Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan yang mendasar dan sangat diperlukan oleh
manusia,hewan maupun tumbuhan. Manusia memanfaatkan air untuk berbagai
keperluan hidup seperti minum, mandi, memasak, mencuci dan keperluan lainnya.
Kebutuhan akan air untuk keperluan sehari-hari berbeda untuk tiap tempat dan tiap
tingkatan kehidupan artinya semakin tinggi taraf kebutuhan hidup manusia,semakin
meningkat pula jumlah air yang diperlukan.
Penggunaan air yang utama sangat vital bagi kehidupan adalah air minum.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2015 tentang
Pengusahaan Sumber Daya Air, Air Minum adalah Air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kualitas baku
mutu Air Minum dan dapat langsung diminum. Sejalan dengan pentingnya peranan
dan fungsi air minum ini perlu direncanakan suatu sistem penyediaan air minum
(SPAM). Pengembangan SPAM adalah suatu kegiatan yang bertujuan membangun,
memperluas dan meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,
manajeman, keuangan, peran serta masyarakat dan hukum) dalam kesatuan yang
utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju
keadaan yang jauh lebih baik.
Program air bersih dan sanitasi layak masuk dalam Agenda 2030 untuk
Pembangunan Berkelanjutan (The 2030 Agenda for Sustainable Development atau
SDGs). SDGs di berlakukan dengan prinsip-prinsip inklusif, integrasi, dan
universal. Adapun target utama tujuan 6 SDGs:
1. Pada tahun 2030, mencapai akses air minum yang aman dan terjangkau
bagi semua acara global dan merata.
2. Pada tahun 2030, mencapai akses kebersihan dan sanitasi yang
memadai dan merata bagi semua, menghentikan perilaku buang air

I-1
I-2

besar ditempat terbuka, serta lebih memperhatikan kebutuhan kaum


perempuan dan kelompok masyarakat rentan.
3. Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
membenahi pembuangan, serta meminimalisasi pelepasan bahan kimia
berbahaya, mengurangi setengah rasio air limbah yang tidak diolah, dan
secara signifikan mengembangkan daur ulang, serta pemakaian kembali
barang daur ulang.
4. Pada tahun 2030, meningkatkan efisiensi pemakaian air di seluruh
bagian secara signifikan, menjamin penggunaan dan ketersediaan air
tawar yang berkelanjutan untuk menangani kelangkaan air, serta
mengurangi jumlah korban yang menderita karena kekurangan air
secara signifikan.
5. Pada tahun 2030, melaksanakan pengelolaan sumber daya air terpadu
pada semua tingkatan, termasuk dengan semua kerjasama lintas batas
yang tepat.
6. Pada tahun 2030, melindungi dan memperbaiki ekosistem yang
berhubungan dengan sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan,
lahan basah, air tanah, sungai dan danau.
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015
tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pada ayat 2 dijelaskan bahwa:
1. SPAM diselenggarakan untuk Memberikan pelayanan air minum
kepada masyarakat untuk memenuhi hak rakyat atas air minum.
2. SPAM diselenggarakan dengan tujuan untuk:
a. Tersedianya pelayanan air minum untuk memenuhi hak rakyat atas
air minum
b. Terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang
berkualitas dengan harga yang terjangkau
c. Tercapainya kepeningan yang seimbang antara pelanggan dan
BUMN, BUMD, UPT, UPTD, Kelompok Masyarakat dan Badan
Usaha
d. Tercapainya penyelenggaraan air minum yang efektif dan efisien
untuk memperluas cakupan.

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


I-3

Kota Tasikmalaya ini dipilih sebagai salah satu contoh untuk pembuatan
tugas besar Penyediaan Air Minum, hal ini dikarenakan Kota Tasikmalaya saat ini
berpotensi mengalami masalah tentang ketersediaan penyediaan air minum,
sehingga perlu di analisis lebih lanjut dari permasalahan tersebut. Dengan adanya
pengusahaan air dan Sistem Penyediaan Air Minum yang terselenggara dengan baik
dan benar diharapkan dapat menjamin hak rakyat atas air.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan tugas besar Penyediaan Air Minum ini
adalah agar mahasiswa mampu melakukan perencanaan suatu jaringan Penyediaan
Air Minum pada suatu kota atau kabupaten, termasuk perkiraan pelayanan air
minum di kota atau kabupaten tersebut pada masa periode waktu tertentu.
1.3 Lokasi Wilayah Perencanaan
Wilayah Perencanaan akan dilakukan di Kota Tasikmalaya yang merupakan
salah satu kota di Provinsi Jawa Barat dikarenakan di Kota Tasikmalaya pada saat
ini berpotensi mengalami permasalahan ketersediaan air minum, sehingga perlu
dilakukan kajian dan analisis lebih lanjut lagi.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam perencanaan jaringan penyediaan air minum ini
adalah sebagai berikut:
1. Merupakan penerapan dan pengembangan dari studi mata kuliah
Penyediaan Air Minum (PAM).
2. Melakukan proyeksi penduduk sampai 20 tahun mendatang dengan
menggunakan tiga metode yang dianggap paling cocok digunakan untuk
wilayah perencanaan.
3. Melakukan studi kebutuhan air minum untuk setiap kegiatan dengan
mempertimbangkan pola kebiasaan masyarakat dan kemungkinan
perkembangan di masa yang akan datang.
4. Menentukan tahapan pelayanan air bersih dengan mempertimbangkan
keadaan sosial, ekonomi dan perkembangan Kota di masa yang akan datang.
5. Melakukan proyeksi fluktuasi air bersih sampai akhir periode perencanaan.
6. Melakukan perkiraan pemakaian air pada akhir periode perencanaan yang
meliputi pemakaian air rata-rata, hari maksimum dan jam puncak.

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


I-4

7. Data mengenai kependudukan kota tersebut.


8. Tinjauan secara umum mengenai ruang lingkup lokasi dimana akan
direncanakannya sistem penyediaan air minum.
9. Terdiri dari tiga problem set atau tiga bagian yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Yaitu studi kebutuhan air minum, perencanaan
transmisi dan perencanaan distribusi.
1.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan untuk penyusunan tugas besar ini didapat dari
berbagai lembar tugas penyediaan air minum, literatur-literatur maupun standar
perencanaan penyediaan air minum serta website-website yang terkait.
1.6 Sistematika Penulisan
Tugas Besar Penyediaan Air Minum (PAM) ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang dari perencanaan sistem
Penyediaan Air Minum, maksud dan tujuan dari perencanaan
tersebut, ruang lingkup, sumber-sumber data,lokasi perencanaan
dan sistematika dalam penulisan laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Memberikan uraian tentang deskripsi wilayah perencanaan, aspek
fisik, aspek sosial ekonomi, dan tata guna lahan.
BAB III STUDI KEBUTUHAN AIR BERSIH
Bab ini membahas tentang Periode Pelayanan, Daerah Pelayanan,
Proyeksi Penduduk, dan Kebutuhan Air Bersih.

BAB IV SISTEM TRANSMISI


Bab ini menjelaskan tentang transmisi yang umum digunakan,
bangunan dan perlengkapan, kriteria perencanaan sistem transmisi,
perencanaan intake, serta perencanaan jalur transmisi.
BAB V RESERVOIR
Menjelaskan tentang kriteria perencanaan reservoir, fungsi
reservoir, lokalisasi reservoir, dan perhitungan volume reservoir

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


I-5

BAB VI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI


Menjelaskan tentang penempatan jalur perpipaan, pemilihan jalur
alternatif dan analisa perhitungan EPANET

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko

Anda mungkin juga menyukai