Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi makhluk hidup. Tidak satupun
makhluk di bumi ini yang tidak memerlukan air. Air merupakan salah satu komponen penting
kebutuhan makhluk hidup yang harus diatur penggunaannya secara seimbang. Keberadaan air
sebagai sumber utama di bumi mengalami ancaman yang ditunjukkan dengan terjadinya krisis
air. Krisis air umumnya disebabkan karena adanya perubahan iklim, sistem penggunaan lahan
yang buruk, kerusakan ekosistem daerah tangkapan air hujan, serta kebutuhan konsumsi air
terus meningkat (Maridi, 2015).

Air yang dimanfaatkan manusia untuk keperluan hidup sehari-hari adalah air yang berkualitas
sesuai standar yang telah ditetapkan oleh instansi/lembaga. Standar tersebut merupakan hasil
riset mutakhir sesuai dengan ilmu dan teknologi kesehatan yang berkembang saat ini sehingga
dapat memberikan jaminan kesehatan. Air yang melimpah saat ini banyak yang kualitasnya
tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan usaha untuk
memperbaikinya (Kawet, 2015).

Peningkatan kualitas air minum dengan cara pengolahan terhadap air yang akan diperlukan
terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan atau air tanah. Pengelolaan yang
dimaksud bisa dilakukan dari cara yang sederhana sampai pada pegolahan yang
mutakhir/lengkap, sesuai dengan tingkat pengotoran air dari sumber asal air tersebut. Semakin
kotor semakin berat pula pengolahan yang dibutuhkan, dan semakin banyak ragam zat
pencemar akan semakin banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air
tersebut (Djoko, 2016).

Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum.
Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat jumlah kebutuhan akan air. Air minum
merupakan kebutuhan manusia paling penting. Namun, agar tetap sehat, air minum harus
memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Menurut WHO dalam Depkes
(2006) beberapa data menyebutkan bahwa volume kebutuhan air bersih bagi penduduk rata-
rata di dunia berbeda. Di negara maju, air yang dibutuhkan adalah lebih kurang 500
liter/orang/hari, sedangkan di Indonesia (kota besar) sebanyak 200 - 400 liter/orang/hari dan
di daerah pedesaan hanya 60 liter/orang/hari (Salilama, 2014).

Kebutuhan masyarakat akan air minum meningkat sehingga perlu direncanakan dan dirancang
sebuah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Perencanaan SPAM ini harus sesuai dengan
Peraturan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 bahwa
pelayanan air minum untuk penduduk harus mencapai 100% atau tercapainya Universal
Access demi kesejahteraan masyarakat indonesia. Perencanaan ini perlu mempertimbangkan
banyak hal, seperti sumber, jumlah penduduk, jumlah pemakaian air, tingkat pelayanan,
topografi kawasan, tingkat ekonomi dan sosial masyarakat, serta banyak aspek lainnya
sehingga diperlukannya sebuah perencanaan berkaitan dengan sistem penyediaan air minum.
Pentingnya dilakukan perencanaan sistem penyediaan air minum yaitu agar dapat mencegah
penyebaran penyakit melalui air, sehingga dengan adanya sistem penyediaan air minum maka
air dapat tersalurkan kepada konsumen dalam jumlah yang cukup secara kontinu dan
memiliki tingkat pelayanan dan kualitas air yang baik sesuai dengan peruntukannya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari pembuatan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TB TPAM) ini
adalah sebagai berikut :
Maksud dari pembuatan Tugas Besar Teknik Penyediaan Air Minum (TB TPAM) ini adalah
untuk lebih memahami mengenai sistem penyediaan air minum pada suatu daerah dengan
memandang berbagai faktor yang mempengaruhi penyediaan air minum tersebut, berikut
sistem transmisi dan distribusinya mulai dari sumber air sampai ke daerah pelayanan. Selain
itu, tugas besar ini juga merupakan persyaratan untuk Mata Kuliah TPAM yang ada di
Jurusan Teknik Lingkungan.
Tujuan dari TB TPAM ini adalah:
1. Merancang sistem penyediaan air minum;
2. Memperkirakan kebutuhan air minum masyarakat di perkotaan berdasarkan jumlah
penduduk yang diproyeksikan hingga 15 tahun kedepan;
3. Merancang suatu sistem transmisi dan distribusi perkotaan.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari dari TB TPAM ini adalah:


1. Studi kebutuhan air limbah untuk 15 tahun mendatang;
2. Proyeksi fasilitas, pelayanan dan tahapan perencanaan;
3. Penetapan kriteria perencanaan yang terdiri dari dasar-dasar perencanaan, dasar-dasar
perhitungan kebutuhan air;
4. Penentuan daerah pelayanan;
5. Pernentuan sistem transmisi, distribusi, dan dimensi pipa;
6. Gambar perencanaan serta detail jaringan.
1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada TB TPAM ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan
sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisi teori sumber air minum, sistem transmisi, sistem distribusi,
kebutuhan air minum, metoda proyeksi penduduk, dan peraturan terkait sistem
penyediaan air minum.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI


Bab ini berisi penjelasan tentang kondisi keadaan topografi, keadaaan hidrologi,
geologi, demografi penduduk, tata guna lahan, fasilitas perkotaan serta aspek
sosial dan ekonomi wilayah tersebut.

BAB IV RANCANGAN UMUM SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


Bab ini berisi gambaran-gambaran umum tentang perancanaan sistem penyediaan
air minum di Kota Solok, seperti aspek teknis dan non teknis. Kemudian juga
berisi perhitungan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air minum, kriteria
penentuan dan perhitungan fluktuasi pemakaian air minum, serta perencanaan
sistem transmisi dan sistem distribusi.

BAB V RANCANGAN DETAIL SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


Bab ini berisi perencanaan sistem transmisi, sistem distribusi air, reservoar, blok
pelayanan dan detail junction, serta menganalisa data menggunakan Software
Epanet yang didesain.

BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai