Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengelolaan bisnis di era mendatang menuntut kemampuan yang adaptif dari

pelaku bisnis. Hal ini disebabkan begitu banyak perubahan yang cepat terjadi di dunia

usaha. Perubahan-perubahan yang terjadi dipicu oleh berbagai faktor seperti: global

competition, dan government deregulation. Implikasinya adalah pengelola bisnis di

era mendatang jelas berbeda dengan era sebelumnya.

Perusahaan harus sanggup menawarkan produk atau jasa yang berkualitas dan

sustainable, karena mutu produk atau kualitas pelayanan yang diterima konsumen

saat ini belum tentu diterima pula pada esok harinya. Begitu pula iklim layanan yang

ada tidak sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Merenda harapan dengan

kualitas layanan: customers first, “kami mengutamakan pelanggan”, itulah yang

selalu dikatakan oleh para pimpinan pada hampir semua perusahaan, terutama yang

membidangi jasa. Namun Zeithaml et al., (1990) menyampaikan adanya suatu gap

atau kesenjangan karena perbedaan persepsi jika kualitas layanan tersebut tidak

diramu dengan baik, yaitu antara si pemberi jasa dengan pengguna jasa. Layanan

yang bagus akan membuat pelanggan loyal, walau belum tentu berkorelasi lurus

dengan produktivitas (SWA 16/XVII/9 – 22 Agustus 2001).

Di samping perbedaan dalam pengelolaan bisnis, perkembangan yang terjadi

karena desakan lingkungan pun membawa implikasi yang sangat besar terhadap visi

1
2

maupun manajemen perusahaan. Dalam peraturan tentang Otonomi Daerah (UU

Nomor 22 Tahun 1999) terkandung beberapa prinsip, peran Daerah Tingkat II

sebagai daerah yang memiliki otonomi yang nyata dan bertanggung jawab diharapkan

semakin berarti. Prinsip ini memandang bahwa daerah mempunyai kewajiban untuk

menyejahterakan masyarakatnya. Daerah/Kota kemudian memperoleh penambahan

kewenangan dalam pengelolaan sumber kekayaan alam, di antaranya adalah “sumber

air”.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh kebijakan teknis operasional Departemen

Perindustrian dan Perdagangan, bahwa landasan daya saing usaha pengelolaan air

adalah keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif di pasar yang berbasis

sumber daya alam, dan komoditas yang berakar di bumi Indonesia. Masih

berdasarkan dokumen Deperindag, salah satu kebijakan pemerintah juga

diprioritaskan pada industri yang berbasis pada sumber daya alam.

Mengingat pentingnya sumber daya alam, khususnya sumber air bersih yang

peranannya sangat penting bagi kehidupan manusia, maka pengelolaannya menjadi

wewenang negara yang telah diatur dalam pasal 33 UUD 1945 ayat 2 dan ayat 3.

Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah menyerahkan wewenang pengelolaan

air bersih ini kepada Pemerintah Daerah dalam suatu Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tersedianya air bersih dan

sehat merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh masyarakat.


3

1. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PERUSAHAAN DAERAH AIR

MINUM (PDAM) KABUPATEN KOLAKA.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kolaka pada awalnya

merupakan Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang dibentuk pada tanggal 16

Februari 1982, melalui SK Menteri Pekerjaan Umum No. 16/KPTS/CK/II/1982, dan

pada tanggal 11 Desember 1993 terbentuklah Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kabupaten Kolaka melalui Perda No. 6 Tahun 1993 yang dipimpin oleh

Direksi yang terdiri dari :

- Direktur Utama

- Direktur Umum

- Direktur Teknik

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kolaka bertujuan untuk

memberi pelayanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan air bersih dengan prinsip-

prinsip ekonomi. Sehingga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dapat menopang

ekonomi daerah sekaligus merupakan sumber pendapatan asli daerah. Dalam

melaksanakan kegiatan operasional PDAM Kabupaten Kolaka mengalami

peningkatan atau pengembangan dari tahun ke tahun. Hal ini didasari oleh makin

meningkatnya Penyertaan Modal Pemda kepada PDAM. dan juga pengelolaannya

yang semakin profesi. Dalam rangka menghadapi era globalisasi, maka PDAM

Kabupaten Kolaka sebagai salah satu Badan Usaha diperhadapkan berbagai tantangan

dan juga sekaligus peluang dan harapan. Oleh karena itu, maka dalam menghadapi

era tersebut yang penuh dengan persaingan, PDAM tetap diharapkan menjadi suatu
4

badan usaha yang mampu bersaing dalam berbagai aspek sebagaimana harapan

Pemerintah dan Masyarakat pada umumnya.

Untuk dapat mengambil langkah-langkah sebagai suatu kebijaksanaan dalam

rangka perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang tentunya harus didukung

oleh data-data serta program dan rencana yang akurat dalam berbagai aspek. Data-

data tersebut akan dirangkum dalam bentuk Frofile PDAM Kabupaten Kolaka Tahun

2011.

2. VISI DAN MISI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

KABUPATEN KOLAKA.

- Visi

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten kolaka mempunyai “visi”

yaitu “terwujudnya pdam kabupaten kolaka sebagai perusahaan yang mandiri

dan propesional melalui pelayanan air minum yang prima”

- Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka harus di barengi dengan misi yaitu

sebagai berikut :

 Peningkatan kualitas air

 Penambahan jaringan transmisi dan distribusi

 Penambahan pelanggan

 Peningkatan sumber daya pegawai

 Penurunan tingkat kehilangan air


5

 Penyederhanaan tarif

 Partisipasi masyarakat

 Kemitraan usaha

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. TUJUAN

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab. Kolaka memiliki tujuan

 Memberikan pelayanan air bersih yang berkualitas untuk meningkatkan

kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kota kolaka

 Membantu perkembangan perekonomian daerah

 Merupakan salah satu sumber dan income daerah sendiri (PDAS)

2. MANFAAT

 Dapat memberikan masukan dan solusi kepada Pemerintah Kabupaten

Kolaka khususnya PDAM Kabupaten Kolaka unit pelayanan Kota Kolaka

mengenahi peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat

 Memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka khususnya

PDAM Kabupaten Kolaka unit pelayanan Kota Kolaka mengenahi

rencana pengembangan sistem jaringan distribusi air bersih di masa yang

akan datang.
6

C. URAIAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH AIR

MINUM (PDAM) KABUPATEN KOLAKA.

Struktur organisasi adalah susunan tata kerja dalam suatu lembaga atau

instansi, baik pemerintah maupun swasta dalam mengorganisir pembagian kerja

setiap orng yang berinteraksi pada lembaga organisasi yang bersangkutan, begitu pula

pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kolaka mempunyai struktur

sebagai berikut :

 Direktur Utama Mempunyai Tugas sebagai berikut :

 Direktur utama mempunyai tugas sebagaimana dimaksud di dalam pasal-

pasal, yang terdapat dalam peraturan daerah tentang pembentukan perusahaan

daerah air minum.

 Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada bupati kepala

daerah.

 Direktur Utama wajib mengadakan rapat pada waktu-waktu tertentu untuk

membahas secara menyeluruh penyelenggaraan tugas dan urusan unit-unit

perusahaan daerah air minum.

 Direktur Bidang Umum

 Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang administrasi,

keuangan, kepegawaian dan kesekretarian,

 Mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadan dan penglolaan

perlengkapan.
7

 Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta

pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

 Direktur Bidang Teknik

Direktur Bidang Teknik mengatur agar semua sumber daya produksi, transmisi,

distribusi, laboratorium, pipa dinas dan perencanaan teknik, selalu tersedia

digunakan dan dirawat secara efektif dan efisien untuk menghasilkan air minum

yang memenuhi persyaratan, kesehatan yang berlaku di Indonesia, bertanggung

jawab penuh atas mutu barang dan alat perlengkapan teknik yang diadakan dan /

atau dipasang oleh dan untuk PDAM serta atas air yang disalurkan kepada

pelanggan dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai