TUGAS
DENGAN DILAKSANAKAN
BENAR
SEHINGGA
PELAYANAN BERKELANJUTAN
BUKU 1
PEDOMAN PENYUSUNAN
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
UPTD PENGELOLAAN
AIR LIMBAH DOMESTIK
i
terbentuk perlu dibina sehingga terjadi peningkatan
kompetensi dan kapasitas baik itu sumberdaya manusia,
manajemen operasi asset, manajemen pelanggan dan
manajemen pendapatan.
ii
PENGANTAR
U
"Tujuan dari PTD PAL yang telah dibentuk diberbagai Kota/Ka-
Penyusunan SOP bupaten memiliki tanggung jawab yang cukup besar
UPTD PAL ini adalah dalam mengelola lumpur tinja dari tangki-tangki
sebagai salah satu septik rumah tangga, sistem pembuangan air limbah do-
referensi/database mestik (skala kecil dan besar), serta mengawasi pembinaan
contoh SOP bagi dan membantu kelompok-kelompok masyarakat dalam
UPTD dalam mengelola sistem-sistem sanitasi komunal. Pada akhirnya,
menyusun SOP di UPTD ini juga diharapkan dapat menjamin keberlanjutan
UPTD Air Limbah teknis dan keuangan dari semua fasilitas-fasilitas sanitasi
di masing-masing yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia dan mitra-mitra
daerah. " lainnya.
iii
di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
maupun Permenpan Reformasi Birokrasi No. 35 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP-AP).
USAID IUWASH
iv
2. DAFTAR ISI
Pengantar i
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan dan Sasaran
2
1.3 Rujukan Penyusunan SOP
3
1.4 Pengertian 4
1.5 Manfaat 5
1.6 Prinsip 6
1.6.1 Prinsip Penyusunan SOP
6
1.6.2 Prinsip Pelaksanaan SOP
7
2.2 FORMAT 12
2.2.1 Format Umum SOP
12
2.2.1.1 Langkah Sederhana (simple Steps)
12
2.2.1.2 Tahapan berurutan (Hierarchical Steps) 13
2.2.1.3 Grafik (Graphic)
13
2.2.1.4 Diagram Alir (Flowcharts)
13
v
2.2.2.2 Penggunaan 5 Simbol Flowcharts 15
2.2.2.3 Pelaksana dipisahkan dari kegiatan
16
vi
1. PENDAHULUAN
1
Kebijakan Sanitasi berkelanjutan sendiri merupakan
kebijakan yang mengintegasikan hubungan sistem dan
sub sistem air limbah berupa layanan Sistem Setempat
(San 1), Sistem Komunal (San 2), Sistem Terpusat (San 3)
maupun Pengelolaan Lumpur Tinja Terpadu (San 4) dengan
Institusi Penanggung Jawab Pengelolaan Air Limbah/UPTD
PAL, upaya Pemicuan Perubahan Perilaku serta Penegakan
Peraturan dan Hukum dalam sektor Air limbah. Gambaran
hubungan tersebut sebagaimana tertuang dalam gambar
Kerangka Kerja Layanan Air Limbah Domestik dibawah ini.
2
1. PENDAHULUAN
3
"Standar 1. Permendagri no 52 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah
Prosedur adalah Provinsi dan Kabupaten/Kota
serangkaian instruksi 2. Permenpan Reformasi Birokrasi No. 35 Tahun
tertulis yang 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
dibakukan mengenai Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
berbagai proses (SOP-AP).
penyelenggaraan
aktivitas organisasi, Penggunaan beberapa rujukan diatas dimaksudkan
bagaimana dan untuk dapat memperoleh manfaat dari masing-masing
kapan harus rujukan, pedoman dan peraturan, misalnya dalam hal
dilakukan, dimana kesederhanaan format, jumlah simbol yang dipakai, dan lain
dan oleh siapa sebagainya.
dilakukan."
1.4. Pengertian
4
1. PENDAHULUAN
1.5. Manfaat
5
14. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-
kesalahan prosedural dalam memberikan
pelayanan;
15. Membantu memberikan informasi yang diperlukan
dalam penyusunan standar pelayanan, sehingga
sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja
pelayanan.
1.6. Prinsip
1.6.1. Prinsip Penyusunan SOP
a) Kemudahan dan kejelasan. Prosedur-prosedur
yang distandarkan harus dapat dengan mudah
dimengerti dan diterapkan oleh semua SDM UPTD
PAL bahkan bagi seseorang yang sama sekali baru
dalam pelaksanaan tugasnya;
b) Efisiensi dan efektivitas. Prosedur-prosedur yang
distandarkan harus merupakan prosedur yang paling
efisien dan efektif dalam proses pelaksanaan tugas;
c) Keselarasan. Prosedur-prosedur yang distandarkan
harus selaras dengan prosedur-prosedur standar
lain yang terkait;
d) Keterukuran. Output dari prosedur-prosedur yang
distandarkan mengandung standar kualitas
atau mutu baku tertentu yang dapat diukur
pencapaian keberhasilannya;
e) Dinamis. Prosedur-prosedur yang distandarkan
harus dengan cepat dapat disesuaikan dengan
kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang
berkembang dalam penyelenggaraan administrasi
pemerintahan;
f) Berorientasi pada pengguna atau pihak yang
dilayani. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus
mempertimbangkan kebutuhan pengguna
(customer’s needs) sehingga dapat memberikan
kepuasan kepada pengguna;
g) Kepatuhan hukum. Prosedur-prosedur yang
distandarkan harus memenuhi ketentuan dan
peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku;
6
1. PENDAHULUAN
7
"Dengan ketertarikan dan dukungan kuat dari
pemerintah daerah, IUWASH telah memperkenalkan
konsep pembentukan UPTD PAL sebagai bagian integral
dari kebijakan sanitasi berkelanjutan. UPTD PAL ini
akan bertanggung jawab mengelola lumpur tinja dari
tangki-tangki septik rumah tangga, sistem pembuangan
air limbah (skala kecil dan besar), serta mengawasi dan
membantu kelompok-kelompok masyarakat dalam
mengelola sistem-sistem sanitasi komunal."
15
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
2.1 Jenis
9
dilaksanakan oleh pelaksanatunggal atau jabatan
tunggal, antara lain: pemeliharaan sarana dan
prasarana, pemeriksaan keuangan (auditing),
kearsipan, korespondensi, dokumentasi, pelayanan-
pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan
lainnya.
10
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
"SOP Administratif
digunakan untuk SOP administratif mencakup kegiatan lingkup
proses-proses makro dengan ruang lingkup yang besar dan tidak
perencanaan, mencerminkan pelaksana kegiatan secara detail
penganggaran dan dan kegiatan lingkup mikro dengan ruang lingkup
lainnya atau secara yang kecil dan mencerminkan pelaksana yang
garis besar proses- sesungguhnya dari kegiatan yang
proses dalam siklus dilakukan.
penyelenggaraan
adminsitrasi Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan
pemerintahan." lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan
untuk proses-proses perencanaan, pengganggaran,
dan lainnya, atau secara garis besar proses-
proses dalam siklus penyelenggaraan administrasi
pemerintahan.
11
2.2 Format
Format terbaik SOP adalah format yang sederhana dan dapat menyampaikan
informasi yang dibutuhkan secara tepat serta memfasilitasi implementasi SOP
secara konsisten sesuai dengan tujuan penyusunan SOP.
2.2.1.1Langkah sederhana
(Simple Steps),
Simple steps adalah bentuk SOP yang paling
sederhana. SOP ini biasanya digunakan jika
prosedur yang akan disusun hanya memuat
sedikit kegiatan dan memerlukan sedikit
keputusan yang bersifat sederhana. Dalam simple
steps ini kegiatan yang akan dilaksanakan
cenderung sederhana dengan proses yang
pendek yang umumnya kurang dari 10 (sepuluh)
langkah.
12
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
13
"Format SOP dalam simbol tersebut memiliki fungsi yang bersifat
bentuk flowcharts khas (teknis dan khusus) yang pada dasarkan
terdiri dari 2 dikembangkan dari simbol dasar flowcharts (basic
(dua) jenis yaitu : symbols of flowcharts) yang terdiri dari 4 (empat)
Linear Flowcharts simbol, yaitu simbol kapsul (terminator), simbol
(diagram Alir Linier) kotak (process), simbol belah ketupat (decision) dan
dan Branching anak panah (arrow).
Flowcharts (diagram
alir bercabang)." Format SOP dalam bentuk flowcharts ini terdiri
dari 2 (dua) jenis yaitu: Linear Flowcharts (diagram
alir linier) dan Branching Flowcharts (diagram alir
bercabang).
14
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
15
dari satu pelaksana (jabatan) dan bersifat makro
maupun mikro dan prosedur yang
2) bersifat teknis yang detail baik yang menyangkut
urusan administrasi maupun urusan teknis;
3) Hanya ada dua alternatif sifat kegiatan
administrasi pemerintahan yaitu kegiatan eksekusi
(process) dan pengambilan keputusan (decision);
4) Simbol lain tidak dipergunakan disebabkan
karena prosedur yang dideskripsikan bersifat umum
tidak rinci dan tidak bersifat teknis disamping itu
kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan
sudah langsung operasional tidak bersifat teknikal
(technical procedures) yang berlaku pada peralatan
(mesin);
5) Penulisan kegiatan dalam prosedur bersifat aktif
(menggunakan kata kerja tanpa subyek) dengan
demikian banyak simbol yang tidak dipergunakan,
seperti: simbol pendokumentasian, simbol persiapan,
simbol penundaan, dan simbol lain yang sejenis;
6) Penyusunan SOP AP ini hanya memberlakukan
penulisan flowcharts secara vertikal, artinya bahwa
branching flowcharts dituliskan secara vertikal
sehingga hanya mengenal penyambungan simbol
yang menghubungkan antar halaman (simbol
segilima/off-page connector) dan tidak mengenal
simbol lingkaran kecil penghubung dalam satu
halaman.
16
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
17
"Narasi Prosedur Bagian Header dari format tersebut memuat
terdiri dari unsur- identitas prosedur.
unsur: Unit kerja › Judul Prosedur
terkait, tujuan, › Unit Kerja yang menjadi penanggung jawab
ruang lingkup, prosedur
referensi, definisi, › Tanggal Pengesahan
Batasan, Prosedur, › Nomor revisi
Dokumen
Terkait, Indikator Sedangkan kerangka Narasi Prosedur terdiri dari
Keberhasilan dan unsur-unsur sebagai berikut.
