1 PENDAHULUAN
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan dan hidup manusia serta
fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Menurut WHO jumlah air
Minum yang harus dipenuhi agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah sebesar 86,4
lite/orang/hari sedang kondisi di Indonesia kebutuhan air minum ditentukan berdasarkan
lokasi wilayah yaitu kebutuhan air minum/ air bersih untuk daerah perdesaan 60 l/o/h, kota
kecil 90 l/o/h, kota sedang 110 l/o/h, kota besar 130 l/o/h dan kota Metropolitan 150 l/o/h.
Pengembangan Pelayanan Air Minum/ Air Bersih tentu saja sangat dipengaruhi
oleh kersediaan Air Baku dari konteks teknis dan ekonomis. Sumber Air Baku bagi
penyediaan Air Minum pada saat ini semakin terbatas ditinjau dari aspek kuantitas,
kualitas dan kontinuitas serta ke ekonomianya. Pada waktu musim Hujan jumlahnya sangat
berlebihan bahkan mengakibatkan bencana sedang pada musim kemarau jumlahnya sangat
terbatas dan kualitas semakin buruk akibat dari pemanfaatan penyangga sumber air yang
berlebihan dan tidak terkendali. Untuk itu diperlukan gerakan terpadu yang
menyelamatkan sumber air oleh semua lapisan masyarakat dan mengembangkan teknologi
penyangga air baku.
1
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Selain itu informasi tentang ketersediaan air baku juga sangat terbatas khususnya
air Baku yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan air minum/ air bersih yang belum
tercemar dengan kata lain air baku yang reliable ditinjau dari aspek daya beli masyarakat
dan biaya operasional.
Ketersedian informasi/ data air baku yang valid di setiap kota / kabupaten akan sangat
membantu bagi pemerintah pusat/daerah untuk membuat perencanaan pembangunan yang
lebih optimal di bidang air minum.
Sehubungan dengan itu pemerintah melalui Dinas PU` Cipta Karya dan Tata Ruang
Propinsi Jawa Timur, Bidang Air Bersih dan PLP melakukan review Studi Air Bakui hasil
studi-studi terdahulu terkait dengan air baku untuk memperolah kondisi yang jelas
terhadap kondisi sumber air baku saat ini, yang selanjutnya dapat dipakai sebagai acuan
didalam penyusunan detail design atau pelaksanaan rencana tindak yang telah
diprogramkan.
1.3. SASARAN
2
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya rekomendasi pemanfaatan air baku
guna mendukung upaya percepatan pencapaian target MDG’S yang telah disusun melalui
identifikasi program-program air minum yang terintegrasi dan berkesinambungan untuk
pengembangan SPAM Kabupaten Sumenep di Jawa Timur.
3
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
4
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
KEBIJAKAN DAN
2 PENGEMBANGAN
PENYEDIAAN AIR MINUM
5
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Tabel 2.1.
Indikator Perencanaan Strategis Pengembangan Air Minum
Di Kabupaten Sumenep
6
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Tabel 2.2.
Kerangka Kebijakan Operasional Penyediaan Air Minum di Kabupaten Sumenep
7
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
KONDISI DAERAH
3 PEKERJAAN
Wilayah kabupaten Sumenep secara geografis terletak pada koordinat 4 o 55’ 00”
Lintang Selatan dan 113o 32’ 54” - 116o 16’ 48” bujur timur. Lokasi wilayah Kabupaten
Sumenep dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah barat : Kabupaten Pamekasan
Sebelah selatan : Selat Madura
Sebelah timur : Laut Jawa/Selat Bali
Lokasi pekerjaan ini tersebar di seluruh Kabupaten Sumenep, seperti terlihat pada
Gambar 3.1.
3.3. TOPOGRAFI
Kondisi topografi suatu wilayah dapat juga menunjukkan ketinggian tempat wilayah
tersebut. Sebagaimana diketahui ketinggian tempat merupakan salah satu faktor yang
menentukan terhadap kegiatan penduduk. Secara topografi wilayah perencanaan terletak
pada permukaan tanah yang relatif datar dengan kemiringan antara 0 - 40%. Ketinggian
rata-rata wilayah perencanaan bervariasi antara 10 - 42 m di atas permukaan laut. Dengan
topografi tersebut merupakan nilai positif untuk perkembangan penggunaan tanah terutama
pertanian perikanan dan wisata.
8
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Gambar 3.1. Lokasi Pekerjaan Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
3.4. KLIMATOLOGI
Suhu rata-rata berkisar antara 22oC - 31oC, dengan kelembaban udara berkisar 74,3%
- 84,8%. Intensitas penyinaran rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan radiasi
matahari antara 40% - 45%. Kecepatan angin rata-rata setiap bulan berkisar antara 3,88 –
6,88 knot. (Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2008).
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat dominan peranannya
terhadap berbagai kegiatan khususnya pertanian. Curah hujan rata-rata pada musim
penghujan antara 200 mm/bulan – 1.500 mm/bulan. Angka rata-rata curah hujan tersebut
menyebabkan wilayah perencanaan termasuk dalam wilayah dengan curah hujan rendah.
Ditinjau dari struktur geologi wilayah perencanaan terdiri dari alluvial hidromorf dan
alluvial kelabu. Batuan alluvial tersebut berasal dari endapan pantai yang terjadi pada
9
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
jaman Holoren. Jenis batuan ini merupakan tanah yang baik untuk pertanian yang terdiri
endapan tanah liat yang bercampur pasir halus yang berwarna hitam kelabu. Jenis batuan
ini mempunyai karakteristik yaitu:
a) Tidak stabil karena berumur relatif muda.
b) Daya dukung kecil (0.2 kg/cm2).
3.7. KEPENDUDUKAN
Penduduk merupakan aspek utama dalam perencanaan. Penduduk sebagai subjek dan
objek pembangunan karena semua bentuk rencana yang dijabarkan dalam suatu ruang
kegiatan untuk kepentingan penduduk itu sendiri. Jumlah penduduk di wilayah studi pada
tahun 2008 adalah sebanyak 815.923 jiwa. Dengan rata-rata kepadatan penduduk di
Kabupaten Sumenep sebesar 8,31 jiwa/ha, berarti tingkat kepadatan penduduk di wilayah
ini masih tergolong rendah. Data jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dapat dilihat
pada Tabel 3.1.
10
Executive Summary
GAMBAR 3
PETA SEBARAN SUMBER AIR
DI KABUPATEN SUMENEP
1 : 300.000
11
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Tabel 3.1.
Data Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Penduduk
Tahun 2007 dan Tahun 2008
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumenep adalah penduduk asli yang bersuku
Madura dan hanya sebagian kecil adalah masyarakat pendatang. Penduduk asli adalah
masyarakat agraris yang banyak menggantungkan dari lahan pertanian baik pertanian lahan
persawahan maupun pertanian tanaman polowijo dan tembakau. Dan sebagian adalah
mayarakat nelayan. Sedangkan masyarakat pendatang yang pada umumnya bekerja pada
pemerintahan, perhubungan, pendidikan, keuangan serta perdagangan.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumenep adalah pemeluk Agama Islam yakni
dengan jumlah masjid, musholla sebanyak kurang lebih 4.624 buah sedangkan pemeluk
Agama Non Islam dengan jumlah tempat ibadah sekitar 5 buah.
12
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
KONDISI EKSISTING
Sumber air baku terdiri dari sungai, mata air dan sumur bor/gali. Fungsi dari
sumber-sumber air tersebut berbeda-beda, antara lain: untuk kebutuhan air minum, untuk
keperluan MCK dan untuk irigasi. Prosentasi perbandingan dari masing-masing fungsi
kegunaan sumber air tersebut adalah 13,43% untuk keperluan air minum, 29,04% untuk
keperluan MCK dan 57,53% untuk keperluan irigasi, terutama di musim tembakau,
kecenderungan masyarakat di Kabupaten Sumenep akan lebih mementingkan untuk irigasi
daripada untuk mandi.
Pemanfaatan sumber air untuk keperluan air minum, MCK dan irigasi dapat dilihat
pada Tabel 4.1. s/d Tabel 4.3.
13
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Tabel 4.1.
Pemanfaatan Sumber Air di Kabupaten Sumenep Tahun 2009
14
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
15
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
16
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
17
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
18
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Tabel 4.2.
Pemanfaatan Sumber Air Oleh PDAM
di Kabupaten Sumenep Tahun 2009
Kapasitas
N o. Kecamatan Desa N ama Sumber Sumber Terpasang Sisa Ket.
(lt/ dt) (lt/ dt) (lt/ dt)
1 Saronggi Saronggi MA. Saronggi 30,00 9,00 21,00 Pompa
2 Gayam Karang Tengah MA. Toggung 2,00 2,00 - Gravitasi
3 Ambunten Ambunten Tengah Sb. Bukabu 1 10,00 8,30 1,70 Pompa
4 Batang-Batang Totosan Sb. Totosan 15,00 8,00 7,00 Pompa
5 Batang-Batang Batang-Batang Daya Sb. Batang-Batang Daya 5,00 2,50 2,50 Pompa
6 Pragaan Jaddung Sb. Jaddung-Pragaan 20,00 15,00 5,00 Pompa
7 Kota Sumenep Pajagalan MA. Taman Lake' 100,00 89,00 11,00 Pompa
8 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 1 40,00 30,00 10,00 Pompa
9 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 2 40,00 30,00 10,00 Pompa
10 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 3 40,00 30,00 10,00 Pompa
11 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 4 40,00 20,00 20,00 Pompa
12 Kota Sumenep Pamolokan Sb. Perum Pamolokan 40,00 17,50 22,50 Pompa
13 Kota Sumenep Kebunagung Sb. Kebun Agung 10,00 5,00 5,00 Pompa
14 Batuan Batuan Sb. Perum Batuan 20,00 18,50 1,50 Pompa
15 Manding Giring MA. Giring 20,00 20,00 - Gravitasi
(Sumber: PDAM Kabupaten Sumenep 2009)
Tabel 4.3.
Pemanfaatan Sumur Bor Produksi dan Rumah Pompa
di Kabupaten Sumenep Tahun 2009
19
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
20
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Pelayanan air bersih untuk keperluan air minum dan keperluan rumah tangga
lainnya di Kabupaten Sumenep bersumber dari PDAM, HIPPAM ataupun sumber lainnya.
21
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Beberapa kecamatan di kabupaten Sumenep yang sampai saat ini terlayani PDAM
terdiri dari Kecamatan Kota Sumenep, Kecamatan Manding (sebagian kecil saja),
Kecamatan Kalianget, Kecamatan Pragaan dan Kecamatan Dasuk (sebagian kecil saja),
Kecamatan Ambunten dan Kecamatan Batang-batang.
Pelayanan air bersih untuk air minum penduduk di Kabupaten Sumenep wilayah
daratan ada yang menggunakan sarana dan prasarana HIPPAM,yaitu dibawah naungan
Dinas PU.Cipta Karya. Sampai saat ini keberadaan HIPPAM sangat membantu penduduk
dalam pemenuhan kebutuhan air.
Cakupan pelayanan air bersih oleh sarana dan prasarana HIPPAM Jkabupaten
Sumenep memiliki prosentase 2,32% dari total kepala keluarga di Kabupaten Sumenep
wilayah daratan yang sudah terlayani oleh sarana dan prasarana HIPPAM tersebut.
4.2.3. Pelayanan Air Bersih Yang Bersumber Dari Selain PDAM dan HIPPAM
Pelayanan air bersih untuk air minum penduduk,yang bersumber dari selain PDAM
dan HIPPAM ataupun sumber lainnya seperti WSLIC tiap kecamatan di Kabupaten
Sumenep wilayah daratan memiliki prosentase lebih sedikit yaitu sebesar 1.79% dari total
penduduk di Kabupaten Sumenep. Hal ini karena tidak semua wilayah terlayani oleh
PDAM ataupun HIPPAM.
Pada Tabel 4.4. di bawah ini akan disajikan pelayanan air bersih di Kabupaten
Sumenep sampai dengan tahun 2007.
Tabel 4.4.
22
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
23
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 1'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0''
6° 39' 0'' LS 6° 39' 0'' LS
6'0'' 6'0''
DESA
GENDANG TIMUR
45'0'' 45'0''
DESA
NYAMPLONG
9'0'' DESA
JAMBUIR
DESA
KARANGNANGKA
DESA
BRAKAS
9'0''
DESA POTERAN
GAYAM
DESA PANCOR
P. RAAS
P. SAPUDI P. Klosot
1 : 300.000
K. Cekong
ng
AMBUTEN
berp ayu
n
an
bu nte
TIMUR
ng
ao
di
K. Am
K. Pan
Pan
K. Sum
DESA PADANGDANGAN ng
K.
B aju
K.
54'0'' PASONGSONGAN
DESA PANAONGAN DESA AMBUNTEN TENGAH 54'0''
reng
K. Ke
TAMBAAGUNG
DESA SODDARA ARES
TAMBAAGUNG
TENGAH
Batas Kecamatan Permukiman
G. Batuputih
DESA DUKO
DESA LEBENG BARAT
ce
Le
K. DESA LEBENG TIMUR
K. Le
ng
ngko
K. Ka
Sumber Lain
mpari
DESA BASOKA
K. Pakandang G. Koong
DESA CAMPAKA
K. Pala
mpal
DESA MANDALA Jalan Kabupaten
DESA MONTORNA
G. Togel DESA ROMBENGUNA
DESA PRANCAK GAPURA DESA JADUNG
G. Canggur BARAT DESA
DESA LONGOS
Sungai
G. Gadu DESA GRUJUGAN
KECAMATAN GAPURA
ROMBERANA
0'0'' DESA
BANGKAL 0'0''
7° 0' 0'' LS G. Bunder
KELURAHAN PABERASAN
7° 0' 0'' LS
K. Bakul
G. Batuputih KARANGDUAK
DESA MANDALA ROMBEN BARAT
PANDIAN KELURAHAN PEKANJIN
GELUGUR DESA ANDULANG
KECAMATAN KECAMATAN
KELURAHAN
P. Gili Iyang
KARANGBUDI
DESA GADU BARAT DESA GADU TIMUR BANGSELOK
juk
K. Braji
A KELURAHAN BANJAR
KECAMATAN GANDING
S.
Gunung / Bukit
DESA ELLAK LAOK
PAJAGALAN BARAT
DESA ELLAK DAJA
DARAMESTA BATUAN KOTASUMENEP
DESA POJA
BANJAR
GAPURA TENGAH
DESA PABIAN
TAMBUKO KETAWANG DESA KALIMO'OK
DESA BERAGUNG KETAWANGDALEMAN LARANGAN DESA LENTENG BARAT
DESA LENTENG TIMUR DESA JAMBU MARENGAN DAYA
DESA GERSIKPUTIH
DESA MEDDELAN GEDUNGAN
KECAMATAN LENTENG
DESA PATIAN
DESA SENDIR
DESA GANDING DESA KALIANGET BARAT
roka DESA KERTASADA
S. Sa DESA POREH
CANGKRENG DESA GUNG-GUNG MARENGAN LAOK
KETAWANG S. Sa
PAREBAAN roka
BOLAPORA LEMBUNG BARAT
PAYUDAN KETAWANGLAOK
3'0'' DUNGDANG
TIMUR
LEMBUNG TIMUR KAMBINGAN
TIMUR DESA KARANGANYAR
KALIANGET TIMUR
3'0''
DESA TALAGA BOLAPORA
KECAMATAN KALIANGET
PORDAPOR ROMBIYA
n
ma
DESA TALANG
S E L A T S A P U D I
REBA
BANARESEP TAROGAN
BATAAL BATAAL DESA BANARESEP TIMUR
BARAT
BARAT TIMUR
DESA NAMBAKOR
rbung
KAMBINGAN
BARAT
S. Du
KECAMATAN SARONGGI
DESA TALANGO
DESA ROMBIYA TIMUR
MONCEK
TENGAH GINGGING DESA JULUK
MONCEK MONCEK
TIMUR DESA PINGGIRPAPAS
BARAT
DESA PADIKE DESA GAPURANA
DESA PEKAMBAN DAJA DESA AENGTONGTONG
SERA DESA PALASA
LARANGAN PRAGAAN DAJA BARAT
ERRABU DESA SARONGGI
PERRENG DESA
S. Sumb
KECAMATAN TALANGO
GILANG TANAHMERAH POTERAN
SERA roka
DESA KARDULUK TENGAH S. Sa
eranyar
ce
LAUT
ng
DESA KOMBANG
PRAGAAN LAOK AENGBAJAKENEK
P. Poteran
kama
Ce
PAKAMBAN TENGAH
LAOK DESA AENGDAKE
anan
DESA SENDANG
tam
DESA LOBUK
K. Pa
K. Karputeh
DESA PAGARBATU
9'0'' 9'0''
DESA
DESA
P. Karangkoma P. Gililawak
BANMALENG DESA
BANBARU
114° 01' 00'' BT
DESA LOMBANG
G. Ponjuk S E L A T M A D U R A
P. Giliraja
7° 15' 0'' LS P. Gilipandan P. Gersikputih 7° 15' 0'' LS
37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0'' 13'0''
24
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
RENCANA PENGEMBANGAN
Untuk perubahan pada masa yang akan datang dengan adanya perkembangan
kawasan perencanaan maka pertumbuhan penduduk khususnya migrasi penduduk dari luar
kawasan akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu sejak awal harus diperkirakan
pertumbuhan penduduk ini dengan cara mendistribusikan sesuai dengan perkembangan
kawasan masing-masing. Dalam memperkirakan atau memproyeksikan jumlah penduduk
pada wilayah perencanaan selama 6 tahun mendatang yaitu sampai pada tahun 2015
dengan menggunakan metode Metode Geometrik.
Metode ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan dalam perhitungan
pertumbuhan penduduk. Dengan menggunakan metode geometrik, maka perkembangan
penduduk suatu daerah dapat dihitung dengan formula sebagai berikut (Rubin, 2001 :
640) :
Pn P0 (1 r) n
dengan :
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun ke-n (jiwa)
P0 = jumlah penduduk pada tahun yang ditinjau (jiwa)
r = angka pertumbuhan penduduk tiap tahun (%)
n = jumlah tahun proyeksi (tahun)
25
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Tabel 5.1.
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumenep
26
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Proyeksi kebutuhan air per Kecamatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada
Tabel 5.2. Sedangkan Proyeksi Jumlah Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU)
per Kecamatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Salah satu kebijakan yang pertama diambil dalam perencanaan pengembangan air
minum di Kabupaten Sumenep khususnya wilayah daratan adalah cakupan pelayanan.
Cakupan pelayanan ini didasarkan pada dimensi keruangan yang dimaksud terdiri dari
beberapa unsur yang menempati ruang mulai dari permukiman,hutan,sawah,tegalan,jalan
dan bangunan-bangunan lainnya. Namun demikian, terkait dengan kebijakan
pengembangan, cakupan pelayanan air minum ini diarahkan pada pelayanan permukiman
yaitu pada lingkungan rumah besrta fasilitas pendukungnya.
Cakupan layanan air minum akan di jelaskan dalam tiap kecamatan Kabupaten
Sumenep dapat dilihat pada Gambar 5.1.
27
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Tabel 5.2.
Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Sumenep
Jumlah Penduduk Belum
Tambahan
terlayani Kebutuhan Air Kebutuhan Air Kebutuhan Air Defisit Surplus
Terlayani Air Minum (tahun Terlayani Air Minum (tahun Kapasitas Sumber Pengembangan Tahun 2010 Pengembangan Tahun 2015 Kapasitas Balance
Kecamatan Terlayani Air Minum (tahun 2009) PDAM & Tahun 2007 Tahun 2010 Tahun 2015 Tahun 2015
Tahun 2009 2010) 2015) Produksi
2010 2015 HIPPAM
PDAM HIPAM PDAM HIPPAM PDAM HIPPAM N ama lt/ dt % % Total % Total lt/ dt lt/ dt lt/ dt lt/ dt lt/ dt lt/ dt
1 Pasongsongan 36.422,35 2.925,00 0,96 8.175,83 2,21 37.146,82 2.983,18 8.338,45 40.991,18 3.291,91 9.201,41 - 116,08 68,27 20,24 6.569,51 37,31 14.373,86 3,39 9,50 24,95 91,13 37,88 12,93
2 Ambunten 42.011,20 1.760,58 0,50 8.478,24 3,20 42.852,94 1.795,86 8.648,11 47.321,46 1.983,12 9.549,89 - 78,39 75,37 22,54 8.206,68 41,38 18.009,55 2,04 11,87 31,27 47,12 47,46 16,20
3 Dasuk 31.705,39 1.124,69 0,38 4.475,69 2,09 32.340,25 1.147,21 4.565,31 35.710,39 1.266,76 5.041,05 - 150,24 83,55 23,35 6.714,06 44,24 14.764,37 1,30 9,71 25,63 124,61 38,91 13,28
4 Batu Putih 46.390,50 500,00 0,28 9.434,24 2,89 47.316,11 509,98 9.622,48 52.228,66 562,92 10.621,52 - 835,18 71,99 21,18 8.999,05 39,17 19.754,90 0,58 13,02 34,30 800,88 52,06 17,77
5 Batang-Batang 56.851,16 1.890,00 0,33 9.269,47 2,70 57.988,63 1.927,81 9.454,93 64.026,59 2.128,55 10.439,41 - 66,09 81,00 23,29 11.765,30 43,54 25.855,00 2,19 17,02 44,89 21,20 68,14 23,25
6 Dungkek 39.689,24 - - 758,65 0,21 40.479,92 - 773,77 44.675,98 - 853,97 - 60,00 98,61 24,86 9.934,28 49,51 21.919,55 - 14,37 38,05 21,95 57,77 19,71
7 Gapura 40.286,45 500,00 0,23 6.103,44 3,04 41.095,85 510,05 6.226,06 45.393,37 563,38 6.877,14 - 130,00 80,77 23,46 8.657,29 43,65 19.050,83 0,58 12,53 33,07 96,93 50,21 17,13
8 Manding 29.513,54 550,00 0,16 3.608,80 1,41 30.104,69 561,02 3.681,08 33.242,86 619,50 4.064,80 - 128,07 85,76 23,01 6.508,07 44,45 14.326,12 0,64 9,42 24,87 103,20 37,76 12,88
9 Rubaru 39.647,70 - - 5.350,59 1,47 40.437,84 - 5.457,22 44.631,11 - 6.023,11 - 43,17 86,59 23,12 8.799,73 44,77 19.364,23 - 12,73 33,62 9,55 51,03 17,41
10 Guluk-Guluk 130.034,35 - - 15.612,86 1,63 232.039,26 - 27.860,30 4.198.347,27 - 504.083,79 - 556,47 86,38 23,23 51.323,34 44,82 1.852.172,58 - 74,25 3.215,58 (2.659,10) 4.881,25 1.665,67
11 Ganding 28.181,55 - - 8.268,19 2,84 41.261,00 - 8.433,84 45.563,46 - 9.313,28 - 43,76 74,43 21,45 8.014,75 40,05 17.607,82 - 11,60 30,57 13,19 46,40 15,83
12 Lenteng 64.765,87 - - 10.810,83 3,90 66.063,22 - 11.027,38 72.950,35 - 12.177,00 - 199,58 80,50 24,03 13.869,23 44,15 30.508,45 - 20,07 52,97 146,61 80,40 27,44
13 Batuan 12.448,71 3.166,16 1,08 1.927,11 1,04 12.698,33 3.229,64 1.965,75 14.023,53 3.566,69 2.170,90 - 318,81 69,68 19,54 1.927,69 36,96 4.200,35 3,66 2,79 7,29 311,52 11,07 3,78
14 Kota Sumenep 74.537,89 46.092,65 8,33 2.048,32 0,73 76.030,06 47.015,38 2.089,32 83.951,13 51.913,60 2.307,00 - 310,00 38,01 18,55 6.591,49 28,06 14.014,22 53,35 9,54 24,33 285,67 36,93 12,60
15 Kalianget 42.973,17 29.156,66 3,50 - - 43.837,38 29.743,01 - 48.426,21 32.856,47 - - 45,36 49,94 15,99 3.821,02 28,48 8.113,44 33,75 5,53 14,09 31,27 21,38 7,30
16 Saronggi 31.115,28 9.059,56 3,51 2.998,79 0,96 39.311,52 9.239,90 3.058,48 43.383,00 10.196,87 3.375,24 - 1.315,83 62,78 224,21 6.714,27 443,94 11.538,92 10,49 9,71 25,49 1.290,34 38,70 13,21
17 Bluto 49.935,54 1.690,08 0,69 9.118,32 4,33 50.935,71 1.723,93 9.300,95 56.245,24 1.903,63 10.270,48 - 125,14 74,90 23,75 10.087,96 42,47 22.157,31 1,96 14,59 38,47 86,68 58,39 19,93
18 Pragaan 50.673,47 4.303,58 1,64 15.745,69 2,68 81.069,02 4.620,28 16.904,42 115.624,03 6.589,64 24.109,79 - 65,99 63,83 20,28 12.715,99 36,24 35.965,17 4,98 18,40 62,44 3,55 94,78 32,34
Jumlah 847.183,36 102.718,95 21,61 122.185,03 37,32 1.013.008,54 105.007,23 137.407,86 5.086.735,81 117.443,03 630.479,78 - 4.588,16 1.332,38 596,07 191.219,72 1.133,20 2.163.696,64 118,89 276,65 3.761,88 826,28 5.710,53 1.948,65
Tabel 5.3.
Proyeksi Jumlah Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) Kabupaten Sumenep
Pengembangan Pelayanan Tahun Kapasitas
Pelayanan PDAM Tahun 2009 Pelayanan HIPPAM Tahun 2009 Pengembangan Pelayanan Tahun 2015 Penambahan Tahun 2009 s/ d 2010 Penambahan Tahun 2010 s/ d 2015 Kapasitas Produksi
2010 Reservoir
Kecamatan 3 3
SR HU SR HU m / hari m
Orang SR HU Orang SR HU Orang SR HU Orang SR HU
Total Pertahun Total Pertahun Total Pertahun Total Pertahun 2010 2015 2015
1 Pasongsongan 2.925,00 585,00 - 8.175,83 1.635,17 - 6.569,51 656,95 32,85 14.373,86 1.437,39 71,87 - - 32,85 6,57 780,44 156,09 39,02 7,80 3.256,57 5.287,93 3.015,00
2 Ambunten 1.760,58 352,12 - 8.478,24 1.695,65 - 8.206,68 820,67 41,03 18.009,55 1.800,96 90,05 - - 41,03 8,21 980,29 196,06 49,01 9,80 1.557,22 4.100,78 1.600,00
3 Dasuk 1.124,69 224,94 - 4.475,69 1.087,33 - 6.714,06 1.087,14 33,57 14.764,37 1.476,44 73,82 - 132,32 33,57 8,56 389,29 77,86 40,25 8,05 1.020,19 2.695,14 1.200,00
4 Batu Putih 500,00 100,00 - 9.434,24 1.886,85 - 8.999,05 899,91 45,00 19.754,90 1.975,49 98,77 - - 45,00 9,00 1.075,58 215,12 53,78 10,76 1.707,57 4.498,19 1.600,00
5 Batang-Batang 1.890,00 378,00 - 9.269,47 1.853,89 - 11.765,30 1.176,53 58,83 25.855,00 2.585,50 129,27 - - 58,83 11,77 1.408,97 281,79 70,45 14,09 2.232,47 5.887,18 2.000,00
6 Dungkek - - - 758,65 151,73 - 9.934,28 993,43 49,67 21.919,55 2.191,95 109,60 841,70 168,34 49,67 9,93 1.198,53 239,71 59,93 11,99 1.885,03 4.991,08 1.800,00
7 Gapura 500,00 100,00 - 6.103,44 1.220,69 - 8.657,29 865,73 43,29 19.050,83 1.905,08 95,25 - - 43,29 8,66 1.039,35 207,87 51,97 10,39 1.642,72 4.337,87 1.800,00
8 Manding 550,00 110,00 - 3.608,80 721,76 - 6.508,07 650,81 32,54 14.326,12 1.432,61 71,63 - - 32,54 6,51 781,81 156,36 39,09 7,82 1.234,91 3.262,06 1.100,00
9 Rubaru - - - 5.350,59 1.070,12 - 8.799,73 879,97 44,00 19.364,23 1.936,42 96,82 - - 44,00 8,80 1.056,45 211,29 52,82 10,56 1.669,75 4.409,23 1.400,00
10 Guluk-Guluk - - - 15.612,86 3.122,57 - 51.323,34 5.132,33 256,62 1.852.172,58 185.217,26 9.260,86 2.009,76 401,95 256,62 51,32 180.084,92 36.016,98 9.004,25 1.800,85 9.738,60 421.739,70 84.900,00
11 Ganding - - - 8.268,19 1.653,64 - 8.014,75 801,47 40,07 17.607,82 1.760,78 88,04 - - 40,07 8,01 959,31 191,86 47,97 9,59 1.520,80 4.009,30 1.600,00
12 Lenteng - - - 10.810,83 2.162,17 - 13.869,23 1.386,92 69,35 30.508,45 3.050,84 152,54 - - 69,35 13,87 1.663,92 332,78 83,20 16,64 2.631,69 6.946,77 2.400,00
13 Batuan 3.166,16 633,23 - 1.927,11 385,42 - 1.927,69 192,77 9,64 4.200,35 420,03 21,00 - - 9,64 1,93 227,27 45,45 11,36 2,27 365,78 956,42 700,00
14 Kota Sumenep 46.092,65 9.218,53 - 2.048,32 409,66 - 6.591,49 659,15 32,96 14.014,22 1.401,42 70,07 - - 32,96 6,59 742,27 148,45 37,11 7,42 1.250,74 3.191,04 1.700,00
15 Kalianget 29.156,66 5.831,33 - - - - 3.821,02 382,10 19,11 8.113,44 811,34 40,57 - - 19,11 3,82 429,24 85,85 21,46 4,29 725,04 1.847,43 900,00
16 Saronggi 9.059,56 1.811,91 - 2.998,79 599,76 - 6.714,27 671,43 33,57 14.683,61 1.468,36 73,42 - - 33,57 6,71 796,93 159,39 39,85 7,97 1.274,03 3.343,46 1.400,00
17 Bluto 1.690,08 338,02 - 9.118,32 1.823,66 - 10.087,96 1.008,80 50,44 22.157,31 2.215,73 110,79 - - 50,44 10,09 1.206,93 241,39 60,35 12,07 1.914,19 5.045,22 2.200,00
18 Pragaan 4.303,58 860,72 - 15.745,69 11.718,86 - 12.715,99 8.574,16 63,58 35.965,17 3.596,52 179,83 - - 63,58 45,17 (4.977,64) (995,53) 116,25 23,25 2.412,86 8.189,27 2.600,00
Jumlah 102.718,95 20.543,79 - 122.185,03 33.198,93 - 191.219,72 26.840,27 956,10 2.166.841,33 216.684,13 10.834,21 2.851,46 702,61 956,10 225,52 189.843,87 37.968,77 9.878,11 1.975,62 38.040,14 494.738,07 113.915,00
28
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 1'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0''
6° 39' 0'' LS 6° 39' 0'' LS
6'0'' 6'0''
DESA
GENDANG TIMUR
45'0'' 45'0''
DESA
NYAMPLONG
KARANG TENGAH
DESA
9'0'' DESA
JAMBUIR
DESA
KARANGNANGKA
DESA
BRAKAS
9'0''
DESA POTERAN
GAYAM
DESA PANCOR
P. RAAS
P. SAPUDI P. Klosot
1 : 300.000
K. Cekong
ung
n
AMBUTEN
n
bunte
berpay
ga
TIMUR
on
di
na
K. Am
K. Pan
K. Sum
Pa
DESA PADANGDANGAN g
K.
B ajun
K.
54'0'' PASONGSONGAN DESA PANAONGAN DESA AMBUNTEN TENGAH 54'0''
reng
K. Ke
TAMBAAGUNG
DESA SODDARA ARES
TAMBAAGUNG
TENGAH
Batas Kecamatan Permukiman
G. Batuputih
DESA DUKO
DESA LEBENG BARAT
ce
nte
Le
K. DESA LEBENG TIMUR
K. Le
ng
ngko
Ka
Sumber Lain
mpar
DESA BASOKA
K. Pakandang G. Koong
DESA CAMPAKA
K. Pala
mpal
DESA MANDALA Jalan Kabupaten Rencana Pengembangan
DESA MONTORNA
G. Togel DESA ROMBENGUNA
DESA PRANCAK GAPURA DESA JADUNG
G. Canggur BARAT DESA
DESA LONGOS
Sungai Pusat Pelayanan
G. Gadu DESA GRUJUGAN
KECAMATAN GAPURA
ROMBERANA
0'0'' DESA
BANGKAL 0'0''
7° 0' 0'' LS G. Bunder
KELURAHAN PABERASAN
7° 0' 0'' LS
K. Bakul
G. Batuputih
l
uku
KARANGDUAK ROMBEN BARAT
KELURAHAN PEKANJIN DESA MANDALA
kb
PANDIAN
GELUGUR
ba
DESA ANDULANG
KECAMATAN KECAMATAN
KELURAHAN
S.
