Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No.

2, Juli 2013

STUDI PENGEMBANGAN AIR BAKU WADUK TITAB PADA SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM DI WILAYAH KECAMATAN BUSUNGBIU
KABUPATEN BULELENG

Sara Sulistya Prameswari1, I Gusti Ngurah Kerta Arsana2, I Putu Gustave Suryantara P2
1
Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Email :sulistyasara@gmail.com

Abstrak :Kebutuhan air bersih di Kabupaten Buleleng diperkirakan akan terus


meningkat sejalan dengan perkembangan Kabupaten Buleleng di masa yang
akandatang. Untuk mengantisipasi maka dilakukan upaya alternative, yaitu
dengan memanfaatkan alur sungai Tukad Saba sebagai penampung air baku.
Tampungan ini dibuat dengan membangunWadukTitab di bagian hilir sungai
Tukad Saba. Tujuan dari penelitian ini adalah memproyeksikan kebutuhan air
minum hingga tahun 2036, merencanakan jaringan pipa transmisi dengan
pompa2 stage dan menentukan harga air per m3 untuk para pelanggan.
Pemodelan jaringan pipa transmisi dilakukan dengan software Waternet yang
menganalisis sistem jaringan pipa transmisi dan distribusi air dengan
operasional under windows. Hasil simulasi software Waternet hingga tahun
2036 menunjukkan perencanaan jaringan pipa transmisi dapat melayani 11 desa
dengan pompa 2 stage padati pealiran constant maupun extended. Penentuan
harga air per m3 menggunakan metode Net Present Value (NPV) didapatlah
harga air yaitu Rp 3400/m3.
Kata kunci : Waduk Titab, Pipa Transmisi, Pompa 2 stage, harga air, software
Waternet.

STUDIES ON WATER DEVELOPMENT OF TITAB DAM FOR WATER


SUPPLY SYSTEMS IN BUSUNGBIU DISTRICT OF BULELENG REGENCY

Abstract: The requirement for fresh water in Buleleng regency is expected to


increase along with its future development. In order to anticipate this, the
river flows of Tukad Saba were utilized to be a catchment area. This area is
developed by constructing a Titab Dam at downstream of Tukad Saba. The
study aims to estimate drinking water requirements up to year of 2036, to plan
a transmission pipeline using two stages pump and to determine the water
price per m3 for customers. The transmission pipeline modeling is conducted
using waternet software which analyzing both transmission pipeline system
and water distribution. The simulation results indicate that the planned
transmission pipeline is able to serve eleven villages using two stages pump
with constant and extended flows. Price water determination per m3 uses Net
Present Value (NPV) so the water price is of 3,400 rupiahs per m3.
Keywords: Titab Dam, Transmission Pipeline, Two Stages Pump, Water Price,
Waternet Software.

PENDAHULUAN terletak pada Kabupaten Buleleng. Saat


ini kebutuhan air bersih Kabupaten Bule-
Kebutuhan akan penyediaan dan pela- leng diperkirakan akan terus meningkat
yanan air bersih dari waktu ke waktu se- sejalan dengan perkembangan Kabupaten
makin meningkat yang terkadang tidak di- Buleleng di masa yang akan datang. Un-
imbangi oleh kemampuan pelayanan. Hal tuk mengantisipasi maka dilakukan upaya
ini terjadi di Kecamatan Busungbiu yang alternatif, yaitu dengan memanfaatkan

158
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013

alur sungai Tukad Saba sebagai tampu- 2036, merencanakan jaringan pipa trans-
ngan memanjang (longstorage) sebagai misi di Kecamatan Busungbiu, dan
penampung air baku. Tampungan mema- menentukan harga air per m3 agar meme-
njang ini dibuat dengan membangun Wa- nuhi kelayakan pembangunan sistem pe-
duk Titab di bagian hilir sungai Tukad Sa- ngembangan air baku. Hasil dari peneli-
ba. Tukad Saba adalah salah satu potensi tian ini diharapkan dapat bermanfaat da-
sumber daya air di Bali bagian utara, yang lam pengembangan ilmu teknik sipil seca-
dapat dikembangkan sejalan dengan me- ra umum dan ilmu teknik hidro secara
ningkatnya kebutuhan akan air akibat pe- khusus serta sebagai masukan kepada ins-
ningkatan perkembangan penduduk de- tansi terkait dalam penanganan lanjutan
ngan segala kegiatannya. yang mungkin dilakukan di masa yang
Menurut studi Balai Wilayah Sungai akan datang.
Bali-Penida tahun 2012, telah melakukan
perencanaan daerah pelayanan pada sys-
tem pengembangan air baku (SPAB) Wa- MATERI DAN METODE
duk Titab pada 42 desa di 4 kecamatan di
Kabupaten Buleleng, yaitu kecamatan Sistem Penyediaan Air Minum
Banjar, kecamatan Gerokgak, kecamatan Sistem Penyediaan Air Minum
Seririt, dan kecamatan Busungbiu. Ada- (SPAM) merupakan kesatuan fisik (tek-
pun potensi air minum pada masing-ma- nis) dan non fisik dari prasarana dan sara-
sing desa yang merupakan daerah pelaya- na air minum. Aspek teknis mencakup
nan reservoir distribusi (RD) Kecamatan unit air baku, unit produksi, unit distribu-
Busungbiu yaitu Desa Pelapuan, Desa Bu- si, dan unit pelayanan. Sedangkan aspek
sungbiu, Desa Bestala, Desa Mayong, De- non teknis mencakup pembiayaan , social
sa Rangdu, Desa Ringdikit, Desa Telaga, dan institusi.
Desa Titab, Desa Ularan, Desa Unggahan,
dan Desa Kekeran. Desa yang sudah Kebutuhan Air
menggunakan fasilitas PDAM adalah De- Air merupakan kebutuhan utama bagi
sa Rangdu, Desa Ringdikit, Desa Keke- setiap makhluk hidup, sehingga tanpa air
ran, dan Desa Busungbiu.Sedangkan Desa dapat dipastikan tidak ada kehidupan. Se-
Unggahan, Desa Bestala, Desa Mayong, lain kebutuhan langsung seperti dihirup,
Desa Pelapuan, Desa Telaga, Desa Titab, diminum, menjaga kelembaban, air juga
dan Desa Ularan belum menggunakan dibutuhkan oleh manusia melalui berbagai
PDAM melainkan Pengelolaan Air Mi- makhluk hidup yang lain. Menurut Renca-
num Desa (PAMDES), sehingga harus na Induk Sistem Penyediaan Air Minum
kontinyu mengaliri air secara bergilir (De- (RISPAM) tahun 2011, kebutuhan air ber-
partemen PU, 2011). sih suatu daerah dianalisis berdasarkan be-
Untuk membantu mengoptimalkan ja- berapa pertimbangan, yaitu kebutuhan air
ringan air minum dibutuhkan program domestic dan kebutuhan air non domestic.
komputer yang dapatmenghitung jaringan- Kebutuhan air untuk rumah tang-
pipa dengan kesalahan relatif kecil dan ga/domestic ialah pemakaian air untuk
proses perhitungan yang cepat. Salah satu aktivitas di lingkungan rumah tangga. Pe-
program yang mendukung perhitungan nyediaan air baku untuk keperluan rumah
yang ini adalah program Waternet. Water- tangga dihitung berdasarkan jumlah pen-
net adalah program yang digunakan untuk duduk, prosentase jumlah penduduk yang
memodelkan dan menganalisis sistem ja- akan dilayani, cara pelayanan air, dan
ringan pipa transmisi dan distribusi air de- konsumsi pemakaian air (lt/org/hari). Be-
ngan operasional under windows. Peneliti- berapa parameter yang dipakai dalam me-
an ini bertujuan untuk mengetahui jumlah nentukan tingkat pelayanan air bersih
penduduk dan kebutuhan air pada tahun yang akan direncanakan meliputi kon-

159
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)

sumsi pemakaian air bersih dan jumlah ji- Banyaknya air yang dipakai pada
wa per sambungan. suatu hari pada satu tahun dan berda-
Kebutuhan air non domestik ialah pema- sarkan pada Qm, untuk menghitung
kaian air di luar pemakaian untuk rumah Qhm diperlukan factor fluktuasi kebu-
tangga. Termasuk ke dalam kelompok ke- tuhan air maksimum.
butuhan air non domestic meliputi niaga, Qhm = Fhm x Qm
kesehatan, sosial, perkantoran, pendidikan Dimana Fhm adalah factor harian
dan peribadatan. Kebutuhan air non do- maksimum biasanya berkisar 115%-
mestik dihitung sebesar 20% dari kebutu- 120%.
han air domestik. Standar kebutuhan Air c. Kebutuhan air jam maksimum (Qjm)
domestik dan non domestik dapat dilihat Banyaknya kebutuhan air terbesar
pada tabel 1. pada saat jam tertentu dalam satu hari
Qjm + Fjm x Qm
Tabel 1 Standar Kebutuhan Air Domestik Dimana factor jam maksimum (Fjm)
dan Non Domestik berkisar 175%-210%.
Perkotaan Berikut ini merupakan contoh koefisien
Kebutuhan air domestik 125-150 fluktuasi kebutuhan air yang digunakan
lt/kapita/hari
pada jaringan Waternet.
Kebutuhan air non 15-20 %
domestik
Kehilangan 20% dari Tabel 2 Koefisien Fluktuasi Harian
kebutuhan air Jam Koef Jam Koef Jam Koef
domestik dan non 1 0,53 9 1,3 17 1,42
domestik. 2 0,45 10 1,25 18 1,5
Cakupan Pelayanan 70-90% 3 0,4 11 1,2 19 1,55
Pedesaan 4 0,4 12 1,2 20 1,4
Kebutuhan air domestik 100-125 5 0,45 13 1,2 21 1,1
lt/kapita/hari 6 0,62 14 1,25 22 0,75
KU : 30 7 0,9 15 1,3 23 0,6
lt/kapita/hari 8 1,4 16 1,3 24 0,53
Kebutuhan air non 15-20% Sumber: Triatmadja, 2007
domestik
Kehilangan 5% dari kebutuhan
air domestik dan Tabel 3 Koefisien Fluktuasi Harian
non domestik. Sekolah dan Perkantoran
Cakupan Pelayanan 75% Jam Koef Jam Koef Jam Koef
1 0,2 9 2 17 1,3
Sumber:Petunjuk Teknis Sistem Penyedia- 2 0,2 10 1,7 18 1,3
an Air Bersih Pedesaan Departe- 3 0,2 11 1,5 19 1,2
men PU, Direktorat Jenderal 4 0,2 12 1,5 20 0,8
Cipta Karya, 2000 5 0,6 13 1,2 21 0,2
6 1,5 14 1,5 22 0,2
Fluktuasi Kebutuhan Air 7 1,8 15 1,4 23 0,2
8 1,8 16 1,3 24 0,2
Dalam perhitungan kebutuhan air di-
dasarkan pada kebutuhan air harian mak- Sumber: Triatmadja, 2007
simum dan kebutuhan air jam maksimum
dengan referensi kebutuhan rata-rata. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kebutuhan air rata-rata harian (Qm) Proyeksi jumlah penduduk digunakan
Banyaknya air yang diperlukan un- sebagai langkah awal dalam menghitung
tuk memenuhi kebutuhan domestik, proyeksi kebutuhan air bersih. Beberapa
non domestik dan ditambahkan kehila- faktor yang menyebabkan atau mempe-
ngan air. ngaruhi ketelitian proyeksi jumlah pen-
b.Kebutuhan air harian maksimum duduk pada masa yang akan dating adalah
(Qhm) kecepatan pertumbuhan penduduk, kurun

160
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013

waktu proyeksi, dan jumlah tahun pe- + + = + + ℎ ……….(7)


ngambilan data. Perhitungan proyeksi
jumlah penduduk dapat menggunakan me-
tode yang telah diakui secara umum atau Kehilangan Tekanan Dalam Pipa
dengan menggunakan metode-metode be- Kehilangan tekanan pada jaringan pi-
rikut ini (RISPAM, 2011): pa distribusi terdiri dari 2 (dua) macam,
a. Metode Aritmatik yakni kehilangan tekanan dalam pipa (ma-
Metode ini dianggap baik untuk kurun jor losses) dan kehilangan tekanan pada
waktu yang pendek sama dengan ku- accessories/fitting (minor losses).
run waktu perolehan data. Persamaan
yang digunakan adalah: Kehilangan Energi Utama
= + ( − )…………(1) ( Major Losses)
Kehilangan energy mayor disebabkan
oleh gesekan atau friksi dengan dinding
………………………….(2)
pipa. Kehilangan energy oleh gesekan di-
b. Metode Geometrik sebabkan karena cairan atau fluida mem-
Metode ini menganggap bahwa per- punyai kekentalan, dan dinding pipa tidak
kembangan atau jumlah penduduk licin sempurna. Pada dinding yamg men-
akan secara otomatis bertambah de- dekati licin sempurna, masih pula terjadi
ngan sendirinya dan tidak memperha- kehilangan energy walaupun sangat kecil.
tikan penurunan jumlah penduduk. Jika dinding licin sempurna, maka tidak
Persamaan yang digunakan adalah: ada kehilangan energy, yaitu saat diameter
= (1 + ) ………………….(3) kekasaran nol. Pada umumnya semakin
c. Metode Least Square bertambah umur pipa, semakin besar pula
Metode ini merupakan metode regresi friksinya.Major losses dihitung berdasar-
untuk mendapatkan hubungan antara kan persamaan sebagai berikut :
sumbu Y dan sumbu X dimana Y V = 0.275 x QHW x D2.65 x S0.64…….…(8)
adalah jumlah penduduk dan X adalah
tahunnya dengan cara menarik garis Minor Losses
linier antara data-data tersebut dan Minor losses adalah kehilangan teka-
meminimumkan jumlah pangkat dua nan pada accesoris pada seperti pada sam-
dari masing-masing penyimpangan bungan, reduser atau peralatan accesoris
jarak data-data dengan garis yang pipa lainnya.
dibuat. Persamaan yang digunakan Minor losses dihitung berdasarkan
adalah: persamaan sebagai berikut :
= + ( . )…………………..(4) H = K (V2 / 2g)...............................(9)
= Ada beberapa persamaan empiric yang
(∑ ) ∑ (∑ )( . ) digunakan masing-masing dengan keuntu-
(∑ ) (∑ )
………………..(5)
ngan dan kerugiannya sendiri. Persamaan
Darcy Weisbach paling banyakdigunakan
= dalam aliran fluida secara umum. Untuk
(∑ . ) (∑ )( )
(∑ ) (∑ )
…………………....(6) aliran air dengan viskositas yang relative
tidak banyak berubah, persamaan hazen
Persamaan Energi Williams dapat digunakan.Berikut ditun-
Pada aliran air dikenal persamaan energy jukkan kedua persamaaan tersebut (Triat-
(persamaan Bernoully) dan persamaan madja, 2009)
kontinuitas . Persamaan Bernoully secara
umum ditulis kembali sebagai berikut Persamaan Darcy Weisbach
(Triatmadja, 2009): Persamaan matematis persamaan Dar-
cy Weisbach ditulis sebagai:

161
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)

ℎ =8 ……………...(10) c. Persamaan kehilangan energi sekunder


1.Pembesaran penampang
Persamaan Hazen Williams Hf = k. U 2 ;
Persamaan Hazen Williams dapat 2g
ditulis sebagai berikut: dengan k= (1 - A1 )2 ..................(15)
= A2
, ,
0,2785 ……………... (12) 2. Pengecilan Penampang
Hf = 0.44. U2 ...........................(16)
2g
Aplikasi Program Waternet
Program ini dirancang untuk melaku- 3. Belokan Pipa
kan simulasi aliran air atau fluida lainnya Hf = kb . U 2 ..............................(17)
dalam pipa, baik loop maupun tidak. Sis- 2g
tem pengaliran (distribusi) fluida dapat
berupa system gravitasi, system pompani- Aplikasi Program Waternet
sasi maupun campuran keduanya. Air atau  Membuat File Baru
fluida yang mengalir harus dalam kondisi Klik Menu Utama File kemudian klik
tertekan yaitu memenuhi seluruh tampang New atau klik Tombol New File. Sete-
pipa. WaterNet dirancang dengan mem- lah itu akan muncul menu default, dima-
berikan banyak kemudahan sehingga na pada menu tersebut terdapat parame-
pengguna dengan pengetahuan minimal ter-parameter yang harus diisi nilainya
tentang jaringan distribusi (aliran dalam agar setiap pipa dan node nanti mem-
pipa) dapat menggunakannya juga. Input punyai keregaman nilai, sehingga akan
data dibuat interaktif sehingga memudah- memudahkan perencana pada saat me-
kan dalam simulasi jaringan dan memper- rencanakan.
kecil kesalahan pengguna saat mengguna-
kan WaterNet.
Fasilitas WaterNet dibuat agar proses
editing dan analisis pada perancangan dan
optimasi jaringan distribusi air dapat dila-
kukan dengan mudah. Output WaterNet
dibuat dalam bntuk database, text maupun
grafik yang memudahkan pengguna untuk
selanjutnya memprosesnya langsung men-
jadi hardcopy atau proses lebih lanjut de-
ngan program lain sebagai laporan yang
menyeluruh.
Gambar 1 Tampilan Awal
Teori Dasar Waternet
Program WaterNet melakukan analisis
aliran air dalam jaringan perpipaan baik
 Menggambar Jaringan Pipa
untuk pipa transmisi maupun distribusi
Dengan menggunakan beberapa dra-
berdasarkan prinsip hidraulika yakni :
wing tools yang tersedia pada aplikasi wa-
a. Persamaan Kontinuitas :
ter Net, maka kita dapat menggambar jari-
Q = Q1 = Q2
ngan pipa beserta reservoirnya, seperti pa-
A1 . U1 = A2 .U2………………........(13)
da gambar berikut:
b.Persamaaan Bernoulli
P1 U 12 P U2
  Z 1  2  2 Z 2  he ……......(14)
 2g  2g

162
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013

Evaluasi Investasi
Suatu investasi merupakan kegiatan
menanamkan modal jangka panjang, di-
mana selain investasi tersebut perlu pula
disadari dari awal bahwa investasi akan
diikuti oleh sejumlah pengeluaran lain se-
cara periodik perlu disiapkan. Pengeluaran
tersebut terdiri dari biaya operasional
(operation cost), biaya perawatan (mainte-
Gambar 2 Contoh Gambar Rencana nance cost), dan biaya-biaya lainnya yang
Jaringan Pipa tidak dapat dihindarkan.

Metode Net Present Value (NPV)


 Proses Running
Net Present Value (NPV) adalah me-
Setelah proses penggambaran selesai,
tode menghitung nilai bersih (netto) pada
klik tombol GO pada tombol perintah lalu
waktu sekarang (present). Asumsi present
akan muncul jendela informasi variable
yaitu menjelaskan waktu awal perhitu-
yang digunakan dalam simulasi. Misalnya
ngan bertepatan dengan saat evaluasi dila-
demand maksimum dan minimum dapat
kukan atau pada periode tahun ke-nol (0)
digunakan untuk menguji apakah demand
dalam perhitungan cash flow investasi.
yang telah diinputkan sudah benar.
Untuk mendapatkan nilai NPV dipakai
formula sebagai berikut.

= ( ) … … … … … … . (18)

Jika NPV > 0, artinya investasi me-


nguntungkan (layak), sebaliknya jika
NPV < 0 artinya investasi tidak layak.

Analisis Data
Gambar 3 Jendela Informasi Variable Pada penelitian ini, analisis dilakukan
dengan mengolah data-data yang telah di-
Hasil running dilaporkan secara peroleh, kemudian disesuaikan dengan
singkat dengan jendela Report. Pada pustaka-pustaka serta hasil studi sebelum-
sebelah kanan atas ada lingkaranberwarna nya yang terkait.Tahapan analisis terhadap
hijau yang menunjukkan bahwa simulasi data sekunder yang diperoleh adalah seba-
sukses dan jaringan tidak bermasalah. gai berikut :
 Melakukan analisis daerah pelayanan
yang direncanakan mendapatkan pelaya-
nan air minum di Kecamatan Busung-
biu, Kabupaten Buleleng.
 Melakukan analisa kebutuhan air pada
masing-masing desa dalam suatu wila-
yah pelayanan.
 Merencanakan jalur pemipaan menggu-
nakan system pompa 2 stage.
 Memperkirakan Rancangan Anggaran
Biaya (RAB) dari pembangunan system
Gambar 4 Hasil Simulasi Waternet penyediaan air baku.

163
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)

 Melakukan analisa harga air/m3 yang Proyeksi jumlah penduduk digunakan


akan diterapkan kepada para pelanggan sebagai langkah awal dalam menghitung
berdasarkan RAB yang telah diperkira- proyeksi kebutuhan air bersih. Perhitu-
kan. ngan proyeksi jumlah penduduk dalam pe-
nelitian ini menggunakan metode Aritma-
HASIL DAN PEMBAHASAN tik, Geometrik dan Least Square. Rumus
proyeksi jumlah penduduk yang diguna-
Hasil kan dalam penelitian ini adalah Metode
Pada penelitian ini, rencana daerah pe- Least Square karena menghasilkan standar
layanan yang akan dilayani menggunakan deviasi yang paling kecil. Hasil perhitu-
pompa 2 stage, antara lain Desa Pelapuan ngan proyeksi jumlah penduduk dari ta-
(±260 m), Desa Busungbiu (±234 m), hun 2011sampai jam 2036 dapat dilihat
Desa Bestala (±250 m), Desa Mayong pada Tabel proyeksi jumlah penduduk
(±240 m), Desa Rangdu (±222 m), Desa berikut.
Ringdikit (±220 m), Desa Kekeran (±265
m), Desa Titab (± 308 m), Desa Telaga (± Tabel 5 Perkiraan Jumlah Penduduk 25
310 m), Desa Unggahan (±310 m), dan Tahun Mendatang dengan Metode Least
Desa Ularan (±305 m). Berikut Skema Ja- Square
ringan Eksisting pada amsing-masing re-
servoir di Kecamatan Busungbiu.
Dengan memperhitungkan tinggi masing-
masing head, maka pada reservoir I (per-
tama) dengan tinggi ±272 meter maka
daerah cakupan layanannya adalah desa
Pelapuan, Desa Busungbiu, Desa Ma-
yong, Desa Rangdu, Desa Bestala, Desa
Ringdikit. Dan pada reservoir II (kedua)
dengan tinggi ± 314 meter, daerah ca- Proyeksi kebutuhan air bersih selanjutnya
kupan layanannya adalah Desa Kekeran, direncanakan sampai pada tahun 2036
Desa Telaga, Desa Titab, Desa Unggahan, dapat dihitung berdasarkan proyeksi jum-
dan Desa Ularan. Adapun skema dari pe- lah penduduk dan kriteria perencanaan.
masangan pompa 2 stage di Kecamatan Dari hasil perhitungan kebutuhan air ber-
Busungbiu adalah sebagai berikut. sih, total kebutuhan air di tiap desa pada
akhir tahun rencana yaitu tahun 2036
dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6 Kebutuhan Air tiap desa di
Kecamatan Busungbiu

Gambar 6 Bagan Perencanaan


Penempatan Pompa

164
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi mum 18,58 l/s, elevasi maksimum 314
kebutuhan air, besarnya kapasitas produk- meter, panjang pipa maksimum 3000 me-
si dapat dilihat pada tabel berikut. ter, panjang pipa minimum 10 meter, dan
diameter kekasaran maksimum 0,15 mi-
Tabel 7 Kapasitas Reservoir limeter.
Reservoir Kapasitas
Gambar 9 Jendela Report Constant
Reservoir I 950,423 m3
Reservoir II 412,363 m3
Reservoir Induk 8010,229 m3
RUNNING WATERNET
Pada tahap awal perencanaan, direnca-
nakan jalur pemipaan jaringan transmisi
meliputi lokasi node, elevasi node dan pa-
njang pipa. Perencanaan penempatan node
dapat dilihat pada gambar berikut

Jendela ini melaporkan bahwa secara hi-


draulik jaringan dapat memberikan pela-
yanan seperti yang dikehendaki.

Gambar 10 Jendela Report Extended

Gambar 7 Penempatan node, pipa dan


reservoir.

Hasil running waternet ada dua yaitu tipe


constant dan extended. Untuk proses run-
ning tipe aliran constant dapat dilihat pada
gambar 8 dan gambar 9 Hasil running extended menunjukkan si-
mulasi sukses dan tidak ada masalah. Na-
mun ada sedikit catatan bahwa reservoir
pertama kosong pada jam ke-7.

Pembahasan
Dalam menentukan harga air yang
akan diberlakukan pada masing-masing
pelanggan, harus mengetahui terlebih da-
hulu Rencana Anggaran Bangunan (RAB)
yang telah disesuaikan dengan engineer
estimate pada desain pengembangan sys-
Gambar 8 Jendela Informasi Variabel tem penyediaan air baku Waduk Titab.
Constant Setelah perhitungan RAB, didapat total
biaya keseluruhan sebesar Rp.
66.228.842.205,23. Setelah membuat
Jendela informasi variable diatas beri-
RAB , maka hasil tersebut dapat diuji da-
sikan laporan mengenai kebutuhan maksi-
lam metode NPV dan dilakukan beberapa