Lampiran." 1. Unit Kerja Terkait, mencakup unit kerja yang
menjadi penanggung jawab prosedur dan unit lain
yang terlibat dalam pelaksanaan prosedur.
2. Tujuan, bisa merupakan tujuan yang ingin
dicapai dari pelaksanaan Prosedur atau tujuan dari
penyusunan prosedur. Tujuan dituliskan sebagai
kalimat aktif yang dimulai dengan kata kerja.
3. Ruang Lingkup, cakupan dalam prosedur, bisa
berupa gambaran kapan dimulai hingga berakhirnya
kegiatan dalam prosedur atau unit kerja tempat
Prosedur berlaku.
4. Referensi, berupa kebijakan organisasi, standar-
standar, atau perundangan yang berlaku.
5. Definisi, pengertian istilah-istilah yang digunakan
dalam penulisanProsedur agar mudah dipahami.
6. Batasan, persyaratan yang harus dipenuhi
dalam pelaksanaan prosedur.
7. Prosedur, urutan langkah pelaksanaan aktivitas.
Kalimat yang mencerminkan langkah-langkah
prosedur. Biasanya diawali dengannama unit kerja
sebagai subyek dan diikuti dengan kata kerja aktif.
8. Dokumen Terkait, mencakup dokumen
Sistem Tata Kerja yang terkait, formulir yang relevan
dengan Prosedur yang ditulis, atau bentuk rekaman
yang menjadi bukti pelaksanaan Prosedur.
9. Indikator keberhasilan, dapat berupa jenis
dan kualitas input proses, waktu penyelesaian satu
siklus Prosedur, atau jenis, kualitas dan jumlah otput
proses yang diinginkan.
18
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
19
pendokumentasian SOP sebagai sebuah dokumen.
Adapun unsur dokumentasi SOP UPTD PAL antara
lain mencakup:
20
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
21
6) Pengesahan oleh pejabat yang
berkompeten pada tingkat satuan
kerja. Item pengesahan berisi nomenklatur
jabatan, tanda tangan, nama pejabat yang disertai
dengan NIP serta stempel/cap instansi;
7) Judul SOP AP, judul prosedur yang di-
SOP-kan sesuai dengan kegiatan yang sesuai
dengan tugas dan fungsi yang dimiliki;
8) Dasar Hukum, berupa peraturan
perundang-undangan yang mendasari prosedur
yang di-SOP-kan beserta aturan pelaksanaannya;
9) Keterkaitan, memberikan penjelasan
mengenai keterkaitan prosedur yang
distandarkan dengan prosedur lain yang
distandarkan (SOP AP lain yang terkait secara
langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan dan
menjadi bagian dari kegiatan tersebut).
10) Peringatan, memberikan penjelasan
mengenai kemungkinankemungkinan yang
terjadi ketika prosedur dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi
berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan
berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur
dilaksanakan, serta berbagai dampak lain yang
ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula
bagaimana cara mengatasinya bila diperlukan.
Umumnya menggunakan kata peringatan, yaitu
jika/apabila-maka (if-than) atau batas waktu (dead
line) kegiatan harus sudah dilaksanakan;
11) Kualifikasi Pelaksana, memberikan
penjelasan mengenai kualifikasi pelaksana yang
dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada
prosedur yang distandarkan. SOP Administrasi
dilakukan oleh lebih dari satu pelaksana, oleh
sebab itu maka kualifikasi yang dimaksud adalah
berupa kompetensi (keahlian dan ketrampilan)
bersifat umum untuk semua pelaksana dan bukan
bersifat individu, yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan SOP ini secara optimal.
22
2. JENIS, FORMAT, DOKUMEN
DAN PENETAPAN SOP
23
baku tertentu, seperti: waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan persyaratan/kelengkapan
yang diperlukan (standar input) dan outputnya.
Mutu baku ini akan menjadi alat kendali mutu
sehingga produk akhirnya (end product) dari
sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas
yang diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam
standar pelayanan.
24
PETUNJUK PEMAKAIAN CONTOH-CONTOH
SOP UPTD PAL
25
Bagian Badan (body) dari Format SOP yang harus diisi,
tidak harus semuanya namun menyesuaikan dengan
karakteristik SOPnya sendiri, antara lain adalah sbb:
Unit Kerja Terkait Mencakup unit kerja yang menjadi penanggung jawab
prosedur dan unit lain yang terlibat dalam pelaksanaan
prosedur,
26
PETUNJUK PEMAKAIAN CONTOH-CONTOH
SOP UPTD PAL
lndikator keberhasilan Dapat berupa jenis dan kualitas input proses, waktu
penyelesaian satu siklus Prosedur, atau jenis, kualitas dan
jumlah otput proses yang diinginkan.
C. Contoh SOP
27
SOP yang ada dalam buku ini merupakan
salah satu referensi dalam penyusunan SOP,
diperlukan improvisasi dan penyesuaian
sesuai dengan keadaan UPTD (sumber daya
manusia, ketersediaan sarana-prasarana/
asset dan lainnya).
35
3. DAFTAR HASIL PENYUSUNAN SOP
NO NO SOP
MANAJEMEN & ADMINISTRASI OPERATOR
1 1.A.1 SOP Menyusun Rencana Kerja & Anggaran UPTD PAL
2 1.A.2 SOP Menyusun Laporan Kinerja Triwulanan UPTD PAL
3 1.B.1 SOP Memonitor dan Mengevaluasi Pengelolaan UPTD PAL
4 1.B.1.1 TKI Penyiapan Pelaksanaan Monev
5 1.C.1.1 SOP Menerima Surat Masuk
6 1.C.1.2 SOP Menyiapkan Surat Keluar
7 1.C.1.3 TKI Pengiriman Surat Keluar
8 1.C.2 SOP Mengusulkan Pemeliharaan Gedung & Kantor
9 1.C.3 SOP Mengusulkan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
10 1.D.1 SOP Mengajukan Uang Muka Kerja
11 1.D.2 SOP Mengajukan Pembayaran Pihak ke-3
SUMBER DAYA MANUSIA
12 2.A.1 TKI Cara Menyusun SOP
13 2.B.1 TKI Cara Penyusunan Uraian Kerja (Job Description)
14 2.D.1 SOP Perekrutan Tenaga Kerja
15 2.D.1.1 SOP Proses Seleksi
16 2.E.1 TKI Melakukan Asesmen Kinerja Tenaga Kerja
29
NO NO SOP
ASET OPERASI
17 3.D.1 TKI Mengoperasikan & Memelihara Truk Tinja
18 3.D.2 SOP Melayani Penyedotan Tinja
19 3.D.2.1 TKI Menyedot Lumpur Tinja
20 3.D.2.2 TKI Mengangkut & Membuang Lumpur Tinja
21 3.D.4 SOP Menyiapkan Administrasi & Teknis LLTT
22 3.D.5 SOP Menyedot Lumpur Tinja LLTT
23 3.D.6 SOP Mengangkut dan Membuang Lumpur Tinja LLTT
MANAJEMEN PELANGGAN
24 5.A.2 SOP Mengisi dan Memutakhirkan Data Pelanggan
25 5.A.3 SOP Menerima Pelanggan Baru LLTT
26 5.B.1 TKI Komunikasi dengan Pelanggan menggunakan Telepon
27 5.C.1 SOP Menangani Keluhan Pelanggan
PENDAPATAN
28 6.C.1 SOP Mencetak, Mendistribusikan & Menerima Pembayaran
Rekening Tagihan
30
MANAJEMEN &
ADMINISTRASI
OPERATOR
II. TUJUAN
Memberikan panduan langkah-langkah yang harus ditempuh kepada unit kompetensi terkait
di lingkungan UPTD dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran.
Prosedur ini meliputi langkah penyiapan & pemberitahuan kepada seluruh unit kompetensi
di lingkungan UPTD melalui pengarahan pimpinan dan pemberitahuan/perintah tertulis,
pembentukan TIM Kerja, proses penyusunan Rencana Kerja & Anggaran oleh Tim Kerja dan
proses persetujuan Ka SKPD Induk.
IV. PROSEDUR
6. Tim Kerja menerima Surat Perintah Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran
Ka UPTD PAL dari Administrasi Umum dan menyusun draft usulan Rencana
Kerja & Anggaran mengacu pada usulan program-program teknis yang diterima
dari Unit Kompetensi yang ada di UPTD
7. Ka UPTD memeriksa dan memproses persetujuan draft Usulan Rencana
Kerja & Anggaran. Bila masih diperlukan perbaikan, maka draft usulan akan
dikembalikan ke Tim Kerja untuk dikoreksi. Bila draft usulan sudah dianggap
baik, maka Ka UPTD menyetujui dengan menanda tangani Usulan Rencana
Kerja & Anggaran UPTD PAL.
8. Ka. UPTD menyerahkan Usulan Rencana Kerja & Anggaran UPTD PAL kepada
Ka SKPD Induk
9. Ka SKPD Induk menerima Usulan Rencana Kerja dan Anggaran UPTD PAL.
Bila masih memerlukan perbaikan, maka berkas usulan dikembalikan ke Ka
UPTD. Bila disetujui, maka akan diproses pada tahapan berikutnya.
10. Proses pengusulan RK&A UPTD selesai.
1. Proses penyusunan & pengusulan Rencana Kerja & Anggaran tepat waktu
VI. LAMPIRAN
1. Diagram alir Prosedur Menyusun Rencana Kerja & Anggaran UPTD PAL
Meneliti konsep surat. Bila perlu perbaikan, konsep surat 1. Draft Surat
dikembalikan ke Tata Usaha. Bila sudah setuju dgn usulan, Perintah;
3 maka Ka UPTD PAL menandatangani Surat Perintah 3 2. Jadwal
PERBAIKAN Penyusunan
Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran UPTD PAL.
RK&A UPTD PAL
Menerima Surat Perintah Penyusunan Rencana Kerja & 1. Surat Perintah Penyusunan
✔ RK&A ditanda tangani Ka UPTD
4 Anggaran UPTD yg sudah ditanda tangani Ka UPTD PAL 4 PAL; 2. Agenda Penyusunan
untuk didistribusikan. SETUJU RK&A UPTD PAL di tanda tangani
SETUJU
10 Proses pengusulan RK&A UPTD selesai. SELESAI ✔
II. TUJUAN
Prosedur ini meliputi langkah penyiapan & pemberitahuan kepada seluruh unit kompetensi
di lingkungan UPTD melalui pengarahan pimpinan dan pemberitahuan/perintah tertulis,
pembentukan TIM Kerja, proses penyusunan Laporan Triwulanan oleh Tim Kerja dan proses
persetujuan Ka SKPD Induk.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. DEFINISI
VII. PROSEDUR
3.
Tata Usaha menyerahkan Konsep Surat Perintah Menyusun Laporan Kinerja
Triwulanan UPTD dan Konsep SK TIM Kerja
4. Ka UPTD meneliti konsep surat perintah menyusun laporan Kinerja Triwulanan
dan konsep SK TIM. Bila perlu perbaikan, konsep surat dikembalikan ke Tata
Usaha. Bila sudah setuju dgn draft, maka Ka UPTD PAL menandatangani Surat
Perintah Menyusun Laporan Kinerja UPTD PAL dan SK TIM Penyusun.
5. Tata Usaha menerima Surat Perintah Menyusun Laporan Kinerja Triwulanan
UPTD dan SK Tim Penyusun yg sudah ditanda tangani Ka UPTD PAL untuk
didistribusikan.
6. Administrasi Umum mendistribusikan Surat Perintah Menyusun Laporan
Kinerja Triwulanan UPTD dan SK Tim kepada seluruh anggota Tim Kerja
7. Tim Kerja menerima Surat Perintah Menyusun Laporan Kinerja Triwulanan
UPTD dari Administrasi Umum dan menyusun draft usulan Laporan Kinerja
Triwulanan UPTD mengacu pada laporan kinerja dari setiap unit kompetensi
yang ada di UPTD
8. Ka UPTD memeriksa dan memproses persetujuan draft Laporan Kinerja
UPTD. Bila masih diperlukan perbaikan, maka draft Laporan Kinerja akan
dikembalikan ke Tim Kerja untuk dikoreksi. Bila draft Laporan Kinerja sudah
dianggap baik, maka Ka UPTD menyetujui dengan menanda tangani Laporan
Kinerja UPTD PAL.
9. Ka UPTD menyerahkan Laporan Kinerja UPTD PAL kepada Kepala SKPD
Induk
10. Ka SKPD Induk menerima Laporan Kinerja UPTD PAL. Bila masih memerlukan
perbaikan, maka berkas usulan dikembalikan ke Ka UPTD. Bila disetujui, maka
akan diproses pada tahapan berikutnya.
11. Proses menyusun Laporan Kinerja Triwulanan selesai.
IX. LAMPIRAN
Menyerahkan Konsep Surat Perintah Menyusun Laporan Kinerja Triwulanan 1. Draft Surat Perintah;
3 UPTD dan Konsep SK TIM Kerja. (Diusulkan setiap pertengahan bulan 2. Jadwal Penyusunan
3 Laporan TRW
Maret, Juni, September & Desember)
UPTD PAL
Meneliti konsep surat perintah menyusun laporan Kinerja Triwulanan dan 1. Surat Perintah
konsep SK TIM. Bila perlu perbaikan, konsep surat dikembalikan ke Tata 1. Surat Perintah
4 4 Penyusunan
Usaha. Bila sudah setuju dgn draft, maka Ka UPTD PAL menandatangani Penyusunan
PERBAIKAN
Laporan TRW di
Surat Perintah Menyusun Laporan Kinerja UPTD PAL dan SK TIM Penyusun. Laporan TRW
ttd Ka UPTD PAL
II. TUJUAN
Prosedur ini mencakup semua tahapan kegiatan Monitoring dan Evaluasi mulai dari penyusunan
program Monev termasuk indikatornya, penetapan anggota Tim, pelaksanaan Kegiatan Monev
dan pembuatan laporan serta pemantauan tindak lanjut hasil temuan.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. DEFINISI
VII. PROSEDUR
15) Ka SKPD Induk memeriksa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari TIM MONEV.
Bila tidak setuju dengan LHP, SKPD Induk akan mengembalikan laporan ke Tim
Monev, bila setuju dengan LHP, Pelaksanaan Monev selesai.
16) Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi selesai
Tim Monev dapat menemukan hasil temuan yang dapat dijadikan acuan dalam upaya
pembenahan pengelolaan berkesinambungan.
IX. LAMPIRAN
Menerima perintah pelaksanaan kegiatan Monev dari SKPD Induk dan memerintahkan
Ka TU untuk mempersiapkan Pelaksanaan program Monitoring & Evaluasi dengan
2 membuat draft SK TIM beserta juklak-juknisnya. (Program Monev dilakukan minimal 2x 2
dalam setahun).
Membuat draft SK TIM dengan indikator yang akan diperiksa tertuang dalam SK TIM,
3 dilengkapi dengan Juklak & Juknis pelaksanaan Monev. (Penyebutan anggota tim 3
termasuk pendamping (fasilitator) dari UPTD)
✔
4 Memeriksa dan meneliti draft SK TIM, bila masih ada kekurangan/perlu perbaikan, maka SETUJU
PERBAIKAN
draft SK TIM akan dikembalikan ke Kepala TU. Bila sudah setuju, maka Ka UPTD akan 4
memaraf draft SK TIM MONEV dan menyerahkannya ke SKPD Induk. X
Memeriksa dan meneliti draft SK TIM, bila masih ada kekurangan akan dikembalikan ke 5 ✔
5 Ka UPTD. Bila sudah setuju, maka diproses selanjutnya.
X
PERBAIKAN SETUJU
Menyusun hasil temuan final ke dalam LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) dan
14 menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Ka SKPD Induk dengan tembusan
disampaikan kepada Ka UPTD PAL.
14
Memeriksa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)dari TIM MONEV. Bila tidak setuju dengan X
15 LHP, SKPD Induk akan mengembalikan laporan ke Tim Monev, bila setuju dengan LHP, TIDAK 15 ✔
Pelaksanaan Monev selesai. YA
I. TUJUAN
Prosedur ini mencakup semua tahapan kegiatan Monitoring dan Evaluasi mulai dari tahapan
penyusunan program & penetapan anggota Tim, persiapan dan pelaksanaan Kegiatan Monev,
pembuatan laporan serta pemantauan tindak lanjut hasil temuan.
III. REFERENSI
SOP No. 1.B.1 tentang Prosedur Monitoring dan Evaluasi Manajemen Pengelolaan UPTD PAL
V. DEFINISI
VI. PROSEDUR
5) Tim Monitoring Evaluasi minimal terdiri atas 2 orang yang bertindak sebagai
Ketua tim Monitoring Evaluasi dan Anggota, dan tidak berasal dari unit
kompetensi yang akan diperiksa.
6) Lingkup kegiatan Monitoring Evaluasi disesuaikan tugas dan tanggungjawab
masing-masing unit-unit kompetensi dalam Struktur dan Tupoksi organisasi
UPTD PAL.
Penggunaan alat bantu (formulir-formulir) yang disediakan berhasil memudahkan kerja Tim
Monev dalam menyelenggarakan kegiatan Monev secara efisien dan efektif.
VIII. LAMPIRAN
1. Formulir Program Monitoring & Evaluasi (Indikator Monev) (FR-01)
2. Formulir Jadwal Monitoring & Evaluasi (FR-02)
3 Formulir Checklist Monitoring & Evaluasi (FR-03)
4. Formulir Laporan Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi (FR-04)
5. Formulir Pemantauan Tindaklanjut Permasalahan/Ketidaksesuaian (FR-05)
6. Formulir Temuan Monitoring & Evaluasi (FR-06)
7. Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan & Pencegahan (FR-07)
8. Formulir Daftar Hadir (FR-08)
Keterangan:
( ) ( ) ( )
HASIL (*)
NO ITEM CEK/VERIFIKASI REFERENSI TERPERIKSA KETERANGAN
SESUAI TIDAK SESUAI
HASIL (*)
NO AKTIFITAS YANG DIPERIKSA REFERENSI KETERANGAN
SESUAI TIDAK SESUAI
Dibuat oleh:
( )
Dibuat oleh:
( )
Dibuat oleh:
( )
DAFTAR HADIR
KEGIATAN :
HARI/TANGGAL :
TEMPAT :
1 TIM MONEV
TERPERIKSA
Dibuat oleh:
( )
I. TUJUAN
Prosedur ini merupakan pedoman dalam proses Penerimaan Surat Masuk ke UPTD PAL
Prosedur ini mencakup aktivitas proses menerima surat masuk sampai kepada pendistribusian
dan pendelegasian untuk menindak lanjuti surat masuk tersebut.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. REFERENSI
VII. PROSEDUR
1. Fungsi Pencatat Surat (Staf Administrasi & Umum) menerima surat dari luar
UPTD PAL/Nota Dinas dari Ka UPTD.
2. Pencatat Surat (Administrasi & Umum) mencatat nomor surat pada Form 01:
Agenda Surat Masuk.
3. Pencatat Surat (Staf Administrasi & Umum) mengisi Informasi Dasar (asal
surat, nomor surat, perihal) pada lembar disposisi (Form 03: Lembar Disposisi
Ka. UPTD PAL) dan meneruskan berkas Surat Masuk kepada Tata Usaha
4. Tata Usaha memeriksa dan meneliti kelengkapan berkas Surat Masuk, serta
memaraf lembar disposisi.
5. Ka UPTD PAL menerima berkas Surat Masuk, meneliti serta menuangkan
pendelegasian/arahan/petunjuk untuk merespon Surat Masuk dimaksud ke
dalam Lembar Disposisi yang telah disiapkan.
6. Tata Usaha mendistribusikan berkas Surat Masuk sesuai Disposisi Ka UPTD PAL
1. Seluruh Surat Masuk dipastikan sampai, direspon dengan baik dan tepat
2. Tidak ada komplain dari Stake holder terkait respon terhadap materi/substansi
termaktub dalam Surat Masuk
IX. LAMPIRAN
Menerima Surat dari luar UPTD PAL/Nota Dinas dari Ka SKPD MULAI 1. Surat Dari Luar/Nota Dinas Ka Dinas/Ka.
1
Induk Badan; 2: Disposisi Ka Dinas/Ka Badan (LD01)
2 Mencatat nomor surat ke dalam buku Agenda Surat Masuk 2 1. Agenda Surat Masuk
Menyiapkan, mengisi info dasar dan poin penting dari isi surat
3 pada Lembar Disposisi Ka UPTD. 1. Lembar Disposisi Ka UPTD (LD02)
3
II. TUJUAN
Prosedur ini merupakan pedoman dalam proses Penyiapan Surat Keluar dari UPTD PAL
Prosedur ini mencakup aktivitas proses menyiapkan Surat Keluar, dari pembuatan draft Surat
Keluar oleh Unit Kompetensi Terkait atau Tata Usaha sampai surat ditanda tangani oleh Ka
UPTD PAL. Pendistribusian surat keluar diatur dalam Instruksi Kerja tersendiri.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. DEFINISI
VII. REFERENSI
VIII. PROSEDUR
1. Ka UPTD memberikan disposisi/memerintahkan unit kompetensi terkait
menyiapkan surat keluar, melalui Tata Usaha
2. Tata Usaha menerima disposisi dari Ka UPTD untuk dijalankan/didistribusikan
3. Mendistribusikan perintah mengkonsep surat dari Ka UPTD
4. Mengkonsep Surat Keluar sesuai disposisi Ka UPTD PAL dan membubuhkan
paraf.
5. Menerima dan mencatat Konsep Surat Keluar, lalu meneruskan ke Tata Usaha
atau menerima hasil koreksi Konsep Surat Keluar untuk dikembalikan ke Unit
Kompetensi terkait pengkonsep surat.
6. Mengkonsep Surat Keluar sesuai perintah Ka UPTD PAL
7. Meneliti konsep Surat Keluar
8. Menilai Konsep Surat Keluar, bila masih perlu perbaikan, bisa dikembalikan ke
Pencatat Surat untuk diperbaiki oleh konseptor Surat Keluar, membubuhkan
paraf bila konsep Surat Keluar sudah dianggap baik serta meneruskannya ke Ka
UPTD PAL
9. Menilai dan meneliti Konsep Surat Keluar. Koreksi bila diperlukan. Bubuhkan
tanda tangan bila Konsep Surat sudah dianggap baik.
10. Menerima Konsep Surat Keluar yang sudah ditanda tangani Ka UPTD. Lakukan
penomoran, tuliskan tanggal dan Cap/Stempel UPTD PAL serta catat dalam
buku agenda Surat Keluar.
11. Menjalankan Tata Kerja Individu Pengiriman Surat Keluar (TKI No. I.C.1.3)
12. Mengarsipkan tanda terima pengiriman Surat Keluar.
1. Seluruh Surat Keluar dari Ka UPTD disiapkan dgn baik oleh staf yang kompeten.
2. Tidak ada keluhan dari Stake holder terkait respon terhadap materi/substansi
termaktub dalam Surat Keluar
X. LAMPIRAN
No Kegiatan Unit
Pencatat Surat Waktu
Kompetensi Tata Usaha Ka. Uptd Pal Kelengkapan Output
(Adm & Umum)
Terkait
I. TUJUAN
Memastikan Surat Keluar yang berasal dari UPTD PAL terdistribusi dan sampai ke alamat
intitusi/individu yang dituju.
III. LAMPIRAN
MULAI
1 Menerima Surat Keluar yang sudah ditandatangani Ka UPTD
3 Mengcopy surat 3
Membuat tanda terima surat keluar dan menyerahkannya ke Kurir UPTD, bila
8 diputuskan tidak memakai jasa pengiriman 8
II. TUJUAN
Prosedur ini meliputi proses pengusulan kegiatan, validasi kebenaran usulan, persetujuan
usulan, hingga pencairan biaya pelaksanaan perawatan/pemeliharaan Gedung
IV. REFERENSI
Pedoman Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPTD (belum ada)
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. PROSEDUR
VIII. LAMPIRAN
II. TUJUAN
Prosedur ini meliputi proses pengusulan kegiatan, validasi kebenaran usulan, persetujuan
usulan, hingga pencairan biaya pelaksanaan perawatan/pemeliharaan Kendaraan Dinas
IV. REFERENSI
Pedoman Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPTD (belum ada)
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. PROSEDUR
pagu anggaran pada Rencana Program & Anggaran tahun berjalan. Bila tidak
sesuai, berkas dikembalikan untuk dikoreksi. Bila telah sesuai dgn RP&A tahun
berjalan menuju proses berikutnya.
4) Pencatat Barang Inventaris melakukan pengecekan kesesuaian item pekerjaan
yang diusulkan dibandingkan dengan kondisi fisik di lapangan. Hasil pengamatan
dituangkan dalam lembar pemeriksaan/verifikasi dan ditambahkan dalam
berkas untuk diserahkan kepada Kas dan Pembukuan.
5) Kas dan Pembukuan menerima berkas dari Pencatat Barang dan menyiapkan
voucher/cheque sesuai besaran biaya yang diusulkan untuk diserahkan kepada
Tata Usaha.
6) Tata Usaha menerima dan memeriksa kelengkapan berkas dari Kas
& Pembukuan. Bila kelengkapan dan persyaratan belum sesuai, berkas
dikembalikan ke Pelayanan Teknis. Bila kelengkapan dan persyaratan sudah
sesuai, berkas diparaf untuk diserahkan kepada Kepala UPTD.
7) Ka UPTD memeriksa usulan. Bila setuju maka Ka. UPTD memberikan tanda
tangan persetujuan pada dokumen (usulan dan voucher Biaya). Bila Ka. UPTD
menolak usulan, berkas usulan dikembalikan ke Pelayanan Teknis.
8) Kas dan Pembukuan membayarkan usulan Biaya Pemeliharaan yg telah
disetujui Ka. UPTD PAL kepada Pelayanan Teknis untuk membiayai kegiatan
Pemeliharaan Kendaraan Dinas.
9) Pelayanan Teknis menerima pencairan dana untuk Pembiayaan Pemeliharaan
Kendaraan Dinas.
VIII. LAMPIRAN
X
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas
dari Kas & Pembukuan. Bila kelengkapan dan DITOLAK/ BERKAS
persyaratan belum sesuai, berkas dikembalikan ke DIPERBAIKI LENGKAP
6 Pelayanan Teknis. Bila kelengkapan dan persyaratan 6
sudah sesuai, berkas diparaf untuk diserahkan
kepada Kepala UPTD.
1) Operator Pemeliharaan
2) Operator IPLT
3) Pelayanan Teknis
4) Kas & Pembukuan
5) Tata Usaha
6) Ka UPTD
II. TUJUAN
Memberikan panduan proses yang harus ditempuh kepada unit kompetensi terkait dalam
pengusulan Uang Muka Kerja Kegiatan
Prosedur ini meliputi proses pengusulan kegiatan, validasi kebenaran usulan, persetujuan
usulan, hingga Pembayaran Uang Muka Kerja untuk biaya pelaksanaan kegiatan.
IV. PROSEDUR
VI. LAMPIRAN
1) Diagram Alir SOP Pengajuan Uang Muka Kerja
✔
Menerima berkas usulan UM kerja yang SETUJU
7 sudah disetujui dan mengajukan pen-
cairan UM Kerja ke Kas dan Pembukuan 7
Berkas usulan Uang
Membayarkan Uang Muka Kerja ke- Pencairan
8 Muka Kerja lengkap dan
pada Pelayanan Teknis 8 Uang Muka
sudah disetujui/ACC
Kerja
Ka UPTD PAL
1) Pihak Ke-3
2) Kas & Pembukuan
3) Tata Usaha
4) Ka UPTD
II. TUJUAN
Memberikan panduan kepada Pihak Ke-3 dan unit kompetensi internal terkait dalam proses
pembayaran tagihan Pihak ke-3
Prosedur ini meliputi proses pengajuan penagihan, validasi kebenaran pengajuan sesuai
dokumen kontrak yang syah, persetujuan pembayaran, hingga pencairan tagihan.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. PROSEDUR
5) Kepala UPTD memeriksa berkas tagihan. Bila setuju maka Ka. UPTD
memberikan tanda tangan persetujuan pada Surat Persetujuan Pencairan dan
menandatangani voucher pembayaran/cheque. Bila Ka. UPTD menolak usulan,
berkas tagihan dikembalikan ke Pihak Ke-3.
6) Kas dan Pembukuan menerima berkas Persetujuan Pembayaran Tagihan serta
membayarkannya pada pihak Ke-3 serta menyimpan bukti pembayaran kepada
Pihak Ke-3
7) Pihak Ke-3 menerima pembayaran.
VIII. LAMPIRAN
No Kegiatan
Pihak Ke-3 Kas & Pembukuan Tata Usaha Ka. Uptd Kelengkapan Waktu Output
1. Kontrak/Surat Perintah
Kerja; 2. Berita Acara
Prestasi Pekerjaan yg
1 Mengajukan penagihan kepada MULAI sudah ditanda tangani
Ka UPTD oleh Pelayanan Teknis
maupun Pengawas
Pekerjaan/Jasa Pihak
ke-3
Menerima Tagihan dari Pihak Ke-3,
2 meneliti dan mendisposisikan 1. Disposisi Ka UPTD
kepada Tata Usaha untuk 2 kepada Kepala TU
pemrosesan berikutnya.
4 4
Menyiapkan Voucher/Cheque
Voucher/cheque sesuai
Pembayaran Tagihan Pihak ke-3
termin Kontrak
untuk dilampirkan dalam berkas
7 SELESAI
Menerima pembayaran.
1) Ka SKPD Induk
2) Ka UPTD
3) Tata Usaha
4) Pelayanan Teknis
5) Tim Penyusun SOP
II. TUJUAN
Prosedur Penyusunan SOP ini dibuat untuk menghasilkan SOP yang menggambarkan
keterkaitan proses antar unit kompetensi di dalam UPTD PAL maupun dengan stake holder
lain. Manfaat SOP antara lain sebagai berikut :
1. Menjamin kepastian/konsistensi proses, waktu yang dibutuhkan, proses
internal maupun layanan eksternal.
2. Memudahkan pengendalian kegiatan, karena proses kerja antar unit kompetensi
sudah disepakati.
Prosedur ini meliputi kegiatan penetapan proses, ruang lingkup, jenis dokumen SOP yang
akan dibuat sesuai kebutuhan operasional UPTD, pendefinisian penanggung jawab proses,
hingga proses penulisan SOP nya serta diikuti dengan langkah uji coba pemahaman, perbaikan
hingga pengesahan SOP untuk diterapkan.
IV. DEFINISI
V. PROSEDUR
1. Menetapkan proses yang akan dibuat SOPnya serta definisikan batasan lingkup
SOPnya
2. Kumpulkan data dan referensi pendukung, termasuk apakah sudah ada/sudah
memiliki SOP?
3. Bila sudah ada SOP, gunakan SOP eksisting sebagai rujukan
4. Bila belum pernah dibuat SOPnya, cari rujukan/ referensinya
1) SOP tersedia untuk seluruh proses bisnis yang terjadi di dalam UPTD PAL
2) SOP yg telah disyahkan telah melalui tahapan uji implementasi, sehingga semua
unit/fungsi di dalam UPTD sudah mampu membaca & memahami dokumen
SOP dan melaksanakan kegiatan sebagaimana tertuang dalam SOP.
VII. LAMPIRAN
No Kegiatan
Tim Penyusun Sop Kelengkapan Waktu Output
Menetapkan proses yang akan dibuat SOPnya serta definisi- MULAI Daftar SOP yg
1 dibutuhkan
kan batasan lingkup SOPnya
X
TIDAK
Mengumpulkan data dan referensi pendukung, termasuk 2
2
apakah sudah ada/sudah memiliki SOP? ✔
YA
3 Bila sudah ada SOP, gunakan SOP eksisting sebagai rujukan 3 Data SOP yang sudah ada
Prosedur ini dibuat untuk menjelaskan bagaimana cara menyusun dan menuangkan penulisan
Uraian Jabatan (job description) di lingkungan UPTD PAL, yang manfaatnya antara lain
diharapkan sebagai berikut :
1) Memberi kekuatan dan kepastian tentang hak dan kewenangan suatu jabatan.
2) Untuk keperluan Perencanaan SDM
3) Untuk Proses Recruitmen dan seleksi SDM
4) Penilaian Kinerja
5) Training dan pengembangannya
Dalam prosedur ini penyusunan uraian jabatan harus bisa memberikan jawaban atas
kebutuhan SDM di lingkungan UPTD sesuai dengan tujuan yang disebutkan di dalam butir-
butir tujuan di atas.
III. REFERENSI
V. PROSEDUR
Dalam menulis dan menuangkan Uraian Jabatan di lingkungan UPTD PAL, maka unsur-unsur/
elemen yang harus ada antara lain adalah sebagai berikut :
1. Nama Jabatan, contohnya Supir, Tenaga Pemasaran Sanitasi, dlsb.
2. Kode Jabatan (Job Code), hal ini dibutuhkan apabila manajemen SDM sudah
menerapkan sistem pengelolaan SDM yang terkomputerisasi.
3. Lokasi Jabatan: di unit/fungsi mana atau di bagian mana jabatan tersebut berada.
4. Supervisor/Koordinator jabatan tersebut: Kepada siapa tugas-tugas jabatan
tersebut harus dilaporkan.
5. Posisi Jabatan dalam Struktur Organisasi
6. Fungsi Jabatan
VI. LAMPIRAN
IDENTITAS JABATAN
6. Posisi Jabatan:
Kepala UPTD PAL
Jabatan Fungsional
7. Fungsi Jabatan
Mengkoordinasikan dan mengendalikan Staf Administrasi, Staf Keuangan dan Staf
Umum
8. Tugas Pokok
a) Menyusun Rencana Kerja Tata Usaha
b) Menyusun rencana operasional staf Administrasi, Keuangan dan Umum
1. Pengelola SDM
2. Tata Usaha
3. Kepala UPTD PAL
II. TUJUAN
Mendapatkan SDM yang memenuhi ketentuan didalam Uraian Jabatan (Job Description) dan
kebutuhan formasi SDM
Prosedur ini mencakup aktivitas mendata kebutuhan SDM di tiap Unit Kompetensi UPTD
PAL, memvalidasi usulan kebutuhan, memutuskan di level pimpinan (Ka. UPTD PAL), yang
mempertimbangkan representasi dari unsur-unsur calon pemakai.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. DEFINISI
VII. PROSEDUR
4. KA UPTD PAL Meneliti berkas usulan Buku Daftar Kebutuhan SDM UPTD
PAL beserta usulan Juklak Pelaksanaan Proses Perekrutan SDM UPTD PAL
yang berasal dari Tata Usaha. Bila ditolak/membutuhkan perbaikan usulan,
berkas dikembalikan ke Tata Usaha untuk diperbaiki. Bila usulan disetujui, maka
Ka UPTD PAL menetapkan Buku Daftar Kebutuhan SDM UPTD PAL beserta
Juklak Proses Pelaksanaan Rekruitmen SDM UPTD PAL.
5. Tata Usaha menerima mandat pelaksanaan proses rekruitment SDM untuk
diteruskan ke Pengelola SDM
6. Pengelola SDM menerima mandat melaksanakan Proses Rekruitment dengan
cara membentuk Tim Seleksi
7. Pengelola SDM menjalankan SOP Proses Menyeleksi SDM (SOP 2.D.1.1)
8. Pengelola SDM melakukan pemberkasan dan mengirim bahan usul penerbitan
SK dan penetapan NIP bagi pelamar yang dinyatakan lulus seleksi.
9. Tata Usaha selaku ketua Tim Seleksi melaporkan hasil proses seleksi ke Ka
UPTD, sekaligus mengusulkan penetapan Calon Pegawai hasil seleksi.
10. KA UPTD PAL meneliti berkas laporan dan usulan. Bila ditolak/membutuhkan
perbaikan usulan, berkas dikembalikan ke Tata Usaha untuk dikembalikan/
diperbaiki. Bila usulan disetujui, maka Ka UPTD PAL menetapkan Hasil Proses
Seleksi dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Pemanggilan Calon Pegawai
UPTD PAL bagi Pelamar yg lulus seleksi.
11. Pengelola SDM menyampaikan Surat Pemanggilan Calon Pegawai
12. Pengelola SDM menempatkan Calon Pegawai pada formasi jabatan sesuai Surat
Keputusan Penempatan Pegawai Baru yg telah ditetapkan oleh Ka. UPTD PAL.
13. Pengelola SDM memantau dan membimbing Pegawai Baru menjalani Masa
Orientasi di lingkungan kerja UPTD PAL.
IX. LAMPIRAN
Memvalidasi data & daftar/buku kebutuhan/formasi serta Juklak Pelaksanaan 1. Draft Buku daftar kebutuhan tenaga/
3 Proses Perekrutan SDM yang disusun Pengelola SDM, untuk diserahkan dan formasi di Lingkungan UPTD PAL; 2. draft
mendapatkan penetapan dari KA UPTD PAL 3 Juklak Pelaksanaan Recruitmen SDM
Meneliti berkas usulan Buku Daftar Kebutuhan SDM UPTD PAL beserta usulan
Juklak Pelaksanaan Proses Perekrutan SDM UPTD PAL yang berasal dari Tata
Usaha. Bila ditolak/membutuhkan perbaikan usulan, berkas dikembalikan KOREKSI Formasi Kebutuhan SDM & Juklak Proses
4 ke Tata Usaha untuk diperbaiki. Bila usulan disetujui, maka Ka UPTD PAL 4 Recruitmen di ttd Ka UPTD PAL
menetapkan Buku Daftar Kebutuhan SDM UPTD PAL beserta Juklak Proses
Pelaksanaan Rekruitmen SDM UPTD PAL. SETUJU
1. Pelamar
2. Pengelola SDM/TIM Seleksi
3. Tata Usaha (selaku Calon Pengguna SDM)
4. Pelayanan Teknik (selaku Calon Pengguna SDM)
5. Kepala UPTD PAL
II. TUJUAN
Prosedur ini mencakup aktivitas proses seleksi; yang terdiri dari Wawancara Pendahuluan,
mengisi formulir aplikasi,Tes potensi, minat dan kepribadian, wawancara lanjutan, pemeriksaan
kesehatan dan keputusan lulus tidaknya.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
VI. PROSEDUR
VIII. LAMPIRAN
GUGUR
Menyimpulkan hasil proses seleksi dan
8 menginformasikannya kepada Calon Pegawai
SELESAI 8
LULUS
9 Mengikuti proses selanjutnya (lihat SOP 2.D.1.) SELESAI
Prosedur ini meliputi kegiatan penilaian kompetensi SDM yang dilakukan oleh Tim yang
dibentuk atau dibantu oleh Lembaga Asesmen untuk mengetahui kemampuan sesuai dengan
Job Description.
III. DEFINISI
7) Perhatian/Minat (Interest)
Berminat pada pekerjaannya dan meningkatkan kemampuannya; berinisiatif.
8) Kemampuan Fisik (Physical Endurance)
Kecocokan keadaan jasmani untuk pekerjaan ini.
IV. PROSEDUR
4.1 Fungsi Pengelola SDM menyiapkan pelaksanaan asesmen dengan membentuk Tim
Asesmen sesuai kebutuhan organisasi.
Dalam hal keterbatasan tenaga penilai atau adanya kebutuhan khusus, maka bila diperlukan
pekerjaan ini dapat didelegasikan kepada konsultan Asesmen SDM
4.2 Tim asesmen melaksanakan Penilaian dalam skala angka 1-5 terhadap faktor-faktor kunci
yang terukur dengan skala penilaian kuantitatif sederhana. Angka 5 adalah nilai yang paling
tinggi menurun sampai di angka 1 yang paling rendah.
Faktor-faktor yang dinilai dalam prosedur ini adalah:
1) Kesanggupan/kemampuan kerja (Depandability)
2) Mutu Pekerjaan (Quality)
3) Jumlah Hasil Pekerjaan (Quantity)
4) Kesanggupan melaksanakan beberapa tugas (Versality)
5) Kerja sama (Cooperation)
6) Keterampilan (Resourcefulness)
7) Perhatian/Minat (Interest)
8) Kemampuan Fisik (Phisical Endurance)
4.4 Tim asesmen merangkum hasil penilaian Asesmen ke dalam Formulir Hasil Asesmen SDM
Fungsi Pengelola SDM dapat menggunakan hasil asesmen untuk mengisi formasi kebutuhan
staf di lingkungan UPTD PAL
VI. LAMPIRAN
Tanggal :
NIP/NPP :
Nama :
Tugas/ :
Uraian Jabatan :
Beri tanda O (lingkaran) pada kotak skala nilai dibawah ini, sesuai dengan penilaian Saudara:
1. KESANGGUPAN/ 5 4 3 2 1
KEMAMPUAN KERJA
Kesanggupan/ Sangat dapat Selalu Seringkali Sekali-kali Sering
kemampuan diandalkan dapat dapat tidak dapat tidak dapat
melaksanakan tugas2 dan memberi diandalkan diandalkan. diandalkan. diandalkan.
yang dibebankan; semangat dalam
menuruti petunjuk2, orang2 lain. banyak hal.
tidak banyak
memerlukan
pengawasan langsung;
secara teratur hadir di
tempat pekerjaan.
3. JUMLAH HASIL
PEKERJAAN Senantiasa Seringkali Selalu Seringkali di Senantiasa di
Jumlah pekerjaan yang melampaui melampaui memenuhi bawah ukuran bawah ukuran
diselesaikan sesuai ukuran ukuran ukuran standard yang standard yang
dengan yang ditetapkan, standard. standard. standard ditetapkan. ditetapkan.
ketelitian selalu terpeli- yang
hara mutunya. ditetapkan.
4. KESANGGUPAN 5 4 3 2 1
MELAKSANAKAN
BEBERAPA TUGAS
Mampu melaksanakan Mampu Hasil Mampu Mampu Hanya mampu
bermacam2 pekerjaan; mengerjakan kerjanya mengerjakan mengerjakan dalam bidang
mau menerima tugas2 pekerjaan pada beberapa pekerjaan pekerjaannya
baru. lain dengan pekerjaan pekerjaan lain yang erat sendiri.
baik (yang lain (yang yang erat hubungannya
tidak ada tidak ada hubungannya dengan
hubungannya hubungannya dengan bidangnya.
dengan dengan bidangnya.
bidangnya. bidangnya)
dapat
diterima.
5. KERJA SAMA 5 4 3 2 1
6. KETRAMPILAN 5 4 3 2 1
7. PERHATIAN/ 5 4 3 2 1
MINAT
Berminat pada Sangat besar Bersemangat Menunjukkan Pekerja rutin, Tidak perduli.
pekerjaannya dan minatnya; melakukan minat yang bekerja hanya
meningkatkan Self Starter cara baru, normal. bila diminta.
kemampuannya; (berinisiatif mengajukan Belajar
berinisiatif. sendiri). saran2. cara2 baru.
8. KEMAMPUAN 5 4 3 2 1
FISIK
9. PENILAIAN 5 4 3 2 1
POTENSI & KINERJA
SECARA
KESELURUHAN
10. KOMENTAR:
Penilai (atasan)
I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai acuan bagi Petugas Pelaksana Penyedotan Lumpur Tinja untuK
melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan Truk Tinja.
Ruang lingkup aktifitas yg harus dilakukan oleh Petugas Pelaksana Penyedotan Lumpur
Tinja berupa teknis operasionalisasi Truk Tinja di lapangan serta bagaimana melakukan
perawatannya.
III. REFERENSI
IV. PROSEDUR
A. PENGECEKAN RUTIN SEBELUM KENDARAAN DIOPERASIKAN
Sebelum Vacuum Truck dioperasikan (start) perlu diperiksa bagian demi bagian atau
masing-masing komponen maupun perlengkapannya antara lain:
1) Periksa isi oli pada Kompresor Udara, lakukan penambahan oli bila diperlukan
atau lakukan penggantian oli secara berkala setiap 10.000 km
2) Periksa tekanan angin pada ban, kondisi dan ketebalan ban, lakukan penambahan
angin bila diperlukan, lakukan penggantian ban bila diperlukan.
3) Periksa klem penjepit slang penyedot dan pembuangan serta klem oli pelumas
ke pompa vacuum.
4) Periksa perlengkapan kendaraan (Kunci roda, dongkrak, segitiga pengaman, ban
cadangan, peralatan P3K, dll.)
1. Pelanggan
2. Pelayanan Pelanggan
3. Tata Usaha
4. Tim Sedot Lumpur Tinja
5. Pelayanan Teknis
II. TUJUAN
Prosedur ini mencakup aktivitas menerima permintaan layanan dari pelanggan, mencatat/
mendokumentasikan permintaan layanan sampai melaksanakan penyedotan, menagih biaya,
melaksanakan pengangkutan dan pembuangan di IPLT, mencatat dan melaporkan hasil
pelayanan.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
1) Tata Kerja Individu Operasi & Pemeliharaan Truk Tinja (TKI 3.D.1)
2) Tata Kerja Individu Penyedotan Tinja (TKI 3.D.2.1)
3) Tata Kerja Individu Pengangkutan & Pembuangan Lumpur Tinja (TKI 3.D.2.2)
VI. PROSEDUR
VIII. LAMPIRAN
1. Surat Permohonan
Menerima dan mencatat permohonan pelayanan penyedotan 1. Surat Permohonan Layanan Layanan Sedot Tinja ditanda
2 tinja serta menyiapkan Surat Perintah Penyedotan Tinja untuk di 2 Sedot Tinja; 2. Surat Perintah tangani Pelanggan; 2. Surat
tanda tangan Fungsi Bag TU Penyedotan Tinja Perintah Penyedotan Tinja
disiapkan
TKI Pengangkutan
Menjalankan Tata Kerja Individu Pengangkutan & Pembuangan & Pembuangan
8 Lumpur Tinja
Lumpur Tinja (TKI 3.D.2.2) (TKI 3.D.2.2)
I. TUJUAN
Sebagai acuan bagi Petugas Pelaksana Penyedotan Lumpur Tinja dalam melakukan pelayanan
penyedotan kepada pelanggan
Memastikan sikap dan perilaku Petugas Penyedotan Tinja yang sopan ketika berhubungan
dengan pelanggan.
Ruang lingkup aktifitas terdiri dari kegiatan pemberian layanan penyedotan, menyampaikan
tagihan dan menerima pembayaran jasa pelayanan sedot tinja yang telah selesai dilaksanakan.
IV. PROSEDUR
1) Pelanggan merasakan puas dilayani oleh petugas yang sopan dan dapat
menyelesaikan Penyedotan Lumpur Tinja dengan cepat
2) Tidak ada Keluhan Pelanggan yang disampaikan ke UPTD PAL
VI. LAMPIRAN
Operator Penyedotan
No Kegiatan Waktu
Kelengkapan Output
Petugas Penyedotan 1 Petugas Penyedotan 2 (Menit)
(Supir) (Kenek)
Tangki vakum kosong, Surat
Menuju lokasi Pelanggan. (Truk diparkir di rumah pelanggan, pada posisi yang tidak MULAI Petugas tiba di rumah
1 Tugas, Kartu Pelanggan, Bukti
menganggu lalu lintas.) pelanggan
Pembayaran
Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menyebutkan asal instansi (UPTD PAL), Surat Tugas, Kartu Pelanggan,
2 memperlihatkan Surat Tugas dan menanyakan Kartu Pelanggan, serta menyampaikan Surat Tugas, Kartu Pelanggan,
Bukti Pembayaran diterima
kuitansi pembayaran. 2 Bukti Pembayaran
pelanggan
Bila tidak ada akses untuk menyedot tinja, minta ijin kepada Pelanggan untuk melakukan
pembongkaran. Buat lubang untuk buka tutup Septik Tank. Bila sudah ada akses, cek kondisi Membawa peralatan (linggis), Tangki septik bisa dibuka
6
kepadatan lumpur tinja. (Untuk Tangki Septik yg dibongkar, penutupan kembali dengan 6 Bambu/ kayu sebesar slang penyedot.
mempertimbangkan akses untuk penyedotan berikutnya.)
8 Lakukan penyedotan menggunakan sarana tangki vakum Tangki vakum, kondisi kosong Tangki vakum, kondisi kosong
8
10 Menutup kembali tangki septik 10 Tangki septik terbuka Tangki septik tertutup
Menerima pembayaran biaya jasa pelayanan penyedotan tinja dan menyerahkan bukti Uang pembayaran sesuai Uang pembayaran sesuai
11 pembayaran (slip 1) ke Pelanggan 11 retribusi retribusi
13 Mengucapkan Terima Kasih, menerima kembali Surat Tugas dan Kartu Pelanggan
13
14 Meninggalkan rumah pelanggan, menuju IPLT SELESAI Truk tinja menuju IPLT Truk tinja sampai di IPLT
I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai acuan bagi Petugas Pelaksana Penyedotan Lumpur Tinja melakukan
Pengangkutan dan Pembuangan Lumpur Tinja ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Ruang lingkup aktifitas terdiri dari pengangkutan dari rumah pelanggan, pendataan asal dan
volume Lumpur Tinja di IPLT, pembuangan Lumpur Tinja sampai meninggalkan IPLT.
III. REFERENSI
V. DEFINISI
VI. PROSEDUR
VIII. LAMPIRAN
1) Diagram alir Tata Kerja Individu Pengangkutan & Pembuangan Lumpur Tinja
1 MULAI
Berangkat dari Rumah Pelanggan terlayani terakhir menuju IPLT
3 Mengarahkan truk menuju ke bangunan penerima lumpur tinja di IPLT 3 truk, dengan tangki terisi Posisi bak pengumpul di
sesuai dengan arahan petugas IPLT penuh belakang truk.
4 Mengosongkan tangki lumpur tinja 4 Kran Tangki siap dibuka Tangki kosong
Membersihkan truk dan perlengkapannya dengan air yang ada di Air pembersihan Truk Bersih
5 lokasi IPLT 5
6 Meninggalkan IPLT
SELESAI
I. TUJUAN
II. TUJUAN
Mempersiapkan dan melengkapi persyaratan administrasi dan teknis yang diperlukan untuk
pelaksanaan LLTT
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
1) SOP Penyedotan Lumpur Tinja LLTT (SOP 3.D.5)
2) SOP Pembuangan Lumpur Tinja LLTT (SOP 3.D.6)
VI. PROSEDUR
1) Pelayanan Teknis menentukan kendaraan dan petugas lapangan yang akan
menjalankan tugas.
2) Pelayanan Teknis memeriksa hal-hal sbb:
a. petugas lapangan dalam kondisi sehat dan siap bekerja,
b. kendaraan sedot tinja dalam kondisi baik
c. volume tangki dalam kondisi tidak penuh.
• Jika siap, lanjutkan,
• Jika tidak siap, diskusikan ulang.
4) Pelayanan Teknis mendiskusikan rencana kerja harian sesuai Berita Acara Sedot
Tinja
1. Pelayanan Sedot Tinja berlangsung sesuai jadwal yang telah disepakati dengan
pelanggan
2. Tidak ada keluhan yang disampaikan oleh Pelanggan atas Pelayanan Penyedotan
Tinja LLTT
VIII. LAMPIRAN
Menghubungi pelanggan untuk menjelaskan tujuan, hak & 10 menit/ Pelanggan paham hak &
2 kewajiban pelanggan, serta mengumpulkan informasi tangki 2 2 Telepon kewajibannya
pelanggan
septik, konfirmasi alamat & jalan akses
4 Memastikan jadwal pelaksanaan sedot tinja sesuai kesepakatan 5 menit/ Jadwal pelaksanaan disepakati
4 Telepon pelanggan
dengan pelanggan LLTT.
Membuat daftar pelanggan yang akan memperoleh layanan Daftar pelanggan 60 menit Daftar pelanggan yang akan
5 5 dilayani
sedot tinja dalam rentang waktu 1 bulan. sepakat dilayani
Menerbitkan Berita Acara Sedot Tinja untuk tiap pelanggan Daftar pelanggan yang 30 menit Berita Acara sedot tinja
6 yang siap menerima layanan sedot tinja.
6
akan dilayani
7 Menerbitkan Kartu Kendali Transportasi Lumpur Tinja. BA & Kartu Kendali 5 menit BA & Kartu Kendali
SELESAI Transportasi LT
Transportasi LT
NO KEGIATAN OPERATOR
PELAYANAN
PENYEDOTAN PELANGGAN OPERATOR IPLT/IPAL KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
TEKNIS
TINJA
1
Menentukan kendaraan dan petugas lapangan MULAI Checklist Kesiapan 5 menit Surat tugas
yang akan menjalankan tugas. (Dilakukan Teknis
harian)
I. TUJUAN
Ruang lingkup aktifitas terdiri dari kegiatan pemberian layanan penyedotan Lumpur Tinja bagi
Pelanggan LLTT
V. PROSEDUR
1)
Menjalankan kendaraan sedot tinja sesuai rencana dan route perjalanan yang
disepakati
2) Menghentikan kendaraan sedot tinja di tempat yang aman dan tidak mengganggu
lalu lintas sekelilingnya
3) Mencatat waktu kedatangan di Berita Acara Sedot Tinja (BAST).
4) Menemui pemilik bangunan atau wakilnya, memastikan dia adalah pelanggan
yang dituju serta menunjukkan Surat Identitas Petugas LLTT dan BAST
5) Menjelaskan tujuan kedatangan, hak dan kewajiban pelanggan (termasuk
volume lumpur tinja yang akan disedot) serta kerjasama yang diharapkan dari
pelanggan (khususnya air bersih).
6) Memohon persetujuan pelanggan untuk bekerja sama,
• Jika setuju, lanjutkan.
• Jika tidak setuju, langkah 28.
25) Melengkapi isian BAST termasuk volume lumpur tinja yang disedot dan waktu
penyelesaian pekerjaan
26) Meminta pelanggan ikut menandatangani BAST (petugas lapangan dan
pelanggan).
27) Mengembalikan semua rambu dan barang-barang lainnya ke tempatnya di
kendaraan sedot tinja.
28) Menjalankan kendaraan meninggalkan bangunan pelanggan menuju IPAL / IPLT
atau pelanggan selanjutnya.
1) Pelanggan LLTT merasa puas dilayani oleh petugas yang sopan dan dapat
menyelesaikan
Penyedotan Lumpur Tinja dengan cepat
2) Tidak ada Keluhan Pelanggan LLTT yang disampaikan ke UPTD PAL
VII. LAMPIRAN
3 Mencatat waktu kedatangan di Berita Acara Sedot Tinja (BAST). 3 BAST 5 menit Waktu tercatat
Mendatangi tangki septik dan memastikan lubang tangki sudah SUDAH BELUM
dalam kondisi terbuka,
8 • Jika sudah terbuka, lanjutkan.
8 - 5-30 menit Tangki septik terbuka
• Jika belum terbuka, minta pelanggan membukanya.
X
Pelanggan membuka tutup lubang tangki, TIDAK
9 26 9 -
• Jika terbuka, lanjutkan.
• Jika tidak dapat terbuka, langsung ke langkah 26.
11 Memeriksa kedalaman isi tangki septik dan ketebalan endapan di Senter, Tongkat Ukur 5 menit Kondisi isi tangki septik
dasar tangki. Gunakan tongkat pengukur kedalaman dan senter. 11 diketahui
16 Memperkirakan posisi level ketinggian isi tangki kendaraan saat Sasaran level tangki
16 - 2 menit
volume penyedotan tercapai. diketahui
19 Mengisi Formulir Inspeksi Tangki Septik, termasuk mengambil Formulir inspeksi tangki
19 5 menit Formulir terisi
foto (jika dibutuhkan). septik
* lanjutan
Membersihkan permukaan sekitar lubang tangki septik dan Air bersih, ember, sikat 5 menit Lokasi bersih
23 bekas lokasi jalur selang sedot tinja.
II. TUJUAN
Ruang lingkup prosedur ini terdiri dari kegiatan mengangkut lumpur tinja dari (sejumlah)
Pelanggan LLTT, mendatangi IPLT/IPAL, mendata asal, jumlah volume Lumpur Tinja dan
kendaraan yang dipergunakan, serta prosedur teknis operasional lainnya terkait dengan
penggunaan alat serta sarana dan prasarana.
1) SOP No. 3.D.4 tentang Prosedur Menyiapkan Administrasi dan Teknis LLTT
2) SOP No. 3.D.5 tentang Prosedur Menyedot Lumpur Tinja LLTT
V. PROSEDUR
Kesesuaian antara hasil pencatatan jumlah volume Lumpur Tinja yang masuk ke dan diolah di
IPLT/IPAL dengan besaran proyeksi beban air limbah kota.
VII. LAMPIRAN
10 Membuka katup pembuangan truk tinja. 10 - 2 menit Lumpur tinja mengalir keluar
19 Men-scan barcode kendaraan Truk Tinja. SELESAI KKT Terisi 5 menit KKT ditanda tangani
II. TUJUAN
Prosedur ini mencakup aktivitas pendataan maupun memperbaharui (updating) data pelanggan
menggunakan format isian baku, agar data yang dimiliki UPTD PAL selalu valid dan terkini.
IV. REFERENSI
V. PROSEDUR
VII. LAMPIRAN
No Kegiatan
Kepala UPTD Tata Usaha Surveyor Pelanggan Pelayanan Pelanggan Kelengkapan Waktu Output
5 Mengisi Formulir Isian sesuai jenis layanan yang Form Isian Data Pelanggan
5 Form Isian Data Pelanggan
diterima terisi
I. DATA PEMOHON
III. PEMAKAIAN AIR BERSIH *) Peruntukan bangunan sesuai dengan Golongan / Kategori Pelanggan yang
tercantum dalam SK Gubernur/ SK Bupati/ SK Walikota;
1. Sumber dan Pemakaian Air Bersih **) Coret yang tidak perlu
❑ PDAM m3 (rata-rata per bulan)
(Lampirkan Copy Tagihan PAM bulan terakhir) 2. Dalam air limbah terkandung limbah kategori B3
❑ Sumur Bor m3 (rata-rata per bulan) ❑ Ya, Sumber …………………………. Kuantitas : …………………
(Lampirkan Copy Tagihan Dinas PerTamb. bulan terakhir) ❑ Tidak
❑ Sumur Dangkal m3 (rata-rata per bulan)
Jenis Treatment / Pre-treatment air limbah yang ada
❑ Lain-Lain m3 (rata-rata per bulan)
❑ Tidak ada ❑ Grease trap
2. Keperluan Air Bersih ❑ Air Flotation ❑ RBC
❑ Mandi ❑ Cuci Mobil / Bengkel
❑ Extended Aeration ❑ Desinfeksi
❑ Toilet / Urinour / Wastafel ❑ Siram Tanaman
❑ Cuci Pakaian / Laundry ❑ Laboratium ❑ Lain-lain, sebutkan
❑ Dapur / Restoran / Kantin ❑ Pemadam Kebakaran
❑ Penggelontoran / Flushing ❑ Ruang Operasi Kebutuhan Penyambungan
❑ Lain-lain, Sebutkan …………………………………………………… 4.1 No. Manhole terdekat
4.2 Pipa tarikan ❑ Perlu ❑ Tidak perlu
IV. DATA AIR LIMBAH, SANITASI & KEBUTUHAN PENYAMBUNGAN
4.3 Panjang Pipa Tarikan m
1. Jumlah Alat Plumbing / Plumbing Fixture Unit :
1.1 Kran bak mandi / bathub Buah
1.2 Shower Buah
1.3 Wastafel Buah
1.4 Urinoir Buah
1.5 Kran / Faucet Buah
1.6 Bidet Buah
1.7 Floor Drain Buah
1.8 Closet Buah
V. DATA YANG PERLU DILAMPIRKAN PEMOHON 6. Semua air limbah yang masuk ke jaringan pipa UPTD PAL KOTA/KABUPATEN......
1. Foto copy KTP Pemohon / Pemilik / Yang Diberi Kuasa memenuhi ketentuan yang ada dalam SK Gubenur/ SK Bupati/ SK Walikota
2. Foto Copy IMB tentang Baku Mutu Air Limbah Sistem Perpipaan Semua informasi dalam formulir
3. As Build Drawing Sistem Plambing Bangunan, Treatment / Pre-Treatmen dan ini adalah benar dan lengkap. Saya dengan ini membebaskan UPTD PAL KOTA/
Sistem Sanitasi Yang Ada. KABUPATEN...... dari segala tuntutan dan / atau gugatan dari pihak ketiga bila
terjadi sengketa yang timbul dengan keikutansertaan menjadi pelanggan sistem
VI. PERNYATAAN KESANGGUPAN perpipaan
1. Melaksanakan pemasangan dan penyambungan saluran / pipa pembuangan
air limbah dari gedung ke Bak Inspeksi / Inspection chamber (1C) dan dikerjakan
oleh kontraktor yang diakui / terdaftar sebagai rekanan di UPTD PAL KOTA/
KABUPATEN...... atas beban / biaya pemohon.
2. Membayar Biaya Penyambungan (BP) dan jasa pelayanan pembuangan air
limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Memelihara dan mencegah terjadinya ganguan pada saluran air limbah.
(.............................................................................)
No. J E N I S I N F O R M A S I H A S I L P E N D A T A A N
A RADIUS LAYANAN
1 Jarak Lokasi Pelanggan ke IPLT/IPAL km, waktu tempuh.....................jam,.................... menit
2 Jarak Lokasi Pelanggan ke Pool Kendaraan km, waktu tempuh.....................jam,.....................menit
.
