SKRIPSI
Oleh :
MARTINUS AHEN
NIM D1011151022
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
HALAMAN PERNYATAAN
Martinus Ahen
NIM D1011151022
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
“Sahabat Wanita”
“GRINLASE 2015”
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha ESA atas berkat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EVALUASI SISTEM JARINGAN
DISTRIBUSI AIR BERSIH (STUDI KASUS DI KECAMATAN SEKADAU
HILIR KABUPATEN SEKADAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT)”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan
strata satu (S-1) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura Pontianak.
iv
Akhir kata dengan segala kerendahan hati serta keterbatasan yang dimiliki,
penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini belum sempurna. Oleh
karena itu, dengan segala hormat peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penelitian ini di masa mendatang, semoga hasil
karya ini berguna bagi penulis semua.
Martinus Ahen
NIM D1011151022
v
ABSTRAK
Sistem penyediaan air minum di Kecamatan Sekadau Hilir dikelola oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Sirin Meragun Kecamatan Sekadau Hilir. Desa yang terlayani oleh PDAM Sirin
Meragun, yaitu Desa Sungai Ringin, Desa Mungguk, Desa Tanjung, dan Desa Bokak Sebumbun.
Jumlah penduduk yang terlayani pada tahun 2020 hanya sekitar 30% dari total jumlah penduduk
28.168 jiwa. Untuk mendukung tingkat pelayanan pendistribusian air bersih maka penelitian ini
dilakukan analisis kondisi eksisting dan merencanakan perbaikan jaringan distribusi menggunakan
software Epanet 2.0. Penelitian melalui tiga tahap, yaitu (1) proyeksi jumlah penduduk dengan
metode Aritmatika, Geometrik, dan Least Square. dan dipilih satu metode proyeksi dengan nilai
deviasi terkecil. (2) Perhitungan kebutuhan air pada jam puncak tahun 2020 dan tahun 2040. (3)
Simulasi jaringan distribusi dengan empat simulasi. Simulasi 1, kondisi eksisting dengan kebutuhan
air tahun 2020. Simulasi 2, kondisi alternatif perbaikan jaringan tahun 2020. Simulasi 3, kondisi
jaringan dengan kebutuhan air tahun 2040. dan Simulasi 4, kondisi alternatif perbaikan jaringan
tahun 2040. Metode proyeksi jumlah penduduk Desa Sungai Ringin, Desa Mungguk, Desa Tanjung,
dan Desa Bokak Sebumbun menggunakan metode aritmatika. Kebutuhan air pada jam puncak tahun
2020 sebesar 82,075 liter/detik, dan tahun 2040 sebesar 128,567 liter/detik. Analisa simulasi 1
terdapat 16 pipa tidak memenuhi standar izin unit headloss. Pada simulasi 2 dilakukan perubahan
dimensi menjadi Ø100 mm dan Ø200 mm pada pipa dengan unit headloss tinggi. Simulasi 3 terdapat
13 pipa dengan unit headloss tinggi dan 19 node dengan pressure kurang dari standar izin. Simulasi
4 terdapat penambahan jalur pipa Ø300 mm dan perubahan dimensi pipa dibeberapa titik menjadi
Ø75 mm – Ø150 mm. sedangkan masih ada beberapa pipa yang tidak memenuhi persyaratan
velocity, dikarenakan debit yang melewati pipa tersebut terlalu kecil.
vi
ABSTRACT
The drink water supply system in Sekadau Hilir District is managed by the Regional Drinking Water
Company Sirin Meragun, Sekadau Hilir District. The villages served by PDAM Sirin Meragun are
Sungai Ringin Village, Mungguk Village, Tanjung Village, and Bokak Sebumbun Village. The
number of people served in 2020 is only about 30% of the total population of 28,168 people. To
support the level of clean water distribution service, this study analyzed existing conditions and
planned network improvements using Epanet 2.0 software. The research went through three stages,
namely (1) estimating the population using Arithmetic, Geometric, and Least Square methods. and
choose one assessment option with the smallest deviation value. (2) Calculation of water demand
during peak hours in 2020 and in 2040. (3) Simulation of distribution network with four simulations.
Simulation 1, existing conditions with water demand in 2020. Simulation 2, alternative conditions
for network repair in 2020. Simulation 3, network conditions with water needs in 2040. and
Simulation 4, alternative conditions for network repair in 2040. Estimated population of Sungai
Ringin Village, Mungguk Village, Tanjung Village, and Bokak Sebumbun Village using the
arithmetic method. The demand for water at peak hours in 2020 is 82,075 liters/second, and in 2040
it is 128,567 liters/second. Simulation analysis 1 shows that 16 pipes do not meet the standard
headloss unit permit. In simulation 2, the dimensions are changed to 100 mm and 200 mm in pipes
with high headloss units. Simulation 3 contains 13 pipes with high headloss units and 19 nodes with
pressure less than the standard permit. Simulation 4 there is the addition of a 300 mm pipe line and
a change in pipe dimensions at several points to 75 mm - 150 mm. while there are still some pipes
that do not meet the speed requirements, because the flow through the pipe is too small.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
viii
2.2.2 Persyaratan Tekanan Air ................................................. 18
2.3 Proyeksi Penduduk ...................................................................... 19
2.3.1 Arithmatic Rate of Growth Method ................................. 19
2.3.2 Geometric Rate of Growth Method ................................. 20
2.3.3 Least Square Rate of Growth Method ............................. 20
2.3.4 Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk ........................... 21
2.4 Proyeksi Fasilitas ........................................................................ 21
2.5 Sistem Distribusi dan Sistem Pengaliran Air Bersih .................. 21
2.5.1 Sistem Distribusi Air Bersih ........................................... 21
2.5.2 Sistem Pengaliran Air Bersih .......................................... 22
2.6 Pola Jaringan Sistem Distribusi Air Bersih................................. 23
2.7 Diameter Pipa .............................................................................. 25
2.8 Jalur Pipa ..................................................................................... 26
2.9 Kehilangan Energi ....................................................................... 27
2.9.1 Kehilangan Energi Akibat Gesekan (Mayor Losses) ...... 27
2.9.2 Kehilangan Energi Minor (Minor Losses) ...................... 30
2.10 Dasar Perencanaan Pompa .......................................................... 30
2.10.1 Kapasitas ......................................................................... 31
2.10.2 Head Pompa .................................................................... 31
2.11 Jenis Pipa..................................................................................... 33
2.12 Analisa Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih ............................... 34
2.13 Perangkat Lunak Epanet 2.0 dalam Analisa Jaringan Distribusi
Air Bersih .................................................................................... 35
2.13.1 Kegunaan Epanet 2.0....................................................... 36
2.13.2 Input Data dalam Epanet 2.0 ........................................... 38
ix
4.1.1 Metode Aritmatika .......................................................... 50
4.1.2 Metode Geometrik........................................................... 52
4.1.3 Metode Least Square ....................................................... 57
4.1.4 Pemilihan Metode Proyeksi penduduk............................ 62
4.2 Analisa Kebutuhan Air ................................................................ 64
4.2.1 Analisa Kebutuhan Domestik.......................................... 64
4.3.2 Analisa Kebutuhan NonDomestik ................................... 65
4.3 Uji Kualitas Air ........................................................................... 76
4.4 Analisa Pipa Jaringan Air Bersih Menggunakan Epanet 2.0....... 78
4.3.1 Simulasi 1 ........................................................................ 80
4.3.2 Simulasi 2 ........................................................................ 83
4.3.3 Simulasi 3 ........................................................................ 86
4.3.4 Simulasi 4 ........................................................................ 89
4.3.5 Kesimpulan Simulasi Epanet 2.0 .................................... 94
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kec. Sekadau Hilir dengan Rincian Per-desa
Tahun 2019 .........................................................................................5
Tabel 1.2 Jumlah Murid di Kecamatan Sekadau Hilir Tahun 2019................... 7
Tabel 1.3 Jumlah Guru di Kecamatan Sekadau Hilir Tahun 2019 .................... 7
Tabel 1.4 Jumlah Sekolah di Kecamatan Sekadau Hilir 2019 ........................... 7
Tabel 1.5 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sekadau Hilir Tahun
2019 ................................................................................................... 8
Tabel 1.6 Rumah Ibadah Menurut Agama di Kec. Sekadau Hilir Tahun
2019 ................................................................................................... 8
Tabel 1.7 Jumlah Penganut Agama Menurut Desa di Kec. Sekadau Hilir
Tahun 2020 ........................................................................................ 9
Tabel 1.8 Jumlah Pasar di Kec, Sekadau Hilir Tahun 2019 .............................. 9
Tabel 1.9 Jumlah Sarana Transportasi Dan Akomodasi di Kec. Sekadau Hilir
Tahun 2019 ...................................................................................... 10
Tabel 2.1 Kriteria Perencanaan Air Bersih Domestik ..................................... 16
Tabel 2.2 Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kota Kategori I, II, III
dan IV .............................................................................................. 17
Tabel 2.3 Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kota Kategori V (Desa) ........ 17
Tabel 2.4 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori Lain ....................... 17
Tabel 2.5 Pemakaian Air Sesuai Penggunaan Gedung .................................... 18
Tabel 2.6 Kriteria Pipa Distribusi .................................................................... 18
Tabel 2.7 Diameter Pipa Distribusi .................................................................. 26
Tabel 2.8 Nilai Kekasaran Dinding untuk Berbagai Pipa Komersil ................ 28
Tabel 2.9 Koefisien Kekasaran Pipa Hazen – Williams .................................. 29
Tabel 2.10 Nilai Kc untuk Berbagai Nilai (D2/D1) ............................................ 30
Tabel 2.11 Jumlah dan Debit Pompa Sistem Distribusi Air Minum.................. 32
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Sekadau Hilir ....................................50
Tabel 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Metode Aritmatika ..................... 52
Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Desa Sungai Ringin ................ 53
Tabel 4.4 Persentase Pertumbuhan Penduduk Desa Mungguk ........................ 54
Tabel 4.5 Persentase Pertumbuhan Penduduk Desa Tanjung .......................... 55
xi
Tabel 4.6 Persentase Pertumbuhan Penduduk Desa Bokak Sebumbun ........... 56
Tabel 4.7 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Metode Geometrik ..................... 57
Tabel 4.8 Perhitungan Statistik Penduduk Desa Sungai Ringin ...................... 58
Tabel 4.9 Perhitungan Statistik Penduduk Desa Mungguk .............................. 59
Tabel 4.10 Perhitungan Statistik Penduduk Desa Tanjung ................................ 60
Tabel 4.11 Perhitungan Statistik Penduduk Desa Tanjung ................................ 61
Tabel 4.12 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Metode Least Square ......... 62
Tabel 4.13 Perbandingan Simpangan Rata-rata Desa Sungai Ringin ................ 62
Tabel 4.14 Perbandingan Simpangan Rata-rata Desa Mungguk ....................... 63
Tabel 4.15 Perbandingan Simpangan Rata-rata Desa Tanjung.......................... 63
Tabel 4.16 Perbandingan Simpangan Rata-rata Desa Bokak Sebumbun .......... 63
Tabel 4.17 Metode Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Sekadau Hilir ....... 64
Tabel 4.18 Kebutuhan Domestik Desa Sungai Ringin....................................... 64
Tabel 4.19 Kebutuhan Domestik Desa Mungguk .............................................. 65
Tabel 4.20 Kebutuhan Domestik Desa Tanjung ................................................ 65
Tabel 4.21 Kebutuhan Domestik Desa Bokak Sebumbun ................................. 65
Tabel 4.22 Proyeksi Jumlah Guru dan Murid di Desa Sungai Ringin ............... 67
Tabel 4.23 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Pendidikan ...... 68
Tabel 4.24 Proyeksi Jumlah Fasilitas dan Umat di Desa Sungai Ringin ........... 69
Tabel 4.25 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Keagamaan ..... 70
Tabel 4.26 Proyeksi Jumlah Fasilitas Kesehatan di Desa Sungai Ringin .......... 71
Tabel 4.27 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Kesehatan ....... 71
Tabel 4.28 Proyeksi Jumlah Fasilitas Umum di Desa Sungai Ringin................ 72
Tabel 4.29 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Umum ............. 73
Tabel 4.30 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sekadau Hilir Tahun
2020 ................................................................................................. 74
Tabel 4.31 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sekadau Hilir Tahun
2040 ................................................................................................. 74
Tabel 4.32 Resume Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air Bersih.................. 75
Tabel 4.33 Hasil Uji Kualitas Air baku PDAM ................................................. 77
Tabel 4.34 Pipa Eksisting Tidak Memenuhi Standar ......................................... 80
Tabel 4.35 Kehilangan Energi Kebutuhan Rata-rata dan Jam Puncak .............. 81
xii
Tabel 4.36 Perbandingan Kehilangan Energi Simulasi 1 dan Simulasi 2 .......... 83
Tabel 4.37 Perbandingan Tekanan Simulasi 1 dan Simulasi 2 .......................... 84
Tabel 4.38 Pipa Tidak Memenuhi Standar pada Simulasi 3 .............................. 86
Tabel 4.39 Tekanan Tidak Memenuhi Standar pada Simulasi 3 ....................... 87
Tabel 4.40 Koordinat Jalur Pipa Tahun 2040 .................................................... 89
Tabel 4.41 Daftar Penambahan Pipa Tahun 2040 .............................................. 89
Tabel 4.42 Perbandingan Kehilangan Energi Simulasi 3 dan Simulasi 4 .......... 91
Tabel 4.43 Perbandingan Tekanan Simulasi 3 dan Simulasi 4 .......................... 92
Tabel 4.44 Perbandingan Simulasi Kebutuhan Air 2020 ................................... 94
Tabel 4.45 Perbandingan Simulasi Kebutuhan Air 2020 ................................... 94
Tabel 4.46 Perubahan Diameter pada Pipa ........................................................ 95
Tabel 4.47 Validasi Data Epanet dan Lapangan ................................................ 96
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kecamatan Sekadau Hilir memiliki luas wilayah sebesar 853,28 km 2 atau
sekitar 16 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sekadau yang sebesar 5.444,30
(Badan Pusat Statistik, 2020), Tingkat Kepadatan penduduk Kecamatan Sekadau
Hilir per km2 adalah rata-rata sekitar 80 jiwa pada Tahun 2019. Desa Sungai Ringin
adalah memiliki jumlah penduduk terpadat yaitu sekitar 332 jiwa per km2 ,
sedangkan desa terjarang penduduknya adalah Desa Semabi yaitu baru dihuni oleh
rata-rata sebanyak 27 jiwa per km2 (Badan Pusat Statistik, 2020)
Seiring dengan bertumbuhnya jumlah penduduk di Kecamatan Sekadau
Hilir, disertai dengan pembangunan kawasan perumahan dan perbelanjaan
menyebabkan kebutuhan air bersih akan terus meningkat. Prosedur penilaian dan
persetujuan pembangunan perumahan dan lingkungan pemukiman harus
memastikan tentang ketersediaan jaringan suplai air bersih, saluran pembuangan air
limbah, pengumpulan dan pembuangan sampah, saluran pematusan, jalan aspal
ataupun paving, penerangan jalan, lapangan parkir, tempat terbuka, serta fasilitas
lain yang diperlukan (Keman, 2015). Persyaratan kesehatan perumahan dan
lingkungan pemukiman menurut Keputusan Menteri Kesehatan adalah tersedia
cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan
kesehatan (KEPMENKES, 1999).
Sistem penyediaan air bersih Kecamatan Sekadau Hilir ada dua sumber,
yang pertama dari Sungai Sekadau, dan yang kedua air terjun Sirin Meragun.
Sumber air dari Sungai Sekadau dipompa ke Instalasi Pengelola Air (IPA) yang
berada di Desa Mungguk, lokasi IPA berada di dataran yang lebih rendah ke
sebagian daerah pelayanan sehingga sistem pengaliran menggunakan pompa.
Sumber air terjun Sirin Meragun berada di Kecamatan Naga Taman merupakan
sumber kedua, sumber air yang dialirkan dari Sirin Meragun terlebih dahulu di
tampung pada reservoir sebelum dialirkan ke daerah pelayanan. Reservoir berada
di Mungguk Ransa Desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir, lokasi ini
1
2
1.6.2 Penduduk
Berdasarkan Kecamatan Sekadau Hilir Dalam Angka Tahun 2020, Pada
Tahun 2019 jumlah penduduk Kecamatan Sekadau Hilir diproyeksikan adalah
sebanyak 67.827 jiwa, dengan rasio jenis kelamin laki-laki terhadap perempuan
sebesar 104. Hal ini berarti terdapat 104 orang laki-laki di setiap 100 orang
perempuan di Kecamatan Sekadau Hilir (Badan Pusat Statistik, 2020). Kecamatan
Sekadau Hilir terbagi menjadi 17 (tujuh belas) desa dengan Ibu kota Kecamatan
terdapat di Desa Sungai Ringin, Adapun desa terpadat penduduknya adalah Desa
Sungai Ringin yaitu sekitar 332 jiwa per km2, sedangkan desa terjarang
penduduknya adalah Desa Semabi yaitu baru dihuni oleh rata-rata sebanyak 27 jiwa
per km2 (Badan Pusat Statistik, 2020).
5
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kec. Sekadau Hilir Per-desa Tahun 2019
Jumlah Jiwa
No. Desa
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Peneti 1.785 1.670 3.455
2 Sungai Ringin 6.454 6.142 12.596
3 Mungguk 5.371 5.109 10.480
4 Gonis Tekan 2.444 2.375 4.819
5 Engkersik 2.551 2.303 4.854
6 Tapang Semadak 1.382 1.289 2.671
7 Seraras 1.154 1.070 2.224
8 Merapi 1.187 1.120 2.307
9 Tanjung 1.042 1.241 2.283
10 Seberang Kapuas 2.005 2.086 4.091
11 Sungai Kunyit 1.081 1.015 2.096
12 Semabi 951 817 1.768
13 Landau Kodah 2.131 1.994 4.125
14 Timpuk 2.577 2.564 5.141
15 Ensalang 715 714 1.429
16 Selalong 773 786 1.559
17 Bokak Sebumbun 1.027 902 1.929
Jumlah 34.630 33.197 67.827
Keterangan :
Terlayani PDAM Sirin Meragun
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020
Sumber : Qgis
Gambar 1.1 Batas Administrasi
6
7
1.6.3 Pendidikan
Ketersediaan sarana pendidikan mempunyai peran penting dalam rangka
pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Tingkat pendidikan tertinggi
penduduk yang ditamatkan dijadikan tolok ukur tinggi rendahnya kualitas SDM
suatu wilayah. Tentunya tidak terlepas dari fasilitas dan sarana/prasarana penunjang
pendidikan itu sendiri di wilayah tersebut. Sarana pendidikan yang terdapat di
Kecamatan Sekadau Hilir dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.4 berikut.
1 Sungai Ringin 3 5 2 4
2 Mungguk 3 5 2 2
3 Tanjung 1 2 0 0
4 Bokak Sebumbun 0 1 0 0
Jumlah 7 13 4 6
Sumber : Badan Pusat Statistik,2020
8
1.6.4 Kesehatan
Sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat dan
usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka kebijaksanaan
pemerintah di bidang kesehatan adalah dengan menyediakan sarana kesehatan.
Jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Sekadau Hilir dari empat puluh dua
polindes, sembilan belas puskesmas pembantu, dan satu rumah sakit umum di desa
mungguk. Jumlah saranan kesehatan yang terdapat di Kecamatan Sekadau Hilir
seperti pada Tabel 1.3
Tabel 1.5 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sekadau Hilir Tahun 2019
Rumah
No. Desa Puskesmas Pustu Polindes Jumlah
Sakit
1 Sungai Ringin 0 1 0 0 1
2 Mungguk 1 0 0 1 2
3 Tanjung 0 0 0 1 1
4 Bokak Sebumbun 0 0 0 1 1
Jumlah 1 1 0 3 5
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020
1.6.5 Agama
Berdasarkan data Kecamatan Sekadau Hilir Dalam Angka 2019 sebagian
besar penduduk di Kecamatan Sekadau Hilir memeluk Agama Islam, bila dilihat
dari jumlah sarana tempat ibadah umat Islam lebih dari umat lain. Berdasarkan data
BPS, jumlah ibadah dapat dilihat pada Tabel 1.6 seperti berikut.
Tabel 1.6 Rumah Ibadah Menurut Agama di Kec. Sekadau Hilir Tahun 2019
1 Sungai Ringin 18 1 0 0 0 0
2 Mungguk 16 1 0 0 0 0
3 Tanjung 10 0 0 0 0 0
4 Bokak Sebumbun 4 3 0 0 0 0
Jumlah 48 5 0 0 0 0
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020
9
Tabel 1.7 Jumlah Penganut Agama Menurut Desa di Kec. Sekadau Hilir
Tahun 2019
1.6.6 Perdagangan
Sektor perdagangan merupakan yang paling dominan kontribusinya
terhadap pertumbuhan perekonomian di Kecamatan Sekadau Hilir. Pertumbuhan
disektor ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kecamatan
tersebut.
Tabel 1.8 Jumlah Pasar di Kec. Sekadau Hilir Tahun 2019
Pasar
Desa Semi Tanpa Total
Permanen
Permanen Bangunan
Sungai Ringin 2 1 5 8
Mungguk 1 1 0 2
Tanjung 0 0 0 0
Bokak Sebumbun 0 0 0 0
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020
Tabel 1.9 Jumlah Sarana Transportasi Dan Akomodasi di Kec. Sekadau Hilir
Tahun 2019
Sarana
Desa
Kamar Hotel Terminal
Sungai Ringin 72 1
Mungguk 176 0
Tanjung 0 0
Bokak Sebumbun 22 0
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2020
GKII
Reservoir
S u m b e r : P D A M Sirin M e r a g u n
11
Sumber : PDAM Sirin Meragun
12
13
Empat Desa yang dilayani PDAM Sirin Meragun Kecamatan Sekadau Hilir
Kabupaten Sekadau (Sungai Ringin, Mungguk, Tanjung dan Bokak Sebumbun).
14
15
16
17
Tabel 2.2 Kebutuhan Air Non Domestik untuk Kota Kategori I, II, III dan IV
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
Tn = tahun ke n
To = tahun dasar
20
Ka = konstanta aritmatika
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1
P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = tahun ke I yang diketahui
T2 = tahun ke II yang diketahui
𝑃𝑛 1
r = ( ) − 1 ........................................................................................... (2.4.)
𝑛
𝑃𝑜
dimana :
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
𝑎 = y − 𝑏. x ......................................................................................... (2.8.)
Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah mengantarkan air bersih
kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memerhatikan faktor
kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor yang
paling penting ialah ketersediaan air setiap waktu.
Suplai air melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem yaitu :
a. Continuous system
Dalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus
selama 24 jam. Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap saat dapat
memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa manapun.
Sedangkan kelemahannya pemakaian air akan cenderung lebih boros dan bila
terjadi sedikit kebocoran saja, maka air yang hilang akan sangat besar jumlahnya.
b. Intermitten system
Dalam sistem ini air bersih disuplai 2-4 jam pada pagi hari dan 2-4 jam pada
sore hari. Kelemahannya adalah pelanggan tidak bisa menggunakan air setiap saat
dan perlu menyediakan bak atau wadah bila terjadi kebakaran maka air untuk fire
fighter (pemadam kebakaran) akan sulit didapat. Dimensi pipa yang digunakan
akan lebih besar karena kebutuhan air 24 jam hanya disuplai dalam beberapa jam
saja. Sedangkan keuntungannya adalah pemborosan air dapat dihindari dan juga
sistem ini cocok untuk daerah sumber air yang terbatas.
b. Cara Pemompaan
Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke
konsumen. Menurut Peavy (1985) sistem ini digunakan jika elevasi antara
sumber air atau instalasi pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat
memberikan tekanan yang cukup.
c. Cara Gabungan
Pola cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan
yang diperlukan selama periode pemakai tinggi dan pada kondisi darurat,
misal saat terjadi kebakaran atau tidak adanya energi. Selama periode
pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam reservoir
distribusi. Menurut Peavy (1985) karena reservoir distribusi digunakan
sebagai cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau pemakaian
puncak, maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata.
