Anda di halaman 1dari 60

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan dasar hidup manusia yang dikaruniakan oleh


Tuhan Yang Maha Esa bagi seluruh bangsa Indonesia. Air sebagai bagian dari
Sumber Daya Air merupakan cabang produksi yang penting dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara untuk dipergunakan bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat sesuai dengan amanat Pasal 33 ayat (2)
dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Di dalam pasal itu dinyatakan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Lebih lanjut dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2023 tentang Sumber Daya Air dinyatakan air merupakan kebutuhan dasar
yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Sumber daya air
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, dan negara juga menjamin hak rakyat atas air guna memenuhi
kebutuhan pokok minimal sehari-hari bagi kehidupan yang sehat dan bersih
dengan jumlah yang cukup, kualitas yang baik, aman, terjaga
keberlangsungannya, dan terjangkau.
Pemenuhan kebutuhan akan air minum merupakan hak dasar dan hak
sosial ekonomi masyarakat yang harus disediakan oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Untuk memenuhi tanggung jawab negara dalam menjamin
pemenuhan hak rakyat atas air minum dan akses terhadap air minum,
Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah menyerahkan pengelolaan air
minum kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dalam hal ini Perusahaan
Umum Daerah Air Minum (PERUMDA).
PERUMDA Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah
yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan di
bidang air minum. Aktivitas PERUMDA Air Minum antara lain mengumpulkan,
mengolah, dan menjernihkan sampai mendistribusikan air kepada masyarakat

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
2

atau pelanggan. PERUMDA Air Minum terdapat di setiap provinsi, kabupaten,


dan kotamadya di seluruh Indonesia. Terjaminnya ketersediaan air minum yang
berkualitas namun dengan harga yang tetap terjangkau oleh masyarakat luas
menjadi salah satu kewajiban Pemerintah Daerah untuk mengaturnya dan
harus sejalan juga dengan kepentingan usaha dari Perusahaan Umum Daerah
Air Minum (PERUMDA) dalam rangka meningkatkan efisiensi usaha dan
meningkatkan cakupan pelayanan. Salah satu komponen yang sangat penting
dan sensitif terhadap keberlangsungan usaha Sistem Pengelolaan Air Minum
adalah tarif air minum.
Salah satu dasar kebijakan penetapan tarif yaitu pemulihan biaya penuh
Full Cost Recovery (FCR) yaitu tarif yang ditetapkan merupakan pendapatan
yang dapat menutup seluruh biaya dasar yang dikeluarkan. Biaya dasar adalah
biaya yang diperoleh dari biaya operasional dan biaya pemeliharaan terhadap
infrastruktur yang terbangun dengan memperhitungkan nilai investasi. Dalam
rangka pemulihan biaya secara penuh, pemerintah beserta Perusahaan Umum
Daerah Air Minum perlu mengambil langkah yang tepat dalam menentukan
besaran tarif air minum.
Penyediaan Air Minum di Provinsi Kalimantan Utara dilayani oleh 5
(lima) PERUMDA Air Minum yaitu:
1. Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Alam Tarakan
2. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Taka Kabupaten Nunukan
3. Perusahaan Umum Daerah Air Minum Apa’ Mening Kabupaten Malinau
4. Perusahaan Umum Daerah Air Minum Danum Benuanta Kabupaten
Bulungan
5. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sungoi Sesayap Kabupaten Tana
Tidung
Penyediaan Air Minum disini adalah kegiatan menyediakan Air Minum
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Provinsi Kalimantan Utara yang
tersebar di 5 (lima) Kabupaten/Kota agar mendapatkan kehidupan yang sehat,
bersih, dan produktif. Sistem Penyediaan Air Minum, sarana prasarana
penyediaan Air Minum beserta hal-hal yang terkait pengembangan perusahaan
sangatlah penting tetapi juga membutuhkan dana yang sangat besar. Oleh

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
3

karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota harus mendukung demi


keberlangsungan Perusahaan Daerah tersebut.
Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat untuk
dinikmati secara merata dan masih merupakan sumber yang sifatnya terbatas
serta dihadapkan pada perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat.
Perusahaan Daerah Air Minum bertujuan untuk menyediakan kebutuhan air
minum kepada masyarakat, maka perlu dikelola sesuai dengan prinsip ekonomi
yang dipadukan fungsi sosial.
Berdasarkan ketentuan Pasal 402 ayat (2) Undang- Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa BUMD yang
telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam Undang-Undang ini dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan. Ketentuan ini kemudian
diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 Pasal 139 ayat
(1) yang menyatakan bahwa Perusahaan Daerah yang telah didirikan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dapat diubah menjadi BUMD. Adanya
ketentuan tersebut, mengisyaratkan kepada pemerintah daerah untuk segera
melakukan penyesuaian terhadap bentuk hukum seluruh BUMD di daerahnya
masing-masing.
Demikian pula halnya dengan beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) telah melakukan penyesuaian bentuk hukum menjadi Perusahaan
Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) ditetapkan dengan peraturan daerah
tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Daerah Air Minum Menjadi
Perusahaan Umum Daerah. Dan sisanya sementara dalam proses perubahan
badan hukum. Selain untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan, perubahan bentuk hukum ini diharapkan akan berdampak pada
peningkatan mutu layanan serta profesionalitas dari Badan Usaha Milik Daerah
yang bergerak di bidang penyediaan air minum.
Selain itu diharapkan permasalahan yang selama ini dihadapi Badan
Usaha Milik Daerah pada umumnya dapat diminimalisasi seperti lemahnya
efisiensi, independensi dan pengawasan sehingga dapat menjadi korporasi
profesional yang kompetitif. Dengan demikian, tujuan pendirian Perusahaan

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
4

Daerah yang dimaksudkan untuk pengembangan dan pembangunan potensi


ekonomi di daerah terutama berkaitan dengan kepentingan umum dapat
dioptimalkan sehingga benar-benar menjadi kekuatan ekonomi yang handal
dan dapat berperan aktif baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun
sebagai kekuatan perekonomian daerah.
Salah satu BUMD yang mengemban amanat dan peran strategis di
daerah adalah PERUMDA, yang berfungsi melayani kebutuhan hajat hidup
orang banyak dan sekaligus menggali dana masyarakat melalui perolehan
keuntungan dari usahanya untuk digunakan kembali dalam membangun sarana
dan prasarana yang diperlukan oleh masyarakat. PERUMDA Air Minum
berbeda dengan perusahaan swasta murni yang selalu berorientasi pada
keuntungan (profit oriented). Salah satu tujuan PERUMDA Air adalah turut
serta dalam melaksanakan pembangunan daerah khususnya, dan
pembangunan ekonomi nasional pada umumnya, dengan cara menyediakan
air minum yang bersih, sehat, dan memenuhi persyaratan kesehatan bagi
masyarakat di suatu daerah dengan prinsip memenuhi syarat kualitas, kuantitas
dan kontinuitas, yang sekaligus merupakan wujud pelayanan yang diberikan
oleh pemerintah terhadap masyarakat.
Apabila merujuk pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No 690-069
tahun 1992, tentang Pola Petunjuk Teknis Pengelolaan PDAM, ditegaskan
bahwa PDAM mempunyai tugas pokok pelayanan umum kepada masyarakat,
di mana dalam menjalankan fungsinya PDAM diharapkan mampu membiayai
dirinya sendiri (self financing) dan harus berusaha mengembangkan tingkat
pelayanannya, di samping itu PDAM juga diharapkan mampu memberikan
sumbangan.
Dari ketentuan yang mengatur tentang keberadaan PERUMDA sangat
jelas bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia air minum dan
dalam upaya peningkatan pelayanan publik tidak terlepas dari dimensi ekonomi
yaitu memperoleh keuntungan yang memadai. Tarif air merupakan salah satu
unsur penentu untuk memperoleh pendapatan PERUMDA Air Minum,
sedangkan pendapatan sangat penting untuk kegiatan operasional PERUMDA
Air Minum. Pendapatan PERUMDA yangutama berasal dari jumlah penjualan
air dan sangat tergantung besar kecilnya tarif air yang berlaku.

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
5

Permendagri Nomor 21 Tahun 2020 adalah penguatan dukungan


kepada BUMD air minum untuk mencapai tarif Full Cost Recovery (FCR).
Permendagri Nomor 21 tahun 2020 memberikan waktu tiga tahun kepada
Gubernur untuk mendorong BUMD air minum mencapai kondisi Full Cost
Recovery (FCR). Dalam masa tiga tahun ini, Gubernur menetapkan tarif batas
atas dan batas bawah setiap tahun, bersamaan dengan evaluasi APBD. Dan
dalam kurun waktu tiga tahun, kemudian ternyata BUMD air minum tidak juga
mencapai kondisi Full Cost Recovery (FCR), maka ada tiga pilihan yang
diberikan terhadap BUMD air minum.
Pilihan pertama, Gubernur akan memberikan masukan, agar dilakukan
restrukturisasi. Langkah restrukturisasi ini bisa dilakukan dari sisi keuangan, sisi
SDM, operasional ataupun dari sisi manajemen. Pilihan kedua, menurunkan
kelas BUMD air minum menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), atau
menjadi Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD). Pilihan ketiga adalah merger
atau penggabungan dengan BUMD air minum lain di sebelahnya.
Sebagai tindak lanjut dari amanat Permendagri No. 21 Tahun 2020
tentang Perhitungan Dan Penetapan Tarif Air Minum.Gubernur Provinsi
Kalimantan Utara akan mengeluarkan Surat Keputusan yang akan menjadi
dasar bagi Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Utara menetapkan
tarif batas atas dan batas bawah. Salah satu dasar kebijakan penetapan tarif
yaitu pemulihan biaya penuh (full cost recovery) yaitu tarif yang ditetapkan
merupakan pendapatan yang dapat menutup seluruh biaya dasar yang
dikeluarkan. Biaya dasar adalah biaya yang diperoleh dari biaya operasional
dan biaya pemeliharaan terhadap infrastruktur yang terbangun dengan
memperhitungkan nilai investasi. Dalam rangka pemulihan biaya secara penuh,
pemerintah beserta PERUMDA Air Minum perlu mengambil langkah yang tepat
dalam menentukan besaran tarif air minum.
Penentuan tarif air minum wilayah Provinsi Kalimantan Utara
memerlukan kajian ilmiah secara komprehensf. Oleh karena itu Penyusunan
Naskah akademik dijadikan dasar penyusunan Surat Keputusan Gubernur
Kalimantan Utara dengan memperhatikan kaidah-kaidah akademik serta
analisis aspek hukum secara komprehensif, sehingga surat keputusan

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
6

Gubernur terkait Penentuan Tarif Air Minum Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
menjadi lebih berkualitas dan implementatif.

1.2 Maksud dan Tujuan


a) Maksud
1) Memberikan landasan dan kerangka pemikiran bagi Rancangan
Keputusan Gubernur Kalimantan Utara tentang Penetapan Batas Atas
dan Batas Bawah Tarif Air Minum Provinsi Kalimantan Utara
berdasarkan kajian dan kerangka filosofis, sosiologis, dan yuridis serta
teknis.
2) Mengkaji dan meneliti pokok-pokok materi apa saja yang ada dan harus
ada dalam penyusunan Rancangan Keputusan Gubernur Kalimantan
Utara tentang Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum
Provinsi Kalimantan Utara dengan melihat keterkaitannya dengan
peraturan perundang-undangan lainnya sehingga jelas kedudukan dan
ketentuan yang diaturnya.
3) Memberikan konstribusi perumusan analisis penentuan besaran tarif air
minum berdasarkan Full Cost Recovery (FCR) sesuai Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2020. Perubahan atas Peraturan Menteri
dalam Nomor 71 Tahun 2016 tentang perhitungan dan Air Minum.
b) Tujuan
1) Merumuskan pentingnya menggunakan Full Cost Recovery (FCR) murni
untuk Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum
Kabupaten/ Kota yang disesuaikan di masyarakat.
2) Merumuskan pentingnya peran Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara
dalam penentuan tarif air minum ini sesuai dengan Permendagri Nomor
21 Tahun 2020.
3) Merumuskan Perusahaan Pengelola Air Minum Kabupaten/ Kota di
Wilayah Provinsi Kalimantan Utara yang belum menggunakan Full Cost
Recovery.

1.3 Identifikasi Masalah

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
7

Adapun ruang lingkup pembahasan Laporan Hasil Penetapan Batas


Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Sub Bagian BUMD Air Minum, Limbah dan Sanitasi pada Biro Perekonomian
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara tahun 2023 diantaranya :
a. Apakah dengan menggunakan Full Cost Recovery (FCR) murni, penentuan
atau penetapan tarif air minum Kabupaten/ Kota dapat di sesuaikan di
masyarakat? Permasalahan bidang perikanan yang terjadi dan dampaknya
langsung dirasakan oleh masyarakat.
b. Perlukah peran Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam penentuan
tarif air minum ini sesuai dengan Permendagri No. 21 Tahun 2020?
c. Apakah Perusahaan Pengelola Air Minum Kabupaten / Kota di Wilayah
Provinsi Kalimantan Utara sudah menggunakan Full Cost Recovery?

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
8

BAB II
DASAR PELAKSANAAN

1. Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah merupakan salah satu alat dalam system


penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah daerah ini merujuk pada
otoritas administratif di suatu daerah yang lebih kecil dari sebuah negara
dimana negara Indonesia merupakan sebuah negara yang wilayahnya
terbagi atas daerah-daerah Provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas
daerah Kabupaten dan daerah Kota. Setiap daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang.
Pengertian pemerintahan daerah menurut Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) menggunakan asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur
dalam pasal 18 ayat (7) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Penyelenggaraan pemerintah daerah diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan
daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Rahayu, 2017:1).

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
9

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah


provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah
kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten dan daerah kota
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mengatur
sendiri urusan pemerintahannya. Pemerintah dearah menjalankan otonomi
yang seluas-luasnya kecuali urusan pemerintah yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat (Rahayu, 2017:5).
Pemerintah daerah mempunyai hak untuk menempatkan peraturan daerah
dan peraturan lainnya untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan. Pemerintah daerah adalah unsur penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Walikota,
dan perangkat daerah.
Pasal 18 A ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan
bahwa: “hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota diatur oleh undang-
undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.”
Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak hanya
sebatas oleh kekhususan dan keragaman daerah saja. Hubungan tersebut
juga berlanjut mengenai hubungan keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.
Pasal 18 A ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan
bahwa “hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya
alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang- undang.”
Setiap pemerintah daerah dipimpin oleh Kepala Daerah yang dipilih
secara demokratis. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing- masing
sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota. Kepala
daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi disebut
wakil Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota
disebut wakil wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas,
wewenang dan kewajiban serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
10

kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan


daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),
serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah
kepada masyarakat.
Berbeda dengan penyelenggaraan pemerintahan di pusat yang terdiri
atas lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dilaksanakan oleh DPRD dan kepala daerah. DPRD
dan kepala daerah berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang diberi mandat rakyat untuk melaksanakan
Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah. Dengan demikian
maka DPRD dan kepala daerah berkedudukan sebagai mitra sejajar yang
mempunyai fungsi yang berbeda. DPRD mempunyai fungsi pembentukan
Perda, anggaran dan pengawasan, sedangkan kepala daerah
melaksanakan fungsi pelaksanaan atas Perda dan kebijakan Daerah.
Dalam mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah tersebut, DPRD dan kepala daerah dibantu oleh
Perangkat Daerah.
Sebagai konsekuensi posisi DPRD sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah maka susunan, kedudukan, peran, hak, kewajiban,
tugas, wewenang, dan fungsi DPRD tidak diatur dalam beberapa undang-
undang namun cukup diatur dalam Undang- Undang PEMDA secara
keseluruhan guna memudahkan pengaturannya secara terintegrasi.
Setiap pemerintah daerah dipimpin oleh Kepala Daerah yang dipilih
secara demokratis. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing- masing
sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota. Kepala
daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi disebut
wakil Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota
disebut wakil wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas,
wewenang dan kewajiban serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai
kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kepada Pemerintah dan memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan.

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
11

Selain itu, peran pemerintah daerah juga dimaksudkan dalam rangka


melaksanakan desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas perbantuan
sebagai wakil pemerintah di daerah otonom yaitu untuk melakukan:
a. Desentralisasi yaitu melaksanakan semua urusan yang semula adalah
kewewenang pemerintahan menjadi kewenangan pemerintah daerah
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Dekonsentrasi yaitu menerima pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu untuk
dilaksanakan; dan
c. Tugas pembantuan yaitu melaksanakan semua penugasan dari
Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Dalam rangka melaksanakan peran desentralisasi, dekonsentrasi dan
tugas pembantuan, Pemerintah daerah menjalankan urusan pemerintah
konkuren, berbeda dengan pemerintah pusat yang melaksanakan urusan
pemerintahan absolut Urusan Pemerintahan konkuren dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
pembagian urusan tersebut didasarkan pada prinsip akuntabilitas,
efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional. Urusan
pemerintahan tersebutlah yang menjadi dasar pelaksanaan Otonomi
Daerah.
Urusan pemerintahan konkuren terdiri dari urusan pemerintahan wajib
dan pilihan. Urusan pemerintahan wajib terbagi lagi menjadi Urusan
Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan DasarBerdasarkan
Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang No, 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah menjelaskan; Urusan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan
b. Kesehatan

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
12

c. Pekerjaan umum dan penataan ruang


d. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
e. Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
f. Sosial
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana
secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti
dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada
daerah, dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah, dimana besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan
pembagian kewenangan antara Pemerintah dan Daerah. Semua sumber
keuangan yang melekat pada setiap urusan pemerintah yang diserahkan
kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.
Di dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yang mengatur
tentang Keuangan Negara, terdapat penegasan di bidang pengelolaan
keuangan, yaitu bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan negara adalah
sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan dan kekuasaan pengelolaan
keuangan negara dari presiden sebagian diserahkan kepada
gubernur/bupati/wali kota selaku kepala pemerintah daerah untuk
mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan pengelolaan
keuangan daerah, yaitu bahwa Kepala Daerah (gubernur/bupati/wali kota)
adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan
bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan daerah. Dalam melaksanakan kekuasaannya,
kepala daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaan keuangan
daerah kepada para pejabat perangkat daerah. Dengan demikian
pengaturan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
melekat dan menjadi satu dengan pengaturan pemerintahan daerah, yaitu
dalam Undang-Undang mengenai Pemerintahan Daerah.
Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang berasal dari
penerusan pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas nama

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
13

Pemerintah pusat setelah memperoleh pertimbangan Menteri Dalam


Negeri. Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada
suatu Badan Usaha Milik Pemerintah atau milik swasta. Pemerintah
daerah dapat memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang
pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan, pembubarannya
ditetapkan dengan Perda yang berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.

2. Keuangan Daerah

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam


rangka penyelenggaran pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban daerah tersebut hal ini dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 21 tahun 2011, tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Sedangkan menurut Kuswandi (2016) Keuangan Daerah adalah
semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan
segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah
yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Pada pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi;
selanjutnya, daerah itu dibagi lagi atas kabupaten dan kota, dimana setiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintah darah yang diatur
dengan undang-undang. Pemerintah daerah menjalankan otonomi yang
seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang merupakan
urusan pemerintah pusat, berdasarkan undang-undang. Pemerintah
daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan- peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi serta tugas pembantuan. Dalam rangka
penyelenggaraan darah otonomi, Pasal 18 A ayat (2) Undang-undang
Dasar 1945 menjelaskan bahwa hubungan keuangan, pelayanan umum
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya antara

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
14

pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur serta dilaksanakan secara


adil dan selaras berdasarkan undang-undang (Bastian, 2010:47-48).
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Peratiran Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan daerah dijelaskan,”
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang
serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah
berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut”.
Ruang lingkup keuangan daerah berdasarkan pasal 2 peraturan
pemerintah nomor 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
meliputi:
a. Hak Daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman;
b. Kewajiban Daerah untuk menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan Daerah;
d. Pengeluaran Daerah;
e. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak lain yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaan daerah yang dipisahkan; dan/atau
f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah dalam
rangka penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah dan/atau
kepentingan umum.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) PP No.12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan daerah dijelaskan bahwa, “Pengelolaan
Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan Daerah”. Hal yang
senada dijelaskan juga dalam Pasal 1 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, “Pengelolaan Keuangan
Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
15

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah” Pengelolaan


keuangan daerah berkaitan erat dengan kegiatan yang meliputi
perancangan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan negara maupun
keuangan daerah yang penting artinya dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
Konsep perubahan anggaran juga dikenal dan diatur dalam
perubahan anggaran daerah dan pergeseran anggaran daerah dalam
bentuk APBD, yang secara khusus menurut Pasal 28 ayat (3) Undang-
Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Konsep
pergeseran anggaran melalui perubahan APBD pada dasarnya adalah
perubahan dari anggaran yang telah dituangkan dalam Peraturan Daerah
dalam bentuk Perda tentang Perubahan APBD yang mengandung arti
bahwa, pergeseran anggaran dapat terjadi karena sebab-sebab atau hal-
hal tertentu. Pelaksanaan anggaran yang telah ditata sedemikian rupa,
dilarang untuk dilaksanakan di luar aturan yang telah ditentukan
dalamPerda APBD maupun Perda Perubahan APBD.
Pengelolaan keuangan daerah merupakan hal yang sangat penting
yang harus dilaksanakan oleh aparatur daerah, dimana untuk
meningkatkan kinerja pemerintah daerah salah satunya adalah dengan
melakukan pengelolaan keuangan daerah secara lebih transparan,
akuntabel, dan partisipatif serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Adanya pengelolaan keuangan daerah dapat meningkatkan kinerja suatu
instansi pemerintah dengan melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas
dan fungsinya secara efektif dan efisien, sehingga dengan adanya
pengelolaan keuangan daerah dapat mendorong terwujudnya kinerja
pemerintah daerah yang lebih berkualitas, bebas dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Pengelolaan keuangan daerah yang baik akan berpengaruh terhadap
kemajuan suatu daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan
secara efisien, efektif dan ekonomis dan memenuhi prinsip value for
money serta partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan akan
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pengelolaan keuangan daerah

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
16

yang baik tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia yang handal,
tetapi juga harus didukung oleh kemampuan keuangan daerah yang
memadai. Pengukuran kinerja keuangan pada pemerintah daerah juga
digunakan untuk menilai akuntabilitas dan kemampuan keuangan daerah
dalam penyelenggaraan otonomi daerah.
Dengan demikian maka suatu daerah yang kinerja keuangannya
dinyatakan baik berarti daerah tersebut memiliki kemampuan keuangan
untuk membiayai pelaksanaan otonomi daerah (Sari, 2016). Pengelolaan
keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang
diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan
daerah. Selanjutnya dalam rangka memahami pengelolaan keuangan
daerah maka perlu diketahui azas- azas pengelolaan keuangan daerah.
Berdasarkan pasal 3 ayat 1 PP No. 12 tahun 2019, Pengelolaan
Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan,
kepatutan, manfaat untuk masyarakat, serta taat pada ketentuan
peraturan perundang-undangan Transparan merupakan prinsip
keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan
mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah.
Bertanggung jawab maksudnya adalah perwujudan kewajiban seseorang
atau satuan kerja untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Pengelolaan keuangan daerah harus transparansi yang mulai dari
proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan anggaran daerah.
Selain itu, Akuntabilitas dalam pertanggungjawaban publik juga diperlukan,
dalam arti bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan,
penyusunan, dan pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat. Kemudian, value
for money yang berarti diterapkannya tiga prinsip dalam proses
penganggaran yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
Manajemen atau pengelola/pengurusan keuangan daerah terdiri atas
pengurusan umum dan pengurusan khusus. Pengurusan umum berkenaan

