. Koefisien ini juga

tergantung pada sifat dan kondisi tanah. Laju infiltrasi turun pada hujan

yang terus menerus dan juga dipengaruhi oleh kondisi kejenuhan air

sebelumnya. Factor lain yang juga mempengaruhi nilai C adalah air tanah,

derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan simpanan depresi. Berikut

Nilai C untuk berbagai tipe tanah dan penggunaan lahan.

Table 2.4. nilai K untuk distribusi Log normal

No Deskripsi Lahan / Karakter Permukaan Koefisien C

iii
Bisnis

a. Perkantoran 0,70 – 0,95

1 b. Pinggiran 0,50 – 0,70

Perumahan

a. Rumah tinggal 0,30 – 0,50

b. Multiunit terpisah 0,40 – 0,65

c. Multiunit tergabung 0,60 – 0,75

d. Perkampungan 0,25 – 0,40

2 e. Apartemen 0,50 – 0,70

3 Industri

a. Ringan 0,50 – 0,80

b. Berat 0,60 – 0,90

4 Perkerasan

a. Aspan dan beton 0,70 – 0,95

b. Batu bata, paving 0,50 – 0,70

5 Atap 0,75 – 0,95

6 Halaman tanah berpasir

a. Datar 2% 0,05 – 0,10

b. Rata-rata 2-7% 0,10 – 0,15

c. Curam 7% 0,15 – 0,20

7 Halaman tanah belakang

iii
a. Datar 2% 0,13 – 0,17

b. Rata-rata 2-7% 0,18 – 0,22

c. Curam 7% 0,25 – 0,35

8 Halaman kereta api 0,10 – 0,35

9 Taman tempat bermain 0,20 – 0,35

10 Taman perkuburan 0,10 – 0,25

11 Hutan 0,10 – 0,40

a. Datar 0-5%

b. Bergelombang 5-10% 0,25 – 0,50

c. Berbukit 10 – 30% 0,30 – 0,60

Tabel 2.5. Nilai K Distribusi Log Pearson Type III

Periode Tahun Peluang K

5 0,200 0,84

10 0,100 1,28

50 0,020 2,05

100 0,010 2,33

200 0,005 2,58

500 0,002 2,88

1000 0,001 3,09

Tabel 2.6. Nilai Untuk Distribusi Gumbel

Kemencenga Periode Ulang

iii
5 10 50 100

n ( Cs )
Peluang( % )

20 10 2 1

3,0 0,420 2,278 3,152 4,051

2,5 0,518 2,262 3,048 3,845

2,2 0,574 2,240 2,970 3,705

2,0 0,609 2,219 2,912 3,605

1,8 0,643 2,193 2,848 3,499

1,6 0,675 2,163 2,780 3,388

1,4 0,705 2,128 2,706 3,271

1,2 0,732 2,087 2,626 3,149

1,0 0,758 2,043 2,542 3,022

0,9 0,769 2,018 2,498 2,957

0,8 0,780 1,998 2,453 2,891

0,7 0,790 1,967 2,407 2,824

0,6 0,800 1,939 2,359 2,755

0,5 0,808 1,910 2,311 2,686

0,4 0,816 1,880 2,261 2,615

0,3 0,824 1,849 2,211 2,544

0,2 0,830 1,818 2,159 2,472

0,1 0,836 1,785 2,107 2,400

0,0 0,842 1,751 2,054 2,326

Tabel 2.7 Nilai Untuk Distribusi Gumbel


Periode Tahun Yt Sn

iii
5 1,4999 0,9971

10 2,9702 Yn

50 3,9019 0,5070

100 4,6001

2.8 Analisis Debit

Beberapa metode yang biasa dipakai untuk menghitung debit aliran

permukaan pada umumnya metode perhitungan aliran permukaan yang disajikan

adalah metode empirik yang merupakan hasil penelitian lapangan dari para ahli

hidrologi.

2.8.1. Metode Rasional

Salah satu metode yang digunakan dalam menentukan nilai debit

berdasarkan pada faktor-faktor fisik lahan dikenal dengan metode rasional.

Dalam metode rasional variabel-variabelnya adalah koefisien aliran,

intensitas hujan dan luas.

Q = Cf (0,278) x C x I x A ………………………………………….. Pers ( 2.2 )

Keterangan :

Cf = Faktor Kepastian

C = Koefisien Pengaliran

I = Itensitas Curah Hujan

A = Luas daerah tangkapan hujan (km²)

2.8.2. Koefisien Variasi (CV)

iii
Koefisien Variasi adalah gambaran kondisi variasi dari debit aliran

air (Q) dari suatu sumber air.

CV= Std/Qr x 100 % …………………………………………………Pers ( 2.3 )

Dengan:

CV = Koefisien Variasi,

Std = Standar deviasi,

Qr = Debit rata-rata

2.8.3. Koefisien Regim Sungai (KRS)

Koefisien Regim Sungai yaitu nilai perbandingan antara Q maks

dengan Qa (Debit Andalan).

KRS = Qmaks/Qa…………………………………………………..….Pers ( 2.4 )

Dengan :

Qmaks = Debit terbesar,

Qa = Debit Andalan (0,25 x Q rerata)

2.9. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sebagai kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk

mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan

informasi.

Dengan mengacu pada pengertian sistem dan informasi dapat didefinisikan

sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan

kombinasi dari orang-orang fasilitas, teknologi, media, produser - prosedur, dan

iii
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,

memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan

yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan ekternal yang penting dan

menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Sistem

Informasi Geografis yang digunakan dalam sumber daya air permukaan ini berupa

sebuah jurnal.

2.10. Geographics Information System (GIS)

Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG merupakan suatu sistem

berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengatur,

mentransformasi, memanipulasi, dan menganalisis data-data geografis.

Secara umum pengertian SIG adalah satu komponen yang terdiri

dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya

manusia yang bekerja secara efektif untuk memasukan, menyimpan,

memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,

mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam satu

informasi berbasis geografis. SIG mempunyai kemampuan untuk

menghubungkan berbagai data pada satu titik tertentu di bumi,

menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data

yang diolah pada SIG merupakan data spasial, sehingga aplikasi SIG dapat

menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, tren, pola dan

pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem

informasi lainnya.

iii
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian

Prosedur penelitian ini meliputi tahapan-tahapan yang dapat disajikan

dalam diagram alir penelitian di bawah ini :

Mulai

Kajian Pustaka

Metode Pengumpulan Data

iii
Data Primer : Data Sekunder :
-Peninjauan lapangan, melakukan - Peta Daerah
penelitian dan pengamatan secara - Data Daerah
langsung dilapangan. - Data Eksisting Air Resapan Air

Analisa Data Menggunakan


Metode Rasional

Hasil Pembahasan

Selesai
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

3.2 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data di dalam objek penelitian ini

menggunakan 2 (dua) metode, yaitu terdiri dari :

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

pengambilan data langsung di lapangan dan pengumpulan data yang telah

ada dengan menggunakan metode pengumpulan data yang di pergunakan

sebagai berikut :

a. Data primer

1) Survey lokasi yang berada di Desa Kemilau Baru Kecamatan, Baturaja

timur, Kabupaten OKU.

iii
2) Melakukan pemetaan menggunakan GIS di Desa Kemilau Baru,

Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, pemetaan yang di lakukan

meliputi batas daerah penelitian, dan daerah jalan.

a. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pelengkap yang dalam penelitian ini meliputi :

1) Data Curah Hujan 5 tahun terakhir dari Dinas Pertanian.

2) Peta batas daerah dari Desa Kemilau Baru. Data Eksisting resapan air.

3.3. Teknik Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Perhitungan Intensitas Hujan

Setelah ditentukan distribusi yang akan dipakai maka selanjutnya dapat

dilakukan perhitungan intensitas curah hujan dan koefisien limpasan pada

catround area di kawasan Desa Kemilau Baru, Kec. Baturaja Timur, Kab.

Ogan Komering Ulu.

b. Analisis Tata Guna Lahan

Pembuatan peta Tata Guna Lahan menggunakan Sofwer ArcGIS dengan

peta citra dari Googel Eart Pro.

c. Perhitungan Kofisien Limpasan Komposit

3.4 Waktu Penelitian

iii
Waktu Penelitian dimulai pada bulan Maret 2021 sampai dengan

bulan Agustus 2021 dan tempat penelitian berlokasi di Desa Kemilau

Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Tabel 3.1 Rencana Jadwal kegiatan penelitian

No Uraian Kegiatan Bulan


Mar Apr Mei Juni Juli
1 Pengajuan Proposal
2 Pengumpulan Data dan Studi
Literatur
3 Seminar Proposal
4 Pengumpulan Data dan Studi
Literatur
5 Pengolahan Data
6 Sidang Skripsi

iii
3.5. Denah Lokasi Penelitian

Stadion
kemiling

Kantor
Rs DiknasPe
Kurnia ndidikan

Kemiling Raya Kalangan Rebu Tanjung Dalam Simpang Batumarta

Pombesin Masjid
RS Antonio Islamic
& ub mart
Senter

Gambar. 3.2 Denah Lokasi Penelitian

iii
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kemilau Baru Kecamatan Baturaja Timur

Kababupaten Ogan Komering Ulu dalam hasil penelitian ini diperoleh gambaran

umum yang ada di Desa Kemilau Baru Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan

Komering ulu ialah sebagai berikut:

a) Wilayah Kelurahan : ± 2. 438, 05 Hektar

b) Keadaan kawasan : 1) Jalan Umum

2) Jalan Lokal

3) Perumahan

4) Kebun

5) Lahan Kosong

6) Perdagangan dan jasa

c) Lokasi Permukiman : ± 680 Hektar

d) Perkantoran : ± 120 Hektar

e) Lokasi Perkebunan : ± 800 Hektar

f) Lokasi Lahan Kosong : ± 818,05 Hektar

Di Desa Kemilau Baru ini terdiri 5 daerah dan 11 RT dan RW di dalam

kawasan ini dan juga memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.657 jiwa, dengan

jumlah Kartu Keluarga 918.

iii
Gambar. 4.1.1 Peta Wilayah Kawasan
4.1.3 Tutupan Lahan

Berdasarkan peta penggunaan lahan dalam RT/RW di Desa Kemilau Baru

tahun 2016-2020 penggunaan lahan di daerah penelitian terdiri dari kawasan

Pemukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran dan pemerintahan, pertanian, serta

lahan kosong. Berikut peta Tutupan Lahan Desa Kemilau Baru yang dibuat pada

Program ARCGIS.

iii
Gambar 4.2. Peta Tutupan Desa Kemilau Baru

Diagram Luasan Area

5%
Lahan Kosong
Pemukiman
33% Perdagangan & Jasa
33% Pertanian
Perkantoran

2% 28%

Gambar 4.3. Diagram kawasan Desa Kemilau Baru


Berdasarkan gambar 4.3 maka kawasan di Desa Kemilau Baru memiliki

lahan kosong sebesar 33 %, pertanian sebesar 32 % , pemukiman sebesar 28 %,

perkantoran sebesar 5 %, dan area perdagangan dan jasa memiliki kawasan sebesar 2

%. Dan kawasan Desa Kemilau Baru ini masih memiliki kawasan lahan kosong yang

dapat di manfaat kan bagi masyarakat.

iii
4.2. Analisis

4.2.1. Perhitungan Curah Hujan Harian Maximum Tahunan

Data yang digunakan berupa curah hujan harian maksimum selama 5 tahun

terakhir, dimulai dari tahun 2016 – 2020 yang diperoleh dari Dinas Pertanian

OKU. Curah hujan pada stasiun penakar hujan Baturaja terdapat pada Tabel 4.1.

berikut :

Tabel 4.1. Tabel Perhitungan Curah Hujan Harian Maximum Tahunan.

No. Tahun R Max ( mm )

1 2011 293

2 2012 367

3 2013 439

4 2014 402

5 2015 353

6 2016 357

7 2017 433

8 2018 449

9 2019 354

10 2020 327

Jumlah 3774

Rata-Rata 377,4

Sumber : Hasil Rekapitulasi Curah Hujan Harian Maximum Tahunan.

iii
4.2.2. Analisis Frekuensi

Dalam perhitungan analisis frekuensi ini, terdapat empat metode distribusi

yang digunakan yaitu, distribusi Normal, Log Normal, Log Person Tipe III, dan

Gumbel. Selain itu terdapat beberapa parameter statistic yang digunakan untuk

menentukan distribusi probabilitas (PDF = probability distribution function).

