OLEH:
PUTRI
NIT. 19.7.05.108
OLEH:
PUTRI
NIT. 19.7.05.108
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui oleh
Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone
Puji dan Syukur Penyusun Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Laporan dengan judul “kondisi hutan mangrove berdasarkan kerapatan jenis di
ekowisata mangrove lantebung kota makassar provinsi sulawesi selatan”
Dengan diadakannya Praktik Kerja Lapang (PKL) II, taruna diharapkan
mampu mencapai tujuan yang diinginkan,mampu menerapkan materi dan praktik
yang sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam
dunia kerja.
Selama Praktik Kerja Lapang (PKL) II hingga selesainya penyusunan laporan
ini, banyak pihak yang telah turut serta memberikan motivasi, dorongan dan
bimbingan yang bermanfaat, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang terhormat :
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... IV
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... V
DAFTAR TABEL............................................................................................ VI
1. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1. Latar belakang................................................................................ 1
1.2. Tujuan............................................................................................. 1
2. METODE PRAKTIK................................................................................. 2
2.1 Waktu dan Tempat.......................................................................... 2
2.2 Prosedur Kerja ............................................................................... 2
2.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan...................................................... 2
2.4 Metode Pengambilan Data.............................................................. 3
3. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 8
3.1. Keadaan Umum Lokasi Praktik...................................................... 8
3.2. Kegiatan Praktek............................................................................. 9
3.3. Data Teknis..................................................................................... 9
4. SIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 22
4.1.1 Simpulan......................................................................................... 22
4.1.2 Saran............................................................................................... 22
5. DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 23
6. LAMPIRAN............................................................................................... 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Petak contoh transek.................................................................................... 3
2. Posisi pengukuran lingkar batang pohon mangrove.................................... 3
3. Peta Titik Koordinat Mangrove…………………………………………… 3
4 Tampilan aplikasi SAS Planet...................................................................... 5
5 Tampilan digitasi mangrove di Arcgis......................................................... 6
6 Tampilan Layout aplikasi Arcgis setelah di digitasi.................................... 7
7. Peta administrasi Mangrove di Lahundape Kota Kendari........................... 8
8. Peta pH di tiap stasiun pengambilan data.................................................... 11
9. Peta Salinitas di tiap stasiun pengambilan data........................................... 12
10. Peta Suhu di tiap stasiun pengambilan data................................................. 12
11. . Nilai Kerapatan tingkat semai (tegakan/ha)pada setiap stasiun................. 14
12. Nilai Kerapatan tingkat Pancang (tegakan/ha)pada setiap stasiun............... 15
13. Nilai Kerapatan tingkat Pohon (tegakan/ha)pada setiap stasiun.................. 16
14. Indeks Nilai Penting Jenis Mangrove di Lantebung.................................... 18
15. Kerapatan kategori jenis mangrove pada Stasiun 1..................................... 19
Tabel Halaman
1. Alat dan bahan yang digunakan................................................................... 2
2. Kriteria Kerusakan Mangrove...................................................................... 4
3. Kondisi Parameter Kualitas air di setiap stasiun.......................................... 11
4. Hasil penghitungan nilai kerapatan jenis mangrove (tegakan/ha) untuk
tingkat semai................................................................................................ 13
5. Hasil penghitungan nilai kerapatan jenis mangrove (tegakan/ha) untuk
tingkat Pancang............................................................................................ 14
6. Hasil penghitungan nilai kerapatan jenis mangrove (tegakan/ha) untuk
tingkat Pohon............................................................................................... 16
7. Hasil perhitungan Indeks Nilai Penting Jenis Mangrove di Lantebung....... 17
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Kendari adalah ibukota dari Provinsi Sulawesi Tenggara, kota ini
memiliki luas 29.600 Hektar. Kota Kendari merupakan wilayah beriklim
tropis. Mayoritas penduduk Kota Kendari yang berjumlah berkisaran 289.468
jiwa (Sensus Penduduk tahun 2010), memeluk agama islam. Kota Kendari
dihuni masyarakat dari beberapa suku, yaitu Suku Tolaki, Suku Muna, Suku
Buton, Suku Bugis. Dan penduduk asli Kota Kendari sendiri berasal dari Suku
Tolaki.Wilayah Kota Kendari adalah wilayah yang berbukit-bukit, berpesisir
pantai dan dengan iklim tropisnya Kota Kendari memiliki alam yang asri dan
lebat. Kota Kendari terkenal akan wisata alam yang masih alami, beberapa
tempat wisata yang ada di Kota Kendari adalah Teluk Kendari, Pantai Nambo,
1.2 Tujuan
5m
5mxx5m
5m
1m
1mxx1m
1m
1. SAS Planet
SASPlanet adalah sebuah software untuk menampilkan dan mendownload
citra satelit resolusi tinggi dari peta yang dikirimkan oleh layanan pemetaan
seperti Google Maps, Bing Maps, dan Yandex.
