Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN TUGAS BESAR

SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI


SEMESTER II TAHUN 2018/2019

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah SI-2231 Rekayasa Hidrologi

Dosen:
Joko Nugroho, S.T.,M.T.,Ph.D.
Asisten:
Faisal Mirza 15016124
Ninda Oktriani 15016090

Disusun Oleh:
Rifka Nur Annisa 15017148

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI

SEMESTER II TAHUN 2018/2019

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah SI-2231 Rekayasa


Hidrologi

Disusun Oleh :

Rifka Nur Annisa

15017148

Bandung, Maret 2019

Telah Disetujui dan Disahkan oleh :

Asisten

Faisal Mirza
15016124

Dosen

Joko Nugroho, S.T.,M.T.,Ph.D.


PRAKATA
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah atas segala karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Besar SI-2231 Rekayasa Hidrologi. Tujuan
penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah SI-
2231 Rekayasa Hidrologi
Laporan ini berisi pemodelan serta analisis komponen-komponen dalam
rekayasa hidrologi mulai dari delineasi daerah aliran sungai hingga perhitungan
flood routing. Pemodelan dan analisis dilakukan terhadap data-data hujan dan
parameter lainnya yang berhubungan dengan iklim yang didapatkan pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dalam tugas besar ini penulis mendapatkan
daerah di Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Joko Nugroho, S.T.,M.T.,Ph.D.


sebagai dosen mata kuliah SI-2231 Rekayasa Hidrologi atas materi yang telah
diberikan sebagai bekal penulis mengerjakan laporan, kepada asisten Anwar
Irwandi Hamids dan Winda yang senantiasa membimbing penulis dalam
penyelesaian tugas besar ini, serta kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis.
Akhir kata, laporan tugas besar ini mungkin belumlah sempurna. Maka dari itu,
segala saran dan masukkan dari pembaca akan sangat membantu dalam
memperbaiki kekurangan dalam laporan ini. Penulis juga berharap agar laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Bandung, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... 1


PRAKATA ............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 4
BAB I .................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 5
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 5
1.2. Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.3. Lokasi Studi .............................................................................................................. 5
1.4. Sistematika Penulisan .............................................................................................. 6
1.5. Alur Pegerjaan .......................................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................................................... 9
TEORI DASAR ....................................................................................................................... 9
2.1. Delineasi Daerah Aliran Sungai (DAS) ...................................................................... 9
2.2. Curah Hujan Bulanan Rata-Rata Daerah Aliran Sungai .......................................... 15
BAB III ................................................................................................................................ 20
PENGOLAHAN DATA ......................................................................................................... 20
3.1 Delineasi DAS .......................................................................................................... 20
3.2 Curah Hujan Bulanan Rata-rata Daerah Aliran Sungai ............................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 40
LAMPIRAN I ....................................................................................................................... 41
GRAFIK UJI KONSISTENSI DATA ......................................................................................... 41
LAMPIRAN II ...................................................................................................................... 56
TABEL UJI KONSISTENSI DATA........................................................................................... 56
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan sebuah infrastruktur khususnya infrastruktur air
melibatkan berbagai macam bidang ilmu pengetahuan guna mendapatkan
hasil perencanaan yang optimum. Bidang ilmu yang diperlukan antara lain
geologi, hidrologi, hidrolika, mekanika tanah, bahkan ilmu pengetahuan
diluar bidang teknik seperti ilmu lingkungan, ekonomi, statistik dan lain
sebagainya (Subarkah, 1980).

Pada umumnya setiap infrastruktur air berhubungan erat dengan


aliran air. Sebagai contoh bagunan air yang berhubungan langsung dengan
aliran air adalah waduk. Setiap aliran air sungai yang akan ditahan oleh
waduk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
sebelummemulai perencanaan kontruksi bangunan air, diperlukan kajian
pustaka guna menentukan spesifikasi-spesifikasi yang akan menjadi acuan
dalam perencanaan konstruksi bangunan air tesebut. (Subarkah, 1980)

Aliran air pada sungai banyak terpengaruh oleh faktor curah hujan
yang ada di daerah tersebut. Karena itu data curah hujan di suatu daerah
harus terus menerus dicatat untuk menghitung aliran air yang nanti
menjadi dasar dalam perencanaan konstruksi bangunan air.

1.2. Tujuan
1.2.1 Mengolah debit sintetis Daerah Aliran Sungai Blukar-Sojomerto
1.2.2 Menentukan nilai debit banjir rencaa berdasarkan hidrograf sintettis
Daerah Aliran Blukar-Sojomerto
1.2.3 Menentukan hubungan debit masuk dan debit kelua dari channel routing
dan reservoir routing yang didesain.

1.3. Lokasi Studi


Lokasi studi dalam pengamatan Daerah Aliran Sungai ini adalah

1.3.1 Gambar dari Google Map


Gambar 1 Letak Stasiun DAS dari Google Maps

1.3.2 Koordinat UTM


Easting/Longitude : 942681.206
Northing/Latitude : 9228365.183
1.3.3 Koordinat Geografis
060 57”50’ LS 1090 00’16” BT
1.4. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 bab utama yaitu Pendahuluan, Teori Dasar, dan
Pengolahan Data. Pada bagian Pendahuluan berisi empat poin utama yaitu latar
belakang, tujuan, lokasi studi, dan sistematika laporan. Latar belakang makalah
ini menjelaskan tentang tujuan analisis perilaku hujan serta hubungan antara
analisis hidrologi dengan infrastruktur sementara bagian tujuan menjelaskan
tentang hal-hal yang ingin dicapai dalam makalah ini, pada bagian lokasi studi
mecakup lokasi sungai yang ditinjau, dan pada bagian sistematika laporan berisi
penjelasan mengenai isi makalah ini. Selanjutnya pada Bab teori dasar berisi
tentang penjelasan teori pendukung yang digunakan dalam penyusunan makalah
ini. Pada Bab terakhir yanitu Pengolahan data berisikan hasil pengolahan data
delineasi DAS menggunakan aplikasi Qgis dengan galat kurang dari lima persen.

1.5. Alur Pegerjaan


Pada progress 1, alur pengerjaan yang dijalankan dimulai dari pemilihan
daerah DAS menggunakan Global Mapper sesuai dengan koordinat stasiun
pengamatan DAS yang didapatkan dari data KL. Sebelum menggunakan data
koordinat data KL, nilai koordinat geographic diubah terlebih dahulu ke dalam
UTM. Setelah menetapkan luasan stasiun pengamatan DAS masukkan file
tersebut ke dalam aplikasi Qgis untuk Delineasi DAS guna mencari luas DAS
yang sesuai. Setelah menemukan luasan DAS sesuai dengan data KL,
tahap selanjutnya menggambarkan polygon thiesen pada luasan tersebut
menggunakan autocad. Polygon thiessen ini berfungsi untuk menetukan
luas area yang dipengaruhi oleh masing-masing stasiun.

Pada progress 2, menentukan tiga stasiun pilihan terdekat yang berada


di sekitar area DAS. Selanjutnya mencari data curah hujan dari setiap
stasiun pengamatan yang dipilih. Data tersebut dapat diakses pada situs
www.bbwspemalijuana.com. Tahapan selanjutnya melengkapai data curah
hujan yang kurang lengkap ataupun hilang dengan metode pengisian data
hilang yang telah dijelaskan pada bab 2. Setelah itu lakukan uji konsistensi
data untuk mengetahui trend/ kosnsitensi data curah hujan sehingga akan
terpantau data-data yang menjauhi trend/ konsistensi tersebut dan dapat
dilakukan penyesuaian terhadap data tersebut. Tahap terakhir setelah
dilakukan penyesuaian data, dilakukan perhitungan curah hujan rata-rata
bulanan dengan metode rata-rata aritmatika atau aljabar serta metode
polygon theissen.
BAB II

TEORI DASAR
2.1. Delineasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
2.1.1 Definisi Delineasi Aliran Sungai
Delineasi daerah aliran sungai merupakan proses untuk menetukan
batas DAS agar seluruh air yang melewati DAS tersebut mengalir ke satu
titik outlet yang sama.
2.1.2 Pola Aliran
Pola aliran tercipta dari peristiwa erosi dan tektonik hingga
terbentuk berbagai lembah yang membentuk pola-pola tertentu. Pola
aliran ini berghubungan erat dengan jenis batuan serta struktur geologis
di daerah setempat. Pola aliran sungai secara umum dapat dibedakan
menjadi delapan macam yaitu,
2.1.2.1 Dendritik

Pola aliran berbentuk seperti cabang pohon yang


tidak terartur dengan arah dan sudut beragam. Pada
umumnya, pola aliran dendritik berada di daerah
datar dengan struktur batuan yang homogen.
2.1.2.2 Radial Sentripetal
Pola aliran berbentuk radial dengan aliran yang
menuju pusat. Pola aliran ini dapat dijumpai pada
daerah cekungan.
2.1.2.3 Radial sentrifugal

Pola aliran berbentuk radial dengan aliran yang


menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini
pada umunya terdapat pada daerah pegunungan.
2.1.2.4 Rektangular

Pola aliran yang memiliki bentuk rekahan ataupun


patahan dengan bentuk sudut siku-siku.
2.1.2.5 Trellis

Pola aliran berbentuk seperti terali atau jeruji yang


hampir sejajar dengan sungai induknya. Pola ini
biasa dijumpai pada sungai di daerah lembah antara
antiklinal dan sinklinal yang sejajar.
2.1.2.6 Annular

Pola aliran yang arah alirannya menyebar secara


radial hingga kembali bersatu pada hilir. Pola aliran
ini berada pada daerah pertemuan batuan lunak dan
batuan keras.
2.1.2.7 Paralel
Pola aliran yang terbentuk dari lereng curam
sehingga aliran anak sungai utama saling sejajar.
Pola aliran ini biaa dijumpai pada struktut lipatan
ataupun daerah pantai.
2.1.2.8 Pinnate

Pola aliran dengan muara anak sungainya berbentuk


sudut lancip.
2.1.3 Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran sungai berperan sebagai daerah yang menampung,
menyimpan, serta mengalirkan air hujan hingga danau atau laut melalui
sungai dengan batas di darat merupakan pemisah topografis serta batas
di laut hingga daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
(PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1).
2.1.4 Jenis-jenis Bentuk DAS
Bentuk-bentuk Daerah Aliran Sungai sangat berpengaruh terhadap
kecepatan terpusat aliran, berikut empat bentuk DAS menurut Sumarto
:
2.1.4.1 Memanjang
Bentuk DAS memanjang pada umumnya bentuk induk
sungai memanjang dengan anak-anak sungai mengarah
kedalam induk sungai. Bentuk ini memiliki karakteristik
debit banjir yang relatif kecil karena perjalanan banjir dari
setiap anak sungai memiliki waktu berbeda akan tetapi kurun
waktu terjadinya banjir relatif lebih lama.
2.1.4.2 Radial

Bentuk DAS radial terbentuk katena arah aliran sungai


seolah-olah memusat pada satu titik sehingga
menggambarkan bentuk radial. Bentuk ini menyebabkan
waktu yang diperlukan aliran pada setiap penjuru alur sungai
memerlukan waktu tempuh yang hampir sama. Sehingga
sifat hujan yang terjadi adalah merata di seluruh DAS dan
dapat memicu terjadinya banjir yang besar.

2.1.4.3 Paralel
Bentuk DAS paralel terbentuk dari dua jalur Sub DAS yang
bersatu di bagian hilirnya. Banjir pada umumnya terjadi di
daerah hilir setelah titik pertemuan antara dua jalur sub DAS
tersebut.
2.1.4.4 Kompleks
Bentuk DAS kompleks terbentuk akibat gabungan dua atau
lebih DAS. Ketika keadaan hujan yang sama daerah aliran
sungai radial, hidrografnya lebih tajam dan kurun waktu
kejadian banjir nya lebih pendek dari pada bentuk DAS
memanjang.
2.1.5 Karakteristik Daerah Aliran Sungai
Karakteristik DAS adalah gambaran spesifik mengenai DAS
satu dengan yang lain dicirikan oleh parameter yang berkaitan
dengan keadaan morfometri, hidrologi DAS, tanah geologi,
geomorfologi, penggunaan lahan, dan sosial ekonomi masyarakat di
wilayah DAS (Dephutbun, 1998).

Pada umumnya, ekosistem DAS terbagi atas tiga bagian yaitu daerah
hulu, tengah, dan daerah hilir yang dapat memiliki karakteristik
sebagai berikut,

2.1.5.1 Daerah hulu memiliki karakteristik sebagai daerah


konservasi dengan kerapatan drainase tinggi, kemiringan lereng
relatif besar (lebih dari 15%), bukan merupakan daerah rawan
banjir, pemakaian air ditentukan oleh pola drainase serta jenis
vegetasi berupa tegakan hutan.
2.1.5.2 Daerah hilir memiliki karakteristik sebagai daerah
pemanfaatan dengan kerapatan drainase relatif kecil, kemiringan
lereng sangat kecil (kurang dari 8 persen), beberapa tempat
merupakan daerah rawan banjir, penggunaan air ditentukan oleh
bangunan irigasi, jenis vegetasi adalah tanaman pertanian kecuali
daerah estuaria yang didominasi pleh hutan bakau.
2.1.5.3 Daerah tengah adalah daerah transisi dari kedua
karakteristik biogeofsik DAS yang berbeda antara hulu dan hilir.

2.2. Curah Hujan Bulanan Rata-Rata Daerah Aliran Sungai


2.2.1 Metode perhitungan curah hujan hilang
1. Cara rata-rata aritmatika
Cara ini dapat dilakukan jika perbedaan hujan tahunan normal pada
berbagai stasiun sekitar maksimum 10 % dari hujan tahunan normal
pada stasiun x. Persamaannya sebagai berikut:

𝑝1 + 𝑝2 + 𝑝3 + ⋯ 𝑝𝑛
𝑝=
𝑛
Dimana:
p = hujan yang diperkirakan pada stasiun X
p1, p2, pn = hujan pada stasiun 1, 2, dan N
N = jumlah stasiun di sekitar stasiun X
2. Normal ratio method
Cara ini digunakan jika variasi hujan normal suatu stasiun terhadap
stasiun disekitarnya lebih dari 10%.
𝑝𝑥 1 𝑝1 𝑝2 𝑝𝑛
= { + +⋯ }
𝑁𝑥 𝑛 𝑁1 𝑁2 𝑁𝑛
Dimana :
Nx, N1, N2, Nn = hujan tahunan normal pada stasiun x, 1, 2, dan n
3. Reciprocal method (kebalikan kuadrat jarak)

𝑝𝑖
∑𝑛𝑖=1
𝐿2𝑖
𝑝𝑥 =
1
∑𝑛𝑖=1 2
𝐿𝑖
Cara ini dianggap lebih baik, dimana memanfaatkan jarak antarstasiun
sebagai faktor koreksi (weighting factor).
Keterangan: px = Hujan yang hilang di stasiun x
pi = Data hujan di stasiun sekitarnya pada periode yang sama
Li = Jarak antara stasiun
2.2.2 Metode perhitungan curah hujan wilayah rata-rata
Metode yang digunakan untuk perhitungan curah hujan rata-rata
wilayah DAS terdapat tiga metode, yaitu metode rata-rata aritmatik
(aljabar), metode polygon Thiessen, dan metode Isohiyet (Loebis, 1987).
2.2.2.1 Metode rata-rata aritmatik (aljabar)
Metode ini merupakan pengukuran yang dilakukan di
beberapa stasiun dalam waktu bersamaan lalu dijumlahkan dan
dibagi jumlah stasiun yang diamati.
Metode rata-rata aljabar memberikan hasil optimum apabila :
1. Stasiun juna tersebar merata di wilayah DAS.
2. Distribusi hujan relative merata pada seluruh wilayah DAS.
2.2.2.2 Metode thiessen
Metode thiessen memperhitungkan bobot dari setiap stasiun
yang mewakili luasan di sekitarnya. Dalam metode ini
diasumsikan bawa besar curah sujan sama untuk setiap stasiun
terdekat, sehingga hujan yang tercatat pada satu stasiun dapat
mewakili luasan tersebut. Metode ini baik diguakan pada
kondisi penyebaran stasiun hujan di daerah yang ditinjau tidak
merata dan minimal stasiun hujan yang digunakan adalah tiga
stasiun.

Metode ini dapat diperoleh dengan membuat polygon yang


memotong titik berat garis penghubung dua stasiun hujan.
Setiap stasiun penakar Rn terletak pada suatu wilayah
polygon tertutup An, lalu dengan menhitung perbandingan
luas polygon untuk setiap stasiun yang besarnya = An/A
dimana A merupakan luas basin, maka akan didapatkan
rumus berikut untuk menhitung besar hujan rata-rata
wilayah.

𝑛 𝑚
𝐴𝑛 𝐴𝑚
𝑅𝑎𝑣𝑔 = ∑ 𝑅𝑛 + ∑ 𝑅
𝐴 𝐴 𝑚
𝑖 𝑖

2.2.2.3 Metode Isohyet

Metode isohyet menggunakan garis bantu isohyet


yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman hujan
yang sama. Maka hujan pada suatu daerah di antara dua
garis tersebut merata.
Dibandingkan dengan kedua cara perhitungan curah
hujan rata-rata lain, metode ini merupakan cara yang
paling teliti.