165
Studi Pengembangan Air Baku Waduk Titab ………...... (Prameswari, Arsana, dan Suryantara)

permisalan agar mendapatkan harga air 3. Penetapan harga air per m3 yang akan
per m3 yang memenuhi kelayakan pem- dikenakan untuk para pelanggan
bangunan system pengembangan air baku PDAM agar memenuhi kelayakan
Waduk Titab. pembangunan yaitu Rp 3400/m3
Berdasarkan ketiga permisalan yang telah
dilakukan, didapat harga air yang me- SARAN
menuhi syarat NPV > 0 yaitu sebesar Rp. 1. Perencanaan jaringan air minum yang
3400 per m3. sebenarnya sangat perlu dilakukan pe-
ngujian untuk kualitas air minum yang
akandigunakan, agar sesuai dengan
SIMPULAN DAN SARAN syarat standar untuk air minum.
2. Perencanaan selanjutnya agar ditinjau
SIMPULAN lebih rinci tentang sumber air yang
Berdasarkan hasil analisis yang telah akan digunakan agar dapat melayani
diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan: sesuai dengan umur rencana.
1. Proyeksi kebutuhan air minum pada 3. Untuk perencanaan jaringan air mi-
tahun 2036 yaitu Desa Pelapuan num selanjutnya jumlah pompa dapat
sebesar 5,463 l/dt, Desa Busungbiu dicoba menggunakan 1 pompa, tetapi
sebesar 19,687 l/dt, Desa Bestala tetap harus memperhatikan tingkat ke-
sebesar 3,056 l/dt, Desa Rangdu efisienan.
sebesar 2,817 l/dt, Desa Mayong
sebesar 8,559 l/dt, Desa Ringdikit UCAPAN TERIMA KASIH
sebesar 15,418 l/dt, Desa Telaga
sebesar 1,942 l/dt, Desa Titab sebesar Ucapan terima kasih disampaikan ke-
2,299 l/dt, Desa Ularan sebesar 5,216 pada ketua jurusan Teknik Sipil Universi-
l/dt, Desa Unggahan sebesar 7,777 l/dt tas Udayana beserta jajarannya, kepada
dan Desa Kekeran sebesar 6,630 l/dt. tim JITS (Jurnal Ilmiah Teknik Sipil) Uni-
2. Perencanaan pipa transmisi Waduk versitas Udayana, dan kepada semua pi-
Titab dengan menggunakan metode hak yang telah membantu dalam penyusu-
pompa 2 stage adalah dari sumber air nan jurnal ilmiah ini.
Waduk Titab dialirkan menuju WTP
untuk proses pengolahan air baku DAFTAR PUSTAKA
menjadi air minum. Air minum yang Anonimus. 2012. Pembangunan Bendu-
telah diolah tersebut kemudian dialir- ngan Titab di Kabupaten Buleleng
kan ke reservoir induk. Dari reservoir Provinsi Bali. Kementerian Peker-
induk kemudian dialirkan melalui pipa jaan Umum, Direktorat Jenderal
1, pipa 2, pipa 3, pipa 4, pipa 5, pipa Sumber Daya Air, Balai Wilayah
6, dan pipa 12 yang berdiameter 0,3 Sungai Bali-Penida, Bali.
meter menuju ke reservoir 1. Lalu dari
reservoir 1 dialirkan melalui pipa 7, Anonimus. 2007. Permen PU No.
pipa 8, pipa 9, pipa 10, pipa 11 dan pi- 18/PRT/M/2007 tentang Penye-
pa 13 yang juga berdiameter 0,3 meter lenggaraan Pengembangan Sistem
menuju ke reservoir 2.Kemudian dari Penyediaan Air Minum.
masing-masing reservoir didistribusi-
Anonimus. 2004. Undang-Undang Repu-
kan ke tiap desa menggunakan system
blik Indonesia No.7 Tahun 2004
gravitasi yang dialirkan melalui pipa
tentang Sumber Daya Air.
14 hingga pipa 31 dengan diameter
yang bervariasi yaitu 0,1 meter, 0.15 Anonimus. 1998. Teknis Tata Cara Peng-
meter, dan 0,25 meter. kajian Kelayakan Teknis Sistem
Penyediaan Air Minum. Direktorat

166
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17, No. 2, Juli 2013

Jenderal Cipta Karya Departemen


Pekerjaan Umum.
Giatman. 2011. Ekonomi Teknik. Rajawali
Pers, Jakarta
Triatmadja, Radianta. 2009. Hidraulika
Sistem Jaringan Perpipaan Air
Minum. Beta Offset, Yogyakarta.
Triatmadja, Radianta. 2007. Manual dan
Dasar Teori WaterNet versi 2.1.
Hoces, Yogyakarta

167

Anda mungkin juga menyukai