2. ArcGis
ArcGIS merupakan software berbasis Geographic Information System
(GIS) yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research
Institue).Dimana aplikasi ini digunakan dalam pengelolahan data untuk
visualisasi, editing, serta pembuatan peta seperti peta ekosistem dan peta
Batimetri.
3. GPS (Global Positioning System)
GPS adalah teknologi yang menggunakan sinyal dari satelit yang bisa
mempermudah manusia dalam kegiatan sehari-hari, seperti untuk mengetahui
posisi dengan cepat, menentukan rute perjalanan, mengetahui ketinggian suatu
tempat, bahkan untuk melihat situasi lalu lintas terkini. Pada pembuatan peta
tersebut, GPS digunakan untuk menentukan titik koordinat pada suatu daerah
yang akan di kaji atau diteliti, penentuan titik koordinat pada GPS ini sangat
membantu kita untuk mendapatkan data yang akurat pada peta lokasi.
B. Cara Pembuatan Peta
Nilai penting suatu jenis berkisar antara 0 sampai 300. Nilai penting
memberikan gambaran mengenai peranan atau pengaruh suatu jenis
mangrove dalam komunitas. Nilai-nilai tersebut diperoleh dari persamaan
berikut:
(a) Kerapatan jenis (Di) merupakan jumlah tegakan jenis i (ni) dalam satuan
unit area yang diukur (A):
Di= ¿
A
(b)Kerapatan relatif jenis i (RDi) merupakan perbandingan antara tegakan
jenis i (ni) denganjumlah total tegakan seluruh jenis (∑n ) :
RDi= ¿ x 100
∑n
(c)Frekuensi jenis (Fi) merupakan jumlah petakcontoh atau plot yang
ditemukan suatu jenis (Pi)dalam jumlah keseluruhan petak contoh
atauplot yang diamati (∑f):
Pi
Fi=
∑f
(d)Frekuensi relatif jenis (RFi) merupakanperbandingan antara frekuensi
jenis i (Fi)dengan jumlah frekuensi untuk seluruh jenis (∑f )
Fi
RFi= x 100
∑f
(e)Penutupun jenis (Ci) merupakan jumlah diameter batang jenis i (BA)
dalam luas area pengambilan contoh(A)
∑ BA
Ci=
A
(f) Penutupan relatif jenis (RCi) perbandinganantara Penutupan jenis (Ci)
dengan penutupan untuk seluruh jenis (∑ c):
Ci
RCi= x 100
∑c
Analisis Kondisi ekosistem mangrove dan hasil pengukuran kualitas
air serta substrat dibahassecara deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk
mengetahui fenomena dan permasalahan yang ada.
B. Kondisi Mangrove
1. Parameter Kualitas air
X Y suhu salinatas pH
stasiun 1 122,5299198 -3,970435 31 27 7
stasiun 2 122,5285629 -3,9710778 30 27 7
stasiun 3 122,5305028 -3,971999 35 27 7
Tabel 3 Kondisi Parameter Kualitas air di setiap stasiun
Sumber : Olah data PKL II 2021
Peta Kualitas air
a. pH
b. Salinitas
Gambar 8. Peta Salinitas di tiap stasiun Pengambilan data
(Sumber PKL II 2021)
c. Suhu
2. Kerapatan jenis
Analisis tingkat kerapatan jenis mangrove dilakukan berdasarkan
kategori pertumbuhan yaitu semai, pancang dan pohon.
Semai
Hasil penghitungan nilai tingkat kerapatan untuktingkat semai di
lokasi penelitian disajikan dalamTabel 2.
Tabel 4 Hasil penghitungan nilai kerapatan jenis mangrove (tegakan/ha)
untuk tingkat semai.
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Lokasi Semai
Ind/Ha Ind/Ha Ind/Ha
Rhizophora apiculata 6800 4400 0
Lantebung avicenia marina 1200 3600 6000
sonerita alba 0 1600 4800
Sumber : Olah data PKL II 2021
Pancang
Hasil penghitungan nilai tingkat kerapatanuntuk tingkat pancang di
lokasi penelitian disajikan pada Tabel 3.
Tabel 5. Hasil penghitungan nilai kerapatan jenis mangrove (tegakan/ha)
untuk tingkat Pancang.
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Lokasi Pancang
Ind/Ha Ind/Ha Ind/Ha
Lahundap Rhizophora apiculata 3600 2800 0
e avicenia marina 2400 1200 3200
sonerita alba 1200 800 2000
Jumlah 7200 4800 5200
Sumber : Olah data PKL II 2021
Pohon
Hasil penghitungan nilai tingkat kerapatan untuk tingkat pohon di
lokasi penelitian disajikan pada Tabel 4.
Tabel 6. Hasil penghitungan nilai kerapatan jenis mangrove (tegakan/ha)
untuk tingkat Pohon.
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Lokasi Pohon
Ind/Ha Ind/Ha Ind/Ha
Rhizophora apiculata 5000 5700 0
Lahudape avicenia marina 1200 1900 900
sonerita alba 1800 1100 4500
Jumlah 8000 8700 5400
Sumber : Olah data PKL II 2021
c. Stasiun 3
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengambilan data yang ada dilokasi diperoleh bahwa
jenis-jenis mangrove yang ditemukan di lokasi penelitian sejumlah 3 jenis dan
secara umum kondisi mangrove di lokasi penelitian masih dalam kondisi relative
baik dengan nilai kerapatan berdasarkan kategori pertumbuhannya yaitu:
1). Tingkat semai memiliki kerapatan antara 1200 – 6800 tegakan/ha;
2). Tingkat pancang dengan nilai kerapatan berkisar antara 800 - 3600
tegakan/ha; dan
3). Untuk tingkat pohon memiliki kerapatan 900 - 5700 tegakan/ha.
4). Nilai INP tertinggi di dominasi oleh jenis Rhizopora apiculata. dengan
nilai INP 183,99 %.
5) Berdasarkan hasil digitasi menggunakan Arcgis luas Hutan mangrove
yang ada di Ekowisata Mangrove Lahundape adalah sebesar 15,84 Ha.
kondisi mangrove pada setiap stasiun masih termasuk dalam kategori baik
dan sangat padat. Hasil pengamatan di lapangan juga telah membuktikan bahwa
mangrove di lokasi penelitian masih sangat padat yang ditandai dengan kesulitan
dalam penjelajahan dan peletakan transek.
4.2 Saran
Praktik kerja ini menghasilkan beberapa kesimpulan yang dapat digunakan
sebagai salah satu informasi atau sebagai informasi dasar bagi masyarakat sekitar,
mengigat pentingnya fungsi pemetaan untuk dapat mengetahui keadaan sekitar
tanpa harus terjun langsung di lapangan maka alangkah baiknya jika ilmu
pemetaan dapat di pertahankan atau di kembangkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA