Anda di halaman 1dari 31

Executive Summary

Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan dan hidup manusia serta
fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Menurut WHO jumlah air
Minum yang harus dipenuhi agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah sebesar 86,4
lite/orang/hari sedang kondisi di Indonesia kebutuhan air minum ditentukan berdasarkan
lokasi wilayah yaitu kebutuhan air minum/ air bersih untuk daerah perdesaan 60 l/o/h, kota
kecil 90 l/o/h, kota sedang 110 l/o/h, kota besar 130 l/o/h dan kota Metropolitan 150 l/o/h.

Kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) mengamanatkan penduduk


yang belum mendapatkan akses air minum harus dikurangi 50 % pada tahun 2015.
Pemerintah bertekat Untuk memenuhi kesepakatan tersebut dan secara bertahap
menyiapkan anggaran untuk pembangunan pelayanan Air Minum/ Air Bersih dan dunia
usaha juga dihimbau untuk mendukung program tersebut.

Pengembangan Pelayanan Air Minum/ Air Bersih tentu saja sangat dipengaruhi
oleh kersediaan Air Baku dari konteks teknis dan ekonomis. Sumber Air Baku bagi
penyediaan Air Minum pada saat ini semakin terbatas ditinjau dari aspek kuantitas,
kualitas dan kontinuitas serta ke ekonomianya. Pada waktu musim Hujan jumlahnya sangat
berlebihan bahkan mengakibatkan bencana sedang pada musim kemarau jumlahnya sangat
terbatas dan kualitas semakin buruk akibat dari pemanfaatan penyangga sumber air yang
berlebihan dan tidak terkendali. Untuk itu diperlukan gerakan terpadu yang
menyelamatkan sumber air oleh semua lapisan masyarakat dan mengembangkan teknologi
penyangga air baku.

1
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Selain itu informasi tentang ketersediaan air baku juga sangat terbatas khususnya
air Baku yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan air minum/ air bersih yang belum
tercemar dengan kata lain air baku yang reliable ditinjau dari aspek daya beli masyarakat
dan biaya operasional.

Ketersedian informasi/ data air baku yang valid di setiap kota / kabupaten akan sangat
membantu bagi pemerintah pusat/daerah untuk membuat perencanaan pembangunan yang
lebih optimal di bidang air minum.

Sehubungan dengan itu pemerintah melalui Dinas PU` Cipta Karya dan Tata Ruang
Propinsi Jawa Timur, Bidang Air Bersih dan PLP melakukan review Studi Air Bakui hasil
studi-studi terdahulu terkait dengan air baku untuk memperolah kondisi yang jelas
terhadap kondisi sumber air baku saat ini, yang selanjutnya dapat dipakai sebagai acuan
didalam penyusunan detail design atau pelaksanaan rencana tindak yang telah
diprogramkan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

 Maksud penyusunan Review Studi Air Baku


Menyususn data-data air baku yang terkait erat dengan Penyediaan Prasarana
dan Sarana Air Minum di Kabupaten Sumenep baik dikota kecil maupun
didesa, terkait keberadaan dan potensi air baku untuk air minum yang dapat
dikembangkan untuk peningkatan pelayanan air minum, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.

 Tujuan penyusunan Review Studi Air Baku


a. mendapatkan informasi serta gambaran mengenai keberadaan dan potensi
air baku yang ada untuk air minum dan pemanfaatannya
b. Mewujudkan pengembangan pelayanan air minum bagi masyarakat
perdesaan serta perkotaan di kabupaten Sumenep.

1.3. SASARAN

2
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya rekomendasi pemanfaatan air baku
guna mendukung upaya percepatan pencapaian target MDG’S yang telah disusun melalui
identifikasi program-program air minum yang terintegrasi dan berkesinambungan untuk
pengembangan SPAM Kabupaten Sumenep di Jawa Timur.

Sasaran Sasaran tersebut meliputi :


a. Menginfentarisasi sumber-sumber air di Kabupaten Sumenep yang telah
dimanfaatkan, antara lain untuk SPAM PDAM, HIPPAM, SPAM Swadaya
masyarakat, SPAM Pedesaan, Pengairan dan pemanfaatan lainnya.
b. Adanya rekomendasi sumber air baku untuk mendukung pengembangan
SPAM di Kabupaten Sumenep guna mencapai target MDG’S di tahun 2015

1.4. LANDASAN HUKUM

Penyusunan perencanaan pengembangan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air


Minum Wilayah Daratan Kabupaten Sumenep memiliki dasar hokum sebagai berikut :
1. Undang - Undang Dasar 1945 pasal 5 ayat 1
2. Undang - Undang Nomor 7 tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
3. Undang - Undang Nomor 42 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
4. Undang - Undang Nomor 5 tahun1962, Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1969
tentang Perusahaan Daerah Air Minum
5. Undang - Undang Nomor 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup
6. Undang - Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
8. Undang - Undang Nomor 26 tahun 2006 tentang Penataan Ruang
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRW
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 690-1572 tahun 1985,tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Badan Pengawas,Direksi dan Kepegawaian Perusahaan Daerah
Air Minum

3
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

13. Peraturan Menetri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
14. Surat keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 tahun 1991 tentang Pedoman
Sistem Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum
15. Surat Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 tahun 2000 tentang
Pedoman Sistem Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Minum
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 1984 tentang Tata Cara
Pembinaan Pengawasan Perusahaan Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah
18. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No.11 tahun 1991 tentang Penetapan
Kawasan Lindung di Propinsi Jawa Timur
19. Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 1975, jo Nomor 9 tahun 1983, Nomor 14 tahun
1987, Nomor 18 tahun 2002 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum.

4
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

KEBIJAKAN DAN

2 PENGEMBANGAN
PENYEDIAAN AIR MINUM

2.1. RENCANA STRATEGIS DAN PROGRAM PENGEMBANGAN SPAM

Rencana strategis pengembangan air minum di Kabupaten Sumenep dikembangkan


dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan. Rencana strategis ini akan
didukung dengan beberapa program pengembangan penyediaan air minum di Kabupaten
Sumenep khususnya wilayah daratan baik program sektoral maupun lintas sektoral.

Rencana strategis yang diarahkan dalam kaitannya dengan penyediaan air


minum.terdiri dari 3 (tiga)aspek,yaitu aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek lingkungan.
Aspek sosial lebih diarahkan pada peningkatan pelayanan penyediaan air minum bagi
penduduk dan pengembangan kelembagaan masyarakat pengelola air minum/air bersih.
Sedangkan aspek ekonomi lebih diarahkan pada peningkatan Share dan dampak ekonomi
wilayah daratan Kabupaten Sumenep. Untuk aspek lingkungan strategi yang
dikembangnkan adalah pada peningkatan daya dukung lingkungan sumber daya air.
Beberapa indikator yang dijadikan acuan dalam perencanaan strategis pengembangan air
minum di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada Tabel 2.1. di bawah ini.

5
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Tabel 2.1.
Indikator Perencanaan Strategis Pengembangan Air Minum
Di Kabupaten Sumenep

No Aspek Indikator Sub Indikator


I Sosial Pertumbuhan penduduk - jumlah penduduk tiap tahun
- kematian dan kelahiran
- penduduk berdasarkan umur
- tingkat pendidikan
- kepadatan penduduk
- pola dan penyebaran permukiman
- migrasi
- jumlah penduduk pengguna PDAM
- jumlah penduduk pengguna HIPPAM
- jumlah penduduk pengguna HIPPA
- jumlah penduduk pengguna sumber air
- jumlah penduduk pengguna lain-lain
(sumur bor/ artesis,sungai)
Sosial budaya - karakteristik kelembagaan masyarakat
- karakteristik ekonomi dasar masyarakat
- pola dan kebiasaan hidup
- tingkat kemauan dan kemampuan masyarakat
II Ekonomi Share/ kontribusi terhadap PDRB/ PAD - kontribusi pengguna air minum
- kontribusi pengguna HIPPAM
- kontribusi pengguna HIPPA
- kontribusi pengguna sumber air
- kontribusi pengguna lain-lain
Dampak ekonomi wilayah - peningkatan pemabfaatan sumber daya manusia
- peningkatan pemanfaatan sumber daya air
- peningkatan pendapatan secara global
- peningkatan industri pengelola air bersih atau air minum
III Lingkungan Peningkatan lingkungan sumber daya air - topografi/ kemiringan lahan
- tingkat curah hujan
- luasan penggunaan lahan
- kawasan konservasi
- kawasan catchment area

(Sumber: Hasil Rencana Tahun 2009)

2.2. KONSEPSI KEBIJAKAN OPERASIONAL

Konsepsi kebijakan operasional yang dikembangkan dalam penyediaan air minum


dan air bersih di Kabupaten Sumenep didasrakan pada tingkat kepentingan air bagi
kehidupan pada umumnya. Diharapkan dengan adanya pengembangan penyediaan air
minum dan air bersih ini dapat meningkatkan derajat kehidupan masyarakat
Sumenep,tercapainya baku mutu lingkungan serta standar penyehatan hidup dan
lingkungan. Prinsip yang dijadikan pedoman dalam menentukan kebijakan operasional ini
adalah ”pemenuhan secara optimal kebutuhan air minum dan pemanfaatan secara optimal
terhadap sumber-sumber air baku yang ada berdasarkan asas kemanfaatan dan efektifitas
dan efisiensi”.

6
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Kerangka kebijakan operasional penyediaan air minum di Kabupaten Sumenep


khususnya wilayah daratan disusun berdasarkan aspek sosial,aspek ekonomi dan aspek
lingkungan. Lebih jelas kerangka kebijakan operasional dapat dilihat pada Tabel 2.2. di
bawah ini.

Tabel 2.2.
Kerangka Kebijakan Operasional Penyediaan Air Minum di Kabupaten Sumenep

No Aspek Strategi kebijakan operasional


I Sosial - Peningkatan pelayanan kebutuhan air - Pengembangan wilayah secara integral
minum penduduk Kabupaten Sumenep - Pengentasan tingkat kemiskinan
(wilayah daratan) hingga 42% - Program pengamanan sosial terkait dengan sektor air minum
- Pengembangan wilayah permukiman
- Pengembangan kawasan industri
- Pemanfaatan air bersih untuk kepentingan - Pengembangan industri pengelolaan air dalam skala kecil dan besar
sosial umum dan khusus - Pembangunan hidran umum
- Pembangunan kran dan MCK umum
- Pengembangan air bersih untuk kepentingan rumah
tangga melalui PDAM,HIPPAM
- Pembangunan jaringan air bersih dan air bersih dan air minum
untuk kepentingan khusus
- Membentuk jaringan informasi dan kominikasi antar stakcholder
dalam pembangunan sektor air minum
- Membangun partisipasi masyarakat dalam - Melakukan analisis secara periodik pengguna air minum
pembangunan sektor air minum - Merumuskan hubungan kelembagaan yang kondusif
bagi pengembangan sektor air bersih
- Pengelola terpadu,sharing,atau merger
- Mengembangkan kelembagaan ekonomi - Memperkuat kemandirian dan otoritas PDAM
sektor air minum secara efisiensi dan - Perumusan standar evaluasi kinerja PDAM yang mempertimbangkan
berkelanjutan aspek lingkungan
- Mengevaluasi kinerja PDAM
- Membangun mekanisme insentif reward dan punishment
- Mengembangkan kelembagaan hukum
sektor air minum
II Ekonomi - Peningkatan kinerja PDAM - Peningkatan pendapatan PDAM melalui penetapan harga/
tarif optimal dan terjangkau
- Peningkatan efisiensi dan keuntungan PDAM melalui:
* Perbaikan dan pemeliharaan sistem distribusi
* Pendidikan dan ketrampilan SDM sektor air minum
* Perbaikan manajemen dan mutu pelayanan
- Peningkatan pertumbuhan permintaan
- Peningkatan pertumbuhan permintaan sektor air minum dan air
bersih ke belakang dan kedepan
- Pembangunan infrastruktur publik pendukung air minum
- Pembangunan sektor manufaktur pendukung air minum dan air bersih
- Mempertahankan dan meningkatkan share
sektor air bersih diatasi 0,7%
III Lingkungan - Peningkatan kualitas dan kuantitas air - Investasi pengembangan air baku
bersih untuk minum - Eksplorasi sumber-sumber air baku
- Evaluasi kualitas air baku dan air bersih
- Peningkatan lingkungan sumber daya air - Sistem monitoring dini kualitas air
- Identifikasi potensi dan panenan sumber daya air
- Konservasi sumber daya hutan,tanah dan air
- Pembinaan dan penyuluhan lingkungan
- Penerapan baku mutu lingkungan
- Mmemperkuat mekanisme pengawasan dan penerapan
hukum
(Sumber: Hasil Rencana Tahun 2009)

7
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

KONDISI DAERAH

3 PEKERJAAN

3.1. KONDISI FISIK DAN ADMINISTRASI

Wilayah kabupaten Sumenep secara geografis terletak pada koordinat 4 o 55’ 00”
Lintang Selatan dan 113o 32’ 54” - 116o 16’ 48” bujur timur. Lokasi wilayah Kabupaten
Sumenep dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :
 Sebelah utara : Laut Jawa
 Sebelah barat : Kabupaten Pamekasan
 Sebelah selatan : Selat Madura
 Sebelah timur : Laut Jawa/Selat Bali

3.2. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan ini tersebar di seluruh Kabupaten Sumenep, seperti terlihat pada
Gambar 3.1.

3.3. TOPOGRAFI

Kondisi topografi suatu wilayah dapat juga menunjukkan ketinggian tempat wilayah
tersebut. Sebagaimana diketahui ketinggian tempat merupakan salah satu faktor yang
menentukan terhadap kegiatan penduduk. Secara topografi wilayah perencanaan terletak
pada permukaan tanah yang relatif datar dengan kemiringan antara 0 - 40%. Ketinggian
rata-rata wilayah perencanaan bervariasi antara 10 - 42 m di atas permukaan laut. Dengan
topografi tersebut merupakan nilai positif untuk perkembangan penggunaan tanah terutama
pertanian perikanan dan wisata.

8
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Gambar 3.1. Lokasi Pekerjaan Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

3.4. KLIMATOLOGI

Suhu rata-rata berkisar antara 22oC - 31oC, dengan kelembaban udara berkisar 74,3%
- 84,8%. Intensitas penyinaran rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan radiasi
matahari antara 40% - 45%. Kecepatan angin rata-rata setiap bulan berkisar antara 3,88 –
6,88 knot. (Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2008).

Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat dominan peranannya
terhadap berbagai kegiatan khususnya pertanian. Curah hujan rata-rata pada musim
penghujan antara 200 mm/bulan – 1.500 mm/bulan. Angka rata-rata curah hujan tersebut
menyebabkan wilayah perencanaan termasuk dalam wilayah dengan curah hujan rendah.

3.5. STRUKTUR GEOLOGI

Ditinjau dari struktur geologi wilayah perencanaan terdiri dari alluvial hidromorf dan
alluvial kelabu. Batuan alluvial tersebut berasal dari endapan pantai yang terjadi pada

9
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

jaman Holoren. Jenis batuan ini merupakan tanah yang baik untuk pertanian yang terdiri
endapan tanah liat yang bercampur pasir halus yang berwarna hitam kelabu. Jenis batuan
ini mempunyai karakteristik yaitu:
a) Tidak stabil karena berumur relatif muda.
b) Daya dukung kecil (0.2 kg/cm2).

3.6. TATA GUNA LAHAN

Luas terbesar di wilayah perencanaan dimanfaatkan untuk pemukiman, kegiatan


pertanian, terutama sawah, pekarangan dan lahan yang belum dimanfaatkan secara intensif.
Kawasan terbangun di wilayah perencanaan sebagian besar digunakan untuk pemukiman,
fasilitas sosial dan fasilitas ekonomi (toko, kios, pasar dan fasilitas perbankan). Kawasan
tak terbangun terdiri atas sawah, tegalan dan ruang terbuka hijau.

Kondisi eksisting penggunaan lahan di wilayah pekerjaan sebagian besar adalah


lahan kering dan banyak berupa tegal, kebun dan ladang maka wilayah ini cukup potensial
untuk pengembangan kegiatan non pertanian. Kondisi Tata Guna Lahan di Kabupaten
Sumenep untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2.

3.7. KEPENDUDUKAN

Penduduk merupakan aspek utama dalam perencanaan. Penduduk sebagai subjek dan
objek pembangunan karena semua bentuk rencana yang dijabarkan dalam suatu ruang
kegiatan untuk kepentingan penduduk itu sendiri. Jumlah penduduk di wilayah studi pada
tahun 2008 adalah sebanyak 815.923 jiwa. Dengan rata-rata kepadatan penduduk di
Kabupaten Sumenep sebesar 8,31 jiwa/ha, berarti tingkat kepadatan penduduk di wilayah
ini masih tergolong rendah. Data jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dapat dilihat
pada Tabel 3.1.

10
Executive Summary

Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

GAMBAR 3
PETA SEBARAN SUMBER AIR
DI KABUPATEN SUMENEP

0 7,50 15,00 22,50 30,00 km

1 : 300.000

Batas Kabupaten Permukiman

Batas Kecamatan Ladang

Batas Desa Sawah Irigasi

Garis Pantai Sawah Tadah Hujan

Jalan Propinsi Kebun

Jalan Kabupaten Semak Belukar

Sungai Lahan Kosong

Gunung / Bukit Tambak

11
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Tabel 3.1.
Data Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Penduduk
Tahun 2007 dan Tahun 2008

Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/ Ha)


N o. Kecamatan
Th. 2007 Th. 2008 Th. 2007 Th. 2008
1 Pasongsongan 35,015.00 35,712.00 2.94 3.00
2 Ambunten 40,377.00 41,186.00 7.99 8.15
3 Dasuk 30,472.00 31,083.00 4.72 4.82
4 Batu Putih 44,592.00 45,483.00 3.97 4.05
5 Batang-Batang 54,643.00 55,736.00 6.80 6.94
6 Dungkek 38,150.00 38,914.00 6.02 6.14
7 Gapura 38,716.00 39,493.00 5.88 5.99
8 Manding 28,366.00 28,934.00 4.12 4.20
9 Rubaru 38,113.00 38,873.00 4.51 4.60
10 Guluk-Guluk 53,697.00 72,871.00 9.01 12.23
11 Ganding 38,878.00 39,656.00 7.21 7.36
12 Lenteng 62,246.00 63,494.00 8.72 8.89
13 Batuan 11,965.00 12,204.00 5.89 6.00
14 Kota Sumenep 71,641.00 73,075.00 25.74 26.26
15 Kalianget 41,297.00 42,126.00 13.68 13.95
16 Saronggi 37,054.00 37,792.00 5.24 5.35
17 Bluto 47,994.00 48,955.00 9.38 9.57
18 Pragaan 65,719.00 70,336.00 11.36 12.16
(Sumber : BPS Kab. Sumenep Tahun 2008)

3.8. SOSIAL EKONOMI

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumenep adalah penduduk asli yang bersuku
Madura dan hanya sebagian kecil adalah masyarakat pendatang. Penduduk asli adalah
masyarakat agraris yang banyak menggantungkan dari lahan pertanian baik pertanian lahan
persawahan maupun pertanian tanaman polowijo dan tembakau. Dan sebagian adalah
mayarakat nelayan. Sedangkan masyarakat pendatang yang pada umumnya bekerja pada
pemerintahan, perhubungan, pendidikan, keuangan serta perdagangan.

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Sumenep adalah pemeluk Agama Islam yakni
dengan jumlah masjid, musholla sebanyak kurang lebih 4.624 buah sedangkan pemeluk
Agama Non Islam dengan jumlah tempat ibadah sekitar 5 buah.

12
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

KONDISI EKSISTING

4 PELAYANAN AIR MINUM


DI KABUPATEN SUMENEP

4.1. KONDISI SUMBER AIR

Ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004,tentang Sumber Daya


Air,pemerintah termasuk di dalamnya pemerintah daerah diamanatkan untuk menjalankan
pengembangan sistem penyediaan air minum. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin
ketersediaan kebutuhan air baku yang keberadaannya diperlukan dan diutamakan bagi
pemenuhan air minum rumah tangga. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya
tersebut,pemerintah memerlukan alat bagi pengaturan penyelenggaraan sistem penyediaan
air minum.

Sumber air baku terdiri dari sungai, mata air dan sumur bor/gali. Fungsi dari
sumber-sumber air tersebut berbeda-beda, antara lain: untuk kebutuhan air minum, untuk
keperluan MCK dan untuk irigasi. Prosentasi perbandingan dari masing-masing fungsi
kegunaan sumber air tersebut adalah 13,43% untuk keperluan air minum, 29,04% untuk
keperluan MCK dan 57,53% untuk keperluan irigasi, terutama di musim tembakau,
kecenderungan masyarakat di Kabupaten Sumenep akan lebih mementingkan untuk irigasi
daripada untuk mandi.

Pemanfaatan sumber air untuk keperluan air minum, MCK dan irigasi dapat dilihat
pada Tabel 4.1. s/d Tabel 4.3.

13
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Tabel 4.1.
Pemanfaatan Sumber Air di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

14
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Lokasi Debit Air Pemanfaatan (lt/ dt)


N o. N ama Sumber
Kecamatan Desa (lt/ dt) Air Minum MCK Irigasi
1 Pasongsongan Lebbeng Barat Bungsomber Dibendung - - -
2 Pasongsongan Lebbeng Timur Lebbeng 1,50 0,20 0,44 0,86
3 Pasongsongan Pasongsongan Accen 83,62 11,23 24,28 48,11
4 Pasongsongan Rajun Accen 12,50 1,68 3,63 7,19
5 Pasongsongan Rajun Masjid 8,46 1,14 2,46 4,87
6 Pasongsongan Soddara Koto 3,50 0,47 1,02 2,01
7 Pasongsongan Soddara Tongso 4,20 0,56 1,22 2,42
8 Pasongsongan Soddara Bukonan 32,46 4,36 9,43 18,68
9 Ambunten Ambunten Timur Air Mata 4,50 0,60 1,31 2,59
10 Ambunten Belluk Kenek Mandaraga 9,33 1,25 2,71 5,37
11 Ambunten Belluk Raja Belluk 25,76 3,46 7,48 14,82
12 Ambunten Keles Kanto 6,16 0,83 1,79 3,54
13 Ambunten Keles Kolpoh 1,50 0,20 0,44 0,86
14 Ambunten Tambak Agung Barat Komere 2,68 0,36 0,78 1,54
15 Dasuk Kerta Barat Cerkah 9,84 1,32 2,86 5,66
16 Dasuk Kerta Barat Daleman 21,84 2,93 6,34 12,56
17 Dasuk Kerta Barat Menggiling 2,00 0,27 0,58 1,15
18 Dasuk Kerta Barat Mob-Mob 21,18 2,84 6,15 12,18
19 Dasuk Kerta Timur Gayam Diam - - -
20 Dasuk Kerta Timur Laok 2,23 0,30 0,65 1,28
21 Dasuk Kerta Timur Tengah 22,04 2,96 6,40 12,68
22 Dasuk Nyapar Mesjid 46,72 6,27 13,57 26,88
23 Dasuk Nyapar Pangelen 11,39 1,53 3,31 6,55
24 Dasuk Sema'an Kaccing 60,51 8,13 17,57 34,81
25 Batu Putih Aeng Merra Penang Cangka 25,88 3,48 7,52 14,89
26 Batu Putih Badur Badur I 76,54 10,28 22,23 44,03
27 Batu Putih Badur Badur II 493,51 66,28 143,32 283,92
28 Batu Putih Bantelan Pajung 26,31 3,53 7,64 15,14
29 Batu Putih Batu Putih Ombak 20,33 2,73 5,90 11,70
30 Batu Putih Batu Putih Tombet 10,50 1,41 3,05 6,04
31 Batu Putih Batu Putih Laok Benosan 9,74 1,31 2,83 5,60
32 Batu Putih Batu Putih Laok Keramat 3,20 0,43 0,93 1,84
33 Batu Putih Gedang-Gedang Gedang-Gedang 5,24 0,70 1,52 3,01
34 Batu Putih Tengedan Tengedan 1,20 0,16 0,35 0,69
35 Batang-Batang Tamidung Pancor 16,09 2,16 4,67 9,26
36 Gapura Banjar Barat Bulu'an Diam - - -
37 Gapura Banjar Barat Bungduwa 0,50 0,07 0,15 0,29
38 Gapura Banjar Barat Kelompek Diam - - -
39 Gapura Banjar Barat Songai 1,94 0,26 0,56 1,12
40 Manding Jaba'an Garuk 35,91 4,82 10,43 20,66
41 Manding Lalangon Kalompang 2,31 0,31 0,67 1,33
42 Manding Lalangon Kolla 0,52 0,07 0,15 0,30
43 Manding Manding Laok Karpenang 1,07 0,14 0,31 0,62
44 Manding Manding Laok Kolla Soka 45,94 6,17 13,34 26,43
45 Manding Manding Laok Sokah Diam - - -

Lanjutan Tabel 4.1.


Pemanfaatan Sumber Air di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

15
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Lokasi Debit Air Pemanfaatan (lt/ dt)


N o. N ama Sumber
Kecamatan Desa (lt/ dt) Air Minum MCK Irigasi
46 Manding Manding Laok Talaja 13,85 1,86 4,02 7,97
47 Manding Manding Timur Senburat 26,22 3,52 7,61 15,08
48 Rubaru Basoka Aeng Rancak 1,50 0,20 0,44 0,86
49 Rubaru Basoka Bareangan I 2,25 0,30 0,65 1,29
50 Rubaru Basoka Barengan II 3,40 0,46 0,99 1,96
51 Rubaru Basoka Kalompang 1,50 0,20 0,44 0,86
52 Rubaru Bun Barat Brumbung 13,91 1,87 4,04 8,00
53 Rubaru Bun Barat Komere 6,12 0,82 1,78 3,52
54 Rubaru Duko Accen 6,43 0,86 1,87 3,70
55 Rubaru Duko Berumbang 1,50 0,20 0,44 0,86
56 Rubaru Duko Blumbang 9,92 1,33 2,88 5,70
57 Rubaru Duko Brakas 18,26 2,45 5,30 10,50
58 Rubaru Duko Bujuran 5,52 0,74 1,60 3,17
59 Rubaru Duko Bungur 4,88 0,65 1,42 2,80
60 Rubaru Duko Geledak 11,00 1,48 3,19 6,33
61 Rubaru Duko Kene' 1,50 0,20 0,44 0,86
62 Rubaru Duko Kermata 5,47 0,73 1,59 3,14
63 Rubaru Duko Ledduk 2,50 0,34 0,73 1,44
64 Rubaru Duko Meddelan 1,20 0,16 0,35 0,69
65 Rubaru Duko Pancoran 0,50 0,07 0,15 0,29
66 Rubaru Duko Raja 7,66 1,03 2,23 4,41
67 Rubaru Duko Tengah 0,80 0,11 0,23 0,46
68 Rubaru Mandala Jerango 4,50 0,60 1,31 2,59
69 Rubaru Mandala Mortambak Diam - - -
70 Rubaru Mandala Onjur Diam - - -
71 Rubaru Mandala Somor Raja Diam - - -
72 Rubaru Matanair Kondu Diam - - -
73 Rubaru Matanair Pancoran Diam - - -
74 Rubaru Matanair Tanto Diam - - -
75 Rubaru Pakondang Balang Diam - - -
76 Rubaru Pakondang Gentong 8,87 1,19 2,58 5,10
77 Rubaru Pakondang Kokap Diam - - -
78 Rubaru Pakondang Manjelen 3,75 0,50 1,09 2,16
79 Rubaru Pakondang Patapan kering - - -
80 Rubaru Rubaru Blumban 3,50 0,47 1,02 2,01
81 Guluk-Guluk Bakeong Aren 36,77 4,94 10,68 21,15
82 Guluk-Guluk Bakeong Anyar 16,23 2,18 4,71 9,34
83 Guluk-Guluk Bakeong Bakeong 15,76 2,12 4,58 9,06
84 Guluk-Guluk Bakeong Beringas 1,50 0,20 0,44 0,86
85 Guluk-Guluk Bakeong Beringin 1,06 0,14 0,31 0,61
86 Guluk-Guluk Bakeong Bungor 0,80 0,11 0,23 0,46
87 Guluk-Guluk Bakeong But-But 6,81 0,91 1,98 3,92
88 Guluk-Guluk Bakeong Kek-Kekek Diam - - -
89 Guluk-Guluk Bakeong Kolpoh Diam - - -
90 Guluk-Guluk Bakeong Polauy 4,48 0,60 1,30 2,58

Lanjutan Tabel 4.1.


Pemanfaatan Sumber Air di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

16
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Lokasi Debit Air Pemanfaatan (lt/ dt)


N o. N ama Sumber
Kecamatan Desa (lt/ dt) Air Minum MCK Irigasi
91 Guluk-Guluk Bakeong Rok-Sorok 9,75 1,31 2,83 5,61
92 Guluk-Guluk Batu Ampar Paddang 33,70 4,53 9,79 19,38
93 Guluk-Guluk Batu Ampar Perengan 51,45 6,91 14,94 29,60
94 Guluk-Guluk Batu Ampar Talon I 47,47 6,38 13,79 27,31
95 Guluk-Guluk Batu Ampar Kates 1,89 0,25 0,55 1,09
96 Guluk-Guluk Batu Ampar Lompang 6,59 0,88 1,91 3,79
97 Guluk-Guluk Batu Ampar Polay 10,72 1,44 3,11 6,16
98 Guluk-Guluk Batu Ampar Talon II 0,80 0,11 0,23 0,46
99 Guluk-Guluk Bragung Mensoy 195,49 26,25 56,77 112,47
100 Guluk-Guluk Bragung Parebaan 110,67 14,86 32,14 63,67
101 Guluk-Guluk Bragung Torona 38,23 5,13 11,10 21,99
102 Guluk-Guluk Bragung Lenta 4,38 0,59 1,27 2,52
103 Guluk-Guluk Bragung Penang 4,31 0,58 1,25 2,48
104 Guluk-Guluk Bragung Grinik 10,79 1,45 3,13 6,21
105 Guluk-Guluk Bragung Tanjung 2,00 0,27 0,58 1,15
106 Guluk-Guluk Guluk-Guluk Brakas Diam - - -
107 Guluk-Guluk Guluk-Guluk Daleman 8,34 1,12 2,42 4,80
108 Guluk-Guluk Guluk-Guluk Dudul 8,82 1,18 2,56 5,07
109 Guluk-Guluk Guluk-Guluk Kalabaan Diam - - -
110 Guluk-Guluk Guluk-Guluk Nangka Diam - - -
111 Guluk-Guluk Guluk-Guluk Tengah 7,28 0,98 2,11 4,19
112 Guluk-Guluk Karang Sokon Kasih 2,18 0,29 0,63 1,25
113 Guluk-Guluk Karang Sokon Kene 0,80 0,11 0,23 0,46
114 Guluk-Guluk Karang Sokon Parse 8,05 1,08 2,34 4,63
115 Guluk-Guluk Karang Sokon Parse Laok 6,85 0,92 1,99 3,94
116 Guluk-Guluk Karang Sokon Raja Diam - - -
117 Guluk-Guluk Ketawang Laok Pajung 195,08 26,20 56,65 112,23
118 Guluk-Guluk Ketawang Laok Bunkandang 0,28 0,04 0,08 0,16
119 Guluk-Guluk Ketawang Laok Penang 3,18 0,43 0,92 1,83
120 Guluk-Guluk Pajudan Daleman Bedding 56,48 7,59 16,40 32,49
121 Guluk-Guluk Pajudan Daleman Ganja 141,24 18,97 41,02 81,26
122 Guluk-Guluk Pajudan Daleman Kapok 35,95 4,83 10,44 20,68
123 Guluk-Guluk Pajudan Daleman Pancoran 49,89 6,70 14,50 28,72
124 Guluk-Guluk Pajudan Daleman Rombu 108,69 14,60 31,56 62,53
125 Guluk-Guluk Pajudan Daleman Raja 12,43 1,67 3,61 7,15
126 Guluk-Guluk Pajudan Dundang Reang 67,21 9,02 19,52 38,66
127 Guluk-Guluk Pajudan Dundang Accem 3,53 0,47 1,03 2,03
128 Guluk-Guluk Pajudan Dundang Gingging 3,02 0,41 0,88 1,74
129 Guluk-Guluk Pajudan Dundang Kopek 2,00 0,27 0,58 1,15
130 Guluk-Guluk Pajudan Dundang Polok 7,31 0,98 2,12 4,20
131 Guluk-Guluk Pajudan Dundang Tambak 24,15 3,24 7,01 13,89
132 Guluk-Guluk Pajudan Nangger Olbuk 47,35 6,36 13,75 27,24
133 Guluk-Guluk Pajudan Nangger Nyeyeh 7,78 1,04 2,26 4,48
134 Guluk-Guluk Pajudan Nangger Tongor 11,24 1,51 3,26 6,46
135 Guluk-Guluk Tambuko Buko 25,93 3,48 7,53 14,91

Lanjutan Tabel 4.1.


Pemanfaatan Sumber Air di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

17
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Lokasi Debit Air Pemanfaatan (lt/ dt)


N o. N ama Sumber
Kecamatan Desa (lt/ dt) Air Minum MCK Irigasi
136 Ganding Bataal Barat Ginduga Mati - - -
137 Ganding Bataal Timur Duko 4,36 0,59 1,26 2,51
138 Ganding Bataal Timur Kemasan 0,86 0,12 0,25 0,50
139 Ganding Bataal Timur Nompang Mati - - -
140 Ganding Billa Pora Barat Taman 3,00 0,40 0,87 1,73
141 Ganding Gaddu Barat Ngolbek 24,53 3,29 7,12 14,11
142 Ganding Ketawang Daleman Delbih Diam - - -
143 Ganding Ketawang Karray Ban 0,20 0,03 0,06 0,12
144 Ganding Ketawang Karray Beringin 1,21 0,16 0,35 0,70
145 Ganding Ketawang Karray Burnih 0,20 0,03 0,06 0,12
146 Ganding Ketawang Karray Gayam 1,88 0,25 0,54 1,08
147 Ganding Ketawang Karray Kolla 1,74 0,23 0,51 1,00
148 Ganding Ketawang Karray Pancoran Diam - - -
149 Ganding Ketawang Karray Penang 0,30 0,04 0,09 0,17
150 Ganding Ketawang Karray Sokon 3,83 0,51 1,11 2,20
151 Ganding Ketawang Larangan Mandala Barat Diam - - -
152 Ganding Ketawang Larangan Mandala Timur 0,75 0,10 0,22 0,43
153 Ganding Rombiah Barat Buah 2,18 0,29 0,63 1,25
154 Ganding Rombiah Barat Kokap 3,69 0,50 1,07 2,12
155 Ganding Rombiah Timur Raja 4,36 0,59 1,26 2,51
156 Ganding Talaga Baris 1,00 0,13 0,29 0,58
157 Lenteng Billa Pora Rebba Pangsonok 16,83 2,26 4,89 9,68
158 Lenteng Lembung Timur Kokap 11,25 1,51 3,27 6,47
159 Lenteng Lembung Timur Manwulu 3,50 0,47 1,02 2,01
160 Lenteng Lembung Timur Satok Diam - - -
161 Lenteng Muncek Tengah Kobung 1,00 0,13 0,29 0,58
162 Lenteng Muncek Tengah Moncek Diam - - -
163 Lenteng Muncek Timur Duwak I 1,50 0,20 0,44 0,86
164 Lenteng Muncek Timur Duwak II 1,50 0,20 0,44 0,86
165 Lenteng Muncek Timur Gindaga 9,36 1,26 2,72 5,39
166 Batuan Batuan Batuan I 158,88 21,34 46,14 91,40
167 Batuan Batuan Batuan II 50,25 6,75 14,59 28,91
168 Batuan Gelugur Gelugur 23,68 3,18 6,88 13,62
169 Batuan Torbang Torbang 23,68 3,18 6,88 13,62
170 Kota Sumenep Kacongan Kacongan Diam - - -
171 Kota Sumenep Pajagalan Banding Diam - - -
172 Kota Sumenep Pajagalan Kampung Arab Diam - - -
173 Kota Sumenep Pajagalan Keraton Diam - - -
174 Kota Sumenep Pajagalan Taman Lake' PDAM - - -
175 Saronggi Saroka Mara'an 94,51 12,69 27,45 54,37
176 Saronggi Saronggi Kermata 1.124,17 150,98 326,46 646,73
177 Saronggi Tanah Merah Sokon 67,15 9,02 19,50 38,63
178 Bluto Aeng Baja Raja Aeng Bajaraja 34,60 4,65 10,05 19,91
179 Bluto Bumbungan Bumbungan 3,49 0,47 1,01 2,00
180 Bluto Errabu Errabu 50,70 6,81 14,72 29,17

Lanjutan Tabel 4.1.


Pemanfaatan Sumber Air di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

18
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Lokasi Debit Air Pemanfaatan (lt/ dt)


N o. N ama Sumber
Kecamatan Desa (lt/ dt) Air Minum MCK Irigasi
181 Bluto Gilang Beringin 9,38 1,26 2,72 5,40
182 Bluto Gingging Sawoh 8,50 1,14 2,47 4,89
183 Bluto Gingging Tambak 5,18 0,70 1,50 2,98
184 Bluto Karang Campaka Raja 0,27 0,04 0,08 0,15
185 Bluto Karang Campaka Gentong 1,62 0,22 0,47 0,93
186 Bluto Karang Campaka Taman 0,73 0,10 0,21 0,42
187 Bluto Kopedi Aeng Pa'a 9,62 1,29 2,79 5,53
188 Bluto Kopedi Aeng Panas 2,50 0,34 0,73 1,44
189 Bluto Kopedi Aeng Tancak 3,63 0,49 1,05 2,09
190 Bluto Palongan Taman Sare 0,80 0,11 0,23 0,46
191 Bluto Sera Barat Pandemman 12,34 1,66 3,58 7,10
192 Pragaan Aeng Panas Taman Aeng Panas 5,00 0,67 1,45 2,88
193 Pragaan Kaduara Timur Pajeringan 30,24 4,06 8,78 17,40
194 Pragaan Pakanban Daja Talaga 6,70 0,90 1,95 3,85
195 Pragaan Pakanban Laok Pengambungan 15,75 2,12 4,57 9,06
196 Pragaan Prenduan Kaju 1,24 0,17 0,36 0,71
197 Pragaan Raju Jerman 2,50 0,34 0,73 1,44
198 Pragaan Sendang Pelan 0,70 0,09 0,20 0,40
(Sumber: Dinas PU Pengairan Kabupaten Sumenep 2009)

Tabel 4.2.
Pemanfaatan Sumber Air Oleh PDAM
di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

Kapasitas
N o. Kecamatan Desa N ama Sumber Sumber Terpasang Sisa Ket.
(lt/ dt) (lt/ dt) (lt/ dt)
1 Saronggi Saronggi MA. Saronggi 30,00 9,00 21,00 Pompa
2 Gayam Karang Tengah MA. Toggung 2,00 2,00 - Gravitasi
3 Ambunten Ambunten Tengah Sb. Bukabu 1 10,00 8,30 1,70 Pompa
4 Batang-Batang Totosan Sb. Totosan 15,00 8,00 7,00 Pompa
5 Batang-Batang Batang-Batang Daya Sb. Batang-Batang Daya 5,00 2,50 2,50 Pompa
6 Pragaan Jaddung Sb. Jaddung-Pragaan 20,00 15,00 5,00 Pompa
7 Kota Sumenep Pajagalan MA. Taman Lake' 100,00 89,00 11,00 Pompa
8 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 1 40,00 30,00 10,00 Pompa
9 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 2 40,00 30,00 10,00 Pompa
10 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 3 40,00 30,00 10,00 Pompa
11 Kota Sumenep Kebunan Sb. Kebunan 4 40,00 20,00 20,00 Pompa
12 Kota Sumenep Pamolokan Sb. Perum Pamolokan 40,00 17,50 22,50 Pompa
13 Kota Sumenep Kebunagung Sb. Kebun Agung 10,00 5,00 5,00 Pompa
14 Batuan Batuan Sb. Perum Batuan 20,00 18,50 1,50 Pompa
15 Manding Giring MA. Giring 20,00 20,00 - Gravitasi
(Sumber: PDAM Kabupaten Sumenep 2009)

Tabel 4.3.
Pemanfaatan Sumur Bor Produksi dan Rumah Pompa
di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

19
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Lokasi Debit Air Luas Area Kedalaman Pemanfaatan (lt/ hr)


N o. N ama Sumur Bor
Kecamatan (lt/ dt) (Ha) (m) Air Minum MCK Irigasi
1 Pasongsongan Padangdangan Padangdangan 30.00 35.00 90.00 4.03 8.71 17.26
2 Pasongsongan Panaongan Panaongan I 15.00 20.00 90.00 2.01 4.36 8.63
3 Pasongsongan Panaongan Panaongan II 25.00 25.00 90.00 3.36 7.26 14.38
4 Pasongsongan Lebbeng Barat Lebbeng Barat 35.00 45.00 90.00 4.70 10.16 20.14
5 Ambunten Campor Barat Campor Barat 18.90 25.40 90.00 2.54 5.49 10.87
6 Ambunten Campor Timur Campor Timur 33.30 27.60 90.00 4.47 9.67 19.16
7 Ambunten Belluk Ares Belluk Ares 33.30 27.60 95.00 4.47 9.67 19.16
8 Ambunten Belluk Raja Belluk Raja 30.00 35.00 90.00 4.03 8.71 17.26
9 Ambunten Ambunten Tengah Ambunten Tengah 25.00 35.00 90.00 3.36 7.26 14.38
10 Dasuk Dasuk Barat Dasuk Barat I 50.00 53.30 80.00 6.72 14.52 28.77
11 Dasuk Slopeng Slopeng 30.00 44.50 60.00 4.03 8.71 17.26
12 Dasuk Sema'an Sema'an 20.00 28.60 90.00 2.69 5.81 11.51
13 Dasuk Dasuk Barat Dasuk Barat II 18.90 26.00 90.00 2.54 5.49 10.87
14 Dasuk Kerta Barat Kerta Barat 15.00 20.00 90.00 2.01 4.36 8.63
15 Dasuk Bates Bates 35.00 40.00 90.00 4.70 10.16 20.14
16 Dasuk Dasuk Barat Dasuk Barat 25.00 35.00 90.00 3.36 7.26 14.38
17 Dasuk Dasuk Timur Dasuk Timur 19.50 25.00 90.00 2.62 5.66 11.22
18 Batu Putih Sergang Sergang 20.00 30.00 90.00 2.69 5.81 11.51
19 Batang-Batang Jenangger Jenangger I 30.00 25.10 80.00 4.03 8.71 17.26
20 Batang-Batang Jenangger Jenangger II 44.00 43.30 90.00 5.91 12.78 25.31
21 Batang-Batang Nyabakan Timur Nyabakan Timur I 10.00 25.90 52.00 1.34 2.90 5.75
22 Batang-Batang Leggung Barat Leggung Barat I 8.00 15.40 75.00 1.07 2.32 4.60
23 Batang-Batang Leggung Barat Leggung Barat II 10.00 12.30 80.00 1.34 2.90 5.75
24 Batang-Batang Nyabakan Timur Nyabakan Timur 24.70 28.90 90.00 3.32 7.17 14.21
25 Batang-Batang Lombang Lombang 25.00 30.00 90.00 3.36 7.26 14.38
26 Dungkek Candi Candi (b) 14.00 27.90 80.00 1.88 4.07 8.05
27 Dungkek Candi Candi II 30.00 22.20 100.00 4.03 8.71 17.26
28 Dungkek Candi Candi III 30.00 22.20 100.00 4.03 8.71 17.26
29 Dungkek Candi Candi IV 12.00 27.00 60.00 1.61 3.48 6.90
30 Dungkek Taman Sare Taman Sare I 8.00 20.00 85.00 1.07 2.32 4.60
31 Dungkek Taman Sare Taman Sare 25.00 35.00 90.00 3.36 7.26 14.38
32 Gapura Talesek Talesek 29.00 11.00 85.00 3.89 8.42 16.68
33 Gapura Sumur Agung Sumur Agung 29.00 38.30 85.00 3.89 8.42 16.68
34 Gapura Andulang Andulang 25.00 44.00 62.00 3.36 7.26 14.38
35 Gapura Batu Dinding Batu Dinding I 25.00 25.00 78.00 3.36 7.26 14.38
36 Gapura Palokloan Palokloan 70.00 49.00 52.00 9.40 20.33 40.27
37 Gapura Batu Dinding Batu Dinding II 14.20 54.30 72.00 1.91 4.12 8.17
38 Gapura Panagan Panagan 60.00 32.60 60.00 8.06 17.42 34.52
39 Gapura Mandala Mandala 50.00 51.00 60.00 6.72 14.52 28.77
40 Gapura Baban Baban 45.00 43.30 51.00 6.04 13.07 25.89
41 Gapura Karang Budi Karang Budi 31.30 30.00 90.00 4.20 9.09 18.01
42 Gapura Banjar Timur Banjar Timur 31.20 30.40 90.00 4.19 9.06 17.95
43 Manding Bulla'an Bulla'an 10.00 15.00 90.00 1.34 2.90 5.75
44 Rubaru Mandala Mandala 25.00 30.00 90.00 3.36 7.26 14.38
45 Rubaru Tambak Sari Tambak Sari 26.00 30.00 90.00 3.49 7.55 14.96
46 Lenteng Jambu Jambu I 28.00 10.00 53.00 3.76 8.13 16.11
47 Lenteng Jambu Jambu II 29.00 15.00 79.00 3.89 8.42 16.68
48 Lenteng Ellak Daya Ellak Daya I 38.00 26.40 102.00 5.10 11.04 21.86
49 Lenteng Daramista Daramista 32.00 18.80 100.00 4.30 9.29 18.41
50 Lenteng Banaressep Banaressep I 12.00 18.00 80.00 1.61 3.48 6.90
51 Lenteng Lenteng Timur Lenteng Timur 10.00 26.80 100.00 1.34 2.90 5.75
52 Lenteng Daramista Daramista II 12.00 30.00 60.00 1.61 3.48 6.90
53 Lenteng Tarogan Tarogan 50.00 40.40 70.00 6.72 14.52 28.77
54 Lenteng Daramista Daramista III 40.00 49.40 100.00 5.37 11.62 23.01
55 Lenteng Ellak Laok Ellak Laok 55.00 28.90 90.00 7.39 15.97 31.64
56 Lenteng Ellak Daya Ellak Daya II 49.00 48.20 66.00 6.58 14.23 28.19
57 Lenteng Jambu Jambu III 56.00 34.90 55.00 7.52 16.26 32.22
58 Lenteng Jambu Jambu IV 48.00 29.50 100.00 6.45 13.94 27.61
59 Lenteng Lembung Timur Lembung Timur 30.00 31.20 50.00 4.03 8.71 17.26
60 Lenteng Poreh Poreh 70.00 36.00 100.00 9.40 20.33 40.27

Lanjutan Tabel 4.3.


