Asisten :
Jonathan Raditya Valerian 15816031
Pascal Tandao 15816023
Disusun Oleh :
M. Febrian Yudhosatrio 15017031
Disusun oleh:
Muhammad Febrian Yudhosatrio 15017031
Asisten I Asisten II
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR GRAFIK.................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II METODOLOGI..........................................................................................6
1
bangunan pengambilan, bangunan peredam energi (kolam olak), pintu
bilas, kolam lumpur, tanggul banjir, dll.
Dalam melakukan pendesainan terhadap bangunan-bangunan
utama tersebut, tentu melibatkan banyak ilmu yang telah dipelajari
sebelumnya seperti ilmu hidrologi, irigasi drainase serta bangunan air itu
sendiri. Ilmu Hidrologi diperlukan untuk dapat menentukan curah hujan,
debit banjir rencana yang dapat terjadi di suatu daerah, ilmu irigasi
drainase diperlukan untuk menentukan total kebutuhan air yang diperlukan
untuk mengairi total jaringan irigasi maupun drainase yang ada di wilayah
tersebut. Dan ilmu bangunan air itu sendiri memiliki peranan untuk
menentukan dimensi dari bangunan bangunan utama, beserta stabilitas dari
bendung yang dibangun terhadap berbagai aspek.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari tugas besar ini adalah untuk menghasilkan atau
menentukan desain konstruksi bangunan air di Sungai Pemali pada DAS
Bantarkawung kemudian desain tersebut akan diuji stabilitasnya. Hal ini
dimaksudkan agar tercapai kondisi dimana sungai tersebut dapat
dimanfaatkan dengan optimal tanpa membahayakan masyarakat sekitar.
1.3 Lokasi Studi
Penelitian tugas besar ini mengambil lokasi studi di Sungai Pemali
yang melewati Kecamatan Bantar Kawung, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah. Lokasi ini tepatnya memiliki koordinat 7° 12’ 23” lintang selatan
dan 108° 55’ 47” bujur timur. Pada penelitian kali ini, dibutuhkan
koordinat yang dikonversi ke satuan UTM yang menjadi 9202917
(Northing) dan 271389 (Easting) yang bersektor di 49M.
2
Gambar 1. 1 Peta wilayah penelitian (Bantarkawung)
3
perencanaan saluran pengambilan, perencanaan dimensi kolam olak, serta
perhitungan stabilitas bendung baik dalam kondisi air normal maupun
dalam kondisi air banjir. Sistem perencanaan ini dilakukan pada suatu
lokasi yang terdapat di Sungai Pemali.
Adapun beberapa hal yang diperlukan dalam perencanaan irigasi
kali ini antara lain:
1. Nama sungai sebagai wilayah konstruksi bangunan air adalah DAS
Bantarkawung.
2. Bangunan air yang akan didesain adalah bendung di DAS Pemali.
3. Data yang akan diolah adalah curah hujan dan debit banjir di DAS Pemali.
4. Data curah hujan (hidrologi) yang berasal dari Tugas Besar Rekayasa
Hidrologi melalui beberapa stasiun hujan di daerah Bantarkawung.
5. Data keadaan klimatologi seperti temperatur, arah angin, kelembaban,
intensitas penyinaran matahari diambil dari Stasiun Iklim Brebes.
6. Data debit yang ditransformasi dari curah hujan menggunakan metode
Snyder-SCS, ITB 1, dan ITB 2.
7. Data yang akan dihasilkan adalah dimensi bendung, tinggi muka air, dan
stabilitas bendung.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab satu berisi tentang gambaran umum mengenai tugas besar
Mata Bangunan Air. Gambaran umum tersebut meliputi latar belakang,
maksud dan tujuan, lokasi studi, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II METODOLOGI
Bab dua berisi tentang metodologi pengerjaan tugas besar ini.
Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian dan pengerjaan
yang digunakan untuk mendukung pengolahan data pada tugas besar ini.
Pada bab metodologi ini berisi penjelasan metode dan bagan alir
metodologi.
BAB III ANALISIS HIDROLOGI
Bab ini berisi uraian tentang tahapan analisis hidrologi yang
kemudian menjadi input untuk perancangan bangunan air.
4
BAB IV PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA
BAB V PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP
BAB VI PERHITUNGAN STABILITAS BENDUNG
BAB VII PENUTUP
5
BAB II
METODOLOGI
2.1 Metodologi Pengerjaan
Sebelum memulai analisis dan perencanaan bendung, data primer
dan sekunder dari lokasi tinjauan harus disusun sehingga mampu
mempermudah pengerjaan. Data primer dan sekunder diperoleh dari tugas
besar mata kuliah Rekayasa Hidrologi.
Setelah semua data dihimpun, maka selanjutnya dapat dilakukan
analisis terhadap data tersebut untuk mendapatkan nilai curah hujan
rencana 100 tahun dan debit banjir. Debit banjir tersebut diolah menjadi
hidrograf.
Setelah analisis selesai dilakukan, maka selanjutnya dilakukan
proses perencanaan bendung yang akan dibuat. Proses tersebut
menghasilkan prototype desain bendung yang kemudian harus dianalisis
kembali tahanan atau stabilitas bendung. Jika bendung yang didesain telah
memenuhi kriteria, maka dapat dilanjutkan ke proses akhir yaitu penarikan
kesimpulan. Namun, jika tidak memenuhi kriteria, proses desain harus
kembali diulang sampai didapatkan stabilitas bendung yang memenuhi
kriteria.
6
2.2 Bagan Alir Metodologi