Anda di halaman 1dari 9

© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan

ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,


Vol. XI, No. 1, Mei 2022

Sistem Jaringan Distribusi Perpipaan Air Bersih


Di Kecamatan Mawasangka Timur Kabupaten Buton Tengah
*Rachmat Hidayat Dairi1, Muhamad Sukarmin2
1,2
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Indonesia
*rachmathidayatdairi@unidayan.ac.id

Abstrak

Untuk Kecamatan Mawasangka, Sistem penyediaan air minum di daerah ini sebagian besar masih menggunakan
air sumur dengan tingkat kebersihan masih dalam kategori belum memenuhi standar konsumsi. Tujuan penelitian
ini untuk Mengetahui besar kebutuhan air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat Kecamatan Mawasangka
Timur dan Merancang suatu sistem pendistribusian air bersih melalui jaringan pipa. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil perhitungan untuk kebutuhan air bersih di
Kecamatan Mawasangka Timur dari Tahun 2021-2030 mengalami peningkatan dengan jumlah kebutuhan domestik
pada Tahun 2021 adalah 5,714 ltr/org/dtk, dan pada Tahun 2030 adalah 6,930 ltr/org/dtk, kebutuhan non domestik
Tahun 2021 adalah 0,857 ltr/org/dtk dan Tahun 2030 adalah 1,040 ltr/org/dtk, kebutuhan rata-rata Tahun 2021
adalah 7,556 ltr/org/dtk dan Tahun 2030 adalah 9,165 ltr/dtk, Kebutuhan harian maksimum tahun 2021 adalah 8,690
ltr/org/dtk dan Tahun 2030 adalah 10,540 ltr/org/dtk, Kebutuhan jam puncak pada Tahun 2021 adalah 13,556
ltr/org/dtk dan Tahun 2030 adalah 16,442 ltr/org/dtk. Metode pendistribusian air bersih di Kecamatan
Mawasangka Timur menggunakan metode gravitasi dengan analisa Program Epanet 2.0 dan Google Earth Pro.

Kata kunci : Perencanaan Sistem Jaringan Distribusi, Kebutuhan Air.

Pendahuluan Kecamatan Mawasangka Timur merupakan


salah satu daerah yang terletak di Kabupaten
Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling Buton Tengah dimana kawasan ini merupakan
penting dan mendasar bagi setiap makhluk hidup kawasan pesisir. Sistem penyediaan air minum di
terutama manusia demi kelangsungan hidup. daerah ini sebagian besar masih menggunakan air
Keberadaan air baik kualitas maupun kuantitas sumur dengan tingkat kebersihan masih dalam
akan berpengaruh pada kehidupan manusia kategori belum memenuhi standar konsumsi.
karena pada dasarnya kebutuhan air akan semakin Masyarakat Kecamatan Mawasangka Timur
meningkat seiring dengan peretumbuhan manusia. selain menggunakan air sumur mereka juga
Sesuai amanat Undang-undang Republik mengandalkan air hujan sebagai kebutuhan
Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber sehari-hari.
Daya air pasal 6 bahwa “Negara menjamin hak Secara topografi, antara sumber air dan
rakyat atas Air guna memenuhi kebutuhan pokok wilayah Mawasangka Timur memiliki kontur
minimal sehari-hari bagi kehidupan yang sehat yang menurun yang secara grafitasi mendukung
dan bersih dengan jumlah yang cukup, kualitas dan memudahkan jaringan distribusi. Oleh
yang baik, aman, terjaga keberlangsungnnya, dan karena itu sistem jaringan distribusi direncanakan
terjangkau”. dengan terstruktur sesuai syarat dan ketentuan
Pada umumnya masyarakat Mawasangka yang berlaku dalam daerah tersebut dengan
Timur keperluan airnya diperoleh dari sumur memperhatikan aspek-aspek dan peraturan
dan air hujan, di samping itu daerah pemerintah setempat. Disamping itu hal yang
Mawasangka Timur memiliki kondisi air tanah harus perlu diperhatikan adalah ketersedian air
relatif sangat rendah dan rasanya payau karena dari sumbernya.
daerah tersebut merupakan daerah pesisir dan Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan
tidak dapat digunakan untuk keperluan air sistem penyediaan air minum yang layak dan
minum. Disamping hal tersebut pertumbuhan dan dalam perencanaan harus direncanakan dan
pembangunan di wilayah Mawasangka Timur dibangun sedemikian rupa agar memenuhi
semakin meningkat maka kebutuhan air semakin persyaratan air minum, tersedianya air pada
meningkat pula. Dalam memenuhi kebutuhan air setiap waktu dan berkesinambungan serta
bersih maka jaringan pipa distribusi sangat tersedianya air yang terjangkau oleh masyarakat
penting, karena jaringan distribusi inilah yang Kecamatan Kebutuhan air adalah sejumlah air
menyalurkan air dari submer air/mata air ke yang digunakan untuk berbagai peruntukan dan
pengolahan dan diditribusikan di masyarakat. keinginan masyarakat dalam wilayah tersebut.

9
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

Dalam kasus ini kebutuhan air yang sarana penunjang yang meliputi kebutuhan
diperhitungkan yaitu kebutuhan air yang di perkantoran, rumah ibadah, fasilitas kesehatan,
peruntukan kegiatan rumah tangga (domestik), dan fasilitas lainnya.
fasilitas umum seperti perkantoran, pendidikan A. Sistem Jaringan Perpipaan
(non domestik), serta untuk peternakan. Menurut 1. Unit Transmisi
Dirjen Pekerjaan Umum Cipta Karya (1996), Sistem perpipaan transmisi ini bertujuan
kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan untuk menyalurkan air dari sumber air baku,
jumlah penduduk yang ada di Kecamatan misalnya mata air menuju ke bangunan
Mawasangka Timur dan mengalikannya dengan pengolahan, serta mengalirkan air hasil olahan
standar kebutuhan air (ditentukan berdasarkan menuju ke reservoir induk. Sistem transmisi air
jumlah penduduk dalam Kecamatan bersih dapat dilakukan dengan beberapa cara
Mawasangka Timur), kemudian besar kebutuhan tergantung kondisi topografi yang
domestik yang diperlukan dihitung rerata menghubungkan sumber air dengan reservoir
kebutuhan air persatuan orang perhari. induk. Sistem perpipaan yang digunakan
Kebutuhan air perorang perhari disesuaikan tergantung topografi dari wilayahnya, dan dapat
dengan dimana orang tersebut tinggal. Setiap dilakukan secara gravitasi, pemompaan
kategori kota tertentu mempunyai kebutuhan maupun kombinasi pemompaan dan gravitasi.
akan air yang berbeda. Semakin besar kota maka 2. Unit Distribusi
tingkat kebutuhan air juga akan semakin besar. Menurut Triatmodjo (1995), sistem
Sistem distribusi air bersih adalah jaringan pipa distribusi merupakan bagian yang
pendistribusian atau pembagian air melalui paling mahal dari sistem penyediaan air suatu
sistem perpipaan dari bangunan pengolahan perusahaan air minum. Oleh karena itu harus
(reservoir) ke daerah pelayanan (konsumen). dibuat perencanaan yang teliti untuk
Dalam perencanaan sistem distribusi air bersih, mendapatkan sistem distribusi yang efesien.
beberapa faktor yang harus diperhatikan antara Jumlah debit air yang disediakan tergantung pada
lain daerah layanan dan jumlah penduduk yang jumlah penduduk dan jenis industri yang
akan dilayani, kebutuhan air, letak topografi dilayani.
daerah layanan, jenis sambungan sistem, pipa Ada tiga metode dalam jaringan pipa (Al
distribusi, tipe pengaliran, pola jaringan, Layla,1980 yaitu) :
perlengkapan sistem distribusi air bersih, a. Sistem Cabang
dekteksi kebocoran. b. Sistem Gridiron
Macam kebutuhan air bersih umumnya di bagi c. Sistem Melingkar
atas dua kelompok yaitu : B. Sistem Penyediaan Air Bersih
1. Domestik Dalam penyediaan air bersih Ada 2 (dua)
Kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air macam sistem penyediaan air bersih, yaitu:
yang digunakan pada tempat-tempat hunian 1. Sistem Perpipaan.
pribadi untuk memenuhi keperluan sehari hari Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang
seperti memasak, minum, mencuci, dan keperluan digunakan untuk transportasi fluida antar
rumah tangga lainnya. Satuan yang dipakai adalah peralatan (equipment) dari suatu tempat ke
liter/orang/hari. tempat yang lain sehingga proses produksi
Untuk memenuhi kebutuhan air minum di dapat berlangsung. Sistem ini menggunakan
suatu daerah/kawasan, maka diperlukan data jaringan pipa sebagai sarana pendistribusian air.
pemakaian air yang dapat diterapkan untuk Metode pelayanannya dapat menggunakan
Kecamatan tersebut. Kebutuhan domestik air akan sambungan rumah (SR), sambungan halaman dan
berbeda beda dari satu wilayah ke wilayah yang sambungan umum. Untuk mendistribusikan air
lain, dipengaruhi : bersih dengan jaringan perpipaan terdapat
a. Iklim beberapa sistem pengaliran, tergantung pada
b. Karakteristik Penduduk keadaan topografi, lokasi sumber air baku, beda
c. Permasalahan Lingkungan Hidup tinggi daerah pengaliran atau daerah layanan.
d. Harga Air 2. Sistem Non Perpipaan
e. Kualitas Air Sistem distribusi ini tidak menggunakan pipa
2. Non domestik dan unit pelayanannya adalah Sumur Umum,
Standar keperluan air non domestik adalah Hidran Umum (HU), kendaraan tangki air (water
keperluan air bersih di luar keperluan rumah tank/TA) serta mata air (Rosadi, 2011). Sistem
tangga termasuk industri, komersial, dan non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik
secara individu maupun kelompok.
10
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