Perhitungan parameter statistic tersebut masing-masing ditampilkan dalam Tabel

4.2. dan Tabel 4.3. di bawah ini.

Table 4.2. Perhitungan parameter statistic untuk distribusi Normal dan Gumbel

No Tahun X (X-Xi) (X-Xi)2 (X-Xi)3 (X-Xi)4

1 2011 293 -84,4 7123,36 -601211,584 50742257,68

2 2012 367 -10,4 108,16 -1124,864 11698,58

3 2013 439 61,6 142430,76 233744,896 14398685,59

4 2014 402 24,6 605,16 14886,93 366218,62

5 2015 353 -24,4 595,36 -14526,78 354453,52

6 2016 357 -20,4 416,16 -8489,66 173189,14

7 2017 433 55,6 3091,36 171879,61 9556506,64

8 2018 449 71,6 5126,56 367061,69 26281617,43

9 2019 354 -23,4 547,56 -12812,90 299821,95

10 2020 327 -50,4 2540,16 -128024,06 6452412,82

∑ 3774 162584,6 21383,278 108636,97

Xi 377,4

Sumber : Hasil perhitungan parameter statistic distribusi Normal dan Gumbel.

Berikut ini merupakan perhitungan parameter statistik yang digunakan

dalam analisis frekuensi berdasarkan Tabel 4.2.

a) Nilai rata-rata (x)

iii
n
1 1
Xi= ∑
n i
X= 3774=¿ 377 , 4 ¿
10

b). Simpangan Baku (s)

S=¿

c). Koefisien Variasi (Cv)

s 377 , 4
Cv= = =4 ,986
x 44 , 80

d) Koefisien Skewness (Cs)


n
n ∑ (x−x ) ³
i=1 10(162584,6)
Cs= = ¿¿
( n−1 ) ( n−2 ) s ³

1). Perhitungan Hujan Rencana Dengan Distribusi Probabilitas Gumbel

XT = X + S x K

a). Faktor Frekuensi ( K )

Yt−Yn
K=
Sn

Nilai Yt, Yn, dan Sn di dapat dari tabel perhitungan hujan rencana dengan

metode distribusi probabilitas gumbel.

Tabel 4.3. Perhitungan Distribusi Probabilitas Gumbel

Periode Yt Yn Sn Kt X S (XT)

5 1,4999 0,5070 0,9971 0,9958 403,5 44,80 448,111

10 2,9702 0,5070 0,9971 2,4704 403,5 44,80 514,173

50 3,9019 0,5070 0,9971 3,4048 403,5 44,80 556,035

100 4,6001 0,5070 0,9971 4,1050 403,5 44,80 587,404

iii
Sumber : Hasil perhitungan distribusi probalitas gumbel.

2). Hujan Rencana Dengan Probabilitas Normal.

XT = X + KT x S

a). Hitung Hujan Rencana

1. ( 5 Tahun )

XT = X + Kt x S = 403,5 + ( 0,84 x 44,80 ) = 441,1 mm

2. ( 10 Tahun )

XT = X + Kt x S = 403,5 + ( 1,64 x 44,80 ) = 276,97 mm

3. ( 50 Tahun )

XT = X + Kt x S = 403,5 + ( 2,05 x 44,80 ) = 495,34 mm

4. ( 100 Tahun )

XT = X + Kt x S = 403,5 + ( 2,33 x 44,90 ) = 507,88 mm

Tabel 4.4 Perhitungan Hujan Rencana Distribusi Probabilitas Normal

Faktor Frequensi Hujan Rencana


Periode Tahun X S
( KT ) ( mm ) ( xt )

5 0,84 403,5 44,80 441,17

10 1,64 403,5 44,80 276,97

50 2,05 403,5 44,80 495,34

100 2,33 403,5 44,80 507,88

Sumber : Hasil Perhitungan hujan rencana Distribusi Probabilitas Normal.

Selanjutnya perhitungan untuk parameter statistic logaritma dari data curah

hujan maksimum pada pos penakar hujan daerah Baturaja Kabupaten Ogan

Komering Ulu tahun 2010 – 2020 ditunjukan pada table 4.5 berikut ini.

iii
Tabel 4.5. Parameter statistic untuk distribusi Log Normal dan Log Pearson III

Tahun (Log X – Log (Log X- Log (Log X- (Log X – Log


X Log X
Xi) Xi)² LogXi)³ Xi)⁴
2010 588 2,76938 0,17078 0,0292 0,0050 0,000850

2011 293 2,46687 -0,13173 0,0174 0,0023 0,000301

2012 367 2,56467 -0,03393 0,0012 0,0001 0,000001

2013 439 2,64246 0,04386 0,0019 0,0001 0,000004

2014 402 2,60423 0,00563 0,0000 0,0001 0,00000

2015 353 2,54777 -0,05083 0,0026 0,0001 0,000007

2016 357 2,55267 -0,04593 0,0021 0,0001 0,000004

2017 433 2,63649 0,03789 0,0014 0,0001 0,000002

2018 449 2,65225 0,05365 0,0029 0,0002 0,000008

2019 354 2,54900 -0,0496 0,0025 0,0001 0,000006

2020 327 2,60423 0,04386 0,0021 0,0001 0,000006

Ʃ 4035 28,5900 0,02 0,0612 0,0029 0,00118

( Xi ) 403,5 2,859 0,0061 0,0003 0,00012

Sumber : Hasil Parameter statistic distribusi Log Normal dan Log Pearson III.

Berikut ini merupakan perhitungan parameter statistic yang digunakan

dalam analisis frekuensi berdasarkan Tabel 4.3.

a) Nilai rata-rata (x)


n
1 1
Xi= ∑
n i
X= 28,5900=¿ 2,859 ¿
10

b). Simpangan Baku (s)

iii
S log X =¿

c). Koefisien Variasi (Cv)

s 0,0825
Cv= = =0,0288
x 2,859

d). Koefisien Skewness (Cs)


n
n ∑ ( x−x ) ³
i=1 10(0,0029)
Cs= = ¿¿
( n−1 ) ( n−2 ) s ³

e). Koefisien Kurtosis (Ck)


n
n ∑ ( x −x )
i =1 10 (0,00118)
Ck= =
( n−1 )( n−2 ) s 4 ¿¿

3). Metode Distribusi Probabilitas Log Normal

Log XT = Log X + ( KT x S Log X )

a). Nilai T Untuk Beberapa Periode Ulang Tahun Sebagai Berikut :

1. Tahun 5, maka nilai KT = 0,84

2. Tahun 10, maka nilai KT = 1,64

3. Tahun 50, maka nilai KT = 2,05

4. Tahun 100, maka nilai KT = 2,33

b). Perhitungan Hujan Rencana :

1. ( 5 Tahun )

Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 0,84 x 0,0825 )

= 2,6679, Xt = 465,48 mm

2. ( 10 Tahun )

iii
Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 1,64 x 0,0825 )

= 2,7339, Xt = 541,88 mm

3. ( 50 Tahun )

Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 2,05 x 0,0825 )

= 2,7677, Xt = 585,73 mm

4. ( 100 Tahun )

Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 2,33 x 0,0825 )

= 2,7908, Xt = 617,73 mm

Tabel 4.6 Perhitungan Distribusi Probabilitas Log Normal

Periode
( KT ) Log Xi S Log X ( XT )
Tahun
5 0,84 2,5986 0,0825 2,6679 465,48
10 1,64 2,5986 0,0825 2,7339 541,48
50 2,05 2,5986 0,0825 2,7677 585,73
100 2,33 2,5986 0,0825 2,7908 617,73

Sumber : Hasil Perhitungan Distribusi Log Normal.

4). Metode Distribusi Probabilitas Log Pearson Type III

Log XT = Log X + ( KT x S Log X )

a). Nilai Frekuensi KT Periode Ulang Tahun Sebagai Berikut :

1. Tahun 5, dan Cs = 0,74, maka nilai KT = 0,790

2. Tahun 10, dan Cs = 0,74, maka nilai KT = 1,967

3. Tahun 50, dan Cs = 0,74, maka nilai KT = 2,407

4. Tahun 100, dan Cs = 0,74, maka nilai KT = 2,824

b). Perhitungan Hujan Rencana :

iii
1. ( 5 Tahun )

Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 0,790 x 0,0825 )

