2, Juli 2013
Sara Sulistya Prameswari1, I Gusti Ngurah Kerta Arsana2, I Putu Gustave Suryantara P2
1
Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Email :sulistyasara@gmail.com
158
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013
alur sungai Tukad Saba sebagai tampu- 2036, merencanakan jaringan pipa trans-
ngan memanjang (longstorage) sebagai misi di Kecamatan Busungbiu, dan
penampung air baku. Tampungan mema- menentukan harga air per m3 agar meme-
njang ini dibuat dengan membangun Wa- nuhi kelayakan pembangunan sistem pe-
duk Titab di bagian hilir sungai Tukad Sa- ngembangan air baku. Hasil dari peneli-
ba. Tukad Saba adalah salah satu potensi tian ini diharapkan dapat bermanfaat da-
sumber daya air di Bali bagian utara, yang lam pengembangan ilmu teknik sipil seca-
dapat dikembangkan sejalan dengan me- ra umum dan ilmu teknik hidro secara
ningkatnya kebutuhan akan air akibat pe- khusus serta sebagai masukan kepada ins-
ningkatan perkembangan penduduk de- tansi terkait dalam penanganan lanjutan
ngan segala kegiatannya. yang mungkin dilakukan di masa yang
Menurut studi Balai Wilayah Sungai akan datang.
Bali-Penida tahun 2012, telah melakukan
perencanaan daerah pelayanan pada sys-
tem pengembangan air baku (SPAB) Wa- MATERI DAN METODE
duk Titab pada 42 desa di 4 kecamatan di
Kabupaten Buleleng, yaitu kecamatan Sistem Penyediaan Air Minum
Banjar, kecamatan Gerokgak, kecamatan Sistem Penyediaan Air Minum
Seririt, dan kecamatan Busungbiu. Ada- (SPAM) merupakan kesatuan fisik (tek-
pun potensi air minum pada masing-ma- nis) dan non fisik dari prasarana dan sara-
sing desa yang merupakan daerah pelaya- na air minum. Aspek teknis mencakup
nan reservoir distribusi (RD) Kecamatan unit air baku, unit produksi, unit distribu-
Busungbiu yaitu Desa Pelapuan, Desa Bu- si, dan unit pelayanan. Sedangkan aspek
sungbiu, Desa Bestala, Desa Mayong, De- non teknis mencakup pembiayaan , social
sa Rangdu, Desa Ringdikit, Desa Telaga, dan institusi.
Desa Titab, Desa Ularan, Desa Unggahan,
dan Desa Kekeran. Desa yang sudah Kebutuhan Air
menggunakan fasilitas PDAM adalah De- Air merupakan kebutuhan utama bagi
sa Rangdu, Desa Ringdikit, Desa Keke- setiap makhluk hidup, sehingga tanpa air
ran, dan Desa Busungbiu.Sedangkan Desa dapat dipastikan tidak ada kehidupan. Se-
Unggahan, Desa Bestala, Desa Mayong, lain kebutuhan langsung seperti dihirup,
Desa Pelapuan, Desa Telaga, Desa Titab, diminum, menjaga kelembaban, air juga
dan Desa Ularan belum menggunakan dibutuhkan oleh manusia melalui berbagai
PDAM melainkan Pengelolaan Air Mi- makhluk hidup yang lain. Menurut Renca-
num Desa (PAMDES), sehingga harus na Induk Sistem Penyediaan Air Minum
kontinyu mengaliri air secara bergilir (De- (RISPAM) tahun 2011, kebutuhan air ber-
partemen PU, 2011). sih suatu daerah dianalisis berdasarkan be-
Untuk membantu mengoptimalkan ja- berapa pertimbangan, yaitu kebutuhan air
ringan air minum dibutuhkan program domestic dan kebutuhan air non domestic.
komputer yang dapatmenghitung jaringan- Kebutuhan air untuk rumah tang-
pipa dengan kesalahan relatif kecil dan ga/domestic ialah pemakaian air untuk
proses perhitungan yang cepat. Salah satu aktivitas di lingkungan rumah tangga. Pe-
program yang mendukung perhitungan nyediaan air baku untuk keperluan rumah
yang ini adalah program Waternet. Water- tangga dihitung berdasarkan jumlah pen-
net adalah program yang digunakan untuk duduk, prosentase jumlah penduduk yang
memodelkan dan menganalisis sistem ja- akan dilayani, cara pelayanan air, dan
ringan pipa transmisi dan distribusi air de- konsumsi pemakaian air (lt/org/hari). Be-
ngan operasional under windows. Peneliti- berapa parameter yang dipakai dalam me-
an ini bertujuan untuk mengetahui jumlah nentukan tingkat pelayanan air bersih
penduduk dan kebutuhan air pada tahun yang akan direncanakan meliputi kon-
159
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)
sumsi pemakaian air bersih dan jumlah ji- Banyaknya air yang dipakai pada
wa per sambungan. suatu hari pada satu tahun dan berda-
Kebutuhan air non domestik ialah pema- sarkan pada Qm, untuk menghitung
kaian air di luar pemakaian untuk rumah Qhm diperlukan factor fluktuasi kebu-
tangga. Termasuk ke dalam kelompok ke- tuhan air maksimum.
butuhan air non domestic meliputi niaga, Qhm = Fhm x Qm
kesehatan, sosial, perkantoran, pendidikan Dimana Fhm adalah factor harian
dan peribadatan. Kebutuhan air non do- maksimum biasanya berkisar 115%-
mestik dihitung sebesar 20% dari kebutu- 120%.
han air domestik. Standar kebutuhan Air c. Kebutuhan air jam maksimum (Qjm)
domestik dan non domestik dapat dilihat Banyaknya kebutuhan air terbesar
pada tabel 1. pada saat jam tertentu dalam satu hari
Qjm + Fjm x Qm
Tabel 1 Standar Kebutuhan Air Domestik Dimana factor jam maksimum (Fjm)
dan Non Domestik berkisar 175%-210%.
Perkotaan Berikut ini merupakan contoh koefisien
Kebutuhan air domestik 125-150 fluktuasi kebutuhan air yang digunakan
lt/kapita/hari
pada jaringan Waternet.
Kebutuhan air non 15-20 %
domestik
Kehilangan 20% dari Tabel 2 Koefisien Fluktuasi Harian
kebutuhan air Jam Koef Jam Koef Jam Koef
domestik dan non 1 0,53 9 1,3 17 1,42
domestik. 2 0,45 10 1,25 18 1,5
Cakupan Pelayanan 70-90% 3 0,4 11 1,2 19 1,55
Pedesaan 4 0,4 12 1,2 20 1,4
Kebutuhan air domestik 100-125 5 0,45 13 1,2 21 1,1
lt/kapita/hari 6 0,62 14 1,25 22 0,75
KU : 30 7 0,9 15 1,3 23 0,6
lt/kapita/hari 8 1,4 16 1,3 24 0,53
Kebutuhan air non 15-20% Sumber: Triatmadja, 2007
domestik
Kehilangan 5% dari kebutuhan
air domestik dan Tabel 3 Koefisien Fluktuasi Harian
non domestik. Sekolah dan Perkantoran
Cakupan Pelayanan 75% Jam Koef Jam Koef Jam Koef
1 0,2 9 2 17 1,3
Sumber:Petunjuk Teknis Sistem Penyedia- 2 0,2 10 1,7 18 1,3
an Air Bersih Pedesaan Departe- 3 0,2 11 1,5 19 1,2
men PU, Direktorat Jenderal 4 0,2 12 1,5 20 0,8
Cipta Karya, 2000 5 0,6 13 1,2 21 0,2
6 1,5 14 1,5 22 0,2
Fluktuasi Kebutuhan Air 7 1,8 15 1,4 23 0,2
8 1,8 16 1,3 24 0,2
Dalam perhitungan kebutuhan air di-
dasarkan pada kebutuhan air harian mak- Sumber: Triatmadja, 2007
simum dan kebutuhan air jam maksimum
dengan referensi kebutuhan rata-rata. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kebutuhan air rata-rata harian (Qm) Proyeksi jumlah penduduk digunakan
Banyaknya air yang diperlukan un- sebagai langkah awal dalam menghitung
tuk memenuhi kebutuhan domestik, proyeksi kebutuhan air bersih. Beberapa
non domestik dan ditambahkan kehila- faktor yang menyebabkan atau mempe-
ngan air. ngaruhi ketelitian proyeksi jumlah pen-
b.Kebutuhan air harian maksimum duduk pada masa yang akan dating adalah
(Qhm) kecepatan pertumbuhan penduduk, kurun
160
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013
161
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)
162
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Evaluasi Investasi
Suatu investasi merupakan kegiatan
menanamkan modal jangka panjang, di-
mana selain investasi tersebut perlu pula
disadari dari awal bahwa investasi akan
diikuti oleh sejumlah pengeluaran lain se-
cara periodik perlu disiapkan. Pengeluaran
tersebut terdiri dari biaya operasional
(operation cost), biaya perawatan (mainte-
Gambar 2 Contoh Gambar Rencana nance cost), dan biaya-biaya lainnya yang
Jaringan Pipa tidak dapat dihindarkan.
= ( ) … … … … … … . (18)
Analisis Data
Gambar 3 Jendela Informasi Variable Pada penelitian ini, analisis dilakukan
dengan mengolah data-data yang telah di-
Hasil running dilaporkan secara peroleh, kemudian disesuaikan dengan
singkat dengan jendela Report. Pada pustaka-pustaka serta hasil studi sebelum-
sebelah kanan atas ada lingkaranberwarna nya yang terkait.Tahapan analisis terhadap
hijau yang menunjukkan bahwa simulasi data sekunder yang diperoleh adalah seba-
sukses dan jaringan tidak bermasalah. gai berikut :
Melakukan analisis daerah pelayanan
yang direncanakan mendapatkan pelaya-
nan air minum di Kecamatan Busung-
biu, Kabupaten Buleleng.
Melakukan analisa kebutuhan air pada
masing-masing desa dalam suatu wila-
yah pelayanan.
Merencanakan jalur pemipaan menggu-
nakan system pompa 2 stage.
Memperkirakan Rancangan Anggaran
Biaya (RAB) dari pembangunan system
Gambar 4 Hasil Simulasi Waternet penyediaan air baku.
163
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)
164
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi mum 18,58 l/s, elevasi maksimum 314
kebutuhan air, besarnya kapasitas produk- meter, panjang pipa maksimum 3000 me-
si dapat dilihat pada tabel berikut. ter, panjang pipa minimum 10 meter, dan
diameter kekasaran maksimum 0,15 mi-
Tabel 7 Kapasitas Reservoir limeter.
Reservoir Kapasitas
Gambar 9 Jendela Report Constant
Reservoir I 950,423 m3
Reservoir II 412,363 m3
Reservoir Induk 8010,229 m3
RUNNING WATERNET
Pada tahap awal perencanaan, direnca-
nakan jalur pemipaan jaringan transmisi
meliputi lokasi node, elevasi node dan pa-
njang pipa. Perencanaan penempatan node
dapat dilihat pada gambar berikut
Pembahasan
Dalam menentukan harga air yang
akan diberlakukan pada masing-masing
pelanggan, harus mengetahui terlebih da-
hulu Rencana Anggaran Bangunan (RAB)
yang telah disesuaikan dengan engineer
estimate pada desain pengembangan sys-
Gambar 8 Jendela Informasi Variabel tem penyediaan air baku Waduk Titab.
Constant Setelah perhitungan RAB, didapat total
biaya keseluruhan sebesar Rp.
