Disusun Oleh:
Yusuf Dwiyanto
18307141032
Menyetujui
(Dr. Dra. Retno Arianingrum, M.Si.) (Arinto Hendro Budiantoro, S.E., M.M.)
i
NIP. 19681215 199802 2 001 NPP. 598 011 115
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Analisis kualitas air after filtrasi
untuk dikonsumsi yang bersumber dari air tanah di Instalasi Kerandohan
sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul” ini
dengan lancar.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dari pelaksanaan PKL
yang telah berlangsung dimulai dari tanggal 18 Januari sampai 18 Februari di
Instalasi Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul. Selama pelaksanaan PKL, baik pada persiapan, pelaksanaan
kegiatan hingga penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah memberikan
kontribusi bagi kebaikan penyusunan laporan ini. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO selaku Rektor UNY.
2. Bapak Prof. Dr. Ariswan, selaku Dekan FMIPA UNY.
3. Dr. Dra. Retno Arianingrum, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Kimia Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Ibu Dra. Susila Kristianingrum, M.Si., selaku Koordinator PKL Prodi
Kimia FMIPA UNY.
5. Bapak Arinto Hendro Budiantoro, S.E., MM., selaku Direktur
PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul.
6. Ibu Dra. Cornelia Budimarwanti, M.Si., selaku Dosen pembimbing PKL.
7. Bapak Amiranta, Selaku Pembimbing PKL.
8. Tim Produksi PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul.
9. Orangtua, keluarga, dan teman-teman penulis serta berbagai pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Yogyakarta, 18 Februari 2021
ii
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
RINGKASAN..................................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN PKL......................................................................................................2
D. MANFAAT PKL..................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................................4
A. Air Tanah..............................................................................................................4
B. Manfaat Air Tanah..............................................................................................5
C. Kualitas Air Tanah...............................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................9
METODE PKL.................................................................................................................9
A. LOKASI PKL.......................................................................................................9
B. RANCANGAN PKL............................................................................................9
C. OBJEK PKL.........................................................................................................9
D. METODE PENGUMPULAN DATA..................................................................9
E. INSTRUMEN PKL............................................................................................10
F. TEKNIK ANALISIS DATA..............................................................................11
BAB IV............................................................................................................................13
PEMBAHASAN HASIL PKL.......................................................................................13
A. PROFIL PERUSAHAAN..................................................................................13
B. DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN..................................................18
BAB V.............................................................................................................................20
iii
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................20
A. KESIMPULAN...................................................................................................20
B. SARAN................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
LAMPIRAN...................................................................................................................22
iv
RINGKASAN
Praktik kerja lapangan merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa prodi non kependidikan di FMIPA UNY. Mata kuliah ini
dilaksanakan pada suatu industri atau balai yang memiliki relevansi dengan objek
matematika dan sains. PERUMDAM Tirta Projotamansari memiliki beberapa
tugas dan fungsi, salah satunya yaitu meningkatkan akses berkelanjutan pelayanan
air minum bagi masyarakat di wilayah kabupaten Bantul.
Standar yang digunakan untuk menentukan kualitas air di PERUMDAM
Bantul adalah Permenkes No. 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010. Untuk mengetahui
kualitas air di PERUMDAM Bantul dilakukan analisis menggunakan beberapa
parameter yaitu kekeruhan, pH, suhu, Fe, Mn, dan klorin. Sedangkan sampel yang
dianalisis adalah air after filtrasi.
Berdasarkan analisis air after filtrasi yang telah dilakukan dari bulan
Januari – Februari 2021 di Instalasi Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM
Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul dihasilkan data yaitu : kekeruhan sebesar
0, Fe sebesar 0,01 mg/L, Cl sebesar 0 mg/L, Mn sebesar 0,008 mg/L, pH sebesar
7, dan Suhu sebesar 27 0C. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan
proses pengolahan air di Instalasi Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM Tirta
Projotamansari Kabupaten Bantul sudah secara baik dan benar menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010.
Kata kunci: PERUMDAM, Permenkes No. 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010,
Kekeruhan, Fe, Cl, Mn, pH, Suhu.
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Melalui kegiatan PKL ini, penulis ingin mengetahui kualitas air di
Instalasi Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul dan standar yang digunakan. Dengan tetap mengacu
pada standar diharapkan akan diperoleh air yang berkualitas sehingga
nantinya produk yang dihasilkan berkualitas pula.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah
dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil pengukuran parameter terbatas (kekeruhan, suhu, Fe,
CL, Mn, dan pH) dalam analisis kualitas air after filtrasi di Instalasi
Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul?
2. Apakah air after filtrasi di Instalasi Kerandohan sub unit Bantul
PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul layak
dikonsumsi?
C. TUJUAN PKL
1. Tujuan Umum
PKL bertujuan agar para mahasiswa dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan langsung di Instalasi
Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan PKL, diharapkan mahasiswa :
a. Mengetahui proses pengolahan air dengan kualitas yang terjamin.
b. Mengetahui peran ilmu kimia dalam industri pengolahan air.
c. Menambah pengalaman kerja di lapangan dan melihat hubungan
antara teori dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2
d. Mendapatkan keterampilan dalam mengoperasikan instrumen
laboratorium.
e. Memperoleh berbagai ilmu yang bermanfaat khususnya mengenai
proses kimia pada bidang pengolahan air di Instalasi Kerandohan
sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten
Bantul.
D. MANFAAT PKL
Berbagai manfaat hasil PKL antara lain sebagai berikut (spasi)
1. Bagi Mahasiswa
a. Menumbuhkan sikap kewirausahaan (entrepreneurship).
b. Memiliki pengalaman bersosialisasi dengan dunia kerja.
c. Mendapatkan ide-ide atau gagasan asli (authentic) dari lapangan
(tempat praktik) yang dapat dilanjutkan menjadi persoalan karya
ilmiah (penelitian) untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
atau Tugas Akhir Skripsi (TAS).
d. Mengetahui kebutuhan diri sedini mungkin untuk memasuki
dunia kerja.
3
3. Bagi Instansi Tempat PKL
a. Mendapatkan masukan, baik saran maupun gagasan dari
mahasiswa atau dosen pembimbing yang dapat bermanfaat bagi
pengembangan proses atau produk di instansi tempat PKL.
b. Memantapkan eksistensi instansi di kalangan mahasiswa sebagai
calon tenaga kerja.
c. Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
instansi tempat PKL dan Mahasiswa, Program
Studi/Jurusan/Fakultas di FMIPA UNY.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan
tanah dan secara global dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi ini
lebih dari 97% terdiri dari air tanah (Chay Asdak, 1995: 244). Air tanah adalah
sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan melalui sumur-
sumur, terowongan atau sistem drainase atau dapat juga disebut aliran yang secara
alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan (Robert J
Kodoatie, 1996: 7).
Air hujan yang turun dan jatuh ke permukaan tanah juga bisa masuk ke
dalam tanah (infiltrasi) dan menjadi air tanah, sedangkan sebagian air yang masuk
ke dalam tanah keluar kembali segera melalui sungai-sungai disebut aliran intra =
interflow. Air hujan sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah
(groundwater) dan akan keluar dalam jangka waktu yang lama ke permukaan
tanah di daerah-daerah yang rendah atau lebih dikenal dengan limpasan air tanah
(Suyono Sosrodarsono, 1989: 1).
Air tanah mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena
merupakan cadangan air terbesar dan relatif permanen. Air tanah dapat muncul
secara alami dalam mata air (spring) maupun rembesan (seepage). Air tanah
adalah presipitasi yang telah berinfiltrasi ke dalam tanah dan disimpan baik dalam
ruang-ruang antar butir pada batuan yang padat, maupun ruang yang besar pada
pecahan batuan dan saluran-saluran pelarutan. Formasi geologi yang mampu
menyimpan dan meneruskan jumlah air yang cukup besar disebut aquifer (Richard
Lee, 1990: 73). Air tanah dapat dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi 3 (tiga),
antara lain :
1. Air kulit tanah
Air kulit tanah adalah air yang melekat pada butir-butir tanah. Air ini tidak
mempunyai arti bagi tanaman, karena air ini tidak dapat dihisap oleh akar
tanaman.
5
2. Air ruang tanah
Air ruang tanah adalah air yang letaknya di antara butir-butir tanah. Air ini
sering diserap oleh tanaman dan air ini pula yang mengandung zat-zat makanan
bagi tanaman.
3. Air tanah
Air tanah adalah air yang tergenang di atas lapisan tanah, terdiri dari batu
tanah, lempung amat halus atau tanah yang sulit ditembus oleh air hujan, yang
masuk ke dalam air tanah dan akhirnya terhenti pada lapisan yang sulit ditembus
air (Kaslan A. Tohir, 1985: 200).
B. Manfaat Air Tanah
Keberadaan air tanah saat ini digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan
di kota-kota besar pemanfaatan air tanah sudah berlangsung lama baik untuk
pemenuhan kegiatan industri, perhotelan maupun kebutuhan penduduk (Robert J
Kodoatie, 1996: 9). Pemanfaatan air tanah dalam skala besar seperti kegiatan
industri, perumahan, pertanian, dan kegiatan manusia lainnya umumnya
memanfaatkan air tanah (air sumur) untuk mencukupi kebutuhan air yang
diperlukan. Pada tingkat pengelolaan sumber daya air skala besar, maka informasi
tentang potensi air tanah suatu daerah menjadi sangat penting. Hal ini terkait
upaya penyelarasan antara ketersediaan air di dalam tanah dengan air yang akan
diperlukan untuk pemanfaatan tertentu agar terjadi keseimbangan penggunaan air
tanah (Chay Asdak, 1995: 248).
Mengingat volume air tanah dalam suatu daerah berbeda-beda, maka
setiap pemanfaatan dan pengelolaan air tanah harus memperhatikan prinsip-
prinsip keseimbangan penggunaan air tanah. Pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya air yang tidak baik dapat menyebabkan permasalahan seperti intrusi
air laut, kontaminasi air tanah, dan kekeringan yang diakibatkan pemanfaatan
sumber daya air tanah yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karenanya
perlindungan terhadap keberadaan sumber daya air tidak memperdulikan apakah
suatu daerah memiliki curah hujan tinggi atau rendah, karena saat ini air menjadi
sumber daya yang semakin berkurang kualitasnya. Pengelolaan air di masa
6
mendatang harus diarahkan pada pemanfaatan air secara lebih baik terutama
pemanfaatan air hujan (Eko Budihardjo, 2003: 370).
C. Kualitas Air Tanah
Kualitas air dapat dinilai berdasarkan kandungan sedimen tersuspensi dan
bahan kimia atau bahan-bahan pencemar yang ada di dalam air tersebut. Kualitas
air adalah tingkat kesesuaian air untuk pemenuhan kebutuhan tertentu dalam
kehidupan manusia, seperti menyiram tanaman, memandikan ternak, dan
kebutuhan langsung seperti mencuci, mandi, minum, dan lain-lain. Air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak (Sitanala
Arsyad, 1989: 171). Menurut SK. Gubernur. Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta
No. 214/KPTS/1991, berdasarkan peruntukannya air dibagi menjadi 4 golongan,
antara lain:
1. Golongan A, yaitu air yang diperuntukkan bagi air minum secara
langsung tanpa pengolahan dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang diperuntukkan bagi air baku untuk diolah
menjadi air minum dan keperluan rumah tangga dan tidak memenuhi syarat
golongan A.
3. Golongan C, yaitu air yang diperuntukkan bagi keperluan perikanan dan
peternakan dan tidak memenuhi syarat golongan B dan golongan A.
4. Golongan D, yaitu air yang diperuntukkan bagi pertanian dan dapat
dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, listrik tenaga air dan tidak
memenuhi syarat golongan C, golongan B dan Golongan A.
Penilaian kualitas air di daerah tertentu memerlukan adanya standarisasi
kualitas air yang digunakan untuk mengetahui adanya penyimpangan dari
persyaratan tentang kualitas air yang telah ditentukan. Penilaian kandungan air
bersih meliputi kualitas fisik, kimia, dan bakteriologi yang terkandung di dalam
air. Dalam penelitian ini hanya diuji kualitas secara fisik dan kimia. Kualitas air
bersih secara fisik dilihat dari kenampakan fisik atau zat cair itu sendiri,
sedangkan kualitas air secara kimia didasarkan pada kandungan unsur
kimiawinya.
7
1. Kualitas Air Secara Fisik
Kualitas air secara fisik dapat dibedakan antara lain sebagai berikut:
a. Suhu
Besarnya suhu dipengaruhi oleh matahari, proses kimiawi yang terjadi,
dan perubahan kondisi air. Perubahan kondisi air dipengaruhi oleh zat-zat organik
yang masuk ke dalam air. Temperatur atau suhu air yang baik adalah tidak panas
atau sejuk, karena suhu yang sejuk dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme patogen pada air (Juli Soemirat Slamet, 1996:113).
b. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan adanya zat-zat koloid yaitu zat yang terapung dan
terurai secara halus. Kekeruhan disebabkan juga adanya zat organik, jazad renik,
lumpur, tanah liat dan zat koloid serupa atau benda terapung yang tidak segera
mengendap (Mahida, 1986: 17). Bahan-bahan organik di dalam air seperti
pelapukan jasad renik dari tumbuhan atau hewan. Pengaruh kekeruhan air
tergantung pada sifat-sifat koloid dan bahan organik yang ada. Kekeruhan juga
dipengaruhi karena adanya zat-zat non-organik yang berasal dari pelapukan
batuan (Juli Soemirat Slamet, 1996: 112).
2. Kualitas Air Secara Kimia
Kualitas air secara fisik dapat dibedakan antara lain sebagai berikut:
a. pH
pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan, melalui
konsentrasi ion hidrogen (H+) . Nilai pH terletak antara 1 – 14, air dengan nilai pH
lebih dari 7 bersifat basa, pH kurang dari 7 bersifat asam, dan pH 7 bersifat netral.
Jika nilai pH kurang dari 5 atau lebih dari 9, maka perairan telah tercemar
sehingga kehidupan biota air akan terganggu dan air tidak layak digunakan untuk
keperluan rumah tangga (Sugiharto, 1987: 31).
b. Besi (Fe)
Besi merupakan metal berwarna putih keperakan, liat, dan dapat dibentuk.
Keterdapatan besi di dalam air menimbulkan warna kekuningan hingga jingga,
pengendapan pada pipa, dan kekeruhan. Kandungan besi dalam jumlah besar di
air dapat merusak dinding usus (Juli Soemirat Slamet, 1996: 114).
8
c. Klorida (Cl)
Garam-garam klorida sifatnya mudah larut dalam air sehingga jika jumlah
di dalam air berlebihan menyebabkan penurunan kualitas perairan karena salinitas
meningkat. Keberadaan klorida dalam jumlah kecil diperlukan untuk desinfektan
(Karden Eddy Sontang Manik, 2007: 142).
d. Mangan (Mn)
Mangan merupakan unsur logam yang termasuk golongan VII, dengan
berat atom 54,93, titik lebur 12470C, dan titik didihnya 20320C (BPPT, 2004).
Menurut Slamet (2007), mangan (Mn) adalah metal berwarna kelabu-kemerahan,
di alam mangan (Mn) umumnya ditemui dalam bentuk senyawa dengan berbagai
macam valensi. Air yang mengandung mangan (Mn) berlebih menimbulkan rasa,
warna (coklat/ungu/hitam), dan kekeruhan (Fauziah, 2010).
Persyaratan kualitas air telah diatur dan ditentukan dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010
tentang standar kualitas air bersih. Persyaratan kualitas air untuk pemenuhan air
bersih yang disesuaikan parameter penelitian disajikan dalam Tabel 1.
9
Tabel 1:
10
BAB III
METODE PKL
A. LOKASI PKL
Lokasi Praktik Kerja Lapangan berada di Instalasi Kerandohan sub
unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
B. RANCANGAN PKL
Rencana kegiatan selama mahasiswa melaksanakan PKL, antara
lain:
1. Mempelajari sistem manajemen dan struktur organisasi dalam
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi
dan proses kimia dalam skala makro maupun mikro.
2. Mempelajari proses kimia dan manajemen industri di Perusahaan
Umum Daerah Air Minum Bantul.
3. Mensinergikan teori perkuliahan dan aplikasinya dalam industri kimia.
4. Menyimpulkan hasil pengamatan selama proses PKL.
C. OBJEK PKL
Objek kegiatan PKL ini merupakan air dalam proses produksi di
Instalasi Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul. Air tersebut adalah air after filtrasi.
11
2. Metode wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada karyawan untuk memperoleh informasi.
3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen dilakukan untuk menganalisis sampel. Data
yang diperoleh dari hasil analisis adalah nilai Fe, Cl, Mn, Kekeruhan,
PH, dan Suhu.
4. Metode literatur
Metode literatur merupakan metode pengumpulan data
menggunakan referensi-referensi yang sudah ada. Referensi berasal
jurnal maupun sumber sumber lain yang akurat dan dapat dipercaya.
E. INSTRUMEN PKL
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan PKL kali ini antara lain:
1. Alat :
a. Kolorimeter
b. pH-meter universal
c. Termometer
2. Bahan :
a. Air sampel ( air after filtrasi dan air pelanggan )
b. Akuades
c. Reagen iron phenanthroline
d. Reagen chlorine free
e. Reagen ascorbic acid
f. Reagen alkaline cyianide
g. Larutan indikator PAN 0,1%
12
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Analisis kekeruhan
Langkah Kerja :
2. Analisis Fe
Langkah Kerja :
13
h. Tekan tombol read. Baca hasil uji Fe pada display (mg/L).
3. Analisis Cl
Langkah Kerja :
4. Analisis Mn
Langkah Kerja :
14
g. Masukkan larutan blanko ke dalam kolorimeter.
h. Tekan tombol zero. Lanjutkan dengan memasukkan larutan sampel
ke dalam kolorimeter.
i. Tekan tobol read. Baca hasil uji Mn pada display (mg/l).
5. Analisis pH
Langkah Kerja :
6. Analisis Suhu
Langkah Kerja
15
BAB IV
A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Gambaran Umum
Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima Kabupaten / Kota di
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mempunyai 506,85 km2 dengan jumlah
penduduk 1.006.692 jiwa. Apabila dilihat dari morfologinya, Kabupaten Bantul
terdiri dari dataran yang terletak di bagian tengah dan daerah perbukitan di bagian
timur dan barat. Secara administrasi Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan,
75 desa dan 933 dusun. Jika ditinjau secara global dari puncak gunung merapi ke
arah laut Indonesia, Kabupaten Bantul terletak disebelah selatan Kota Yogyakarta
dan Kabupaten Sleman. Dengan arah kemiringan global ke selatan dan material
geologis berupa pasiran, Kabupaten Bantul berpotensi terimbas pencemaran dari
arah utara. Sedangkan jangkauan pelayanan pengelolaan air limbah system
terpusat IPAL di Sewon yang masih terbatas, akan berdampak pada pencemaran
air tanah .
Upaya untuk mengatasi dampak pencemaran tersebut, pemanfaatan air
bersih dari PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul harus selalu
ditingkatkan, disisi lain PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul
perlu memperluas wilayah pelayanan dengan memanfaatkan seluruh potensi yang
ada. PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah nomor 03 tahun 2020, tentang pendirian PERUMDAM Tirta
Projotamansari Kabupaten Bantul mempunyai tugas dan fungsi ganda yaitu fungsi
social dan fungsi ekonomi.
Fungsi sosial PERUMDAM Tirta Projotamansari yaitu rnelayani
kebutuhan dasar masyarakat dalam penyediaan air bersih, Sedangkan fungsi
ekonomi PERUMDAM Tirta Projotamansari yaitu dituntut untuk berpola fungsi
ekonomi perusahaan. Saat ini PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten
Bantul mengelola 15 sistem instalasi penyediaan air bersih yang tersebar di
16
beberapa Ibukota Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bantul dengan jumlah
pegawai 133 orang, kapasitas produksi yang terpasang 407,5 liter / detik dan
jumlah pelanggan per 31 Desember 2020 berjumlah 36.971 SR .
Total cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Bantul 91 % dari total
penduduk Bantul yang berjumlah 1.006.692 jiwa, terdiri dari Cakupan sistem
perpipaan PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul sebanyak
223.734 jiwa atau 21,92 %, sedangkan cakupan pelayanan non perpipaan
( SIPAS, Sumur Gali / Sumur bor, PAH, dan Mata Air ) sebanyak 662.784 jiwa
atau 69 % .