2.3 Evapotranspirasi
2.3.1 Evaporasi

Evaporasi merupakan suatu proses dimana air dalam bentuk cair


dikonversi menjadi uap air dalam bentuk gas dan dipindahkan dari
permukaan penguapan ke atmosfer. Energi dibutuhkan untuk merubah
bentuk molekul air dari fase cair ke fase uap. Radiasi matahari langsung dan
faktor lingkungan memepengaruhi suhu udara merupakan sumber energi
yang diperlukan. Gaya penggerak yang digunakan unruk memindahkan uap
air dari permukaan penguapan adalah perbedaan tekanan antara uap air di
permukaan penguapan dan tekanan udara atmosfir. Selama proses
penguapan terjadi, udara sekitar menjadai jenuh secara perlahan dan
selanjutnya proses penguapan akan melambat hingga kemungkinan berhenti
jika udara basah sekitar tidak dipindahkan ke atmosfir. Pergantian udara
jenuh dengan udara kering sangat bergantung pada kecepatan angin. Oleh
karena itu, radiasi surya, temperatur udara, kelembaban udara, dan
kecepatan angin merupakan parameter iklim yang dipertimbangkan dalam
penentuan proses evaporasi.

2.3.2 Evapotranspirasi
Evapotranspirasi merupakan perpaduan dua proses yaitu
evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah penguapan atau
hilangnya air dari bahan abiotik sementara transpiraasi adalah proses
penguapan dari bahan biotik seperti tanaman.
Kombinasi dua proses tersebut saling terpisah dimana
kehilangan air dari permukaan tanah melalui proses transpirasi
disebut sebagai evapotranspirasi (ET). Proses hilangnya air akibat
evaportranspirasi merupakan komponen penting dalam hidrologi
karena proses tersebut mengurangi kandungan air dalam bahan
abiotik maupun biotik. Untuk kepentingan sumber daya air, data
evapotranspirasi digunakan untuk menghitung kesetimbangan air
dan terkhusus lagi untuk keperluan penetuan kebutuhan air bagi
tanaman pertanian.
Evapotranspirasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Radiasi Surya (Rd)
2. Kecepatan angin
3. Kelembapan relatif
4. Temperatur

Dalam perhitungan evapotranspirasi ada beberapa metode


yang dapat digunakan. Dalam pengerjaan tugas ini metode yang
digunakan untuk menghitung evapotrasnpirasi yang terjadi di daerah
aliran sungai yang telah terpilih adalah meotde penmann. Berikut
merupakan rumus perhitungan metode penmann,

𝐸𝑇𝑜 = 𝑐 𝑥 (𝑊 𝑥 𝑅𝑛 + (1 − 𝑊) 𝑥 𝑓(𝑈) 𝑥 (𝑒𝑎 − 𝑒𝑑)


Dengan,

c = faktor koreksi akibat keadaan iklim siang atau


malam

W = faktor bobot

Rn = radiasi netto

f(U) = fungsi kecepatan angin

ea = tekanan uap jenuh

ed = tekanan uap aktual


BAB III

PENGOLAHAN DATA
3.1 Delineasi DAS
3.1.1 Global Mapper
Pertama, Buka file peta pada Global Mapper dengan cara klik FileOpen
Data File(s) atau dengan menekan ctrl+O pada keyboard, kemudian pilih
file peta. Jika sudah terbuka, maka interface akan terlihat seperti pada di
bawah ini.

Kedua, klik menu Tools→Pilih Configure. Setelah itu, akan muncul


Dialog Box seperti pada gambar. Klik pada tab Projection→Pilih UTM pada
menu dragdown Projection seperti pada gambar→Klik OK.
Ketiga, klik Tools→Coordinat Converter. Kemudian akan muncul
dialog box seperti pada gambar. Data Koordinat diperoleh dari data pada
stasiun debit yang diperoleh dari ruangan KL, seperti pada gambar. Untuk
koordinat lintang diisikan pada bagian sumbu Y dan koordinat bujur pada
sumbu X. Setelah input, klik Convert To.

Keempat, klik Create New Points at Output Coordinates di pojok


kiri dialog box. Setelah itu, akan muncul dialog box baru. Masukkan nama
sungai pada kolom Name dan pilih Stream Origin pada menu dragdown
Feature Type (optional). Kemudian klik OK dan tampilan akan kembali ke
dialog box Coordinat Converter, klik Center on Output Coordinates→OK.
Kelima, Klik File→Export Raster and Elevation Data→Export
DEM. Kemudian akan muncul dialog box. Pada dialog box, pilih tab Export
Bound→Draw a Box. Gambarkan kotak wilayah yang mencakup area
sekitar outlet sungai, seperti pada gambar, kemudian simpan pada tempat
yang diinginkan

Lalu simpan file potongan das yang telah dipilih


3.1.2 Aplikasi Qgis

Pertama, buka File DEM yang telah di export dari Global Mapper.

Kedua, definisikan Filled DEM Klik SAGA pada processing


toolbox lalu pilih Terrain Analysis-Hydrology → Fill sinks (wang & liu).
Kemudian akan muncul box Fill sinks. Beri check Filled DEM dan
uncheck beberapa parameter yang tidak diperlukan (flow direction dan
Watershed Basins). Pada parameter yang di check, harus di save. Apabila
telah sesuai, maka Run.
Ketiga, definisikan Flow Direction, Channels, dan Drainage Basins
Pada processing toolbox, Terrain Analysis-Channels → Channel
Network and Drainage Basins. Kemudian akan muncul suatu box. Pilih
elevation berupa Filled DEM. Threshold diisi dengan orde 4 setelah itu,
Check Flow direction, Channels, dan Drainage Basins. Untuk Drainage
Basins tersedia 2 parameter, namun yang dicheck Drainage Basins yang
kedua. Simpan file yang telah dicheck, lalu Run.

Keempat, pada Layers Box, uncheck Drainage Basin, Flow


Direction, dan DEM. Nanti akan terlihat sungai dan anak sungai pada
tampilan layar. Kemudian klik Start Capture dan bidik stasiun
pengamatan debit berdasarkan koordinat yang ada.

Kelima, definisikan Parameter Upslope area Klik upslope area pada


processing toolbox. Klik SAGA → Terrain Analysis-Hydrology →
Upslope Area. Kemudian akan muncul box. Isi Target X coordinate dan
Target Y Coordinate yang sesuai dengan koordinat pada Coordinate
Capture. Pastikan elevation diisi dengan Filled DEM. Check Upslope
Area dan simpan. Kemudian Run.

Keenam, tampilkan DAS Klik Raster pada toolbar →Conversion →


Polygonize (Raster to Vector). Kemudian akan muncul box. Pastikan
Input Layer diisi dengan Upslope Area. Check Vectorized dan save. Lalu
Run.
Ketujuh, chek luasan DAS yang telah terbentuk. Pastikan luasan
memiliki eror kurang dari 5 persen dari data KL.

Kedelapan, eksport file Qgis ke file DXF


Kesembilan, buat tiga stasiun acak dan tentukan luasan nya
menggunakan metode thiessen dengan aplikasi Autocad.

3.1.3 Galat Luas DAS


Data KL menunjukkan luas DAS Blukar-Sojomerto adalah 105,1 km2
sedangkan luas DAS yang didapatkan menggunakan aplikasi Qgis sebesar
106,58 km2. Eror yang didapatkan dari perbedaan nilai luas tersebut adalah
sebesar 1,4 %.

3.2 Curah Hujan Bulanan Rata-rata Daerah Aliran Sungai


3.2.1 Pengumpulan Data Hujan
Data hujan yang digunakan merupakan data dari masing-
masing stasiun dalam periode yang telah ditentukan. Dalam
penugasan ini terdapat tiga stasiun pilihan dan periode tahun yang
ditentukan adalah tahun 1995 hingga 2004 dengan data yang didapat
merupakan data curah hujan dalam satu bulan.
Stasiun pilihan yang digunakan pada perhitungan DAS Pemali-
Rengaspendawa adalah Stasiun Bantarkawung, Stasiun Jejeg, dan
Stasiun Rengaspendawa. Ketiga stasiun tersebut memenuhi syarat
untuk menjadi stasiun hujan DAS Pemali-Rengaspendawa karena
jarak setiap stasiun dengan batas luar DAS tidak lebih dari 5
kilometer. Selain itu, ketiga stasiun tersebut memiliki data curah
hujan dalam 10 tahun berturut-turut dengan terdapat 2 tahun stasiun
pengamatan debit dan data curah hujan lengkap atau data hilang
terbilang sedikit.
Data curah hujan dari ketiga stasiun tersebut diambil dari situs
www.bbwspemalijuana.com. Berikut merupakan data curah hujan
yang telah dikelompokan kedalam data jumlah curah hujan dalam
sebulan tiap stasiun,
1. Stasiun Bantar Kawung
Tahun/Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
1995 472 714 365 297 336 362 580 0 12 342 502 229 4211
1996 247.0 584.0 532.0 97.0 114.0 35.0 49.0 145.0 8.0 388.0 240.0 341.0 2780
1997 334 440 254 377 215 71 9 0 0 22 106 284 2112
1998 325.0 258.0 429.0 444.0 212.0 120.0 179.0 167.0 56.0 362.0 262.0 329.0 3143
1999 715 371 510 158 116 55 39 9 55 0 296 476 2800
2000 533.0 602.0 555.0 60.0 0.0 5.0 89.0 12.0 64.0 351.0 539.0 396.0 3206
2001 456 323 551 132 210 237 97 0 54 223 550 163 2996
2002 453.0 307.0 397.0 405.0 150.0 36.0 117.0 2.0 0.0 30.0 193.0 294.0 2384
2003 502 736 462 293 130 81 0 0 35 47 242 221 2749
2004 340.0 322.0 697.0 274.0 100.0 91.0 104.0 0.0 38.0 20.0 343.0 475.0 2804

Tabel Data Hujan Bulanan Stasiun Bantarkawung


2. Stasiun Jejeg
Tahun/Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
1995 635 731 483 633 450 292 57 0 20 271 449 449 4470
1996 508 827 666 332 91 66 106 105 39 235 178 316 3469
1997 705 673 353 528 177 30 6 0 0 30 92 322 2916
1998 475 673 704 418 204 133 248 106 114 467 236 182 3960
1999 636 741 410 98 96 53 112 58 34 338 164 307 3047
2000 518 868 609 146 149 232 37 0 118 287 907 400 4271
2001 1,837 872 1,773 905 484 540 246 0 359 783 1,514 381 9694
2002 2,323 911 1,574 577 404 92 0 0 0 277 723 743 7623.7
2003 412 788 769 212 237 85 0 0 41 122 246 467 3379
2004 724 455 369 267 120 23 99 0 152 136 338 657 3340

Tabel Data Hujan Bulanan Stasiun Jejeg


3. Stasiun Rengaspendawa
Tahun/Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
1995 519 526 270 479 143 120 43 0 48 123 412 300 2983
1996 397 465 286 168 52 60 77 87 1 139 135 164 2031
1997 329 304 324 185 58 6 21 0 0 0 51 216 1494
1998 203 412 147 145 190 105 39 174 107 116 265 290 2193
1999 620 318 334 177 31 30 30 18 1 96 185 176 2016
2000 359 296 223 95 14 83 23 0 21 249 126 231 1719.8
2001 234 202 432 195 17 66 31 0 105 146 482 309 2219
2002 490 162 103 150 200 15 12 13 100 0 117 209 1571
2003 446 594 317 129 200 56 0 0 105 119 90 422 2478
2004 686 277 234 120 103 87 20 0 23 60 120 427 2157

Tabel Data Hujan Bulanan Stasiun Rengaspendawa


Data-data yang ditandai dengan warna kuning merupakan
data yang tidak lengkap ataupun hasil dari penyesuaian konsistensi
data hujan dengan uji konsistensi data. Beberapa data bertanda
kuning tersebut ketika dilakukan uji konsistensi data menunjukkan
nilai gradien R2 yang kurang dari 0,95 sehinnga termasuk data yang
kurang valid dan harus diubah. Pada rentang waktu tahun1995
hingga 2004 tidak ditemukan data hujan yang hilang pada stasiun-
stasiun pilihan tersebut sehingga tidak dilakukakn perhitungan data
hujan yang hilang. Untuk metode perhitungan data yang hilang telah
dicantumkan pad bab 2 sebelumnya.
3.2.2 Perlengkapan Data Hujan

Dalam melengkapi sutau data hujan yang hilang ataupun


tidak lengkap dapat menggunakan beberapa metode yaitu, metode
rata-rata Aljabar, metode perbandungan rasio, dan metode kuadrat
jarak. Perhitungan dari setiap metode tersebut telah dibahas pada
bab sebelumnya pada subbab 2.2.1. Dikarenakan pada rentang
waktu 1995 hingga 2004 untuk Stasiun Bantarkawung, Stasiun
Jejeg, dan Stasiun Rengaspendawa tidak ditemukan data hujan
yang hilang maka tidak dilakukan perhitungan dtahujan hilang.

3.2.3 Uji Konsistensi Data Curah Hujan


Uji konsistensi data dilakukan untuk mengetahui trend/
kosnsitensi data curah hujan sehingga akan terpantau data-data
yang menjauhi trend/ konsistensi tersebut dan dapat dilakukan
penyesuaian terhadap data tersebut. Nilai dari trend/ konsistensi
tersebut dapat dilihat dari nilai R2 . Jika nilai R2 menunjukkan harga
di atas 0.95 maka data curah hujan tersebut untuk tiap bulannya
mendekati data pada umumnya atau bisa disebut data tersebut
konsisten. Begitupun sebaliknya, untuk data-data bertanda kuning
pada subbab 3.2.1 memiliki nilai R2 di bawah 0.95 maka dilakuka
perubahan data untuk menjaga konsistensi data tersebut.
Perhitungan konsistensi dilakukan dengan mengakumulasi
data curah hujan tiap tahunnya setelah itu, dibuat rata-rata
akumulasi dari tiga stasiun hujan terpilih. Lalu dibuat grafik
dengan sumbu X merupakan rata-rata akumulasi ketiga stasiun dna
sumbu Y merupakan akumulasi data curah hujan tahunan tiap
stasiun. Berikut merupakan contoh tabel dan grafik uji konsistensi
data curah hujan pada bulan Mei,
Tahunan Kumulatif
Mei
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 336 450 143 310 336 450 143 310
1996 114 91 52 86 450 541 195 395
1997 215 30 58 101 665 571 253 496
1998 212 204 190 202 877 775 443 698
1999 116 96 31 81 993 871 474 779
2000 0 149 14 54 993 1020 488 834
2001 210 484 17 237 1203 1504 505 1071
2002 150 404 200 251 1353 1908 705 1322
2003 130 237 200 189 1483 2145 905 1511
2004 100 120 103 108 1583 2265 1008 1619

Tabel Hasil Perhitungan Uji Konsistensi Data


Grafik Uji Konsistensi Data Stasiun Bantarkawung Bulan Mei
Grafik Uji Konsistensi Data Stasiun Jejeg Bulan Mei

Jejeg-Mei
2500
y = 1.4874x - 138.91
2000 R² = 0.9814

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000

Grafik Uji Konsistensi Data Stasiun Rengas Pendawa Bulan Mei

Rengas Pendawa-Mei
1200

1000 y = 0.6134x - 42.277


R² = 0.9667
800

600

400

200

0
0 500 1000 1500 2000

3.2.4 Perhitungan Curah Hujan Rata-Rata Wilayah

Pada perhitungan curah hujan rata-rata wilayah ini


menggunakan dua metode perhitungan, yaitu metode rata-rata
aljabar dan metode polygon theissen.

1. Metode rata-rata aritmatika

𝑛
1
𝑝 = ∑ 𝑝𝑖
𝑛
𝑖=1

Dengan,
p = curah hujan rata-rata
pi = curah hujan di stasiun ke-i
n = banyak stasiun hujan
Contoh perhitungan curah hujan rata-rata wilayah menggunakan
metode rata-rata aritmatika bulan Maret 1999 :

𝑛
1
𝑝 = ∑ 𝑝𝑖
𝑛
𝑖=1
1
𝑝 = (510 𝑚𝑚 + 410 𝑚𝑚 + 334 𝑚𝑚)
3
𝑝 = 444.2209 𝑚𝑚
2. Metode Polygon Theissen
𝑛 𝑚
𝐴𝑛 𝐴𝑚
𝑅𝑎𝑣𝑔 = ∑ 𝑅𝑛 + ∑ 𝑅
𝐴 𝐴 𝑚
𝑖 𝑖

Dengan,

Ravg = Curah hujan rata-rata

An = Luas pengaruh DAS tiap stasiun

A = Luas total DAS

Rn = Curah hujan tiap stasiun

Luas bagian
Nama Stasiun Area data KL
(km2)
Luas Bantarkawung 1 527.3237638
Luas Jejeg 2 390.0844701
Luas Rengas Pendawa 3 193.5917661
Tabel 1 Luas Pengaruh Stasiun Pengamatan Curah Hujan
Berikut merupakan contoh perhitungan rata-rata curah hujan
bulan Maret tahun 1999,
𝐴1 𝑅1 + 𝐴2 𝑅2 + 𝐴3 𝑅3
𝑅𝑎𝑣𝑔 =
𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

527.32 x 510 + 390.08 x 410 + 193.59 x 334


𝑅𝑎𝑣𝑔 =
(527.32 + 390.08 + 193.59)

𝑅𝑎𝑣𝑔 = 444.22 𝑚𝑚
Dengan pengolahan data dan peruhitungan di microsoft excel didapatkan
hasil curah hujan rata-rata bulanan periode 1995 hingga 2004 di DAS Pemali-
Rengaspendawa menggunakan metode rata-rata aritmatika dan metode poligon
theissen. Berikut merupakan tabel curah hujan rata-rata bulanan tersebut,

