KABUPATEN CIAMIS
Disusun oleh:
MUHAMMAD HAYDAR RESPATI (20513103)
DOSEN PENGAMPU:
EKO SISWOYO, S.T., M.Sc.ES., Ph.D.
ASISTEN:
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS BESAR PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAN AIR MINUM
Disusun Oleh:
2
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
3
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah ﷻkarena telah limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Besar Perencanaan
Sistem Penyediaan Air Minum. Tugas perencanaan ini merupakan salah satu syarat
kelulusan dalam mata kuliah Sistem Penyediaan Air Minum. Dengan adanya tugas ini
diharapkan mahasiswa mampu merencanakan Sistem Penyediaan Air Minum di dunia
kerja dan memberikan manfaat bagi perencana atau orang lain yang membacanya.
Tugas Besar Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum yang telah disusun oleh
penulis masih belum mencapai kata yang sempurna, dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan
Tugas Perencanaan selanjutnya. Terima kasih.
iii
TUGAS PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
peran masyarakat dan hukum) dalam satu kesatuan yang utuh untuk menyediakan air minum
kepada masyarakat dengan keadaan yang lebih baik dan sejahtera (Permen PU No. 18 tahun
2007)”.
Maksud dari tugas besar Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ini adalah agar mampu
merencanakan Sistem Penyediaan Air Minum pada wilayah Kabupaten Ciamis sehingga
kebutuhan masyarakat akan air minum dapat terpenuhi dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Ciamis
adalah sebagai berikut:
- Mengurangi dan menghilangkan pengaruh negatif dari air minum yang tidak sesuai dengan baku
mutu.
- Meningkatkan mutu lingkungan hidup, serta mutu kesehatan manusia melalui pengolahan
menjadi air layak minum untuk memenuhi kebutuhan manusia.
- Merencanakan unit pengolahan sehingga air yang dihasilkan sesuai dengan baku mutu.
- Memenuhi hak setiap masyarakat untuk mendapatkan akses air atau air minum dan memastikan
setiap orang yang berada dalam cakupan layanan mendapatkan air bersih yang mencukupi baik
dari segi kualitas dan kuantitas
- Menghitung Bill Of Quality (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari Perencanaan
Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Sukabumi.
Ruang lingkup dari perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum ini menjelaskan tentang
tahap-tahap didalam merencanakan sistem yang nantinya akan dibangun di Kabupaten Ciamis,
meliputi:
1. Priode perencanaan yang meliputi:
- Masterplan Air Minum 20 tahun
- IPAM dan SDAM sampai 20 tahun (fokus pelayanan Ibu Kota Kabupaten)
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB 2
Sumber. https://ciamiskab.bps.go.id/
Pada tahun 2022, jumlah penduduk Kabupaten Ciamis sebanyak 1.247,77 ribu jiwa. Terdiri dari 624,47
ribu jiwa penduduk laki-laki dan 623,3 ribu jiwa penduduk perempuan, sehingga angka rasio jenis kelamin di
Kabupaten Ciamis sebesar 100 yang artinya terdapat 100-101 penduduk laki-laki di setiap 100 penduduk
perempuan.
Jika dilihat berdasarkan kecamatan, Cikoneng memiliki rasio jenis kelamin tertinggi, yaitu 104, sedangkan
yang terendah Kecamatan Tambaksari yaitu 95. Sebagian besar kecamatan memiliki angka rasio jenis kelamin
lebih lebih dari 100, yang artinya jumlah penduduk laki-laki masih mendominasi, kecuali di sepuluh kecamatan
yakni Kecamatan Tambaksari, Pamarican, Cimaragas, Ciejungjing, Cisaga, Sukadana, Ciamis, Jatinagara,
Panawangan dan Lumbung. Jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Ciamis yang dihuni sebanyak
99,75 ribu jiwa (7,99 persen). Sementara itu, kecamatan dengan populasi terkecil adalah Kecamatan
Cimaragas yang memiliki 16,21 ribu penduduk
Secara umum, Kabupaten Ciamis memiliki beberapa fasilitas umum di, diantaranya:
Sum
ber: BPS Kabupaten Ciamis dalam Angka Tahun 2023
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB 3
KRITERIA PERENCANAAN
d. Kebutuhan air
Kebutuhan air ditentukan berdasarkan :
- Unit air baku direncanakan berdasarkan kebutuhan hari puncak yang besarnya
berkisar 120% dari kebutuhan rata-rata.