Pemanfaatan Sumur Bor Produksi dan Rumah Pompa

20
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

di Kabupaten Sumenep Tahun 2009

Lokasi Debit Air Luas Area Kedalaman Pemanfaatan (lt/ hr)


N o. N ama Sumur Bor
Kecamatan (lt/ dt) (Ha) (m) Air Minum MCK Irigasi
61 Lenteng Banaressep Banaressep II 24.70 30.00 90.00 3.32 7.17 14.21
62 Lenteng Kambingan Barat Kambingan Barat I 6.20 21.00 95.00 0.83 1.80 3.57
63 Lenteng Kambingan Barat Kambingan Barat II 20.94 23.89 80.00 2.81 6.08 12.05
64 Batuan Batuan Batuan I 28.00 39.70 105.00 3.76 8.13 16.11
65 Batuan Torbang Torbang 66.00 45.80 90.00 8.86 19.17 37.97
66 Batuan Batuan Batuan II 20.30 28.00 80.00 2.73 5.90 11.68
67 Batuan Batuan Batuan III 30.00 30.00 90.00 4.03 8.71 17.26
68 Kota Sumenep Glugur Glugur 31.00 16.00 57.00 4.16 9.00 17.83
69 Kota Sumenep Parsanga Parsanga 30.00 4.00 57.00 4.03 8.71 17.26
70 Kota Sumenep Pamolokan Pamolokan 15.00 11.00 70.62 2.01 4.36 8.63
71 Kota Sumenep Paberasan Paberasan 35.00 27.90 95.00 4.70 10.16 20.14
72 Kalianget Kalianget Barat Kalianget Barat 15.00 20.00 80.00 2.01 4.36 8.63
73 Saronggi Talang Talang I 15.00 25.80 75.00 2.01 4.36 8.63
74 Saronggi Kambingan Timur Kambingan Timur 30.00 45.00 91.00 4.03 8.71 17.26
75 Saronggi Saronggi Saronggi I 50.00 37.80 101.00 6.72 14.52 28.77
76 Saronggi Kambingan Timur Kambingan Timur II 17.00 44.20 145.00 2.28 4.94 9.78
77 Saronggi Saronggi Saronggi II 53.00 40.60 50.00 7.12 15.39 30.49
78 Saronggi Kambingan Timur Kambingan Timur III 45.80 22.30 74.00 6.15 13.30 26.35
79 Saronggi Kambingan Timur Kambingan Timur IV 49.20 24.50 96.00 6.61 14.29 28.30
80 Saronggi Talang Talang II 50.10 30.40 70.00 6.73 14.55 28.82
81 Saronggi Juluk Juluk 30.00 33.00 80.00 4.03 8.71 17.26
82 Saronggi Saroka Saroka 40.00 29.17 60.00 5.37 11.62 23.01
83 Saronggi Talang Talang III 27.90 22.79 70.00 3.75 8.10 16.05
84 Saronggi Saronggi Saronggi III 20.30 30.00 80.00 2.73 5.90 11.68
85 Saronggi Kambingan Timur Kambingan Timur V 20.30 30.00 80.00 2.73 5.90 11.68
86 Saronggi Juluk Juluk II 21.70 30.00 90.00 2.91 6.30 12.48
87 Saronggi Tanah Merah Tanah Merah 29.00 30.00 90.00 3.89 8.42 16.68
88 Saronggi Juluk Juluk III 18.00 30.00 90.00 2.42 5.23 10.36
89 Bluto Lobuk Lobuk 20.00 25.00 90.00 2.69 5.81 11.51
90 Bluto Pagar Batu Pagar Batu 15.00 20.00 90.00 2.01 4.36 8.63
91 Pragaan Pakamban Laok Pakamban Laok 60.00 47.50 51.00 8.06 17.42 34.52
92 Pragaan Kaduara Timur Kaduara Timur 70.00 37.60 51.00 9.40 20.33 40.27
93 Pragaan Sentol Laok Sentol Laok 15.00 28.00 60.00 2.01 4.36 8.63
94 Pragaan Pragaan Laok Pragaan Laok 15.30 25.00 90.00 2.05 4.44 8.80
95 Pragaan Sendang Sendang 22.00 27.00 85.00 2.95 6.39 12.66
96 Pragaan Sentol Daya Sentol Daya 20.00 30.00 90.00 2.69 5.81 11.51
97 Pragaan Pragaan Laok Pragaan Laok II 27.00 35.00 90.00 3.63 7.84 15.53
98 Talango Talanggo Talanggo I 20.00 30.00 90.00 2.69 5.81 11.51
99 Talango Talanggo Talanggo II 20.00 30.00 90.00 2.69 5.81 11.51
100 Talango Gapurana Gapurana 20.00 30.00 90.00 2.69 5.81 11.51
101 Talango Palasa Palasa 25.00 35.00 90.00 3.36 7.26 14.38
(Sumber: Dinas PU Pengairan Kabupaten Sumenep 2009)

4.2. PELAYANAN AIR BERSIH DI KABUPATEN SUMENEP

Pelayanan air bersih untuk keperluan air minum dan keperluan rumah tangga
lainnya di Kabupaten Sumenep bersumber dari PDAM, HIPPAM ataupun sumber lainnya.

4.2.1. Pelayanan PDAM Kabupaten Sumenep

21
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Beberapa kecamatan di kabupaten Sumenep yang sampai saat ini terlayani PDAM
terdiri dari Kecamatan Kota Sumenep, Kecamatan Manding (sebagian kecil saja),
Kecamatan Kalianget, Kecamatan Pragaan dan Kecamatan Dasuk (sebagian kecil saja),
Kecamatan Ambunten dan Kecamatan Batang-batang.

Prosentase cakupan pelayanan air bersih oleh PDAM di Kabupaten Sumenep


sampai dengan tahun 2009 sebanyak 9,32% dari total penduduk di Kabupaten Sumenep
yang sudah terlayani dengan PDAM dan pelayanannya melalui sistem pemompaan dengan
dialirkan melalui pipa-pipa.

4.2.2. Pelayanan Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) di


Kabupaten Sumenep

Pelayanan air bersih untuk air minum penduduk di Kabupaten Sumenep wilayah
daratan ada yang menggunakan sarana dan prasarana HIPPAM,yaitu dibawah naungan
Dinas PU.Cipta Karya. Sampai saat ini keberadaan HIPPAM sangat membantu penduduk
dalam pemenuhan kebutuhan air.

Cakupan pelayanan air bersih oleh sarana dan prasarana HIPPAM Jkabupaten
Sumenep memiliki prosentase 2,32% dari total kepala keluarga di Kabupaten Sumenep
wilayah daratan yang sudah terlayani oleh sarana dan prasarana HIPPAM tersebut.

4.2.3. Pelayanan Air Bersih Yang Bersumber Dari Selain PDAM dan HIPPAM

Pelayanan air bersih untuk air minum penduduk,yang bersumber dari selain PDAM
dan HIPPAM ataupun sumber lainnya seperti WSLIC tiap kecamatan di Kabupaten
Sumenep wilayah daratan memiliki prosentase lebih sedikit yaitu sebesar 1.79% dari total
penduduk di Kabupaten Sumenep. Hal ini karena tidak semua wilayah terlayani oleh
PDAM ataupun HIPPAM.

Pada Tabel 4.4. di bawah ini akan disajikan pelayanan air bersih di Kabupaten
Sumenep sampai dengan tahun 2007.

Tabel 4.4.

22
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Pelayanan Air Bersih di Kabupaten Sumenep Tahun 2007

Pengguna Sumber Air Belum Terlayani


N o. Kecamatan PDAM Persentase HIPPAM Persentase Lainnya Persentase Penduduk Persentase
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (%)
1 Pasongsongan 2925 0.38 0 0 2 0 32087 4.12
2 Ambunten 1680 0.22 821 0.11 658 0.08 37219 4.78
3 Dasuk 285 0.04 2433 0.31 974 0.13 26782 3.44
4 Batu Putih 400 0.05 156 0.02 5 0 44030 5.65
5 Batang-Batang 1890 0.24 0 0 533 0.07 52220 6.7
6 Dungkek 0 0 0 0 0 0 38151 4.9
7 Gapura 0 0 866 0.11 2310 0.3 35541 4.56
8 Manding 50 0.01 806 0.1 4 0 27506 3.53
9 Rubaru 0 0 0 0 1470 0.19 36642 4.7
10 Guluk-Guluk 0 0 0 0 58 0.01 53638 6.89
11 Ganding 0 0 0 0 0 0 38878 4.99
12 Lenteng 0 0 0 0 2099 0.27 60148 7.72
13 Batuan 3235 0.42 0 0 0 0 8730 1.12
14 Kota Sumenep 45510 5.84 295 0.04 2969 0.38 22868 2.94
15 Kalianget 13170 1.69 0 0 0 0 28129 3.61
16 Saronggi 0 0 2028 0.26 635 0.08 34389 4.41
17 Bluto 0 0 4526 0.58 2223 0.29 41245 5.3
18 Pragaan 3420 0.44 6109 0.78 5 0 56186 7.21
Jumlah 72565 9.32 18040 2.32 13945 1.79 674389 86.58
(Sumber: Dinas PU Pengairan Kabupaten Sumenep 2009)

Dengan pertimbangan permasalahan yang terkait dengan pelayanan air minum/air


bersih itulah, untuk masa mendatang diperlukan adanya terobosan baru dalam hal sumber
air baru dan penanganan masalah teknis yang dihadapi. Upaya yang dilakukan dengan
bekerja sama dengan instansi/pihak terkait lainnya. Lebih jelasnya peta pelayanan air
bersih dapat dilihat pada Gambar 4.1. pada halaman berikutnya.

23
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 1'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0''
6° 39' 0'' LS 6° 39' 0'' LS

113° 34' 0'' BT

114° 13' 00'' BT


19'0'' 22'0'' 25'0'' 28'0'' 31'0'' 34'0''
7° 03' 0'' LS 7° 03' 0'' LS

114° 16' 0'' BT

114° 37' 00'' BT


KECAMATAN RA'AS
42'0'' DESA DESA 42'0''
DESA
DESA KROPOH

KECAMATAN NONGGUNONG P. Sarok


DESA
DESA

6'0'' 6'0''

DESA GENDANG BARAT

DESA
GENDANG TIMUR
45'0'' 45'0''
DESA
NYAMPLONG

KECAMATAN GAYAM DESA


KECAMATAN RA'AS
DESA KROPOH
JUNGKAT DESA
DESA ALASMALANG
KARANG TENGAH
DESA

9'0'' DESA
JAMBUIR
DESA
KARANGNANGKA
DESA
BRAKAS
9'0''
DESA POTERAN
GAYAM

DESA PANCOR
P. RAAS
P. SAPUDI P. Klosot

114° 16' 0'' BT


48'0'' 48'0''

114° 37' 00'' BT


7° 12' 0'' LS 7° 12' 0'' LS
19'0'' 22'0'' 25'0'' 28'0'' 31'0'' 34'0''
GAMBAR 4.1.
PETA EKSISTING PELAYANAN AIR MINUM
DI KABUPATEN SUMENEP
51'0'' 51'0''

0 7,50 15,00 22,50 30,00 km

1 : 300.000
K. Cekong

ng

AMBUTEN
berp ayu
n
an

bu nte

TIMUR
ng
ao

di

K. Am
K. Pan
Pan

K. Sum

DESA PADANGDANGAN ng
K.

B aju
K.
54'0'' PASONGSONGAN
DESA PANAONGAN DESA AMBUNTEN TENGAH 54'0''
reng
K. Ke

AMBUNTEN BARAT KECAMATAN AMBUNTEN


G. Pangrubuh
Batas Kabupaten Sumber Air
TAMBAAGUNG BARAT

TAMBAAGUNG
DESA SODDARA ARES

TAMBAAGUNG
TENGAH
Batas Kecamatan Permukiman
G. Batuputih

G. Rajun DESA SOGIAN


G. Pola
G. Merangan
G. Kapal

Batas Desa Belum Terlayani


G. Tanjung

DESA DUKO
DESA LEBENG BARAT

57'0'' KECAMATAN PASONGSONGAN DESA RAJUN


DESA RUBARU
57'0''
n
Garis Pantai Terlayani PDAM
nteng

ce
Le
K. DESA LEBENG TIMUR
K. Le
ng
ngko
K. Ka

Terlayani HIPAM dan


KECAMATAN DUNGKEK Jalan Propinsi
K. Ja

Sumber Lain
mpari

DESA BASOKA

KECAMATAN RUBARU DESA


ng

K. Pakandang G. Koong
DESA CAMPAKA

K. Pala
mpal
DESA MANDALA Jalan Kabupaten
DESA MONTORNA
G. Togel DESA ROMBENGUNA
DESA PRANCAK GAPURA DESA JADUNG
G. Canggur BARAT DESA

DESA LONGOS
Sungai
G. Gadu DESA GRUJUGAN

KECAMATAN GAPURA
ROMBERANA
0'0'' DESA
BANGKAL 0'0''
7° 0' 0'' LS G. Bunder
KELURAHAN PABERASAN
7° 0' 0'' LS

K. Bakul
G. Batuputih KARANGDUAK
DESA MANDALA ROMBEN BARAT
PANDIAN KELURAHAN PEKANJIN
GELUGUR DESA ANDULANG

KECAMATAN KECAMATAN
KELURAHAN

P. Gili Iyang
KARANGBUDI
DESA GADU BARAT DESA GADU TIMUR BANGSELOK
juk

K. Braji
A KELURAHAN BANJAR

KECAMATAN GANDING
S.
Gunung / Bukit
DESA ELLAK LAOK
PAJAGALAN BARAT
DESA ELLAK DAJA
DARAMESTA BATUAN KOTASUMENEP
DESA POJA

BANJAR
GAPURA TENGAH

DESA TORBANG K. Ka TIMUR


KETAWANGKARAY KACONGAN
letek
DESA BABBALAN DESA KOLOR

DESA PABIAN
TAMBUKO KETAWANG DESA KALIMO'OK
DESA BERAGUNG KETAWANGDALEMAN LARANGAN DESA LENTENG BARAT
DESA LENTENG TIMUR DESA JAMBU MARENGAN DAYA
DESA GERSIKPUTIH
DESA MEDDELAN GEDUNGAN

KECAMATAN LENTENG
DESA PATIAN
DESA SENDIR
DESA GANDING DESA KALIANGET BARAT
roka DESA KERTASADA
S. Sa DESA POREH
CANGKRENG DESA GUNG-GUNG MARENGAN LAOK
KETAWANG S. Sa
PAREBAAN roka
BOLAPORA LEMBUNG BARAT
PAYUDAN KETAWANGLAOK
3'0'' DUNGDANG
TIMUR
LEMBUNG TIMUR KAMBINGAN
TIMUR DESA KARANGANYAR
KALIANGET TIMUR
3'0''
DESA TALAGA BOLAPORA

KECAMATAN KALIANGET
PORDAPOR ROMBIYA
n
ma

DESA GULUK GULUK BARAT BARAT


BI LAPORA DESA MUANGAN
S. Ta

DESA TALANG

S E L A T S A P U D I
REBA
BANARESEP TAROGAN
BATAAL BATAAL DESA BANARESEP TIMUR
BARAT
BARAT TIMUR
DESA NAMBAKOR
rbung

KAMBINGAN
BARAT
S. Du

KECAMATAN SARONGGI
DESA TALANGO
DESA ROMBIYA TIMUR
MONCEK
TENGAH GINGGING DESA JULUK

MONCEK MONCEK
TIMUR DESA PINGGIRPAPAS
BARAT
DESA PADIKE DESA GAPURANA
DESA PEKAMBAN DAJA DESA AENGTONGTONG
SERA DESA PALASA
LARANGAN PRAGAAN DAJA BARAT
ERRABU DESA SARONGGI
PERRENG DESA
S. Sumb

SERA TIMUR DESA PALONGAN

KECAMATAN TALANGO
GILANG TANAHMERAH POTERAN
SERA roka
DESA KARDULUK TENGAH S. Sa
eranyar

DESA SAROKA G. Batokapal


KARANG
CEMPAKA
DESA CABBIYA
DESA KEBUNDADAP TIMUR
6'0'' DESA JADDUNG DESA PRENDUAN DESA KAPEDI
G. Pongkeng
AENGBAJARAJA
MASARAN DESA KEBUNDADAP BARAT
DESA ESSANG 6'0''
SENTOL
AENGPANAS
GULUKMANJUNG KECAMATAN BLUTO BUNGBUNGAN
ng
S. Ma

ce

LAUT
ng

DESA KOMBANG
PRAGAAN LAOK AENGBAJAKENEK
P. Poteran
kama

Ce

PAKANDANGAN BARAT PAKANDANGAN


K.

PAKANDANGAN SANGRA DESA BLUTO DESA LANGSAR DESA TANJUNG


nuk

PAKAMBAN TENGAH
LAOK DESA AENGDAKE
anan

DESA SENDANG
tam

DESA LOBUK
K. Pa

K. Karputeh

DESA PAGARBATU

9'0'' 9'0''

DESA

12'0'' KECAMATAN TALANGO 12'0''


DESA KOMBANG

DESA
P. Karangkoma P. Gililawak
BANMALENG DESA
BANBARU
114° 01' 00'' BT

114° 13' 00'' BT


113° 34' 0'' BT

DESA LOMBANG

KECAMATAN GILIGENTING DESA JATE

G. Ponjuk S E L A T M A D U R A
P. Giliraja
7° 15' 0'' LS P. Gilipandan P. Gersikputih 7° 15' 0'' LS
37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0'' 13'0''

24
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

RENCANA PENGEMBANGAN

5 PELAYANAN AIR MINUM

5.1. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK

Untuk perubahan pada masa yang akan datang dengan adanya perkembangan
kawasan perencanaan maka pertumbuhan penduduk khususnya migrasi penduduk dari luar
kawasan akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu sejak awal harus diperkirakan
pertumbuhan penduduk ini dengan cara mendistribusikan sesuai dengan perkembangan
kawasan masing-masing. Dalam memperkirakan atau memproyeksikan jumlah penduduk
pada wilayah perencanaan selama 6 tahun mendatang yaitu sampai pada tahun 2015
dengan menggunakan metode Metode Geometrik.

Metode ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan dalam perhitungan
pertumbuhan penduduk. Dengan menggunakan metode geometrik, maka perkembangan
penduduk suatu daerah dapat dihitung dengan formula sebagai berikut (Rubin, 2001 :
640) :
Pn  P0 (1  r) n

dengan :
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun ke-n (jiwa)
P0 = jumlah penduduk pada tahun yang ditinjau (jiwa)
r = angka pertumbuhan penduduk tiap tahun (%)
n = jumlah tahun proyeksi (tahun)

Proyeksi pertumbuhan penduduk tiap Kecamatan di Kabupaten Sumenep sampai


dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.1.

25
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Tabel 5.1.
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumenep

Luas Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa)


N o. Kecamatan 2
(km ) 2007 2008 2009 2010 2015
1 Pasongsongan 119,01 35.015,00 35.712,00 36.422,35 37.146,82 40.991,18
2 Ambunten 50,56 40.377,00 41.186,00 42.011,20 42.852,94 47.321,46
3 Dasuk 64,50 30.472,00 31.083,00 31.705,39 32.340,25 35.710,39
4 Batu Putih 112,31 44.592,00 45.483,00 46.390,50 47.316,11 52.228,66
5 Batang-Batang 80,36 54.643,00 55.736,00 56.851,16 57.988,63 64.026,59
6 Dungkek 63,35 38.150,00 38.914,00 39.689,24 40.479,92 44.675,98
7 Gapura 65,88 38.716,00 39.493,00 40.286,45 41.095,85 45.393,37
8 Manding 68,86 28.366,00 28.934,00 29.513,54 30.104,69 33.242,86
9 Rubaru 84,48 38.113,00 38.873,00 39.647,70 40.437,84 44.631,11
10 Guluk-Guluk 59,57 53.697,00 72.871,00 130.034,35 232.039,26 4.198.347,27
11 Ganding 53,89 38.878,00 39.656,00 40.450,54 41.261,00 45.563,46
12 Lenteng 71,39 62.246,00 63.494,00 64.765,87 66.063,22 72.950,35
13 Batuan 20,33 11.965,00 12.204,00 12.448,71 12.698,33 14.023,53
14 Kota Sumenep 27,83 71.641,00 73.075,00 74.537,89 76.030,06 83.951,13
15 Kalianget 30,19 41.297,00 42.126,00 42.973,17 43.837,38 48.426,21
16 Saronggi 70,69 37.054,00 37.792,00 38.544,27 39.311,52 43.383,00
17 Bluto 51,18 47.994,00 48.955,00 49.935,54 50.935,71 56.245,24
18 Pragaan 57,84 65.719,00 70.336,00 75.512,06 81.069,02 115.624,03
Jumlah 1.152,22 778.935,00 815.923,00 891.719,93 1.013.008,54 5.086.735,81
Sumber: Hasil Analisa Tahun 2009

5.2. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR

Analisis proyeksi kebutuhan air baku dilakukan untuk memberikan gambaran


tentang perkiraan dalam satuan waktu dan jumlah yang dibutuhkan dalam hal tersedianya
prasarana air bersih. Tahun perencanaan yang dipakai dalam proyeksi kebutuhan air baku
adalah sampai dengan tahun 2015. Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi
kebutuhan air baku berdasarkan metode langsung. Pelanggan dikategorikan menjadi
pelanggan rumah tangga, kran umum dan non domestik. Pemakaian air tiap kategori
diproyeksikan dan dijumlah, kemudian yang hilang ditambahkan untuk mendapatkan
jumlah air keseluruhan yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan sebagaimana
yang diproyeksikan.

26
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Proyeksi kebutuhan air per Kecamatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada
Tabel 5.2. Sedangkan Proyeksi Jumlah Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU)
per Kecamatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada Tabel 5.3.

5.3. CAKUPAN PELAYANAN

Salah satu kebijakan yang pertama diambil dalam perencanaan pengembangan air
minum di Kabupaten Sumenep khususnya wilayah daratan adalah cakupan pelayanan.
Cakupan pelayanan ini didasarkan pada dimensi keruangan yang dimaksud terdiri dari
beberapa unsur yang menempati ruang mulai dari permukiman,hutan,sawah,tegalan,jalan
dan bangunan-bangunan lainnya. Namun demikian, terkait dengan kebijakan
pengembangan, cakupan pelayanan air minum ini diarahkan pada pelayanan permukiman
yaitu pada lingkungan rumah besrta fasilitas pendukungnya.

Cakupan layanan air minum akan di jelaskan dalam tiap kecamatan Kabupaten
Sumenep dapat dilihat pada Gambar 5.1.