1995 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 472 714 365 297 336 362 580 0 12 342 502 229 4211
Jejeg 635 731 483 633 450 292 57 0 20 271 449 449 4470
Rengaspendawa 519 526 270 479 143 120 43 0 48 123 412 300 2983
Curah Hujan Metode
542 657 373 470 310 258 227 0 27 245 454 326 3888
Aritmatik
Curah Hujan Metode
537 687 390 447 342 295 303 0 21 279 468 319 3769
Thiessen

1996 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 247 584 532 97 114 35 49 145 8 388 240 341 2780
Jejeg 508 827 666 332 91 66 106 105 39 235 178 316 3469
Rengaspendawa 397 465 286 168 52 60 77 87 1 139 135 164 2916
Curah Hujan Metode
384 625.333 494.667 199 85.6667 53.6667 77.3333 112.333 16 254 184.333 273.667 2760
Aritmatik
Curah Hujan Metode
364.77751 648.584 536.183 191.883 95.1209 50.2407 73.8923 120.849 17.6647 290.892 199.935 301.38 2891.402
Thiessen

1997 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 334 440 254 377 215 71 9 0 0 22 106 284 2112
Jejeg 705 673 353 528 177 30 6 0 0 30 92 322 2916
Rengaspendawa 329 304 324 185 58 6 21 0 0 0 51 216 1494
Curah Hujan Metode
456 472.333 310.333 363.333 150 35.6667 12 0 0 17.3333 83 274 2174
Aritmatik
Curah Hujan Metode
463.39098 498.111 300.958 396.562 174.301 45.2782 10.0377 0 0 20.9754 91.5007 285.493 2286.607
Thiessen

1998 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 325.0 258.0 429.0 444.0 212.0 120.0 179.0 167.0 56.0 362.0 262.0 329.0 3143
Jejeg 475 673 704 418 204 133 248 106 114 467 236 182 3960
Rengaspendawa 203 412 147 145 190 105 39 174 107 116 265 290 2193
Curah Hujan Metode
334.33333 447.667 426.667 335.667 202 119.333 155.333 149 92.3333 315 254.333 267 3098.667
Aritmatik
Curah Hujan Metode
356.40817 430.546 476.417 382.77 205.358 121.951 178.832 146.802 85.2512 356.001 253.394 270.591 3264.32
Thiessen

1999 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 715 371 510 158 116 55 39 9 55 0 296 476 2800
Jejeg 636 741 410 98 96 53 112 58 34 338 164 307 3047
Rengaspendawa 620 318 334 177 31 30 30 18 1 96 185 176 2016
Curah Hujan Metode
657 477 418 144 81 46 60 28 30 145 215 320 2621
Aritmatik
Curah Hujan Metode
670.70847 491.676 444.221 140.244 94.1665 49.9415 63.0629 27.7727 38.2172 135.404 230.312 364.387 2750.112
Thiessen

2000 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember
Bantarkawung 533 602 555 60 0 5 89 12 64 351 539 396
Jejeg 518 868 609 146 149 232 37 0 118 287 907 400
Rengaspendawa 359 296 223 95 14 83 23 0 20.8 249 126 231
Curah Hujan
470 588.667 462.33333 100.333333 54.3333333 106.6666667 49.66666667 4 67.6 295.667 524 342.333
Metode Aritmatik
Curah Hujan
497.414 642.075 516.109 96.294308 54.7550592 98.29372859 59.24172007 5.69567 75.4324 310.755 596.244 368.653
Metode Thiessen

2001 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 456 323 551 132 210 237 97 0 54 223 550 163 2996
Jejeg 1837 872 1773 905 484 540 246 0 359 783 1514 381 9694
Rengaspendawa 234 202 432 195 17 66 31 0 105 146 482 309 2219
Curah Hujan
842.333 465.667 918.66667 410.666667 237 281 124.6666667 0 172.667 384 848.667 284.333 4969.67
Metode Aritmatik
Curah Hujan
902.201 494.676 959.32205 414.386658 272.574198 313.5899212 137.815058 0 169.976 406.205 876.622 264.983 5212.35
Metode Thiessen
2002 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 453 307 397 405 150 36 117 2 0 30 193 294 2384
Jejeg 2323 911 1574 577 404 91.7 0 0 0 277 723 743 7623.7
Rengaspendawa 490 162 103 150 200 15 12 13 100 0 117 209 1571
Curah Hujan
1088.67 460 691.33333 377.333333 251.333333 47.56666667 43 5 33.3333 102.333 344.333 415.333 3859.57
Metode Aritmatik
Curah Hujan
1116.03 493.805 759.0283 420.957361 247.894729 51.89763987 57.62374578 3.21453 17.425 111.497 365.846 436.838 4082.05
Metode Thiessen

2003 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 502 736 462 293 130 81 0 0 35 47 242 221 2749
Jejeg 412 788 769 212 237 85 0 0 41 122 246 467 3379
Rengaspendawa 446 594 317 129 200 56 0 0 105 119 90 422 2478
Curah Hujan
453.333 706 516 211.333333 189 74 0 0 60.3333 96 192.667 370 2868.67
Metode Aritmatik
Curah Hujan
460.642 729.514 544.52487 235.982996 179.766392 78.04819417 0 0 49.3042 85.8793 216.918 342.398 2922.98
Metode Thiessen

2004 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober NovemberDesember Jumlah
Bantarkawung 340 322 697 274 100 91 104 0 38 20 343 475 2804
Jejeg 724 455 369 267 120 23 99 0 152 136 338 657 3340
Rengaspendawa 686 277 234 120 103 87 20 0 23 60 120 427 2157
Curah Hujan
583.333 351.333 433.33333 220.333333 107.666667 67 74.33333333 0 71 72 267 519.667 2767
Metode Aritmatik
Curah Hujan
535.117 360.857 501.15779 244.70772 107.544973 66.42744282 87.60744311 0 75.4129 67.6989 302.387 530.538 2879.46
Metode Thiessen

3.3 Evapotranspirasi
3.3.1 Data Klimatologi
Data klimatologi yang digunakan merupakan data dari stasiun Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terdekat dengan daerah aliran sungai
yang dipilih. Dalam tugas ini digunakan data klimatologi di Stasiun
Pengamatan Klimatologi Semarang, Jawa Tengah dengan koordinat
06°59’00” LS 110°00’23” BT.
Data klimatologi yang didapatkan berupa data temperature (°C),
kelembaban (%), kecepatan angin (m/s), dan rasio lama penyinaran matahari
(%) setiap bulannya dengan periode minimal 10 tahun dari tahun 1995 hingga
2004. Berikut merupakan detail data yang telah didapatkan di Stasiun
Pengamatan Klimatologi Semarang, Jawa Tengah ,
1. Data Temperature (°C)
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tahun
1995 26.30 26.20 26.80 27.50 27.90 27.50 27.10 27.20 27.60 28.30 27.90 26.90
1996 26.50 26.10 27.00 28.40 27.97 27.40 27.16 26.60 27.50 28.50 27.40 27.90
1997 27.20 26.40 26.90 28.20 27.97 28.00 27.16 27.30 27.40 29.00 27.60 27.50
1998 26.60 27.20 27.10 27.10 27.97 27.60 27.16 27.20 26.80 28.70 28.10 26.90
1999 26.80 25.70 27.30 27.50 27.97 27.10 27.16 27.70 27.50 28.00 27.70 27.00
2000 26.50 27.30 26.70 27.40 27.97 27.80 27.16 27.30 28.20 27.70 27.50 26.80
2001 27.30 26.50 27.40 27.30 27.97 28.00 27.16 27.40 27.70 28.40 27.80 27.30
2002 26.90 26.80 27.50 28.40 27.97 27.30 27.16 27.70 27.60 28.30 27.50 26.80
2003 26.70 26.90 26.90 28.30 27.97 27.60 27.16 27.50 27.80 28.60 27.60 26.70
2004 27.50 26.50 27.10 27.80 27.30 26.60 27.80 26.20 27.50 28.90 27.40 27.30
Jumlah 268.30 265.60 270.70 277.90 278.96 274.90 272.18 272.10 275.60 284.40 276.50 271.10
Rata2 26.83 26.56 27.07 27.79 27.90 27.49 27.22 27.21 27.56 28.44 27.65 27.11
2. Data Kelembaban (%)
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tahun
1995 86.00 87.00 79.00 78.00 75.00 69.00 67.00 66.00 67.00 70.00 78.00 79.00
1996 84.00 83.00 83.00 80.00 72.00 73.00 70.00 71.00 69.00 72.00 75.00 80.00
1997 83.00 87.00 85.00 83.00 79.00 79.00 74.00 73.00 71.00 69.00 77.00 82.00
1998 85.00 85.00 82.00 81.00 80.00 81.00 74.00 72.00 72.00 68.00 79.00 83.00
1999 87.00 86.00 78.00 79.00 78.00 78.00 70.00 69.00 73.00 71.00 81.00 85.00
2000 86.00 83.00 81.00 81.00 76.00 77.00 73.00 74.00 71.00 72.00 78.00 81.00
2001 83.00 81.00 83.00 82.00 71.00 75.00 71.00 72.00 68.00 74.00 80.00 80.00
2002 84.00 84.00 84.00 78.00 72.00 73.00 70.00 69.00 69.00 72.00 76.00 82.00
2003 82.00 82.00 82.00 76.00 75.00 74.00 69.00 68.00 67.00 70.00 74.00 83.00
2004 84.00 85.00 83.00 74.00 75.00 66.00 71.00 66.00 67.00 67.00 75.00 83.00
Jumlah 844.00 843.00 820.00 792.00 753.00 745.00 709.00 700.00 694.00 705.00 773.00 818.00
Rata2 84.40 84.30 82.00 79.20 75.30 74.50 70.90 70.00 69.40 70.50 77.30 81.80

3. Data Kecepatan Angin


Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tahun
1995 2.40 2.92 2.04 1.90 2.43 1.98 1.90 2.68 1.89 1.98 2.00 1.90
1996 2.32 2.38 1.89 1.82 2.35 2.39 2.80 1.99 2.59 2.69 1.96 1.75
1997 2.72 2.46 1.90 1.98 2.29 2.28 3.35 2.64 1.99 2.50 2.34 2.12
1998 2.88 2.37 1.87 2.02 1.99 2.34 2.84 2.70 2.43 2.98 2.22 2.46
1999 2.46 3.01 1.92 1.89 2.52 2.46 2.49 3.04 2.70 3.12 2.40 1.99
2000 2.49 2.49 2.07 1.73 2.60 2.31 2.33 2.89 2.52 2.64 1.94 1.74
2001 1.98 2.50 1.99 1.82 2.33 2.50 2.56 2.74 3.08 2.50 2.03 1.86
2002 2.90 2.54 1.96 1.96 2.51 2.47 2.47 2.46 2.70 2.30 1.84 2.26
2003 2.41 3.00 1.88 1.84 2.39 2.31 2.52 2.58 2.55 2.40 1.89 2.48
2004 1.80 2.10 1.40 3.50 3.00 2.30 4.90 2.50 2.90 2.40 1.70 1.10
Jumlah 24.36 25.77 18.92 20.46 24.41 23.34 28.16 26.22 25.35 25.51 20.32 19.66
Rata2 (Km/Jam) 2.44 2.58 1.89 2.05 2.44 2.33 2.82 2.62 2.54 2.55 2.03 1.97
Rata2 (m/det) 0.68 0.72 0.53 0.57 0.68 0.65 0.78 0.73 0.70 0.71 0.56 0.55

4. Rasio lama peninaran matahari


Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Tahun
1995 35.00 44.00 41.00 57.00 73.00 71.00 74.00 77.00 80.00 78.00 65.00 47.00
1996 30.00 33.00 42.00 65.00 69.00 47.00 70.00 74.00 58.00 64.00 40.00 49.00
1997 40.00 35.00 67.00 70.00 75.00 63.00 77.00 74.00 70.00 55.00 53.00 53.00
1998 33.00 40.00 66.00 52.00 73.00 78.00 74.00 81.00 83.00 81.00 62.00 65.00
1999 81.00 59.00 61.00 56.00 82.00 62.00 69.00 91.00 74.00 56.00 38.00 54.00
2000 65.00 46.00 46.00 57.00 65.00 72.00 70.00 85.00 78.00 89.00 56.00 64.00
2001 45.00 55.00 64.00 70.00 72.00 65.00 68.00 63.00 69.00 72.00 58.00 55.00
2002 72.00 62.00 58.00 56.00 67.00 69.00 66.00 68.00 68.00 66.00 61.00 68.00
2003 46.00 48.00 66.00 68.00 70.00 73.00 72.00 74.00 72.00 69.00 63.00 59.00
2004 63.00 41.00 55.00 85.00 79.00 90.00 93.00 97.00 99.00 95.00 75.00 37.00
Jumlah 510.00 463.00 566.00 636.00 725.00 690.00 733.00 784.00 751.00 725.00 571.00 551.00
Rata-rata 51.00 46.30 56.60 63.60 72.50 69.00 73.30 78.40 75.10 72.50 57.10 55.10

3.3.1 Perhitungan Evapotranspirasi


Perhitungan evapotraspirasi pada tugas ini menggunakan metode
Penmann yang telah dijelaskan pada subbab 2.3 sebelumnya. Berikut
merupakan tahapn perhitungan evapotranspirasi,
1. Tekanan Uap Jenuh (ea)
Nilai tekanan uap jenuh dapat dicari menggunakan tabel dibawah ini
dengan metode ekstrapolasi.
Untuk contoh perhitungan tekanan uap jenuh pada bulan Januari
dengan temperature 26.83°C maka dengan metode ekstrapolasi
didapatkan hasil sebagai berikut,
26.83 − 26
( ) 𝑥 (35.7 − 33.6) + 33.6 = 35.343
27 − 26
2. Tekanan uap aktual pada temperature rata-rata udara (ed)
Contoh perhitungan tekanan uap aktual pada bulan Januari dapat dicari
menggunakan persamaan berikut,

𝑒𝑎 × 𝑅ℎ 35.343 × 84.4
𝑒𝑑 = = = 29.83 𝑚𝑏𝑎𝑟
100 100

3. Emisivitas/perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap aktual (Ɛ’)


Contoh perhitungan emisivitas pada bulan Januari dapat dicari
menggunakan persamaan berikut,

𝜀 ′ = 𝑒𝑎 − 𝑒𝑑 = 35.343 − 29.83 = 5.51 𝑚𝑏𝑎𝑟

4. Fungsi kecepatan angin pada ketinggian 2 meter


Contoh perhitungan fungsi kecepatan angin pada bulan Januari dapat
dicari menggunakan persamaan berikut,
𝑓(𝑢) = 0,27 × (1 + 0,864 × 𝑈) = 0,27 × (1 + 0,864 × 0.68)
= 0.43 𝑚/𝑠
5. Faktor bobot (w)
Nilai faktor bobot (w) dapat dicari dengan tabel di bawah ini
menggunakan merode ekstrapolasi.

Untuk contoh perhitungan faktor bobot (w) pada bulan Januari dengan
temperature 26.83°C maka dengan metode ekstrapolasi didapatkan
hasil sebagai berikut,
26.83 − 26.8
( ) 𝑥 (0.765 − 0.763) + 0.763 = 0.763794
27 − 26.8

6. Penentuan nilai w’
Contoh perhitungan w’ pada bulan Januari dapat dicari menggunakan
persamaan berikut,
𝑊 ′ = 1 − 𝑊 = 1 − 0.763794 = 0.2362
7. Radiasi matahari ekstra terrestrial (Ra)
Nilai faktor bobot (w) dapat dicari dengan tabel di bawah ini
menggunakan merode ekstrapolasi.

Contoh perhitungan radiasi matahari ekstra terestial pada bulan Januari


dengan letak lintang 6.98333° LS dapat dicari menggunakan persamaan
berikut,
6.98333 − 6
( ) 𝑥 (16.1 − 15.8) + 15.8 = 15.9475
8−6
8. Radiasi gelombang pendek yang diterima (Rs)
Contoh perhitungan gelombang pendek yang diterima pada bulan
Januari dapat dicari menggunakan persamaan berikut,

𝑛
𝑅𝑠 = (0,25 + 0,005 × ) 𝑅𝑎
𝑁

= (0,25 + 0,005 × 51.00)15,9475

= 8,053467 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖

9. Radiasi gelombang pendek matahari yang diserap Rns


Contoh perhitungan gelombang pendek matahari yang diterima pada
bulan Januari dapat dicari menggunakan persamaan berikut,
𝑅𝑛𝑠 = (1 − 𝑎 ) × 𝑅𝑠 = (1 − 0,25) × 8,053467
= 6,040116 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
Dengan 𝑎 = 0.25
10. Faktor bobot (f(t))
Nilai faktor bobot f(t) dapat dicari dengan tabel di bawah ini
menggunakan merode ekstrapolasi.

Contoh perhitungan faktor bobot f(t) pada bulan Januari dapat dicari
menggunakan persamaan berikut,
26.83 − 26
( ) 𝑥 (16.3 − 15.9) + 15.9 = 16.04389
28 − 26
11. Fungsi efek tekanan uap pada gelombang panjang radiasi
Contoh perhitungan fungsi efek tekanan uap pada gelombang panjang
radiasi f(ed) pada bulan Januari dapat dicari menggunakan persamaan
berikut,
𝑓(𝑒𝑑 ) = 0,34 − 0,044√𝑒𝑑 = 0,34 − 0,044√29.83 = 0.099688
12. Fungsi efek sinar matahari pada gelombang panjang radiasi
Contoh perhitungan fungsi efek sinar matahari pada gelombang
panjang radiasi f(n/N) pada bulan Januari dapat dicari menggunakan
persamaan berikut,
𝑛 0,9 𝑛 0,9
𝑓 ( ) = 0,1 + ( ) = 0,1 + (51.00) = 0.559
𝑁 100 𝑁 100
13. Radiasi gelombang pendek yang dipancarkan
Contoh perhitungan radiasi gelombang pendek yang dipancarkan pada
bulan Januari dapat dicari menggunakan persamaan berikut,

𝑛
𝑅𝑛𝑙 = 𝑓(𝑇)𝑓(𝑒𝑑 )𝑓 ( ) = 16.04389 × 0.099688 × 0.559
𝑁
= 0,894055 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖

14. Radiasi netto


Contoh perhitungan radiasi netto pada bulan Januari dapat dicari
menggunakan persamaan berikut,

𝑅𝑛 = 𝑅𝑛𝑠 − 𝑅𝑛𝑙 = 6,040116 − 0,894055 = 5,146 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖


15. Evapotranspirasi
Contoh perhitungan evapotranspirasi pada bulan Januari dapat dicari
menggunakan persamaan berikut dengan menggunakan faktor koreksi
c = 1.1,
𝐸𝑇0 = 𝑐 ( 𝑊 × 𝑅𝑛 + (1 − 𝑊) × 𝑓(𝑈) × 𝜀 ′ )
= 1.1 ( 0.76379 × 5.146 + (1 − 0.76379) × 0.427853 × 5.51)
= 4.96506 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
Untuk nilai evapotranspirasi per bulan
𝑚𝑚
𝐸𝑇0 = 30 𝑥 4.96506
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 148.0952 𝑚𝑚/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Setelah melakukan contoh perhitungan di atas untuk sebelas bulan lainnya,
maka didapatkan hasil nilai evapotranspirasi dalam setahun seberti pada tabel di
bawah ini,
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Besaran
T (°C) 26.83 26.56 27.07 27.79 27.896 27.49 27.218 27.21 27.56 28.44 27.65 27.11
Ea (mbar) 35.343 34.776 35.847 37.359 37.5816 36.729 36.1578 36.141 36.876 38.812 37.065 35.931
Rh (%) 84.40 84.30 82.00 79.20 75.30 74.50 70.90 70.00 69.40 70.50 77.30 81.80
Ed (mbar) 29.82949 29.31617 29.39454 29.58833 28.29894 27.36311 25.63588 25.2987 25.59194 27.36246 28.651245 29.391558
U (M/det) 0.68 0.72 0.53 0.57 0.68 0.65 0.78 0.73 0.70 0.71 0.56 0.55
Ɛ' 5.513508 5.459832 6.45246 7.770672 9.282655 9.365895 10.52192 10.8423 11.28406 11.44954 8.413755 6.539442
f(u) 0.427853 0.43699 0.392602 0.402581 0.428177 0.421243 0.452477 0.439906 0.434268 0.435305 0.4016736 0.3973968
w 0.763794 0.760803 0.766452 0.774428 0.775602 0.771105 0.768092 0.768003 0.77188 0.781628 0.7728769 0.7668954
w' 0.236206 0.239197 0.233548 0.225572 0.224398 0.228895 0.231908 0.231997 0.22812 0.218372 0.2271231 0.2331046
Ra 15.9475 16.04917 15.55083 14.5525 13.2525 12.60333 12.90333 13.8525 14.95083 15.74917 15.898333 15.8475
n/N 51.00 46.30 56.60 63.60 72.50 69.00 73.30 78.40 75.10 72.50 57.10 55.10
Rs 8.053487 7.727674 8.288594 8.26582 8.117156 7.498983 7.954905 8.893305 9.351746 9.646365 8.5135575 8.3278612
Rns 6.040116 5.795755 6.216446 6.199365 6.087867 5.624238 5.966179 6.669979 7.01381 7.234773 6.3851681 6.2458959
f(t) 16.04389 15.98314 16.09789 16.25989 16.28374 16.19239 16.13119 16.12939 16.20814 16.40614 16.228393 16.106893
f(ed) 0.099688 0.101765 0.101446 0.100661 0.105934 0.109837 0.11722 0.11869 0.117411 0.10984 0.1044818 0.1014585
f(n/N) 0.559 0.5167 0.6094 0.6724 0.7525 0.721 0.7597 0.8056 0.7759 0.7525 0.6139 0.5959
Rnl 0.894055 0.840422 0.995195 1.100546 1.298068 1.282317 1.436512 1.542234 1.476545 1.356041 1.0409117 0.9738084
Rn 5.146061 4.955333 5.221251 5.098819 4.7898 4.341921 4.529667 5.127745 5.537265 5.878733 5.3442564 5.2720875
C 1.1 1.1 1.1 0.9 0.9 0.9 0.9 1 1.1 1.1 1.1 1.1
Eto (mm/hari) 4.936506 4.774803 5.052821 4.188897 4.146187 3.826027 4.124968 5.044654 5.931158 6.251692 5.3878372 5.1138131
Eto (mm/bulan) 148.0952 143.2441 151.5846 125.6669 124.3856 114.7808 123.749 151.3396 177.9347 187.5508 161.63511 153.41439
DAFTAR PUSTAKA
Syarif, Husein. Pola Aliran Sungai. Jakarta: Bapepam-LK.

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Jakarta:
Erlangga.

Imam, Subarkah. 1987. Hidrologi Teknik. Jakarta: Usaha Nasional.


LAMPIRAN I

GRAFIK UJI KONSISTENSI DATA

Bantarkawung-Januari
5000
4500 y = 0.7485x + 151.74
R² = 0.9845
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Jejeg-Januari
10000
9000 y = 1.6038x - 492.25
8000 R² = 0.9895
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

RengasPendawa-Januari
4500
4000 y = 0.6477x + 340.51
R² = 0.9805
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Bantarkawung - Februari
5000
4500 y = 0.8574x + 204.24
R² = 0.9976
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Jejeg-Februari
8000
y = 1.5x - 427.29
7000
R² = 0.9962
6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Rengas Pendawa- Februari


4000
y = 0.6426x + 223.05
3500
R² = 0.9893
3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Bantarkawung-Maret
5000
4500 y = 0.8756x + 142.98
R² = 0.9898
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Jejeg- Maret
9000
8000 y = 1.6379x - 362.62
R² = 0.993
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Rengas Pendawa- Maret


3000
y = 0.4866x + 219.64
2500 R² = 0.9845

2000

1500

1000

500

0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Bantarkawung-April
3000

2500 y = 0.9585x - 112.78


R² = 0.9788

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Jejeg-April
4000
y = 1.4481x - 156.11
3500
R² = 0.9859
3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Rengas Pendawa-April
2000
1800 y = 0.5934x + 268.9
R² = 0.9878
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Bantarkawung-Mei
1800
1600 y = 0.8992x + 181.18
R² = 0.9659
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

Jejeg-Mei
2500
y = 1.4874x - 138.91
R² = 0.9814
2000

1500

1000

500

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

Rengas Pendawa-Mei
1200

1000 y = 0.6134x - 42.277


R² = 0.9667
800

600

400

200

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
Bantarkawung-Juni
1200
y = 0.8225x + 173.44
1000 R² = 0.9849

800

600

400

200

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Jejeg-Juni
1800
1600 y = 1.6451x - 194.69
R² = 0.9883
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 200 400 600 800 1000 1200

RengasPendawa-Juni
700

600 y = 0.5325x + 21.245


R² = 0.9612
500

400

300

200

100

0
0 200 400 600 800 1000 1200
Bantarkawung-Juli
1400
y = 1.1504x + 282.72
1200 R² = 0.9868

1000

800

600

400

200

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Jejeg-Juli
1000
900 y = 1.4706x - 280.33
R² = 0.9949
800
700
600
500
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

RengasPendawa-Juli
350
y = 0.3791x - 2.3919
300 R² = 0.9522

250

200

150

100

50

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Bantarkawung-Agustus
400

350 y = 1.0899x + 13.197


R² = 0.9949
300

250

200

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300 350

Jejeg-Agustus
300
y = 0.895x + 1.3138
250 R² = 0.9916

200

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300 350

RengasPendawa-Agustus
350

300 y = 1.0151x - 14.511


R² = 0.9937
250

200

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300 350
-50
Bantarkawung-Juni
1200
y = 0.8225x + 173.44
1000 R² = 0.9849

800

600

400

200

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Jejeg-Juni
1800
1600 y = 1.6451x - 194.69
R² = 0.9883
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 200 400 600 800 1000 1200

RengasPendawa-Juni
700

600 y = 0.5325x + 21.245


R² = 0.9612
500

400

300

200

100

0
0 200 400 600 800 1000 1200
Bantarkawung-Juli
1400
y = 1.1504x + 282.72
1200 R² = 0.9868

1000

800

600

400

200

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Jejeg-Juli
1000
900 y = 1.4706x - 280.33
R² = 0.9949
800
700
600
500
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