D. Sumber Air 4. Uji Kesesuaian Metode Proyeksi


Kita ketahui bahwa sumber air merupakan a. Standar deviasi
komponen penting untuk penyediaan air bersih Standar deviasi dapat diartikan sebagai
karena tanpa sumber air maka suatu sistem nilai atau standar yang menunjukkan besar jarak
penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. sebaran terhadap nilai rata-rata
Berikut ini adalah 5 macam sumber air bersih ∑𝑛
𝑖=1(𝑋1− 𝑋)
2
yang dapat digunakan : S=√ (4)
𝑛
1. Air laut b. Koefisien Korelasi
2. Air Hujan Persamaan untuk menentukan besarnya
3. Air Permukaan koefien korelasi adalah sebagai berikut:
4. Air Tanah 𝑛 ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
r= (5)
E. Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk √(𝑛 ∑ 𝑋 2 − 𝑛 ∑ 𝑋)2 )−(∑ 𝑌)2 )
Proyeksi penduduk bukan merupakan F. Kehilangan Air
ramalan jumlah penduduk tetapi suatu Kehilangan air (Non Revenue Water) dapat
perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi diartikan sebagai perbedaan yang tercatat atau
dari komponen-komponen laju, pertumbuhan selisih antara air yang di produksi dan masuk
penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan kedalam sistem dengan jumlah air yang tercatat
perpindahan penduduk (Mantra, 2011). Agar pada meter pelanggan. Kehilangan air pada
dapat menentukan kebutuhan air bersih dimasa umumnya disebabkan kebocoran air pada
mendatang perlu terlebi dahulu diperhatikan pipa transmisi dan distribusi serta kesalahan
keadaan yang ada pada saat ini dan proyeksi dalam pembacaan meter. Kehilangan air pada
jumlah penduduk dimasa mendatang. metode pipa distribusi tidak termasuk dalam katagori
yang digunakan untuk memproyeksi jumlah pemakaian air, akan tetapi dalam
penduduk dimasa mendatang, yaitu: perencanaannya besarnya angka kehilangan air
1. Metode Eksponensial harus diperhitungkan.
Proyeksi jumlah penduduk dengan metode Djamal, Z., dkk (2009) kehilangan Air
eksponensial menggunakan persamaan 1 sebagai (Water Losses) adalah selisih antara jumlah air
berikut : ( Mulia Kusuma, 2000:255) yang dipasok kedalam jaringan perpipaan air
Pn = P0.er.n (1) dan jumlah air yang dikonsumsi.
2. Metode Geometrik Qkeh = Jumlah Air yang dipasok - Jumlah Air
Dalam metode proyeksi ini, pertumbuhan yang dikonsumsi
penduduk diasumsikan mengikuti deret geometri. G. Fluktuasi
Pertumbuhan diasumsikan konstan untuk jangka Pada umumnya, masyarakat indonesia
waktu tertentu. Untuk keperluan proyeksi melakukan aktifitas penggunaan air pada pagi
penduduk, metode ini digunakan bila data dan sore hari dengan konsumsi air yang lebih
jumlah penduduk menunjukkan peningkatan yang banyak dari pada waktu waktu lainnya. Dari
pesat dari waktu ke waktu. keseluruhan aktifitas dan konsumsi sehari
Adapun persamaan 2 menggunakan tersebut dapat diketahui pemakaian rata- rata air.
metode geometrik adalah sebagai berikut: Dengan memasukkan besarnya faktor
Pn = Po (1 + 𝑟)𝑛 (2) kehilangan air ke dalam kebutuhan dasar, maka
3. Metode Aritmatik selanjutnya dapat disebut sebagai fluktuasi
Metode ini paling sederhana, pengukuran kebutuhan air. Fluktuasi adalah presentase
yang dilakukan di beberapa stasiun dalam waktu pemakaian air pada tiap jam yang tergantung
yang bersamaan dijumlahkan dan kemudian dari : aktivitas penduduk, adat istiadat atau
dibagi jumlah stasiun. Metode ini biasanya kebiasaan penduduk serta pola tata kota.
disebut juga dengan rata-rata hilang. Sehingga kebutuhan air tiap waktu menjadi
Metode ini digunakan apabila data berkala berubah/berfluktuasi. Dan didalam distribusi air
menunjukkan jumlah penambahan yang relatif minum, tolak ukur yang digunakan dalam
sama tiap Tahun. Hal ini terjadi pada kota perencanaan maupun evaluasinya adalah
dengan luas wilayah yang kecil, tingkat kebutuhan air hari maksimum dan kebutuhan air
pertumbuhan ekonomi kota rendah dan jam maksimum dengan mengacu pada
perkembangan kota tidak terlalu pesat. kebutuhan air rata-rata.
Adapun persamaan 3 menggunakan Pada umumnya kebutuhan air dibagi dalam
metode Arimatik adalah sebagai berikut: tiga kelompok :
Pn = Po (1 + rn) (3) 1. Kebutuhan rata – rata

11
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

Pemakaian air rata-rata menggunakan persamaan: aliran fluida umumnya menunjukkan kecepatan
Qrata-rata =Qd+Qnd+Qkeh (6) yang sebenarnya jika tidak ada keterangan lain
2. Kebutuhan harian maksimum yang disebutkan.
Kebutuhan air harian dengan Menghitung Kapasitas aliran yang terjadi
menggunakan persamaan: di dalam pipa dengan mengunakan persamaan 8
Qmax = Jumlah penduduk x Qrata-rata (7) yaitu sebagai berikut :
3. kebutuhan pada jam puncak Q = 0,2785 . Chw . D²´⁶ . S⁰´⁵ (8)
Kebutuhan harian maksimum dan jam
puncak sangat diperlukan dalam perhitungan 4. Tekanan
besarnya kebutuhan air baku, karena hal ini Air mempunyai tekanan dan tekanan air ini
menyangkut kebutuhan pada hari-hari tertentu disalurkan sama besar ke semua arah. Analisa
dan pada jam puncak pelayanan. Perhitungan Besarnya Tekanan yang terjadi
Kebutuhan air harian maksimum dan jam dapat di hitung menggunakan persamaan 9 yaitu:
puncak dihitung berdasarkan kebutuhan dasar P = ρ . 𝚐 . ℎ3 (9)
dan nilai kebocoran dengan pendekatan
menggunakan persamaan 8 sebagai berikut: I. Aplikasi EPANET 2.0 dan Google Earth
Qh-max = C1 x Qh. (8) Pro
H. Analisa Hidrolika Dalam Sistem Jaringan Epanet (Environmental Protection Agency
Distribusi Air Bersih Network) adalah sebuah program komputer
1. Hukum Bernoulli (model) yang melaksanakan simualsi hidraulik
Hal tersebut dikenal dengan prinsip dan perilaku kualitas air di dalam suatu jaringan
Bernulli bahwa energi total pada sebuah pipa distribusi air minum (pipa bertekanan).
penampang pipa adalah jumlah energi kecepatan, Suatu jaringan distribusi air minum terdiri dari
energi tekanan dan energi ketinggian yang dapat pipa, node (percabangan pipa), pompa, tangki air
ditulis menggunakan persamaan 9 yaitu sebagai atau reservoir dan katup-katup. Output yang
berikut: dihasilkan dari program Epanet antara lain debit
𝑃 𝑉² yang mengalir dalam pipa (lt/dtk), tekanan air
ETot = z + 𝑦𝑤 + 2 (9) dari masing-masing titik/node/junction yang
dapat dipakai sebagai analisa dalam menentukan
2. Hukum Kontinuitas
operasi instalasi, pompa dan reservoir.
fluida masuk ke dalam sebuah pipa, massa
yang masuk ke salah satu ujung pipa harus Metode Penelitian
sama dengan massa fluida yang keluar di
ujung lainnya walaupun memiliki diameter Pada penelitian ini penulis memilih Lokasi
yang berbeda, atau dapat dikatakan bahwa penelitian yang berada di Kecamatan Mawasangka
massa yang masuk dan massa yang ke luar Timur, dimana lokasi ini merupakan sebuah
adalah konstan. Kecamatan di Kabupaten Buton Tengah
Air yang mengalir dalam suatu pipa secara Sulawesi Tenggara.
terus menerus yang mempunyai luas Pengadaan data adalah hasil pengumpulan
penampang dan kecepatan akan memiliki debit data dengan menyelidiki benda- benda tertulis
yang sama pada setiap penampangnya. Dalam seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-
persamaan hukum kontinuitas dinyatakan peraturan, catatan harian dan sebagainya.
bahwa debit yang masuk ke dalam pipa sama 1. Data Sekunder
dengan debit yang keluar dengan menggunakan Data sekunder adalah data-data yang
persamaan 7 yaitu sebagai berikut : diperoleh dari instansi-instansi terkait penelitian
Q =A.V (10) ini. Pengumpulan data yang dimaksud adalah
3. Kapasitas Aliran menghimpun data- data sekunder yang meliputi
Besarnya kecepatan aliran fluida pada suatu data-data dan informasi
pipa mendekati nol pada dinding pipa dan 2. Data Primer
mencapai maksimum pada tengah-tengah pipa. Data primer adalah data pertama kali yang
Kecepatan biasanya sudah cukup untuk dikumpulkan oleh peneliti melalui upaya
menempatkan kekeliruan yang tidak serius dalam pengambilan data di lapangan langsung. Data
masalah aliran fluida sehingga penggunaan primer yang diambil meliputi data mengenai
kecepatan sesungguhnya adalah pada penampang keadaan sosial masyarakat dan data kondisi
aliran. Bentuk kecepatan yang digunakan pada lapangan melalui pendokumentasian. Dengan

