Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia tanpa air
tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya terdiri atas air. Bumi
mengandung sejumlah besar air, lebih kurang 1,4 x 109 km3, yang terdiri atas samudera, laut,
sungai, danau, gunung es, dan sebagainya. Namun dari sekian banyak air yang terkandung di
bumi hanya 3% yang berupa air tawar yang terdapat dalam sungai, danau, dan air tanah.
Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka hal yang wajar jika sektor air bersih
mendapatkan prioritas penanganan utama karena menyangkut kehidupan orang banyak.
Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara,
disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan
air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola
oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola oleh
masyarakat baik secara individu maupun kelompok (Agustina, 2007).

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada awalnya harus menjamin kepastian pengaliran
air minum ke daerah pelayanan dengan memenuhi syarat kuantitas, kualitas, kontinuitas (3K).
Pada tahun 2012, Direktorat Pengembangan Air Minum (PAM) Ditjen Cipta Karya
mengembangkan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) dan menambah kriteria
“keterjangkauan” untuk jaminan pengaliran air minum. Syarat 4K menunjang tercapainya
100% akses pelayanan air minum kepada masyarakat sesuai Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Nugraha, dkk., 2017).

Berdasarkan PP RI Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum,
penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. Sistem
Penyediaan Air Minum meliputi jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan. Sistem
Penyediaan Air Minum jaringan perpipaan diselenggarakan untuk menjamin kepastian
kuantitas dan kualitas air minum yang dihasilkan serta kontinuitas pengaliran air minum.

Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan
Pulo Brayan Darat II merupakan 3 dari 11 kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan
Timur, Kota Medan. Pertumbuhan penduduk di ketiga kelurahan tersebut meningkat setiap
Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (STL 2318)

tahunnya yang akan menyebabkan meningkatnya jumlah kebutuhan air. Permasalahan


kebutuhan air di Kota Medan saat ini salah satunya adalah distribusi air minum sehingga
banyak masyarakat yang tidak mendapatkan air minun. Oleh sebab itu, perlu dilakukan desain
distribusi air minum yang mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat dari segi kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas di Kota Medan salah satunya di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel
Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo Brayan Darat II,
Kecamatan Medan Timur.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan laporan tugas besar ini adalah:
1. Bagaimana sistem pelayanan air minum eksisiting Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Lama,
Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan
Medan Timur?
2. Berapa kebutuhan air di masa yang akan datang dengan pertambahan penduduk yang pesat
di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan
Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur?
3. Bagaimana detail perencanaan jaringan transmisi dan distribusi air minum di Kelurahan
Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo
Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Penulisan Laporan
Adapun tujuan dari penulisan laporan tugas besar ini adalah:
1. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Teknik Penyediaan Air Minum di Program Studi
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan air 10 (sepuluh) tahun mendatang di Kelurahan
Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo
Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur.
3. Merencanakan atau merancang sistem distribusi air minum di Kelurahan Pulo Brayan
Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo Brayan Darat
II, Kecamatan Medan Timur untuk 10 tahun mendatang.

Indah Pratiwi (180407013) I-2


Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (STL 2318)

1.3.2 Tujuan Untuk Mahasiswa


Adapun tujuan untuk mahasiswa dari penulisan tugas besar ini adalah:
1. Mahasiswa mengetahui sistem penyediaan dan distribusi air minum di Kelurahan Pulo
Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo Brayan
Darat II, Kecamatan Medan Timur.
2. Menambah pengetahuan serta wawasan terkait Teknik Penyediaan Air Minum (TPAM) di
Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan
Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan tugas besar ini adalah:
1. Hasil laporan diharapkan dapat menambah pengetahuan yang berkaitan dengan Teknik
Penyediaan Air Minum di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan
Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur.
2. Hasil laporan diharapkan dapat menjadi sumber bacaan untuk memperdalam tujuan tentang
Teknik Penyediaan Air Minum (TPAM) dalam pendistribusian bahan baku air minum di
Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan
Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup permasalahan dalam sistem distribusi air minum jaringan perpipaan di
Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan
Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur adalah:
1. Perencanaan kebutuhan air minum berdasarkan proyeksi penduduk dan proyeksi
pelanggan.
2. Perancangan sistem penyediaan dan distribusi kebutuhan air minum di Kelurahan Pulo
Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan Pulo Brayan
Darat II, Kecamatan Medan Timur.
3. Perencanaan dan perancangan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum 10 (sepuluh)
tahun kedepan.

Indah Pratiwi (180407013) I-3


Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (STL 2318)

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan sistematika observasi dibuat agar dapat memudahkan pembahasan tugas besar ini.
Penjelasan mengenai sistematika penulisan dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran awal mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menguraikan konsep serta teori yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan dibahas seperti metode proyeksi penduduk, standar kebutuhan air
bersih, sistem transmisi dan sistem distribusi pengaliran air bersih, jenis pipa,
alat pelengkap dan alat sambung, sistem jaringan pipa, pipa hantar dan pipa
pelayanan, kualitas dan penggunaan air, persyaratan dan penyediaan air,
kriteria perencanaan jaringan distribusi, dan studi-studi lain yang berkaitan
dengan sistem jaringan distribusi air serta penggunaan software EPANET dan
ArcGIS.

BAB III : GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI


Bab yang memuat data-data pendukung dalam perencanaan sistem
penyediaan dan pendistribusian air minum di Kelurahan Kelurahan Pulo
Brayan Bengkel Lama, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru, dan Kelurahan
Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur yang meliputi: batas wilyah
kelurahan, keadaan topografi, iklim, tata guna lahan, aspek sosial, ekonomi,
budaya penduduk serta fasilitas sarana dan prasarana perkotaan.

BAB IV : PROYEKSI & PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM


Bab yang menjelaskan skenario sistem pelayanan dan distribusi air minum,
periode desain, proyeksi penduduk, proyeksi pertumbuhan langsung, proyeksi
kebutuhan air, total kebutuhan air sistem jaringan transmisi dan sistem
jaringan distribusi.

BAB VII : PENUTUP


Berisikan kesimpulan dan saran untuk perbaikan sistem penyaluran dan
distribusi air minum yang telah dan/atau akan dilakukan.

Indah Pratiwi (180407013) I-4

Anda mungkin juga menyukai