P. Gili Iyang
KARANGBUDI
m
DESA GADU BARAT DESA GADU TIMUR k BANGSELOK
M
Ta
Aju
K. Braji
BANJAR
are
KELURAHAN
K.
S.
ng
PAJAGALAN K. BARAT
BATUAN
an
KOTASUMENEP
tia GAPURA TENGAH
n
DARAMESTA
BANJAR
DESA TORBANG K. Ka TIMUR
KETAWANGKARAY KACONGAN
let ek
DESA BABBALAN DESA KOLOR
DESA PABIAN
TAMBUKO KETAWANG DESA KALIMO'OK
DESA BERAGUNG KETAWANGDALEMAN LARANGAN DESA LENTENG BARAT
DESA LENTENG TIMUR DESA JAMBU MARENGAN DAYA
DESA GERSIKPUTIH
DESA MEDDELAN GEDUNGAN K.
M
KECAMATAN LENTENG
DESA PATIAN ar
en
DESA SENDIR gan
DESA GANDING DESA KALIANGET BARAT
roka DESA KERTASADA
S. Sa DESA POREH
CANGKRENG DESA GUNG-GUNG MARENGAN LAOK
KETAWANG S. Sa
PAREBAAN roka
BOLAPORA LEMBUNG BARAT
PAYUDAN KETAWANGLAOK
3'0'' DUNGDANG
TIMUR
LEMBUNG TIMUR KAMBINGAN
TIMUR DESA KARANGANYAR
KALIANGET TIMUR
3'0''
DESA TALAGA BOLAPORA
KECAMATAN KALIANGET
PORDAPOR ROMBIYA
man
DESA TALANG
S E L A T S A P U D I
REBA
BANARESEP TAROGAN
BATAAL BATAAL DESA BANARESEP TIMUR
BARAT
BARAT TIMUR
DESA NAMBAKOR
rbung
KAMBINGAN
BARAT
S. Du
KECAMATAN SARONGGI
DESA TALANGO
DESA ROMBIYA TIMUR
MONCEK
TENGAH
GINGGING DESA JULUK
MONCEK
MONCEK DESA PINGGIRPAPAS
BARAT TIMUR
DESA GAPURANA
DESA PEKAMBAN DAJA DESA PADIKE
DESA AENGTONGTONG
SERA DESA PALASA
LARANGAN PRAGAAN DAJA BARAT
ERRABU DESA SARONGGI
PERRENG DESA
S. Sumb
KECAMATAN TALANGO
GILANG TANAHMERAH POTERAN
roka
DESA KARDULUK SERA
TENGAH S. Sa
eranyar
en
LAUT
gc
DESA KOMBANG
Cen
P. Poteran
PRAGAAN LAOK AENGBAJAKENEK
kama
PAKAMBAN TENGAH
LAOK DESA AENGDAKE
an
man
DESA SENDANG
Pata
DESA LOBUK
K. Karputeh
K.
DESA PAGARBATU
9'0'' 9'0''
DESA
DESA
P. Karangkoma P. Gililawak
BANMALENG DESA
BANBARU
114° 01' 00'' BT
DESA LOMBANG
G. Ponjuk S E L A T M A D U R A
P. Giliraja
7° 15' 0'' LS P. Gilipandan P. Gersikputih 7° 15' 0'' LS
37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0'' 13'0''
29
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
PENUTUP
6
6.1. KESIMPULAN
30
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep
Lokasi daerah yang begitu tinggi, sehingga tidak memungkinkan dialirkan air
secara gravitasi. Hal ini mengakibatkan biaya pemeliharaan mahal karena
menggunakan pompa
3. Alternatif Solusi
Konservasi di daerah sekitar mata air
Pembinaan masyarakat tentang sistem pengelolaan sumber air baku
Pemanfaatan sumber air baku secara hemat dan bijaksana
Penerapan sistem air bersih dengan sistem gravitasi maupun pemompaan
6.2. REKOMENDASI
Dalam penyusunan laporan ini kami akan memeberikan beberapa rekomendasi demi
kemajuan dalan pengelolaan air baku, antara lain:
Mengoptimalkan semua potensi air baku yang ada termasuk pengelolaan air laut
Sistem pengelolaan disesuaikan dengan kondisi air baku yang ada serta keadaan
ekonomi masyarakat
Harus ada sinkronisasi antara sanitasi dengan program air minum agar tidak
terjadi pencemaran terhadap sumber air yang ada
Perlu perlindungan terhadap sumber-sumber air baku yang ada, dengan kata lain
dibuat PERDA tentang perlindungan terhadap sumber-sumber air.
31