Anda di halaman 1dari 10

Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur

Tahun Anggaran 2017

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28A
menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk hidup serta berhak untuk
mempertahankan hidup dan kehidupannya. Dalam rangka memenuhi hak setiap
warga negara untuk hidup serta untuk mempertahankan hidup, negara berkewajiban
untuk menjamin pemenuhan hak setiap warga negara, yang salah satunya adalah
melalui penyediaan kebutuhan pokok air minum sehari-hari. Hal ini sejalan dengan
ketentuan Pasal 33 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara serta
ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

Pemanfaatan air beserta sumber-sumbernya haruslah ditujukan kepada


kepentingan dan kesejahteraan rakyat di segala bidang, baik bidang ekonomi, sosial,
budaya maupun pertahanan keamanan nasional, yang sekaligus menciptakan
pertumbuhan, keadilan sosial dan kemampuan untuk berdiri atas kekuatan sendiri
menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu,
air beserta sumber-sumbernya tersebut haruslah dilindungi dan dijaga
kelestariannya. Agar maksud tersebut dapat dicapai dengan sebaik-baiknya,
pemerintah perlu mengambil langkah-langkah serta tindakan-tindakan seperlunya.

Dengan diberlakukannya kembali Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974


tentang Pengairan, pasca putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013
atas gugatan pengujian materi yang kedua terhadap Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, maka segala produk hukum harus segera

1-1
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

menyesuaikan dengan berlakunya Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang


Pengairan tersebut. Dalam Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974, khususnya
termuat pada pasal 3, 4 dan 5, telah memberikan wewenang yang sangat luas bagi
pemerintah pusat dan daerah untuk merencanakan, mengelola, mengembangkan,
memanfaatkan serta mengatur kemanfaatan sumber-sumber air.

Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122


Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air Minum, khususnya dalam pasal 2 yang
menyatakan bahwa (1) SPAM diselenggarakan untuk memberikan pelayanan Air
Minum kepada masyarakat untuk memenuhi hak rakyat atas air minum, dan (2)
SPAM diselenggarakan dengan tujuan untuk: tersedianya pelayanan air minum
untuk memenuhi hak rakyat atas air minum; terwujudnya pengelolaan dan
pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau; tercapainya
kepentingan yang seimbang antara pelanggan dan BUMN, BUMD, UPT, UPTD,
Kelompok Masyarakat, dan Badan Usaha; dan tercapainya penyelenggaraan air
minum yang efektif dan efisien untuk memperluas cakupan pelayanan air minum.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 pada


Pasal 19 juga menyebutkan bahwa penyelenggara SPAM harus berlandaskan
kebijakan dan strategi penyelenggara SPAM serta Rencana Induk SPAM, maka
dengan berdasarkan segala aspek di ataslah penyusunan Rencana Induk SPAM
(RISPAM) ini dilakukan, serta dengan mempedomani Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Penyusunan RISPAM Kabupaten/Kota. Selain itu, Penyusunan
RISPAM ini mengacu kepada beberapa Peraturan-Peraturan sebagai berikut:

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2015 tentang


Pengesahan Sumber Daya Air;
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 2014 tentang
Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 19/PRT/M/2016 tentang Dukungan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam Kerja Sama Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum;

1-2
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor 25/PRT/2016 tentang pelaksanaan penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum;
 Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2016
tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016
tentang Pedoman Penerimaan Hibah dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah
Daerah kepada PDAM, dalam rangka Penyelesaian hutang PDAM Kepada
Pemerintah Pusat secara non kas;
 Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Rencana Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021;
 Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 13 tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2014-2034;
 Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Belitung Timur
Tahun 2016-2025.

Kebutuhan masyarakat akan air di Kabupaten Belitung Timur, baik air


bersih maupun air minum, semakin meningkat seiring dengan pertambahan populasi
penduduk sehingga pelu dipenuhi dengan pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM). Ketersediaan air minum ini menjadi salah satu penentu dalam
peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan produktifitas masyarakat dalam bidang
ekonomi. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi
salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi daerah. Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum merupakan dasar pengembangan air minum suatu wilayah.
Sehingga dengan adanya rencana induk tersebut dapat menjadi dasar tersusunnya
suatu program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang terarah (focus),
menyeluruh (comprehensive), dan berkelanjutan (sustainable).