Main Supply
Keuntungan :
Kerugian :
1. Pembagian debit tidak merata
2. Operasional lebih sulit karena pipa yang satu dengan yang lain saling
berhubungan.
Main Supply
Keuntungan :
Kerugian :
1. Jika terjadi kebocoran atau kerusakan pada seluruh daerah akan terhenti.
2. Perhitungan dimensi perpipaan membutuhkan kecermatan agar debit yang
masuk pada setiap pipa merata.
dimana :
Q = kapasitas kebutuhan maks perhari (m3/detik)
C = koefisien kekasaran pipa menurut Hazen William
S = slop/kemiringan muka tanah
26
Penentuan diameter pipa yang digunakan untuk distribusi air bersih yang
dibutuhkan untuk mengalirkan air yang cukup untuk suatu jaringan distribusi air
bersih dapat dihitung berdasarkan kecepatan aliran dengan rumus utama yaitu :
Q = V × A .............................................................................................. (2.11.)
dimana :
Q = laju aliran yang dibutuhkan (m3/detik)
V = kecepatan aliran yang melalui pipa (m/detik)
A = luas penampang pipa (m2)
Sehingga,
1
𝐴 = 𝜋𝑟 2 = 𝜋 (2 𝐷)2 ............................................................................ (2.12.)
𝜋𝐷2
Q= 4
𝑉
4Q =𝜋𝐷 2 𝑉
4𝑄
D2 = 𝜋𝑉 .................................................................................................. (2.13.)
dimana :
H𝑓 = kehilangan energi akibat gesekan
𝑓 = faktor gesekan
𝐿 = panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)
v = kecepatan aliran (m/detik)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
nilai kekasaran untuk beberapa jenis pipa mengacu pada tabel 2.8
Tabel 2.8 Nilai Kekasaran Dinding untuk Berbagai Pipa Komersil
Kekasaran
Bahan
Ft M
Riveted Steel 0,003 - 0,03 0,0009 - 0,009
Concrete 0,001 - 0,01 0,0003 - 0,003
Wood Stave 0,0006 - 0,003 0,0002 - 0,009
Cast Iron 0,00085 0,00026
Galvanized Iron 0,0005 0,00015
Asphaltes Cast Iron 0,0004 0,0001
Commercial Steel or Wrought Iron 0,00015 0,000046
Drawn Brass or Copper Tubing 0,000005 0,0000015
Glass and Plastic "smooth" "smooth"
Sumber : Jack B. Eveet, Cheng Liu. 1987
Pada umumnya rumus yang dipakai untuk menghitung kerugian head dalam
pipa yang relatif sangat panjang seperti jalur pipa penyaluran air minum dapat
menggunakan persamaan Hazen – Williams (Sularso, 2000). Seperti pada
persamaan 2.15
10,666𝑄1,85
H𝑓= 𝐿 ................................................................................... (2.15.)
𝐶 1,85 𝑑4,85
dimana :
H𝑓 = kehilangan energi akibat gesekan dalam pipa (m)
Q = laju aliran dalam pipa (m3/s)
L = panjang pipa (m)
C = koefisien kekasaran pipa Hazen – Williams
d = diameter pipa (m)
Dimana nilai koefisien pipa Hazen – Williams mengacu pada tabel 2.9
29
dimana :
k = kekasaran efektif dinding dalam pipa
D = diameter pipa (m)
𝑣𝐷
Re = bilangan Reynolds (𝑅𝑒 = )
𝑉
dimana :
Hc = tinggi hilang akibat penyempitan
Kc = koefisen kehilangan energi akibat penyempitan
v2 = kecepatan rata-rata aliran dengan diameter D2 (yaitu dihilir
dari penyempitan)
Dimana nilai Kc untuk berbagai nilai D2/D1 dapat dilihat pada Tabel 2.10
dimana :
𝐴
Kc = (𝐴2 − 1) ²
1
dimana :
Kv = koefisien tinggi hilang di valve, tergantung jenis valve dan
bukaannya.
2.10.1 Kapasitas
Kapasitas pompa adalah jumlah fluida yang dialirkan oleh pompa
persatuan waktu. Kapasitas pompa ini tergantung pada kebutuhan yang harus
dipenuhi sesuai dengan fungsi pompa yang direncanakan.
𝑉2
= head kecepatan ........................................................................... (2.21.)
2𝑔
c. Head Tekanan
Head tekanan adalah energi yang dikandung fluida akibat tekanannya dan
dinyatakan dengan persamaan 2.22
𝑃
= head tekanan ............................................................................ (2.22)
𝛾
Head total dari pompa diperoleh dengan menjumlahkan head yang disebut
diatas dengan kerugian-kerugian yang timbul dalam instalasi pompa (head mayor
dan head minor). Dalam menentukan jumlah pompa dan kapasitasnya, perlu
diperhatikan beberapa hal berikut :
Tabel 2.11 Jumlah dan Debit Pompa Sistem Distribusi Air Minum
𝑄 ×𝑤 × 𝐻
P= 75 η
HP.................................................................................... (2.23.)
dimana :
2.13 Perangkat Lunak Epanet 2.0 dalam Analisa Jaringan Distribusi Air
Bersih
Perangkat lunak jaringan distribusi pada awalnya digunakan untuk
melakukan desain awal sistem distribusi. Perangkat lunak ini membuat operator
enggan untuk menggunakan perangkat lunak distribusi tersebut dalam menganalisis
kondisi jaringannya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, perangkat
lunak distribusi telah berkembang sehingga menjadi lebih mudah digunakan.
Dengan perangkat lunak distribusi, operator dapat menyimulasikan berbagai
kemungkinan pengoperasian jaringan tanpa harus turun ke lapangan dan bahkan
tanpa harus menunggu kesinambungan pelayanan terhadap pelanggan.
Data-data yang dibutuhkan dalam Epanet 2.0 sangat penting sekali dalam
proses analisa, evaluasi dan simulasi jaringan air bersih berbasis epanet.
39
40
ii. Elevasi
Nilai elevasi diambil dari google earth berdasarkan koordinat yang telah
dilakukan pada langkah i.
- Data Penduduk
Data dari Badan Pusat Statistik Kab. Sekadau dari tahun 2015 hingga
2020
- Data Sosial Ekonomi
Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sekadau 2020
41
Sungai Ringin
Mungguk
Bokak Sebumbun
42
43
Sumber : PDAMSirinMeragun
Gambar3.3PanjangdanDiameterPipaDistribusi
44
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
Tn = tahun ke n
To = tahun dasar
Ka = konstanta aritmatika
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1
P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = tahun ke I yang di ketahui
T2 = tahun ke II yang di ketahui
ii. Geometric Rate of Growth Methode
Pn = Po × (1 + r )n ................................................................................... (3.3.)
dimana :q
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
iii. Least Square Rate of Growth Methode
Y = a + b.X ............................................................................................ (3.4.)
dimana :
Y = nilai perkalian jumlah penduduk
45
a.b = Konstanta
X = Selisih tahun perkiraan dengan tahun dasar perhitungan
Adapun persamaan a dan b adalah sebagai berikut :
∑ Y.∑ X2 − ∑ Y.∑ XY
a= ................................................................................. (3.5.)
n.∑ X2 −(∑ X)2
n.∑ X.Y−∑ X.∑ Y
b= .................................................................................... (3.6.)
n.∑ X2 −(∑ X)2
𝑎 = y − 𝑏. x ....................................................................................... (3.7.)
vi. Input nilai base demand membagi kebutuhan air dengan jumlah junction
yang terdapat pada peta, dan terakhir klik tombol Run pada standard
toolbar, jika proses Run tidak berhasil maka akan muncul jendela Report
yang mengindikasi problem apa yang, jika prosesnya berhasil, hasil
49
MULAI
PERSIAPAN :
- Survey awal
- Studi literatur
PENGUMPULAN DATA
ANALISA DATA
1. Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2040
2. Analisa Kebutuhan Air Bersih Penduduk Tahun
2040
3. Analisa Jaringan Air Bersih Menggunakan
Epanet 2.0
PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
SELESAI
TAHUN
DESA
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Sungai Ringin 12.438 12.438 11.350 11.350 12.558 12.596
Mungguk 7.009 7.009 8.806 8.806 10.258 10.480
Tanjung 2.225 2.225 1.931 1.931 2.300 2.283
Bokak Sebumbun 1.224 1.224 1.528 1.528 1.820 1.929
Jumlah 22.896 22.896 23.615 23.615 26.936 27.288
Sumber : Badan Pusat Statistik
4.1.1 Metode Aritmatika
Pertumbuhan penduduk secara aritmatik adalah pertumbuhan penduduk
dengan jumlah (absolute number) adalah sama untuk setiap tahun.
Sebagai contoh diambil perhitungan Desa Sungai Ringin.
Pn = Po + Ka ( Tn – To)
𝑷 −𝑷
Ka = 𝑻𝒂−𝑻 𝟏
𝟐 𝟏
50
51
Penyelesaian :
𝑃𝑎 −𝑃1
Ka = 𝑇𝑎 −𝑇1
Desa Mungguk
10.480 − 7.009
Ka = = 694,2
2019 −2014
Desa Tanjung
2.283 − 2.225
Ka = = 11,6
2019 −2014
Dimana :
Ka = konstanta aritmatika
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1 (2014)
Pa = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 6 (2019)
T1 = tahun ke 1 yang diketahui (2014)
Ta = tahun ke 6 yang diketahui (2019)
Proyeksi penduduk :
Pn = Po + Ka ( Tn – To)
Desa Sungai Ringin :
Pn = Po + 31,6 (Tn – To)
P2014 = 12.438 + 31,6 (2014 – 2014) = 12.438 Jiwa
P2015 = 12.438 + 31,6 (2015 – 2014) = 12.470 Jiwa
P2016 = 12.438 + 31,6 (2016 – 2014) = 12.502 Jiwa
Desa Mungguk :
Pn = Po + 694,2 (Tn – To)
P2014 = 7.009 + 694,2 (2014 – 2014) = 7.009 Jiwa
P2015 = 7.009 + 694,2 (2015 – 2014) = 7.704 Jiwa
P2016 = 7.009 + 694,2 (2016 – 2014) = 8.398 Jiwa
52
Desa Tanjung :
Pn = Po + 11,6 (Tn – To)
P2014 = 2.225 + 11,6 (2014 – 2014) = 2.225 Jiwa
P2015 = 2.225 + 11,6 (2015 – 2014) = 2.237 Jiwa
P2016 = 2.225 + 11,6 (2016 – 2014) = 2.249 Jiwa
Desa Bokak Sembumbun :
Pn = Po + 141,0 (Tn – To)
P2014 = 1.224 + 141,0 (2014 – 2014) = 1.224 Jiwa
P2015 = 1.224 + 141,0 (2015 – 2014) = 1.224 Jiwa
P2016 = 1.224 + 141,0 (2016 – 2014) = 1.224 Jiwa
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
Tn = tahun ke˗n
To = tahun dasar
Selanjutnya proyeksi jumlah penduduk Desa Sungai Ringin, Desa Mungguk,
Desa Tanjung dan Desa Bokak Sebumbun menggunakan metode aritmatika dari
tahun 2015 sampai tahun 2040 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Metode Aritmatika
Metode Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Desa
Proyeksi 2015 2020 2025 2030 2035 2040
1 Sungai Ringin Aritmatika 12.470 12.628 12.786 12.944 13.102 13.260
2 Mungguk Aritmatika 7.704 11.175 14.646 18.117 21.588 25.059
3 Tanjung Aritmatika 2.237 2.295 2.353 2.411 2.469 2.527
4 Bokak Sebumbun Aritmatika 1.365 2.070 2.775 3.480 4.185 4.890
Jumlah 23.776 28.168 32.560 36.952 41.344 45.736
Sumber : Analisis, 2021
= ˗8,7%
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
54
= 25,64 %
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
55
= 13,21%
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
Pertumbuhan (r)
n Tahun Tanjung
Jiwa Persen
1 2014 2.225 - -
2 2015 2.225 0 0
3 2016 1.931 -294 -13,21
4 2017 1.931 0 0
5 2018 2.300 369 19,11
6 2019 2.283 -17 -0,74
Jumlah (∑r) 5,16
Rata-rata (∑r/n) 1,03
Sumber : Badan Pusat Statistik
Proyeksi penduduk :
Pn = Po × (1 + 1,03%)n
P2014 = 2.225 × (1 + 1,03%)(2014-2014) = 2.225 jiwa
P2015 = 2.225 × (1 + 1,03%)(2015-2014) = 2.248 jiwa
P2016 = 2.225 × (1 + 1,03%)(2016-2014) = 2.272 jiwa
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
56
= 24,48%
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke˗n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun pertama pencatatan (jiwa)
r = laju pertumbuhan penduduk
n = jumlah interval tahun
57
∑ 𝐘.∑ 𝐗 𝟐 − ∑ 𝐗.∑ 𝐗𝐘
a=
𝐧.∑ 𝐗 𝟐 −(∑ 𝐗)𝟐
𝐧.∑ 𝐗𝐘−∑ 𝐗.∑ 𝐘
b=
𝐧.∑ 𝐗 𝟐 −(∑ 𝐗)𝟐
Y = a + b.X
Dimana :
Y = Nilai variabel berdasarkan garis regresi
X = variabel independen
a = konstanta
b = koefisien arah regresi linear
58
a = 12.006,67
b = 32,86
Y = 12.006,67 + 32,86.X
Y2014 = 12.006,67 + (32,86 × (2014-2014)) = 12.007 Jiwa
Y2015 = 12.006,67 + (32,86 × (2015-2014)) = 12.040 Jiwa
Y2016 = 12.006,67 + (32,86 × (2016-2014)) = 12.073 Jiwa
59
X Y
2014 1 7.009 7.009 1
2015 2 7.009 14.018 4
2016 3 8.806 26.418 9
2017 4 8.806 35.224 16
2018 5 10.258 51.290 25
2019 6 10.480 62.880 36
Jumlah 21 52.368 196.839 91
Sumber : Analisis, 2021
(52.368 × 91) − (21 × 196.839)
a=
(6 × 91) − (21)2
a = 6.017,80
b = 774,34
Y = 6.017,80 + 774,34.X
Y2014 = 6.017,80 + (774,34 × (2014-2014)) = 6.018 Jiwa
Y2015 = 6.017,80 + (774,34 × (2015-2014)) = 6.793 Jiwa
Y2016 = 6.017,80 + (774,34 × (2016-2014)) = 7.567 Jiwa
60
a = 2.097,67
b = 14,71
Y = 2.097,67 + 14,71.X
Y2014 = 2.097,67 + (14,71 × (2014-2014)) = 2.098 Jiwa
Y2015 = 2.097,67 + (14,71 × (2015-2014)) = 2.113 Jiwa
Y2016 = 2.097,67 + (14,71 × (2016-2014)) = 2.128 Jiwa
61
Jumlah Penduduk
Tahun Ke
Tahun (Jiwa) XY X²
X Y
2014 1 1.224 1.224 1
2015 2 1.224 2.448 4
2016 3 1.528 4.584 9
2017 4 1.528 6.112 16
2018 5 1.820 9.100 25
2019 6 1.929 11.574 36
Jumlah 21 9.253 35.042 91
Sumber : Analisis, 2021
(9.253 × 91) − (21 × 35.042)
a=
(6 × 91) − (21)2
a = 1.010,9
b = 151,8
Y = 1.010,9+ 14,71.X
Y2014 = 1.010,9+ (151,8 × (2014-2014)) = 1.011 Jiwa
Y2015 = 1.010,9+ (151,8 × (2015-2014)) = 1.163 Jiwa
Y2016 = 1.010,9+ (151,8 × (2016-2014)) = 1.315 Jiwa
Dimana :
Y = Nilai variabel berdasarkan garis regresi
X = variabel independen
a = konstanta
b = koefisien arah regresi linear
Selanjutnya proyeksi jumlah penduduk Desa Sungai Ringin, Desa Mungguk,
Desa Tanjung dan Desa Bokak Sebumbun menggunakan metode Least Square dari
tahun 2015 sampai tahun 2040 dapat dilihat pada Tabel 4.12.
62
Tabel 4.12 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Metode Least Square
Metode Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Desa
Proyeksi 2015 2020 2025 2030 2035 2040
1 Sungai Ringin Least Square 12.040 12.204 12.369 12.533 12.697 12.861
2 Mungguk Least Square 6.793 10.664 14.536 18.408 22.279 26.151
3 Tanjung Least Square 2.113 2.186 2.260 2.334 2.407 2.481
4 Bokak Sebumbun Least Square 1163 1922 2681 3440 4199 4958
Jumlah 22.109 26.976 31.846 36.715 41.582 46.451
Sumber : Analisis, 2021
1. Bidang Pendidikan
Dalam perhitungan ini kebutuhan air dibidang pendidikan menggunakan
hitungan kebutuhan air untuk murid dan guru TK di Desa Sungai Ringin pada tahun
2040, untuk perhitungan desa lainnya dapat dilihat pada lampiran A.
Diketahui :
Jumlah penduduk tahun 2019 = 12.596 jiwa (tabel 4.1)
Jumlah penduduk tahun 2040 = 13.260 jiwa (tabel 4.17)
Jumlah murid tahun 2019 = 294 murid (tabel 1.2)
Jumlah guru tahun 2019 = 27 guru (tabel 1.3)
Kebutuhan air untuk murid= 10 liter/hari (tabel 2.2)
Kebutuhan air untuk guru = 80 liter/hari (tabel 2.5)
Penyelesaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 2040
Murid = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 2019 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 2019
13.260
= 294 ×
12.596
= 28,4 ≈ 29 guru
Untuk proyeksi jumlah guru dan murid di Desa Sungai Ringin dapat dilihat
pada tabel 4.22 berikut
67
Tabel 4.22 Proyeksi Jumlah Guru dan Murid di Desa Sungai Ringin
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
12.596 12.628 13.260
(a) (c) (b)
Murid
Satuan d = (a*(b/c))
TK 294 orang 295 310
SD 1.546 orang 1.550 1.628
SMP 1.269 orang 1.273 1.336
SMA/SMK 3.320 orang 3.329 3.496
Guru e = (a*(b/c))
TK 27 orang 28 29
SD 74 orang 75 78
SMP 115 orang 116 122
SMA/SMK 145 orang 146 153
Sumber : Analisis, 2021
Kebutuhan air untuk murid (x) = jumlah murid x kebutuhan murid (tabel 2.2)
= 310 × 10
= 3.100 liter/hari
Kebutuhan air untuk guru (y) = jumlah murid x kebutuhan guru (tabel 2.5)
= 29 × 80
= 2.320 liter/hari
Kebutuhan air untuk TK =x+y
= 3.100 + 2.320
= 5.420 liter/hari
Tabel 4.23 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Pendidikan
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Murid/Guru Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Murid (a) (b) (c = (a*b))
TK 10 liter/murid/hari 295 310 2.950 3.100
SD 40 liter/murid/hari 1.550 1.628 62.000 65.120
SMP 50 liter/murid/hari 1.273 1.336 63.650 66.800
SMA/SMK 80 liter/murid/hari 3.329 3.496 266.320 279.680
Guru (a) (b) (c = (a*b))
TK 80 liter/guru/hari 28 29 2.240 2.320
SD 80 liter/guru/hari 75 78 6.000 6.240
SMP 80 liter/guru/hari 116 122 9.280 9.760
SMA/SMK 80 liter/guru/hari 146 153 11.680 12.240
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 424.120 445.260
(Qtot/24*60*60) liter/detik 4,909 5,153
Sumber : Analisis, 2021
Total kebutuhan air :
= TK + SD + SMP + SMA/SMK
= (3.100+2.320) + (65.120+6.240) + (66.800 +9.760) + (279.680+12.240)
= (5.420)+(71.360)+(76.560)+(291.920)
= 445.260 liter/hari ≈ 5,153 liter/detik
2. Bidang Keagamaan
Sebagai contoh dalam perhitungan kebutuhan air di bidang keagamaan
menggunakan hitungan kebutuhan air untuk Mesjid di Desa Sungai Ringin pada
tahun 2040.
Diketahui :
Jumlah penduduk tahun 2019 = 12.596 jiwa (tabel 4.1)
Jumlah penduduk tahun 2040 = 13.260 jiwa (tabel 4.17)
Jumlah Prasarana tahun 2019 = 18 bangunan (tabel 1.6)
Kebutuhan air untuk masjid = 3.000 liter/unit/hari (tabel 2.2)
69
= 18,95 ≈ 18 unit
Untuk proyeksi jumlah unit dan umat di Desa Sungai Ringin dapat dilihat
pada tabel 4.24 berikut
Tabel 4.24 Proyeksi Jumlah Fasilitas dan Umat di Desa Sungai Ringin
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
12.596 12.628 13.260
(a) (c) (b)
Rumah Ibadah
Satuan d = (a*(b/c))
Masjid/Surau 18 Unit 18 18
Gereja Katolik 3.699 Orang 3.709 3.894
Gereja Protestan 1.199 Orang 1.203 1.263
Pura 2 Orang 3 3
Kelenteng 79 Orang 80 84
Wihara 344 Orang 345 363
Sumber : Analisis, 2021
Kebutuhan air untuk masjid = jumlah masjid × kebutuhan masjid (tabel 2.2)
= 18 × 3.000 liter/unit/hari
= 54.000 liter/hari
Untuk perhitungan kebutuhan air prasarana bidang keagamaan lainnya dapat
dilihat pada tabel 4.25 berikut
70
Tabel 4.25 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Keagamaan
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Rumah Ibadah (a) (b) (c = a*b)
Masjid/Surau 3.000 liter/unit/hari 18 18 54.000 54.000
Gereja Katolik 5 liter/orang/hari 3.709 3.894 18.545 19.470
Gereja Protestan 5 liter/orang/hari 1.203 1.263 6.015 6.315
Pura 5 liter/orang/hari 3 3 15 15
Kelenteng 5 liter/orang/hari 80 84 400 420
Wihara 5 liter/orang/hari 345 363 1.725 1.815
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 80.700 82.035
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,934 0,949
Sumber : Analisis, 2021
Total kebutuhan air :
= Masjid + G. Katolik + G. Protestan + Pura + Wihara + Kelenteng
= (54.000)+(19.470)+(6.315)+(15)+(420)+(1.815)
= 82.035 liter/hari ≈ 0,949 liter/detik
Selanjutnya untuk kebutuhan air dibidang keagamaan di Desa Mungguk, Desa
Tanjung, Desa Bokak Sebumbun dapat dilihat pada lampiran A.
3. Bidang Kesehatan
Sebagai Contoh dalam perhitungan analisa kebutuhan air di bidang kesehatan
menggunakan hitungan kebutuhan air untuk Puskesmas di Desa Sungai Ringin pada
tahun 2040.
Diketahui :
Jumlah penduduk tahun 2019 = 12.596 jiwa (tabel 4.1)
Jumlah penduduk tahun 2040 = 13.260 jiwa (tabel 4.17)
Jumlah Prasarana tahun 2019 = 1 bangunan (tabel 1.5)
Kebutuhan air untuk Puskesmas = 2.000 liter/unit/hari (tabel 2.2)
Penyelesaian :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 2040
Fasilitas = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 2019 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 2019
13.260
=1×
12.596
= 1,1 ≈ 1 unit
71
Untuk proyeksi jumlah unit di Desa Sungai Ringin dapat dilihat pada tabel
4.35 berikut
Tabel 4.27 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Kesehatan
Proyeksi
Kebutuhan Air Proyeksi Unit
Kebutuhan Air
Peruntukan Kebutuhan 2020 2040 2020 2040
Satuan
Fasilitas Kesehatan (a) (b) (c = a*b)
Rumah Sakit Umum 200 liter/bed/hari 0 0 0 0
Puskesmas 2.000 liter/unit/hari 1 1 2.000 2.000
Puskesmas Pembantu 500 liter/unit/hari 0 0 0 0
Polindes 500 liter/unit/hari 0 0 0 0
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 2.000 2.000
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,023 0,023
Sumber : Analisis, 2021
Total kebutuhan air :
= RS + Puskesmas + Pustu + Polindes
= (0) + (2.000) + (0) + (0)
= 2.000 liter/hari ≈ 0,023 liter/detik
72
4. Bidang Umum
Sebagai contoh dalam perhitungan kebutuhan air di bidang umum
menggunakan hitungan kebutuhan air untuk kamar hotel di Desa Sungai Ringin
pada tahun 2040.
Diketahui :
Jumlah penduduk tahun 2019 = 12.596 jiwa (tabel 4.1)
Jumlah penduduk tahun 2040 = 13.260 jiwa (tabel 4.17)
Jumlah Prasarana tahun 2019 = 72 bed (tabel 1.9)
Kebutuhan air untuk penginapan = 150 liter/bed/hari (tabel 2.2)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 2040
Fasilitas = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 2019 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 2019
13.260
= 72 ×
12.596
= 75,80 ≈ 75 unit
Untuk proyeksi jumlah fasilitas umum unit di Desa Sungai Ringin dapat
dilihat pada tabel 4.28
Tabel 4.29 Kebutuhan Air Bersih Desa Sungai Ringin Bidang Umum
Proyeksi
Kebutuhan Air Proyeksi Unit
Kebutuhan Air
Peruntukan Kebutuhan 2020 2040 2020 2040
Satuan
Fasilitas Umum (a) (b) (c = a*b)
Kamar Hotel 150 liter/bed/hari 72 75 10.800 11.250
Pasar 12.000 liter/unit/hari 8 8 96.000 96.000
Pengunjung Terminal 3 liter/unit/hari 101 106 303 318
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 107.103 107.568
(Qtot/24*60*60) liter/detik 1,240 1,245
Sumber : Analisis, 2021
Total kebutuhan air :
= Kamar Hotel + Pasar + Pengunjung Terminal
= (11.250) + (96.000) + (318)
= 107.568 liter/hari ≈ 1,245 liter/detik
Selanjutnya untuk kebutuhan air dibidang umum di Desa Mungguk, Desa
Tanjung, Desa Bokak Sebumbun dapat dilihat pada lampiran A. Sehingga total
kebutuhan air non domestik di Desa Sungai Ringin tahun 2040 dibidang
pendidikan, bidang agama, bidang kesehatan, dan bidang umum sebagai berikut :
Dimana :
A = Kebutuhan Air Bidang Pendidikan (tabel 4.23)
B = Kebutuhan Air Bidang Agama (tabel 4.25)
C = Kebutuhan Air Bidang Kesehatan (tabel 4.27)
D = Kebutuhan Air Bidang Umum (tabel 4.29)
74
Tabel 4.32 Resume Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air Bersih
75
76
Adapun kualitas air menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air
bersih. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik air bersih harus jernih, tidak
berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air sebaiknya sama dengan suhu udara
atau kurang lebih 25o C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang
diperbolehkan adalah 25o C ± 3oC, persyaratan kimia Air bersih tidak boleh
mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa
persyaratan kimia antara lain adalah: pH, total solid, zat organik, CO2 agresif,
kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn),
chlorida (Cl), nitrit, flourida (f), serta logam berat, persyaratan biologis Air bersih
tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu
kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan adanya bakteri E.coli atau
Fecal coli dalam air. dan persyaratan radiologis Persyaratan radiologis
mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan
bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.
Syarat-syarat tersebut berdasarkan permenkes No.492/Menkes/PER/IV/2010. Uji
kualitas air ini menggunakan sampel dari PDAM Sirin Meragun, Hasil uji kualitas
air dapat dilihat dalam tabel 4.33 berikut :
77
Kadar Hasil
No. Parameter Uji Satuan Metode Uji
Maks. Uji
1 Suhu o
C ± 3 oC 22,00 SNI 06-6989.23-2005
2 Warna Unit Pt-Co 15 17,70 SNI 6989.80:2011
3 Bau - - - SNI 06-6860-2002
4 Rasa - - - SNI 06-6859-2002
5 Kekeruhan NTU 5 7,34 SNI 06-6989.25-2005
6 Residu Terlarut (TDS) mg/L 500 40,00 SNI 06-6989.27-2005
7 Air Raksa (Hg) mg/L 0,001 <0,0002 SNI 06-2462-1991
8 Arsen (As) mg/L 0,01 <0,0005 SNI 06-2913-1992
9 Timbal (Pb) mg/L 0,01 <0,002 SNI 6989.8:2009
10 Cadmium (Cd) mg/L 0,003 <0,001 SNI 6989.16:2009
11 Seng (Zn) mg/L 3 <0,001 SNI 6989.7:2009
12 Tembaga (Cu) mg/L 2 <0,001 SNI 6989.6:2009
13 Mangan (Mn) mg/L 0,4 <0,001 SNI 6989.5:2009
14 Besi (Fe) mg/L 0,3 0,038 SNI 6989.4:2009
15 Selenium (Se) mg/L 0,01 < 0,0005 SNI 06-2475-1991
16 Nitrat (NO3-N) mg/L 50 0,487 SNI 06-2480-1991
17 Nitrit (NO2-N) mg/L 3 <0,007 SNI 06-6989.9-2004
18 Ammoniia (NH3-N) mg/L 1,5 0,012 SNI 06-6989.30-2005
19 pH - 6,5 - 8,5 7,33 SNI 06-6989.11-2004
20 Natrium (Na) mg/L 200 1,12 SNI 06-2428-1991
21 Flourida (F) mg/L 1,5 < 0,001 SNI 06-6989.29-2005
22 Slanida (CN) mg/L 0,07 0,012 SNI 6989.76:2011
23 Klorida (Cl) mg/L 250 14 SNI 6989.19:2009
24 Sulfat (SO4) mg/L 250 10,30 SNI 6989.20:2009
25 Kesadahan (sbg CaCO3) mg/L 500 10,40 SNI 06-6989.12-2004
26 Deterjen sebagai MBAS mg/L 0,05 0,127 SNI 06-6989.51-2005
27 Total Kromium mg/L 0,05 < 0,001 SNI 6989.17:2009
28 Zat Organik (KMnO4) mg/L 10 9,1 SNI 06-6989.22-2004
29 Chlorine (Cl2) mg/L 5 < 0,01 Hanna Method 330.5
30 Nikel (Ni) mg/L 0,07 < 0,001 SNI 6989.18:2009
31 Total Coliform koloni/100 ml 0 0 SNI 06-2897-1992
32 E. coli koloni/100 ml 0 0 SNI 06-2897-1992
Sumber :PDAM Sirin Meragun
78
4.3.1 Simulasi 1
Simulasi 1 adalah simulasi dengan kondisi jaringan eksisting tahun 2020 dan
besar kebutuhan air pada jam puncak tahun 2020 (83,175 liter/detik). Gambar 4.1
merupakan skema jaringan eksisting tahun 2020. Hasil running simulasi 1 sebagai
berikut (tabel lengkap dapat dilihat pada lampiran B) :
- Flow (debit aliran) berada antara 0,03 ˗ 82,06 liter/detik
- Velocity (kecepatan aliran) berada antara 0,01 ˗ 2,00 liter/detik
- Unit Headloss (kehilangan energi) berada antara 0,00 ˗ 47,41 m/km
- Pressure (tekanan) berada antara 6,61 ˗ 37,92 m
Terdapat 16 pipa yang memiliki nilai unit headloss lebih tinggi dari yang
izinkan (tabel 4.34).
Tabel 4.34 Pipa Eksisting Tidak Memenuhi Standar
Panjang Diameter Flow Velocity Unit Headloss (m/km)
No. Link ID
m mm liter/det m/s Epanet Izin Ket.
1 P53 50,82 75 3,94 0,89 10,58 <5 T
2 P54 156,02 75 3,52 0,80 8,58 <5 T
3 P55 141,98 75 3,10 0,70 6,77 <5 T
4 P56 315,57 75 2,68 0,61 5,16 <5 T
5 P66 201,50 150 17,15 0,97 5,51 <5 T
6 P67 252,86 150 16,72 0,95 5,26 <5 T
7 P68 94,46 50 1,27 0,64 9,30 <5 T
8 P79 167,87 50 1,27 0,64 9,30 <5 T
9 P83 70,33 75 8,86 2,00 47,41 <5 T
10 P85 14,99 75 8,01 1,81 39,39 <5 T
11 P88 65,94 75 6,75 1,53 28,65 <5 T
12 P91 192,92 75 5,48 1,24 19,50 <5 T
13 P92 201,75 75 5,06 1,15 16,82 <5 T
14 P97 170,78 75 2,95 0,67 6,20 <5 T
15 P107 61,50 50 0,93 0,48 5,31 <5 T
16 P130 185,35 50 0,93 0,48 5,31 <5 T
Keterangan :
T = Tidak Memenuhi Standar Izin (table 2.6)
Sumber : Epanet, 2021
81
Pada tabel 4.34 hasil running menunjukan ada 16 pipa memiliki nilai
kehilangan energi (unit headloss) melebihi 5 m/km, kehilangan energi pada pipa
tersebut dikarenakan perubahan dimensi pipa yang membawa debit kebutuhan air
yang dilewati berpindah ke dimensi pipa yang lebih kecil, sehingga pipa tersebut
mengalami kehilangan energi yang melebihi standar yang izinkan. Selanjutnya
dilakukan percobaan simulasi dengan kebutuhan air rata-rata untuk
membandingkan hasil kehilangan energi (unit headloss) dapat dilihat pada tabel
4.35 berikut :
4.3.2 Simulasi 2
Simulasi 2 adalah simulasi dengan kondisi perbaikan terhadap simulasi 1,
karena hasil simulasi 1 tahun 2020 sebelumnya masih terdapat pipa yang memiliki
nilai kehilangan energi yang melebihi 5 m/km, maka pada kondisi Simulasi 2
dengan kebutuhan air yang sama (83,175 liter/detik, tabel 4.30) namun dengan
penggantian dimensi pada pipa yang sebelumnya tidak memenuhi standar (tabel
4.34). Setelah dilakukan perbaikan dengan cara merubah dimensi pipa didapat hasil
sebagai berikut :
- Flow (debit aliran) berada antara 0,03 ˗ 82,06 liter/detik
- Velocity (kecepatan aliran) berada antara 0,03 ˗ 0,80 liter/detik
- Unit Headloss (kehilangan energi) berada antara 0,00 ˗ 4,80 m/km
- Pressure (tekanan) berada antara 6,61 ˗ 37,92 m
Tabel lengkap dapat dilihat pada lampiran B. Berikut adalah tabel
perbandingan hasil perbaikan pada simulasi 1 dan simulasi 2 tahun 2020
Pressure
Elevation
No. Node ID S1 S2
(m) (m) Ket. (m) Ket.
1 J55 19,00 31,91 M 34,68 M
2 J56 21,00 27,70 M 30,47 M
3 J57 25,00 23,62 M 26,40 M
4 J58 19,00 28,43 M 31,20 M
5 J67 19,00 33,66 M 35,57 M
6 J67 19,00 33,66 M 35,57 M
7 J72 22,00 29,96 M 31,96 M
8 J86 18,00 28,35 M 34,13 M
9 J88 25,00 19,91 M 27,52 M
10 J91 23,00 15,22 M 28,23 M
11 J92 21,00 17,00 M 30,00 M
12 J96 20,00 15,61 M 29,41 M
13 J109 18,00 36,54 M 36,54 M
14 J188 24,00 29,61 M 29,61 M
15 J196 23,00 30,95 M 30,95 M
Keterangan :
M = Memenuhi standar izin (table 2.6)
S1 = Simulasi 1
S2 = Simulasi 2
Sumber : Epanet, 2021
Pada tabel 4.36 hasil running simulasi kedua menunjukan bahwa tidak
terdapat kehilangan energi (unit headloss) melebihi 5 m/km dengan nilai antara
0,00 – 4,80 m/km dari yang sebelumnya 0,00 – 47,41 m/km. Pada tabel 4.37 dapat
dilihat nilai tekanan antara kondisi eksisting dan evaluasi terdapat perbedaan,
karena perubahan dimensi pipa dari kondisi awal. Nilai tekanan setelah dilakukan
evaluasi masih memenuhi berada antara 5 – 60 m (tabel 2.6), sehingga kondisi
simulasi dua dapat dijadikan solusi karena tidak berpengaruh besar terhadap
tekanan kepada daerah pelayanan.
85
Sumber:Epanet,2021
Gambar4.3HasilRunningSimulasi2
86
4.3.3 Simulasi 3
Simulasi 3 adalah simulasi dengan kondisi jaringan pipa sama dengan
simulasi 2, namun ditinjau dengan kebutuhan air bersih tahun 2040 sebesar 128,567
liter/detik (tabel 4.31). Hasil running didapat sebagai berikut (tabel lengkap dapat
dilihat pada lampiran B) :
- Flow (debit aliran) berada antara 0,07 ˗ 128,59 liter/detik
- Velocity (kecepatan aliran) berada antara 0,02 ˗ 1,24 liter/detik
- Unit Headloss (kehilangan energi) berada antara 0,00 ˗ 11,83 m/km
- Pressure (tekanan) berada antara (˗ 3,16) ˗ 35,33 m
Berikut adalah tabel pipa yang tidak memenuhi standar izin pada simulasi 3
(tabel 4.38).
Tabel 4.38 Pipa Tidak Memenuhi Standar pada Simulasi 3
4.3.4 Simulasi 4
Simulasi 4 adalah simulasi yang dilakukan untuk mencari alternatif solusi
untuk permasalahan pada simulasi 3. Maka simulasi ini dilakukan pada jaringan
simulasi 3 yang memiliki nilai kehilangan energi tinggi (tabel 4.38) dan tekanan
negatif (tabel 4.39) dengan cara melakukan perubahan dimensi pipa dan membuat
alternatif penambahan jalur pipa baru dengan titik S1 hingga S15 memiliki jarak
terdekat dengan kondisi pipa yang memiliki nilai kehilangan energi yang besar di
Desa Mungguk dan Desa Bokak Sebumbun (Gambar 4.5). Berikut adalah tabel
koordinat dan diameter yang akan dijadikan jalur pipa baru.
Tabel 4.40 Koordinat Jalur Pipa Tabel 4.41 Daftar Penambahan Pipa
Tahun 2040 Tahun 2040
Daftar tabel lengkap dapat dilihat pada lampiran B. Dari hasil tabel 4.42 dan
tabel 4.43 didapat kondisi jaringan setalah dilakukan evaluasi terdapat peningkatan
tekanan (preassure) dan penurunan kehilangan energi (unit headloss) sehingga
memenuhi nilai standar izin. Selain merubah dimensi pipa menjadi lebih besar,
penambahan jalur pipa juga dapat meningkatkan tekanan, sehingga simulasi 4 dapat
dijadikan sebagai alternatif solusi perbaikan pada simulasi 3.
93
Simulasi Ke-
Indikator
1 2
Seluruh jaringan memenuhi Seluruh jaringan memenuhi
Pressure
persyaratan persyaratan
44,06% pipa memenuhi 41,58% memenuhi
Velocity
persyaratan (dari 202 pipa) persyaratan (dari 202 pipa)
Unit 92,08% pipa memenuhi Seluruh jaringan memenuhi
Headloss persyaratan (dari 202 pipa) persyaratan
Sumber : Analisis, 2021
Dari kedua tabel diatas, simulasi 2 dan simulasi 4 dapat menjadi alternatif
perbaikan jaringan untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan air bersih di
Kecamatan Sekadau Hilir. Penyebab terjadinya velocity berada dibawah nilai 0,30
m/detik diakibatkan oleh debit yang melalui pipa tersebut kecil dan diameter yang
terlalu besar, namun apabila mengecilkan diameter pipa maka mengakibatkan unit
headloss yang besar
95
Berikut adalah perbandingan data tekanan (pressure) Epanet 2.0 dan data di
lapangan pada node J111 (gambar 4.7). Terdapat selisih (error) sekitar 3,78 %,
diperkirakan hal tersebut terjadi karena penggunaan air dilapangan belum mencapai
kebutuhan air maksimal pada jam puncak, sedangkan pada simulasi Epanet
menggunakan kebutuhan air maksimal pada jam puncak. Perbandingan data dapat
dilihat pada Tabel 4.47 berikut :
Diameter
Node Pressure Error
No Dokumentasi Pipa
(id) (mm) (bar) (%)
(a) (b) (c) (d) (e) (f) = (2-1)/2
3,78
Keterangan :
1 bar = 10 meter
Sumber : Analisis, 2021
Tanjung
J111
Mungguk
Sungai Ringin
Bokak Sebumbun
97
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kebutuhan air bersih pada jam puncak di Kecamatan Sekadau Hilir pada
tahun 2020 sebesar 82,08 liter/detik.
2. Kebutuhan air bersih pada jam puncak di Kecamatan Sekadau Hilir pada
tahun 2040 sebesar 128,57 liter/detik.
3. Pada saat melayani kebutuhan air bersih tahun 2040, perlu diadakan
perubahan diameter pipa dan penambahan jalur pipa baru pada jaringan. Pada
pipa Ø50 mm, Ø75 mm dan Ø100 mm menjadi Ø75 mm sampai dengan Ø150
mm di Desa Sungai Ringin. Pada pipa Ø50 mm dan Ø75 mm menjadi Ø75
mm dan Ø100 mm di Desa Mungguk. Serta penambahan jalur pipa baru Ø300
mm dari Desa Sungai Ringin ke Desa Mungguk.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan perencanaan yang telah dilakukan, maka penulis
mencoba untuk memberikan saran, yaitu :
1. Perlu dilakukan evaluasi pada jaringan pipa di wilayah pelayanan Reservoir
Sirin Meragun Kecamatan Sekadau Hilir.
2. Mengadakan pengecekan pipa secara berkala sehingga dapat mengurangi
kebocoran atau pencurian air yang dapat merugikan perusahaan.
3. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya air bersih
agar tidak melakukan tindakan yang merugikan kepada pihak-pihak yang
terkait maupun masyarakat itu sendiri terutama terhadap pencurian air dan
pencemaran sumber air baku.
98
DAFTAR PUSTAKA
Al-Layla M.A.; Ahmad S.; dan Middlebrook J.E. 1977, Water Supply Engineering
Design, Ann Arbor, Science Publisher Inc, Michingan.
Apriyandi, 2019. Evaluasi Sistem Distribusi PDAM Gunung Poteng Kota
Singkawang, Pontianak. Universitas Tanjungpura.
Badan Pusat Statistik, 2019. Kecamatan Sekadau Hilir Dalam Angka 2019.
Damanhuri, Enri 1989, Pendekatan Sistem Dalam Pengendalian dan
Pengoperasian Sistem Jaringan Distribusi Air Minum, Bandung, Jurusan
Teknik Lingkungan, FTSP-ITB
HATI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia), 2011. Pertemuan Ilmiah
Tahunan (PIT) XXVII. Ambon.
Keman, S.,2015. Kesehatan Perumahan Dan Lingkungan Pemukiman. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, VOL. 2 (I). Hlm. 40.
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes). 1999. Persyaratan Kesehatan
Perumahan. NO. 829/Menkes/SK/VII/1999.
Kodoate, Robert J. Manajemen Dan Rekayasa Infrastruktur. Pustaka Pelajar 2003
Munsin, Moses, H. 2015. Profil Singkat Kabupaten Sekadau. Mei 2, 2020.
https://docplayer.info/49193843.html
NSPM Kimpraswil. 2002. Pedoman Petunjuk Teknik Manual. Vol 6 (II dan III)
Peavy, Howard, 1985, Environmental Engineering, New Dehli, McGraw-Hill
Publishung Company Ltd.
Republik Indonesia. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
18/PRT/M/2007 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
Rossman, L.A. 2000. EPANET 2.0 User Manual Water Suplly and Water
Resoucess Division. National Risk Management Research laboratory
Cincinnati, OH 45268. Ahli Bahasa EKAMITRA Engineering.
Sularso, Tahara, H., 2000. Pompa dan Kompresor, Pradnya Paramitha, Jakarta
Upia, Apriyadi Suustra.; Kartini.; dan Nirmala, Azwa. 2018. Perencanaan
Pengembangan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersi Di Kecamatan Sungai
Kakap Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Untan, VOL.
5 (II). Hlm. 1.
Zulpiadi.; Kartini.; dan Wibowo, Hari. 2018. Evaluasi Sistem Jaringan Distribusi
Air Bersih PDAM Di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Jurnal
Mahasiswa Teknik Sipil Untan, VOL. 5 (II). Hlm. 1.
99
Tabel A.1 Perhitungan Proyeksi Desa Sungai Ringin
A-1
A-2
A-5
Tabel A.7 Kebutuhan Domestik Desa Tanjung
A-6
Tabel A.9 Proyeksi Jumlah Murid dan Guru
A-7
A-8
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Murid/Guru Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Murid (a) (b) (c = (a*b))
TK 10 liter/murid/hari 295 310 2.950 3.100
SD 40 liter/murid/hari 1.550 1.628 62.000 65.120
SMP 50 liter/murid/hari 1.273 1.336 63.650 66.800
SMA/SMK 80 liter/murid/hari 3.329 3.496 266.320 279.680
Guru (a) (b) (c = (a*b))
TK 80 liter/guru/hari 28 29 2.240 2.320
SD 80 liter/guru/hari 75 78 6.000 6.240
SMP 80 liter/guru/hari 116 122 9.280 9.760
SMA/SMK 80 liter/guru/hari 146 153 11.680 12.240
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 424.120 445.260
(Qtot/24*60*60) liter/detik 4,909 5,153
A-9
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Murid/Guru Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Murid (a) (b) (c = (a*b))
TK 10 liter/murid/hari 127 285 1.270 2.850
SD 40 liter/murid/hari 1.096 2.456 43.840 98.240
SMP 50 liter/murid/hari 127 285 6.350 14.250
SMA/SMK 80 liter/murid/hari 848 1.901 67.840 152.080
Guru (a) (b) (c = (a*b))
TK 80 liter/guru/hari 11 24 880 1.920
SD 80 liter/guru/hari 58 130 4.640 10.400
SMP 80 liter/guru/hari 12 27 960 2.160
SMA/SMK 80 liter/guru/hari 39 87 3.120 6.960
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 128.900 288.860
(Qtot/24*60*60) liter/detik 1,492 3,343
Proyeksi
Proyeksi
Kebutuhan Air Kebutuhan
Murid/Guru
Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Murid (a) (b) (c = (a*b))
TK 10 liter/murid/hari 26 28 260 280
SD 40 liter/murid/hari 132 146 5280 5840
SMP 50 liter/murid/hari 0 0 0 0
SMA/SMK 80 liter/murid/hari 0 0 0 0
Guru (a) (b) (c = (a*b))
TK 80 liter/guru/hari 4 4 320 320
SD 80 liter/guru/hari 10 10 800 800
SMP 80 liter/guru/hari 0 0 0 0
SMA/SMK 80 liter/guru/hari 0 0 0 0
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 6660 7240
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,077 0,084
A-10
Proyeksi
Proyeksi
Kebutuhan Air Kebutuhan
Murid/Guru
Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Murid (a) (b) (c = (a*b))
TK 10 liter/murid/hari 0 0 0 0
SD 40 liter/murid/hari 185 437 7400 17480
SMP 50 liter/murid/hari 0 0 0 0
SMA/SMK 80 liter/murid/hari 0 0 0 0
Guru (a) (b) (c = (a*b))
TK 80 liter/guru/hari 0 0 0 0
SD 80 liter/guru/hari 14 33 1120 2640
SMP 80 liter/guru/hari 0 0 0 0
SMA/SMK 80 liter/guru/hari 0 0 0 0
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 8520 20120
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,099 0,233
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
12.596 12.628 13.260
(a) (c) (b)
Rumah Ibadah
Satuan d = (a*(b/c))
Masjid/Surau 18 Unit 18 18
Gereja Katolik 3.699 Orang 3.709 3.894
Gereja Protestan 1.199 Orang 1.203 1.263
Pura 2 Orang 3 3
Kelenteng 79 Orang 80 84
Wihara 344 Orang 345 363
A-11
Jumlah
Peruntukan 2.019 2020 2040
10.480 11.175 25.059
(a) (c) (b)
Rumah Ibadah
Satuan d = (a*(b/c))
Masjid/Surau 16 Unit 17 38
Gereja Katolik 1548 Orang 1.651 3.702
Gereja Protestan 581 Orang 620 1.390
Pura 0 Orang 0 0
Kelenteng 121 Orang 130 290
Wihara 176 Orang 188 421
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
2.283 2.295 2.527
(a) (c) (b)
Rumah Ibadah
Satuan d = (a*(b/c))
Masjid/Surau 10 Unit 10 11
Gereja Katolik 34 Orang 35 38
Gereja Protestan 10 Orang 11 12
Pura 0 Orang 0 0
Kelenteng 0 Orang 0 0
Wihara 0 Orang 0 0
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
1.929 2.070 4.890
(a) (c) (b)
Rumah Ibadah
Satuan d = (a*(b/c))
Masjid/Surau 4 Unit 4 10
Gereja Katolik 1170 Orang 1.256 2.966
Gereja Protestan 236 Orang 254 599
Pura 0 Orang 0 0
Kelenteng 0 Orang 0 0
Wihara 7 Orang 8 18
A-12
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Rumah Ibadah (a) (b) (c = a*b)
Masjid/Surau 3.000 liter/unit/hari 18 18 54.000 54.000
Gereja Katolik 5 liter/orang/hari 3.709 3.894 18.545 19.470
Gereja Protestan 5 liter/orang/hari 1.203 1.263 6.015 6.315
Pura 5 liter/orang/hari 3 3 15 15
Kelenteng 5 liter/orang/hari 80 84 400 420
Wihara 5 liter/orang/hari 345 363 1.725 1.815
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 80.700 82.035
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,934 0,949
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Rumah Ibadah (a) (b) (c = a*b)
Masjid/Surau 3.000 liter/unit/hari 17 38 51.000 114.000
Gereja Katolik 5 liter/orang/hari 1.651 3.702 8.255 18.510
Gereja Protestan 5 liter/orang/hari 620 1.390 3.100 6.950
Pura 5 liter/orang/hari 0 0 0 0
Kelenteng 5 liter/orang/hari 130 290 650 1.450
Wihara 5 liter/orang/hari 188 421 940 2.105
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 63.945 143.015
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,740 1,655
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Rumah Ibadah (a) (b) (c = a*b)
Masjid/Surau 3.000 liter/unit/hari 10 11 30.000 33.000
Gereja Katolik 5 liter/orang/hari 35 38 175 190
Gereja Protestan 5 liter/orang/hari 11 12 55 60
Pura 5 liter/orang/hari 0 0 0 0
Kelenteng 5 liter/orang/hari 0 0 0 0
Wihara 5 liter/orang/hari 0 0 0 0
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 30.230 33.250
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,350 0,385
A-13
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Rumah Ibadah (a) (b) (c = a*b)
Masjid/Surau 3.000 liter/unit/hari 4 10 12.000 30.000
Gereja Katolik 5 liter/orang/hari 1.256 2.966 6.280 14.830
Gereja Protestan 5 liter/orang/hari 254 599 1.270 2.995
Pura 5 liter/orang/hari 0 0 0 0
Kelenteng 5 liter/orang/hari 0 0 0 0
Wihara 5 liter/orang/hari 8 18 40 90
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 19.590 47.915
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,227 0,555
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
12.596 12.628 13.260
(a) (c) (b)
Fasilitas Kesehatan
Satuan d = (a*(b/c))
Rumah Sakit Umum 0 Bed 0 0
Puskesmas 1 Unit 1 1
Puskesmas Pembantu 0 Unit 0 0
Polindes 0 Unit 0 0
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
10.480 11.175 25.059
(a) (c) (b)
Fasilitas Kesehatan
Satuan d = (a*(b/c))
Rumah Sakit Umum 120 Bed 127 286
Puskesmas 0 Unit 0 0
Puskesmas Pembantu 0 Unit 0 0
Polindes 1 Unit 1 2
A-14
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
2.283 2.295 2.527
(a) (c) (b)
Fasilitas Kesehatan
Satuan d = (a*(b/c))
Rumah Sakit Umum 0 Bed 0 0
Puskesmas 0 Unit 0 0
Puskesmas Pembantu 0 Unit 0 0
Polindes 1 Unit 1 1
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
1.929 2.070 4.890
(a) (c) (b)
Fasilitas Kesehatan
Satuan d = (a*(b/c))
0 Bed 0 0
Puskesmas 0 Unit 0 0
Puskesmas Pembantu 0 Unit 0 0
Polindes 1 Unit 1 2
Proyeksi
Proyeksi
Kebutuhan Air Kebutuhan
Unit
Air
202 204
Peruntukan Satuan 2020 2040
0 0
Fasilitas Kesehatan (a) (b) (c = a*b)
Rumah Sakit Umum 200 liter/bed/hari 0 0 0 0
2.00 2.00 2.00
Puskesmas liter/unit/hari 1 1
0 0 0
Puskesmas Pembantu 500 liter/unit/hari 0 0 0 0
Polindes 500 liter/unit/hari 0 0 0 0
2.00 2.00
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari
0 0
0,02 0,02
(Qtot/24*60*60) liter/detik
3 3
A-15
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Fasilitas Kesehatan (a) (b) (c = a*b)
Rumah Sakit Umum 200 liter/bed/hari 127 286 25.400 57.200
Puskesmas 2.000 liter/unit/hari 0 0 0 0
Puskesmas Pembantu 500 liter/unit/hari 0 0 0 0
Polindes 500 liter/unit/hari 1 2 500 1.000
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 25.900 58.200
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,300 0,674
Proyeksi
Proyeksi
Kebutuhan Air Kebutuhan
Unit
Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Fasilitas Kesehatan (a) (b) (c = a*b)
Rumah Sakit Umum 200 liter/bed/hari 0 0 0 0
Puskesmas 2.000 liter/unit/hari 0 0 0 0
Puskesmas Pembantu 500 liter/unit/hari 0 0 0 0
Polindes 500 liter/unit/hari 1 1 500 500
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 500 500
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,006 0,006
Proyeksi
Proyeksi
Kebutuhan Air Kebutuhan
Unit
Air
Peruntukan Satuan 2020 2040 2020 2040
Fasilitas Kesehatan (a) (b) (c = a*b)
Rumah Sakit Umum 200 liter/bed/hari 0 0 0 0
Puskesmas 2.000 liter/unit/hari 0 0 0 0
Puskesmas Pembantu 500 liter/unit/hari 0 0 0 0
Polindes 500 liter/unit/hari 1 2 500 1.000
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 500 1.000
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,006 0,012
A-16
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
12.596 12.628 13.260
(a) (c) (b)
Fasilitas Umum
Satuan d = (a*(b/c))
Kamar Hotel 72 bed 72 75
Pasar 8 unit 8 8
Pengunjung Trminal 100 orang 101 106
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
10.480 11.175 25.059
(a) (c) (b)
Fasilitas Umum
Satuan d = (a*(b/c))
Kamar Hotel 176 bed 187 420
Pasar 2 unit 2 4
Pengunjung Trminal 0 orang 0 0
Jumlah
Peruntukan 2019 2020 2040
1.929 2.070 4.890
(a) (c) (b)
Fasilitas Umum
Satuan d = (a*(b/c))
Kamar Hotel 22 bed 23 55
Pasar 0 unit 0 0
Pengunjung Trminal 0 orang 0 0
A-17
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Keb.
Peruntukan 2020 2040 2020 2040
Air/Unit Satuan
Fasilitas Umum (a) (b) (c = a*b)
Kamar Hotel 150 liter/bed/hari 72 75 10.800 11.250
Pasar 12.000 liter/unit/hari 8 8 96.000 96.000
Pengunjung Terminal 3 liter/unit/hari 101 106 303 318
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 107.103 107.568
(Qtot/24*60*60) liter/detik 1,240 1,245
Proyeksi Proyeksi
Kebutuhan Air
Unit Kebutuhan Air
Peruntukan Keb. Air/Unit 2020 2040 2020 2040
Satuan
Fasilitas Umum (a) (b) (c = a*b)
Kamar Hotel 150 liter/bed/hari 187 420 28.050 63.000
Pasar 12.000 liter/unit/hari 2 4 24.000 48.000
Pengunjung Terminal 3 liter/unit/hari 0 0 0 0
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 52.050 111.000
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,602 1,285
Proyeksi
Proyeksi
Kebutuhan Air Kebutuhan
Unit
Air
Peruntukan Keb. Air/Unit 2020 2040 2020 2040
Satuan
Fasilitas Umum (a) (b) (c = a*b)
Kamar Hotel 150 liter/bed/hari 23 55 3.450 8.250
Pasar 12.000 liter/unit/hari 0 0 0 0
Pengunjung Terminal 3 liter/unit/hari 0 0 0 0
Total Kebutuhan (Qtot) liter/hari 3.450 8.250
(Qtot/24*60*60) liter/detik 0,040 0,095
A-18
Desa
Bidang Sungai Ringin Mungguk Tanjung Bokak
2020 2040 2020 2040 2020 2040 2020 2040
Pendidikan 4,909 5,153 1,492 3,343 0,077 0,084 0,099 0,233
Keagamaan 0,934 0,949 0,740 1,655 0,350 0,385 0,227 0,555
Kesehatan 0,023 0,023 0,300 0,674 0,006 0,006 0,006 0,012
Umum 1,240 1,245 0,602 1,285 0,000 0,000 0,040 0,095
Total 7,106 7,371 3,134 6,957 0,433 0,474 0,371 0,895
Tabel A.37 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sekadau Hilir 2020
Desa
S. Ringin Mungguk Tanjung B. Sebumbun Total
No. URAIAN
2020 2020 2020 2020
(liter/detik)
1 Total Kebutuhan Domestik (A) 12,570 11,124 2,285 2,060 28,040
2 Total Kebutuhan Non Domestik (B) 7,106 3,134 0,433 0,371 11,044
3 Kebutuhan Total (C = A + B) 19,676 14,258 2,718 2,431 39,084
4 Kehilangan (D= C x 20%) 3,935 2,852 0,544 0,486 7,817
5 Total Kebutuhan Rata-rata (E= C + D) 23,611 17,110 3,262 2,918 46,900
6 Kebutuhan Harian Puncak (F= E x 1,15) 27,153 19,676 3,751 3,355 53,935
7 Kebutuhan Jam Puncak (G= E x 1,75) 41,319 29,942 5,708 5,106 82,075
Tabel A.38 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Sekadau Hilir 2040
Desa
S. Ringin Mungguk Tanjung B. Sebumbun Total
No. URAIAN
2040 2040 2040 2040
(liter/detik)
1 Total Kebutuhan Domestik (A) 13,199 24,944 2,516 4,867 45,526
2 Total Kebutuhan Non Domestik (B) 7,371 6,957 0,474 0,895 15,697
3 Kebutuhan Total (C = A + B) 20,570 31,901 2,990 5,762 61,223
4 Kehilangan (D= C x 20%) 4,114 6,380 0,598 1,152 12,245
5 Total Kebutuhan Rata-rata (E= C + D) 24,684 38,281 3,588 6,914 73,467
6 Kebutuhan Harian Puncak (F= E x 1,15) 28,386 44,023 4,126 7,951 84,487
7 Kebutuhan Jam Puncak (G= E x 1,75) 43,196 66,992 6,279 12,100 128,567
A-19
Tabel B.1 Perbandingan Node Simulasi 1 dan Simulasi 2
Pressure
Elevation Demand
No. Node ID S1 S2
m liter/det (m) Ket. (m) Ket.
1 J1 50 0,00 7,86 M 7,86 M
2 J2 47 0,00 10,79 M 10,79 M
3 J3 44 0,00 13,68 M 13,68 M
4 J4 44 0,42 13,49 M 13,49 M
5 J5 43 0,42 14,39 M 14,39 M
6 J6 47 0,42 9,43 M 9,43 M
7 J7 42 0,42 14,24 M 14,24 M
8 J8 43 0,42 14,28 M 14,28 M
9 J9 37 0,42 20,16 M 20,16 M
10 J10 35 0,42 22,05 M 22,05 M
11 J11 31 0,42 25,89 M 25,89 M
12 J12 33 0,42 23,78 M 23,78 M
13 J13 34 0,42 22,69 M 22,69 M
14 J14 39 0,42 17,67 M 17,67 M
15 J15 30 0,42 26,62 M 26,62 M
16 J16 28 0,42 28,50 M 28,50 M
17 J17 28 0,42 28,37 M 28,37 M
18 J18 23 0,42 33,29 M 33,29 M
19 J19 21 0,42 35,17 M 35,17 M
20 J20 24 0,42 31,93 M 31,93 M
21 J21 20 0,42 35,92 M 35,92 M
22 J22 18 0,42 37,92 M 37,92 M
23 J23 21 0,42 35,06 M 35,06 M
24 J24 24 0,42 31,89 M 31,89 M
25 J25 24 0,42 31,03 M 31,03 M
26 J26 19 0,42 35,75 M 35,75 M
27 J27 22 0,42 33,82 M 33,82 M
28 J28 22 0,42 33,59 M 33,59 M
29 J29 22 0,42 33,73 M 33,73 M
30 J30 21 0,42 34,53 M 34,53 M
31 J31 20 0,42 35,65 M 35,65 M
32 J32 20 0,42 35,10 M 35,09 M
33 J33 25 0,42 30,55 M 30,55 M
34 J34 24 0,42 31,25 M 31,25 M
35 J35 22 0,42 33,13 M 33,13 M
36 J36 22 0,42 33,47 M 33,47 M
37 J37 20 0,42 35,42 M 35,42 M
38 J38 24 0,42 31,14 M 31,14 M
B-1
B-2
Pressure
Elevation Demand
No. Node ID S3 S4
m liter/det (m) Ket. (m) Ket.
1 J1 50 0,00 7,68 M 7,68 M
2 J2 47 0,00 10,51 M 10,51 M
3 J3 44 0,00 13,27 M 13,27 M
4 J4 44 0,44 12,83 M 13,04 M
5 J5 43 0,44 13,59 M 13,93 M
6 J6 47 0,44 8,55 M 8,88 M
7 J7 42 0,44 13,35 M 13,68 M
8 J8 43 0,44 13,34 M 13,80 M
9 J9 37 0,44 19,06 M 19,66 M
10 J10 35 0,44 20,80 M 21,53 M
11 J11 31 0,44 24,42 M 25,34 M
12 J12 33 0,44 22,16 M 23,21 M
13 J13 34 0,44 21,07 M 22,12 M
14 J14 39 0,44 16,05 M 17,10 M
15 J15 30 0,44 24,78 M 26,03 M
16 J16 28 0,44 26,51 M 27,89 M
17 J17 28 0,44 26,37 M 27,75 M
18 J18 23 0,44 30,98 M 32,64 M
19 J19 21 0,44 32,69 M 34,50 M
20 J20 24 0,44 29,44 M 31,24 M
21 J21 20 0,44 33,34 M 35,22 M
22 J22 18 0,44 35,33 M 37,22 M
23 J23 21 0,44 32,44 M 34,38 M
24 J24 24 0,44 29,01 M 31,17 M
25 J25 24 0,44 28,07 M 30,24 M
26 J26 19 0,44 32,77 M 34,93 M
27 J27 22 0,44 30,84 M 33,09 M
28 J28 22 0,44 30,59 M 32,84 M
29 J29 22 0,44 30,61 M 32,99 M
30 J30 21 0,44 31,40 M 33,77 M
31 J31 20 0,44 32,41 M 34,89 M
32 J32 20 0,44 30,50 M 34,63 M
33 J33 25 0,44 27,17 M 29,80 M
34 J34 24 0,44 27,45 M 30,74 M
35 J35 22 0,44 28,93 M 32,50 M
36 J36 22 0,44 29,96 M 32,71 M
37 J37 20 0,44 31,82 M 34,66 M
38 J38 24 0,44 26,84 M 30,40 M
39 J39 24 0,44 26,67 M 30,23 M
40 J40 21 0,44 29,45 M 33,01 M
41 J41 18 0,44 32,27 M 35,83 M
42 J42 19 0,44 31,17 M 34,72 M
B-12
Unit Headloss
Panjang Diameter (mm) Velocity (m/s)
No. Link ID S3 S4
m S3 S4 S3 S4 (m/km) Ket. (m/km) Ket.
1 P1 161,64 400 400 1,02 1,02 1,93 M 1,93 M
2 P2 85,56 400 400 1,02 1,02 1,93 M 1,93 M
3 P3 126,68 400 400 1,02 1,02 1,93 M 1,93 M
4 P4 228,47 400 400 1,02 0,71 1,93 M 0,98 M
5 P5 120,3 400 400 1,02 0,71 1,92 M 0,97 M
6 P6 218,91 50 50 0,45 0,45 4,77 M 4,77 M
7 P7 153,4 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
8 P8 133,83 400 400 1,01 0,69 1,89 M 0,94 M
9 P9 151,21 400 400 1,01 0,69 1,87 M 0,94 M
10 P10 138,43 400 400 1,00 0,69 1,86 M 0,93 M
11 P11 204,46 400 400 1,00 0,68 1,85 M 0,92 M
12 P12 140,88 400 400 1,00 0,68 1,84 M 0,91 M
13 P13 147,47 75 75 0,20 0,2 0,66 M 0,66 M
14 P14 104,69 75 75 0,10 0,1 0,18 M 0,18 M
15 P15 210,8 400 400 0,98 0,67 1,80 M 0,88 M
16 P16 153,2 400 400 0,98 0,67 1,79 M 0,87 M
17 P17 106,84 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
18 P18 298,54 400 400 0,97 0,66 1,77 M 0,86 M
19 P19 165,06 400 400 0,97 0,66 1,75 M 0,85 M
20 P20 181,94 50 50 0,28 0,24 1,93 M 1,51 M
21 P21 118,31 50 50 0,05 0,02 0,08 M 0,01 M
22 P22 135,31 50 50 0,17 0,21 0,82 M 1,15 M
23 P23 195,28 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
24 P24 256,63 400 400 0,95 0,64 1,70 M 0,81 M
25 P25 195,85 50 50 0,45 0,45 4,77 M 4,77 M
26 P26 230,06 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
27 P27 103,57 400 400 0,94 0,63 1,66 M 0,78 M
28 P28 187,42 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
29 P29 136,86 400 400 0,94 0,62 1,64 M 0,77 M
30 P30 160,94 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
31 P31 126,61 400 400 0,93 0,61 1,62 M 0,75 M
32 P32 155,96 400 400 0,90 0,55 1,51 M 0,61 M
33 P33 86,12 50 100 0,61 0,24 8,36 T 0,65 M
34 P34 145,93 50 75 0,38 0,32 3,56 M 1,61 M
35 P35 125,72 50 75 0,16 0,22 0,70 M 0,81 M
36 P36 146,78 400 400 0,88 0,53 1,47 M 0,57 M
37 P37 90,81 400 400 0,88 0,53 1,46 M 0,56 M
38 P38 127,27 400 400 0,74 0,39 1,06 M 0,32 M
39 P39 34,63 300 300 1,24 0,61 3,85 M 1,04 M
40 P40 105,9 300 300 1,22 0,59 3,74 M 0,98 M
41 P41 88,37 300 300 1,19 0,56 3,57 M 0,89 M
42 P42 173,87 300 300 1,07 0,45 2,95 M 0,60 M
B-17
Unit Headloss
Panjang Diameter (mm) Velocity (m/s)
No. Link ID S3 S4
m S3 S4 S3 S4 (m/km) Ket. (m/km) Ket.
43 P43 128,06 150 150 0,46 0,46 1,36 M 1,36 M
44 P44 177,39 150 150 0,43 0,43 1,22 M 1,22 M
45 P45 166,97 150 150 0,41 0,41 1,09 M 1,09 M
46 P46 106,76 150 150 0,38 0,38 0,97 M 0,97 M
47 P47 174,34 75 75 0,40 0,4 2,39 M 2,39 M
48 P48 131,76 75 75 0,30 0,3 1,40 M 1,40 M
49 P49 102,3 75 75 0,20 0,2 0,66 M 0,66 M
50 P50 68,45 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
51 P51 125,46 50 50 0,45 0,45 4,77 M 4,77 M
52 P52 220,74 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
53 P53 50,82 100 100 0,63 0,63 3,94 M 4,01 M
54 P54 156,02 100 100 0,57 0,58 3,31 M 3,38 M
55 P55 141,98 100 100 0,51 0,52 2,73 M 2,80 M
56 P56 315,57 100 100 0,46 0,47 2,21 M 2,27 M
57 P57 219,94 75 75 0,12 0,13 0,24 M 0,29 M
58 P58 180,41 75 75 0,02 0,03 0,01 M 0,02 M
59 P59 473,22 75 100 0,60 0,34 5,06 T 1,25 M
60 P60 64,87 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
61 P61 578,89 75 75 0,40 0,4 2,39 M 2,39 M
62 P62 130,67 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
63 P63 342,09 75 75 0,20 0,2 0,66 M 0,66 M
64 P64 384,85 75 75 0,10 0,1 0,18 M 0,18 M
65 P65 438,52 75 75 0,10 0,1 0,18 M 0,18 M
66 P66 201,5 200 200 0,55 0,54 1,35 M 1,35 M
67 P67 252,86 200 200 0,53 0,53 1,29 M 1,28 M
68 P68 94,46 75 75 0,30 0,3 1,40 M 1,40 M
69 P69 95,3 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
70 P70 171,71 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
71 P71 33,54 150 150 0,84 0,84 4,26 M 4,23 M
72 P72 139,97 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
73 P73 224,55 150 150 0,79 0,79 3,80 M 3,78 M
74 P74 107,53 75 75 0,38 0,37 2,20 M 2,08 M
75 P75 106,06 75 75 0,28 0,27 1,26 M 1,16 M
76 P76 140,72 75 75 0,10 0,1 0,18 M 0,18 M
77 P77 197,41 75 75 0,08 0,07 0,13 M 0,10 M
78 P78 129,76 150 150 0,67 0,67 2,80 M 2,80 M
79 P79 167,87 75 75 0,30 0,3 1,40 M 1,40 M
80 P80 213,28 50 50 0,45 0,45 4,77 M 4,77 M
81 P81 116,28 50 50 0,22 0,22 1,32 M 1,32 M
82 P82 118,94 150 150 0,57 0,57 2,08 M 2,08 M
83 P83 70,33 150 150 0,52 0,52 1,76 M 1,76 M
B-18
C-1
C-2
D-1
D-2