PENDAHULUAN
Air khususnya air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk
yang perlu diupayakan agar senantiasa tersedia dengan kualitas yang baik dan
berkelanjutan. Oleh karenanya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal, disebutkan
bahwa Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal,
dan Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan
barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga
Negara secara minimal.
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM pekerjaan umum Daerah kabupaten/kota
terdiri atas, diantaranya pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar dan peningkatan daya saing
daerah, yang ditandai dengan akses dan kualitas pelayanan dasar yang terbatas,
antara lain angka rumah layak huni hanya mencapai 36,3 persen, air minum layak
61,29 persen, sanitasi (air limbah) layak 74,58 persen (termasuk sanitasi aman 7,42
persen)
Dalam mewujudkan Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs) Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen
yang kuat dalam upaya pencapaian Agenda Pembangunan Global dengan
mengaitkan sebagian besar target dan indikator Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan nasional. Terdapat 169 indikator yang tersebar pada 17
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah diintegrasikan ke dalam penyusunan
RJPMN 2020-2024, dimana pembangunan infrastruktur akan berkontribusi. Salah
satu tujuan berkelanjutan antara lain seperti pengembangan sistem penyediaan air
minum dan pembangunan prasarana sanitasi komunal untuk mendukung
pencapaian Tujuan ke 6 SDG’s “Air Bersih dan Sanitasi Layak”
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Garut pembangunan infrastruktur pada
periode 2020-2024 akan difokuskan pada tiga kerangka utama (Infrastruktur
Pelayanan Dasar, Infrastruktur Ekonomi, dan Infrastruktur Perkotaan). Cakupan
infrastruktur pelayanan dasar yang akan dibangun antara lain penyediaan hunian
layak yang ditopang dengan sistem penyediaan air minum dan sanitasi.
Dasar perubahan rencana bisnis tersebut dasar hukumnya terdapat
Perubahan RPJMD Perda No. 5 Tahun 2021, terkait arah kebijakan dan isu strategi.
PERMENDAGRI 118 tahun 2018 pasal 17, yang berisi tentang terjadi perubahan
peraturan perundang – undangan yang terkait, perubahan sebagaimana dimaksud
tidak menurunkan target, sasaran, kecuali disebabkan oleh bencana (Pandemi
Covid 19). Dalam tahapannya dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 nilai
investasi anggaran dan capaian anggaran pendapatan yang telah di tetapkan tidak
terealisasi baik dari APBN, APBD I, maupun APBD Kabupaten.
a. Direksi
Perumda Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut dipimpin oleh tiga orang
Direktur, diangkat berdasarkan Surat Keputusan KPM Perumda Air Minum
Tirta Intan Kabupaten Garut Nomor 690/02-KPMTI/2019 tentang
Pemberhentian Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Intan Kabupaten
Garut 2016-2020 dan Pengangkatan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Intan Kabupaten Garut 2019 s/d 2024, dengan susunan sebagai berikut
:
Direktur Utama : H. Aja Rowikarim, M. Ag
Direktur Administrasi Umum : Syamsi Maulana, S.E
dan Keuangan
Direktur Teknik : Ugun Wiguna, ST, MM
b. Dewan Pengawas
Susunan Anggota Dewan Pengawas Perumda Air Minum Tirta Intan
Kabupaten Garut yang diangkat berdasarkan :
a. Keputusan KPM Perumda Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut
Nomor 690/02-KPMTI/2019 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut 2019 – 2023
, dengan susunan sebagai berikut;
Ketua : Haryono, SH
Sekretaris : Zakki Shaleh SH, MH