12
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

adanya analisa mengenai keadaan sosial dapat dilihat pada Tabel 2 yang bersumber dari
masyarakat ini dapat dilihat kemampuan serta hasil perhitungan.
kemauan masyarakat unutk menunjang
Tabel 2. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
perancangan sistem penyediaan air bersih.
Kecamatan Mawasangka Timur Dengan
Metode Geometrik
Hasil dan Pembahasan
Tahun Jumlah penduduk Jiwa (%)
Proyeksi jumlah penduduk 2021 8226 2.14
Perhitungan proyeksi penduduk merupakan
dasar dari analisa kebutuhan air bersih. Terdapat 2022 8402 2.14
beberapa metode yang dapat digunakan untuk
2023 8582 2.14
menghitung jumlah penduduk antara lain metode
Geometrik, Aritmatik dan Eksponensial. Pada 2024 8776 2.14
studi ini sesuai dengan data yang diperoleh
bahwa jumlah penduduk Kecamatan 2025 8954 2.14
Mawasangka Timur dapat di lihat pada Tabel. Data 2026 9146 2.14
ini bersumber dari BPS Kabupaten Buton Tengah.
2027 9342 2.14
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk Kecamatan
Mawasangka Timur 2028 9542 2.14
No. Tahun Jumlah Penduduk 2029 9747 2.14