Keberadaan Sistem Penyediaan Air Minum di Kabupaten Belitung Timur


masih belum merata di setiap kecamatan. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi
dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat di Kabupaten Belitung Timur adalah
untuk meningkatkan sistem pengolahan air minum yang merata dan berkelanjutan
sehingga seluruh masyarakat dapat menikmatinya, kapanpun dan dimanapun di

1-3
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

wilayah Kabupaten Belitung Timur. Selain itu, pengembangan Sistem Penyediaan


Air Minum di Kabupaten Belitung Timur belum memiliki pola yang sistematis,
hanya berdasarkan kebutuhan dan keinginan sesaat, baik atas alasan keterbatasan
anggaran maupun alasan sosial dan ekonomis. Akibatnya sistem penyediaan air
minum menjadi tumpang tindih dan tanpa arah yang jelas dan tidak terpadu. Dengan
demikian tentunya masih banyak penduduk Kabupaten Belitung Timur yang belum
mendapatkan air minum yang layak serta tidak mendapatkan tingkat pelayanan yang
diharapkan.

Ditinjau dari segi pengelolanya, secara garis besar Sistem Penyediaan Air
Minum di Kabupaten Belitung Timur dapat dikelompokkan menjadi 3 ( tiga) jenis,
yaitu:
- SPAM yang dikelola oleh PDAM yang mempunyai 3 (tiga) wilayah pelayanan di
beberapa desa di Kecamatan Manggar, Kecamatan Gantung dan Kecamatan Kelapa
Kampit.
- SPAM yang dikelola oleh UPTD SPAM (yang berada dibawah Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Belitung Timur), yang mengelola SPAM
IKK di Kecamatan Manggar, Kecamatan Damar, Kecamatan Simpang Renggiang,
dan Kecamatan Simpang Pesak.
- SPAM yang dikelola oleh Desa, yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten
Belitung Timur seperti SPAM Perdesaan Mempaya, SPAM Perdesaan Burung
Mandi, SPAM Perdesaan Jangkar Asam, dan lain-lain.
- Karena tidak adanya serah terima aset di atas, maka SPAM yang telah dibangun
tersebut tidak pernah dimanfaatkan dan bahkan telah mengalami kerusakan di
beberapa bagian, sehingga memerlukan biaya dan waktu untuk perbaikan agar bisa
berfungsi kembali (antara lain: SPAM IKK Simpang Pesak, SPAM Perdesaan
Jangkang, SPAM Perdesaan Batu Penyu, dan lain-lain).
- Kualitas sumber air baku yang masih rendah dan belum memenuhi syarat dimana:
Sumber Air Baku yang berasal dari sungai memiliki kandungan sebagai berikut:
 pH berkisar antara 4,94-7,62
 TSS berkisar antara 2-16 mg/l
 DO berkisar antara 0,6-5,6 mg/l
 BOD berkisar antara 3-35 mg/l
 COD berkisar antara 13-96 mg/l

1-4
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

 NO2 sebesar 0,002 mg/l


 NO3 berkisar antara 0,1-115 mg/l
 Klorin bebas sebesar 0,01 mg/l
 Fenol berkisar antara 0,001-1 μg/l
 Minyak dan Lemak berkisar antara 0,2-200 μg/l
 Sianida sebesar 0,005 mg/l
 H2S sebesar 0,002 mg/l
Sumber Air Baku yang berasal dari kolong memiliki kandungan sebagai berikut:
 pH berkisar antara 3,67-6,91
 TSS berkisar antara <2-5 mg/l
 DO berkisar antara 3-5 mg/l
 BOD berkisar antara 3-12 mg/l
 COD berkisar antara 14-48 mg/l
 NO2 sebesar <0,002 mg/l
 NO3 berkisar antara <0,1- 0,1 mg/l
 NH3 <0,01 mg/l
 Klorin bebas sebesar < 0,01 mg/l
 Fenol berkisar antara < 0,001-1 μg/l
 Minyak dan Lemak berkisar antara <0,003- <0,2 μg/l
 Sianida sebesar < 0,002 mg/l
- Di beberapa lokasi yang telah terbangun SPAM, debit sumber airnya ternyata
kurang mamadai, sehingga cepat kering dan tidak dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam area pelayanannya (seperti terjadi di SPAM IKK Simpang
Renggiang)
- Khusus untuk SPAM yang dikelola oleh PDAM, terjadi kebocoran air yang cukup
tinggi dimana jumlah kehilangan air distribusi adalah sebesar 394.135 m 3 atau
tingkat kehilangan air (NRW) PDAM Kabupaten Belitung Timur pada Tahun 2016
adalah sebesar 34.57%. Hal ini dikarenakan sistem perpipaan yang telah berumur
tua.
- Kendala aliran listrik dari PLN yang tidak stabil (sering hidup mati) di Kabupaten
Belitung Timur juga mempengaruhi terhadap kualitas pelayanan serta
mempengaruhi daya tahan (usia pakai) mesin intake.

1-5
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

- Belum adanya suatu acuan yang memberikan arahan untuk pola pembangunan
sistem air baku di Kabupaten Belitung Timur
- Tumpang tindihnya pembangunan sarana dan prasarana air baku di Kabupaten
Belitung Timur
- Belum maksimalnya pengelolaan sarana dan prasarana eksisting SPAM di
Kabupaten Belitung Timur

Dari keempat lokasi SPAM yang sudah dikelola oleh PDAM, secara teknis
operasional pun masih banyak permasalahan yang dihadapi, baik dari segi
kemampuan sumber daya manusia, kondisi infrastruktur, keuangan maupun
manajemen yang mengakibatkan tingkat pelayanan yang sangat buruk kepada
konsumen. Kondisi jaringan perpipaan yang sudah tua sehingga mengakibatkan
banyak kebocoran, harus segera dilakukan peremajaan untuk meningkatkan
efisiensinya. Tarif yang rendah dan tidak tersedianya anggaran yang cukup untuk
penambahan jarigan bagi menambah pelanggan baru, juga menjadi masalah
tersendiri. Jumlah pelanggan yang sampai saat ini masih kurang dari 5000,
mengakibatkan biaya operasional tidak dapat tertutupi secara layak oleh hasil dari
iuran pelanggan. Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kesulitan bagi PDAM untuk
bisa berkembang ke arah yang lebih maju.

Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 13 Tahun 2014 Tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2014-2034,
mengamanatkan bahwa perkembangan pembangunan khususnya pemanfaatan ruang
di wilayah Kabupaten Belitung Timur diselenggarakan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumber daya alam, sumber
daya buatan, dan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan daya dukung,
daya tampung, dan kelestarian lingkungan hidup. Sejalan dengan hal tersebut maka
pada Pasal 25 Peraturan Daerah tersebut membagi kawasan budidaya menjadi
beberapa bagian antara lain: kawasan peruntukan permukiman, kawasan peruntukan
pariwisata, dan kawasan peruntukan industri. Ketiga kawasan tersebut tentu saja
membutuhkan air bersih dalam jumlah yang memadai serta kontinuitas yang dapat
diandalkan untuk mendukung aktivitas dalam kawasan tersebut.

Selanjutnya pada Pasal 17 mengenai Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan


dalam Perda RTRW tersebut, membagi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

1-6
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

menjadi: SPAM Kelapa Kampit melayani daerah Kecamatan Kelapa Kampit, SPAM
Manggar melayani daerah Kecamatan Manggar, SPAM Gantung melayani daerah
Kecamatan Gantung, SPAM Simpang Pesak melayani daerah Kecamatan Simpang
Pesak, SPAM Simpang Renggiang melayani daerah Kecamatan Simpang
Renggiang, SPAM Damar melayani daerah Kecamatan Damar, SPAM Dendang
melayani daerah Kecamatan Dendang, dan SPAM Kawasan Khusus Manggar
melayani daerah Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Kabupaten
Belitung Timur.

Dalam Pasal 9 mengenai Sistem Perkotaan, menetapkan Manggar sebagai


Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Kelapa Kampit dan Gantung sebagai Pusat
Kegiatan Lokal (PKL), Dendang sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp),
Simpang Renggiang, Simpang Pesak, serta Damar dan Buding sebagai Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK). Adanya pembagian sistem perkotaan tersebut berikut
segala aktivitasnya juga sangat memerlukan ketersediaan air bersih dan air minum
dalam jumlah cukup dan berkesinambungan.

1.2 M AKSUD D AN T UJUAN

1.2.1 M AKS UD
Maksud dari kegiatan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum adalah:

1. Mengevaluasi, memperbarui data dan informasi terbaru mengenai kebutuhan air


minum masyarakat di wilayah Kabupaten Belitung Timur.
2. Mengevaluasi potensi sumber air baku bagi penyediaan air bersih.
3. Mengevaluasi dan menyusun perencanaan dasar penyediaan dan pemanfaatan air
baku.
4. Menyusun program untuk pencapaian target pelayanan (80%) Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) di wilayah Kabupaten Belitung Timur.
5. Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam
upaya penyediaan dan mengembangkan prasarana dan sarana air minum di
Kabupaten Belitung Timur melalui program yang terpadu dan berkelanjutan serta
terpadu dengan prasarana dan sarana sanitasi lingkungan.

1-7
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

1.2.2 T U JU AN
Tujuan dari kegiatan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
yaitu menghasilkan dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum, yang
dapat menjadi pedoman penyelenggaraaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
di Kabupaten Belitung Timur yang masuk ke dalam lingkup rencana
penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tahun 2018 hingga Tahun
2032

1.3 S ASARAN
Sasaran dari kegiatan yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Revisi
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum ini adalah:

1. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum.


2. Identifikasi kebutuhan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum.
3. Tersusunnya strategi dan program penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum.

1.4 L IN GK UP K EGIATAN
Ruang lingkup Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
MinumKabupaten Belitung Timur meliputi:
1. Melaksanakan koordinasi, mengumpulkan data dan konsultasi kepada instansi
terkait.
2. Menganalisis kinerja Badan Pengelola Air Minum Daerah.
3. Menganalisis kondisi ksisting SPAM untuk mengetahui kebutuhan rehabilitasi
dalam rangka pelayanan air minum.
4. Melaksanakan identifikasi potensi pengembangan pelayanan air minum dan
potensi air baku.
5. Melaksanakan survei sosial ekonomi masyarakat.
6. Membuat proyeksi kebutuhan air minum berdasarkan hasil survei kebutuhan
nyata ,kriteria dan standar pelayanan.
7. Membuat skematisasi pemakaian air dan hidrolis rencana pengembangan sistem
jaringan pipa eksisting dan perencanaan jaringan pipa pada SPAM baru.

1-8
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

8. Mengkaji pilihan SPAM yang paling ekonomis dari investasi serta operasi dan
pemeliharaan untuk pembangunan SPAM baru.
9. Melaksanakan kajian keterpaduan perencanaan pengembangan SPAM dengan
sanitasi.
10. Menyusun strategi dan program pengembangan pelayanan air minum dengan pola
investasi dan pemeliharaannya.
11. Menyusun materi rencana induk air minum dengan memperhatikan rencana
pengelolaan sumber daya air, rencana tata ruang wilayah, kebijakan dan strategi
penyelenggaraan SPAM.

1.5 KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah dokumen Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Belitung Timur.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN


Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan secara ringkas mengenai latarbelakang, maksud dan
tujuan, sasaran, lingkup kegiatan dan lokasi kegiatan serta keluaran yang
diharapkan dalam kegiatan Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Belitung Timur.

Bab II Gambaran Umum Wilayah Studi


Bab ini menguraikan gambaran umum lokasi studi yang meliputi kondisi fisik
dasar, rumah dan lahan, kondisi sarana dan prasarana, serta kondisi sosial
ekonomi budaya Kabupaten Belitung Timur.

Bab III Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum Eksisting


Bab ini menguraikan kondisi eksisting SPAM Kabupaten Belitung Timur yang
meliputi aspek teknis, skematik SPAM eksisting serta aspek non teknis
(keuangan, institusional dan kelembagaan).

1-9
Penyusunan Revisi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Belitung Timur
Tahun Anggaran 2017

Bab IV Standar/Kriteria Perencanaan


Bab ini menguraikan kriteria teknis, metoda dan standar pengembangan SPAM
yang meliputi periode perencanaan, standar pemakaian air, kebutuhan air,
kehilangan sistem serta metoda proyeksi penduduk.

Bab V Proyeksi Kebutuhan Air


Bab ini menguraikan rencana pemanfaatan ruang, rencana daerah pelayanan,
proyeksi jumlah penduduk dan proyeksi kebutuhan air minum di Kabupaten
Belitung Timur sampai dengan akhir tahun periode perencanaan tahun 2032.

Bab VI Potensi Air Baku


Bab ini menguraikan potensi sumber-sumber air baku di wilayah Kabupaten
Belitung Timur yang dapat dimanfaatkan untuk penyelenggaraan SPAM
Kabupaten Belitung Timur sampai dengan akhir tahun periode perencanaan
tahun 2032

Bab VII RencanaIndukdanPraDesainPenyelenggaraan SPAM


Bab ini menguraikan rencana pola pemanfaatan ruang dan kawasan Kabupaten
Belitung Timur, pengembangan daerah pelayanan, rencana pentahapan
pengembangan dan skenario/konsep pengembangan SPAM Kabupaten
Belitung Timur.

Bab VIII Analisis Keuangan


Bab ini menjelaskan biaya investasi serta pola investasi yang dilakukan dengan
pentahapan serta sumber pendanaan disesuaikan dengan kondisi kinerja
BUMD/UPTD. Selain itu, juga menjelaskan gambaran asumsi-asumsi yang
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil perhitungan
proyeksi finansial. Bab ini juga mencakup hasil perhitungan kelayakan finansial
(termasuk analisisnya) dan besaran tarif.

Bab IX Pengembangan Kelembagaan


Bab ini menjelaskan mengenai bentuk badan pengelola yang akan menangani
SPAM Kabupaten/Kota; sumber daya manusia, baik jumlah maupun
kualifikasinya; program pelatihan untuk mendukung pengelolaan SPAM;
perjanjian kerja sama yang mungkin untuk dilakukan.

1-10

Anda mungkin juga menyukai