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
17

dengan APBD sedangkan pengurusan khusus berkenaan dengan barang-


barang inventaris kekayaan daerah. Akutansi keuangan daerah merupakan
kegiatan akutansi yang terdapat pada pengurusan APBD maupun
pengurusan barang-barang inventaris kekayaan daerah (Halim, 2015 :11).
Dari sudut pandang tersebut, akutansi keuangan daerah merupakan
salah satu jenis tata usaha, yaitu tata usaha keuangan, atau yang sering
disebut sebagai pembukuan (meskipun kedua istilah tersebut sangat
berbeda). Akutansi keuangan daerah, seperti halnya akutansi, mempunyai
lingkungan yang meliputi. Mereka ini adalah pemakai laporan yang
dihasilakan oleh akutansi keuangan daerah (Halim, 2015:2).

3. Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA)

BUMD didirikan dengan tujuan untuk turut serta melaksanakan


pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional
umumnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat menuju masyarakat yang adil
dan makmur (Aminuddin Ilmar, 2004:1). Sesuai dengan uraian tersebut,
BUMD tersebut dapat diartikan sebagai perpanjangan tangan dari BUMN
yang lebih mengutamakan pergerakan roda ekonomi di tingkat daerah.
Untuk memenuhi tanggung jawab daerah kepada masyarakat, guna
meningkatkan kesejahteraan, maka pemerintah daerah memerlukan
keuangan daerah. Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom
mampu berotonomi yaitu terletak pada kemampuan keuangan daerah.
Artinya, daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan
untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, mengelola dan
menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerahnya.
Hal tersebut merupakan tuntutan dari pemerintahan pusat kepada
pemerintahan daerah untuk dapat meningkatkan kemandirian daerah
dalam hal meningkatkan ekonomi Indonesia. Selanjutnya, landasan yuridis
mengenai BUMD yang berlaku hingga saat ini dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam
Pasal 1 angka 40 UU No. 23/2014 ini menjellaskan bahwa BUMD adalah

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
18

badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
daerah yang pendiriannya ditetapkan dengan Perarutan Daerah (disebut
Perda). Pengaturan mengenai BUMD dalam UU No. 23/2014 ini dimulai
dari Pasal 331. Dalam Pasal 331 dapat kita pahami bahwa Pemerintah
Daerah tidak harus memiliki BUMD, namun BUMD dapat menjadi
pertimbangan bagi daerah untuk menjadi sarana dalam rangka
memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Dalam UU No.23 Tahun 2014 ini menjelaskan bahwa BUMD
terbagi menjadi 2 (dua) jenis kegiatan usaha, yaitu:
1) Perusahaan Umum Daerah (disebut dengan PERUMDA), diatur
dalam Pasal 334 s/d Pasal 338:
a) Permodalan
Perumda adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki oleh satu
daerah dan tidak terbagi atas saham. Dalam hal Perumda akan
dimiliki oleh lebih dari satu daerah, perumda tersebut harus
merubah bentuk hukum menjadi Perseroda. Perumda juga dapat
membentuk anak perusahaan dan/atau memiliki saham pada
perusahaan lain.
b) Organ Perumda terdiri atas:
1) Kepala daerah selaku wakil daerah sebagai pemilik modal;
2) Direksi; dan
3) Dewan pengawas.
c) Laba
Laba Perumda ditetapkan oleh kepala daerah selaku wakil daerah.
Laba yang menjadi hak daerah disetor ke kas daerah setelah
disahkan oleh kepala daerah sebagai pemilik modal. Laba tersebut
dapat ditahan atas persetujuan kepala daerah, dengan tujuan
reinvestment berupa penambahan, peningkatan, dan perluasan
prasarana dan sarana pelayanan fisik dan nonfisik serta untuk
peningkatan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pelayanan umum,
pelayanan dasar, dan usaha perintisan.
d) Restrukturisasi

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
19

Perumda dapat melakukan restruksturisasi untuk menyehatkan


perusahaan umum Daerah agar dapat beroperasi secara efisien,
akuntabel, transparan, dan profesional.
e) Pembubaran Perumda
Pembubaran Perumda ditetapkan dengan Perda. Kekayaan
perumda yang dibubarkan menjadi hak daerah dan dikembalikan
kepada daerah.
2) Perusahaan Perseroan Daerah (disebut dengan Perseroda), diatur
dalam Pasal 339 s/d Pasal 342:
a) Permodalan
Perseroda adalah BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling
sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh satu daerah. Setelah
pendiriannya ditetapkan dengan Perda, Selanjutnya
pembentukan badan hukumnya dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundangundangan mengenai perseroan terbatas.
Tidak dapat dikesampingkan bahwa air merupakan salah satu
kebutuhan yang sangat vital dan mutlak diperlukan oleh
semua makhluk hidup terutama manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia tidak mungkin terlepas dari kebutuhannya
akan air, karena itulah penyediaan air minum sangat diperlukan
untuk keperluan minum. Kebutuhan yang demikian juga tidak
terlepas dari kondisi yang ada pada masyarakat di Wilayah
Provinsi Kalimantan Utara yang terdiri 5 Kabupaten/Kota yang
dalam praktiknya memiliki Perusahaan Daerah Air Minum yaitu:
a) Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Alam Tarakan
b) Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Nunukan
c) Perusahaan Umum Daerah Air Minum Apa’ Mening
Kabupaten Malinau
d) Perusahaan Umum Daerah Air Minum Danum
Benuanta Kabupaten Bulungan
e) Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sungoi Sesayap
Kabupaten Tana Tidung

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
20

Banyak hal yang dihadapi dewasa ini oleh pemerintah


Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Utara dalam
memaksimalkan Perusahaan Daerah Air Minum, diantaranya
permasalahan jaringan perpipaan merupakan suatu hal yang rumit dan
komplek, disatu sisi kebutuhan air minum terus meningkat sejalan dengan
perkembangan kota dan pertambahan penduduk, sedangkan disisi lain
perencanaan yang dilakukan belum optimal.
Kondisi demikian tentunya menempatkan posisi bahwa maksud
didirikannya Perusahaan Umum Daerah di setiap Kabupaten/Kota adalah
memberikan pelayanan jasa, untuk kemanfaatan umum, dan memupuk
sumber pendapatan bagi daerah terkait dengan pengelolaan air minum.
Namun pada sisi lain, upaya peningkatan layanan Pelanggan
merupakan bagian aset yang penting dari suatu perusahaan untuk
memberikan kepuasaan terhadap pelanggan. Dibutuhkan langganan
prima sebagai sistem penunjang pelayanan yang interaktif terhadap
respon keinginan pelanggan, sehingga dapat memberi kesan yang baik
terhadap pelanggan. Untuk membantu meningkatkan pelayanan bagi
pelanggan Perusahaan Umum Daerah di Wilayah Provinsi Kalimantan
Utara, maka seyogyanya kebijakan strategis harus dijalankan sedemikian
rupa.
Berdasarkan data yang ada, PERUMDA Air minum di wilayah Provinsi
Kalimantan Utara saat ini melayani tersebar dalam empat Kabupaten dan
satu Kota. Upaya mensinergikan dan mengakselerasikan kebijakan yang
ada tersebut dari sisi regulasi tentunya sangatlah penting untuk dilakukan.
Sebagai pertimbangan tentunya bahwa, sistem penyediaan air minum
(SPAM) sebagai salah satu pemanfaatan sumber daya air dan
pengelolaan sanitasi sebagai salah satu bentuk perlindungan dan
pelestarian terhadap sumber daya air. Hal ini sebagai bagian tanggung
jawab pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi
masyarakat dan juga menjadi bagian peningkatan APBD.
Pengembangan SPAM yang merupakan tanggungjawab Pemerintah
dan Pemerintah Daerah diselenggarakan dalam rangka mewujudkan

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
21

kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kebutuhan pokok air minum


masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, syarat kuantitas, dan syarat
kontinuitas. Didalam penyelenggaraannya SPAM dilakukan secara
terpadu dengan Prasarana dan Sarana Sanitasi guna melindungi air
baku untuk penyediaan air minum rumah tangga. Keterpaduan tersebut
dimulai dari penyusunan kebijakan dan strategi serta tahapan-tahapan
penyelenggaraan yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian/pengelolaan, pemeliharaan dan rehabilitasi
serta pemantauan dan evaluasi. Hal ini menjadi tanggung jawab
pelaksanaanya ada pada pemerintah daerah tentunya.

4. Tarif Air Minum

Penetapan tarif air minum dilakukan oleh kepala daerah sesuai


dengan Pasal 1 angka 11 Permendagri No 21 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 71 Tahun 2016 Tentang
Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum menjelaskan, “Tarif Air
Minum adalah kebijakan biaya jasa layanan Air minum yang ditetapkan
kepala Daerah untuk pemakaian setiap meter kubik atau satuan volume
lainnya yang diberikan oleh BUMD Air minum yang wajib dibayar oleh
pelanggan.” BUMD Air minum menetapkan struktur dan variasi tarif
berdasarkan ketentuan blok konsumsi, kelompok pelanggan, dan jenis
tarif. Perhitungan tarif dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Menghitung biaya dasar untuk menentukan tarif dasar;
b. Menghitung subsidi untuk menentukan tarif rendah;
c. Menghitung tarif penuh; dan
d. Menetapkan tarif kesepakatan.

Tarif dibedakan menjadi 4 (empat) jenis yaitu :


a) Tarif rendah adalah tarif bersubsidi yang nilainya lebih rendah
dibanding biaya dasar. Kebijakan tarif rendah ini sebagai floor price
pollicy. Oleh karena itu penetapan tarif rendah tidak dianjurkan lebih
rendah dari biaya produksi air (cost of goods sold).

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
22

b) Tarif Dasar adalah tarif yang nilainya sama atau ekuivalen dengan
Biaya Dasar. Bagi pelanggan yang dikenakan tarif dasar, berarti tidak
memperoleh subsidi dan tidak pula memberikan subsidi kepada
pelanggan lainnya.
c) Tarif Penuh adalah tarif yang nilainya lebih tinggi dibanding biaya dasar
dan besarnya dapat bervariasi. Di dalam tarif penuh terkandung
komponen tingkat keuntungan yang wajar dan kontra subsidi silang.
d) Tarif kesepakatan adalah tarif yang nilainya dihitung berdasarkan
kesepakatan antara BUMD Air Minum dan pelanggan. Dalam
menentukan kesepakatan, diperlukan komunikasi berdasarkan
kesukarelaan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Perhitungan dan penetapan tarif air minum didasarkan pada prinsip-


prinsip: keterjangkauan dan keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya
secara penuh (full cost recovery), efisiensi pemakaian air, transparansi,
akuntabilitas dan perlindungan air baku.

Kepala Daerah berwenang untuk menetapkan Tarif Air Minum setiap


tahun dengan menyampaikan/memberitahukan kepada Menteri Dalam
Negeri. Tarif air minum kesepakatan dapat didelegasikan oleh Kepala
Daerah kepada Direksi BUMD Air Minum dengan persetujuan
Pengawas/Komisaris.

Gubernur menetapkan Tarif batas atas dan Tarif batas bawah


BUMD yang dimiliki Provinsi, Kabupaten/Kota, dengan cara:
a. Menetapkan Tarif batas atas yaitu tidak melampaui 4% (empat
perseratus) dari pendapatan masyarakat pelanggan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) untuk tahun anggaran berikutnya;
b. Menetapkan Tarif batas bawah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, untuk tahun anggaran berikutnya; dan
c. Menetapkan tarif sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b
paling lambat pada akhir bulan Juni tahun anggaran sebelumnya.

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
23

Dalam penetapan Tarif batas atas dan Tarif batas bawah. Gubernur
mengikutsertakan tenaga ahli/tenaga professional. Mekanisme penetapan
tarif oleh Gubernur didasarkan asas proporsionalitas kepentingan yaitu:
a. Masyarakat pelanggan;
b. BUMD Air Minum selaku badan usaha dan penyelenggara sistem
penyediaan air minum; dan
c. Pemerintah Daerah selaku pemilik badan usaha.

Rancangan tarif disusun oleh direksi yang kemudian disampaikan


kepada Dewan Pengawas/Komisaris dengan dilengkapi data pendukung
berupa:
a. Dasar perhitungan usulan penetapan tarif;
b. Hasil perhitungan proyeksi biaya dasar;
c. Perbandingan proyeksi biaya dasar dengan tarif berlaku;
d. Proyeksi peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan;
e. Perhitungan besaran subsidi yang diberikan kepada kelompok
pelanggan yang kurang mampu; dan
f. Kajian dampak kenaikan beban per bulan kepada kelompok–
kelompok pelanggan.

Direksi bersama dengan Dewan Pengawas/Komisaris melakukan


evaluasi rancangan tarif dengan dikonsultasikan kepada masyarakat
melalui wakil atau forum pelanggan untuk mendapatkan umpan balik. Hasil
konsultasi publik dibahas bersama antara direksi dengan dewan pengawas
dan selanjutnya rancangan tarif diajukan secara tertulis kepada Kepala
Daerah untuk ditetapkan. Dalam hal Kepala Daerah memutuskan tarif lebih
kecil dari usulan tarif yang diajukan direksi yang mengakibatkan tarif rata-
rata tidak tercapainya pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery),
Pemerintah daerah wajib menyediakan kebijakan subsidi untuk menutup
kekurangannya melalui APBD.

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
24

Setelah tarif ditetapkan oleh Kepala Daerah, Direksi melakukan


sosialisasi keputusan besarnya tarif kepada masyarakat pelanggan melalui
media massa atau media.

5. Harga Pokok Produksi (HPP)

Harga pokok produk yang diproduksi/ harga pokok produksi (cost of


goods manufactured) menurut (Blocher dkk, 2000:90) adalah harga pokok
produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada
periode berjalan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Raiborn dan Kiney
bahwa total produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan
dan ditransfer ke dalam persediaan barang jadi selama satu periode
(Michael, 2011:56)

Menurut (Hansen, 2009:60) menyatakan harga pokok produksi


mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode
berjalan. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya
produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi. Biaya produksi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
pabrik.

Hal ini senada dengan pendapat (Simamora, 1999:547) yang


mendefinisikan biaya produksi adalah biaya yang digunakan untuk
membeli bahan baku yang dipakai dalam membuat produk serta biaya
yang dikeluarkan dalam menkonversikan bahan baku menjadi produk jadi.
Penentuan harga pokok produksi menurut (Mursyidi, 2008:29) adalah
pembebanan unsur biaya produksi terhadap produk yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, atau bisa juga diartikan penentuan biaya yang
melekat pada produk jadi dan persediaan barang dalam proses.

Sebagai kesimpulan dari beberapa uraian diatas bahwa harga pokok


produksi digunakan untuk menjadi sebuah metode dalam menentukan tarif
dasar air PDAM, sehingga dapat mempermudah menghitung besaran tarif
air dasar.

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
25

Menurut (Mulyadi, 1999:71) manfaat harga pokok produksi menurut


Mulyadi adalah sebagai berikut:
a. Menentukan harga jual produksi
Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan
salah satu data yang dipertimbangkan, disamping data biaya lain serta
data non biaya.
b. Memantau realisasi biaya produksi
Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan
untuk dilakukan, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi
tersebut, oleh karena itu akuntansi biaya digunakan untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam jangka
waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi
total biaya produksi sesuai dengan yang dipertimbangkan sebelumnya.
c. Menghitung laba atau rugi periode tertentu
Manajemen memerlukan informasi biaya produki yang telah dikeluarkan
untuk memproduksi produk dalam periode tertentu. Informasi laba atau
rugi bruto periodik, diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam
menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.
d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggung jawaban
keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan
berupa neraca dan laporan rugi laba.Didalam neraca, manajemen harus
menyajikan harga pokok persediaan produk jadi, dan harga pokok
produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan
tersebut manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi
tiap periode.

6. Komponen Biaya Usaha PDAM

Yang dimaksud komponen biaya usaha PDAM terdiri dari :

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
26

a. Biaya operasi dan pemeliharaan merupakan semua beban


operasional mulai dari sumber air, produksi, sampai dengan
distribusi.
b. Biaya depresiasi/ amortisasi merupakan semua beban
penyusutan terhadap aset yang berbentuk maupun tidak berbentuk.
c. Biaya bunga pinjaman merupakan beban keuangan yang meliputi
bunga, biaya komitmen, denda dan beban keuangan lainnya terkait
dengan pinjaman.
d. Biaya lain biaya tidak terduga yang mendukung operasional PDAM.
e. Keuntungan yang wajar.

Sumber pendapatan utama PDAM sebagai badan usaha adalah dari


hasil penjualan air. Selain pendapatan utama, pendapatan PDAM juga
berasal dari pendapatan non air dan pendapatan kemitraan. Biaya
pemeliharaan meter air merupakan komponen pendapatan yang
dikenakan kepada pelanggan secara bulanan untuk biaya perbaikan dan
penggantian suku cadang meter air agar akurasinya terjamin. Besaran
biaya pemeliharaan meter air dihitung menggunakan nilai yang akan
datang (future value) dan berdasarkan ukuran umur teknis serta jenis,
ukuran, dan spesifikasi teknis lain dari meter air yang bersangkutan.
Biaya administrasi rekening dikenakan kepada pelanggan secara bulanan
untuk biaya pencetakan rekening dan biaya penagihan.
Pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery) dicapai dari hasil
perhitungan tarif rata-rata minimal sama dengan biaya dasar. Biaya dasar
merupakan pembagian antara biaya usaha (seluruh total biaya untuk
menghasilkan air minum yang mencangkup biaya sumber air, biaya
pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi, biaya kemitraan, dan biaya
umum dan standar.
Investasi yang telah dikeluarkan, harapan utamanya adalah
mendapatkan hasil berupa keuntungan (laba). Jadi, untuk setiap biaya
yang telah dikeluarkan perlu mengikuti analisa pemulihan biaya penuh
(Full Cost Recovery). Dalam arti lain Full Cost Recovery merupakan
keinginan dari owner atau investor atas terjaminnya biaya yang telah

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
27

dikeluarkan (investasi, operasional, maintenance, serta bunga dan


keuntungan yang sewajarnya) akan kembali (mendapatkan laba)
(Mauliyah, 2016 : 79).
Full cost recovery diperlukan untuk penetapan tarif air minum oleh
pihak penyedia air agar diperoleh nilai alternatif tarif air minum yang
paling optimal untuk PDAM dan masyarakat.

B. Kajian Terhadap Asas-Asas Dalam Penyusunan Rancangan


Keputusan Gubernur Tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Pembentukan hukum, baik berupa Undang-undang, Peraturan


Pemerintah dan peraturan perundangan-undangan lainnya meliputi
empat unsur hukum yaitu asas, kaedah, lembaga dan proses. Gustav
Radbuch, dalam Satjipto Rahardjo (1982:19) seorang ilmuan hukum
memberikan pendapat tentang hukum, beliau menyatakan bahwa
“hukum memiliki asas-asas dasar dan juga tujuan dalam dirinya. Ketiga
asas dasar tersebut adalah Kepastian Hukum (Rechtssicherheit),
Keadilan (Gerechtigkeit), dan Kegunaan (Zweckmassigkeit).
Satjipto Rahardjo (1996:45-47) mengatakan bahwa asas hukum
merupakan ”jantungnya” peraturan hukum dan memiliki posisi sebagai
ratio legis, yang akan memberikan bantuan dalam memahami peraturan-
peraturan hukum. Oleh karena itu, dalam pembentukan peraturan daerah
yang baik selain berpedoman pada asas-asas pembentukan peraturan
perundang-undangan yang baik (beginselen van behoorlijke
wetgeving), juga perlu dilandasi oleh asas-asas hukum umum (algemene
rechtersebuteginselen), yang didalamnya terdiri dari asas negara
berdasarkan atas hukum (rechtstaat), pemerintahan berdasarkan sistem
konstitusi, dan negara berdasarkan kedaulatan rakyat. Dalam Negara
Indonesia asas-asas hukum umum tersebut berlandaskan pada nilai-nilai
Pancasila.
Pada hakikatnya, Perusahaan Umum Daerah Air Minum adalah
Badan Usaha Milik Daerah yang melaksanakan fungsi pelayanan
menghasilkan kebutuhan air minum/air minum diharapkan dapat

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
28

memberikan pelayanan akan air minum yang merata kepada seluruh


lapisan masyarakat. Oleh karena itu, pengaturan tentang pendirian
Perusahaan Umum Daerah Air Minum juga harus syarat dengan nilai
Pancasila, hal ini cukup beralasan mengingat bahwa Pancasila
merupakan asas-asas hukum umum bagi peraturan perundang-
undangan. Pancasila juga merupakan asas-asas negara berdasar atas
hukum selaku asas-asas hukum umum bagi perundang-undangan. Dalam
Pancasila juga terkandung asas-asas pemerintahan berdasar sistem
konstitusi selaku asas-asas umum bagi perundangundangan, dan juga
merupakan asas-asas bagi perundangundangan yang dikembangkan
oleh ahli (Yuliandri, 2009 : 115).
Asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik
yaitu:
a. Asas kedayagunaan dan keberhasilgunaan adalah bahwa setiap
peraturan perundang-undangan dibuat karena memang benar-benar
dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
b. Asas kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat adalah bahwa
setiap jenis peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh
lembaga/pejabat pembentuk peraturan perundang-undangan yang
berwenang. Peraturan perundang-undangan tersebut dapat dibatalkan
atau batal demi hukum, apabila dibuat oleh lembaga/pejabat yang tidak
berwenang.
c. Asas Kesesuaian antara jenis dan materi muatan adalah bahwa
dalam pembentukan peraturan perundang-undangan harus benar-
benar memperhatikan materi muatan yang tepat dengan jenis Peraturan
Perundangundangannya.
d. Asas dapat dilaksanakan adalah bahwa setiap pembentukan
peraturan perundang-undangan harus memperhitungkan efektifitas
peraturan perundangundangan tersebut, baik secara filosofis, yuridis
maupun sosiologis. Aspek Filosofis adalah terkait dengan nilai-nilai
etika dan moral yang berlaku di masyarakat. Peraturan Gubernur yang
mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi dibentuk berdasarkan semua

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
29

nilai-nilai yang baik yang ada dalam masyarakat; Aspek Yuridis adalah
terkait landasan hukum yang menjadi dasar kewenangan pembuatan
Peraturan Gubernur Aspek Sosiologis adalah terkait dengan bagaimana
Peraturan Gubernur yang disusun tersebut dapat dipahami oleh
masyarakat, sesuai dengan kenyataan hidup masyarakat yang
bersangkutan.

Asas materi muatan peraturan perundang-undangan menurut Undang-


Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan adalah meliputi:
a. Asas kekeluargaan adalah mencerminkan musyawarah untuk
mufakat dalam setiap pengambilan keputusan;
b. Asas Kenusantaraan adalah bahwa setiap materi muatan Peraturan
Daerah senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh wilayah
Indonesia dan materi muatan peraturan perundang-undangan
yangdibuat di daerah merupakan bagian dari sistem hukum nasional
yang berdasarkan Pancasila;
c. Asas Bhinneka Tunggal Ika adalah bahwa materi muatan Peraturan
Daerah harus memperhatikan keragaman penduduk, agama, suku, dan
golongan, kondisi khusus daerah, dan budaya khususnya yang
menyangkut masalah-masalah sensitif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
d. Asas Keadilan adalah mencerminkan keadilan secara proporsional
bagi setiap warga negara tanpa kecuali;
e. Asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan adalah
bahwa setiap materi muatan.
Perumda Air Minum sebagai Badan Usaha Milik Daerah sehingga dikaitkan
pula dengan beberapa Asas Hukum Dalam Praktik Hukum Perusahaan
mengenai BUMD. Asas-asas tersebut seperti akan dijelaskan di bawah ini :

a. Asas-asas Hukum Perjanjian


Asas ini dapat ditemukan dalam pengertian Perseroan Terbatas
sebagai salah satu bentuk badan usaha yang berbadan hukum, dalam

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
30

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 1


ayat (1) disebutkan bahwa : “Perseroan terbatas adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian....dst”. Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa PT sebagai badan usaha didirikan
atas dasar perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih.
Dengan adanya perjanjian para pihak yang dituangkan dalam akta
notaris dalam bentuk anggaran dasar perseroan terbatas maka berlakulah
asas-asas hukum perjanjian dalam pendirian, pelaksanaan perseroan
tersebut. Asas-asas umum hukum perjanjian tersebut antara lain ;
1) Asas Konsensualisme;
2) Asas Kebebasan Berkontrak;
3) Asas Pacta sunt servanda;
4) Asas Keseimbangan
5) Asas Itikad Baik
(good faith);
6) Asas Kepatutan;
7) Asas Kebiasaan;
8) Asas Moral;

b. Asas Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (Corporate Social


Responsibility/CSR)
Asas tanggung jawab sosial ini merupakan asas yang mengharuskan
setiap pelaku usaha (perusahaan) guna ikut mewujudkan upaya
pembangunan ekonomi berkelenjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi pelaku usaha
(perusahaan), komunitas setempat dimana pelaku usaha (perusahaan)
menjalankan usahanya, maupun bagi masyarakat pada umumnya. Hal ini
sangat penting demi terjalinnya hubungan pelaku usaha (perusahaan) yang
serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya
masyarakat.

c. Asas Corporate Separate Legal Personality

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
31

Asas ini dikenal dalam Perseroan Terbatas, yang esensinya bahwa


suatu perusahaan, dalam hal ini PT, mempunyai personalitas atau
kepribadian yang berbeda dari orang yang menciptakannya. Doktrin dasar
PT adalah bahwa perseroan merupakan kesatuan hukum yang terpisah dari
subjek hukum pribadi yang menjadi pendiri atau pemegang saham dari
perseroan tersebut. Ada suatu tabir (veil) pemisah antara perseroan sebagai
suatu legal entity dengan para pemegang saham dari perseroan tersebut.
Asas ini secara konkrit dapat ditemukan pada Pasal 3 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang
menentukan Pemegang Saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara
pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak
bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang
dimilikinya.

d. Asas Piercing the Corporate Veil


Berkaitan dengan asas Corporate Separate Legal Personality tersebut
di atas yang membatasi tanggung jawab pemegang saham, dalam hal-hal
tertentu pembatasan tersebut dapat diterobos dengan syarat dan keadaan
tertentu. Sehingga tanggung jawab pemegang saham tidak lagi terbatas
pada nilai pemilikan sahamnya. Penerobosan keterbatasan tanggung jawab
pemegang saham Perseroan Terbatas tersebut dikenal dengan asas
Piercing the Corporate Veil.

e. Asas Fiduciary Duty


Esensi dari asas ini bahwa Direksi sebagai salah satu organ dalam
Perseroan Terbatas yang yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili
perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Sebagaimana halnya
tanggung jawab terbatas pemegang saham PT, keterbatasan tanggung
jawab itu juga berlaku terhadap anggota direksi meskipun tidak secara tegas
dinyatakan dalam pasal-pasal Undang-Undang PT

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
32

f. Asas Fiduciary Skill & Care


Asas ini menekankan bahwa seorang direksi suatu perseroan haruslah
seseorang yang memiliki keahlian dan kecakapan dalam melakukan
perbuatan hukum dan harus memiliki tanggung jawab sebagai ”bapak rumah
yang baik” dalam mengelolan perseroan.

C. Kajian Terhadap Praktik Penyelenggaraan Badan Usaha Milik Daerah


Secara Umum

Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memiliki wewenang


membentuk badan usaha yang berbadan hukum. Syaratnya secara
konstitusional memenuhi semangat ketentuan Pasal 33 UUD 1945 di mana
pembentukan badan usaha berbadan hukum dimaksud ditujukan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.
Dalam kegiatan perekonomian Indonesia, badan usaha berbentuk
badan hukum banyak digunakan dan dipilih karena karakteristik badan
hukum itu sendiri yaitu sebagai subjek hukum selain orang perorangan
(person) yang antara lain mempunyai hak dan kewajiban. Beberapa badan
usaha berbentuk badan hukum antara lain Perseroan Terbatas, Persero dan
Perum yang merupakan Badan Usaha Milik Negara termasuk dalam hal ini
badan usaha berbentuk badan hukum yang dikelola pemerintah daerah
seperti Badan Usaha Milik Daerah.
Pada saat ini, BUMD diatur melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 (selanjutnya
disebut UU Pemda) diatur perubahan nomenklatur dan status badan hukum
dibandingkan ketentuan sebelumnya pada Badan Usaha Milik Daerah atau
lazim disingkat BUMD.
Sebagai turunan dari ketentuan UU Pemda yang mengatur BUMD,
maka pada 27 Desember 2017 terbit Peraturan Pemerintah Nomor 54

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
33

Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2018 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan
Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah. Dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 bentuk BUMD terdiri dari 2 jenis yaitu berbentuk
Perusahaan Umum Daerah adalah BUMD yang seluruh modalnya dimiliki
oleh satu Daerah dan tidak terbagi atas saham, dan berbentuk) Perusahaan
Perseroan Daerah adalah BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51%
(lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh satu Daerah.
Pendirian Badan Usaha Milik Daerah terus didorong agar daerah dapat
mandiri dari sisi anggaran belanja dan secara berangsur meminimalkan
ketergantungan dari pemerintah pusat dengan bertambahnya sumber
pendapatan asli daerah yang berasal dari dividen. Namun, dilema BUMD
juga ada, setidaknya terdapat dua sisi.
Pertama, dari sisi eksternal, UU No. 5 Tahun 1962 sebagai payung
hukum pendirian BUMD sudah dicabut, karena tidak mampu mengikuti
perkembangan zaman yang “divonis” para pengamat sebagai penyebab
BUMD tidak sinergis berinovasi. Pemerintah pusat juga masih terkesan
setengah hati. Di Kementerian Dalam Negeri, BUMD hanya diurusi pejabat
setingkat kepala subdirektorat. Bandingkan dengan BUMN, yang dibina
kementerian sendiri, yakni Menteri BUMN. Karena hanya dibina pejabat
setingkat kepala subdirektorat di Kemendagri menjadikan BUMD lebih dilihat
sebagai urusan pemerintahan, bukan sebagai lembaga bisnis. Masalah ini
sering menjadi kendala berkembangnya BUMD sebagai entitas bisnis.
Kedua, dari sisi internal. Sisi ini bicara tentang manajemen BUMD. Pola
manajemen dan rekrutmen personalia yang terlalu berbau birokratis
dianggap sebagai salah satu tumpulnya ketajaman kuku enterpreneur
BUMD. Lalu diperparah masuknya pengaruh kalangan politisi dalam
manajemen BUMD. Tak heran banyak jajaran direksi BUMD di daerah diisi

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
34

oleh pengurus atau pesanan dari partai politik tertentu. Kentalnya warna
birokrasi dan pengaruh politisi ini menyebabkan BUMD tak mampu hidup,
bahkan menjadi beban terhadap anggaran daerah. Sebab, para direksi
maupun pengawas BUMD adalah orang-orang yang kurang memahami
bisnis. Padahal, BUMD harus luwes dan lincah di tengah kancah dunia
bisnis.

BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sasaran Yang Akan Diwujudkan


Setiap penyusunan peraturan yang dimulai dari ketaatan asas,
kepatuhan batasan materi muatan yang dapat diatur disesuaikan dengan
jenis/hierarki peraturannya dan adanya hasil sinkronisasi, akan memberikan
kemudahan dalam menentukan sasaran yang akan dicapai. Berdasarkan
uraian tersebut di atas, Rancangan Keputusan Gubernur tentang Penetapan
Tarif Batas Atas Dan Batas Bawah Air Minum Pada Perusahaan Umum
Daerah Air Minum Dalam Wilayah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2023
memiliki Sasaran sebagai berikut :
1. Mewujudkan tertib hukum Tarif Batas Atas Dan Batas Bawah Air
Minum Pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Dalam Wilayah
Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2023.

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
35

2. Mewujudkan semua Perusahaan Umum Daerah Air Minum di Wilayah


Provinsi Kalimantan Utara mencapai Full Cost Recovery (FCR).
3. Mengoptimalkan manfaat Tarif Batas Atas Dan Batas Bawah Air
Minum Pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum dalam meningkatkan
pelayanan air minum/minum sesuai dengan peraturan perundangan.
4. Mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah.
5. Memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah.

B. Jangkauan Pengaturan
Kata jangkauan sering digunakan dalam beragam kegiatan, begitu juga
dalam perundang-undangan, jangkauan sudah menjadi hal yang perlu dikaji
keberadaannya apakah memang termasuk ke dalam jangkauan substansi
keputusan Gubernur atau mungkin melebihi jangkauan yang seharusnya di
atur dalam Keputusan Gubernur.
Setiap peraturan memiliki jangkauan atau sejauhmana peraturan
memiliki daya ikat dan daya laku, sudah menjadi pengetahuan bersama
bahwa Keputusan Kepala Daerah hanya berlaku di daerahnya saja tidak ke
daerah yang lain. Oleh karena itu, ketika Keputusan Gubernur Kalimantan
Utara diberlakukan maka setiap orang yang berada di wilayah Provinsi
Kalimantan Utara harus tunduk dan taat terhadap peraturan yang ada
termasuk pendatang (bukan warga). Rancangan Keputusan Gubernur
tentang Penetapan Tarif Batas Atas Dan Batas Bawah Air Minum Pada
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Dalam Wilayah Provinsi Kalimantan
Utara Tahun 2023 memiliki jangkauan sebagai berikut :
1. Memberikan landasan hukum bagi Bupati dan Walikota untuk menetapkam
Tarif Air Minum di daerahnya masing-masing.
2. Menjadi dasar hukum bagi Perumda Air Minum dalam
mengembangkan kegiatan usaha dan mendorong pertumbuhan
perekonomian daerah, memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang
pelayanan air minum/minum dan meningkatkan pendapatan asli daerah.

C. Ruang Lingkup Materi Muatan Rancangan Keputusan Gubernur

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
36

Secara umum suatu produk hukum yang di bentuk dengan


menggunakan mekanisme formal memiliki derajat materi muatan yang
berbeda beda, begitupun dengan undang-undang yang memiliki materi
muatan tersendiri. Namun secara umum dalam tataran undang-undang dan
peraturan yang berada di bawahnya memiliki materi muatan yang tidak
bertentangan dengan konstitusi. Sejatinya penentuan materi muatan dalam
pembentukan perundang-undangan secara formal merupakan kebebasan
dari badan yang membentuknya sesuai dengan political will dari lembaga
atau badan yang bersangkutan, namun bentuk kebebasan pembentukan isi
perundangan-undangan diikat oleh asas pembentukan peraturan
perundangan-undangan.
Penetapan Batas Atas Dan Batas Bawah Tarif Air Minum Bagi BUMD
Pengelola Air Minum Di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2023
melalui Keputusan Gubernur, maka materi muatannya tidak bertentangan
dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Adapun materi muatan dan bentuk hukum dari Rancangan Keputusan
Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Tentang Penetapan Batas Atas Dan
Batas Bawah Tarif Air Minum Bagi BUMD Pengelola Air Minum Di Wilayah
Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2023 sebagai berikut :

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
37

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
38

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
39

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
40

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
41

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Menggunakan Full Cost Recovery (FCR) murni, penentuan atau
penetapan tarif air minum Kabupaten / Kota dapat di sesuaikan di
masyarakat, karena Full Cost Recovery (FCR) diperlukan untuk
penetapan tarif air minum oleh pihak penyedia air agar diperoleh nilai
alternatif tarif air minum yang paling optimal untuk Perumda Air Minum
dan masyarakat.
2. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara perlu berperan dalam
penentuan tarif air minum ini sesuai dengan Permendagri No. 21
Tahun 2020 melalui melalui regulasi berupa Keputusan Gubernur
tentang penetapan Batas Atas Dan Batas Bawah Tarif Air Minum
Pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Dalam Wilayah Provinsi
Kalimantan Utara. Keputusan Gubernur tersebut dimaksudkan supaya
semua Perusahaan Umum Daerah Air Minum Dalam Wilayah Provinsi
Kalimantan Utara mencapai Full Cost Recovery (FCR). Dengan
capaian Full Cost Recovery (FCR), Perusahaan Umum Daerah Air
Minum diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat pelanggan maupun memberikan kontribusi bagi
penerimaan APBD Kabupaten/Kota.
3. Berdasarkan data yang diperoleh semua Perusahaan Pengelola Air
Minum Kabupaten/ Kota di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara dan
hasil audit kinerja oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara, semua
Perumda Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara yang
mencapai Full Cost Recovery (FCR) dalam penentuan tarif.

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
42

4.2 Saran
Dalam rangka mewujudkan pelayanan air minum yang optimal dan
Perumda Air Minum yang sehat, ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. Perumda Air Minum hendaknya berupaya mengurangi Jumlah Kehilangan
Air/Non - Revenue Water (NRW).
2. Komponen dalam perhitungan tarif terutama pada nilai penyusutan asset
agar dapat dihilangkan atau dikaji ulang karena membebani perhitungan
tarif air minum.
3. Perumda Air Minum melakukan pinjam pakai asset dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota agar tidak membebani laporan keuangan dan
perhitungan tarif air minum.
4. Perumda Air Minum tidak menerima asset yang tidak beroperasi karena
hanya akan membebani perusahaan.
5. Untuk perhitungan tarif air minum sebaiknya melibatkan tenaga ahli dari
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan Persatuan
Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi).

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
43

LAMPIRAN

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
44

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
45

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
46

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
47

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
48

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
49

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
50

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
51

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
52

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
53

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
54

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
55

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
56

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
57

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
58

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
59

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023
60

Laporan Hasil Penetapan Batas Atas dan Batas Bawah Tarif Air Minum di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2023

Anda mungkin juga menyukai