1 2016 6007 2030 9956 2.14


2. Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode
2 2017 6115 Aritmatik
3 2018 6973 Maka proyeksi jumlah penduduk pada
Tahun 2022-2030 yaitu Tahun yang akan
4 2019 7884 dating (Pt) dengan menggunakan rumus metode
5 2020 8053 Aritmatik. Adapun contoh perhitungan dengan
1
persamaan aritmatik pada Tahun 2030 adalah
𝑃 sebagai berikut :
r = ( 𝑃𝑡 ) 𝑡 - 1
0 Diketahui :
r = (8053/7884)¹/¹ - 1 Pn = Po (1+r.n)
= 0.02144
P2030 = P2020 (1 + 0.02144 x 10)
Berdasarkan data Penduduk yang di peroleh dari
BPS Kabupaten Buton Tengah, maka untuk P2030 = P2020 x (1 + 0.02144 x 10)
menghitung proyeksi jumlah penduduk dapat = 8053 x 1,2144
ditentukan nilai (r) dengan persamaan sebagai = 9779
berikut : Dari hasil perhitungan tersebut dapat
1. Proyeksi Jumlah penduduk Dengan Metode diketahui jumlah penduduk tiap 1 Tahun yang
Geometrik akan datang dengan menggunakan persamaan
Maka proyeksi jumlah penduduk pada Tahun aritmatik dan dapat dilihat pada Tabel 3 yang
2022-2030 yaitu Tahun yang akan datang (Pn) bersumber dari hasil perhitungan
dengan menggunakan persamaan metode Tabel 3. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
geometrik. Adapun contoh perhitungan dengan Kecamatan Mawasangka Timur Dengan
persamaan geometrik pada Tahun 2030 adalah Metode Aritmatik
sebagai berikut : Tahun Jumlah Jiwa (%)
Diketahui : penduduk
P2030 = Po(1 + 𝑟)𝑡
P2030 = P2020 x (1 + 0.02144)10 2021 8226 2.14
= 8053 x (1 + 0.02144)10 2022 8398 2.14
= 9956
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui 2023 8571 2.14
jumlah penduduk tiap 1 Tahun yang akan datang 2024 8743 2.14
dengan menggunakan persamaan geometrik dan
2025 8916 2.14
13
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

2026 9089 2.14 2025 8965 2.14


2027 9261 2.14 2026 9159 2.14
2028 9434 2.14 2027 9358 2.14
2029 9607 2.14 2028 9560 2.14
2030 9779 2.14 2029 9768 2.14
3. Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode 2030 9980 2.14
Eksponensial
Maka proyeksi jumlah penduduk pada Tahun
2022-2030 yaitu Tahun yang akan datang (Pn) Tabel 5. Perhitungan kebutuhan domestik
dengan mengunakan metode Eksponensial. Kebutuhan
Tahun Jumlah penduduk Domestik
Adapun contoh perhitungan dengan persamaan
Eksponensial pada Tahun 2030 adalah sebagai (Ltr/Org/Dtk)
berikut : 2021 8228 5,714
Diketahui :
Pn = P0 .er.n 2022 8406 5,837

P2030 = P2020 x (2.71828)0.02114x10 2023 8588 5,964


= 8053 x 1.2391 2024 8774 6,093
= 9980
2025 8965 6,225
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui
jumlah penduduk tiap 1 Tahun yang akan datang 2026 9159 6,360
dengan menggunakan persamaan Eksponensial
dan dapat dilihat pada Tabel 4 yang bersumber 2027 9358 6,498
dari hasil perhitungan. 2028 9560 6,639
a) Proyeksi Kebutuhan Air
Dalam studi ini rencana sistem 2029 9768 6,783
penyediaan air bersih di daerah pelayanan 2030 9980 6,930
Kecamatan Loura hanya sampai pada pipa
utama. Kebutuhan air yang di hitung adalah 2) Kebutuhan Non Domestik
perhitungan kebutuhan domestik di dasarkan Untuk mengetahaui kebutuhan non-domestik
pada jumlah penduduk serta prediksinya menggunakan persamaan sebagai berikut :
sampai tahun perencanaan. 15% x kebutuhan domestik
b) Perhitungan Kebutuhan Air Bersih = 15% x 598.773 Ltr/Org/Hr
1) Kebutuhan Domestik = 89.816 Ltr/Org/Hr
Untuk mengetahui kebutuhan domestik = 1,040 Ltr/Org/ dtk
menggunakan persamaan sebagai berikut : Tabel 6. Perhitungan kebutuhan non domestik
Jumlah penduduk x kebutuhan air bersih
= 9.980 x 60 Ltr/Org/Hr Kebutuhan Non
Tahun Jumlah penduduk Domestik
= 598.773 Ltr/Org/Hr
= 6,930 Ltr/Org/dtk (Ltr/Org/Dtk)