27
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

Tabel 5.2.
Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Sumenep
Jumlah Penduduk Belum
Tambahan
terlayani Kebutuhan Air Kebutuhan Air Kebutuhan Air Defisit Surplus
Terlayani Air Minum (tahun Terlayani Air Minum (tahun Kapasitas Sumber Pengembangan Tahun 2010 Pengembangan Tahun 2015 Kapasitas Balance
Kecamatan Terlayani Air Minum (tahun 2009) PDAM & Tahun 2007 Tahun 2010 Tahun 2015 Tahun 2015
Tahun 2009 2010) 2015) Produksi
2010 2015 HIPPAM
PDAM HIPAM PDAM HIPPAM PDAM HIPPAM N ama lt/ dt % % Total % Total lt/ dt lt/ dt lt/ dt lt/ dt lt/ dt lt/ dt
1 Pasongsongan 36.422,35 2.925,00 0,96 8.175,83 2,21 37.146,82 2.983,18 8.338,45 40.991,18 3.291,91 9.201,41 - 116,08 68,27 20,24 6.569,51 37,31 14.373,86 3,39 9,50 24,95 91,13 37,88 12,93
2 Ambunten 42.011,20 1.760,58 0,50 8.478,24 3,20 42.852,94 1.795,86 8.648,11 47.321,46 1.983,12 9.549,89 - 78,39 75,37 22,54 8.206,68 41,38 18.009,55 2,04 11,87 31,27 47,12 47,46 16,20
3 Dasuk 31.705,39 1.124,69 0,38 4.475,69 2,09 32.340,25 1.147,21 4.565,31 35.710,39 1.266,76 5.041,05 - 150,24 83,55 23,35 6.714,06 44,24 14.764,37 1,30 9,71 25,63 124,61 38,91 13,28
4 Batu Putih 46.390,50 500,00 0,28 9.434,24 2,89 47.316,11 509,98 9.622,48 52.228,66 562,92 10.621,52 - 835,18 71,99 21,18 8.999,05 39,17 19.754,90 0,58 13,02 34,30 800,88 52,06 17,77
5 Batang-Batang 56.851,16 1.890,00 0,33 9.269,47 2,70 57.988,63 1.927,81 9.454,93 64.026,59 2.128,55 10.439,41 - 66,09 81,00 23,29 11.765,30 43,54 25.855,00 2,19 17,02 44,89 21,20 68,14 23,25
6 Dungkek 39.689,24 - - 758,65 0,21 40.479,92 - 773,77 44.675,98 - 853,97 - 60,00 98,61 24,86 9.934,28 49,51 21.919,55 - 14,37 38,05 21,95 57,77 19,71
7 Gapura 40.286,45 500,00 0,23 6.103,44 3,04 41.095,85 510,05 6.226,06 45.393,37 563,38 6.877,14 - 130,00 80,77 23,46 8.657,29 43,65 19.050,83 0,58 12,53 33,07 96,93 50,21 17,13
8 Manding 29.513,54 550,00 0,16 3.608,80 1,41 30.104,69 561,02 3.681,08 33.242,86 619,50 4.064,80 - 128,07 85,76 23,01 6.508,07 44,45 14.326,12 0,64 9,42 24,87 103,20 37,76 12,88
9 Rubaru 39.647,70 - - 5.350,59 1,47 40.437,84 - 5.457,22 44.631,11 - 6.023,11 - 43,17 86,59 23,12 8.799,73 44,77 19.364,23 - 12,73 33,62 9,55 51,03 17,41
10 Guluk-Guluk 130.034,35 - - 15.612,86 1,63 232.039,26 - 27.860,30 4.198.347,27 - 504.083,79 - 556,47 86,38 23,23 51.323,34 44,82 1.852.172,58 - 74,25 3.215,58 (2.659,10) 4.881,25 1.665,67
11 Ganding 28.181,55 - - 8.268,19 2,84 41.261,00 - 8.433,84 45.563,46 - 9.313,28 - 43,76 74,43 21,45 8.014,75 40,05 17.607,82 - 11,60 30,57 13,19 46,40 15,83
12 Lenteng 64.765,87 - - 10.810,83 3,90 66.063,22 - 11.027,38 72.950,35 - 12.177,00 - 199,58 80,50 24,03 13.869,23 44,15 30.508,45 - 20,07 52,97 146,61 80,40 27,44
13 Batuan 12.448,71 3.166,16 1,08 1.927,11 1,04 12.698,33 3.229,64 1.965,75 14.023,53 3.566,69 2.170,90 - 318,81 69,68 19,54 1.927,69 36,96 4.200,35 3,66 2,79 7,29 311,52 11,07 3,78
14 Kota Sumenep 74.537,89 46.092,65 8,33 2.048,32 0,73 76.030,06 47.015,38 2.089,32 83.951,13 51.913,60 2.307,00 - 310,00 38,01 18,55 6.591,49 28,06 14.014,22 53,35 9,54 24,33 285,67 36,93 12,60
15 Kalianget 42.973,17 29.156,66 3,50 - - 43.837,38 29.743,01 - 48.426,21 32.856,47 - - 45,36 49,94 15,99 3.821,02 28,48 8.113,44 33,75 5,53 14,09 31,27 21,38 7,30
16 Saronggi 31.115,28 9.059,56 3,51 2.998,79 0,96 39.311,52 9.239,90 3.058,48 43.383,00 10.196,87 3.375,24 - 1.315,83 62,78 224,21 6.714,27 443,94 11.538,92 10,49 9,71 25,49 1.290,34 38,70 13,21
17 Bluto 49.935,54 1.690,08 0,69 9.118,32 4,33 50.935,71 1.723,93 9.300,95 56.245,24 1.903,63 10.270,48 - 125,14 74,90 23,75 10.087,96 42,47 22.157,31 1,96 14,59 38,47 86,68 58,39 19,93
18 Pragaan 50.673,47 4.303,58 1,64 15.745,69 2,68 81.069,02 4.620,28 16.904,42 115.624,03 6.589,64 24.109,79 - 65,99 63,83 20,28 12.715,99 36,24 35.965,17 4,98 18,40 62,44 3,55 94,78 32,34
Jumlah 847.183,36 102.718,95 21,61 122.185,03 37,32 1.013.008,54 105.007,23 137.407,86 5.086.735,81 117.443,03 630.479,78 - 4.588,16 1.332,38 596,07 191.219,72 1.133,20 2.163.696,64 118,89 276,65 3.761,88 826,28 5.710,53 1.948,65

Sumber: Hasil Analisa Tahun 2009

Tabel 5.3.
Proyeksi Jumlah Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) Kabupaten Sumenep
Pengembangan Pelayanan Tahun Kapasitas
Pelayanan PDAM Tahun 2009 Pelayanan HIPPAM Tahun 2009 Pengembangan Pelayanan Tahun 2015 Penambahan Tahun 2009 s/ d 2010 Penambahan Tahun 2010 s/ d 2015 Kapasitas Produksi
2010 Reservoir
Kecamatan 3 3
SR HU SR HU m / hari m
Orang SR HU Orang SR HU Orang SR HU Orang SR HU
Total Pertahun Total Pertahun Total Pertahun Total Pertahun 2010 2015 2015
1 Pasongsongan 2.925,00 585,00 - 8.175,83 1.635,17 - 6.569,51 656,95 32,85 14.373,86 1.437,39 71,87 - - 32,85 6,57 780,44 156,09 39,02 7,80 3.256,57 5.287,93 3.015,00
2 Ambunten 1.760,58 352,12 - 8.478,24 1.695,65 - 8.206,68 820,67 41,03 18.009,55 1.800,96 90,05 - - 41,03 8,21 980,29 196,06 49,01 9,80 1.557,22 4.100,78 1.600,00
3 Dasuk 1.124,69 224,94 - 4.475,69 1.087,33 - 6.714,06 1.087,14 33,57 14.764,37 1.476,44 73,82 - 132,32 33,57 8,56 389,29 77,86 40,25 8,05 1.020,19 2.695,14 1.200,00
4 Batu Putih 500,00 100,00 - 9.434,24 1.886,85 - 8.999,05 899,91 45,00 19.754,90 1.975,49 98,77 - - 45,00 9,00 1.075,58 215,12 53,78 10,76 1.707,57 4.498,19 1.600,00
5 Batang-Batang 1.890,00 378,00 - 9.269,47 1.853,89 - 11.765,30 1.176,53 58,83 25.855,00 2.585,50 129,27 - - 58,83 11,77 1.408,97 281,79 70,45 14,09 2.232,47 5.887,18 2.000,00
6 Dungkek - - - 758,65 151,73 - 9.934,28 993,43 49,67 21.919,55 2.191,95 109,60 841,70 168,34 49,67 9,93 1.198,53 239,71 59,93 11,99 1.885,03 4.991,08 1.800,00
7 Gapura 500,00 100,00 - 6.103,44 1.220,69 - 8.657,29 865,73 43,29 19.050,83 1.905,08 95,25 - - 43,29 8,66 1.039,35 207,87 51,97 10,39 1.642,72 4.337,87 1.800,00
8 Manding 550,00 110,00 - 3.608,80 721,76 - 6.508,07 650,81 32,54 14.326,12 1.432,61 71,63 - - 32,54 6,51 781,81 156,36 39,09 7,82 1.234,91 3.262,06 1.100,00
9 Rubaru - - - 5.350,59 1.070,12 - 8.799,73 879,97 44,00 19.364,23 1.936,42 96,82 - - 44,00 8,80 1.056,45 211,29 52,82 10,56 1.669,75 4.409,23 1.400,00
10 Guluk-Guluk - - - 15.612,86 3.122,57 - 51.323,34 5.132,33 256,62 1.852.172,58 185.217,26 9.260,86 2.009,76 401,95 256,62 51,32 180.084,92 36.016,98 9.004,25 1.800,85 9.738,60 421.739,70 84.900,00
11 Ganding - - - 8.268,19 1.653,64 - 8.014,75 801,47 40,07 17.607,82 1.760,78 88,04 - - 40,07 8,01 959,31 191,86 47,97 9,59 1.520,80 4.009,30 1.600,00
12 Lenteng - - - 10.810,83 2.162,17 - 13.869,23 1.386,92 69,35 30.508,45 3.050,84 152,54 - - 69,35 13,87 1.663,92 332,78 83,20 16,64 2.631,69 6.946,77 2.400,00
13 Batuan 3.166,16 633,23 - 1.927,11 385,42 - 1.927,69 192,77 9,64 4.200,35 420,03 21,00 - - 9,64 1,93 227,27 45,45 11,36 2,27 365,78 956,42 700,00
14 Kota Sumenep 46.092,65 9.218,53 - 2.048,32 409,66 - 6.591,49 659,15 32,96 14.014,22 1.401,42 70,07 - - 32,96 6,59 742,27 148,45 37,11 7,42 1.250,74 3.191,04 1.700,00
15 Kalianget 29.156,66 5.831,33 - - - - 3.821,02 382,10 19,11 8.113,44 811,34 40,57 - - 19,11 3,82 429,24 85,85 21,46 4,29 725,04 1.847,43 900,00
16 Saronggi 9.059,56 1.811,91 - 2.998,79 599,76 - 6.714,27 671,43 33,57 14.683,61 1.468,36 73,42 - - 33,57 6,71 796,93 159,39 39,85 7,97 1.274,03 3.343,46 1.400,00
17 Bluto 1.690,08 338,02 - 9.118,32 1.823,66 - 10.087,96 1.008,80 50,44 22.157,31 2.215,73 110,79 - - 50,44 10,09 1.206,93 241,39 60,35 12,07 1.914,19 5.045,22 2.200,00
18 Pragaan 4.303,58 860,72 - 15.745,69 11.718,86 - 12.715,99 8.574,16 63,58 35.965,17 3.596,52 179,83 - - 63,58 45,17 (4.977,64) (995,53) 116,25 23,25 2.412,86 8.189,27 2.600,00
Jumlah 102.718,95 20.543,79 - 122.185,03 33.198,93 - 191.219,72 26.840,27 956,10 2.166.841,33 216.684,13 10.834,21 2.851,46 702,61 956,10 225,52 189.843,87 37.968,77 9.878,11 1.975,62 38.040,14 494.738,07 113.915,00

Sumber: Hasil Analisa Tahun 2009

28
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 1'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0''
6° 39' 0'' LS 6° 39' 0'' LS

113° 34' 0'' BT

114° 13' 00'' BT


19'0'' 22'0'' 25'0'' 28'0'' 31'0'' 34'0''
7° 03' 0'' LS 7° 03' 0'' LS

114° 16' 0'' BT

114° 37' 00'' BT


KECAMATAN RA'AS
42'0'' DESA DESA 42'0''
DESA
DESA KROPOH

KECAMATAN NONGGUNONG P. Sarok


DESA
DESA

6'0'' 6'0''

DESA GENDANG BARAT

DESA
GENDANG TIMUR
45'0'' 45'0''
DESA
NYAMPLONG

KECAMATAN GAYAM DESA


KECAMATAN RA'AS
DESA KROPOH
JUNGKAT DESA
DESA ALASMALANG

KARANG TENGAH

DESA

9'0'' DESA
JAMBUIR
DESA
KARANGNANGKA
DESA
BRAKAS
9'0''
DESA POTERAN
GAYAM

DESA PANCOR
P. RAAS
P. SAPUDI P. Klosot

114° 16' 0'' BT


48'0''

114° 37' 00'' BT


48'0''

7° 12' 0'' LS 7° 12' 0'' LS


19'0'' 22'0'' 25'0'' 28'0'' 31'0'' 34'0''
GAMBAR 5.1.
PETA RENCANA PENGEMBANGAN PELAYANAN AIR MINUM
DI KABUPATEN SUMENEP
51'0'' 51'0''

0 7,50 15,00 22,50 30,00 km

1 : 300.000
K. Cekong

ung
n

AMBUTEN
n

bunte

berpay
ga

TIMUR
on

di
na

K. Am
K. Pan

K. Sum
Pa

DESA PADANGDANGAN g
K.

B ajun
K.
54'0'' PASONGSONGAN DESA PANAONGAN DESA AMBUNTEN TENGAH 54'0''
reng
K. Ke

AMBUNTEN BARAT KECAMATAN AMBUNTEN


G. Pangrubuh
Batas Kabupaten Sumber Air
TAMBAAGUNG BARAT

TAMBAAGUNG
DESA SODDARA ARES

TAMBAAGUNG
TENGAH
Batas Kecamatan Permukiman
G. Batuputih

G. Rajun DESA SOGIAN


G. Pola
G. Merangan
G. Kapal

Batas Desa Belum Terlayani


G. Tanjung

DESA DUKO
DESA LEBENG BARAT

57'0'' KECAMATAN PASONGSONGAN DESA RAJUN


DESA RUBARU
57'0''
n
Garis Pantai Terlayani PDAM
ng

ce
nte

Le
K. DESA LEBENG TIMUR
K. Le
ng
ngko
Ka

Terlayani HIPAM dan


K.

KECAMATAN DUNGKEK Jalan Propinsi


K. Ja

Sumber Lain
mpar

DESA BASOKA

KECAMATAN RUBARU DESA


ing

K. Pakandang G. Koong
DESA CAMPAKA

K. Pala
mpal
DESA MANDALA Jalan Kabupaten Rencana Pengembangan
DESA MONTORNA
G. Togel DESA ROMBENGUNA
DESA PRANCAK GAPURA DESA JADUNG
G. Canggur BARAT DESA

DESA LONGOS
Sungai Pusat Pelayanan
G. Gadu DESA GRUJUGAN

KECAMATAN GAPURA
ROMBERANA
0'0'' DESA
BANGKAL 0'0''
7° 0' 0'' LS G. Bunder
KELURAHAN PABERASAN
7° 0' 0'' LS

K. Bakul
G. Batuputih

l
uku
KARANGDUAK ROMBEN BARAT
KELURAHAN PEKANJIN DESA MANDALA

kb
PANDIAN
GELUGUR

ba
DESA ANDULANG

KECAMATAN KECAMATAN
KELURAHAN
S.

P. Gili Iyang
KARANGBUDI

m
DESA GADU BARAT DESA GADU TIMUR k BANGSELOK
M

Ta
Aju

K. Braji
BANJAR
are

KELURAHAN

KECAMATAN GANDING Gunung / Bukit


DESA ELLAK LAOK

K.
S.
ng

PAJAGALAN K. BARAT

BATUAN
an

DESA ELLAK DAJA Pa DESA POJA

KOTASUMENEP
tia GAPURA TENGAH
n
DARAMESTA
BANJAR
DESA TORBANG K. Ka TIMUR
KETAWANGKARAY KACONGAN
let ek
DESA BABBALAN DESA KOLOR

DESA PABIAN
TAMBUKO KETAWANG DESA KALIMO'OK
DESA BERAGUNG KETAWANGDALEMAN LARANGAN DESA LENTENG BARAT
DESA LENTENG TIMUR DESA JAMBU MARENGAN DAYA
DESA GERSIKPUTIH
DESA MEDDELAN GEDUNGAN K.
M

KECAMATAN LENTENG
DESA PATIAN ar
en
DESA SENDIR gan
DESA GANDING DESA KALIANGET BARAT
roka DESA KERTASADA
S. Sa DESA POREH
CANGKRENG DESA GUNG-GUNG MARENGAN LAOK
KETAWANG S. Sa
PAREBAAN roka
BOLAPORA LEMBUNG BARAT
PAYUDAN KETAWANGLAOK
3'0'' DUNGDANG
TIMUR
LEMBUNG TIMUR KAMBINGAN
TIMUR DESA KARANGANYAR
KALIANGET TIMUR
3'0''
DESA TALAGA BOLAPORA

KECAMATAN KALIANGET
PORDAPOR ROMBIYA
man

DESA GULUK GULUK BARAT BARAT


BILAPORA DESA MUANGAN
S. Ta

DESA TALANG

S E L A T S A P U D I
REBA
BANARESEP TAROGAN
BATAAL BATAAL DESA BANARESEP TIMUR
BARAT
BARAT TIMUR
DESA NAMBAKOR
rbung

KAMBINGAN
BARAT
S. Du

KECAMATAN SARONGGI
DESA TALANGO
DESA ROMBIYA TIMUR
MONCEK
TENGAH
GINGGING DESA JULUK

MONCEK
MONCEK DESA PINGGIRPAPAS
BARAT TIMUR
DESA GAPURANA
DESA PEKAMBAN DAJA DESA PADIKE
DESA AENGTONGTONG
SERA DESA PALASA
LARANGAN PRAGAAN DAJA BARAT
ERRABU DESA SARONGGI
PERRENG DESA
S. Sumb

SERA TIMUR DESA PALONGAN

KECAMATAN TALANGO
GILANG TANAHMERAH POTERAN
roka
DESA KARDULUK SERA
TENGAH S. Sa
eranyar

DESA SAROKA G. Batokapal


KARANG
CEMPAKA DESA CABBIYA
DESA KEBUNDADAP TIMUR
6'0'' DESA JADDUNG DESA PRENDUAN DESA KAPEDI
G. Pongkeng
AENGBAJARAJA
MASARAN DESA KEBUNDADAP BARAT
DESA ESSANG 6'0''
SENTOL
AENGPANAS
GULUKMANJUNG KECAMATAN BLUTO BUNGBUNGAN
g
S. Ma

en

LAUT
gc

DESA KOMBANG
Cen

P. Poteran
PRAGAAN LAOK AENGBAJAKENEK
kama

PAKANDANGAN BARAT PAKANDANGAN


K.

PAKANDANGAN SANGRA DESA BLUTO DESA LANGSAR DESA TANJUNG


nuk

PAKAMBAN TENGAH
LAOK DESA AENGDAKE
an
man

DESA SENDANG
Pata

DESA LOBUK
K. Karputeh
K.

DESA PAGARBATU

9'0'' 9'0''

DESA

12'0'' KECAMATAN TALANGO 12'0''


DESA KOMBANG

DESA
P. Karangkoma P. Gililawak
BANMALENG DESA
BANBARU
114° 01' 00'' BT

114° 13' 00'' BT


113° 34' 0'' BT

DESA LOMBANG

KECAMATAN GILIGENTING DESA JATE

G. Ponjuk S E L A T M A D U R A
P. Giliraja
7° 15' 0'' LS P. Gilipandan P. Gersikputih 7° 15' 0'' LS
37'0'' 40'0'' 43'0'' 46'0'' 49'0'' 52'0'' 55'0'' 58'0'' 4'0'' 7'0'' 10'0'' 13'0''

29
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

PENUTUP

6
6.1. KESIMPULAN

Kondisi topografi di Kabupaten Sumenep mempengaruhi pola kehidupan masyarakat


terutama dalam hal proses pelayanan air minum. Beberapa wilayah dengan kelerangan
datar menggunakan sistem air bersih dengan sistem pemompaan. Selain itu juga ada yang
menggunakan sistem gravitasi dalam penyediaan air minum.
Pada beberapa daerah ada masyarakat yang menggunakan air sungai dalam pelayanan
air minum. Di Kabupaten Sumenep juga terdapat beberapa sumur dan air artesis yang
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Namun demikian, berdasarkan hasil analisa didapatkan beberapa potensi dan kendala
dalam penyediaan air minum di Kabupaten Sumenep, antara lain:
1. Potensi
 Adanya beberapa sumber air yang terdapat di beberapa wilayah Kabupaten
Sumenep hingga 10 tahun kedepan ketersediaan air minum dapat terpenuhi,
antara lain: Kec. Pragaan, Kec. Bluto, Kec. Batuan, Kec. Lenteng, Kec.
Ganding, Kec. Guluk-Guluk, Kec. Pasongsongan, Kec. Ambunten, Kec. Dasuk,
Kec. Manding, Kec. Batu Putih, Kec. Gapura dan Kec. Batang-Batang
 Faktor topografi di beberapa wilayah tertentu menjadi potensi dalam sistem
pengaliran air minum dengan sistem gravitasi, antara lain: Kec. Guluk-Guluk,
Kec. Ganding, Kec. Manding, Kec. Ambunten dan Kec. Batu Putih
 Di wilayah Kabupaten Sumenep surplus air sebesar 9.179.830.487,72 lt/hr atau
sebesar 53,57% lebih besar dari kebutuhan air bersih. Kondisi ini
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan air untuk waktu mendatang.
2. Kendala
 Pengambilan air tanah akan mengakibatkan berkurangnya kandungan air tanah

30
Executive Summary
Review Studi Air Baku Kabupaten Sumenep

 Lokasi daerah yang begitu tinggi, sehingga tidak memungkinkan dialirkan air
secara gravitasi. Hal ini mengakibatkan biaya pemeliharaan mahal karena
menggunakan pompa
3. Alternatif Solusi
 Konservasi di daerah sekitar mata air
 Pembinaan masyarakat tentang sistem pengelolaan sumber air baku
 Pemanfaatan sumber air baku secara hemat dan bijaksana
 Penerapan sistem air bersih dengan sistem gravitasi maupun pemompaan

6.2. REKOMENDASI
Dalam penyusunan laporan ini kami akan memeberikan beberapa rekomendasi demi
kemajuan dalan pengelolaan air baku, antara lain:
 Mengoptimalkan semua potensi air baku yang ada termasuk pengelolaan air laut
 Sistem pengelolaan disesuaikan dengan kondisi air baku yang ada serta keadaan
ekonomi masyarakat
 Harus ada sinkronisasi antara sanitasi dengan program air minum agar tidak
terjadi pencemaran terhadap sumber air yang ada
 Perlu perlindungan terhadap sumber-sumber air baku yang ada, dengan kata lain
dibuat PERDA tentang perlindungan terhadap sumber-sumber air.

31

Anda mungkin juga menyukai