RengasPendawa-Juli
350
y = 0.3791x - 2.3919
300 R² = 0.9522

250

200

150

100

50

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Bantarkawung-Agustus
400

350 y = 1.0899x + 13.197


R² = 0.9949
300

250

200

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300 350

Jejeg-Agustus
300
y = 0.895x + 1.3138
250 R² = 0.9916

200

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300 350

RengasPendawa-Agustus
350

300 y = 1.0151x - 14.511


R² = 0.9937
250

200

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250 300 350
-50
Bantarkawung-September
400

350

300 y = 0.5625x + 7.457


R² = 0.9659
250

200

150

100

50

0
0 100 200 300 400 500 600 700

Jejeg-September
1000
900 y = 1.6001x - 16.71
R² = 0.992
800
700
600
500
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400 500 600 700

RengasPendawa-September
600
y = 0.8374x + 9.2531
R² = 0.9624
500

400

300

200

100

0
0 100 200 300 400 500 600 700
Bantarkawung-Oktober
2000
1800 y = 0.8052x + 305.03
R² = 0.9718
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000 2500

Jejeg-Oktober
3500

3000 y = 1.6609x - 279.95


R² = 0.9929
2500

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500

RengasPendawa-Oktober
1200

y = 0.5338x - 25.074
1000 R² = 0.9881

800

600

400

200

0
0 500 1000 1500 2000 2500
Bantarkawung-November
3500
y = 0.877x + 193.32
3000 R² = 0.9918

2500

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Jejeg-November
6000

y = 1.6089x - 446.81
5000 R² = 0.9947

4000

3000

2000

1000

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

RengasPendawa-November
2500

y = 0.5141x + 253.49
2000
R² = 0.987

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Bantarkawung-Desember
4000

3500 y = 0.9689x + 67.587


R² = 0.9803
3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Jejeg-Desember
4500
4000 y = 1.238x - 71.386
R² = 0.9904
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Rengaspendawa-Desember
3000
y = 0.793x + 3.7986
2500 R² = 0.9961

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
LAMPIRAN II

TABEL UJI KONSISTENSI DATA

Tahunan Kumulatif
Januari
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 472 635 519 542 472 635 519 542
1996 247 508 397 384 719 1143 916 926
1997 334 673 329 445 1053 1816 1245 1371
1998 325 475 203 334 1378 2291 1448 1706
1999 715 636 620 657 2093 2927 2068 2363
2000 533 518 359 470 2626 3445 2427 2833
2001 456 1837 234 842 3082 5282 2661 3675
2002 453 2323 490 1089 3535 7605 3151 4764
2003 502 412 446 453 4037 8017 3597 5217
2004 340 724 686 583 4377 8741 4283 5800

Tahunan Kumulatif
Februari
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 714 731 526 657 714 731 526 657
1996 584 827 465 625 1298 1558 991 1282
1997 440 353 304 366 1738 1911 1295 1648
1998 258 673 412 448 1996 2584 1707 2096
1999 371 741 318 477 2367 3325 2025 2572
2000 602 868 296 589 2969 4193 2321 3161
2001 323 872 202 466 3292 5065 2523 3627
2002 307 911 162 460 3599 5976 2685 4087
2003 736 788 594 706 4335 6764 3279 4793
2004 322 455 277 351 4657 7219 3556 5144

Tahunan Kumulatif
Maret
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 365 483 270 373 365 483 270 373
1996 532 666 286 495 897 1149 556 867
1997 254 528 324 369 1151 1677 880 1236
1998 429 704 147 427 1580 2381 1027 1663
1999 510 410 334 418 2090 2791 1361 2081
2000 555 609 223 462 2645 3400 1584 2543
2001 551 1773 432 919 3196 5173 2016 3462
2002 397 1574 103 691 3593 6747 2119 4153
2003 462 769 317 516 4055 7516 2436 4669
2004 697 369 234 433 4752 7885 2670 5102

Tahunan Kumulatif
April
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 297 633 479 470 297 633 479 470
1996 97 332 168 199 394 965 647 669
1997 377 177 185 246 771 1142 832 915
1998 444 418 145 336 1215 1560 977 1251
1999 158 98 177 144 1373 1658 1154 1395
2000 60 146 95 100 1433 1804 1249 1495
2001 132 905 195 411 1565 2709 1444 1906
2002 405 577 150 377 1970 3286 1594 2283
2003 293 212 129 211 2263 3498 1723 2495
2004 274 267 120 220 2537 3765 1843 2715
Tahunan Kumulatif
Mei
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 336 450 143 310 336 450 143 310
1996 114 91 52 86 450 541 195 395
1997 215 30 58 101 665 571 253 496
1998 212 204 190 202 877 775 443 698
1999 116 96 31 81 993 871 474 779
2000 0 149 14 54 993 1020 488 834
2001 210 484 17 237 1203 1504 505 1071
2002 150 404 200 251 1353 1908 705 1322
2003 130 237 200 189 1483 2145 905 1511
2004 100 120 103 108 1583 2265 1008 1619

Tahunan Kumulatif
Juni
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 362 292 120 258 362 292 120 258
1996 35 66 60 54 397 358 180 312
1997 71 6 6 28 468 364 186 339
1998 120 133 105 119 588 497 291 459
1999 55 53 30 46 643 550 321 505
2000 5 232 83 107 648 782 404 611
2001 237 540 66 281 885 1322 470 892
2002 36 92 15 48 921 1414 485 940
2003 81 85 56 74 1002 1499 541 1014
2004 91 23 87 67 1093 1522 628 1081

Tahunan Kumulatif
Juli
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 580 57 43 227 580 57 43 227
1996 49 106 77 77 629 163 120 304
1997 9 0 21 10 638 163 141 314
1998 179 248 39 155 817 411 180 469
1999 39 112 30 60 856 523 210 530
2000 89 37 23 50 945 560 233 579
2001 97 246 31 125 1042 806 264 704
2002 117 0 12 43 1159 806 276 747
2003 0 0 0 0 1159 806 276 747
2004 104 99 20 74 1263 905 296 821

Tahunan Kumulatif
Agustus
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 0 0 0 0 0 0 0 0
1996 145 105 87 112 145 105 87 112
1997 0 0 0 0 145 105 87 112
1998 167 106 174 149 312 211 261 261
1999 9 58 18 28 321 269 279 290
2000 12 0 0 4 333 269 279 294
2001 0 0 0 0 333 269 279 294
2002 2 0 13 5 335 269 292 299
2003 0 0 0 0 335 269 292 299
2004 0 0 0 0 335 269 292 299
Tahunan Kumulatif
September
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 12 20 48 27 12 20 48 27
1996 8 39 1 16 20 59 49 43
1997 0 30 0 10 20 89 49 53
1998 56 114 107 92 76 203 156 145
1999 55 34 1 30 131 237 157 175
2000 64 118 21 68 195 355 178 243
2001 54 359 105 173 249 714 283 415
2002 0 0 100 33 249 714 383 449
2003 35 41 105 60 284 755 488 509
2004 38 152 23 71 322 907 511 580

Tahunan Kumulatif
Oktober
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 342 271 123 245 342 271 123 245
1996 388 235 139 254 730 506 262 499
1997 22 92 0 38 752 598 262 537
1998 362 467 116 315 1114 1065 378 852
1999 0 338 96 145 1114 1403 474 997
2000 351 287 249 296 1465 1690 723 1293
2001 223 783 146 384 1688 2473 869 1677
2002 30 277 0 102 1718 2750 869 1779
2003 47 122 119 96 1765 2872 988 1875
2004 20 136 60 72 1785 3008 1048 1947

Tahunan Kumulatif
November
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 502 449 412 454 502 449 412 454
1996 240 178 135 184 742 627 547 639
1997 106 322 51 160 848 949 598 798
1998 262 236 265 254 1110 1185 863 1053
1999 296 164 185 215 1406 1349 1048 1268
2000 539 907 126 524 1945 2256 1174 1792
2001 550 1514 482 849 2495 3770 1656 2640
2002 193 723 117 344 2688 4493 1773 2985
2003 242 246 90 193 2930 4739 1863 3177
2004 343 338 120 267 3273 5077 1983 3444

Tahunan Kumulatif
Desember
Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata Bantarkawung Jejeg RengasPendawa Rata-rata
1995 229 449 300 326 229 449 300 326
1996 341 316 164 274 570 765 464 600
1997 284 329 216 276 854 1094 680 876
1998 329 182 290 267 1183 1276 970 1143
1999 476 307 176 320 1659 1583 1146 1463
2000 396 400 231 342 2055 1983 1377 1805
2001 163 381 309 284 2218 2364 1686 2089
2002 294 743 209 415 2512 3107 1895 2505
2003 221 467 422 370 2733 3574 2317 2875
2004 475 657 427 520 3208 4231 2744 3394

Anda mungkin juga menyukai