= 2,6638, Xt = 461,11 mm

2. ( 10 Tahun )

Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 1,967 x 0,0825 )

= 2,7609, Xt = 576,63 mm

3. ( 50 Tahun )

Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 2,407 x 0,0825 )

= 2,7972, Xt = 626,90 mm

4. ( 100 Tahun )

Log Xt = Log X + ( KT x S Log X ) = 2,5986 + ( 2,824 x 0,0825 )

= 2,8316, Xt = 678,58 mm

Tabel 4.7 Perhitungan Hujan Rencana Distribusi Probabilitas Log Pearson III

Periode Tahun KT Log Xi S Log X ( Xt )

5 0,790 2,5986 0,0825 2,5890 461,11

10 1,967 2,5986 0,0825 2,5890 576,63

50 2,407 2,5986 0,0825 2,5890 626,90

100 2,824 2,5986 0,0825 2,5890 678,58

Sumber : Hasil perhitungan rencana distribusi Probabilitas Log Pearson III.

Table 4.8. Rekapitulasi perhitungan curah hujan rencana dengan 4 distribusi

Nilai T Metode perhitungan hujan rencana (mm)

Normal Log Normal Gumbel Log Person

iii
Type III

5 471,48 465,48 484,091 461,11

10 536,23 541,48 603,431 576,63

50 569,41 585,73 679,053 626,90

100 592,07 617,73 735,721 678,58

Sumber : Hasil Rekapitulasi perhitungan curah hujan.

Dari perhitungan di atas, terdapat sifat khas masing-masing parameter

statistik dapat ditinjau dari besarannya nilai koefisien kemencengan (Cs) dan

koefisien ketajaman (Ck) yang sesuai dengan syarat dari masing-masing jenis

distribusi. Kesimpulan analisis untuk pemilihan distribusi dapat dilihat pada table

4.8.

Tabel 4.9. Kesimpulan Analisis untuk pemilihan jenis Distribusi

Metode Sifat Distribusi Perhitungan Distribusi


Keterangan
Distribusi Cs Ck Cs Ck

Tidak
Normal 0 3 2,147 4,317
Memenuhi

Tidak
Gumbel ≤1,139 ≤5,402 2,147 4,317
Memenuhi

Log
0 < Cs < 9 0,717 3,538 Memenuhi
Person III

Log Tidak
Cs = Cv+Cv =3 0,717 3,538
Normal Memenuhi

Sumber : Hasil kesimpulan analisis pemilihan jenis distribusi.

4.2.3 Perhitungan Hujan Rencana

iii
Hasil Perhitungan dengan metode distribusi yang memenuhi persyaratan

sifat distribusi adalah metode Distribusi Log Person III. Nilai Cs didapat dari table

koefisien aliran permukaan dengan jenis daerah permukiman.

Tabel 4.10. Tabel Perhitungan Hujan Rencana.

Nilai T Nilai Cs Log t Hujan Rancangan(RT) mm


5 0,40 2,6638 461,11
10 0,40 2,7609 576,63
50 0,40 2,7972 626,90
100 0,40 2,8316 678,58
Sumber : Hasil perhitungan hujan rencana.

4.2.4. Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Nilai Intensitas curah hujan yang menggunakan metode Distribusi Log

Person III. selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11. Tabel Perhitungan Intensitas Curah Hujan.

Intensitas Hujan (mm/jam)


Hujan
Nilai
Rencana Jam Jam Jam Jam Jam Jam
T
(R) mm ke- 1 ke-2 ke-3 ke- 4 ke- 5 ke- 6

5 461,11 159,86 100,70 76,85 63,44 54,67 48,41


10 576,63 199,91 125,93 96,11 79,33 68,37 60,54
50 626,90 217,33 136,91 104,48 86,25 74,33 65,82
100 678,58 235,25 148,20 113,10 93,36 80,45 71,25

Sumber : Hasil perhitungan Intesitas curah hujan.

4.2.5. Perhitungan Koefisien Limpasan Komposit

iii
Dalam menentukan nilai Koefisien Limpasan Komposit dapat ditentukan

menggunakan tabel di bawah ini :

Tabel 4.12. Tabel Perhitungan Koefisien Limpasan Komposit

Area Koef. C Luas (Ha) Presentase Koef. C Komposit


Pemukiman 0,65 680 30,69% 0,19%
Lahan Kosong 0,4 908,05 29,66% 0,12%
Pertanian 0,3 820 13,29% 0,04%
Perdagangan 0,8 20 00,07% 0%
Perkantoran 0,85 100 00,03% 0%
Jumlah 3 2.438,05 0,31%
Koef. C Rerata 0,59
Sumber : Hasil Perhitungan Koefisien Limpasan.

Hasil Perhitungan tabel 4.12 Koefisien Limpasan (C) yang digunakan adalah

nilai Koefisien C komposit. Dari perhitungan didapat nilai C sebesar 0.31%.

4.2.6 Perhitungan Debit Rencana

Dari beberapa koefisien diatas seperti koefisien limpasan (C), Nilai Intensitas

Hujan terbesar, maka dapat di hitung Debit Rencana dengan rumus:

Q = Cf x C x I x A

Tabel 4.13. Tabel Perhitungan Debit Rencana.

Nilai T I (mm/jam) Cf C A (ha) Q (m³/s)

5 159,86 0,278 0,31 2.438,05 3358,8

10 199,91 0,278 0,31 2.438,05 4200,3

50 217,33 0,278 0,31 2.438,05 4566,3

100 235,25 0,278 0,31 2.438,05 4942,8

iii
Jumlah 812,35 17068,2

Sumber : Hasil perhitungan debit rencana.

4.2.7. Perhitungan Debit Runoff Perkawasan

Untuk menghitung debit runoff rumus yang digunakan sama dengan rumus

debit rancangan, hanya saja nilai C yang digunakan adalah nilai C perkawasan.

Perhitungan selengkapnya ditabelkan.

Tabel 4.14. Tabel Perhitungan Debit Runoff Perkawasan.

Luas Intensitas
Area Koef. C Cf Q (m³/s)
(Ha) (mm/jam)

Pemukiman 0,65 0,278 680 812,35 9981,31

Lahan Kosong 0,4 0,278 908,05 812,35 13329,15

Pertanian 0,3 0,278 800 812,35 11743,31

Perdagangan 0,8 0,278 20 812,35 2935,83

Perkantoran 0,85 0,278 100 812,35 14679,16

Jumlah 2.438,05 52668,76

Koef. C Rerata 0,59 3694,95

4.3. Analisis Terhadap Indikator Debit Air

4.3.1. Koefisien Limpasan

Koefisien Limpasan (C) didapat dengan nilai sebesar 0,36. Hal ini

menunjukkan 36% dari air hujan yang jatuh menjadi air limpasan langsung (Runoff).

iii
Tabel 4.15. Tabel Penilaian Koefisien Limpasan.

No. Nilai C Kelas Skor

1 ≤ 0,25 Baik 1

2 0,25 – 0,50 Sedang 3

3 0,50 – 1,00 Jelek 5

Sumber : Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Maka (C) di Desa Kemilau Baru memiliki koefisien limpasan yang sedang.

4.3.2. Koefisien Variasi (CV)

Koefisien Variasi adalah gambaran kondisi variasi dari debit aliran air (Q)

dari suatu sumber air.

CV= Std/Qr x 100 %

Dengan: CV = Koefisien Variasi, Std = Standar deviasi, Qr = Debit rata-rata

Cv = 80,93 / 3694,95 x 100% = 0,022

Tabel 4.16. Tabel Klasifikasi Koefisien Variasi (CV).

No. Nilai CV Kelas Skor

1 ≤ 0,1 Baik 1

2 0,1 – 0,3 Sedang 3

3 >0,3 Jelek 5

Sumber : Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Maka, kesimpulan dari table 4.16. Kondisi variasi yang memenuhi

persyaratan adalah kelas baik.

4.3.3. Koefisien Regim Sungai (KRS)

Koefisien Regim Sungai yaitu nilai perbandingan antara Q maks dengan Qa

(Debit Andalan). KRS = Qmaks/Qa

iii
Dengan : Qmaks = Debit terbesar, Qa = Debit Andalan (0,25 x Q rerata)

KRS = 20928,65/ 923,74 = 22,66

Tabel 4.17. Klasifikasi Nilai Regim Sungai.

No. Nilai C Kelas Skor

1 0 < KRS ≤ 5 Sangat Baik 1

2 5 < KRS ≤ 10 Baik 2

3 10 < KRS ≤ 15 Sedang 3

4 15 < KRS ≤ 20 Agak Jelek 4

5 20 < KRS ≤ 25 Jelek 5

Sumber : Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

Maka, kesimpulan hasil perhitungan Nilai Regim Sungai yang memenuhi

persyaratan adalah kelas Jelek.

iii
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan berdasarkan hasil analisis dan perhitungan,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Desa Kemilau Baru memiliki luasan 2.438, 05 ha, memiliki kawasan seperti

permukiman dengan luas 680 ha dan lahan kosong dengan luas 908,05 ha,

pertanian dengan luas 800 ha, perkantoran dengan luas 100 ha serta

perdagangan dan jasa dengan luasan 20 ha. Pemanfaatan lahan pemukiman

28%, lahan kosong 33% pertanian 32% ,perkantoran 5% dan perdagangan

dan jasa 2%.

2. Dari hasil analisa didapat nilai debit limpasan :

a. Q5 tahun : 6902,36 m³/s

b. Q10 tahun : 8631,62 m³/s

c. Q50 tahun : 9383,77 m³/s

d. Q100 tahun : 10157,51 m³/s

3. Hujan yang jatuh di Desa Kemilau Baru sebesar 36 % menjadi surface runoff

(Limpasan Langsung). Hal ini menunjukkan bahwa di Desa Kemilau Baru

memiliki koefisien limpasan yang sedang.

iii
4. Dari hasil analisa didapat nilai Koefisien Variasi (CV) untuk debit aliran

sebesar 0,031, berdasarkan dari tabel klasifikasi Koefisien Variasi (CV), nilai

tersebut termasuk ke klasifikasi kelas baik.

5. Dari perhitungan didapat nilai Koefisien Regim Sungai (KRS) sebesar 22,66,

hal ini menunjukkan bahwa nilai Koefisien Regim Sungai (KRS) untuk Desa

Kemilau Baru berkelas jelek. Nilai KRS yang tinggi menunjukkan bahwa

nilai limpasan pada musim penghujan (Air Banjir) tidak akan banjir,

sedangkan pada musim kemarau aliran airnya sangat kecil bahkan sampai

kekeringan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat di simpulkan

bahwa :

1. Data sumber daya air permukaan pada sistem informasi geografis yang dibuat

pada penelitian ini sebaiknya selalu diperbarui agar tetap menghasilkan

informasi yang akurat.

2. Melihat dari nilai koefisien limpasan yang besar, koefisien Variasi dan koefisien

regim sungai yang buruk, hal ini berarti hujan yang turun kebumi lebih banyak

menjadi limpasan langsung daripada menjadi aliran infiltrasi. Maka perlu

dilakukan treatment agar air hujan yang turun tidak langsung menjadi aliran

limpasan.

iii
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus. dan Angin Perangin, Geleng, 2016, Kajian Pengelolaan sumber daya air

permukaan berbasis (GIS) di kota Bandar Lampung.Lampung

Gupta, S. Ram, 1989, Hidrology and Hydarulic system.Prentic Hall. New Jersey.

Lampung.

Setiawan, P, 2019 Sistem Informasi Geografis (SIG). Alamat Website :

http:/www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sistem-informasi-geografis.

Diakses pada hari sabtu 28 maret 2020 pukul 21.30 wib.

Wiria Nugraha, Deny, 2012 , Perancangan Sistem Informasi Geografis

Menggunakan Peta Digital.

Presiden Republik Indonesia, 2012, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

https://www.google.com/materi+air+permukaan&oq=jurnal+air+permukaan&gs.

https://thegorbalsla.com/siklus-hidrologi/

http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/IJG/article/view/610/315

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sistem-informasi-geografis/

iii
https://media.neliti.com/media/publications/128328-ID-kajian-pengelolaan-sumber-

daya-air-permukaan.pdf

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/.pdf

LAMPIRAN

Survey Lokasi Di Desa Kemilau Baru

iii
Daerah Sekitaran Desa Kemilau Baru

iii
Kawasan Pemukiman Warga

iii
iii
iii
iii
iii

Anda mungkin juga menyukai