B BEBAN AIR LIMBAH
1 Jumlah Penghuni dalam 1 rumah ......................... jiwa
2 Jumlah Kloset dalam 1 rumah ......................... buah
C AKSES MOBIL/MOTOR SEDOT TINJA
1 Jarak rumah Capel ke lokasi parkir Mobil Penyedot Tinja yg dimungkinkan ❑ < 25 m ❑ 25-50 m ❑ > 50 m
2 Jenis Alat/kendaraan yg harus digunakan ❑ Mobil ❑ Motor ❑ lainnya,......................... (sebutkan)
D KONDISI & KELENGKAPAN SEPTIK TANK (TERBARU)
1 Batas Fisik Keberadaan Septik Tank ❑ terlihat ❑ Tidak terlihat
2 Area diatas bangunan Septik Tank ❑ bebas ❑ terhalang bangunan permanen ❑ terhalang bangunan non-permanen
❑ tidak bersedia merenovasi ❑ tidak bersedia merenovasi
3 Dimensi Septik Tank (p x l x t) panjang (m) lebar......................(m) ❑ tinggi/kedalaman (m)
4 Volume Tangki Septik ................................ m3
5 Metoda perhitungan hasil pengukuran perkiraan Calon Pelanggan & Petugas Suvei
6 Lubang Pengurasan/Penyedotan ❑ ada ❑ tidak ada, namun Pelanggan ❑ bersedia merenovasi
❑ tidak bersedia merenovasi
Kondisi ❑ bisa dibuka/tutup ❑ tertutup permanen, namun Pelanggan ❑ bersedia merenovasi
❑ tidak bersedia merenovasi
7 Lubang Ventilasi ❑ ada ❑ tidak ada ❑ bersedia merenovasi
❑ tidak bersedia merenovasi
E KESIMPULAN ❑ Bisa langsung dilayani ❑ Bisa dilayani setelah renovasi ❑ Tidak Bisa Dilayani
Jenis Layanan
❑ LLTT Tanggal perkiraan survei lanjutan : .....................................................
❑ Non LLTT Tanggal perkiraan survei lanjutan : .....................................................
(......................................) (......................................)
NOTES
II. TUJUAN
IV. PROSEDUR
VI. LAMPIRAN
I. TUJUAN
1) Menjamin komunikasi menggunakan sarana telepon yang terjadi dengan Pelanggan
berlangsung secara sopan, ramah dan efektif.
2) Meningkatkan citra profesionalisme UPTD PAL terhadap para pelanggannya
Prosedur ini mencakup aktivitas komunikasi dengan pelanggan baik berupa kegiatan
melakukan sambungan telepon ke pelanggan atau menerima telpon dari pelanggan .
III. REFERENSI
IV. PROSEDUR
A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan aktivitas komunikasi dengan pelanggan menggunakan pesawat telepon,
siapkan peralatan sebagai berikut:
1. Buku Telepon
2. Memo Telepon
3. Alat tulis
Letakkan peralatan tersebut berdekatan dengan pesawat telepon.
B. MENELEPON KELUAR :
1. Siapkan nomor telepon tujuan. Pastikan nomor telepon tujuan sudah benar untuk
menghindari salah sambung.
2. Pencet nomor tujuan.
3. Setelah telepon terhubung, tunggu hingga nada sambung berbunyi selama 3 - 4 kali,
jika tidak ada yang merespon (mengangkat) maka segera tutup kembali telepon
tersebut. Jika ingin mengulang, hubungi kembali setelah 5 - 10 menit lagi.
4. Apabila telepon telah diangkat, biarkan penerima telepon berbicara terlebih
dahulu, biasanya jika perusahaan yang memakai operator profesional maka akan
menjawab dengan menyapa/memberikan salam, menyebutkan nama perusahaan
kemudian menyebutkan dengan siapa penelepon berbicara.
C. MENERIMA TELEPON
1. Pada saat telepon berdering, segera angkat gagang teleponnya sebelum berdering
untuk ke-3 kalinya.
2. Setelah mengangkat telepon, segera ucapkan salam dan beritahukan identitas diri
(nama dan posisi anda sebagai Fungsi Pelayaan Pelanggan UPTD PAL) kemudian
tanyakan keperluan penelepon.
3. Pastikan anda berbicara dengan nada yang sopan dan ramah serta dengan volume
suara yang tidak terlalu keras dan tidak juga terlalu pelan.
4. Apabila penelepon menanyakan orang lain, tanyakan nama dan identitas orang
yang dicari.
5. Apabila orang yang dituju tidak berada ditempat maka beritahukan dengan sopan
dan tawarkan kepada penelepon untuk meninggalkan pesan atau menghubungi
kembali.
6. Apabila anda tidak memahami/tidak jelas dengan perkataan penelepon, maka
mintalah penelepon untuk mengulang kata-kata tersebut atau menggunakan
teknik mengeja. (Alpha = A, Beta = B, dst)
I. TUJUAN
1) Menjamin komunikasi menggunakan sarana telepon yang terjadi dengan Pelanggan
berlangsung secara sopan, ramah dan efektif.
2) Meningkatkan citra profesionalisme UPTD PAL terhadap para pelanggannya
Prosedur ini mencakup aktivitas komunikasi dengan pelanggan baik berupa kegiatan
melakukan sambungan telepon ke pelanggan atau menerima telpon dari pelanggan .
III. REFERENSI
IV. PROSEDUR
A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan aktivitas komunikasi dengan pelanggan menggunakan pesawat telepon,
siapkan peralatan sebagai berikut:
1. Buku Telepon
2. Memo Telepon
3. Alat tulis
Letakkan peralatan tersebut berdekatan dengan pesawat telepon.
B. MENELEPON KELUAR :
1. Siapkan nomor telepon tujuan. Pastikan nomor telepon tujuan sudah benar untuk
menghindari salah sambung.
2. Pencet nomor tujuan.
3. Setelah telepon terhubung, tunggu hingga nada sambung berbunyi selama 3 - 4 kali,
jika tidak ada yang merespon (mengangkat) maka segera tutup kembali telepon
tersebut. Jika ingin mengulang, hubungi kembali setelah 5 - 10 menit lagi.
4. Apabila telepon telah diangkat, biarkan penerima telepon berbicara terlebih
dahulu, biasanya jika perusahaan yang memakai operator profesional maka akan
menjawab dengan menyapa/memberikan salam, menyebutkan nama perusahaan
kemudian menyebutkan dengan siapa penelepon berbicara.
C. MENERIMA TELEPON
1. Pada saat telepon berdering, segera angkat gagang teleponnya sebelum berdering
untuk ke-3 kalinya.
2. Setelah mengangkat telepon, segera ucapkan salam dan beritahukan identitas diri
(nama dan posisi anda sebagai Fungsi Pelayaan Pelanggan UPTD PAL) kemudian
tanyakan keperluan penelepon.
3. Pastikan anda berbicara dengan nada yang sopan dan ramah serta dengan volume
suara yang tidak terlalu keras dan tidak juga terlalu pelan.
4. Apabila penelepon menanyakan orang lain, tanyakan nama dan identitas orang
yang dicari.
5. Apabila orang yang dituju tidak berada ditempat maka beritahukan dengan sopan
dan tawarkan kepada penelepon untuk meninggalkan pesan atau menghubungi
kembali.
6. Apabila anda tidak memahami/tidak jelas dengan perkataan penelepon, maka
mintalah penelepon untuk mengulang kata-kata tersebut atau menggunakan
teknik mengeja. (Alpha = A, Beta = B, dst)
7. Ucapkan salam dan terima kasih setelah menyelesaikan pembicaraan dengan
penelepon.
8. Letakkan gagang telepon setelah yakin pihak penelepon telah meletakkan gagang
telepon terlebih dahulu.
Tindak Lanjut :
Jenis Keluhan :
(.......................................) (.......................................)
1. Formulir Keluhan
Menerima, mengklasifikasikan, mencatat jenis keluhan serta Pelanggan; 2.
meminta agar Pelanggan membubuhkan tanda tangan 2 Database Keluhan
2 kedalam Form Keluhan Pelanggan apabila PELANGGAN hadir Pelanggan; 3. Copy
langsung di konter pelayanan/Kantor UPTD PAL. Identitas yg berlaku
(1. Formulir Keluhan Pelanggan; 2. Database Keluhan (SIM/KTP)
Pelanggan; 3. Copy Identitas yg berlaku
Meneruskan Keluhan Pelanggan. Apabila keluhan menyangkut Alt.2 (Keluhan Teknis) Alt.1 (Keluhan Adm & Keuangan)
persoalan “administrasi dan keuangan” serta tidak dapat
4 langsung diselesaikan, maka keluhan pelanggan diteruskan
ke Tata Usaha. Apabila keluhan menyangkut persoalan “teknis” 4
tidak dapat langsung diselesaikan, maka keluhan pelanggan
diteruskan ke Pelayanan Teknis
Menangani dan menyelesaikan keluhan adm & Keu sesuai hasil Arahan/kebijakan
7 analisa sendiri maupun sesuai arahan/kebijakan/petunjuk 7
Ka UPTD PAL.
* lanjutan
LOGO
UPTD PAL PROSEDUR
UNIT KERJA : PENGELOLA REKENING
NOMOR : 6.C.1/SOP/PDPT/bulan/tahun
REVISI KE : 0
JUDUL : MENCETAK, BERLAKU TMT : Tanggal-bulan-tahun
MENDISTRIBUSIKAN & MENERIMA HALAMAN : 1 dari 3
PEMBAYARAN REKENING TAGIHAN
II. TUJUAN
IV. PROSEDUR
7) Pelanggan Membayar tagihan sesuai Alternatif pilihan tempat & cara pembayaran
yang tersedia (Alternatif 1. Melalui Penagih yang datang ke rumah; Alternatif
2. Melalui loket di UPTD PAL; Alternatif 3. Melalui fasilitas Perbankan Mitra
Kerjasama UPTD, misalkan fasilitas Virtual Acount Pelanggan/Cash Management
dari Perbankan, Menggunakan ATM dalam jaringan ATM Bersama, Internet Banking
dan lain-lain.)
8) Penagih menerima pembayaran tagihan alternatif 1 dari Pelanggan.
9) Perpajakan, Kas & Pembukuan selaku Petugas Loket menerima pembayaran
tagihan Alternatif 2/ secara tunai dari Pelanggan melalui loket di UPTD
10) Mitra Perbankan menerima pembayaran tagihan Alternatif 3/lewat Mitra Perbankan
dari Pelanggan UPTD
11) Perpajakan, Kas & Pembukuan mencatat/membukukan Pembayaran Tagihan oleh
Pelanggan dan atau melakukan rekonsiliasi penagihan dengan Mitra Perbankan.
12) Pengelola Rekening menerima laporan rekapitulasi Pelanggan yang sudah melakukan
pembayaran
VI. LAMPIRAN
Mencatat/membukukan Pembayaran
11 Tagihan oleh Pelanggan dan atau melakukan Rekonsiliasi
rekonsiliasi penagihan dengan Mitra 11
Perbankan
www.iuwash.or.id