66.228.842.205,23. Setelah membuat
Jendela informasi variable diatas beri-
RAB , maka hasil tersebut dapat diuji da-
sikan laporan mengenai kebutuhan maksi-
lam metode NPV dan dilakukan beberapa
165
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)
permisalan agar mendapatkan harga air 3. Penetapan harga air per m3 yang akan
per m3 yang memenuhi kelayakan pem- dikenakan untuk para pelanggan
bangunan system pengembangan air baku PDAM agar memenuhi kelayakan
Waduk Titab. pembangunan yaitu Rp 3400/m3
Berdasarkan ketiga permisalan yang telah
dilakukan, didapat harga air yang me- SARAN
menuhi syarat NPV > 0 yaitu sebesar Rp. 1. Perencanaan jaringan air minum yang
3400 per m3. sebenarnya sangat perlu dilakukan pe-
ngujian untuk kualitas air minum yang
akandigunakan, agar sesuai dengan
SIMPULAN DAN SARAN syarat standar untuk air minum.
2. Perencanaan selanjutnya agar ditinjau
SIMPULAN lebih rinci tentang sumber air yang
Berdasarkan hasil analisis yang telah akan digunakan agar dapat melayani
diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan: sesuai dengan umur rencana.
1. Proyeksi kebutuhan air minum pada 3. Untuk perencanaan jaringan air mi-
tahun 2036 yaitu Desa Pelapuan num selanjutnya jumlah pompa dapat
sebesar 5,463 l/dt, Desa Busungbiu dicoba menggunakan 1 pompa, tetapi
sebesar 19,687 l/dt, Desa Bestala tetap harus memperhatikan tingkat ke-
sebesar 3,056 l/dt, Desa Rangdu efisienan.
sebesar 2,817 l/dt, Desa Mayong
sebesar 8,559 l/dt, Desa Ringdikit UCAPAN TERIMA KASIH
sebesar 15,418 l/dt, Desa Telaga
sebesar 1,942 l/dt, Desa Titab sebesar Ucapan terima kasih disampaikan ke-
2,299 l/dt, Desa Ularan sebesar 5,216 pada ketua jurusan Teknik Sipil Universi-
l/dt, Desa Unggahan sebesar 7,777 l/dt tas Udayana beserta jajarannya, kepada
dan Desa Kekeran sebesar 6,630 l/dt. tim JITS (Jurnal Ilmiah Teknik Sipil) Uni-
2. Perencanaan pipa transmisi Waduk versitas Udayana, dan kepada semua pi-
Titab dengan menggunakan metode hak yang telah membantu dalam penyusu-
pompa 2 stage adalah dari sumber air nan jurnal ilmiah ini.
Waduk Titab dialirkan menuju WTP
untuk proses pengolahan air baku DAFTAR PUSTAKA
menjadi air minum. Air minum yang Anonimus. 2012. Pembangunan Bendu-
telah diolah tersebut kemudian dialir- ngan Titab di Kabupaten Buleleng
kan ke reservoir induk. Dari reservoir Provinsi Bali. Kementerian Peker-
induk kemudian dialirkan melalui pipa jaan Umum, Direktorat Jenderal
1, pipa 2, pipa 3, pipa 4, pipa 5, pipa Sumber Daya Air, Balai Wilayah
6, dan pipa 12 yang berdiameter 0,3 Sungai Bali-Penida, Bali.
meter menuju ke reservoir 1. Lalu dari
reservoir 1 dialirkan melalui pipa 7, Anonimus. 2007. Permen PU No.
pipa 8, pipa 9, pipa 10, pipa 11 dan pi- 18/PRT/M/2007 tentang Penye-
pa 13 yang juga berdiameter 0,3 meter lenggaraan Pengembangan Sistem
menuju ke reservoir 2.Kemudian dari Penyediaan Air Minum.
masing-masing reservoir didistribusi-
Anonimus. 2004. Undang-Undang Repu-
kan ke tiap desa menggunakan system
blik Indonesia No.7 Tahun 2004
gravitasi yang dialirkan melalui pipa
tentang Sumber Daya Air.
14 hingga pipa 31 dengan diameter
yang bervariasi yaitu 0,1 meter, 0.15 Anonimus. 1998. Teknis Tata Cara Peng-
meter, dan 0,25 meter. kajian Kelayakan Teknis Sistem
Penyediaan Air Minum. Direktorat
166
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013
167