- Unit produksi direncanakan berdasarkan kebutuhan hari puncak yang besarnya
sekitar 120% dari kebutuhan rata-rata.
- Unit distribusi direncanakan berdasarkan kebutuhan jam puncak yang besarnya
berkisar antara 115% - 300% dari kebutuhan rata-rata.
3.3 Penentuan Sumber Daya Air Baku
Berdasarkan Permen PU No. 27 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan SPAM,
prosedur pemilihan sumber air baku yang direkomendasikan mengikuti urutan sebagai
berikut :
a. Identifikasi, termasuk aspek perizinan;
b. Evaluasi sumber dengan tujuan terhadap sector-sektor lain yang
menggunakan/memakai sumber
c. Evaluasi finansial
Sedangkan untuk ketentuan teknis survey dan pengkajian wilayah studi wilayah
pelayanan mengacu pada Permen PU No. 18 tahun 2007 sebagai berikut :
Dimana :
Pn : jumlah penduduk pada tahun ke n
Po : jumlah penduduk pada tahun awal
Tn : tahun ke n
To : tahun awal
Ka : konstanta aritmatik
𝑌 = 𝑏𝑥 + 𝑎
Dengan nilai a dan b sebagai berikut:
𝑛. ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥. ∑ 𝑦
𝑏=
𝑛. ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2
𝑎 = 𝑌𝑚𝑒𝑎𝑛 − (𝐵. 𝑋𝑚𝑒𝑎𝑛)
Dimana:
Y : nilai variable berdasarkan garis
regresi X : variable independent
A : konstanta
B : koefisien arah regresi linear
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Untuk kebutuhan konsumsi air bersih, setiap daerah memiliki kebutuhan air bersih
yang berbeda-beda. Berikut adalah kriteria perencanaan untuk masing-masing jenis
daerah:
Sekolah 10 L/murid/hari
Kantor 10 L/pegawai/hari
Untuk kategori wilayah desa, berikut merupakan table kriteria kebutuhan air menurut tiap
unit bangunan :
Sekolah 5 L/murid/
hari
Rumah Sakit 200 L/bed/hari
Hotel/Losmen 90 L/hari
Komersial/Industri 10 L/hari
Dimana:
𝑄𝑟ℎ = Kebutuhan air rata-rata harian (m3/detik)
𝑄𝑑𝑜𝑚 = Kebutuhan air domestik (m3/detik)
𝑄𝑛𝑜𝑛𝑑𝑜𝑚 = Kebutuhan air non domestik (m3/detik)
𝑄𝑘ℎ𝑎 = Kehilangan air yaitu 10-20% dari kebutuhan domestik (m3/detik)
Dimana:
𝑄ℎ𝑚 = Kebutuhan harian maksimum (m3/detik)
𝑓ℎ𝑚 = Faktor harian maksimum sebesar 1.5
𝑄𝑟ℎ = Kebutuhan air rata-rata harian (m3/detik)
Kebutuhan air jam maksimum adalah banyaknya kebutuhan air terbesar pada jam
tertentu dalam suatu hari.
Dimana:
𝑄𝑗𝑚 = Kebutuhan air jam maksimum (m3/detik)
horizontal untuk menahan gaya yang ditimbulkan akibat tekanan internal dalam pipa dan
energi kinetik dari aliran air dalam pipa yang mengakibatkan kerusakan pipa maupun
kebocoran aliran air dalam pipa secara berlebihan.
Sistem transmisi harus menerapkan metode-metode yang mampu mengendalikan
pukulan air (water hammer) yaitu bilamana sistem aliran tertutup dalam suatu pipa
transmisi atau berubahnya posisi pipa transmisi dari posisi semua. Sistem pipa transmisi
air baku yang panjang dan berukuran diameter relatif besar dari diameter nominal ND-
600 mm sampai dengan ND-1000 mm perlu dilengkapi dengan aksesoris dan
perlengkapan pipa yang memadai. Perlengkapan penting dan pokok dalam sistem
transmisi air baku air minum antara lain:
a. Katup pelepas udara, yang berfungsi melepaskan udara yang terakumulasi
dalam pipa transmidi, yang dipasang pada titik-titik tertentu dimana akumulasi
udara dalam pipa akan terjadi.
b. Ketup pelepas tekanan, yang berfungsi melepas atau mereduksi tekanan berlebih
yang mungkin terjadi pada pipa transmisi.
c. Katup penguras (wash-out valve) yang berfungsi untuk menguras akumulasi lumpur
atau pasir dalam pipa transmisi yang umumnya dipasang pada titik-titik terendah
dalam setiap segmen pipa transmisi.
d. Katup ventilasi udara perlu disediakan pada titik-titik tertentu guna menghindari
terjadinya kerusakan pada pipa ketuka berlangusng tekanan negatif atau kondisi
vakum udara.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Air yang disupali melalui pipa akan didistribusikan melalui dua alternatif sistem, yaitu:
Dari kedua sistem distribusi air ini, terlihat bahwa continous system merupakan
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
sistem distribusi air yang baik dan ideal. Sehingga dalam tugas perencanaan ini
digunakan continous system.
Sedimentasi
Filtrasi
4 pH* Netralisasi
Prasedimentasi (air dengan
Sedimentasi
Filtrasi
Reverse Osmosis
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Ion Exchange
Air Stripping
6 Zat Organik
Adsorpsi Karbon
Koagulasi
7 CO2 agresif Transfer gas (Aerasi)
Pelunakan Kapur Soda
8 Kesadahan
Ion Exchange
Oksidasi
Transfer gas (Aerasi)
9 Besi dan Mangan
Chemical Precipitation
Ion Exchange
Ion Exchange dengan Resin Basa
10 Sulfat Kuat
Softening (Pelunakan)
14 Ion Exchange
Reverse Osmosis
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KRITERIA DESAIN
Komponen Kriteria Satuan
v intake < 0.08 m/detik
v inlet stainer 0.15 - 0.3 m/detik
diameter
0.006 - 0.012 m
strainer
A kotor strainer 2 x A efektif strainer -
v air dalam pipa 0.6 - 1.5 m/detik
Td > 20 menit
H foot valve > 60 -
Q backwashing 1/3 hisap -
T dinding hisap >20 -
Tabel 3 7 Kriteria Desain Intake
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2. Bak Pengumpul
Bak pengumpul berfungsi untuk menampung air dari bangunan Intake untuk
diproses oleh unit pengolahan berikutnya. Bak pengumpul dilengkapi dengan
pompa intake dan alat pengukur debit.
3. Koagulasi
Koagulasi adalah penambahan dan pengadukan cepat (flash mixing)
koagulan yang bertujuan untuk mendestabilisasi pasrtikel- partikel koloid
dan suspended solid (Reynolds, 1982).
Kriteria proses koagulasi adalah sebagai berikut :
e. Kapur soda (Ca2CO3) diturunkan dalam bentuk cair konsentrasi sebesar (5-
20)% PAC, poly aluminium chloride. Kualitas PAC ditentukan oleh kadar
alumunium oxide yang terkait sebagai PAC dengan kadar (10-11)%.
f. Dosis koagulan ditentukan berdasarkan hasil percobaan jartest terhadap air
baku.
g. Pembubuhan koagulan ke pengaduk cepat dapat dilakukan secara gravitasi
atau pemompaan
5. Sedimentasi
Menurut Reynolds (1982), sedimentasi adalah pemisahan zat padat - cair yang
memanfaatkan pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan padatan
tersuspensi. Reynolds juga mengklasifikasikan tipe pengendapan menjadi empat
tipe yaitu:
6. Desinfeksi
Desinfeksi air minum bertujuan untuk membunuh bakteri patogen yang ada dalam
air. Desinfeksi air dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pemanasan, penyinaran
dengan sinar UV, penambahan ion-ion logam seperti cooper dan silver, asam atau basa,
senyawa-senyawa kimia dan klorinasi (Sutrisno, 2002). Proses desinfeksi dengan klorinasi
diawali dengan penyiapan larutan kaporit dengan konsentrasi tertentu serta penetapan
dosis klor yang tepat.
PERENCANAAN
PROGRAM STUDI SISTEM
TEKNIKPENYEDIAAN
LINGKUNGANAIR MINUM
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Metode pembubuhan dengan kaporit yang dapat diterapkan sederhana dan tidak
membutuhkan tenaga listrik tetapi cukup tepat pembubuhannya secara kontinyu adalah
metode dosing proporsi. Laju desinfeksi mikroorganisme dihitung dengan persamaan
berikut:
dN/dt = - kN
Dimana:
dN/dt = Laju waktu desinfeksi
k = Konstanta laju reaksi
n = Jumlah mikroorganisme yang hidup
Klorinasi merupakan desinfeksi yang paling umum digunakan. Klorin yang digunakan
dapat berupa bubuk, cairan atau table. Bubuk klorin biasanya berisi kalsium hipoklorit.
Desinfeksi yang menggunakan gas klorin disebut klorinasi. Sasaran klorinasi terhadap air
minum adalah penghancuran bakteri melalui germisidal dari klorin terhadap bakteri.
Bermacam-macam zat seperti ozon (O3), klor (Cl2), klodioksida (ClO2) dan proses fisik
seperti penyinaran sinar ultraviolet, pemanasan dan lain-lain, digunakan sebagai desinfeksi
air. Dari bermacam-macam zat kimia yang telah disebutkan sebelumnya, klor adalah zat
kimia yang sering dipakai karena harganya murah dan masih mempunyai daya desinfeksi
dampai beberapa jam setelah pembubuhannya yaitu yang disebut sebagai residu klorin.
Penambahan klor secara kurang tepat akan menimbulkan bau dan rasa pahit (Alaerts,
1984).
Klor berasal dari gas klor (Cl2), NaOCl, Ca(OCl2) (kaporit), atau larutan HOCl (asam
hipoklorit). Breakpoint chlorination (klorinasi titik retak) adalah jumlah klor yang
dibutuhkan sehingga:
7. Perpipaan
Dalam merencanakan jaringan penyediaan air minum untuk pelanggan,
penyediaan air minum didistribusikan kepada pelanggan melalui jaringan
perpipaan. Berikut merupakan kriteria desain perpipaan menurut Hazen William:
BAB IV
PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN
CIAMIS
4.1 Kondisi Eksisting Penyediaan Air Minum Berdasarkan Capaian Target SDGs
c. daerah pelayanan sistem perpipaan sumber air baku Sungai Cimuntur dan
Sungai Citanduy meliputi:
Kawasan Perkotaan Panumbangan;
Kawasan Perkotaan Cihaurbeuti;
Kawasan Perkotaan Sindangkasih;
Kawasan Perkotaan Cikoneng;
Kawasan Perkotaan Ciamis;
Kawasan Perkotaan Baregbeg;
Kawasan Perkotaan Sadananya;
Kawasan Perkotaan Cijeungjing;
Kawasan Perkotaan Kawali;
Kawasan Perkotaan Jatinagara;
Kawasan Perkotaan Rajadesa; dan
Kawasan Perkotaan Cisaga.
daerah pelayanan sistem perpipaan sumber air baku Sungai Cijolang dan
PERENCANAAN
PROGRAM STUDI SISTEM
TEKNIKPENYEDIAAN
LINGKUNGANAIR MINUM
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
daerah pelayanan sistem perpipaan sumber air baku Sungai Cikole, Sungai
Cijalu, dan Sungai Kalipucang meliputi:
Kawasan Perkotaan Parigi;
Kawasan Perkotaan Sidamulih;
Kawasan Perkotaan Pangandaran;
Kawasan Perkotaan Cijulang; dan
Kawasan Perkotaan Kalipucang.
daerah pelayanan sistem perpipaan sumber air baku Sungai Cikole berada
di Kecamatan Cijulang meliputi:
Kawasan Perkotaan Cigugur;
Kawasan Perkotaan Cimerak; dan
Kawasan Perkotaan Langkaplancar.
Proyeksi penduduk
4.4.1Backward projection
A. metode aritmatik
Tabel 2. 4 Proyeksi penduduk metode aritmatik
Ka 10255,44444
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Po=Pn ∓ Ka ( Ta−¿ )
Keterangan :
Pn : Jumlah penduduk tahun ke-n
Po : Jumlah penduduk tahun dasar (terakhir)
Ka : Konstanta aritmatik
Tn : Tahun ke-n
To : Tahun dasar
Kemudian kita perlu menentukan standar deviasi dari metode aritmatik, yang untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Metode Aritmatik
Jumlah
No. Tahun P Aritmatik (Yi-Y) (Yi-Y)^2
Penduduk
1 2013 1155471 1155471 -46150 2129776350
2 2014 1162102 1165726,444 -35894 1288383224
3 2015 1168682 1175981,889 -25639 657338380
4 2016 1175389 1186237,333 -15383 236641817
5 2017 1181981 1196492,778 -5128 26293535
6 2018 1188629 1206748,222 5128 26293535
7 2019 1195176 1217003,667 15383 236641817
8 2020 1201685 1227259,111 25639 657338380
9 2021 1229070 1237514,556 35894 1288383224
10 2022 1247770 1247770 46150 2129776350
Jumlah 11905955 12016205 0 8676866612
Rata-rata (r) 1190596 1201621 0 867686661
Standar Deviasi 29456,52
Sd=√ ¿ ¿ ¿
Sd=
√ 8676866612
10
=29456,52
Keterangan
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2. Metode geometri
Tabel 2. 6 proyeksi penduduk metode geometri
Metode Geometrik
Jumlah
No. Tahun P Geometrik (Yi-Y) (Yi-Y)^2
Penduduk
1 2013 1155471 1086572 -78948 6232725210
2 2014 1162102 1103402 -62118 3858647142
3 2015 1168682 1120492 -45028 2027497399
4 2016 1175389 1137847 -27673 765781904
5 2017 1181981 1155471 -10049 100982057
6 2018 1188629 1173368 7848 61587470
7 2019 1195176 1191542 26022 677129775
8 2020 1201685 1209997 44477 1978217517
9 2021 1229070 1228738 63218 3996572168
10 2022 1247770 1247770 82250 6765065315
Jumlah 11905955 11655200 0 26464205958
Rata-rata (r) 1190596 1165520 0 2646420596
Standar Deviasi 51443
r 2%
Pn=Po ( 1+ r )n
10
Pn=1155471 ( 1+ 2% ) =1408512 jiwa
Keterangan
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
n : selisih tahun
setelah didapatkan data proyeksi selanjutnya perlu dicari nilai standar deviasinya, yang sebagaimana
dapat silihat pada table berikut :
Sd=√ ¿ ¿ ¿
Sd=
√ 26464105958
10
=51443
Keterangan
a -854684,35
b 294170
Untuk dapat menentukan proyeksi dengan metode least square maka sebelumnya perlu dicari nilai a
dan b yang dimana dijabarkan sebagai berikut :
10 . Σxy−Σx . Σpenduduk
b=
11. Σ x 2−¿ ¿
10 . 66247998−(55 . 11905955)
b= =294170
10 .3025−(55 2)
Σy−bΣx
a=
n
11905955−(55 . 294170)
a= =−854684,35
10
Setelah memperolehnilai a dan b barula kita bisa melakukan proyeksi, untuk contohmaka akan
digunakan perhitungan pada tahun 2022
Y =a+bx
Y =−854684,35+ ( 294170 .10 )=2087015 jiwa
keterangan
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Y = hasil proyeksi
a = Konstanta
b = Koefisien arah Regresi Linier
x = tahun ke-n
setelah memperoleh data terkait proyeksi dengan metode least square selanjutnya dapat kita cari
nilai standar deviasinya dengan cara :
Sd=√ ¿ ¿ ¿
Sd=
√ 7139242691412
10
=418612
Keterangan
Kerena standar deviasi metode Aritmatika yang paling kecil maka forward projection akan dilakukan
dengan metode Aritmatika
4.4.3Forward Projection
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JJJJJJLLLLLLKKKKADAkKKABUPATENSSUSUKABUMI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Pn=Po ( 1+ r )n
10
Pn=1247770 ( 1+0,007987998 ) =1351102,041 jiwa