Sumber air baku diperoleh dari sumur dalam berjumlah 17 unit, mata air 3
unit dan air permukaan 7 unit, dengan menggunakan rata-rata dua kali
perpompaan. Adapun sistem pendistribusian air dengan cara dari sumber yang ada
dipompa ke reservoir, kemudian dialirkan ke pelanggan melalui sambungan ke
rumah-rumah penduduk.
2. Direktur dan Dewan Pengawas
Direktur PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor : 588 Tahun 2018 Tanggal 28
Desember 2018, menetapkan Arinto Hendro Budiantoro, S.E., M.M., sebagai
direktur PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul untuk masa
jabatan 2018-2022 melalui rekruitmen fit and proper test yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul bekerja sama dengan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta .
Dewan Pengawas PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul
ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor : 373 Tahun 2017,
Tanggl 24 November 2017, untuk masa jabatan 2017-2020, dengan susunan
sebagai berikut :
Ketua merangkap anggota: Bambang Guritno, S.H., Dari unsur pejabat
pemerintah
Sekretaris merangkap anggota: Bobot Ariffi ' Aidin, S.T., M.T., dari unsur
Profesional
Anggota: Dibyo Saputro, S.T., MS.c., dari unsur pelanggan.
17
3. Visi dan Misi
a. Visi
Pada umunya perusahaan besar maupun kecil telah menentukan Visi
(pandangan jauh kedepan) tentang cita-cita perusahaan, sasaran, target ideal di
masa depan. Rumusan Visi biasanya sangat ringkas, jelas, mudah dimengerti dan
biasanya mengandung salah satu atau gabungan dari tiga hal berikut ini :
1) Apa yang ingin PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul capai
dimasa depan ( What do PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten
Bantul wants to attain in the future ) ?
2) Apa yang ingin PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul
peroleh dimasa depan ( What do PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul wants to have in the future ) ?
3) PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul ingin menjadi apa
dimasa depan ( What do PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten
Bantul wants to be in the future ) ?
PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul sebagai Badan
Usaha Milik Daerah, yang mempunyai tugas pokok dan fungsi memberikan
pelayanan air bersih kepada masyarakat tentunya harus mempunyai visi dan misi
kedepan yang realistis serta dapat dijangkau oleh para pihak yang berkepentingan
(stakeholders), sehingga dapat memberikan nilai manfaat yang lebih baik .
Untuk maksud tersebut maka, Visi PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul adalah:
" MENJADI PDAM YANG SEHAT DAN MANDIRI ".
Visi PDAM Kabupaten Bantul tersebut memiliki prinsip makna pengertian
suatu filosofi yang mendasar yang diyakini sebagai panutan bagi karyawan dan
manajemen perusahaan, yakni :
PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul bercita-cita ingin
menjadi PERUMDAM yang sehat dan mandiri
Sehat artinya, PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul
mampu mencapai predikat sehat berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
18
Negeri Nomor 47 tahun 1999 dan BPPSPAM, tentang pedoman penilaian
kinerja perusahaan air minum, yang meliputi aspek keuangan, aspek
operasional, dan aspek administrasi, sehingga menjadi kebanggaan para
stake holder's PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul.
Mandiri artinya, PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul
mampu mencapai kemandirian finansial dan tidak sepenuhnya bergantung
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
b. Misi
Suatu perusahaan yang sedang mengembangkan bisnis baru atau sedang
merumuskan kemana arah bagi bisnisnya yang sudah berjalan, biasanya telah
menetapkan tujuan dan filosofi dasar yang akan menentukan bentuk strategiknya,
tujuan mendasar yang membedakan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya yang sejenis dan yang menjelaskan cakupan operasinya dalam
bentuk produk dan pasar yang didefinisikan sebagai Misi perusahaan ( company
mission ), Misi perusahaan merupakan pernyataan tujuan operasional perusahaan
yang diwujudkan dalam produk dan pelayanan, sehingga dapat mengikuti irama
perubahan zaman pada pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang.
Sebagaimana penjabaran dari visi yang telah ditetapkan diatas, pernyataan misi
mencerminkan tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk pencapaian
visi tersebut. Misi ini biasanya mengandung filosofi bisnis dari para pengambil
keputusan, menyiratkan citra yang ingin dipancarkan perusahaan, mencerminkan
konsep diri perusahaan dan mengindikasikan bidang produk atau jasa utama
perusahaan serta kebutuhan utama pelanggan yang akan dipenuhi perusahaan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka ada enam Misi
PERUMDAM Tirta Projottamansari Kabupaten Bantul adalah sbb:
MISI :
1) Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan
2) Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia
3) Meningkatkan jalinan kerja sama dengan mitra terkait
19
4) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana air air minum yang
berkualitas
5) Menyelenggarakan tata kelola keuangan yang sehat untuk mendukung
pertumbuhan perusahaan
6) Menjalankan operasional perusahaan dengan prinsip ekonomi perusahaan .
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut perlu adanya lima nilai sebagai
pedoman perilaku bagi seluruh pegawai dan Direksi PERUMDAM Tirta
Projotamansari Kabupaten Bantul adalah sbb :
NILAI :
a. Rendah hati
b. Jujur
c. Kerjasama
d. Profesional
e. Inovasi
RENDAH HATI: Pribadi bijak yang melekat pada seseorang dan dapat
memposisikan dirinya berdasarkan sudut panjang atau kondisi orang lain yaitu:
Ketulusan hati dalam memberikan pelayanan, memahami perasan orang lain,
menjaga sopansantun, berfikir positif, mendengar keluhan pelanggaan / empati
dan melayani / memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
JUJUR: Suatu keadaan yang mengutamakan kebenaran yang sesuai dengan
fakta dan data, yaitu: Menyampaikan informasi yang benar, berkata sesuai
dengan perbuatan ( integritas ), Berani mengakui kesalahan dan berani minta
maaf dan memberikan hak orang lain sesuai haknya ( keadilan ).
KERJA SAMA: Interaksi bersama baik secara individu maupun unit untuk
mencapai target yang ditentukan yaitu: Pembagian tugas dan tanggung jawab
secara jelas, komunikasi terbuka dan efektif, menerapkan SOP dalam seluruh
proses kerja di dalam tim melakukan koordinasi dalam penyelesaian masalah
dan memberikan ide atau gagasan yang bersifat positif dan membangun.
PROFESIONAL: Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kompetensi dan
keahlian dengan penuh tanggung jawab, kedisiplinan dan komitmen yang
tinggi untuk menghasilkan peningkatan kualitas pelayanan yang berkelanjutan,
20
yaitu: Memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan
pekerjaan, tepat waktu, disiplin dan teliti dalam mengelola tugas dan pekerjaan,
berpenampilan rapi dan bersikap sopan, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan secara terus menerus dan melaksanakan tugas sesuai SOP.
INOVASI: Sikap untuk melaksanakan perubahan strategi, sistem dan jenis
layanan yang berkelanjutan yaitu: Berfikir kreatif dan terbuka terhadap situasi
dan kondisi lingkungan yang dinamis, dapat melahirkan ide-ide baru yang bisa
diimplementasikan, budaya mengikuti perkembangan IPTEK, menggali potensi
sumberdaya yang ada untuk menciptakan cara kerja yang cepat dan tepat,
optimis dan tidak mudah kehilangan semangat dan selalu proaktif merespon
kehendak pelanggan dalam menyelesaika masalah. Logo PERUMDAM Tirta
Projotamansari Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar 1.
21
B. DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
1. Proses Pengolahan Air
Proses Pengolahan Air di Instalasi Kerandohan sub unit Bantul
PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar
2.
HIDROFOR PELANGGAN
22
filter dengan penyemprotan dan pencucian dengan backwash). Lalu pada proses
Desinfeksi air bertujuan untuk membunuh bakteri patogen yang ada dalam air.
Proses desinfeksi dengan klorinasi diawali dengan penyiapan larutan kaporit
dengan konsentrasi tertentu serta penetapan dosis klor yang tepat. Metode
pembubuhan dengan kaporit yang dapat diterapkan sederhana dan tidak
membutuhkan tenaga listrik tetapi cukup tepat pembubuhannya. Kemudian tahap
terakhir yaitu mengalirkan air ke penampungan reservoir. Reservoir digunakan
pada sistem distribusi untuk meratakan aliran, untuk mengatur tekanan, dan untuk
keadaan darurat. Air yang sudah bersih lalu disalurkan kepada pelanggan.
6 Suhu 0
C Suhu Ruang (27) , (27) 28,3 28,3
Data ini diambil dari analisis yang dilakukan dari tanggal 18 Januari
sampai 25 Januari 2021 di Instalasi Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM
Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul. Air sampel dari after filtrasi dan
23
pelanggan juga diujikan di laboratorium dinas kesehatan guna mendapatkan
data yang lebih akurat.
Analisis dilakukan dengan menggunakan alat Kolorimeter dan pH
Universal. Standar baku air yang digunakan di Instalasi Kerandohan sub unit
Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul adalah
Permenkes No. 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010. Dimana rentang batas maksimal
nilai pH air layak dikonsumsi yaitu 6,5 – 8,5. Kemudian Batas kadar
maksimum kekeruhan dari air yang layak dikonsumsi sebesar 5 NTU. Setelah
itu batas kadar Fe/Besi dari air yang layak dikonsumsi sebesar 0,3 mg/L. Lalu
batas kadar Mn/ Mangan dari air yang layak dikonsumsi sebesar 0,4 mg/L. Dan
batas kadar Cl/ Klorida dari air layak dikonsumsi sebesar 250 mg/l. serta batas
suhu dari air layak dikonsumsi sebesar suhu ruang plus/minus 3 0C. Dari data di
atas terdapat perbedaan yang cukup jauh di pengujian kadar klorida, hal ini
mungkin disebabkan kurangnya ketelitian dan terbatasnya alat yang dimiliki,
akan tetapi air tersebut masih layak untuk dikonsumsi karena masih dalam
batas aman dalam persyaratan air minum.
Maka dapat ditentukan, bahwa data yang diperoleh dari sampel air after
filtrasi dan air pelanggan yang dianalisis sudah sesuai standar oleh karena itu
proses pengolahan air di Instalasi Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM
Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul sudah baik dan benar serta layak untuk
dikonsumsi..
24
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil uji analisis parameter terbatas untuk air after filtrasi di Instalasi
Kerandohan sub unit Bantul PERUMDAM Tirta Projotamansari
Kabupaten Bantul yaitu kekeruhan yaitu 0,69 NTU; suhu 28,40C; Fe
sebesar 0,02; Cl sebesar 25,6; Mn sebesar 0,02; dan pH sebesar 7,4.
2. Air after filtrasi di Instalasi Kerandohan sub unit Bantul
PERUMDAM Tirta Projotamansari Kabupaten Bantul layak untuk
dikonsumsi.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan adalah :
Selama bekerja di Lapangan diharapkan bekerja sesuai dengan
peraturan yang sudah ada dan menggunakan alat pelindung diri yang
lengkap.
25
DAFTAR PUSTAKA
Chay Asdak. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Eko Budihardjo. 2003. Kota dan Lingkungan. Jakarta: IKAPI.
Fauziah, Adelina. 2010. Efektivitas Saringan Pasir Cepat Dalam Menurunkan
Kadar Mangan (Mn) Pada Air Sumur Dengan Penambahan Kalium
Permanganat (KMnO4) 1%. Skripsi FKM USU : Medan
Juli Soemirat Slamet. 1996. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Karden Eddy Sontang Manik. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta:
Penerbit Djambatan.
Kaslan A. Tohir. 1985. Butir-Butir Tata Lingkungan. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Mahida. 1986. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta: CV
Rajawali.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Richard Lee. 1990. Hidrologi Hutan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Robert J. Kodoatie. 1996. Pengantar Hidrologi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Sitanala Arsyad. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
SK. Gubernur. Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No. 214/KPTS/1991 tentang
Baku Mutu Lingkungan Daerah Untuk Wilayah Provinsi DIY.
Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Universitas
Indonesia
Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda. 1989. Hidrologi Untuk Pengairan.
Jakarta: Pradnya Paramita.
26
LAMPIRAN
27
Gambar 9. Akuades Gambar 10. Kolorimeter
28