Tabel 4. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk 2021 8228 0,857


Kecamatan Mawasangka Timur Dengan 2022 8406 0,876
Metode Eksponensial
2023 8588 0,895
Tahun Jumlah Jiwa (%)
penduduk 2024 8774 0,914
2021 8228 2.14 2025 8965 0,934
2022 8406 2.14 2026 9159 0,954
2023 8588 2.14 2027 9358 0,975
2024 8774 2.14 2028 9560 0,996

14
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

2029 9768 1,017 2028 9560 8,780


2030 9980 1,040 2029 9768 8,971

3) Kehilangan air akibat kebocoran 2030 9980 9,165


Untuk mengetahaui Kehilangan air akibat
5) Kebutuhan harian maksimum
kebocoran menggunakan persamaan sebagai
Untuk mengetahaui Kebutuhan harian
berikut :
maksimum menggunakan persamaan sebagai
15 % x (Qd +Qnd)
berikut :
= 15% x (598.773 + 89.816)
kebutuhan air rata-rata x 1,15
= 103.288 Ltr/Org/Hr
= 791.878 Ltr/Org/Hr x 1,15
= 1,195 Ltr/Org/Dtk
= 910.695 Ltr/Org/Hr
Tabel 7. Perhitungan kehilangan Air = 10,540 Ltr/Org/dtk
Kehilangan air 6) Kebutuhan jam puncak
Tahun Jumlah penduduk (Ltr/Org/Dtk) Untuk mengetahaui Kebutuhan jam puncak
menggunakan persamaan sebagai berikut :
2021 8228 0,986 kebutuhan air rata-rata x 1,56
= 910.695 Ltr/Org/Hr x 1,56
2022 8406 1,007 = 1.420.628 Ltr/Org/Hr
2023 8588 1,029 = 16,442 Ltr/Org/dtk
2024 8774 1,051 Tabel 9. kebutuhan harian maksimum
Kebutuhan
2025 8965 1,074 Tahun Jumlah penduduk harian
2026 9159 1,097 maksimum
(Ltr/Org/Dtk)
2027 9358 1,121
2021 8228 8,690
2028 9560 1,145
2022 8406 8,878
2029 9768 1,170
2023 8588 9,071
2030 9980 1,195
2024 8774 9,267
4) Kebutuhan air rata-rata (dengan kebocoran
2025 8965 9,468
15%)
Untuk mengetahaui Kebutuhan air rata-rata 2026 9159 9,673
menggunakan persamaan sebagai berikut :
2027 9358 9,883
Qd + Qnd + Qkeh
= 598.773 + 89.816 + 103.288 2028 9560 10,097
= 791.878 Ltr/Org/Hr
= 9,165 Ltr/Org/dtk 2029 9768 10,316

Tabel 8. Perhitungan kebutuhan air rata-rata 2030 9980 10,540


Kebutuhan air
Tahun Jumlah penduduk rata-rata Tabel 10. kebutuhan jam puncak
(Ltr/Org/Dtk)
Kebutuhan jam
2021 8228 7,556 Tahun Jumlah penduduk puncak
2022 8406 7,720 (Ltr/Org/Dtk)
2021 8228 13,556
2023 8588 7,887
2022 8406 13,850
2024 8774 8,058
2023 8588 14,150
2025 8965 8,233
2024 8774 14,457
2026 9159 8,412
2025 8965 14,770
2027 9358 8,594

15
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

2026 9159 15,091 density polyethylene (HDPE) dengan


koefesien kekasaran 130 dan diameter
2027 9358 15,418 110mm, 90mm, 63mm dan 50mm dan
2028 9560 15,752 pipa Galvanized Iron Pipe (GIP) dengan
diameter 4 inci, 6 inci, dan 8 inci sebagai pipa
2029 9768 16,094 eksisting.
2030 9980 16,442 3. Metode pendistribusian air bersih di
Kecamatan Mawasangka Timur
menggunakan metode gravitasi dengan
A. Perencanaan jaringan Distribusi analisa Program Epanet 2.0 dan Google
menggunakan Aplikasi Epanet dan Earth Pro.
Google Eart Pro
Tahapan dalam menggunakan EPANET 2.0
Daftar Pustaka
untuk permodelan sistem distribusi air bersih
yaitu :
Agustina, Dian V, (2007), Analisa Sistem Kerja
a. Menggambar jaringan yang menjelaskan
Distribusi Air Bersih Kecamatan
sistem distribusi atau mengambil dasar
Banyumanik di Perumnas Banyumanik,
jaringan sebagai dimana pada penggambaran
Program Pasca Sarjana Magister Teknik
ini dilakukan input data yaitu berupa
Sipil Universitas Diponegoro.
reservoir, junction, dan pipa.
Cowd. M.A, (1991), Kimia Polimer, Ahli
b. Reservoir adalah node yang menggambarkan Bahasa: Harry Firman, , ITB, Bandung.
sumber eksternal yang terus menerus mengalir Damanhuri, Enri, (1989), Pendekatan
ke jaringan tanpa batas. Digunakan untuk Sistem Dalam Pengendalian dan
menggambarkan seperti bangunan reservoir
Pengoperasian Sistem Jaringan
,titik tiping, danau, sungai, akuifer air tanah, Distribusi Air Minum, Bandung, Jurusan
dan koneksi dan sistem lainya. Input utama Teknik Lingkungan.
untuk reservoir adalah total head. DPU Ditjen Cipta Karya. 1987. Buku Utama
c. Sambungan (Junction) ini merupakan titik Sistem Jaringan Pipa. Diktat Kursus
yang merupakan pertemuan masing– masing Perpipaan Departemen Pekerjaan Umum
pipa dan nantinya akan menghubungkan Direktoral Jeneral Cipta Karya.
setiap ujung pipa. Input dari node ini DPU Ditjen Cipta Karya. 1994. Pedoman
merupakan koordinat dari titik penghubung Kebijakan Program Pembangunan
pipa dan permintaan kebutuhan air di titik ini Prasarana Kota Terpadu (P3KT).
Hidayat, Muhammad Alvan, Mohammad Taufiq,
Kesimpulan and Ery Suhartanto. 2014. Studi
Perencanaan Sistem Penyediaan Air
1. Berdasarkan hasil perhitungan untuk Bersih Untuk Kecamatan Kubu.
kebutuhan air bersih di Kecamatan Kabupaten Karangasem. Jurnal Teknik niversitas
Mawasangka Timur dari tahun 2021-2030 Brawijaya. Universitas Brawijaya.
mengalami peningkatan dengan jumlah Kusuma, Indra Siregar. (2017). Perencanaan
kebutuhan domestik pada tahun 2021 adalah Sistem JaringanPerpipaan
5,714 ltr/org/dtk, dan pada tahun 2030 adalah Distribusi Air Minum di Perumahan Medan
6,930 ltr/org/dtk, kebutuhan non domestik Ressort City. Universitas Sumatera Utara.
tahun 2021 adalah 0,857 ltr/org/dtk dan tahun Medan.
2030 adalah 1,040 ltr/org/dtk, kebutuhan rata- Lewiss, A. Rossman (2000). Epanet 2 Users
rata tahun 2021 adalah 7,556 ltr/org/dtk dan Manual. Ekamitra Engineering.
tahun 2030 adalah 9,165 ltr/dtk, Kebutuhan Cincinnati. Linsley, R.K., Franzini, J.B, (1991),
harian maksimum tahun 2021 adalah 8,690 Teknik Sumberdaya Air Jilid 1, Erlangga,
ltr/org/dtk dan tahun 2030 adalah 10,540 Jakarta.
ltr/org/dtk, Kebutuhan jam puncak pada tahun Noerbambang , Soufyan Moh dan Takeo
2021 adalah 13,556 ltr/org/dtk dan tahun 2030 Morimura. (2005). Perancangan Dan
adalah 16,442 ltr/org/dtk. Pemeliharaan Sistem Plambing. Pradnya
2. Jenis pipa dalam perencanaaan yang Paramita. Jakarta.
digunakan di Kecamatan Mawasangka Timur Peraturan Menteri Kesehatan Republik
ini adalah pipa plastik high Indonesia. (2010). PERMENKES RI NO
16
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. XI, No. 1, Mei 2022

492/MENKES/PER/IV/2010. Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
bersih
RH. Dairi (2020). Analisis Aksesibilitas Air
Bersih Bagi Masyarakat Kelurahan Wajo
Kecamatan Murhum Kota Baubaun
https://id.wikipedia.org/wiki/Pipa_(saluran)
https://training.inviro.co.id/beberapa-macam-
sumber-air-ditinjau-dari-asalnya/
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/e
dok/2018/11/aee05_3._Fungsi_Ground_Reservoi
r.docx.pdf
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/e
dok/2018/11/16515_9._Pengenalan_Program_E
panet.docx.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai